keputusasaan
• Oleh :
Kelompok 5
Anggota :
• Fitri Amolda (1511311010)
• Iska Mulwandari (1511311012)
• Anisa Pujiati (1511311013)
• Ilham Thohir (1511311017)
• Cindy Ayu Pratiwi (1511312011)
• Olga Mairesta (1511312013)
Definisi
• Keputusasaan merupakan status emosional yang berkepanjangan dan
bersifat subyektif yang muncul saat individu tidak melihat adanya
alternatif lain atau pilihan pribadi untuk mengatasi masalah yang muncul
atau untuk mencapai apa yang diiginkan serta tidak dapat mengerahkan
energinya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. (carpenito, 563).
• Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang
melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi yang
tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya (NANDA,
2005).
• Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa
kehidupannya terlalu berat untuk dijalani ( dengan kata lain mustahil ).
Seseorang yang tidak memiliki harapan tidak melihat adanya
kemungkinan untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak menemukan
solusi untuk permasalahannya, dan ia percaya bahwa baik dirinya atau
siapapun tidak akan bisa membantunya.
• Etiologi keputusasaan
•Faktor kehilangan
•Kegagalan yang terus menerus
•Faktor Lingkungan
•Orang terdekat ( keluarga )
•Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan
dapat mengancam jiwa)
•Adanya tekanan hidup
•Kurangnya iman
MANIFESTASI KLINIS KEPUTUSASAAN
• Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat meminimalkan gangguan keputusasaan.
• Psikoterapi
Psikoterapi ini bermacam-macam bentuknya antara lain:
1. psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan
motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya.
2. Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang
maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu
3. psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang
telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit
4. psikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir
dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai- nilai moral
etika. Mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, dsbnya.
5. Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang
terganggu menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri, psikoterapi keluarga
dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan keluarganya.
• Terapi Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung
pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama
menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat
psikofarmaka.
• Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi penderita gangguan jiwa. Dari
penelitian didapatkan kenyataan secara umum komitmen agama berhubungan
dengan manfaatnya di bidang klinik. Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual
keagamaan seperti sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,
ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb.
• Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan kembali
kekeluarga dan masyarakat. Program ini biasanya dilakukan di lembaga (institusi)
rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi
dilakukan berbagai kegiatan antara lain; terapi kelompok, menjalankan ibadah
keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa olah raga, keterampilan,
berbagai macam kursus, bercocok tanam, rekreasi, dsbnya.
Askep Klien dengan Keputusasaan
• Pengkajian
a) Identitas klien
b) Keluhan utama
c) Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah:
• Faktor Genetic
• Kesehatan Jasmani
• Kesehatan Mental
• Struktur Kepribadian
d) Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:
•Faktor kehilangan
•Kegagalan yang terus menerus
•Faktor Lingkungan
•Orang terdekat ( keluarga )
•Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
•Adanya tekanan hidup
•Kurangnya iman
e) Respon Emosional
• Mayor
• Minor
f) Respon Kognitif
• Mayor
• Minor
Tujuan Intervensi Keperawatan
• Tujuan Umum :
Memiliki kembali harapan terhadap
kemampuan mengatasi masalahnya.
• Tujuan Khusus :
Bina hubungan saling percaya
Mengenal masalah keputusasaan
Berpartisipasi dalam aktivitas
Gunakan keluarga sebagai sistem pendukung
Intervensi Keperawatan
• Bina hubungan saling percaya
• Bantu pasien mengenal masalah keputusasaannya
Kesempatan untuk ungkap perasaan
Bantu mengidentifikasi tingkah laku yg mendukung
putus asa
Dukung koping yg efektif
Identifikasi kemungkinan untuk bunuh diri
• Motivasi untuk berpartisipasi dalam aktivitas :
aspek dan pikiran positif
Reward dan terhadap usaha klien
Lanjutan….