Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRAKTIK BISNIS

“Modal”

OLEH :
KELOMPOK 2

RAMLAH R (C0218035)
MADINA (C0218018)
HASYUNI (C0218011)
RUSLI (C0218037)
APDILA (C0218003)
NURHALIMA (C0218028)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah yang berjudul “Modal” ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Majene, 3 Oktober 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 1

C. TUJUAN ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

A. Cara Mencari Modal…………………………… ....................... 3

B. Memanfaatkan Modal Dengan Tepat……………………. ......... . 8

C. Mengelola Dan Memupuk Modal Yang Dimiliki ……………... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................... 13

A. KESIMPULAN........................................................................... 13

B. SARAN ....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membuka bisnis sendiri memang bukanlah hal yang mudah, salah satu kunci utama
dalam mendirikan bisnis yaitu memiliki modal usaha. Modal merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam perkembangan usaha, perkembangan usaha, penanaman modal, dan
berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau penghasilan.
ntuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal. Untuk perseorangan,
istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity) lebih merefleksi
kata yang ingin dikandungnya. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata
equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital. Ekuitas
mengandung unsur kepemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas
disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.
Karena konsep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan
pemilikan, informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena
hal tersebut menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang
saham. Dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas
kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut
kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan "utang" perseroan kepada para
pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang
sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham. Dengan
kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau
menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat
dipertahankan.
Karena konsep kesatuan usaha menuntut artikulasi antar statemen
keuangan, tidak terdapat masalah semantik atau definisional dalam pembahasan ekuitas
seperti halnya elemen pendapatan, biaya dan laba. Teori ekuitas yang bersifat semantik
adalah teori sudut pandang atau teori entitas. Ekuitas pemegang saham itu sendiri
terdiri atas dua komponen penting yaitu modal setoran (paid-in atau contributed
capital) dan laba ditahan (retained earnings). sebagai pasangan modal setoran, laba
ditahan dapat disebut sebagai modal bentukan atau ciptaan (earned capital).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara mencari modal?
2. Bagaimana memanfaatkan modal dengan tepat?
3. Bagaimana mengelolah dan memupuk modal yang dimiliki?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan pada
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara mencari modal!
2. Untuk mengetahui cara memanfaatkan modal dengan tepat!
3. Untuk mengetahui cara mengelol dan memupuk modal yang dimiliki!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Mencari Modal


Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka
modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan
merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah modal
itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara
para ahli ekonomi juga belum terdapat kesamaan opini tentang apa yang disebut
modal.
Secara garis besar, pengertian modal adalah sekumpulan uang ataupun barang
yang bisa digunakan untuk dasar dalam melakukan suatu pekerjaan atau usaha.
Modal adalah suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau bisnis.
Tanpa adanya modal, maka bisnis tidak bisa bergerak seperti seharusnya. Modal
diperlukan dalam berbagai skala bisnis, mulai dari bisnis berskala besar ataupun
berskala kecil. Jadi, pengertian modal adalah suatu aset utama perusahaan dalam
menjalankan bisnis yang umumnya berbentuk dana, aset, atau utang. Dengan begitu,
maka proses produksi hingga pemasaran perusahaan bisa berjalan dengan lancar.
1. Jenis-Jenis Modal
Terdapat beberapa jenis modal yang dipisahkan berdasarkan kategorinya, yaitu:
a. Jenis Modal Berdasarkan Sumber
Jenis modal berdasarkan sumber terbagi menjadi dua, yaitu modal eksternal
dan modal internal
 Modal Eksternal
Sumber modal eksternal adalah sumber modal yang diperoleh dari luar
perusahaan atau dana yang didapat dari para kreditur atau para pemegang
saham. Dengan adanya keterbatasan yang ada pada modal internal, membuat
modal eksternal penting karena sifatnya tidak terbatas. Umumnya, modal
eksternal ini bisa didapat dari pinjaman bank, koperasi atau sumber lainnya.
Modal juga bisa didapat dari para investor yang menanamkan dananya pada
perusahaan. Contoh lain dari modal eksternal adalah utang dagang, gaji
karyawan yang belum terbayar, dll.
 Modal Internal
Sumber modal internal adalah modal yang diperoleh dari kekayaan seseorang
atau perusahaan tersebut yang biasanya didapat dari hasil penjualan. Perlu
diketahui bahwa modal internal ini akan sulit untuk mengembangkan bisnis
karena sifatnya yang juga terbatas dan akan terasa sulit untuk mengalami
peningkatan yang signifikan. Beberapa contoh modal internal adalah gedung,
saham, kendaraan, laba yang diinvestasikan kembali, dll.
b. Jenis Modal Berdasarkan Pemiliknya
Berdasarkan pemiliknya, modal terbagi menjadi dua, yaitu modal sosial dan
modal perseorangan.
 Modal Sosial
Modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat yang nantinya modal
tersebut akan mampu memberikan keuntungan untuk mereka dalam melakukan
operasional produksi. Contoh dari modal sosial adalah jalan raya, jembatan,
pasar, pelabuhan, dll.
 Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang diperoleh dari mereka yang
memiliki fungsi untuk memudahkan berbagai aktivitas dan akan memberikan
laba pada pemiliknya. Contoh dari modal perseorangan ini adalah deposito,
properti pribadi, saham, dll.
c. Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya
Modal juga terbagi berdasarkan bentuk atau wujudnya, yaitu modal abstrak
dan modal konkret.
 Modal Abstrak (Modal Pasif)
Modal abstrak adalah modal yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun
tetap penting untuk keberlangsungan suatu perusahaan, contohnya adalah hak
cipta, pengetahuan, skill tenaga kerja, koneksi, hak pendirian usaha, citra
perusahaan, dll.
 Modal Konkret (Modal Aktif)
Modal konkret merupakan modal aktif yang artinya bisa dilihat secara kasat
mata atau memiliki bentuk, contohnya adalah bahan baku, mesin, gedung,
kendaraan, gudang, dll.
d. Modal Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, jenis modal terbagi menjadi dua jenis, yaitu modal
tetap dan modal lancar.
 Modal Tetap
Modal tetap adalah modal yang bisa digunakan untuk keperluan kegiatan
produksi dalam kurun waktu yang lama atau untuk beberapa kali proses.
Contoh modal tetap adalah gedung, tanah, kendaraan, laptop, mesin, dll.
 Modal Lancar
Modal lancar adalah jenis modal yang akan habis terpakai dalam satu kali
proses produksi, contohnya adalah bahan bakar, bahan baku, dll.
2. Manfaat Modal untuk perusahaan
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, modal adalah hal yang sangat wajib
dimiliki oleh suatu perusahaan, terlebih lagi untuk perusahaan yang tengah
berkembang. Tanpa adanya modal, maka perusahaan akan sulit untuk menjalankan
berbagai kegiatannya. Ketersediaan modal akan membantu proses produksi barang
baru yang diperlukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, modal
juga memiliki manfaat lain, yaitu:
 Membayar Sewa Tempat
Dalam menjalankan usaha, Anda tentu memerlukan lahan bisnis, lahan ini bisa
didapat dengan menyewa tempat. Adanya modal sangat penting untuk sewa
tempat yang harus berbanding lurus dengan harga lahan.
 Penyediaan Bahan Produksi
Modal juga diperlukan untuk persediaan bahan produksi, seperti bahan baku,
peralatan pendukung produksi dan mesin produksi. Perusahaan yang
menjalankan usahanya dalam bidang penyediaan produk pastinya sangat
memerlukan modal untuk membeli alat produksi.
 Gaji Pekerja
Menjalankan perusahaan selalu lekat dengan anggota-anggota yang berada
dalam perusahaan tersebut, hal ini bisa berupa pegawai atau tenaga kerja.
Adanya modal sangat diperlukan untuk membayar berbagai hak karyawan,
seperti gaji, tunjangan, dan bahkan asuransi kerja.
 Simpanan
Tidak selamanya modal harus disalurkan dalam kepentingan produksi, modal
juga harus berwujud simpanan. Gunanya adalah untuk mengantisipasi berbagai
hal yang tidak diinginkan perusahaan, seperti defisit, kekurangan biaya
operasional, atau adanya peningkatan pasar.
3. Cara Mencari Modal
Banyak calon pengusaha yang masih kebingungan bagaimana cara mencari
modal usaha. Apalagi jika ternyata ide bisnis yang akan dijalankan membutuhkan
modal awal yang cukup besar. Agar usaha bisa berkembang dan sukses seperti yang
diharapkan, berikut ini cara untuk mendapatkan modal usaha.
a. Tabungan Pribadi
Cara paling mudah untuk mendapatkan modal untuk memulai usaha adalah
dengan menggunakan tabungan sendiri. Anda bisa mulai menyisihkan sebagian
gaji yang didapat setiap bulannya.
Gaji yang disisihkan bisa ditabung dan selanjutnya bisa Anda gunakan untuk
memulai sebuah bisnis tanpa perlu memikirkan hutang karena pinjaman dari pihak
lain. Namun perlu diingat dengan cara ini, Anda membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk mendapatkannya.
b. Meminjam dari Orang Terdekat
Selain dari tabungan, cara lain untuk mendapatkan modal usaha adalah
dengan meminjam modal dari orang terdekat seperti dari orang tua, sahabat atau
keluarga. Jelaskan kepada mereka tentang ide dan rencana bisnis secara detail,
agar mereka tahu dan merasa aman untuk meminjamkan modal nantinya.
Selain itu, bicarakan juga bahwa Anda akan segera mengembalikan uang
yang dipinjam sebagai modal dalam jangka waktu tertentu. Walaupun dengan cara
ini bisa dibilang relatif santai dan juga sederhana, Anda harus tetap berhati-hari.
Jangan sampai kebablasan dan malah akan merusak hubungan Anda dengan orang
terdekat yang meminjamkan uangnya kepada Anda.
c. Menjual Aset
Cara mencari modal usaha lainnya adalah Anda coba untuk menjual aset
seperti barang-barang harga, kendaraan pribadi, perhiasan atau lainnya. Anda juga
bisa untuk menggabungkan sejumlah uang yang berasal dari tabungan saat ini
dengan hasil penjualan aset, sehingga modal yang didapat untuk memulai sebuah
bisnis menjadi lebih besar nantinya.
d. Bersama Rekan Bisnis
Jika mengandalkan modal sendiri terasa berat, Anda bisa mencari rekan bisnis
supaya modal usaha yang Anda miliki menjadi lebih besar. Cobalah untuk
mengajak teman yang bisa dipercaya dan memiliki visi serta minat yang cocok
dengan ide bisnis Anda.
Sebelum Anda memutuskan memulai membangun bisnis dengan teman,
pastikan Anda sudah membahas rencana bisnis secara rinci dari strategi bisnis,
pencapaian yang ingin dicapai, pembagian keuntungan dan hal lainnya. Dengan
memiliki rekan bisnis yang tepat, Anda juga akan memiliki partner dalam
melakukan brainstorm dan mendiskusikan segala ide-ide untuk mengembangkan
bisnis kedepannya.
e. Meminjam di Bank
Salah satu cara mencari modal usaha yang paling umum dilakukan oleh
orang-orang untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan meminjam uang di
bank. Ada banyak macam kredit yang ditawarkan oleh bank, baik dengan jaminan
atau tanpa agunan.
Biasanya kredit tanpa agunan memiliki jumlah bunga yang besar, supaya
tidak dihantui hutang yang lama, sebaiknya ambil kredit dalam jangka waktu yang
tidak lama. Untuk memilih kredit di bank, Anda harus memahami betul-betul
mengenai bunga serta cicilan yang akan ditanggung. Buatlah perkiraan terlebih
dahulu tentang dana yang setidaknya akan dikeluarkan setiap bulannya untuk
membayar cicilan.
f. Berasal dari Konsumen
Beberapa jenis usaha khususnya usaha sablon atau katering biasanya bisa
mendapatkan modal usaha dari pembayaran yang dilakukan oleh konsumen
terlebih dahulu atau istilah ini sering disebut pre-order. Uang dari sistem pre-order
ini kemudian digunakan untuk memproduksi pesanan yang dipesan konsumen.
Sistem pre-order ini jumlahnya bisa Anda tentukan sendiri, apakah itu full,
setengah harga atau uang muka saja. Keuntungan yang didapat dari penjualan
kemudian bisa digunakan untuk tambahan modal untuk mengembangkan usaha
kedepannya.
g. Suntikan Dana dari Investor
Selanjutnya cara mencari modal usaha adalah dengan mencari investor,
dengan cara ini sangat jelas akan membantu Anda mengembangkan usaha karena
biasanya investor dapat memberikan suntikan dana untuk mengembangkan usaha
dengan jumlah yang cukup besar.
Cara ini bisa dijadikan opsi untuk Anda yang baru memulai dan masih belum
punya penghasilan untuk diputar dalam memenuhi kebutuhan bisnis. Anda bisa
mencari investor modal yang berinvestasi sesuai dengan bisnis. Anda juga bisa
mengikuti berbagai lembaga atau workshop yang melakukan pelatihan serta
memberikan akses kepada pengusaha untuk mendapatkan modal.

B. Cara Memanfaatkan Modal Dengan Tepat


Pengelolaan modal usaha yang baik dinilai dari seberapa baik kamu mengatur
uang sesuai dengan pengeluaran dan pemasukan. Modal usaha adalah salah satu
bagian penting dalam dunia bisnis. Perusahaan besar sekalipun juga diawali dengan
modal usaha yang efektif untuk mencapai goals yang ditargetkan. Cara Mengelola
Modal Usaha :
1. Perencanaan yang Matang
Pada umumnya pengusaha mengumpulkan modal usaha tanpa adanya
perencanaan yang jelas. “Yang penting ngumpulin aja, perencanaan soal
belakangan kalau uang sudah terkumpul.” Buang jauh-jauh pemikiran tersebut
karena pemikiran tersebut dapat membuat bisnismu tidak berjalan dengan baik.
Kamu harus tahu medan yang akan kamu jalani, dan rancang dulu semua
kebutuhan yang kamu perlukan.
2. Fokus Pada Satu Bisnis
Kamu harus fokus pada satu bisnis yang kamu sukai. Untuk pemula, kamu akan
dihadapkan pada banyak hal baru. Oleh karena itu, lebih baik menjalani satu usaha
secara tekun dan telaten sehingga fokusmu tidak terbagi 2 yang bisa mengacaukan
perencanaan serta modal usaha yang sudah kamu kumpulkan.
3. Kurangi Berhutang
Jeratan hutang bisa mematikan usahamu. Jika kamu merasa kurang terhadap
inovasi yang kamu lakukan maka bersabarlah dan coba buat yang baru. Semua
yang kamu lakukan memerlukan modal yang tidak sedikit dan jika kamu tidak
bersabar akan hal itu, kamu pasti akan berhutang pada pihak kedua. Jikapun kamu
sangat membutuhkannya, cari pihak kedua yang menguntungkan dan tidak
memberatkanmu karena berhutang bertujuan untuk mempermudah, bukan
memperberat bisnismu.
4. Melakukan Konsultasi
Salah satu tips agar bisnis berumur panjang adalah dengan mengetahui saran
dan komentar yang diberikan oleh keluarga, sahabat, maupun rekan bisnis.
Berkonsultasilah dengan kenalan yang lebih berpengalaman, terutama konsultan
keuangan. Jika takut mahal, kamu bisa bertanya kepada keluarga atau teman yang
sudah pernah membuka bisnis sendiri. Semua itu bisa kamu temui bila kamu
mudah bergaul dan menghargai sesama.
5. Monitor Keuangan Bisnismu
Pengeluaran pemasukan semuanya harus kamu data dengan rinci dan lengkap.
Buatlah anggaran setiap bulan atau setiap pertiga bulan. Dari sana kamu sudah bisa
mengetahui, apakah arus keuangan untuk bisnis kamu lancar atau bermasalah.
Selain itu, kamu juga bisa memonitor arus keuangan
menggunakan software akuntansi. Sekarang sudah
banyak software akuntansi online yang dapat digunakan untuk
mempermudah monitoring keuangan bisnis dan membuat laporan keuangan dengan
mudah, cepat, dan realtime.

C. Mengelola Dan Memupuk Modal Yang Dimiliki


Modal usaha adalah salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan untuk
menjaga keuangan usaha tetap stabil bahkan mengalami peningkatan secara terus-
menerus. Sayangnya, banyak juga pengusaha yang akhirnya „gulung tikar‟ hanya
karena tidak tahu bagaimana caranya mengelola modal usaha. Pada dasarnya, tidak ada
cara pasti yang dapat dilakukan untuk mengelola modal usaha, karena setiap bisnis
memiliki aturan tersendiri untuk mengalokasikan modalnya. Lalu bagaimana cara
mengelola dan memupuk modal usaha yang dimiliki ?
1. Membuat Rekening Terpisah Untuk Usaha Anda
Meskipun Anda baru memulai usaha kecil, tidak ada salahnya untuk memisahkan
keuangan usaha dan keuangan pribadi. Hal ini diperlukan untuk membantu Anda
mencatat pengeluaran dan pemasukan usaha dengan lebih terperinci dan akurat,
serta membantu Anda mengelola arus kas dengan baik. Buatlah rekening khusus
untuk menampung kas usaha Anda, sehingga jika suatu saat terjadi masalah
keuangan, uang pribadi Anda tidak tercampur aduk dengan modal usaha.
2. Fokus Pada Satu Bisnis Agar Bisa Maksimal
Fokuslah pada bidang usaha yang sedang Anda tekuni. Jangan terlalu cepat untuk
menambah usaha lain jika target bisnis Anda belum tercapai.Hal ini dapat
mempengaruhi keadaan modal usaha Anda dan menyebabkan ketidakstabilan
keuangan usaha. Selain itu, fokus Anda akan terbagi sehingga bisnis yang sedang
dijalani tidak dapat berjalan dengan maksimal.
3. Kurangi Berutang

Salah satu penyebab sebuah bisnis tidak berumur panjang adalah jeratan utang.
Bila Anda baru memulai bisnis, hindari untuk meminjam uang bila tidak begitu
diperlukan. Misalnya, uang untuk membeli mobil khusus pesan-antar, padahal
dagangan Anda masih bisa dikirim lewat pos atau dengan jasa Gojek dan Grab
Bike. Jangan sampai bila penghasilan tidak memadai, Anda malah menunggak
utang. Sebaiknya kembangkan usaha dengan modal usaha yang dimiliki dahulu,
setelah dirasa cukup mampu, Anda bisa melakukan pinjaman atau utang ke pihak
tepercaya. Sebelum melakukan utang, periksa juga perjanjian yang ditawarkan oleh
pihak pemberi pinjaman. Jangan sampai Anda mengalami penipuan hanya karena
kurangnya ketelitian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Modal adalah suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau bisnis.
Tanpa adanya modal, maka bisnis tidak bisa bergerak seperti seharusnya. Modal
diperlukan dalam berbagai skala bisnis, mulai dari bisnis berskala besar ataupun
berskala kecil.
Memanfaatkan modal dengan tepat, diantaranya: menggunakan modal pinjaman
untuk kegiatan usaha, gunakan modal untuk memasarkan produk,
kelola income untuk angsuran, bedakan uang usaha dengan keuntungan untuk
pribadi, kelola modal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-modal/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-tips-mengelola-modal-usaha-dengan-efektif/

Anda mungkin juga menyukai