Anda di halaman 1dari 6

Nama: Almaniera Athaya L. Z.

; NPM : 1606885252

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)


KEPUTUSASAAN

I. Pengertian
Keputusasaan merupakan kondisi pada individu yang memandang keterbatasan atau tidak
membuka peluang untuk melihat adanya alternatif pemecahan masalah dan tidak mampu
memobilisasi energi demi kepentingannya sendiri (NANDA-I, 2018).

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor yang mempengaruhi (Stuart & Laraia, 2005)
 Predisposisi
 Biologis
Riwayat keluarga menderita depresi, status nutrisi, status kesehatan secara umum,
pembatasan aktivitas jangka panjang.
 Psikologis
Stres jangka panjang, retardasi mental, kemampuan komunikasi verbal kurang,
pengalaman masa lalu kurang menyenangkan,dan konsep diri kurang baik.
 Sosial Kultural
Perpisahan dengan anggota keluarga, kegagalan mencapai tugas perkembangan,
pendidikan, pekerjaan kurang baik, kegagalan menjalankan peran, pengalaman
sosial, keikutsertaan dalam kelompok, sering mengalami penolakan, faktor agama
dan keyakinan kurang kuat.

 Presipitasi
 Biologis
Penurunan kondisi fisiologis, pembatasan aktivitas akibat penyakit kronis selama 6
bulan terakhir, status nutrisi tidak ada perbaikan dan berat badan tidak ideal, status
kesehatan secara umum, menderita penyakit kronis atau terminal, kehilangan salah
satu anggota badan, sensitifitas biologis, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan
pada sistem limbik, thalamus, korteks frontal, nonepinefrin dan serotonin.
 Psikologis
Stres psikologis dalam 6 bulan terakhir, adanya perasaan terisolasi atau terbuang
dari lingkungannya, mempunyai inteligensi yang rendah, kemampuan verbal (buta,
tuli, gagap) dan adanya pembatasan kontak sosial (infus, kateter, imobilisasi, NGT,
oksigen), lokasi tempat tinggal yang terisolasi, moral dan nilai di masyarakat,
kepribadian, pengalaman tidak menyenangkan
 Sosial budaya
Adanya hambatan pelaksanaan interaksi sosial, kehilangan kepercayaan pada
kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan pada nilai penting, kurang dukungan
sosial, putus sekolah, dan pemutusan hubungan kerja.

B. Tanda dan gejala


 Subjektif
 Mengungkapkan keputusasaan
 Mengungkapkan isi pembicaraan yang pesimis "saya tidak bisa"
 Kurang dapat berkonsentrasi
 Mengungkapkan bingung
 Sulit tidur
 Selera makan menurun
 Mengungkapkan keragu-raguan
 Mengungkapkan frustasi

 Objektif
 Berperilaku pasif
 Kontak mata kurang
 Perubahan pola tidur
 Porsi makan tidak habis
 Kurang bicara
 Afek datar
 Kurang inisiatif
 Meninggalkan lawan bicara
 Mengangkat bahu sebagai respons pada lawan bicara
 Perawatan diri kurang
 Sulit membuat keputusan

C. Mekanisme dan sumber koping


Mekanisme koping menjadi proses adaptasi yang dilakukan oleh individu untuk
menyelesaikan masalah menyesuaikan diri dengan perubahan dan respon situasi yang
mengancam. Mekanisme koping secara destruktif pada keputusasaan yang dihasilkan
yaitu menghindar, mengamuk, dan penggunaan zat. Menurut Stuart dan Laraia (2005),
mekanisme koping adaptif mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar, dan
mencapai tujuan yang dapat dilihat karakteristiknya sebagai berbicara dengan orang lain,
memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, dan aktivitas konstruktif.
Sedangkan, mekanisme maladaptif cenderung menghambat fungsi integrasi,
menurunkan otonomi, dan cenderung menguasai lingkungan yang dapat dilihat
karakteristiknya sebagai makan berlebihan atau tidak makan, bekerja berlebihan,
menghindar. Sumber koping dapat dilihat melalui kemampuan individu, dukungan
sosial, ketersediaan materi, dan kepercayaan.

III. Diagnosa yang Muncul


 Diagnosa keperawatan
- Keputusasaan
 Diagnosa medis
-
IV. Pohon Diagnosis

Risiko Bunuh Diri

Keputusasaan

Ketidakberdayaan

V. Tindakan Keperawatan
 Tujuan (Keliat, et al, 2019)
 Kognitif
- Mengetahui perubahan atau penurunan kondisi fisik
- Mengetahui pengertian tanda dan gejala penyebab dan akibat dari keputusasaan
- Mengetahui cara mengatasi keputusan
 Psikomotor
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
melatih hubungan sosial dengan sistem pendukung
melatih kegiatan hidup sehari-hari
 Afektif
merasakan manfaat latihan yang dilakukan
merasa optimis dan bahagia

 Tindakan pada Klien (Keliat, et al, 2019)


 Mengidentifikasi tanda dan gejala keputusasaan.
 Menjelaskan proses terjadinya keputusasaan.
 Mendiskusikan dengan klien mengenai kemampuan yang dimiliki, sistem pendukung,
dan harapan hidup.
 Melatih hubungan sosial dengan lingkungan melalui bercakap-cakap dengan sistem
pendukung dan lingkungan.
 Melatih melakukan kegiatan sehari-hari seperti memenuhi kebutuhan makan, istirahat/
tidur, merawat diri (kebersihan diri), dan melakukan kegiatan spiritual.
 Melatih membangun harapan yang realistis dengan mendiskusikan harapan dan
keinginan masa depan dan membantu klien membuat rencana mencapai harapan secara
bertahap.
 Memberikan motivasi dan pujian atas keberhasilan klien.

 Tindakan pada Keluarga (Keliat, et al, 2019)


 Mengkaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang mengalami
keputusasaan.
 Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta proses terjadinya keputusan
serta mengambil keputusan dalam merawat klien.
 Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi keputusasaan sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah diberikan.
 Batik keluarga menciptakan suasana keluarga yang mendukung mengatasi
keputusasaan dengan suasana yang positif.
 Diskusikan tanda dan gejala keputusasaan yang memerlukan rujukan segera serta
menghancurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

 Tindakan pada Kelompok (Keliat, et al, 2019)


Tindakan keperawatan spesialis: terapi suportif.
 Sesi 1 identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan di luar keluarga.
 Sesi 2 latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga.
 Sesi 3 latihan menggunakan sistem pendukung luar keluarga.
 Sesi 4 evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung.

Referensi
Keliat, B., et al. (2019). Asuhan keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart, G., & Laraia, M.(2005). Principles and practice of psychiatric nursing (8th ed.).
Missouri: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai