A. Pengertian
keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi yang tersedia dan
1. Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa
a. Fisiologis
c. Individu Memperlihatkan
d. Kognitif
2. Minor
a. Fisiologis
b. Emosional
c. Individu memperlihatkan
d. Kognitif
Ketidakberdayaan Akibat
Core Problem
Ketidakberdayaan
(Keliat,2005)
D. Penatalaksaan Medis
1. Psikofarmaka
keputusasaan.
2. Psikoterapi
dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat
juangnya.
3. Terapi Psikososial
mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban
4. Terapi Psikoreligius
5. Rehabilitasi
1. Tujuan Umum
3. Tindakan Keperawatan
1) Ucapkan salam
kesendirian/ keputusasaannya
digunakan olehklien.
alternative.
dalam aktivitas.
1) Ucapkan salam.
dengan klien.
asa klien
masalahnya.
SP 1
Orientasi
Ibu/Bapak
Menyelesaikanmasalah Ibu/Bapak “.
ditempatini saja”.
Bapak/Ibubersedia ?”.
Kerja
tangan kanan saya diamputasi, rasanya saya tidak bisa berbuat apa-apa
“Kalau saya boleh simpulkan, Bapak/Ibu saat ini mengalami hal yang
dimana seseorang itu merasa tidak ada pilihan lain lagi untuk
menyelesaikan nmasalahnya walaupun sebenarnya dia masih memiliki
atau aspek positif yang dulu pernah Ibu/Bapak lakukan. Coba ingat
kembali apa saja hal baik yang dulu pernah bapak/ibu lakukan.
Wah. dulu ternyata bapak/ibu bisa membuat es krim yang lezat ya. Nah
lain. Tulis dan buat daftar tersebut, ini akan membuktikan bahwa
Terminasi
saat ini ? ”.
“ CobaIbu/bapak ulangi, hal baik apa saja yang bisa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah?”.
membuat atau menuangkan air minum dari teko air, disini jam 15sore?
SP 2
Orientasi
pasien). Masih ingat saya? “Ya saya perawat Boy, senang dipanggil Boy.
Bagus...
Kerja
lalu). Waah sekarang sudah banyak hal positif yang bisa dituliskan ya...
Bagus.... Nah saat ini kita akan membantu ibu/bapak untuk berlatih
akan melatih kemampuan untuk mengambil air minum dari teko air. Nah
optimis ya, ibu/bapak akan bisa melakukannya. Nah pertama ambil gelas
pelan-pelan, lalu letakan di meja dan pegang teko air, kemudian tuangkan
perlahan ke dalam gelas. Nah air minumnya sudah siap sekarang. Yaa.
Terminasi
rasanya, senang ?”
Pak/Bu”.
Azis, R. (2003). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
EGC Keliat, dkk. (2006). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC