Anda di halaman 1dari 6

ASKEP Diabetes Melitus

OLEH :

MUHAMMAD ALDODINATA PRATAMA

18301053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
WOC Diabetes Melitus

Faktor Heriditas/keturunan,
kelainan, obat-obatan, penyakit
pankreas

Autoimun

Kerusakan sel Beta prankeas

Difisiensi insulin

Katabolisme protein
Asam amino meningkat
meningkat

glukoneogenesis hiperglikemia
Poliuri,polidipsi,polipagi

Resistensi infeksi Ketidakstabilan


menurun kadar glukosa

dehidrasi Defisit nutrisi


Timbulnya luka

hipovolemia
Pertumbuhan
mikroorganisme

infeksi
nekrosis

gangren
pembedahan

Gangguan
integritas kulit Intoleransi
aktivitas Nyeri Akut
ND: ketidakstabilan kadar
glukosa b.d resistensi insulin

DS:
MCP DIABETES MELITUS
 Mengantuk
 Pusing
ND: Nyeri Akut b.d adgen  Lelah atau lesu
pencedera fisik (prosedur
DO:
operasi)
MD: Diabetes Melitus
 Kadar glukosa dalam
DS:
KA: daraha rendah
 Mengeluh Nyeri Polyuria, Terapi: insulin
DO: Polidipsi
 Tampak gelisah ND: Hipovolemi b.d
Polifagia
 Frekuensi nadi meningkat kekurangan intake cairan
 Sulit tidur Kadar glukosa darah meningkat
DS:
 Tekanan darah meningkat
 Merasa haus
Terapi: pemberian analgetik  Mengeluh haus

ND: Gangguan integritas kulit DO:


ND: Defisit nutrisi b.d
b.d neuropati perifer ketidakmampuan mencerna  Tekanan darah meningkat
DS: makanan  Frekuensi nadi meningkat
 Berat badan turun tiba-tiba
DS:
 Mengeluh rasa tidak  Volume urin menurun.
nyaman dikulit  Nafsu makan menurun
Terapi: pemberian infus
DO:  Cepat keying setelah
makan
 Kerusakan jaringan dan
lapisan kulit DO:
 Nyeri  Berat beadan menurun
 Kemerahan minimal 10% rentan ideal
 Membrane mukosa pucat

Terapi: suplemen makanan vit.


C
N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
O
1. Ketidakstabilan kadar Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia
Glukosa b.d resistensi asuhan keperawatan Observasi:
insulin selama 3x24 jam 1) Identifikasi kemungkinan
diharapkan ketidakstabilan penyebab hiperglikemia
gula darah teratasi 2) Moitor kadar glukosa darah,
jika perlu
KH : 3) Monitor tanda dan gejala
 Kadar glukosa hiperglikemia (polyuria,
dalam darah polydipsia, polifagia)
menurun Terapeutik:
 Mengantuk 1) Berikan asupan oral
menurun 2) Konsultasi dengan medis jika
 Pusing menurun tanda dan gejala hiperglikemia
 Lelah teratasi tetap ada atau memburuk
 Rasa lapar Edukasi:
menurun 1) Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250mg/dl
2) Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
3) Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
4) Anjurkan pengeloaan diabetes
(penggunaan insulin, obat oral,
asupan cairan).
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian insulin,
jika perlu
2. Hipovolemia b.d Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Hipovolemi
kekurangan intake cairan asuhan keperawatan Observasi:
selama 3x24 jam 1) Periksa tanda dan gejala
diharapkan status cairan hipovolemia
teratasi 2) Monitor intake dan output
cairan
KH : Terapeutik:
 Kekuatan nadi 1) Hitung kebutuhan cairan
meningkat 2) Berikan asupan cairan oral
 Output urine Edukasi:
menurun 1) Anjurkan memperbanyak
 Membrane mukosa asupan cairan oral
lembab Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis
3. Defisit nutrisi b.d Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
ketidakmampuan asuhan keperawatan Observasi:
mencerna makanan selama 3x24 jam 1) Identifikasi alergi dan
diharapkan status nutrisi intoleransi makanan
teratasi 2) Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
KH : 3) Monitor asupan makanan
 Porsi makanan 4) Monitor berat badan
yang dihabiskan Terapeutik:
meningkat 1) Lakukan oral hygiene sebelum
 Pengetahuan makan
tentang pilihan 2) Berikan makanan tinggi serat
makanan yang untuk mencegah konstipasi
sehat meningkat 3) Berikan makanan tinggi kalori
 Pengetahuan dan tinggi protein
tentang standar 4) Berikan suplemen makanan,
asupan nutrisi yang jika perlu
tepat Edukasi:
1) Ajarkan diet yg di programkan
Kolaborasi:
1) Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis kalori dan
jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
4. Gangguan integritas kulit Tujuan : setelah dilakukan Perawatan Luka
b.d neuropati perifer asuhan keperawatan Observasi:
selama 3x24 jam 1) Monitor karakteristik luka
diharapkan integritas kulit Terapeutik:
meningkat 1) Bersihkan denga NaCl atau
pembersih nontoksik, jika
KH : perlu
 Hidrasi meningkat 2) Bersihkan jaringan nekrotik
 Elastisitas 3) Jadwalkan perubahan posisi
 Perfusi jaringan setiap 2 jam atau sesuai
 Kerusakan jaringan kondisi pasien
teratasi Edukasi:
 Kerusakan lapisan 1) Jelaskan tanda dan gejala
kulit teratasi infeksi
2) Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
Kolaborasi:
1) Kolaborasi prosedur
debridement, jika perlu
5. Nyeri Akut b.d adgen Tujuan : setelah dilakukan Pemberian Analgesik
pencedera fisik (prosedur asuhan keperawatan Observasi:
operasi) selama 3x24 jam 1) Identifikasi karakteristik nyeri
diharapkan tingkat nyeri 2) Identifikasi riwayat alergi
menurun 3) Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
KH : pemberian analgesic
 Keluhan nyeri 4) Monitor efektifitas analgesic
menurun Terapeutik:
 Meringis menurun 1) Tetapkan target efektifitas
 Gelisah menurun analgesic untuk
 Frekuensi nadi mengoptimalkan respons
membaik pasien
 Mual menurun 2) Dokumentasikan respons
terhadap efek analgesic dan
efek yang tidak diinginkan
Edukasi:
1) Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesic, sesuai
indikasi.

Anda mungkin juga menyukai