Seorang perempuan usia 23 tahun G2 P1 A0 datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan
mengalami 3x perdarahan pervaginam disertai nyeri perut hebat, mual dan muntah, BAB sakit.
Hasil pemeriksaan didapatkan: Keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran compos mentis,
akral dingin, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan ginekologi: VT: portio lunak,
ostium tertutup, nyeri goyang portio (+). TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 106 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit, Suhu 36,5 °C. Hasil USG: uterus tidak tampak gravida dalam cavum
uteri. Hasil laboratorium: Hb 7,7 gr%, golongan darah O, βhCG (+). Pasien di diagnose
mengalami Kehamilan Ektopik.
Pasien mengatakan tidak mengetahui kalau dirinya hamil, Pasien tampak kecewa, sedih dan
terkejut saat mengetahui kondisi kehamilannya tetapi diluar kandungan dan harus dioperasi
untuk menyelamatkan nyawa ibu. Pasien merasa takut, cemas dan bingung memikirkan segala
hal yang berhubungan dengan kondisi sakitnya. Pasien dan suaminya mengatakan sedih karena
kehilangan anak yang sangat diharapkan, wajah pasien dan suami tampak murung.