Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

JURUS-JURUS DAN RAMBU BIDANG WISAUSAHA

Oleh:
Kelas 4A D3 Akuntansi

Nama Kelompok:
1. Ni Wayan Mayuni (1715613076)
2. Wayan Riska Yanika Dewindia (1715613081)
3. Ni Luh Putu Eda Sri Wedari (1715613086)

Program Studi D3 Akuntansi


Jurusan Akuntansi - Politeknik Negeri Bali
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karna berkat
rahmat dan karunia-Nya Makalah yang berjudul “Jurus-jurus dan Rambu-rambu
Kewirausahaan” dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah kewirausahaan. Dalam penyusunan makalah ini kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari di dalam makalah jurus-jurus dan
rambu-rambu kewirausahaan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Jimbaran, 26 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Bab I ...................................................................................................................... 4
Pendahuluan .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................. 5
Bab II..................................................................................................................... 6
Pembahasan ........................................................................................................... 6
A. Jurus-jurus Wirausaha ............................................................................... 6
B. Rambu-rambu Wirausaha.......................................................................... 15
Bab III ................................................................................................................... 18
Penutup.................................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ............................................................................................... 18
B. Saran ......................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang berkembang, pemerintah masih
terus melakukan upaya-upaya agar perekonomian masyarakatnya merata sehingga
tidak ada lagi masyarakat yang mengalami krisis ekonomi. Salah satu upaya
pemerintah adalah dengan mengajak masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri
agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga saat ini lembaga keuangan
sedang gencar-gencarnya memberikan kredit dengan bunga rendah agar
masyarakat dapat mengembangkan usaha. Selain itu pemerintah juga memberikan
pelatihan bagi para wirausaha muda agar dapat terus mengembangkan bisnisnya.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Melalui pengertian tersebut
terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata
namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

1
2

.3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang
mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa
uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa saja jurus-jurus yang dapat dilakukan dalam bidang wirausaha?
2. Apa saja rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berwirausaha?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jurus-jurus yang dapat dilakukan dalam bidang wirausaha.
2. Untuk mengetahui rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. JURUS-JURUS WIRAUSAHA
Menurut Joseph Schumpeter “Wirausaha adalah orang yang mendobrak
system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru,
dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru”.
Agar langkah kita untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka perlu
melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah. Langkah-langkah ini dapat
diartikan sebagai jurus yang akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum
memulai usaha. Di dalam kewirausahaan kita dapat mencontoh mencontoh sifat-
sifat alam dalam memulai kewirausahaan. Berikut ini merupakan jurus-jurus awal
yang dapat membimbing kita untuk menjadi wirausaha yang sukses yaitu:
1. Berani memulai
Berani memulai artinya seseorang harus segera memulai, paling tidak
berpikir untuk berusaha, memulai usaha dari hal-hal yang paling kecil sesuai
dengan kemampuan si calon pengusaha. Untuk memulai pertama kali suatu
usaha memang terasa sangat berat. Banyak kendala yang dihadapi, seperti dari
mana dimulainya usaha tersebut dan apa yang perlu dipersiapkan. Hal yang
terpenting adalah memulai terlebih dahulu, barulah kita mengutahui
kekurangan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan lanjut. Terkadang nat dan
motivasi yang kuat untuk berusaha tidak akan pernah terealisasi tanpa berani
memulai saat ini juga. Banyak orang mengatakan bahwa membuka usaha itu
gampang, tetapu memulainya sangat sulit. Penyakit seperti ini yang harus
dikikis habis.
2. Berani menanggung risiko (tidak takut rugi)
Seorang calon pengusaha dituntut untuk berani menanggung segala
risiko, baik risiko kerugian, bangkrut atau risiko lainnya. Penyakit takut rugi
atau bangkrut, ini juga menjadi momok bagi calon wirausahawan baru. Perlu
diingat bahwa dalam usaha (bisnis) hanya ada dua pilihan, yakni untunng atau
rugi. Artinya, bisnis yang akan dijalankan pasti memiliki risiko rugi atau

3
4

untung. Seorang calon pengusaha harus berani mengambil risiko seberat dan
sebesar apapun. Hal yang perlu diingat adalah menjalankan segala sesuatu
dengan perhitungan matang dan selalu memiliki sikap optimistis bahwa semua
masalah dapat diatasi. Perlu dicamkan pula bahwa semakin besar risiko yang
dihadapi, semakin besar peluang untuk maju dan meraup keuntungan. Ada
istilah ekstrem bahwa jika kita ingin berwirausaha, kita harus siap rugi terlebih
dahulu sehingga kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha nantinya.
3. Penuh perhitungan
Agar peluang memperoleh keuntungan tidak hilang dan segala kendala
risiko yang bakal dihadapi dapat diatasi atau diminimalkan, sebelum
malakukan bisnisnya seorang calon pengusaha perlu memperhitungkannya.
Kalkulasi dalam prediksi apa yang akan terjadi sangat penting dan perlu
dibuat di atas kertas kerja. Kalaupun terjadi risiko yang harus ditanggung
nantinya, itu pun tidak terlalu meleset dari perhitungan. Untuk itu, seorang
calon pengusaha diminta untuk memiliki naluri dan daya piker yang hebat.
4. Memiliki rencana yang jelas
Perhitungan yang dibuat sebaiknya dituangkan dalam suatu rencana
yang lengkap. Rencana dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha harus dibuat selengkap mungkin. Rencana yang akam,n dijalankan ini
memuat apa saja yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan akan
dilakukan, berapa besar biaya yang dikeluarkan, dan siapa yang akan
melaksanakannya. Kemudian, rencana yang sudah dibuat akan dijadikan
sebagai pedoman dalam melangkah ke depan. Tanpa rencana yang matang dan
lengkap sulit untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.
5. Tidak cepat puas dan putus asa
Seorang calon pengusaha tidak akan pernah cepat puas atas hasil yang
dicapai. Bahkan seorang calon yang hebat selalu haus akan kemajuan dan
selalu akan merasa kurang. Sikap untuk tidak cepat putus asa ini akan
memotivasi pengusaha untuk terus maju. Kemudia, pengusaha juga
diharuskan untuk tidak cepat putus asa atas segala kegagalan yang dialaminya.
Kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Selidiki dengan teliti penyebab
5

kegagalan tersebut dan segera perbaiki sehingga kegagalan tersebut tidak akan
lagi terulang. Dengan demikian, pengusaha selalu berusaha bertindak untuk
lebih baik dari sebelumnya. Pengusaha juga harus mampu untuk menciptakan
dan/atau mencari peluang-peluang baru yang lebih memberikan harapan.
6. Optimistis dan penuh keyakinan
Sifat optimistis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang
dijalankan akan memberikan hasil selalu ditanamkan kepada setiap calon
pengusaha. Seseorang yang tidak memiliki sikap optimistis akan sulit untuk
menembus setiap halangan atau rintangan yang akan dihadapinya. Optimistis
dan keyakinan akan berhasil merupakan bayangan yang akan terus mengikuti
perasaan bahwa kita harus berhasil dalam menjalankan perusahaan. Jangan
pernah ada rasa keraguan yang dapat menghentikan usaha yang akan
dijalanka. Namun, optimistis dan penuh keyakinan tentunya harus penuh
perhitungan yang matang.
7. Memiliki tanggung jawab
Pengusaha juga diharuskan memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap usaha yang sedang dijalankan, yaitu tanggung jawab kepada diri
sendiri, kepada masyarakat, ataupun kepada pihak-pihak luar perusahaan.
Misalnya, dalam hal komitmen (pinjaman atau janji tertentu) untuk
mengembalikan sesuatu yang wajib dilakukan. Tanggung jawab social kepada
masyarakat juga tidak boleh dilupakan karena tanpa masyarakat usaha kita
tidak akan pernah maju. Di samping itu, calon pengusaha juga harus memiliki
tanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perusahaan, termasuk tanggung
jawab terhadap para pegawai, baik dalam hal memberikan kesejahteraan
maupun keamanan mereka dalam bekerja.
8. Memiliki etika dan moral
Terakhir seorang calon pengusaha harus memiliki etika dan moral
dalam menjalankan usahanya. Hal ini perlu dijunjung tinggi mengingat etika
dan moral berbisnis merupakan dasar untuk melakukan sesuatu bisnis yang
baik. Pengusaha harus mampu menghagai karyawan, masyarakat, pelanggan,
atau pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan sesuai dengan etika
6

yang berlaku. Seorang calon pengusaha paling tabu untuk melakukan


kegiatan yang melanggar hukum, baik hukum bermasyarakat maupun
terhadap hukum negara. Sebaliknya, pengusaha yang baik adalah pengusaha
yang taat akan peraturan dan taat hukum.

Selain jurus awal diatas, terdapat beberapa jurus yang dapat digunakan
yang mana filosofinya diambil dari berbagai karakter alam, tokoh wayang dan
sebagainya. Jurus-jurus tersebut ialah:
1. Jurus Elang
Elang menggambarkan hewan yang tajam mengincar mangsa. Dari
jarak jauh elang bisa mendeteksi keberadaan mangsa meski dibalik semak
belukar. Artinya, pengusaha harus cepat tanggap melihat peluang dan
sesegera mungkin memanfaatkannya sebaik mungkin.
2. Jurus Lebah
Lebah adalah sejenis serangga yang hidup berkelompok dalam sebuah
tempat atau koloni yang memiliki sifat rajin bekerja dan menabung. lebah
bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan
yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-
masing secara penuh, profesional dan sungguh-sungguh demi kebaikan
bersama.
3. Jurus Kunang-kunang
Kunang-kunang merupakan hewan yang dapat mengeluarkan cahaya
dari tubuh mereka. Keunikan tersebut yang menjadikan kunang-kunang
berseda dengan hewan lainnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa kita harus
mempunyai keunikan tersendiri agar menjadi wirausaha yang beda dari yang
lainnya.
4. Jurus Semut
Semut menggambarkan kerjasama tim. Artinya, pengusaha harus bisa
membangun budaya kerjasama dalam tim, komunikasi dua arah dan distribusi
tugas yang tepat dan jelas.
5. Jurus Cicak
7

Cicak menggambarkan pengorbanan. Cicak akan memutus ekor ketika


dalam kondisi berbahaya atau menjumpai pemangsa demi menyelamatkan
diri. Artinya, pengusaha mengorbankan keuntungan dan kenyamanan jangka
pendek demi kepuasan jangka panjang. Misal : Kita berpromosi produk baru
dan mengeluarkan biaya supaya dikenal konsumen meski belum mendapatkan
keuntungan sepeser pun.
6. Jurus Kucing
Kucing menggambarkan profesional. Falsafah Cina mengajarkan tidak
penting kucing hitam atau kucing putih, yang penting kucing menakuti tikus.
Artinya, pengusaha bekerja professional meski dia yang diajak berbisnis ialah
saudara, teman atau koleganya.
7. Jurus Tupai
Jurus tupai memiliki arti memulai berusaha dari nol. Contohlah tupai,
walaupun tupai ahli melompat dan suatu saat jatuh dari pohon, setelah dia
jatuh, pasti dia akan bangkit kembali dan terus melompat. Pepatah pun
mengatakan "Sepandai pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga ke tanah.
Artinya Merintis usaha berawal dari kecil-kecilan membuat menambah
pengalaman hidup. Dan ketika terjatuh, mudah untuk bangkit kembali.
8. Jurus Kuda
Kuda menggambarkan kekuatan yang lincah dan tak kenal lelah.
Artinya, pengusaha harus bekerja keras. Dalam perkembangannya, pengusaha
menjadi joki kuda. Yang bekerja keras adalah anak buah, yang pegang kendali
tetap sang pengusaha.
9. Jurus Onta
Onta menggambarkan kemampuan antisipasi dan persiapan yang
mantap. Onta mampu berjalan teramat jauh pada lingkungan panas terik tanpa
meneguk air setetes pun. Kuncinya ada pada cadangan air berlimpah
dipunuknya. Artinya, pengusaha harus mempersiapkan diri dalam finansial
dan mental pada perjalanan bisnis. Antisipasi hal-hal yang diluar rencana.
Hindari menggunakan seluruh uang untuk pengembangan usaha. Selalu
8

sediakan uang cadangan jika terjadi peristiwa tidak diinginkan misal bangkrut.
Asuransi merupakan salah satu contoh antisipasi.
10. Jurus Zebra
Aplikasi jurus Zebra dalam menjalankan bisnis adalah jika kita tidak
bisa menjadi yang pertama maka tampilah menjadi yang terbaik. Namun
apabila tak mampu hadir sama dengan keduanya maka tampillah berbeda.
Untuk tampil beda harus memiliki beberapa syarat diantaranya ialah unik dan
sulit ditiru orang, syarat kedua adalah dibutuhkan oleh orang atau konsumen
dan ketiga menguntungkan usaha itu sendiri.
11. Jurus Jerapah
Jerapah tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Kalau
terjadi sesuatu, jerapah akan mendengar dan melihat apa yang terjadi. Leher
panjang jerapah digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Selanjutnya
diputuskan akan lari kemana sesuai kode dari pemimpin kelompok. Itulah
mengapa dalam berwirausaha kita harus memiliki kualitas diri untuk
mengidentifikasi suatu masalah.
12. Jurus Bunglon
Bunglon menggambarkan adaptasi dan kamuflase. Kulit Bunglon
berubah warna secara otomatis dan cepat sesuai warna dominan lingkungan.
Artinya, pengusaha harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi dunia
bisnis meski harus bernafas dalam lumpur hitam pekat sekalipun. Pengusaha
dengan licin mampu mengatasi beragam permasalahan dilapangan.
13. Jurus Ular
Ular menggambarkan perbaikan. Ular senantiasa mengganti kulitnya
ketika volume tubuh kian membesar. Proses pergantian kulit ini membutuhkan
waktu, melelahkan bahkan menyakitkan bagi ular. Artinya, pengusaha harus
terus memperbaiki diri terutama ketika usaha kian berkembang. Jagalah
penampilan diri, perusahaan dan produk tetap prima dan menawan.
14. Jurus Lipan
Lipan menggambarkan binatang berkaki banyak. Kalau kakinya patah
1 atau 2, Lipan masih lancar berjalan. Artinya, hindari memusatkan seluruh
9

potensi di 1 tempat. Tapi mengembangkan jangkauan usaha hingga daerah


lain.
15. Jurus Pohon Kelapa
Kelapa menggambarkan multipotensi yaitu seluruh bagian dari pohon
dapat digunakan. Batang untuk kayu, daun untuk ketupat, lidi untuk sapu,
sabut untuk pengikat, tempurung untuk arang aktif dan air buah untuk
minuman menyegarkan. Artinya, pergunakan seluruh potensi produk dan
hindari sisa produk tak berguna. Pilihlah karyawan yang mengusai lebih dari 1
ketrampilan.
16. Jurus Pohon Bambu
Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting
beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Pohon-pohon lain dengan batang
lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya hembusan angin dan juga
kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
17. Jurus Bunga Anggrek
Bunga anggrek berbeda dengan bunga-bunga lainnya, karena
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menampakkan mahkotanya.
Bunga anggrek terkenal bunga yang cantik dan awet, meski proses
pemekarannya lebih lama. Anggrek mengandung filosofi bunga bahwa
proses menuju keindahan bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya perjuangan
yang panjang dan proses yang tak sebentar untuk meraih keindahan itu.
Seperti halnya kehidupan, proses menuju kesuksesan bukanlah hal mudah.
Selalu dibutuhkan perjuangan dan kesabaran untuk memperolehnya. Sama
seperti didalam bisnis kita harus menjadi seperti bunga anggrek dimana untuk
menjadi sesuatu yang indah harus menjalani jalan yang sulit.
18. Jurus Bunga Matahari Arti bunga matahari
Bunga ini dinamakan bunga matahari karena selalu setia mengikuti
kemana arah matahari bergulir. Jika anda memperhatikan bunga
matahari pada pagi hari maka dia akan menghadap ke timur, dimana
matahari terbit dan kemudian akan terus mengikutinya seiring pergerakan
10

matahari kearah barat, dimana matahari terbenam. Artinya pebisnis


dimanapun ada peluang bisnis harus mengikuti bisnis tersebut.
19. Jurus Buah Manggis
Buah manggis dianggap sebagai lambang kejujuran. Maksud dari
lambang kejujuran adalah buah manggis selalu memberikan kebenaran,
kesamaan antara apa yang ada dalam penampilan (perkataan) dengan isi
(kenyataan). Untuk membuktikannya, hitunglah bagian bawah dari manggis,
maka jumlah ruas manggis yang ada akan menunjukkan jumlah isi buah
manggis yang terkandung di tiap buah. Dan hasilnya pasti akan sama. Maka
dari itu, manggis dianggap lambang kejujuran. Maka guna menjadi seorang
interprener kita harus memiliki sebuah kejujuran yang akan melandasi diri
kita dalam memulai bisnis.
20. Jurus Pohon Pisang
Pisang menggambarkan kaderisasi. Tanaman pisang akan melahirkan
anakan setelah berbuah. Juga aktif bertunas ketika dalam kondisi cekaman
lingkungan. Artinya, pengusaha membangun sistem kaderisasi yang bagus.
Kaderisasi ditujukan mengantisipasi pergantian karyawan baik karena keluar
maupun pensiun. Kaderisasi mempersiapkan karyawan baru ketika usaha
kian berkembang.
21. Jurus Jemput Bola
Jurus Jemput Bola menggambarkan antusias dan proaktif. Pemain bola
memperebutkan sebuah bola dengan tetap menjaga kerja tim. Bola bukan
ditunggu tetapi harus dijemput. Artinya, pengusaha harus jeli mencari,
melihat dan memanfaatkan peluang usaha menjadi bisnis yang mendatangkan
profit.
22. Jurus Arjuna Memanah
Dalam cerita, Drona mengajarkan pandawa agar fokus kepada sasaran,
baru kemudian memanah. Namun hanya Arjuna yang sanggup melihat satu
sasaran dan memanahnya dengan tepat. Jadi, bisa dikatakan memanah yang
efektif itu ya seperti Arjuna. Selama kita belum fokus, maka tindakan
(memanah) kita akan sia-sia atau tidak mengenai sasaran. Bekal fokus juga
11

sangat diperlukan bagi pebisnis, agar bisa membidik sasaran yang ingin
dituju dengan tepat dan juga memiliki intuisi tajam untuk membidik sasaran
bisnis dengan tepat.
23. Jurus Ikan Hiu
Hiu merupakan hewan aktif di lautan. Hiu merupakan predator yang
kuat di laut. Sebelum menjadi preditor yang kuat, hiu harus melewati tekanan
hidup yang berat sehingga dia harus terus bergerak untuk menjadi hiu yang
kuat. Jadi, kita bisa simpulkan bahwa sebelum kita menjadi orang sukses atau
wirausaha yang sukses maka segala tekanan hidup, tekanan dalam pekerjaan
dan lainnya harus kita takhlukan terlebih dahulu.
24. Jurus Lumba-Lumba
Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba
dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran
api pun dapat mereka terobos. Dalam kehidupan bercerminlah dari seekor
lumba-lumba, karena mereka memiliki sifat suka menolong, menghibur, dan
mereka bisa menjadi sahabat siapapun, dan juga lumba-lumba itu sangat setia
dengan pasangannya. Dari lumba-lumba wirausaha dapat mengikuti
karakteristik seperti menebar simpati kepada lingkungan sekitar, mencegah
antipasti terhadap rintangan yang mungkin akan dilalui, dan menggapai
sukses jangka panjang.
25. Jurus Arwana
Arwana adalah hewan yang dipercaya bagi sebagian orang untuk
membawa keberuntungan dalam hidupnya karena memiliki simbol
kepercayaan, bonfiditas, dan keuntungan relative besar. Selain itu ikan ini
adalah salah satu spesies ikan purba yang belum punah hingga saat ini,
eksistensinya masih digemari dikalangan pecinta ikan hias. Arwana juga.
memiliki karakteristik yang baik untuk menjadi contoh seorang wirausaha
agar tetap bersemangat mengembangkan bisnis yang ditekuni.
26. Jurus Ikan Paus
Paus adalah penghuni laut yang memiliki ukuran tubuh terbesar
diantara hewan laut lainnya. Namun ikan paus itu ternyata hanyalah memakan
12

plankton-plankton yang kecil, tidak kelihatan mata. Walau makanannya kecil,


tapi terbukti ikan paus bisa jadi makhluk paling besar. Itu karena ikan paus
tekun makan plankton-plankton kecil terus menerus, kesana dan kemari
sambil makan plankton. Sebagai seorang wirausaha kita dapat belajar dari
ikan paus. Usaha itu kita mesti mau memulai dari sesuatu yang kecil, dari
merawat dan ngopeni yang kecil kecil secara tekun inilah, lama lama kita
akan bergabung bisnis besar, hidup aman dan sejahtera.

B. RAMBU-RAMBU WIRAUSAHA
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal
yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat
orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu
sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam
memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga
dapat menjalaninya dengan optimistis. Ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan dan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilih dan
menjalankan sebuah usaha, yaitu:
1. Persiapan Modal
Sebelum kita menjalankan sebuah usaha, tentu kita perlu modal untuk
memulainya. Modal ini bisa berasal dari banyak sumber, misalnya dari
tabungan sendiri, modal pinjaman, atau dari investor. Mengetahui besar
kebutuhan modal akan lebih baik karena kita telah memperkirakan
pengeluaran awal dan biaya operasioanl usaha, sehingga Anda tidak keteteran
dalam mengatur keuangan bisnis.
2. Mempersiapkan Tenaga Kerja
Memilih tenaga kerja yang tepat pada masing-masing posisi adalah hal
yang sangat penting karena salah dalam menempatkan tenaga kerja pada
posisi tertentu akan mengakibatkan masalah. Sebagai pemilik usaha, Anda
juga harus mempersiapkan budget yang memadai untuk gaji yang pantas pada
masing-masing posisi tenaga kerja.
13

3. Pengadaan Bahan Baku


Bagi kebanyakan jenis bisnis, bahan baku untuk produk yang dibuat
adalah sesuatu yang sangat krusial. Bahan baku untuk produk utama ataupun
bahan baku tambahan harus dapat tersedia dengan baik dan tepat waktu,
memiliki kualitas yang baik, kontinuitas, dan biaya pengadaan bahan baku
yang terjangkau.
4. Hal Teknik dalam Menjalankan Usaha
Sebagai seorang pemilik usaha, kita wajib memahami hal-hal yang
teknis untuk masing-masing pekerjaan. Tidak harus mendetail, tapi setidaknya
kita paham apa yang dilakukan dan apa yang ingin dicapai untuk setiap
pekerjaan tersebut. Jika Anda kurang memahami atau terbatas untuk hal-hal
teknis tertentu, maka sangat disarankan untuk menyewa jasa orang yang
punya keahlian tersebut.
5. Pemasaran Usaha secara Optimal
Sebaik apapun produk Anda, bila tidak didukung oleh sistem
pemasaran yang baik, maka hasil penjualan Anda tidak akan memuaskan.
Karena itu, bisnis Anda harus punya strategi marketing yang efektif dalam
memasarkan produk-produk yang Anda jual. Kita bisa mempertimbangkan
banyak opsi, namun pastikan hanya memilih strategi pemasaran yang efektif,
baik secara offline maupun secara online.
6. Keuntungan Sebuah Bisnis
Setiap usaha tentu punya tujuan yang jelas, yaitu untuk mendapatkan
profit. Memang sebagian bisnis tidak mengutamakan profit, namun jika bisnis
Anda tidak untung tentunya bisa beresiko pada bisnis yang dibangun.
Mungkin saja seseorang salah dalam menilai sebuah bisnis, dan jika Anda
menyadari bahwa bisnis yang Anda jalankan ternyata tidak menguntungkan,
mungkin Anda bisa mempertimbangkan jenis usaha yang lain.
7. Resiko Sebuah Bisnis
Kita harus menyadari bahwa masing-masing jenis bisnis memiliki
resiko tersendiri, dan resiko bisnis ini pasti akan sangat berpengaruh bagi
kelangsungan sebuah usaha. Biasanya bisnis yang punya resiko tinggi
14

menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, dan begitu sebaliknya.


Karena itu seorang pengusaha juga harus mempertimbangkan resiko saat
menjalankan sebuah bisnis dengan memperhatikan kemampuan yang ada.
Selain itu, kita juga harus punya antisipasi jika sewaktu-waktu resiko tersebut
terjadi.
8. Memperhatikan Persaingan Bisnis
Bisnis apa yang tidak punya pesaing? Tidak ada. Semua model bisnis
pasti punya pesaing masing-masing. Yang membuat sebuah bisnis dapat
bertahan dalam persaingan adalah kelebihan atau keunikan yang mereka
miliki. Karena itu, Anda harus menawarkan sesuatu yang berbeda dengan
pesaing, misalnya produk Anda lebih murah, kemasan lebih menarik,
pelayanan lebih baik, dan keunggulan lainnya.
9. Memperhatikan Manajemen Bisnis
Sekecil apapun sebuah bisnis, tentu membutuhkan sebuah manajemen
yang baik karena sangat berhubungan dengan cara kita mengelola sebuah
bisnis. Beberapa orang memang memiliki kemampuan alami dalam hal
manajemen bisnis, namun bila Anda merasa perlu untuk belajar lebih banyak
tidak ada salahnya belajar dari orang lain atau menyewa jasa orang lain untuk
membangun sebuah manajemen bisnis yang baik.
10. Fasilitas dan Lingkungan
Ini sangat erat hubungannya dengan fasilitas dalam menjalankan
usaha, misalnya peralatan untuk operasional bisnis. Sedangkan faktor
lingkungan adalah yang berhubungan dengan masyarakat atau pemerintah
setempat. Hal ini akan berhubungan dengan masalah perijinan usaha, pajak,
budaya sosial masyarakat setempat, dan hal lain yang berkaitan dengan
lingkungan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Agar langkah kita untuk berwirausaha menjadi lebih terarah dan jelas, maka
perlu melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah sebagai jurus yang
akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum memulai usaha, yaitu:jurus
elang, jurus lebah, jurus kunang-kunang, jurus semut, jurus cicak, jurus
kucing, jurus tupai, jurus kuda, jurus onta, jurus zebra, jurus jerapah, jurus
bunglon, jurus ular, jurus lipan, jurus pohon kelapa, jurus pohon bamboo,
jurus bunga anggrek, jurus bunga matahari, jurus buah manggis, jurus pohon
pisang, jurus jemput bola, jurus arjuna memanah, jurus ikan hiu, jurus
arwana, jurus lumba-lumba, jurus ikan paus . Selain 26 jurus di atas, terdapat
juga beberapa jurus awal yang harus segera dilakukan jika mau berwirausaha,
yaitu : berani memulai, berani menanggung risiko (tidak takut rugi), penuh
perhitungan, memiliki rencana yang jelas, tidak cepat puas dan putus asa,
optimistis dan penuh keyakinan, memiliki tanggung jawab dan memiliki etika
dan moral.
2. Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan sebelum
memutuskan untuk memilih dan menjalankan sebuah usaha, yaitu persiapan
modal, mempersiapkan tenaga kerja, pengadaan bahan baku, hal teknik
dalam menjalankan usaha, pemasaran usaha secara optimal, keuntungan
sebuah bisnis, resiko sebuah bisnis, memperhatikan persaingan bisnis,
memperhatikan manajemen bisnis, dan fasilitas dan lingkungan.

B. Saran
Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan pertimbangkan
sebelum memutuskan untuk memilih dan menjalankan sebuah usaha,yaitu

15
16

persiapan modal, mempersiapkan tenaga kerja, pengadaan bahan baku, hal


teknik dalam menjalankan usaha, pemasaran usaha secara optimal,
keuntungan sebuah bisnis, resiko sebuah bisnis, memperhatikan persaingan
bisnis, memperhatikan manajemen bisnis, dan fasilitas dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta. PT Raja Grafindo Perkasa

Rajawali Nitisemito, Alex S. 2005. 21 Jurus Entrepreneur Sukses. Yogyakarta:


Bridge Publishing

Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor

17

Anda mungkin juga menyukai