PRAKTIK BISNIS
“Modal”
OLEH :
KELOMPOK 2
RAMLAH R (C0218035)
MADINA (C0218018)
HASYUNI (C0218011)
RUSLI (C0218037)
APDILA (C0218003)
NURHALIMA (C0218028)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah yang berjudul “Modal” ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….. i
C. TUJUAN ..................................................................................... 2
A. KESIMPULAN........................................................................... 13
B. SARAN ....................................................................................... 13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membuka bisnis sendiri memang bukanlah hal yang mudah, salah satu kunci utama
dalam mendirikan bisnis yaitu memiliki modal usaha. Modal merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam perkembangan usaha, perkembangan usaha, penanaman modal, dan
berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau penghasilan.
ntuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal. Untuk perseorangan,
istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity) lebih merefleksi
kata yang ingin dikandungnya. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata
equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital. Ekuitas
mengandung unsur kepemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas
disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.
Karena konsep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan
pemilikan, informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena
hal tersebut menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang
saham. Dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas
kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut
kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan "utang" perseroan kepada para
pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang
sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham. Dengan
kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau
menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat
dipertahankan.
Karena konsep kesatuan usaha menuntut artikulasi antar statemen
keuangan, tidak terdapat masalah semantik atau definisional dalam pembahasan ekuitas
seperti halnya elemen pendapatan, biaya dan laba. Teori ekuitas yang bersifat semantik
adalah teori sudut pandang atau teori entitas. Ekuitas pemegang saham itu sendiri
terdiri atas dua komponen penting yaitu modal setoran (paid-in atau contributed
capital) dan laba ditahan (retained earnings). sebagai pasangan modal setoran, laba
ditahan dapat disebut sebagai modal bentukan atau ciptaan (earned capital).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara mencari modal?
2. Bagaimana memanfaatkan modal dengan tepat?
3. Bagaimana mengelolah dan memupuk modal yang dimiliki?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan pada
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara mencari modal!
2. Untuk mengetahui cara memanfaatkan modal dengan tepat!
3. Untuk mengetahui cara mengelol dan memupuk modal yang dimiliki!
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu penyebab sebuah bisnis tidak berumur panjang adalah jeratan utang.
Bila Anda baru memulai bisnis, hindari untuk meminjam uang bila tidak begitu
diperlukan. Misalnya, uang untuk membeli mobil khusus pesan-antar, padahal
dagangan Anda masih bisa dikirim lewat pos atau dengan jasa Gojek dan Grab
Bike. Jangan sampai bila penghasilan tidak memadai, Anda malah menunggak
utang. Sebaiknya kembangkan usaha dengan modal usaha yang dimiliki dahulu,
setelah dirasa cukup mampu, Anda bisa melakukan pinjaman atau utang ke pihak
tepercaya. Sebelum melakukan utang, periksa juga perjanjian yang ditawarkan oleh
pihak pemberi pinjaman. Jangan sampai Anda mengalami penipuan hanya karena
kurangnya ketelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modal adalah suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau bisnis.
Tanpa adanya modal, maka bisnis tidak bisa bergerak seperti seharusnya. Modal
diperlukan dalam berbagai skala bisnis, mulai dari bisnis berskala besar ataupun
berskala kecil.
Memanfaatkan modal dengan tepat, diantaranya: menggunakan modal pinjaman
untuk kegiatan usaha, gunakan modal untuk memasarkan produk,
kelola income untuk angsuran, bedakan uang usaha dengan keuntungan untuk
pribadi, kelola modal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-modal/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-tips-mengelola-modal-usaha-dengan-efektif/