Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES KEPERAWATAN CMHN

OLEH:
Kelompok VIII
WIDYA PUTRI DELANI 1914201093
RELIUS BANGGO TAPODHADHAI 1914201081
ZULFIA 1914201098

VI B Keperawatan
Dosen Pembimbing Ns. Diana Arianti M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
THN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kita haturkan Kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kita berbagai macam nikmat terutama nikmat sehat dan
sempat sehingga kamidapat menyelesaikan makalah tentang ‘’ Proses Keperawatan CMHN”
ini dapat diselesaikan dengan apa adanya dan tepat pada waktunya. Apabila didalam makalah
ini masih terdapat kekeliruan, oleh sebab itu kami mengharapkan keritikan dan saran dari
Bapak/Ibu Dosen dan Teman-teman agar saya memiliki bahan untuk merefisi makalah ini.
Semoga makalah yang saya tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi temen-temen
mahasiswa keperawatn dan semoga  bisa menjadi bahan refrensi untuk pembelajaran kita
bersama.

                                                                                                            Padang, Maret 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa yaitu suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan
atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial (Keliat, et al., 2011). Gangguan jiwa
merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi
emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku. Hal ini terjadi
karena menurunnya semua fungsi kejiwaan. Seseorang dikatakan mengalami
gangguan jiwa apabila ditemukan adanya gangguan pada fungsi mental, yang
meliputi: emosi, pikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tilik
diri, dan persepsi sehingga mengganggu dalam proses hidup di masyarakat (Nasir &
Muhith, 2011).

B. Tujuan
a. Mengetahui pengkajian proses keperawatan cmhn
b. Mengetahui diagnosa proses keperawatan cmhn
c. Mengintervensi proses keperawatan cmhn
d. Mengimplementasikan proses keperawatan cmhn
e. Mengevaluasi proses keperawatan cmhn
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau komunitas yang menyangkut
pada fisiologi, psikologi, sosial, ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
1. Pengumpulan data
a. Data inti
b. Data 8 subsistem
2. Jenis Data
a) Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan secara
langsung melalui lisan.
b) Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
3. Sumber Data
a) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga, kelompok,
masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record.
4. Cara Pengumpulan Data
a) Wawancara
b) Windshield survey
c) Observasi
5. Pengelolaan Data
a) Klasifikasi data atau kategorisasi data
b) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data
6. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau
masalah keperawatan.
7. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan.
8. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan Abraham H
Maslow:
a) Keadaan yang mengancam kehidupan
b) Keadaan yang mengancam kesehatan
c) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

B. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan memeberikan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang
mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas
terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu
problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data
penunjang (S) (Mubarak, 2005).
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memeberikan
arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.

C. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan
komunitas yang muncul diatas adalah:
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang pesnyakit
b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
e. Lakukan olahraga secara rutin
f. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki
lingkungan komunitas
g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.

D. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus bekerjasama
dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan
desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit.
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan
melaksanakan upaya peningkatan kesehatan.
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit.
d. Advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.

E. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan
yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun
tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi.
b. Menilai kemajuan komunitas setelah dilakukan intervensi keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan Jiwa adalah pelayan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu
perilaku, Ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
respon psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial,
dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapetik
dan dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa) melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa. klien, (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang
terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan
fungsinya dengan baik, sanggup menjelaskan tugasnya sehari-hari sebagaimana
mestinya, Dalam mengembangkan upaya pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat
penting untuk mengetahui dan meyakini akan peran dan fungsinya, serta memahami
beberapa konsep dasar yangf berhubungan denga asuhan keperawatan jiwa.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah
ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
DAFTAR PUSTAKA

Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; Kesehatan Jiwa. http://litbang.depkes.
go.id. Diakses pada tanggal 2 Januari 2016.
Kusumawati,F.&HartonoY.(2011).BukuAjarKeperawatanJiwa.Jakarta: SalembaMedika.
Mubarak, W. I., & Chayatin N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Jakarta:
Salemba Medika.
Nasir, A., & Muhith A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika.
Riyadi, S., & Purwanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Surakarta: Media Nusantara.
World Health Organization. (2003). Investing in Mental Health. Geneva: WHO.
Yusuf, A., Fitryasari P. K. R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai