PRAKTIK BISNIS
“PRAKTEK BISNIS WARALABA (FRANCHISE)”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
IMRAN C0218015
ANRIANI ASRI C0218002
HASNAWIAH C0218010
MARNI C0218019
NUR ARFAH C0218026
RAHMAWATI C0218034
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Praktik Bisnis “Praktek
Bisnis Waralaba (Franchise)”. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang berderang seperti sekarang ini.
Tugas Makalah Praktik Bisnis “Praktek Bisnis Waralaba (Franchise)” ini disusun sebagai
salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil
diskusi kelompok kami telah terlampir dalam makalah ini.
Tugas Makalah Praktik Bisnis “Praktek Bisnis Waralaba (Franchise)” ini mengalami
banyak kendala dalam pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen maupun teman-teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Dan demi kesempurnaan penyusunan Tugas Makalah ini selanjutnya kami mohon kritik dan
saran dari pembaca.
Wassalam.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Waralaba atau biasa disebut dengan franchise yaitu badan usaha atau perorangan
(franchisee) yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas
kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki franchisor dengan
suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang dan jasa atau dengan kata
lain franchise adalah suatu sistem pendistribusian, di mana pihak pertama yaitu pemberi
waralaba (franchisor) memberikan hak kepada pihak kedua yaitu franchisee untuk
mendistribusikan barang/jasa pada waktu dan area tertentu dengan menggunakan merek,
logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh franchisor.
Franchise atau waralaba bukanlah suatu industri yang baru dikenal, meskipun legalitas
yurudisnya baru dikenal di Indonesia pada tahun 1997 dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah RI No. 16 Tahun 1997 Tanggal 18 Juni 1997 tentang Waralaba, dan Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.259/MPP/KEP/1997 tentang Ketentuan dan
Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Waralaba sebagai suatu bentuk pengembangan usaha telah mendapat perhatian dari
Warren J. Keegen dalam bukunya Global Marketing Management mengatakan bahwa para
pengusaha yang bermaksud mengembangkan usahanyasecara internasional dapat melakukan
beberapa macam pilihan cara, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Pengertian Waralaba (Franchise) adalah suatu pemberian sebuah lisensi oleh suatu pihak
(perorangan maupun perusahaan) sebagai pemberi Franchise (disebut franchisor), kepada
pihak lain sebagai penerima Franchise (disebut franchisee), untuk berusaha dengan
menggunakan merk dagang atau nama dagangnya dengan menggunakan keseluruhan sistem
bisnisnya.
Bisnis Waralaba (Franchise) merupakan sebuah bentuk strategi usaha yang bertujuan
untuk memperlebar jangkauan usaha dalam meningkatkan pangsa pasar dan penjualan.
Franchise merupakan sebuah perkawinan bisnis dari yang sudah ada (franchisor) dengan
pendatang baru di dunia bisnis (franchisee).
Asal kata franchise berasal dari Bahasa Perancis, yaitu “franchir” yaitu dibebaskan dari
pemberian upeti, pajak kepada pihak-pihak yang berkuasa pada abad pertengahan. Namun
seiring perkembangan jaman pengertian franchise menjadi pemberian ijin dalam pemakaian
nama atau merek dagang.
Sistem pemberian ijin usaha dalam bentuk franchise berkembang pesat terutama bentuk
usaha produk barang atau jasa melalui pemberian hak eksklusif kepada pengusaha lain untuk
menjual produk yang dimiliki oleh seseorang pengusaha di lokasi/daerah tertentu.
Kendati sudah banyak yang paham praktik waralaba, namun beberapa pengertian dasar ini
perlu juga diketahui yang pada intinya adalah beberapa tipe dasar franchise.
1. Franchisor (Pewaralaba)
Franchise fee atau biaya awal waralaba adalah biaya yang harus dibayarkan di
muka sebelum bisnis waralaba mulai beroperasi
Royalty Fee adalah biaya yang harus dibayar setelah bisnis waralaba mulai
beroperasi sesuai dengan perjanjian kesepatan yang dibuat. Umumnya pembayaran
dilakukan setiap bulan.
Perjanjian franchise adalah kesepakatan tertulis yang dibuat antara Franchisor dan
Franchisee untuk melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian
franchise diperlukan sebagai salah satu syarat administratif bagi franchisee untuk
mendapatkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) sebagai bukti sebuah
perusahaan penerima waralaba (franchisee).
Adapun sebuah franchise atau waralaba dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71
Tahun 2019 harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
c. Memiliki standar atas pelayanan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara
tertulis;
Asal mula konsep Franchise sebenarnya dimulai sejak lama yaitu pada tahun 200
sebelum masehi, ketika seorang pengusaha Cina memperkenalkan konsep rangkaian toko
untuk mendistribusikan produk makanan dengan merek tertentu.
Namun, konsep Franchise secara modern dalam memberi kesempatan orang lain yang
memiliki modal untuk membeli pola usaha dengan mengambil alih tanggungjawab dengan
menciptakan dealer, mulai diterapkan sejak 1863 oleh perusahaan mesin jahit Singer di
Amerika.
Sukses sistem distribusi Singer selanjutnya diikuti oleh perusahaan industri otomotif AS,
General Motors Industry di tahun 1898. Perusahaan Coca-Cola pertamanya kali menjual
konsep Franchise tahun 1899.
Meskipun bukan bisnis murni, namun sistem telegraf yang telah dioperasikan oleh
berbagai perusahaan kereta api di AS pada tahun 1880-an merupakan franchise dari Western
Union dimana Western Union tetap memegang kendali dan mendapatkan royalty fee.
Kemudian setelah perang dunia kedua, konsep franchise berkembang pesat karena
merupakan jenis usaha dengan menggunakan suatu sistem distribusi produk dan jasa yang
sangat kuat sehingga merambah hampir ke semua negara di dunia.
Franchise memberi peluang pada pengusaha kecil untuk bertahan dan memperoleh
kemakmuran dalam pasar yang kompetitif dengan cara menggabungkan keunggulan
kekuatan yang dimiliki jaringan besar dengan inisiatif dan dedikasi pemilik bisnis individual.
Bentuk usaha adalah suatu hubungan strategis antara franchisor dan franchisee dimana
keduanya mendapat banyak keuntungan dari hubungan ini.
Secara umum Franchise merupakan alternatif jalan keluar yang relatif aman bagi calon
pengusaha baru yang ingin terjun memiliki bisnis sendiri. Atau perusahaan-perusahaan yang
ingin melakukan ekspansi atau pembukaan cabang secara efektif tanpa memunculkan
overhead yang tinggi, dan kerumitan manajemen yang biasanya berkaitan dengan pendirian
sebuah cabang. Atau bagi perusahaan yang ingin mengubah sistem cabang atau agensinya
menjadi mesin pemasaran yang lebih ramping dan tangguh.
Pada zaman saat ini,bisnis waralaba adalah salah satu bentuk bisnis yang banyak dilirik
oleh para pengusaha saat ini, baik itu pebisnis baru/pemula ataupun pebisnis yang sudah
berpengalaman. Konsep bisnis waralaba ini sangat memungkinkan seseorang yang memiliki
modal materiil tapi kurang berpengalaman dalam membangun bisnisnya sendiri untuk
memiliki sebuah usaha yang menguntungkan, terutama bila membeli waralaba dari sebuah
merk dagang yang sudah terkenal. Ia tinggal membesarkan usaha bisnis yang ia jalani
sampai mencapai kata sukses,tak perlu membangun usaha bsinis nya dari nol, dikarenakan ia
telah membeli usaha bisnis dari seseorang yang mempunyai usaha dan dapat dikatakan
mencapai kata sukses. Jadi, mudah sekali kita dalam menjalankan bisnis waralaba ini.
Jika setiap pemilik waralaba mengikuti prinsip-prinsip ini dari desain dan awal waralaba
mereka untuk pertumbuhan dan pengembangannya, waralaba mereka akan berkembang.
Semua franchisee baru harus dilatih dengan baik dan siap sepenuhnya untuk
mengendalikan waralaba baru. Beberapa waralaba startup berhemat dalam pelatihan,
karena kurangnya modal atau untuk menghemat uang. Jika pemilik waralaba tidak dapat
memberikan pelatihan berkualitas kepada pewaralaba baru mereka, lebih baik menunggu
hingga mereka dapat. Setelah pelatihan, mayoritas franchisee baru berdiri sendiri.
Anda tidak perlu dipusingkan dengan proposal bisnis maupun strategi pemasaran.
Perencanaan yang dilakukan dalam bisnis ini pun relatif singkat. Anda cukup
menjalankan sistem yang telah dilakukan oleh pihak pewaralaba atau franchisor.
Tinggal siapkan tempat usaha karena kebutuhan bisnis sudah disiapkan oleh
pewaralaba.
Merek atau produk biasanya telah dikenal oleh khalayak luas sehingga tidak perlu
ribet lagi mengurusi branding. Poin terpenting adalah bisnis seperti apa yang dipilih
dan dengan siapa Anda bekerja sama. Sebaiknya, pilih bisnis waralaba yang sudah
populer dan mempunyai citra positif di mata publik.
Biasanya para pemilik franchise akan memberikan pelatihan khusus pada mitra
mereka. Jadi, meskipun baru pertama kali memulai usaha ini, Anda tak perlu cemas.
Pelatihan dapat berupa strategi pemasaran, cara menjalankan usaha, atau cara
mengelola keuangan.
Memulai bisnis baru tentunya dihantui risiko yang tinggi. Terlebih, apabila Anda
belum benar-benar memahami cara kerja suatu bisnis. Namun, dengan adanya bisnis
waralaba, kemungkinan untuk merugi terbilang kecil. Segala dukungan dan fasilitas
yang disediakan waralaba sudah cukup untuk mengurangi risiko kerugian.
Mitra bisnis tak dapat mencari supplier sendiri. Bahan baku produk sudah
ditentukan oleh pemilik merek dagang sebelumnya. Jadi, Anda tinggal menjalankan
bisnisnya saja.
d. Citra Bisnis Mudah Terpengaruh
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Waralaba (Franchise) adalah suatu pemberian sebuah lisensi oleh suatu pihak
(perorangan maupun perusahaan) sebagai pemberi Franchise (disebut franchisor), kepada pihak
lain sebagai penerima Franchise (disebut franchisee), untuk berusaha dengan menggunakan merk
dagang atau nama dagangnya dengan menggunakan keseluruhan sistem bisnisnya.