1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Kemitraan dan Kerjasama
dalam Wirausaha” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, makalah ini masih banyak kekurangan dalam pembuatan. Oleh
karena itu, penulis harapkan saran dan kritik dari pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Prinsip Dasar Resiko dalam Wirausaha......................................... 3
B. Manajemen Resiko........................................................................ 5
C. Pengertian Kerjasama.................................................................... 9
D. Teknik Kerjasama Wirausaha........................................................ 10
E. Tahp-tahap Kerjasama................................................................... 12
F. Manajemen Konflik Kerjasama Wirausaha................................... 14
BAB III PENUTUP.................................................................................. 17
A. Simpulan........................................................................................ 17
B. Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendeskripsikan Kemitraan dan Kerjasama
dalam Wirausaha.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara mengenai resiko usaha ada beberapa tokoh terkenal yang memiliki
quote-quote yang dapat memberikan kita pemahaman yang lebih luas mengenai
resiko usaha. Contohnya ada quote “Life is inherently risky. There is only one
big risk you should avoid at all costs, and that is the risk of doing nothing - Denis
Waitley” yang artinya adalah hidup berkaitan erat dengan resiko, namun satu
resiko besar yang harus dihindari adalah resiko tidak melakukan apa-apa. Atau
quote “Do the one thing you think you cannot do. Fail at it. Try again. Do better
the second time. The only people who never tumble are those who never mount
the high wire. This is your moment. Own it - Oprah Winfrey” yang artinya
adalah Anda harus melakukan hal yang Anda pikir tidak dapat untuk dilakukan,
namun ketika Anda gagal ketika mencobanya, maka Anda harus terus untuk
mencobanya lagi. Anda harus melakukan yang lebih baik daripada percobaan
6
yang pertama. Satu-satunya orang yang tidak pernah jatuh adalah mereka yang
mengalami peningkatan pada saat menghadapi resiko. Manfaatkanlah
kesempatan Anda ini.
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian
dari resiko usaha. Resiko usaha adalah suatu bahaya, atau akibat yang
kemungkinan dapat terjadi pada keadaan sebuah usaha yang sedang berlangsung
maupun situasi usaha yang akan datang. Sifat dari resiko usaha itu sendiri adalah
tidak pasti dan sebagian besar menimbulkan kerugian. Resiko usaha merupakan
situasi yang tidak dikehendaki oleh para pelaku bisnis, namun resiko usaha
sendiri selalu tidak bisa dihindarkan. Resiko usaha biasanya muncul karena
faktor pelaku bisnis itu sendiri dan dapat muncul karena kegiatan dan keputusan
yang diambil dalam kegiatan rutinitas sehari-hari. Resiko dapat bersifat pasti
maupun tidak pasti, tergantung dari usaha yang dijalankan dan bagaimana cara
menjalankan usaha tersebut. Selain memahami pengertian Resiko Usaha, ketika
membahas mengenai Resiko Usaha, berarti ada kategori Resiko yang harus
diketahui. Selain itu, ada tips dan contoh usaha yang minim resiko. Semua hal
tersebut akan dibahas dengan menyeluruh dalam artikel mengenai resiko usaha
ini.
7
c. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human
uncertainly caused).
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih terdapat banyak faktor
resiko usaha. Faktor yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya
resiko usaha antara lain adalah dikarenakan oleh faktor perubahan lingkungan,
sosial dan ekonomi, gaya hidup yang meliputi tren pasar atau perkembangan,
kemajuan teknologi, dan budaya. Selain itu dari faktor individu atau sumber
daya manusia, masih terdapat kesalahan strategi dan pemasaran (marketing),
pengambilan keputusan yang tidak tepat, persiapan yang kurang matang,
manajemen serta sistem yang kurang baik dan kurang bertanggung jawab.
Faktor resiko usaha juga dapat menyebabkan kegagalan usaha jika berkaitan
dengan akibat perencanaan yang kurang matang terkait modal usaha, bakat
dan keterampilan yang tidak sesuai atau dipaksakan (tidak cocok dengan
passion), kurang berpengalaman atau masih dalam tahap coba-coba, tidak
memahami bagaimana cara memasarkan produk yang baik dan benar, serta
tidak yakin dan tidak bersemangat dalam berbisnis, maka dari itu tidak akan
memiliki etos kerja yang tinggi.
B. Manajemen Risiko
8
Data merupakan kunci utama dalam pembuatan suatu keputusan. Artinya,
setiap orang yang akan membuat suatu keputusan harus didukung oleh data atau
fakta. Dengan kata lain, seorang yang akan membuat keputusan hendaknya tidak
dipengaruhi oleh berbagai faktor, kecuali faktor yang relevan dengan masalah
yang dihadapi. Untuk itu menurut Casson Hebbert N, seseorang yang akan
membuat suatu keputusan harus melalui teknik prosedur tertentu agar terhindar
dari penggunaan data atau anggapan yang tidak berhubungan langsung dengan
masalah dan mudah untuk ditelurusi kembali dimana letak kesalahannya jika
hasil melenceng dari apa yang diharapkan. Manajemen risiko berkaitan dengan
pengelolaan ketidakpastian. Mengelola ketidakpastian merupakan hal yang
penting dalam menjalankan sebuah usaha. Ketidakpastian yang mungkin terjadi
dalam suatu bisnis/usaha berkaitan dengan kurangnya informasi yang dimiliki
oleh pengelola mengenai apa yang akan terjadi. Ketidakpastian ini memang tidak
selalu merugikan, bahkan kadang bisa menguntungkan. Ketidakpastian yang
menguntungkan bisa disebut sebagai peluang atau opportunity, sedangkan
ketidakpastian yang merugikan biasa disebut risiko atau risk.
Jenis Risiko (Umum) Risiko Murni sering disebut juga sebagai pure risk atau
insurable risk, risiko murni merupakan risiko yang memang hanya memberi
akibat negatif alias merugikan, tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh
dari risiko murni adalah peristiwa kebakaran bangunan kantor. Dalam
manajemen risiko, risiko jenis ini dapat dikelola dengan cara menghindari dan
meminimalkan kerugian dengan asuransi. Risiko Spekulatif. Dikenal juga dengan
nama risiko bisnis (business risk), risiko spekulatif adalah suatu keadaan di mana
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan kerugian. Contohnya adalah
investasi. Seorang pengusaha yang menginvestasikan uangnya memiliki dua
kemungkinan, investasinya menguntungkan atau investasinya tidak
menguntungkan. High Risk High Return Bisnis yang memiliki potensi
keuntungan yang tinggi pasti akan memiliki potensi yang tinggi pula akan risiko.
9
Keputusan Anda: memilih keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tinggi
atau keuntungan rendah dengan tingkat risiko yang rendah.
10
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam
menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan
bersama.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi
tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga
berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk
management secara berkesinambungan.
6. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk
mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk
management.
11
3. Manajemen Resiko Finansial
Manajemen resiko finansial yaitu upaya pengawasan resiko dan perlindungan
hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha. Pada prakteknya,
proses pengelolaan resiko ini meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan
pengendalian resiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan
organisasi.
C. Pengertian Kerjasama
a. Pamudji
12
b. Charles H. Cooley
c. Rosen
e. Tangkilisan
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan
orang lain. Orang lain akan menutupi kelemahan atau menambah kekuatan kita.
Namun untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain bukanlah
perkara mudah. Tidak jarang kegagalan membangun hubungan karena kita tidak
siap, mungkin ini beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak
lain:
13
1. Tentukan tujuan
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda
dapatkan? Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan
ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal ini akan
membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.
2. Siapkan profil
Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang Anda buat menjadi
sebuah cerita tentanga Anda (atau organisasi Anda). temukan hal-hal menarik.
Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika Anda mulai
menceritakan “Anda itu siapa”.
14
6. Tunjukan antusiasme
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi
tersebut. Lakukan dengan tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal
mereka secara mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang
lain mengenal dan mau memahami mereka.
7. Tawarkan bantuan
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup
untuk membantu, mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah
proaktif. Bantuan yang Anda berikan pasti kembali pada Anda suatu saat
nanti.
E. Tahap-tahap Kerjasama
Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengenal pihak atau orang yang akan
dijadikan calon mitra dengan baik dan tepat. Jangan sampai kita salah
memilih, yang kata peribahasa ibarat “membeli kucing dalam karung”.
Artinya, jangan sampai kita memilih calon mitra yang tidak ketahui
karakternya, kebiasaannya, track recordnya, latar belakangnya, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai calon
mitra ini membutuhkan waktu yang lama dan perlu peran pihak lain yang
dapat membantu kita memberi informasi mengenai calon mitra kita.
Apabila calon mitra kita adalah orang yang telah punya pengalamam
berbisnis, maka kita harus mengetahui bagaimana kemampuan
15
manajemennya, teknologinya, sumber daya manusianya dan sumber daya
finansialnya. Sedangkan, bila calon mitra kita adalah orang yang tidak atau
belum memiliki pengalaman usaha, maka kita pun patut untuk mengetahui
keahlian atau keterampilan serta modal apa yang dimilikinya, sehingga kita
layak mempertimbangkannya sebagai calon mitra usaha kita. Hal di atas
penting, karena kerja sama usaha merupakan kesepakatan yang harus
dijalankan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama sesuai dengan
potensi atau kemampuan masing-masing yang diberikan dalam kerja sama
tersebut. Bila kita melihat bahwa calon mitra kita tidak memiliki kemampuan
atau potensi sebagaimana yang kita harapkan, maka kita dapat mencari calon
mitra lainnya. Namun, bila kita melihat calon mitra tersebut telah memenuhi
persyaratan yang kita inginkan, maka kita dapat memutuskan bahwa inilah
calon mitra kita yang tepat.
Bila telah ditetapkan calon mitra, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana
mengembangkan strategi usaha. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi
tugas dengan pihak yang bermitra sesuai dengan informasi dan kemampuan
yang dimiliki masing-masing. Dengan strategi dan mengenal detail bisnis
yang tepat, maka kita akan dapat mengembangkan usaha secara tepat pula,
sehingga akan mendatangkan keuntungan kedua pihak (win-win solution).
4. Mengembangkan program.
16
5. Memulai pelaksanaan.
Setelah semua siap, barulah usaha dalam bentuk kerja sama atau kemitraan
tersebut dilaksanakan. Dalam awal pelaksanaan perlu dicek kesiapan-kesiapan
serta memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
17
Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi. Pemimpin
organisasi dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang muncul
dapat berdampak positif untuk meningkatkan mutu organisasi. Manajemen
konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar
dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk
tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar
yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang
akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku
dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
18
terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi
karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka
dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan
untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan
atau pihak ketiga dalam mengelola konflik
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
4. Teknik kerjasama wirausaha yaitu tentukan tujuan, siapkan profil, buat kesan
positif, fokus pada kualitas bukan kuantitas, hargai pendapat dan kebiasaan
mereka, tunjukan antusiasme, dan tawarkan bantuan.
20
maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan
(interests) dan interpretasi.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: BPFE
Ismatullah, Dedi. (2014). Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia.
22