“KEPUTUSASAAN”
Oleh :
Arie Merdekawati
18301081
Dosen pembimbing :
Ns. Rina Herniyanti, M.Kep
2. Pohon masalah
ketidakberdayaan
keputusasaan
Batasan karakteristik:
a. isolasi social
b. kehilangan kepercayaan pada kepercayaan spiritual
c. kehilangan kepercayaan pada nilai penting
d. pembatasan aktivitas jangka panjang
e. penurunan kondisi fisiologis
f. riwayat diabaikan
g. stress jangka panjang
3. Pengkajian
a) Identitas klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal
b) Keluhan utama
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi hati klien: apa
c) Faktor predisposisi
berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya
d. Struktur Kepribadian
menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap
d) Faktor presipitasi
1. Faktor kehilangan
3. Faktor Lingkungan
7. Kurangnya iman
1. individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapka perasaannya tapi
dapat merasakan
2. tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
3. tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
4. hampa dan letih
5. perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
6. tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
1. Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
2. Merasa berada diujung tanduk
3. Tegang
4. Muak ( merasa ia tidak bisa)
5. Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
6. Rapuh
f) Respon Kognitif
membuat keputusan
2. Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah
ditetapkan
2. Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa datang
3. Bingung
5. Tindakan keperawatan
a. Tujuan
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengenal masalah keputusasaannya
3) Berpartisipasi dalam aktivitas
4) Menggunakan keluarga sebagai system pendukung
b. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
Ucapkan salam - Perkenalkan diri : sebutkan nama dan panggilan yang disukai
- Jelaskan tujuan pertemuan - Dengarkan klien dengan penuh perhatian - Bantu
klien penuhi kebutuhan dasarnya
2) Klien mengenal masalah keputusasaannya
Beri kesempatan bagi klien menggungkapkan perasaan - Tetapkan adanya
perbedaan antara cara pandang klien terhadap kondisinya dengan cara pandang
perawat terhadap kondisi klien - Bantu klien mengidentifikasi tingkah laku yang
mendukung putus asa - Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan
untuk mengatasi masalah, tanyakan manfaat dari cara yang digunakan - Dukung
klien untuk menggungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran dan
perasaan yang positif - Berikan penghargaan yang sungguh-sungguh terhadap
usaha klien dalam mencapai tujuan, memulai perawatan diri, dan berpartisipasi
dalam aktivitas.
3) Klien bartisipasi dalam aktivitas
Identifikasi askep positif dari dunia klien - Dorong klien untuk berpikir yang
menyenangkan dan melawan rasa putus asa. - Dukung klien untuk
mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran dan perasaan yang
positif. - Berikan penghargaan yang sunguh-sungguh terhadap usaha klien
dalam mencapai rujuan, memulai perawatan diri, dan berpartisipasi dalam
aktivitas
6. Evaluasi keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
2. Memodifikasi pola kognitif dan negative
3. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatannya sendiri.
EGC.
Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Pratice of Psychiatric Nursing, 8th Edition.St. Louis:
Mosby.
Stuart, G. W, dan Sundeen, S. J. 2002.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC.
Suliswati, dkk. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
INFORMASI UMUM
Inisial Klien : Ny. S
Usia : 38 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Melayu
Bahasa Dominan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Mayjen
FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI
BIOLOGIS ;
Latar Belakang Genetik
(Riwayat penyakit genetic dalam keluarga (cacat tubuh), kehamilan kembar, riwayat depresi,
riwayat ansietas, riwayat trauma kehamilan dan melahirkan)
Tidak ada riwayat penyakit genetic
Status Nutrisi
(Riwayat anoreksia, persepsi terhadap BB (terlalu gemuk atau terlalu kurus), riwayat
malnutrisi, rambut rontok)
Klien mengatakan nafsu makan nya berkurang
PSIKOLOGIS
Intelegensia
Klien sulit berkonsentrasi
Kemampuan Verbal
Klien hanya berdiam diri
Konflik Moral
Klien saat ini belum bisa melakukan perannya menjadi seorang ibu
Kepribadian
Klien terlihat murung, klien tampak sedih dan merasa kehilangan yang begitu berat
Konsep Diri
Gambaran Diri
Klien terlihat sedih, dan hanya berdiam diri. Penilaian klien terhadap diri sendiri, ia
merasa dirinya putusasa atas apa yang terjadi
Identitas Diri
Klien merasa belum mampu menjadi ibu, karena telah kehilangan anak keduanya
SOSIAL BUDAYA
Pendidikan
Klien lulusan sarjana
Pekerjaan
Klien tidak bekerja
Status Sosial
Status social klien terganggu
Latar Belakang Budaya
Tidak ada latar belakang budaya yang bertentangan
Pengalaman Sosial
Klien melihat mengalami pengalam social yang tidak baik
GENOGRAM
Keterangan :
Suami anak pertama
Sumber Koping
Personal Ability
Sumber koping klien yaitu keluarga, keluarga yang bisa membantu klien dalam
menghadapi stressor
Social Support
Keluarga klien yaitu suami selalu mendukung dalam peningkatan kesehatan
Material Assets
Klien tidak memiliki tabungan kesehatan
Positif Beliefs
Klien yakin akan pelayanan kesehatan bisa membantu jika dibutuhkan
Status Mental
Penampilan
Klien tidak rapi(selalu murung dan menangis)
Pembicaraan
Klien hanya menunduk dan menangis saat diajak berbicara
Alam perasaan
Klien sedih dan putusasa
Afek
Emosi klien cepat berubah
Persepsi
Menurut klien masalah yang ia hadapi harus tetap dia hadapi dan menjadi sebuah
pembelajaran
Isi pikir
Klien mengatakan gagal menjadi seorang ibu
Proses pikir
Proses piker klien terganggu
Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik
Daya Ingat
Daya ingat klien bagus
Kemampuan berhitung
Kemampuan berhitung klien baik
Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif menghindar
Olahraga mencederai diri
Lainnya _______________ lainnya : __________________
SP 1 Pasien : Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui penemuan harapan
dan makna hidup
1. Bina hubungan saling percaya
a) Fase orientasi
Salam Perawat : Assalamualikum buk. selamat siang
Klien : waalaikumsalam, siang
Perawat : perkenalkan saya perawat arie yang bertugas untuk membantu mempercepat
penyembuhan perasaan ibu sekarang.
Perawat : boleh saya tau siapa nama ibuk ?
Klien : nama saya Ny.S (dengan nada pelan)
Evaluasi validasi
Perawat : “bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Klien : (menangis ) saya sedang tidak baik-baik semnjak kehilangan anak kedua saya
Kontrak
Perawat : oh iya, boleh saya mintak waktu ibu sebentar untuk berbincang
Klien : mengangguk Perawat : berapa lama ibu mau kita berbincang ?apakah 30 boleh
?
Klien :mengangguk
Perawat : dimana sebaiknya kita berbincang buk, apakah di kamar ibu ini saja ?
Klien : mengangguk