Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1) Pengkajian inti

a. Sejarah Terjadinya wilayah, perkembangan wilayah, sudah berapa lama


masyarakat disana tinggal, apakah ada perubahan terhadap daerah, bagaimana
sejarah daerah tersebut. Dan apakah pernah terjadi bencana di wilayah
tersebut.
b. Demografi
Karakteristik penduduk: usia dan jenis kelamin, tipe rumah tangga : keluarga,
bukan keluarga, status perkawinan, kelompok masyarakat apa yang terbanyak
dilihat (anak muda, lansia) apakah diwilayah tersebut ada usia yang rentan
bencana, orang yang tinggal sendirian, apakah populasi homogen, statistik
penting (angka kelahiran, pernahkah ada angka kematian diwilayah tersebut
pada bencana sebelumnya, angka kesakitan/masalah kesehatan, prilaku sehat,
masalah social, angka kekerasan).
c. Etnis
Kelompok etnik tertentu dan tanda–tanda kelompok budaya yang dilihat dan
bagaimana budaya masyarakat dalam menilai bencana.
d. Nilai dan Keyakinan Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat, agama
(distribusi dan pemimpin agama), bagaimana pandangan dalam melihat
bencana apakah diwilayah tersebut memiliki sarana ibadah, apakah ada tanda
seni, bagaimana budayanya, bagaimana leluhurnya, dan apakah ada tanda–
tanda peninggalan sejarah.

2) Pengkajian sub – sub system

a. Lingkungan
Bagaimana keadaan masyarakat, bagaimana kualitas udara, tumbuh–
tumbuhan, perumahan, pembatasan daerah, jarak, daerah penghijauan,
binatang peliharaan, anggota masyarakat, struktur yang dibuat masyarakat,
keindahan alam, iklim, apakah ada peta wilayah dan berapa luas daerah
tersebut serta apakah ada resiko bencana di wilayah tersebut dari faktor alam,
cuaca, topografi wilayah dll.
b. Pelayanan kesehatan dan sosial Jenis pelayanan kesehatan yang ada (rumah
sakit, klinik, praktek bersama, agensi perawatan, fasilitas perawatan rumah),
pusat kedaruratan (lokasi, kualitas, catatan pelayanan, kesiapsiagaan, unit
kebakaran, pusat control keracunan, pelayanan gawat darurat professional dan
relawan), rumah jompo, fasilitas pelayanan sosial (pelayanan konseling dan
support, intervensi krisis, pelayanan protektif anak dan remaja, pelayanan
populasi special: imigran,cacat, keterbatasan, sakit mental kronik), biaya
pelaksana, sumber daya, karakteristik pengguna, sumber diluar daerah terebut
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, akses dari pelayanan kesehatan
dan social dan kepuasan dari pelayanan kesehatan dan sosial, apakah tersedia
tenaga kesehatan dalam penanganan bencana dan apakah sudah memiliki
kemampuan sesuai standar.
c. Ekonomi
Apakah merupakan komunitas berkembang atau miskin, tenaga kerja (jumlah
yang bekerja, penganguran, jenis pekerjaan, kelompok pekerja, kelompok usia
pekerja), pendapatan anggota keluarga, dan individual, sumber penghasilan,
perkembangan ekonomi saat ini dan yang akan datang, kondisi kerja dan
lingkungan kerja yang beresiko, jumlah dan rata- rata injury dan kesakitan
akibat kerja, apakah terdapat industri, pertokoan, lapangan kerja, kemana
warga masyarakat belanja.
d. Keamanan
Jenis layanan perlindungan apa yang tersedia, jenis tindakan kriminal apa
yang dipantau, jenis tindakan kriminal apa yang biasa terjadi, apakah
masyarakat merasa aman apabila terjadi bencana.
e. Komunikasi
Apabila terjadi bencana siapakah dan bagaimana mengkomunikasikan kepada
masyarakat.
B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan komunitas bencana yang mungkin muncul, diantaranya :
1. Ansietas
2. Duka cita b.d kehilangan objek penting (mis. Kepemikiran, pekerjaan, status,
rumah, bagian tubuh) dan kematian orang terdekat
C. Intervensi
Dx 1 : Ansietas
Intervensi :
1. Pengurangan kecemasan
O : Identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat kecemasan
N : - Berikan objek yang menunjukkan perasaan aman
- Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi kecemasan
- Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan klien
E : Instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi
2. Peningkatan koping
N : Dukung kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
E : Berikan suasana penerimaan
C:-
3. Terapi relaksasi
N : - Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pada klien
- Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi
E : - Dorong klien untuk mengulang praktik relaksasi
C:-
Dx 2 : Duka cita b.d kehilangan objek penting (mis. Kepemikiran, pekerjaan,
status, rumah, bagian tubuh) dan kematian orang terdekat
Intervensi :
Domain 3 : Perilaku
Peningkatan komunikasi
O : - Buat tujuan interaksi
- Tunjukkan ketertarikan kepada klien
- Gunakan pertanyaan maupun pernyataan yang mendorong klien untuk
mengekpresikan perasaan, pikiran, kekhawatiran

N : - Dengarkan isi pesan dan perasaan yang tidak terungkap selama percakapan

- Sadari tempo suara, volume, kecepatan maupun tekanan suara


- Klarifikasi pesan yang diterima dengan menggunakan pertanyaan maupun
memberikan umpan balik
- Gunakan teknik diam/mendengarkan dalam rangka menndorong klien untuk
mengekspresikan perasaan, pikiran dan kekhawatiran

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MASALAH KESEHATAN


PENYAKIT MENTAL & KECACATAN

Satu tim perawat komunitas saat ini sedang melakukan asuhan keperawatan di satu
daerah pasca bencana. Daerah tersebut baru saja dilanda gempa bumi yang menelan
korban jiwa serta merusak rumah warga. Hasil winshield survey terlihat perumahan
yang rusak, mulai dari rusak ringan hingga berat. Saat ini warga sudah ada yang
kembali kerumahnya dan ada yang masih tinggal di tempat penampungan, Terdapat
beberapa dapur umum yang digunakan oleh warga untuk memasak yang dibantu oleh
tim relawan. Saat dilakukan pengkajian melalui kuesioner didapatkan data bahwa
46% warga mengalami PTSD (Post Trauma Stress Disorder), 40% warga mengalami
insomnia, 56% mengalami kecemasan. Terdapat 86 penduduk yang kehilangan
anggota keluarganya dan terdapat 18 orang yang mengalami kecacatan akibat
tertimpa reruntuhan saat gempa. Pengkajian lanjutan pada 86 penduduk yang
mengalami kehilangan, didapatkan 30% penduduk yang memiliki tanggapan negative
terhadap kehilangan yang dialaminya. Pengkajian khusus pada penduduk yang
mengalami kecacatan, umumnya korban masih menyangkal dan tidak terima dengan
kondisinya serta menyalahkan keadaan, hasil kuesioner menunjukkan 6 dari 18 orang
korban mengalami depresi sedang, 2 dari 18 orang mengalami depresi berat dan
sisanya mengalami depresi ringan. Hasil pengkajian juga menunjukkan kualitas hidup
yang rendah pada para korban.

7 Jumps :

Langkah 1 :

a. Windshield Survey : pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan


gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui
wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi
lingkungan.
b. Kuesioner : suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang tua/ anak yang ingin
diselidiki.
c. Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) : gangguan kecemasan yang dapat
terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa traumatic.

Langkah 2 :

a. Pada Askep masalah kesehatan penyakit mental dan kecacatan, daerah yang
baru saja dilanda gempa bumi yang menelan korban jiwa serta merusak rumah
warga.
b. Khusus pada penduduk yang mengalami kecacatan, umumnya korban masih
menyangkal dan tidak terima dengan kondisinya serta menyalahkan keadaan.

Langkah 3 :

Pada ulasan kasus tersebut, kelompok sepakat untuk melakukan penyuluhan


pada penduduk yang tertimpa bencana gempa bumi. Pada kasus di atas penduduk
mengalami ansietas.

Data Objektif :

a. 46% warga mengalami PTSD


b. 40% warga mengalami insomnia
c. 56% warga mengalami kecemasan
d. 86 penduduk yang kehilangan anggota keluarganya dan terdapat 18 orang
yang mengalami kecacatan akibat tertimpa reruntuhan saat gempa
e. 6 dari 18 orang korban mengalami depresi sedang
f. 2 dari 18 orang mengalami depresi berat
g. 10 orang mengalami depresi ringan

Data Subjektif :

Berdasarkan hasil pengkajian, ada penduduk yang mengalami kecacatan, umumnya


korban masih menyangkal dan tidak terima dengan kondisinya serta menyalahkan
keadaan.

Langkah 4 :

Dengan analisa kasus di atas, dapat dilakukan :

Pengurangan kecemasan

Observasi :

Identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat kecemasan

Terapeutik :

1. Berikan objek yang menunjukkan perasaan aman

2. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi kecemasan

3. Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan klien

Langkah 5

Tujuan :

1. Para penduduk di suatu daerah pasca bencana gempa bumi dapat mengurangi
kecemasan yang dialaminya
2. Tim perawat komunitas dapat membantu penduduk untuk meningkatkan rasa aman
dan melakukan hal dan kegiatan yang mengurangi kecemasan.

Langkah 6 :

Berdasarkan jurnal yang didaptkan, untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa
cara agar warga dapat mengurangi kecemasan, diantaranya :

a. Pemberian logoterapi pada warga pasca gempa dengan tujuan membangkitkan


optimism dalam menghadapi masa depan.
b. Melakukan pemberian Art theraphy pada anak-anak korban gempa agar dapat
mengekspresikan perasaan atau apa yang dialami anak yang sulit
mengungkapkan secara verbal dan mengurangi trauma pada anak.

Langkah 7 :

Dengan melakukan kegiatan tersebut, warga dapat :

a. Dapat menurunkan kecemasan yang ditunjukkan dengan ekspresi yang


senang.
b. Dapat menghilangkan stress dan kecemasan dan menungkinkan untuk
menegembangkan keterampilan koping.

Anda mungkin juga menyukai