Anda di halaman 1dari 16

Materi 9

Return dan Risiko


Aktiva Tunggal
PENDAHULUAN→RETURN

• Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return


terbagi atas dua:
• Return Realisasian (realized return) merupakan return yang
telah terjadi yang dihitung dengan menggunakan data historis.
• Return Ekspektasian (expected return) merupakan return
yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang. Return ekspektasian sifatnya belum terjadi
sementara return realisasian sifatnya sudah terjadi.
PENGUKURAN RETURN REALISASIAN
• Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan yaitu:
1. Return Total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang
tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai berikut:
Return = Capital gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode lalu:
Capital gain (loss) = Pt - Pt-1
P t-1
Sementara itu yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode
tertentu. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode
sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap
harga obligasi periode sebelumnya.
Maka Return total dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return = Pt - Pt-1 + Yield
P t-1
Return Saham = Pt - Pt-1 + Dt
P t-1
CONTOH PERHITUNGAN RETURN TOTAL
Periode Harga Saham (Pt) Dividen (Dt) Return (Rt)
2010 1750 100 -

2011 1755 100 0,060


2012 1790 100 0,077

Return total untuk tahun 2011 dan 2012:


R2011 = (1755-1750+100)/1750
= 0,060 atau 6 %
R2012 = (1790-1755+100)/1755
= 0,077 atau 7,7 %
PENGUKURAN RELATIF RETURN

2. Relatif Return. Return total dapat bernilai negatif dapat


bernilai positif. Kadang kala untuk perhitungan tertentu
dibutuhkan suatu return yang harus bernilai positif. Relatif
return dapat digunakan yaitu dengan menambahkan nilai 1
terhadap return total sebagia berikut:
Relatif Return = Pt + Dt
P t-1
PENGUKURAN RETURN EKSPEKTASIAN

• Return Ekspektasian dapat dihitung berdasarkan


beberapa cara sebagai berikut:
1. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan.
E(Ri)= Σ (Rij x Pj )

• Notasi:
• E(Ri) = return ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas ke-i
• Rij = hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i
• Pj = probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i)
• n = jumlah dari masa depan
CONTOH SOAL

• Contoh A.: Berikut ini lima buah hasil masa depan dengan probabilitas
kemungkinan terjadinya untuk masing-masing kondisi ekonomi yang berbeda,
hitunglah return ekspektasiannya:

E(Ri)= Σ (Rij x Pj )

E(Ri) = Ri1 x P1 + Ri2 x P2 + Ri3 x P3 + Ri4 x P4 + Ri5 x P5


= -0,09 ( 0,10) – 0,05 (0,15) + 0,15 (0,25) + 0,25 (0,20) + 0,27 (0,30)
= 0,152 = 15,20 %
RETURN EKSPEKTASIAN

• Return Ekspektasian dapat dihitung berdasarkan beberapa cara


sebagai berikut:
2. Berdasarkan Model Return Ekspektasian.
Model- model untuk menghitung return ekspektasian sangat dibutuhkan.
Sayangnya tidak semua model yang tersedia. Model yang tersedia yang
populer dan banyak digunakan adalah Single Indeks Model dan model
CAPM.
PENDAHULUAN→RISIKO

• Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah


cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dari
risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena
pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua
faktor ini.
• Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin
besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang
harus dikompensasikan.
RISIKO BERDASARKAN PROBABILITAS

• Penyimpangan standar atau deviasi standar mrupakan pengukuran yang


digunakan untuk menghitung risiko. Selain deviasi standar (standard deviation),
risiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varian (variance).Varian adalah
kuadrat dari deviasi standar.
• Maka rumus perhitungan risiko dengan menggunakan standar deviasi dan varian
yaitu:
• Rumus Varian:

Var(Ri)= Σ [Rij - E(Ri)]2 x Pj


• Rumus Deviasi Standar:

σ= √
CONTOH SOAL PERHITUNGAN RISIKO
BERDASARKAN PROBABILITAS
• Contoh A.: Berikut ini lima buah hasil masa depan dengan probabilitas
kemungkinan terjadinya untuk masing-masing kondisi ekonomi yang berbeda,
hitunglah risikonya:

• Berdasarkan tabel di atas, hitunglah varian dan deviasi standarnya (risiko aktiva tersebut), dimana diketahui expected
returnnya adalah sebesar 0,152!
Var(Ri) = (Ri1 - E(Ri))2 x P1 + (Ri2 - E(Ri))2 x P2 + (Ri3 - E(Ri))2 x P3 + (Ri4 - E(Ri))2 x P4 + (Ri5 - E(Ri))2 x P5
= (-0,09 – 0,152) 2 x 0,10 + (-0,05 – 0,152) 2 x 0,15 + (0,15 – 0,152) 2 x 0,25 + (0,25 – 0,152) 2 x 0,20 + (0,27 – 0,152) 2 x 0,30
= 0,000586 + 0,00612 + 0,000001 + 0,001921 + 0,00418
= 0,018
σ= √ 0,018
= 0,134
Materi 8
PORTOFOLIO INVESTASI
PORTOFOLIO YANG EFISIEN DAN OPTIMAL

• Dalam pembentukan portofolio investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang


diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko tertentu yang dapat diterima – portofolio
yang efisien
• Asumsi wajar adalah investor cenderung menghindari resiko
• Jika memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien maka yang dipilih portofolio yang
paling optimal
TEORI PORTOFOLIO

• Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M. Makowitz (1927)
seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize di bidang
ekonomi pada tahun 1990. Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap
ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio
investasinya. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi
portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah
jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik jika investasinya
terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut (“Harry Max
Markowitz”).Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi
dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka
membentuk portofolio.
• Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut
identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan
ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal
melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan
sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status
pajak, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai