Disusun Oleh :
Yutria Telaumbanua (1914201096)
Dosen Pembimbing :
Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp, Kep, J
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Manifestasi Klinis
2.4 Akibat Keputusasaan
2.5 Pencegahan
2.6 Penatalaksanaan
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa
BAB 4 TINJAUAN KASUS
4.1 Pengkajian
4.2 Diagnosa
4.3 Intervensi
4.4 Implementasi dan Evaluasi
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan
keputusasaan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Tergambarnya data fokus pada asuhan keperawatan psikososial pada klien dengan
Keputusasaan.
1.3.2.2 Tergambarnya rumusan diagnosis keperawatan psikososial yang muncul pada
klien dengan Keputusasaan.
1.3.2.3 Tergambarnya rencana keperawatan psikososial pada klien dengan Keputusasaan
1.3.2.4 Tergambarnya evaluasi tindakan keperawatan psikososial pada klien dengan
Keputusasaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengkajian
1. Identitas klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal
masukrumah sakit, tanggal pengkajian, nomorregister, dan diagnosa medis.
2.Keluhan utama
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi hati klien,apa
yangdipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui
perilaku.Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui
apa yangmereka pikir dan rasakan adalah :
a. Persepsi yang adekuat tentang rasa keputusasaan
b.Dukungan yang adekuat ketika putus asa terhadap suatu masalah
c.Perilaku koping yang adekuat selama proses
3.Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah:
a.Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis
dalammenghadapi suatu permasalahan
b.Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang
teratur,cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih
tinggi dibandingkandengan individu yang mengalami gangguan fisik
c.Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang
mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya
pesimis,selalu dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka
dalam menghadapi situasi masalah dan mengalami keputusasaan.
d.Struktur Kepribadian :Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah
diri akan menyebabkan rasapercaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap
stress yang dihadapi.
4.Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:
a.Faktor kehilangan
b.Kegagalan yang terus menerus
c.Faktor lingkungan
d.Orang terdekat (keluarga)
e.Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f.Adanya tekanan hidup
g.Kurangnya iman
5.Respon Emosional
1. Mayor (harus ada):
a.Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya
tapidapat merasakan
b.tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
c.Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hiduph
d.Hampa dan letih
e.Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
f.Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
2. Minor (mungkin ada)
a.Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
b.Merasa berada diujung tanduk
c.Tegang
d.Muak ( merasa ia tidak bisa)
e.Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
f.Rapuh
6.Respon Kognitif
1. Mayor ( harus ada)
a.Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan membuat
keputusan.
b.Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan
masalahyangdihadapi saat ini.
c.Penurunan fleksibilitas dalam proses piker
d.Kaku (memikirkan semuanya atau tidak sama sekali)
e.Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
f.Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang ditetapkan
g.Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
h.Tidak dapat mengenali sumber harapan
i.Adanya pikiran untuk membunuh diri.
2. Minor (mungkin ada)
a.Penurunan kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
b.Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu, masa sekarang, masa dating
c.Bingung
d.Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
e.Distorsi proses pikir dan asosiasi
f.Penilaian yang tidak logis
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan&KriteriaHasil Intervensi
Keputusasaan Harapan Dukungan Emosional
D.0088 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 3x24 jam pasien mempunyai Identifikasi fungsi
keyakinan positif marah, frustasi, dan
Pengertian : Kriteria Hasil: amuk bagi pasien
Identififikasi hal yang
telah memicu emosi
Terapeutik:
Fasilitasi
mengungkapkan
perasaan cemas, marah
atau sedih
Buat pernyataan suportif
atau empati selama fase
berduka
Lakukan sentuhan untuk
memberikan dukungan
(merangkul atau
menepuk-nepuk)
Tetap bersama pasien
dan pastikan keamanan
selama ansietas, jika
perlu
Kurangi tuntutan
berpikir saat sakit atau
lelah
Edukasi
Jelaskan konsekuensi
tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan yang dialami
(misl. Marah, sedid,
ansietas)
Anjurkan
mengungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
respons yang biasa
digunakan
Ajarkan penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika
perlu
Kondisi individu Menin Cukup Seda Cuku Menu
yang memandang gkat Menin ng pMen run
adanya keterbatasan gkat urun
atau tidak 1 Verbalisasikeputusasaan
tersedianya 1 2 3 4 5
alternative 2 Perilakupasif
pemecahan pada 1 2 3 4 5
masalah yang
dihadapi.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
4.1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Data Demografi
Nama : Ny.T
Usia : 53 Tahun
Tanggal Lahir: 26 Oktober 1962
Suku Bangsa : Jawa
Jenis kelamin : Perempuan
Bahasa Dominan : IndonesiaS
tatus perkawinan : janda
Alamat : Jl. Cendrawasih No.16, Cilandak
Tanggal Masuk : 15 mei 2016
Tanggal pengkajian : 16 mei 2016
Ruang rawat : Bisma, kamar 7-8No.
Rekam Medis : 325728
Diagnosis medis : Dispnea ec TB Paru, DM Tipe 2 , Bekas Tb
Riwayat Alergi : tidak ada
Diet : rendah glukosa
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga, status pasien
2. Riwayat Keperawatan
1.) Keluhan Utama dan Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu, mual
dan penurunan nafsu makan, klien masih batuk berdahak.
2.) Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
Klien pernah dirawat di rumah sakit dengan riwayat kehamilan pre eklamsia dan
diabetes mellitus pada tahun 2006
3.) Riwayat kesehatan Keluarga
Ayah klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan TB Paru
3. Pemeriksaan Fisik
Berat badan : 60,5 Kg
Tinggi badan :165 cm
IMT : 22,16 kg/m2
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR :24x/menit
Suhu : 36,5 C
Riwayat pengobatan fisik : klien mengatakan mengkonsumsi obat DM dan terkontrol, klien
juga pernah mengalami pengobatan OAT selama 5 bulan dan kemudian putus obat
4. Pemeriksaan Penunjang
a) AGD (19 Mei 2016 )
Nilai Normal Satuan Hasil
Ph 7,35-7,45 7,52
pCO2 35-45 mmHg 28
pO2 85-95 mmHg 111
BE -2,5-+2,5 mEq/L -0,4
HCO3 21-25 mEq/L 22,4
SaO2 90-95 % 99
5. Terapi
e.Persepsi
Tidak ditemukan gangguan persepsi
f.Kognitif
Orientasi klien terhadap realita sesuai baik orientasi waktu, tempat , orang maupun
situasi. Klien juga tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang maupun
pendek. Tingkat konsentrasi dan berhitung klien baik
4.2.ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
Data Objektif :
-Ekspresi wajah saat lokasi nyeri disentuh terlihat
meringis
-Klien terlihat hanya melakukan aktivitas ditempat
tidur
Data Subjektif : Keputusasaan
-Klien mengatakan merasa pasrah dengan
kondisinya saat ini, apabila Allah SWT ingin
segera mengambil nyawanya saat ini, ia
mengatakan sudah pasrah dan ingin diambil saja
nyawanya
-Klien mengatakan sesak yang dirasakan tak
kunjung hilang dan nafsu maknnya berkurang
serta mual
-Klien mengatakan pengobatan yang ia rasakan
cenderung tidak berhasil
Data Objektif ;
-Klien terlihat selalu curiga dengan tindakan yang
akan dilakukan kepada dirinya
-Klien hanya menghabiskan waktunya ditempat
tidur dan segala aktivitas dibantu keluarga
-Klien terlihat sedih, sering mengeluh dan
menangis
4.3.RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
Keperawata Kriteria Hasil Intervensi
n
Indicator : - Intervensi :
-Mengeathui penyebab munculnya - Manajemen Nyeri
nyeri - lakukan pengkajian
-Menggunakan tindakan pencegahan nyeri yang
-Menggunakan teknik non farmakologi komperhensif meliputi
-Melaporkan perubahan gejala nyeri lokasi, karakteristik,
pada petugas kesehatan awitan dan durasi,
-Melaporkan gejala nyeri yang tak frekuensi, kualitas,
terkendali kepada petugas kesehatan intensitas, atau
-Melaporkan nyeri terkendali keparahan nyeri, dan
factor presifitasinya
- observasi isyarat non
verbal ketidaknyamanan
- identifikasi pengetahuan
klien mengenai nyeri
dan kepercayaannya
terhadap nyeri
- identifikasi pengaruh
budaya klien dalam
merespon nyeri-
identifikasi pengaruh
nyeri terhadap kualitas
hidup (mislanya tidur,
nafsu makan, aktivitas,
koknitif, mood,
hubungan sosial)
- diskusikan bersama
klien faktor yang
memperburuk nyeri-
fasilitasi informasi
tentang nyeri, seperti
penyebab, durasi, dan
aintisipasi-control
lingkungan yang dapat
menimbulkan nyeri
(misalnya suhu 23
ruang, pencahayaan,
suara yang bising)
- kurangi faktor yang
dapat menimbulkan atau
meningkatkan nyeri
(misalnya ketakutan,
kelelahan, deficit
pengetahuan)
- -pilih dan terapkan
tindakan pengurangan
nyeri dengan
farmakologi maupun
non farmakologi
- ajarkan pasien
manjemen nyeri
- ajarkan teknik
nonfarmakologi (seperti
hypnosis, relaksasi,
imajinasi terbimbing,
terapi music, distraksi,
kompres hangat /
dingin, masase)
- monitor manajemen
nyeri klien sesuai
dengan interval yang
telah ditentukan
Indicator : Peningkatan Koping :
- mengekspresikan harapan masa - Bantu klien dalam
depan positif-mengekspresikan mengidentifikasi tujuan
kesetiaan-mengekspresikan jangka pendek dan
keinginan untuk hidup jangka panjang
- mengekspresikan alas an hidup - Kaji dampak situasi
- mengekspresikan makna hidup kehidupan klien dalam
- mengekspresikan optimism peran dan hubungan
- mengekspresikan kepercayaan - Dorong klien
diri-mengekspresikan mengidentifikasi
kedamaian dalam jiwa deskripsi realistis dari
- mengekspresikan kemampuan perubahan peran
control diri - Kaji pemahaman klien
tentang proses penyakit
- Gunakan ketenangan
dan pendekatan
meyakinkan
- Berikan atmosfer
penerimaan
- Berikan informasi yang
benar terkait diagnosis,
pengobatan dan
prognosis
- Evaluasi kemampuan
pengambilan keputusan
- Dorong penggunaan
spiritual
- Kaji latarbelakang
spiritual dan budaya
- Dorong keterlibatan
keluarga secara tepat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keputusasaan pada klien dapat juga disebabkan oleh gejala psikosomatik yang
dialami oleh klien, yang diperberat dengan penyakit fisik yang menyertainya yaitu diabetes
mellitus. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah psikososial pada klien
yaitu mengenal keputusasaan, mengembangkan harapan positif, melatih kemampuan positif
dalam diri klien dan pemberian infomasi sesuai dengan kebutuhan klien.
5.2 Saran
Diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan keilmuan keperawatan
khusunya keperawatan jiwa dalam menyediakan pembekalan pada tahap pendidikan
akademik untuk mahasiswa keperawatan yang akan melakukan praktik klinik dalam
mengatasi masalah psikososial keputusasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Moorheads, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (NOC). Edisi 5. St.Louis: Elsevier Mosby
Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2009). Buku saku diagnosis keperawatan: Diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC, Edisi 9. Esty Wahyuningsih (Penerjemah). Jakarta: EGC