Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN PADA PT JIALE INDONESIA TEXTILE


DOSEN PENGAMPU : 1. NURUL RIZKA ARUMSARI SE, MM.
2. SUTONO SE, MM. Ph. D

Disusun oleh :
Kelompok 7
Nama Anggota :
1. Laily Nurul H (201811009)
2. Fika Fithnullathifah (201811192)
3. Niken Nanti W. (201811452)
4. Ronggo Maulana M. (201811539)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Gondang Manis, Bae, PO. BOX 53 KUDUS, Telp (0291) 438229,
Fax (0291) 437198, Email : muria@umk.ac.id http://www.umk.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Makalah mengenai Strategi Pemasaran PT JIALE INDONESIA TEXTILE. ini
dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
penulis banyak berterimakasih kepada Ibu Nurul Rizka Arumsari SE, MM. dan
Bapak Sutono SE, MM, Ph.D. Selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
UMK yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Strategi Pemasaran
khususnya pada PT JIALE INDONESIA TEXTILE. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang. Terima Kasih.

Kudus, 23 September 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul..................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
1. Profil Perusahaan............................................................................ 3
2. Segmentasi, Targeting, dan Positioning......................................... 4
3. Strategi Pengelolaan Produk dan Pengembangan Produk Baru..... 10
4. Strategi Penetapan Harga................................................................ 17
5. Strategi Distribusi........................................................................... 23
6. Strategi Promosi............................................................................. 24
BAB III PENUTUP............................................................................................. 28
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 28
3.2 Saran............................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini pemasaran menyangkut semua usaha menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan.
Pemasaran dimulai dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,
memutuskan tujuan pemasaran yang dapat dilayani organisasi dengan sangat
baik, dan mengembangkan proposisi nilai yang meyakinkan dimana
organisasi dapat memenagkan, mempertahankan, dan menumbuhhkan
konsumen sasaran. Jika sebuah organisasi melakukan hal ini dengan baik,
organisasi ini akan meraih kentungan, dan ekuitas pelanggan yang baik.
Pemasaran lebih dari sekedar fungsi bisnis yang terisolasi- pemasaran
merupakan sebuah filosofi yang memandu seluruh organisasi, proses dalam
pemasaran memerlukan peran-serta seluruh bagian perusahaan yang meliputi
keputusan yang luas tentang siapa yang diinginkan perusahaan untuk menjadi
pelanggannya, kebutuhan yang harus dipuaskan, produk dan jasa apa yang
ditawarkan, penetapan harga, komunikasi yang dikirimkan, dan hubungan
kemitraan yang dikembangkan. Oleh sebab itu, tentunya suatu perusahaaan
memiliki strategi-strategi yang digunakan dalam pemasaranyanya maka
dalam hal ini ada beberapa masalah yang dapat kita ambil. Sehinggakita
mengambil sampel dari PT.Jiale Indonesia, dari analisis STP sampai dengan
stategi-strategi yang digunakan perusahan tersebut yang dapat
mempertahankan posisi pemasarannya dalam industri textile sampaisaatini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Profil PT Jiale Indonesia Textile hingga saat ini?
2. Bagaimana Segmentasi, Targeting, dan Positioning PT Jiale Indonesia
Textile?

1
3. Bagaimana Strategi Pengelolaan Produk dan Pengembangan Produk Baru
PT Jiale Indonesia Textile?
4. Bagaimana Strategi Penetapan Harga PT Jiale Indonesia Textile?
5. Bagaimana Strategi Distribusi PT Jiale Indonesia Textile?
6. Bagaimana Strategi Promosi PT Jiale Indonesia Textile?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Profil PT Jiale Indonesia Textile.
2. Mengetahui Segmentasi, Targeting, dan Positioning PT Jiale Indonesia
Textile.
3. Mengetahui Strategi Pengelolaan Produk dan Pengembangan Produk Baru
PT Jiale Indonesia textile.
4. Mengetahui Strategi Penetapan Harga yang dilakukan oleh PT Jiale
Indonesia textile.
5. Mengetahui proses keputusan pembelian pada PT Jiale Indonesia Textile.
6. Mengetahui Strategi Distribusi yang dilakukan PT Jiale Indonesia Textile.
7. Mengetahui Strategi Promosi yang dilakukan PT Jiale Indonesia Textile.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

Perkembangan industri tekstil dan garmen di Jawa Tengah semakin


menggeliat. PT Jiale Indonesia Textile di Desa Gemulung, Kecamatan
Pecangaan, Kabupaten Jepara misalnya, konsisten mengekspor pakaian
sebagai produk unggulannya ke luar negeri.

Perusahaan tekstil yang didirikan pada tahun 2014 itu kini berhasil
menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja. Telah didirikan 5 tahun lalu, PT Jiale
Indonesia Textile baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar
Pranowo SH MIP, Sabtu, (18/6).

PTJiale Indonesia Textile ini perkembangannya sangat cepat, sampai


saat ini perusahaan garmen dan tekstil ini memiliki 2 garmen dan 1 garmen
masih dalam proses pembangunan. Dengan berkembangnya industri garmen
salah satunya PT Jiale Indonesia Textile ini sangat menguntungkan bagi
masyarakat sekitar perusahaan karena banyaknya lowongan pekerjaan yang
dibuka oleh perusahaan garmen dan tekstil ini.

Perusahaan garmen dan tekstil ini menjadi salah satu perusahaan


dalam bidang industri yang banyak diminati para pencari kerja dengan
berbagai alasan tertentu, salah satunya yaitu PT Jiale Indonesia Textile ini
menerima karyawan yang sudah memiliki ketrampilan dalam bidang menjahit
ataupun yang belum memiliki ketrampilan apapun begitu juga dengan semua
karyawan yang dominan lebih banyak dibutuhkan yaitu sebagai operator
jahit, sedangkan yang dibagian tekstil dan mekanik lebih diutamakan laki-laki
yang mengerti dalam bidang pengolahan dan perbaikan mesin.

Perkembangan pesat PT Jiale Indonesia Textile disyukuri oleh Bupati


Jepara KH Ahmad Marzuqi SE. Pasalnya, perusahaan tersebut telah
berkontribusi menekan pengangguran yang terjadi di kota ukir. Meskipun

3
menunjukkan perkembangan positif, Ahmad berpesan agar pihak perusahaan
tidak lalai terhadap keselamatan kerja para tenaga kerjanya.

"Pertama, kami minta kepada direktur PT Jiale Indonesia Textile


untuk mengutamakan keselamatan kerja dari para karyawan. Kedua, terkait
fasilitas-fasilitas umum untuk karyawan, seperti toilet dan mushola bisa
dicukupi sebaik mungkin. Ketiga, perhatian terhadap jam kerja, yaitu
kedisiplinan masuk kerja dan pulang kerja. Juga perhatian terhadap rekrutmen
karyawan yang ada di sekitar PT Indonesia Textile," pesannya.

Perkembangan PT Jiale Indonesia Textile diapresiasi oleh Gubernur


Ganjar Pranowo. Dirinya mengaku komoditas tekstil dan garmen dari Jawa
Tengah unggul.

"Saya menyambut baik investasi yang masuk dari PT Jiale Indonesia


Textile. Hingga saat ini Jawa Tengah memang punya keunggulan dalam
bidang tekstil, termasuk garmen. Kita siapkan supply tenaga kerja yang
kompetitif," bebernya.

Ganjar berharap, PT Jiale Indonesia Textile menjaga aspek


lingkungan sepanjang operasionalnya.

2.2 Segmentasi, Targeting dan Positioning


1. segementasi
Definisi Segmentasi Pasar Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi
pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang
bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel
(1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi
pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi
pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi
kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara

4
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Sehingga pada dasarnya,
segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi
pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen.
1. Unsur Segmentasi Pasar Segmentasi pasar yang efektif harus
memenuhi persyaratan berikut: Dapat diukur (measureability):
menunjukkan bahwa besar daya beli setiap segmen harus dapat diukur
dengan tingkat tertentu, meskipun pada kenyataannya beberapa
variabel tertentu tidak mudah diukur.
2. Dapat dicapai (accessibility): menunjukkan seberapa jauh segmen
dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3. Berarti (substantially): suatu kelompok akan pantas disebut segmen
apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan.
4. Layak (feasibility): menunjukkan seberapa jauh program-program
efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen.

Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Geografis Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan


berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau
tempat tinggal konsumen
2. Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke
dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti :
Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, geografis.
3. Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, latar belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangat
berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk
membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan
segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami karakteristik
konsumen.

5
Tahap segmentasi pasar :

Dalam melakukan segmentasi pasar terdapat prosedur yang biasa


dilakukan dalam riset pemasaran, dimana tediri dari tiga tahap yaitu:

1. Tahap Survey Para peneliti akan mengadakan wawancara dan


membentuk tim fokus untuk menambah pengetahuan tentang
motivasi, sikap dan perilaku konsumen dan untuk melakukan hal
tersebut peneliti menyiapkan kuesioner formal untuk mengumpulkan
data tentang:
 Atribut-atribut produk dan tingkat kepentingannya.
 Perhatian merek (brand awareness) dan rating merek (brand
ratings).
 Pola penggunaan produk - Sikap berdasarkan kategori produk
 Demografik psikografik dan mediagrafik dari responden
2. Tahap Analisis Peneliti akan menggunakan analisis faktor terhadap
data untuk memisahkan variabel yang berkorelasi tinggi, lalu
dilakukan analisis pengelompokkan untuk menghasilkan segmen-
segmen pasar
3. Tahap Pemberian Profil Masing-masing kelompok akan diberikan
profil yang berhubungan dengan sikap, perilaku, demografik,
psikografik dan kebiasaan konsumsi media.

Manfaat segmentasi pasar :

Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk


yang spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi
targetnya, sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk desain strategi
pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek


yang ada.
2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu
pada pasar yang terbatas.

6
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama
untuk meminimalisasi kanibalisme
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang
untukmengembangkan produk baru.
2. Targeting
Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada
suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk
memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008)
adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau
karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses
yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli
produk dari perusahaan. Targeting adalah membidik target market yang
telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja
serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan
karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan


menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi
kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap
segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan
peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani
berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan
strategi perusahaan.

Manfaat targeting :

Beberapa keuntungan dalam melakukan targeting adalah sebagai berikut:

7
 Perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimilikinya
terhadap segmen pasar yang paling menguntungkan
 Perusahaan dapat melakukan focus dalam menganalisa kompetitornya
 Meningkatkan tingkat komunikasi diantara penjual dan pembeli
 Perusahaan dapat fokus terhadap segmen pasar yang paling dimengerti
oleh perusahaan.
3. Positioning
Definisi Positioning Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the
act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and
value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari “posisi” di dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen
untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen
didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian,
produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
(distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi
konsumen.
Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan
hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan
positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk
mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan.
Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci
utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari
persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap
pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.
Proses yang harus dilakukan dalam melakukan positioning:

8
1. Mengerti persepsi dari segmen pasar.
2. Memposisikan produk atau jasa di dalam pikiran segmen pasar.
3. Mengembangkan positioning untuk setiap segmen pasar.
4. Mendesain marketing mix yang tepat untuk mengkomunikasikan
positioning produk atau jasa kepadasegmen pasar.

Beberapa strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia


persaingan adalah sebagai berikut :

1. Penentuan posisi menurut atribut : Perusahaan memposisikan diri


menurut atribut seperti ukuran, lama keberadaannya dan seterusnya.
2. Penentuan posisi menurut manfaat : Produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan :
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
penggunaan atau penerapan.
4. Penentuan posisi menurut pemakai : Memposisikan produk sebagai
yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
5. Penentuan posisi menurut pesaing : Produk memposisikan diri lebih
baik daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat
6. Penentuan posisi menurut kategori produk : Produk diposisikan
sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
7. Penentuan posisi kualitas atau harga : Produk diposisikan menawarkan
nilai terbaik

Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut


peranannya dalam pasar sasaran, yaitu :

 Pemimpin pasar Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan


biasanya memimpin dalam perubahan harga, peluncuran produk baru,
cakupan distribusi dan intensitas promosi
 Penantang pasar Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar
atau berada pada posisi kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua

9
hal, mereka dapat menyerang si pemimpin pasar secara agresif untuk
mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau mereka dapat
tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
 Pengikut pasar Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada
menantang pemimpin pasar. Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada
produk, distribusi dan iklan si pemimpin, tetapi meskipun strategi
pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya masih terdapat
perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan atau
selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
 Penceruk Pasar Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin
dalam pasar kecil atau ceruk (niche). Perusahaan kecil umumnya
menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mengarah
pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide dasar
penceruk adalah spesialisasi.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat
memperhatikan Faktor- Faktor dibwah ini sebagai basis atau landasan
penentuan positioning:
1. Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2. Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3. Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4. Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5. Bisnis baru yang dimasuki
6. Originalitas dan posisi sebagai perusahaanatau merk baru di
pasar.
2.3 Strategi pengelolaan produk dan pengembangan produk baru
a. Strategi pengelolaan produk
Pengelolaan perusahaan garmen dan tekstil ini terdiri atas planning,
organizing, actuating, controlling, berdasarkan empat aspek yaitu
keuangan, produksi, pemasaran dan SDM. Namun ada sedikit kendala
mengenai permasalahan SDM yaitu besarnya tingkat turnover karyawan
sementara untuk lingkungan eksternal menunjukkan tingkat persaingan

10
yang tinggi, dan kekuatan pemasok dan pembeli yang cukup tinggi. Oleh
karena itu strategi yang digunakan untuk pengelolaan usaha adalah
strategi diferensiasi.
Sampai saat ini kebutuhan T-shert merupakan kebutuhan pokok
dinegara indonesia sendiri maupun negara lain sehingga perkembangan
usaha ini sangat menjanjikan khususnya produk garmen merupakan salah
satu komoditi yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
Sehingga menciptakan produk baru yang mendorong teknologi
terobosan-terobosan dan penemuan baru, produksi dalam sebuah
organisasi pabrik merupakan inti paling dalam, serta berbeda dengan
fungsional seperti keuangan, personalia dan lainnya. Dalam produksi
modern mengalami tranformasi yang mengubah input bahan mentah
menjadi sebuah output produk yang dijual dengan harga yang kompetitif.
Daya saing industri garmen diwilayah jepara didukung oleh beberapa
faktor, antara lain ketersediaan tenga kerja dan dukungan dari pemda
berupa penyediaan lahan dan perizinan yang mudah.
Pengelolaan usaha dan lingkungan ekternal garmen dan tekstil,
pemasran berfokus pada empat aktivitas yang disebut marketing mix
yaitu, product, pricing, place (distribution), promotion. Pengelolaan yang
dilakukan oleh PT. JIALE INDONESIA TEXTILE berdasarkan fungsi
bisnis yang ada, yaitu :
1. Pemasaran Planning yang ditargetkan untuk selalu memperoleh
order yang maksimal minimal sesuai target, oleh karena itu
dilakukan dengan cara menjalin kerjasama yang baik serta
mempertahankan kualitas produk. Manajer perusahaan memetakan
negara - negara mana yang akan didatangi. Dalam sistem pemasaran
ini yang dilakukan perusahaan adalah to target yaitu mendatangi
langsung perusahaan atau calon pembeli.
2. Keuangan Planning Divisi keuangan dibentuk dengan tujuan untuk
mencatat, mengatur dan menganalisa keuangan perusahaan sehingga
kondisi keuangan dapat diketahui. Dalam perencanaan keuangan

11
perusahaan memiliki rancangan anggaran pada masing-masing divisi
yang ada dalam organizing dalam menjalankan fungsi keuangan
perusahaan, pengaturan aktivitas keuangan peusahaan, dipimpin oleh
seorang manajer keuangan atau admin. Actuating manajer keuangan
perusahaan memberikan pengarahan mengenai model sistem
pengajuan anggaran biaya yang akan digunakan untuk pengeluaran
perusahaan, pengeluaran untuk proses produksi yang berdasarkan
pada laporan keuangan.
3. Produksi dan Operasional Planning Divisi produksi dan operasional
memiliki sasaran yaitu dalam hal kualitas dan kuantitas produk.
Selain itu perusahaan ini melakukan kedisiplinan salah satunya
dalam kehadiran yaitu menggunakan absensi dengan finger print dan
absensi manual sehingga dapat diketahui staff dan karyawan
perusahaan yang sering terlambat harapannya agar proses produksi
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
4. Sumber Daya Manusia/ HRD Planning Target perusahaan pada
fungsi SDM adalah meningkatkan kinerja karyawan dan memiliki
karyawan yang mempunyai rasa memiliki pada perencanaan yang
dilakukan oleh bagian HRD antara lain menganalisis produktivitas
pekerjaan. Bagian HRD akan menganalisa kebutuhan karyawan pada
setiap devisi dalam proses perekrutan dilakukan dengan membuat
pengumuman didalam perusahaan, dari karyawan itu sendiri, iklan
dikoran. Bagian HRD akan menyeleksi berkas lamaran yang masuk
dan bagi calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi calon
karyawan tersebut dipanggil dan akan diseleksi kembali oleh melalui
wawancara. Organizing pengaturan aktivitas SDM dalam perusahaan
dikelola seorang manajer HRD. Controlling pengontrolan yang
dilakukan manajer HRD pada karyawan perusahaan dilakukan
melalui pengamatan kedisiplinan yaitu jadwal absensi baik
kehadiran, keterlambatan, ijin, sakit, ataupun tanpa
keterangan.Untuk mengontrol kinerja karyawan manajer HRD

12
dibantu oleh para manajer pada masing-masing divisi para manajer
melakukan pengamatan dan mengawasi staff dan karyawannya
masing-masing.

Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman


perusahaan ini adalah :

1. Ancaman pesaing baru (Barriers to Entry) ataupun lama , industri


yang dimasuki perusahaan garmen ini termasuk industri dengan
skala ekonomi besar. Produk yang dihasilkan berdasarkan
permintaan pembeli.
2. Ancaman produk pengganti (Determinants of Subtituition Threath),
hingga saat ini perusahaan belum menemukan produk pengganti
pada industri lain.
3. Kekuatan penawaran pembeli (Determinants of Buyer Power),
semua pembeli melakukan sistem order dalam jumlah besar karena
perusahaan memiliki batas minimum order dan target. Dengan
semakin besarnya order yang dilakukan perusahaan juga lebih
rendah dalam memberikan harga karena biaya perunit akan
berkurang. Produk yang diproduksi oleh perusahaan ini merupakan
produk yang memiliki kualifikasi standar yang lebih tinggi dengan
perusahaan garmen lain.

Ciri – ciri yang dimiliki oleh perusahaan PT. JIALE INDONESIA


TEXTILE sesuai dengan kriteria berikut :

1. Ketika ada banyak cara untuk mengdiferensiasi produk atau jasa dan
banyak pembeli dari luar negeri memandang perbedaan ini sebagai
sesuatu yang memiliki nilai. Jenis kain dan jahitan manual yang
sangat bervariasi. Sehingga dengan model bahan dasar yang dapat
menghasilkan desain yang beraneka ragam. Jenis model juga bisa
menyesuaikan pada aneka bahan kain sehingga produk garmen yang

13
dihasilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dari segi
bahan maupun warna.
2. Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beraneka ragam.
Kebutuhan konsumen beraneka ragam, karena produk garmen yang
bervariasi dari celana, kaos, trining, sweater dll. Sehingga media
kain yang digunakan pun beraneka ragam dimana warna dan jahitan
manual dapat memenuhi permintaan pembeli.
3. Ketika tidak banyak perusahaan garmen yang mengikuti pendekatan
diferensiasi serupa, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan
menggunakan teknik yang sama dan PT. JIALE ini memproduksi
kain sendiri pada bidang tekstil. Kebanyakan perusahaan garmen
lebih memilih pemasok kain atau bahan dari luar kemudian diproses
menjadi barang jadi yang lebih praktis dan tidak memerlukan banyak
karyawan.
b. Strategi pengembangan produk baru
Setidaknya ada 9 point permasalahan TPT (Tekstil dan Produk
Tekstil) yang medesak dan memerlukan penanganan sesegera mungkin.
Kesembilan pokok permasalahan tersebut meliputi : manajemen kuota
TPT, bahan bakar dan minyak, Perpajakan (pph), impor ilegal,
transportasi dan infra struktur, keuangan, keamanan, otonomi daerah dan
restrukturisasi mesin. Hal ini perlu diantisipasi dengan baik untuk
meningkatkan kualitas dan pelayanan produk garmen tekstil indonesia di
pasar internasional agar mampu tetap survive di pasar global. Trend
produk garmen kedepan adalah pada high fashion dan high value added
product. Produk fashion tidak hanya mencakup dengan indah untuk
menambah fungsi penampilan (fashionable) namun juga dituntut untuk
memiliki berbagai fungsi lainnya seperti kesehatan, perlindungan,
keamanan dan sebagainya. Sebagai contoh beberapa produk garmen yang
inovatif, seperti mampu membentuk (memperbesar) bagian tubuh
tertentu, memperindah bentuk tubuh dan sebagainya. Kemajuan
teknologi material, permesinan, kimia, nanoteknologi dan bioteknologi

14
memungkinkan berbagai rekayasa pada produk fashion sehingga
memiliki nilai fungsi yang lebih dari sekedar penutup badan dan
penampilan semata. Untuk menyongsong era high fashion dan high value
added product perlu dirancang produk garmen yang memiliki nilai
tambah dibidang desain, material, teknologi dan nilai produk garmen.
Seperti yang diketahui hasil pabrikan/industri besar notabene
hanya menghasilkan produk pesanan negara pemesan, di mana segala
spesifikasi produk sudah ditentukan. Jadi, memang betul adanya bahwa
indutri garmen dan tekstile ini hanya sebagai tukang jahit negara
pemesan, dengan kata lain pengembangan aspek desain pada produk
sangat terbatas. Sedangkan bisnis garmen dan tekstile ini dijalankan
berdasarkan order dan sub kontrak sehingga keuntungan yang diraihpun
sebatas mendapat ongkos jahit saja. Dengan potensi tenaga kerja yang
besar di indonesia terutama pemukiman yang berada diterdekat garmen,
dengan hanya menjadi tukang jahit. Dengan dihapuskannya kuota maka
sektor garmen ini tidak lagi kelimpahan order dari luar karena tidak ada
lagi batasan kuota sehingga produk tersebut akan diproduksi sendiri oleh
pemberi order. Begitu order selesai, selesailah segalanya. Saat ini industri
garmen dan tekstil ini masih terkendala oleh teknologi yang
menyebabkan kapasitas produk rendah, hal ini diperparah oleh kurangnya
tenaga terampil khususnya dibidang knitting, weaving, finishing serta
pemasaran produk ke pasar internasional.
 Teknologi pembuatan fashion ( Busana )
Pembuatan busana (pakaian jadi) pada umumnya dibedakan dalam 2
golongan:
1. Garment, pakaian jadi yang dibuat tanpa mengukur badan calon
pemakai, tetapi atas dasar standar ukuran tertentu (S, M, L,XL, LL
dan lainnya) dan dalam jumlah besar ( produk masal).
2. Penjahitan ( Tailoring ), pakaian jadi yang dibuat menurut ukuran
badan calon pemakai yang langsung diukur oleh penjahitnya
biasanya dibuat sesuai permintaan pesanan (produk perorangan)

15
dan teknik jahitnya lebih halus dan teliti sesuai negara yang
memesan.
Secara umum pembuatan busana diawali dengan mendesain busana
sesuai permintaan, mengambil ukuran, membuat pola, memotong
kain, menjahit dan kemudian proses finishing seperti pemasangan
kancing, asesories, menambah hiasan, pengecekan, perlabelan dan
terakhir proses pengiriman. Jika diruntut alur produksinya kualitas
busana akan sangat dipengaruhi kualitas bahan tekstilnya. Bahan
tekstil dibuat dari cara dipintal menjadi benang, benang kemudian
ditenun/dirajut menjadi kain, kain diproses warna, cap, finish
menjadi bahan tekstil yang halus dan indah kemudian bahan-bahan
tekstil didesain, dipola, dipotong, dijahit, ditambah hiasan dan
asesories jadilah sebuah produk busana. Produk busana yang
diproduksi oleh PT JIALE INDONESIA TEXTILE ini mampu
menampilkan “ciri diri” konsumen yang menjadikan produk
fashion mingguan, bulanan, ataupun tahunan untuk merancang
busana sesuai trend fashion.
 Pengembangan produk fashion baru
Mengungkapkan budaya baru dalam konteks arah mode masa
depan merupakan percampuran dari beberapa unsur mode, yaitu unsur
mode selera masa lalu (The Classic), selera masa depan (The Future),
dan selera manusiawi (The Ethnic). Unsur ketiga yang bercorak etnik
merupakan unsur terbesar negara kita. Jadi, untuk pengembangan
dunia fashion garmen dan tekstil membutuhkan konsep integrative
untuk menciptakan citra mode indonesia.
Menuju era high fashion dan high value added product,
dibutuhkan upaya untuk menciptakan fashion image indonesia di
pasar domestik dan internasional. Yang menjadi masalah sejak dulu
perancang yang mendesain busana dalam negeri kesulitan
mendapatkan tekstil produk dalam negeri yang kualitasnya sudah
diakui tingkat internasional. Untuk pengembangan produk fashion

16
baru dalam garmen ini perlu konsep integrated dari industri hulu ke
hilir. Hal ini tentu perlu melibatkan beberapa pihak untuk
berkolaborasi. Berbagai pihak yang harus terlibat dalam upaya
tersebut dapat digambarkan dalam bentuk berikut :

FASHION IMAGE ( Domestik & Internasional )

DELIVERY (Customer )
INDUSTRI MODE ( Fashion & Garmen )
INDUSTRI KAIN ( Tenun, Rajut, Printing & Finishing )
INDUSTRI BENANG ( Benang dengan kualitas tinggi )
INDUSTRI SERAT ( Serat Alam & Sintesis )
SUMBER DAYA MANUSIA & TEKNOLOGI

Untuk mengembangkan berbagai aspek tersebut diperlukan kolaborsi


dari pihak terkait agar dihasilkan harga yang kompetitif, efisiensi produksi
dan delivery order yang tepat dan cepat. Agar tercipta fashion image dipasar
domestik dan internasional perlu dilakukan strategi sebagai berikut :

1. Pengembangan desain
2. Updating teknologi
3. Pengembangan SDM
4. Inovasi produk fashion dengan penerapan teknologi
5. Political will
6. Membangun brand image
7. Mengikuti, meramalkan dan menciptakan trend mode
8. Promosi diperluas
2.4 Strategi Penetapan Harga
Dalam dunia perusahaan, untuk mecapai sebuah kesuksesan dalam
bisnis perlu mengetahui bagaimana suatu harga terbentuk, kemudian pahami
juga strategi penetapan harga. Harga adalah salah satu aspek penting dalam
perusahaan, yaitu suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh calon pembeli
untuk menukarnya dengan produk yang diinginkan. Harga akan menjadi

17
pertimbangan utama oleh mayoritas calon pembeli sebelum membeli sebuah
produk. Harga dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan nilai suatu
produk. Nilai pelanggan adalah rasio atau perbandingan antara persepsi
terhahap manfaat dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu
produk. Harga produk bersifat flexible, yaitu dapat disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dan pemilik memiliki wewenang dalam menentukan harga, dan
menentukan besar unutung nya yang didapat.
a. Tujuan Penetapan Harga
1. Memaksimalkan laba
2. Meraih pangsa pasar
3. Pengembalian modal
4. Mempertahankan pangsa pasar
5. Tujuan stabilitas harga
6. Menjaga kelangsungan hidup perusahaa

Strategi penetapan harga adalah tahapan perusahaan mengklasifikasikan


produk yang merupakan produk baru yang belum memiliki kosumen atau
produk yang telah beredar yang telah memiliki pasar tersendiri.

b. Strategi Produk Baru


1. Skimming Pricing
Skimming pricing adalah cara menetapkan harga awal yang tinggi
ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun
harganya.strategi ini bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar
yang sudah memiliki brand dan positioning yang baik dimasyarakat
yang mengeluarkan produk baru dengan strategi skimming.
Tujuan strategi ini pada dasarnya adalah :
 Untuk menutup biaya promosi, riset dan pengembangan secepat
mungkin melalui margin yang besar.
 Untuk membatasi permintaan hingga tingkat melampaui batas
kapasitas produksi perusahaan.

18
 Untuk menjaga kemungkinan kekeliruan dalam penetapan harga
karena akan jauh lebih mudah untuk menurunkan harga awal yang
dirasakan pembeli (terlalu mahal) dari harga awal yang terlalu
murah agar dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan.
2. Penetration pricing
Strategi ini menetapkan harga produk yang serendah-rendahnya untuk
mencapai volume penjualan yang setinggi-tingginya disegmen pasar
tertentu. Dalam strategi ini harga ditetapkan relatif rendah pada tahap
awal product life cycle. Tujuannya agar dapat :
 Meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus untuk menghalangi
masuknya para pesaing.
 Mencapai skala ekonomis dan menurunnya biaya per unit sehingga
mendorong terbentuknya keunggulan biaya ( baiya rendah ).
 Dengan mengorbankan laba jangka pendek, dapat mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di masa yang akan
datang.

Strategi ini diterapkan dalam situasi berikut ini:

 Kondisi persaingan sangat ketat, atau kondisi pasar sudah


menunjukkan kejenuhan
 Produk yang dihasilkan memiliki daya tarik tertentu bagi pasar.
 Biaya produksi per unit dan biaya pemasaran menurun drastis
seiring dnegan meningkatnya volume produksi.

Agar strategi berjalan dengan baik diperlukan :

 Sumber day yang cukup untuk bertahan pada kerugian operasi awal
yang ditutupi kemudian melalui skala ekonomis.
 Pasar sensitif terhadap harga
 Pasar luas
 Elastisitas permintaan tinggi

19
Empat bentuk harga yang dapat digunakan dalam penetration pricing
yaitu :

 Restraned price, harga yang dikendalikan adalah harga yang


ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu
selama periode inflasi.
 Elimination price, merupakan harga yang ditentukan pada suatu
tingkat tertentu yang menyebabkan pesaing tertentu (terutama yang
kecil) keluar dari persaingan.
 Promotional price, adalah harga yang ditetapkan dengan kualitas
yang relatif sama dengan tujuan mempromosikan produk tertentu.
 Keep-out price, adalah harga yang ditetapkan pada suatu tingkat
tertentu sehingga dapat mencegah pesaing masuk pasar.
3. Initial pricing
 Premium price, harga relatif tetap mahal-tinggi terutrama dilakukan
oleh produsen untuk menciptakan citra prestius, ekslusif, dan
superior. Oleh sebab itu produsen tidak mau ambil resiko
memudarkan citra prestius tersebut dengan menurunkan harga dan
menawarkan produk kepada semua orang.
 Umbrella price, harga price dipertahankan untuk melindungi para
pesaing kecil berbahaya tinggi. Kebijakan ini biasanya didukung
oleh pemerintah dengan peraturan minimum bagi suatu produk.

Produk Yang Telah Beredar :

1. Tahap Pertumbuhan
Tahap ini ditandai dengan penualan meningkat dan disertai muncul nya
pesaing. Awal nya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk atau pasar. Apabila
pertumbuhan lambat, terpkan strategi agresif yaitu menurunkan harga
untuk mendorong penualan sekaligus menghadapi pesaingan yang
semakin erat.

20
2. Tahap Kematangan
Pada tahap ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi
pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi harga dapat menggunakan
pemotongan harga atau diskon, sehingga perusahaan dapat menjaga
loyalitas konsumen dan meningkatkan jumalah permintaan dan
keuntungan yang diperoleh.
3. Tahap Penurunan
Tahap penururnan produk ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
scera terus-menerus, untuk menajaga agar produk tetap diminati konsumen
harus menggunakan startegi diskoting atau permotongan harga, dan juga
mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan
dengan produk.

Strategi yang diterapkan :

 Strategi penetapan harga berdasarkan biaya


Metode ini ini yang paling standar dan paling banyak digunakan, metode
ini digunakan untuk menentukan harga berdsarkan total biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi produk yang dijual, dan menambah
sejumalah laba. Macam penetapan harga berdsarkan biaya.
1. Cost-plus pricing method
Penetapan harga per-unit dengan cara menghitung jumlah biaya perunit
ditambah beberapa jumlah sebagai laba (rumus : biaya total + laba =
harga beli).
2. Mark-up pricing
Penetapan harga ini banyak digunakan pleh pedangang perantara
dengan hanya menambahkan laba saja (rumus = harga beli + markup =
harga jual).
3. Fixed fee pricing
Metode ini pembuat akan mendapatkan ganti rugi sejumalah yang
dikeluarkan, dan mendapatkan sejumlah fee tertentuk yang telah di
sepakati, nilai fee tidak di pengaruhi nilai harga barang.

21
4. Target pricing
Penetapan harga yang dilakukan berdsarkan tingkat pengembalian
investasi sesuai yang diinginkan.
 Strategi penetapan harga berdasarkan pendekatan kebutuhan/permintaan
Merupakan strategi penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan unrtuk
melakukan pendekatan terhadap kebutuhan konsumen. Metode tersebut
melewati prpses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen
terhadap nilai/value yang diterima. Untuk mengetahui nilai dari produk
berkualitas yang dapat diterima oleh konsumen dengan melakukan price
sensitivity meter (PSM).
Dengan melakukan deskriminasi harga juga merupakan kebijakan
menetukan harga yang berbeda-beda untuk satu jenis barang yang sama
dengan segme pasar. Macam-macam deskriminasi harga yang dapat
diakukan contoh nya deskriminasi terhadap wilayah, konsumen,
waktu,kualitas, atau bentuk produk.
 Strategi penetapan harga berdasrakan pesaing
Adalah penentu harga jual dengan mempertimbangkan harga jual yang
sudah atau akan ditetapkan oleh pesaing. Terdapat 2 metode dalam
penetapan harga yaitu perceived value adalah penetapan harga jual
berdasarkan harga jual rata-rata industri. Dan sealed bid pricing adalah
penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan oleh pesaing.
Cara agar mendapatkan harga yang bisa diterima oleh pasar, tetapi perlu
diketahui wajib memperbarui harga jual secara rutin dengan
mempertimbangkan perubahan situasi dan kondisi pasar dan juga industri.
Hindari penetapan hrga yang dilakukan secara bebas dan tidak
memepertimbangkan rata-rata harga industri dan pasar.
 Strategi penetapan Harga yang digunakan PT JIALE INDONESIA
TEXTILE
Strategi yang digunakan PT Jiale indonesia textile untuk menetapkan
harga adalah menggunkan metode penetapan harga berdasarkan pesaing

22
yaitu metode perceived vaule yang menetapkan harga jual berdasrkan
harga jual rata-rata indutri.
2.5 Strategi Distribusi
Dalam proses pendistribusian barang dari tangan produsen ke tangan
konsumen di perlukan metode atau strategi. Saluran distribusi adalah
kumpulan perusahaan yang mengambil alih hak atau membatu dalam
pengalihan hak atas barang tertentu, selama barang tersebut berpindah tangan
dari produsen ke konsumen.
Untuk mendapatkan kenuntungan yang lebih bsar di butuhkan strategi
distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang dagangan nya ke tangan
konsumen. Berikut metode distribusi suatu perusahaan :
1. Strategi distribusi intsentif
Adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangan nya pada
banyak retailer ata pengeceran serta distribusor di berbagai tempat. Tehnik
ini cocok digunkan untuk produk betuhan pokok sehari-hari yang memiliki
permintaan konsumen yang tinggi. Contoh : sembako, sabun, deterjen dan
lain-lain.
Barang-barang yang disalurkan melalui distribusi intensif ini adalah :
a. Barang konsumsi jenis konvenien
b. Barang industri jenis perlengakpan operasi, atau strandart

Distribusi intensif diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual


produk sebanyak-banyaknya dan lebih mudah mendekati konsumen
sehingga lebih mudah mendapatkan barang.

2. Strategi distribusi selektif


Adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang pada
daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distribusor atau
pengeceran saja pada suatu daerah. Diantara distribusor atau pengeceran
terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara tehnik dan
strategi masing-masing. Contoh produk elektronik, produk kendaraan
bermotor, pakaian, buku dan lain-lain. Produk ini dijual bukan sembarang

23
produk, melainkan produk yang harganya lebih mahal dan konsumennya
adalah golongan tertentu.
3. Strategi distribusi eksklusif
Adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distribusor
atau pengeceran pada suatu daerah. Barang yang telah ditawarkan oleh
jenis distribusi eksklusif adalah barang yang berkulitas tinggi dan jumlah
konsumen nya terbatas. Contoh showrrom mobil, mini market, super
market, restoran waralaba
Strategi distribusi yang digunakan PT JIALE INDONESIA Textile : Yaitu
dengan strategi distribusi selektif dengan menyalurkan produk pemasaran
dengan memilih beberapa dsitribusi dan juga menyalurkan ke daerah-daerah
dan juga PT Jiale ini menyalurkan ke luar negeri sebagai pakaian brand luar
negeri.

2.6 Strategi Promosi


Strategi promosi adalah langkah yang harus diperhitungkan dalam
rangkaian aktivitas manajemen pemasaran. Kegiatan pada Strategi Promosi
merupakan langkah di bidang pemasaran berupa interaksi/komunikasi yang
dijalankan perusahaan dengan konsumen atau pelanggan. Interaksi yang
dibentuk pada strategi promosi pemasaran berupa pemberian informasi,
mengajak, dan memberi pengaruh mengenai suatu produk.
Strategi Promosi bisa dibagi menjadi dua yaitu strategi promosi jasa
dan strategi promosi barang. Keduanya memiliki sifat yang berbeda.
Walaupun demikian kedua strategi promosi tersebut bertujuan dalam
peningkatan volume penjualan dengan cara menarik perhatian konsumen atau
pelanggan khususnya pada penentuan keputusan pembelian. Pada umumnya
kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
konsumen

24
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik
dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari
sudut pandang perusahaan) :

1. Tempat yang strategis (place)


2. Produk yang bermutu (product)
3. Harga yang kompetitif (price)
4. Promosi yang gencar (promotion)

Dari sudut pandang konsumen:

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants)


2. Biaya konsumen (cost to the customer)
3. Kenyamanan (convenience)
4. Komunikasi (comunication)

Saat ini ada satu strategis pemasaran yang sedang gancar dilakukan oleh
banyak orang, yaitu berpromosi online melalui website. Anggaplah website
adalah markas besar untuk berbisnis perusahaan garmen. Maka denga adanya
website, melalui cara-cara promosi yang akan segera kami sebutkan ini,
anada akan mempromosikan website sekaligus mempromosikan produk
garmen. Dimana di website tersebut akan berisi produk, harga, layanan,
alamat, testimoni dan lain-lain.

Beikut beberapa alasan mengapa promosi website untuk garmen dan textile
perlu juga dilakukan secara offline dan online :

1. Tidak semua calon konsumen potensial memiliki waktu mencari website


perusahaan PT Jiale, bahkan mungkin tidak mau susah-susah mencari.
2. Tidak semua orang yang biasa menggunakan internet sekalipun mengerti
cara memanfaatkan search engine untuk memenuhi kebutuhan, jika
beruntung website akan diakses dan terjadilah transaksi.

25
3. Kini untuk menaikkan ranking di search engine sudah semakin ketat
persaingannya shingga kecil kemungkinan bagi calon konsumen/ pembeli
untuk menemukan website perusahaan.
4. Hukum probabilitas untuk pemasaran berlaku. Semakin banyak orang
mengenal website perusahaan melalui berbagai macam cra promosi,
maka akan semakin banyak calon konsumen yang akan menjadi
konsumen serius.
5. Dimana ada kesempatan mendatangi perusahaan lain, disitulah
keberuntungan berada. Ungkapan ini mungkin cocok untuk perusahaan
yang mempromosikan dengan website melalui berbagai macam cara :
1. Memasang iklan di buku telepon (yellow pages) & elektronik
2. Stiker, poster, brosur, kartu nama
3. Alat tulis kantor (ATK)
4. Sponsor event
5. Papan nama & reklame
6. Aksesoris &souvenir
7. Menerbitkan bulletin yangbebrkaitan dengan usaha yang dimiliki,
paling tidak 3 bulan sekali
8. Menjadi pembicara di seminar dan bicarakan hal-hal yang hanya
dikuasi

Tujuan promosi diantaranya :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial


2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
3. Untuk mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan perusahaan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

26
Jenis strategi promosi pada PT JIALE INDONESIA TEXTILE :

1. Strategi promosi
2. Advertising/Periklanan
Bentuk promosi secara tidak langsung melalui bermacam-macam media
yang digunakan dengan maksud untuk mengajak konsumen dalam
melakukan transaksi pembelian.
3. Direct Selling/Penjualan dengan tatap muka
Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung dengan tatap
muka/bertemu antara penjual dan pembeli. Langkah ini ditujukan untuk
mengenalkan produk tertentu kepada konsumen. Selain itu direct selling
juga membentuk pemahaman konsumen pada produk supaya konsumen
terdorong untuk mencoba dan membeli produk.
4. Publication/Publikasi
Langkah promosi untuk mendorong permintaan pelanggan akan suatu
produk secara tidak personal/tidak langsung yang berisi konten
komersial. Konten tersebut digunakan untuk mempromosikan produk
yang disebarkan melalui media cetak, elektronik, atau hasil
wawancara/diskusi pada media tersebut.
5. Sales Promotion/Promosi Penjualan
Bentuk kegiatan promosi selain ketiga langkah sebelumnya yang
bertujuan mendorong pelanggan untuk membeli produk tertentu. Contoh
jenis promosi ini seperti melalui pameran, demonstrasi atau peragaan.
Strategi yang digunakan PT Jiale Indonesia Textile untuk promosi adalah
menggunakan strategi promosi penjualan yaitu bentuk kegiatan promosi
melalui pameran ke pasar internasional.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PT Jiale Indonesia Textile di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan,
Kabupaten Jepara misalnya, konsisten mengekspor pakaian sebagai produk
unggulannya ke luar negeri. Perusahaan tekstil yang didirikan pada tahun
2014 itu kini berhasil menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja. Telah didirikan
5 tahun lalu, PT Jiale Indonesia Textile baru saja diresmikan oleh Gubernur
Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Sabtu, (18/6).
Definisi Segmentasi Pasar Swastha & Handoko (1997) adalah sebagai
kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam
satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Menurut Pride & Ferrel (1995)
adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya
kesamaan perilaku pembeli. Sedangkan Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan
segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi
kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif
memiliki kebutuhan produk yang serupa. Sehingga pada dasarnya, segmentasi
pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke
dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran
akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu
negara, prinsip, atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk
memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah
sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik
yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian,

28
produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
(distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi
konsumen.
Pengelolaan perusahaan garmen dan tekstil ini terdiri atas planning,
organizing, actuating, controlling, berdasarkan empat aspek yaitu keuangan,
produksi, pemasaran dan SDM.
Pemasaran Planning yang ditargetkan untuk selalu memperoleh order
yang maksimal minimal sesuai target, oleh karena itu dilakukan dengan cara
menjalin kerjasama yang baik serta mempertahankan kualitas produk.
Keuangan Planning Divisi keuangan dibentuk dengan tujuan untuk mencatat,
mengatur dan menganalisa keuangan perusahaan sehingga kondisi keuangan
dapat diketahui. Produksi dan Operasional Planning Divisi produksi dan
operasional memiliki sasaran yaitu dalam hal kualitas dan kuantitas produk.
Sumber Daya Manusia/ HRD Planning Target perusahaan pada fungsi SDM
adalah meningkatkan kinerja karyawan dan memiliki karyawan yang
mempunyai rasa memiliki pada perencanaan yang dilakukan oleh bagian
HRD antara lain menganalisis produktivitas pekerjaan. Alat yang digunakan
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan ini adalah :
Ancaman pesaing baru (Barriers to Entry) ataupun lama, Ancaman produk
pengganti (Determinants of Subtituition Threath), Kekuatan penawaran
pembeli (Determinants of Buyer Power).
Setidaknya ada 9 point permasalahan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)
yang medesak dan memerlukan penanganan sesegera mungkin. Kesembilan
pokok permasalahan tersebut meliputi : manajemen kuota TPT, bahan bakar
dan minyak, Perpajakan (pph), impor ilegal, transportasi dan infra struktur,
keuangan, keamanan, otonomi daerah dan restrukturisasi mesin. Agar tercipta
fashion image dipasar domestik dan internasional perlu dilakukan strategi
sebagai berikut : Pengembangan desain, Updating teknologi, Pengembangan
SDM, Inovasi produk fashion dengan penerapan teknologi, Political will,
Membangun brand image,Mengikuti, meramalkan dan menciptakan trend
mode, Promosi diperluas.

29
Strategi penetapan harga adalah salah satu aspek penting dalam
perusahaan, yaitu suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh calon pembeli
untuk menukarnya dengan produk yang diinginkan. Strategi baru yang
diterapkan yaitu skimming pricing, penetration pricing, initial pricing.
Sedangkan strategi yang diterapkan sekarang yaitu cost-plus pricing method,
mark-up pricing, fixed fee pricing, target pricing. Strategi penetapan harganya
menggunakan metode penetapan harga berdasarkan pesaing.
Metode strategi distribusi menggunakan strategi distrubusi intensif,
strategi distribusi selektif, dan strategi distribusi ekslusif.
Strategi promosi adalah langkah yang harus diperhitungkan dalam
rangkaian aktivitas manajemen pemasaran. Strategi Promosi bisa dibagi
menjadi dua yaitu strategi promosi jasa dan strategi promosi barang.
Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Walaupun demikian kedua strategi
promosi tersebut bertujuan dalam peningkatan volume penjualan dengan cara
menarik perhatian konsumen atau pelanggan khususnya pada penentuan
keputusan pembelian. Strategi yang digunakan PT Jiale Indonesia Textile
untuk promosi adalah menggunakan strategi promosi penjualan yaitu bentuk
kegiatan promosi melalui pameran ke pasar internasional

3.2 Saran
1. Berdasarkan analisis sebaiknya Perusahaan harus meningkatakan loyalitas
staff dan karyawan, yaitu dengan lebih memperhatikan
karyawan.Karyawan jangan dipandang sebagai alat tetapi dipandang
sebagai rekan kerja.Pimpinan dalam pemberian arahan dilakukan secara
kekeluargaan dan sapaan familiar.
2. Perusahaan harus mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dijalankan
sehingga akan diketahui kegiatan mana yang telah berjalan efisien dan
efektif terutama di bidang pemasaran. Hal tersebut dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan ke depan bagi
perusahaan.

30
3. Meningkatkan kualitas SDM PT. Jiale Indonesia Textile sehingga dapat
meningkatkan pelayanan konsumen.
4. Hubungan masyarakat sebaiknya perlu ditingkatkan dalam upaya
meningkatkan kredibilitas dan citra perusahaan dalam dunia bisnis.
5. Hubungan persaudaraan antara karyawan perlu ditingkatkan dalam
kegiatan perusahaan langsung maupun tidak langsung.

31
DAFTAR PUSTAKA

Pontas, M. Pardede Azwar, S. (2005). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka


Pelaj Bungin, B. (2003).

Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. David, F.G.


(2009).

Manajemen sumber daya manusia (9thed.). (Eli Tanya, Trans.). Jakarta: PT


Indeks, kelompok Gramedia

Metode riset untuk bisnis & ekonomi. (Yati Sumiharti & Wisnu Chandra Kristiaji,
Eds). Jakarta: Erlangga.

Gitosudarmo, Indriyo, (1994). Manajemen Pemesanan. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta
Kotler, Philip dan Susanto, A.B. (2001). Manajemen Pemasaran Di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat.

32

Anda mungkin juga menyukai