Disusun oleh:
Julia Dance Setyowati
NIM. P1337425319024
Disusun oleh :
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan
dengan judul “Flipchart Hagimul Sebagai Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut
Usia Remaja (SMP dan SMA)” dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan
Laporan Kerja lapangan ini ditujukan untuk syarat menyelesaikan tugas Praktik
Kerja Lapangan, Prodi Terapis Gigi dan Mulut Magister Terapan Kesehatan,
Poltekkes Kemenkes Semarang.
ii
8. dr. Bambang Hariyana, M.Kes selaku pembimbing lahan khususnya di
Promosi Kesehatan yang dengan senang hati membimbing kami dan
memberikan kesempatan bagi kami untuk menimba ilmu lebih dalam.
9. Teman-teman angkatan 6 Prodi Terapis Gigi dan Mulut yang aku
sayangi, atas dukungan dan perhatiannya selama PKL.
10. Serta semua pihak luar terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih belum sempurna dan
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun pihak lain untuk memanfaatkannya, sekian terima
kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II ................................................................................................................ 8
TEMPAT KERJA PRAKTIK ........................................................................... 8
2.1 Gambaran Lahan Praktik ....................................................................... 8
2.2 Geografis Wilayah Pakis Aji .................................................................. 9
2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Pakis Aji ............................................. 14
BAB III ............................................................................................................. 15
KAJIAN KASUS DAN TEORI ....................................................................... 15
3.1 Kajian Program Kesehatan gigi dan Mulut yang Ada ........................... 15
3.2 Kajian Permasalahan yang Berhubungan dengan Program ................... 15
3.3 Kajian Keterkaitan Program dengan Masalah ...................................... 16
3.4 Kajian Teori......................................................................................... 17
3.5 Kajian Kasus........................................................................................ 37
BAB IV ............................................................................................................. 40
RENCANA PENYELESAIAN MASALAH ................................................... 41
4.1 Planning Of Action (POA) ................................................................... 41
4.2 Rancang Bangun Model Sebagai Solusi Penyelesaian Masalah ............ 45
4.3. Luaran Produk ..................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut adalah kesehatan yang sangat penting untuk
bukanlah penyakit yang mematikan, sedangkan gigi dan mulut adalah gerbang
lainnya.1
Kesejahteraan rongga mulut adalah bagian dari kesehatan gigi dan mulut
yang dimana struktur dan jaringan pendukung gigi geligi bebas dari rasa sakit,
masyarakat dunia adalah penyakit gigi dan mulut. Peserta didik yang
diperoleh data usia remaja sebesar 73,4% mengalami karies, gusi bengkak
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada
1
dalam saliva. Karies yang dibiarkan tanpa penanganan akan meluas sampai ke
dentin atau ke pulpa, dan mengakibatkan abses. Kejadian ini disebut pulpitis.
Penyakit gigi yang juga banyak diderita oleh kalangan remaja ialah penyakit
periodontal.
plak yang menempel pada gigi. Plak terbentuk dari sisa makanan.5 Gingivitis
pembengkakan, dan bau mulut yang kurang sedap. Infeksi yang terjadi pada
remaja. Mereka tidak mengetahui bahwa pada masa pubertas mereka juga
remaja salah satunya adalah faktor perilaku mengabaikan kebersihan gigi dan
mulut seperti cara dan waktu menggosok gigi yang kurang tepat. Faktor
pengindraan manusia, atau tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang
2
Perilaku yang benar dalam menggosok gigi mengacu pada Federation
minimal dua kali sehari, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Gigi
masuk ke dalam usia sekolah adalah remaja berumur 12-15 tahun yaitu
gigi dan mulut10 sehingga WHO menetapkan sekolah dan remaja dijadikan
jaringan periodontal.
tersebut yaitu dengan promosi kesehatan gigi dan mulut dalam program
didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan tindakan kuratif bagi peserta
3
berkomunikasi tidak optimal. Permasalahan diatas menimbulkan dampak
kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dengan binaaan sekolah dari tingkat
SD hingga tingkat SMA. Data yang diperoleh dari Puskesmas Pakis Aji terkait
program UKGS sasaran siswa SMP dan SMA yang mengalami gigi berlubang
didapatkan hasil data penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2018
dan 2019 menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi yaitu 61% dan 91%.
Hal ini menunjukkan karies aktif pada anak remaja di 15 sekolah binaaan
Puskesmas Pakis Aji meningkat menjadi 30%. Peningkatan karies gigi pada
siswa SMP dan SMA terjadi karena cakupan penjaringan data kesehatan gigi
dilaksanakan di SMP dan SMA dikarenakan SDM di poli gigi terdiri dari 1
dokter gigi dan 1 perawat gigi, sehingga penerapan tindakan promotif dan
melalui wawancara.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
4
b. Tujuan Khusus
1. Menganalisis masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak SMP dan
anak SMP dan SMA usia remaja di wilayah kerja Puskesmas PakisAji
5
Penelitian ini mencakup upaya promotif dan preventif,
dilakukan pada siswa SMP dan SMA binaan Puskesmas Pakis Aji
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
penyakit gigi dan mulut berbasis media cetak dalam promosi preventif
Media edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis media cetak, dapat
6
Memberikan informasi bagi remaja mengenai penyakit gigi dan mulut
7
BAB II
8
Visi, Misi dan Motto Puskesmas Pakis Aji
1. Visi Puskesmas
tahun 2022.
2. Misi Puskesmas
3. Motto Puskesmas
9
b. Wilayah Kerja dan Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pakis Aji
Tabel 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas
No Nama Desa Jumlah RT Jumlah RW
1. Desa Lebak 30 RT 6 RW
2. Desa Bulungan 45 RT 5 RW
3. Desa Mambak 14 RT 4 RW
5. Desa Slagi 19 RT 4 RW
6. Desa Kawak 21 RT 3 RW
7. Desa Tanjung 23 RT 4 RW
8. Desa Plajan 43 RT 7 RW
10
d. Luas Wilayah
e. Jumlah Penduduk
11
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Pakis Aji
Jumlah
No Nama Desa KK
Laki-laki Perempuan L+P
49,53%
50,46%
Laki - Laki
Perempuan
f. Peranan Masyarakat
1. Posyandu Balita
- Jumlah posyandu balita : 54 Posyandu
- Jumlah seluruh kader : 272 Kader
12
- Jumlah kader aktif : 252 Kader
2. Strata Posyandu Balita
- Pratama : 0 Posyandu
- Madya : 29 Posyandu
- Purnama : 18 Posyandu
- Mandiri : 7 Posyandu
3. Jumlah Posyandu lansia : 8 Posyandu
- Jumlah kader Posyandu lansia : 9 Posyandu
4. Jumlah Desa Siaga : 8 Desa
- Jumlah Desa Siaga Aktif : 3 Desa
- Desa Mambak
- Desa Tanjung
- Suwawal Timur
- Jumlah Desa Siaga Percontohan :1 Desa(Desa Mambak)
5. Jumlah kader FKD : 40 Orang
6. Jumlah Dukun Bayi Terlatih : 27 dukun bayi
7. Jumlah Guru UKS : 54 Orang
8. Jumlah Dokter Kecil : 645 Orang
9. Jumlah Kader Kesehatan Remaja : 43 Orang
10. Jumlah anggota Saka Bakti Husada : 40 Orang
Wiyata
JENIS TENAGA Standar Jumlah PNS PTT Kontrak
Bakti
Kepala Puskesmas 1 1 1 0 0 0
Kasubag TU 1 1 1 0 0 0
Dokter Umum 5 5 5 0 0 0
Dokter Gigi 1 1 1 0 0 0
Perawat Umum 16 16 10 0 6 0
Perawat Pustu 6 6 5 0 1 0
Perawat Gigi 1 1 1 0 0 0
Bidan Puskesmas 3 3 3 0 0 0
13
Bidan Poned 6 8 5 0 3 0
Bidan Desa 8 8 6 0 2 0
Analis Kesehatan 1 2 2 0 0 0
Apoteker 1 1 1 0 0 0
Asisten Apoteker 1 1 1 0 0 0
Rekam Medis 1 1 1 0 0 0
Nutrisionis 1 2 2 0 0 0
KesehatanMasyarakat 2 2 1 0 1 0
Sanitarian 2 1 0 0 1 0
Pengadministrasian
Umum 1 2 0 0 2 0
Pengelola Keuangan 1 1 0 0 1 0
Petugas Loket 2 2 1 0 1 0
Sopir 2 2 1 0 1 0
Kebersihan 3 4 0 0 4 0
Penjaga Malam 1 1 0 0 1 0
Pramu Saji 1 1 0 0 1 0
Binatu 1 1 0 0 1 0
Jumlah 69 74 48 0 26 0
14
Kepala Puskesmas
dr. Anjar Ernaning Karuniawati,
M.M.
14
BAB III
Program kesehatan gigi dan mulut untuk sekolah yang sudah berjalan di
tingkat atas yang merupakan paket pelayanan asuhan sistematik dalam bentuk
pemeriksaan kesehatan gigi dan penyuluhan dilaksanakan oleh dokter gigi dan
perawat gigi. Namun akibat keterbatasan jumlah SDM yang tersedia tidak
Penjaringan kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran remaja di SMP dan
sebatas data penjaringan kesehatan gigi dan mulut sedangkan untuk penerapan
15
penyuluhan dan menggosok gigi massal belum terlaksana dikarenakan
Data yang diperoleh pada saat penjaringan kesehatan gigi dari 10 SMP dan
5 SMA binaan Puskesmas Pakis Aji pada tahun 2018 dan 2019 terdapat
persentase karies usia remaja yaitu sebesar 61% dan 91%. Peningkatan karies
aktif pada anak SMP dan SMA meningkat menjadi 30%. Data kesehatan gigi
dan mulut remaja yang diperoleh selain dari penjaringan yaitu kunjungan pada
poli gigi yang berdasarkan kategori umur. Kunjungan remaja ini tidak dapat
mewakili data status kesehatan gigi yang termasuk dalam pengawasan binaaan
mulut masih sangat jauh dari target nasional Indonesia tahun 2030 bebas karies
dan harapan Global Goals For Oral Health 2020 dengan DMF-T ≤ 1
3.3 Kajian Keterkaitan Program dengan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
dapat dilihat berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013
dan 2018, persentase penduduk Indonesia yang mempunyai masalah gigi dan
mulut meningkat dari 25,9% menjadi 57,6%. Penyakit karies gigi dan
penyakit periodontal merupakan masalah gigi dan mulut yang paling sering
16
anak usia sekolah yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Program ini
menjadi strategi nasional dalam mencegah penyakit gigi dan mulut serta
target yang penting untuk dilakukan promosi dan preventif penyakit gigi dan
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktivitas
kesehatan dan rneningkatkan kesadaran remaja akan kesehatan gigi dan mulut
3.4.1 Remaja
dimana pada masa ini terjadi suatu perubahan baik biologis, psikologis
maupun
sosial.11 Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada remaja
salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi
17
bahwa ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh para remaja,
diantaranya :
dirinya sendiri.
Pendidikan formal yang dijalani oleh remaja, menjadi salah satu solusi
remaja. Pada pendidikan formal ini diharapkan akan terjadi interaksi antara
para siswa, hal ini merupakan salah satu cara mengembangkan seorang remaja
a. Pengertian
18
b. Metode Pendidikan Kesehatan
Notoatmodjo
19
masyarakat akan kesehatan gigi dan bagaimana cara memelihara kesehatan
gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan gigi dan mulut, Bastian
- Metode didaktik. Metode ini didasarkan pada satu arah atau one way
- Metode sokratif. Metode ini merupakan metode dua arah atau two
way traffic method, dimana peserta didik dapat aktif dan kreatif. 18
Gigi dan mulut menjadi gerbang masuknya makanan yang dimakan, maka
mulut dan gigi rentan mengalami sakit disebabkan bakteri apabila tidak
20
Penyakit gigi dan mulut diartikan keadaan tidak normal pada gigi dan
sering terjadi pada penyakit gigi dan mulut dapat dilihat pada kondisi gigi dan
a. Gingivitis
Inflamasi gingiva marginal atau radang gusi adalah gingivitis. Radang
gusi dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor lokal, diantaranya
karang gigi, sisa makanan, bakteri, pemakaian sikat gigi yang salah,
tambalan yang kurang baik, rokok. Faktor kedua yaitu faktor sistemik
transsisional. Periode ini berlangsung sejak gigi campuran dari usia 5 atau
gigi dan perubahan hormon. Gingivitis kronis terdapat pada 80% anak
dibawah usia 12 tahun dan 100% pada remaja yang berusia 14 tahun. 20
menempel pada gigi dan bereaksi dengan air liur, enzim, bakteri dan asam.
21
Gejala gingivitis ditandai dengan permukaan gusi licin, gusi berwarna
pada saat menggosok gigi, dan bau mulut yang kurang sedap.23
kurang bersih dan waktu menggosok gigi yang salah, sehingga terjadi
ii. Menggosok gigi setelah makan agar tidak ada sisa makanan yang
tertinggal.
b. Periodontiitis
Peradangan pada jaringan pendukung gigi atau periodontitis adalah
inflamasi jaringan dan infeksi yang terjadi pada gingiva (gingivitis) yang
gigi tidak akan kuat dan akhirnya lepas. Terjadi pembengkakan pada
22
jaringan gusi disertai dengan pembentukan nanah yang dapat menyebar ke
plak.26 plak adalah endapan lunak tidak berwarna, terbentuk dari sisa
makanan, air liur dan bakteri. Plak dihilangkan dengan cara menyikat gigi.
Plak yang dibiarkan saja, setelah 72 jam akan menjadi karang gigi. Karang
penimbunan bakteri.27
Karang gigi yang dibiarkan saja akan merusak jaringan penyangga gigi
yang tepat yaitu dengan menggosok gigi dengan benar,22 pada bagian luar
gigi depan digosok dengan cara mengarahkan sikat keatas dan kebawah,
23
gigi dan perawat gigi dengan menggunakan alat yang disebut scaler baik
c. Karies Gigi
1. Definisi Karies
Penyakit infeksi pada jaringan keras gigi yang mengakibatkan
kerusakan struktur gigi dan bersifat kronik adalah karies gigi. karies
juga dapat diartikan penyakit gigi yang terjadi pada kerusakan jaringan
plak.
berwarna putih, selanjutnya asam yang berasal dari plak terus mengikis
permukaan gigi dan membentuk saatu titik lubang yang lama kelamaan
24
2. Etiologi Karies
Etiologi karies bersifat multifaktorial, sehingga memerlukan
dan waktu.
i. Host
adanya faktor host yaitu gigi dan saliva. Struktur dari anatomi gigi
terdiri dari lapisan enamel yang terdapat pada bagian luar gigi dan
25
bagi terbentuknya suatu karies. Oleh karena itu kawasan gigi yang
seperti :
kontak
gingiva
jembatan.29
yang dapat pula berasal dari sisa makanan dan pertukaran zat
ii. Agent
26
Faktor agent dipengaruhi oleh jumlah bakteri dan plak dalam
jumlah bakteri.
iii. Substrat
27
gula yang paling kariogenik. Karena sukrosa merupakan gula yang
iv. Waktu
berkembang.29
a. Pengetahuan
28
dibandingkan melaui indra pendengaran.32 33
Tingkatan pengetahuan
i. Tahu (Know)
secara benar.
v. Sintesa (Syntesis)
29
vi. Evaluasi (Evaluation)
b. Sikap
tinggal, dan sikap negatif adalah sikap yang menolak norma yang
ada.34
30
c. Tindakan
kiasaan.
Kesehatan gigi dan mulut penting bagi kehidupan kita semua, karena
mulut merupakan pintu gerbang pertama untuk masuk makanan dan minuman,
31
tetapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencernaan makanan,
salah satunya melalui kemampuan menyikat gigi yang benar meliputi praktik
penggunaan alat,waktu menyikat gigi yang tepat, dan cara menyikat gigi.
1. Menggosok Gigi
menyikat gigi, tetapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal yang
sehari,yaitu pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum tidur.
Ada beberapa metode cara menyikat gigi, salah satu cara yang
1) Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flour, banyaknya
3) Sikat gigi bagian depan rahang atas dan rahang bawah dengan
32
turun sedikit memutar.
5) Sikat semua dataran pengunyahan gigi atas dan gigi bawah dengan
9) Setelah semua permukaan gigi selesai di sikat, kumur satu kali saja,
1. Pasta Gigi
bioavailabilitas).36 37
33
2. Sikat Gigi
balita 18mm×7mm.
jaringan keras.
34
yang bertujuan untuk mengubah perilaku dari yang tidak sehat ke arah
tingginya.
media flipchart yang sederhana dan cukup efektif menjadi salah satu
lembaran kertas yang dibundel menjadi satu dengan jilid ring sehingga
35
gambar pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi kembali
Pendidikan Kesehatan
Perubahan Perilaku
Evaluasi Model
edukasi Flipchart
HAGIMUL
Remaja
Keteranga
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Teori
36
3.4.9 Kerangka konsep
Kerangka konsep yang digunakan pada inovasi ini, sebagai berikut :
Variabel Dependen
Pengembangan
Media Flipchart Pengetahuan
HAGIMUL
Prestasi belajar
Variabel Counfonding Keterampilan
Pengamatan Pengumpulan
(Wawancara) Data
Pengolahan dan
Penyajian data
Analisis Data
37
3.5.2 Hasil Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Data masalah kesehatan gigi dan mulut usia remaja (SMP dan
SMA) melalui penjaringan kesehatan gigi dan mulut tahun 2019 dan
kunjungan poli gigi 3 bulan terakhir tahun 2020, diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Data Penjaringan Kesehatan Gigi 2019 (SMP dan SMA)
Tabel 3.2 Data Kunjungan Poli Gigi 3 Bulan Terakhir Siswa Remaja
Karies 1 9%
Abses Periapikal 1 9%
38
Periapikal
1. Data Primer
kesehatan)
2. Data Sekunder
buku.
pada siswa SMP dan SMA yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
yang berjumlah 722 siswa didapatkan data karies 358 kasus (50%) dan
5 SMA yang berjumlah 465 siswa diperoleh data karies 190 kasus
(41%), dari hasil wawancara oleh dokter gigi Puskesmas Pakis Aji
kesehatan gigi dan mulut usia remaja (SMP dan SMA) tidak hanya
39
dipuskesmas 3 bulan terakhir tahun 2020 dilihat dari kategori umur.
Total jumlah pasien usia 12-19 tahun yang berkunjung ke poli gigi yaitu
Kejadian penyakit gigi dan mulut pada usia remaja (SMP dan
dan kesadaran remaja dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. Hal
ini juga didukung dari Program UKGS yang tidak berjalan secara
optimal.
a. Pengumpulan Informasi
40
yaitu waktu dan cara menggosok gigi
yang salah
41
SMP dan SMA? melalui sosialisasi/penyuluhan
menggunakan media yang dibuat
semenarik mungkin yang berkaitan
dengan estetik ataupun penampilan.
Media lain yang dapat digunakan juga
yaitu dengan memanfaatkan teknologi
yang berbasis handphone, karena dimasa
sekarang rata-rata remaja telah
menggunakan handphone sebagai media
edukasi. menstimulus remaja dalam
memahami masalah kesehatan gigi dan
mulut.
b. Laporan Kasus
tahun 2019
Pakis Aji
2020
42
c. Prevalensi abses periapikal pada bulan september
menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga factor yang perlu
luas.
Keterangan :
43
USG Pengisian
U (Urgent)= Kegawat Daruratan Berdasarkan skala likert 0-5
S (Serious) = Luasnya Masalah 5 = Sangat Tinggi
G (Growth) = Pertumbuhan 4 = Tinggi
3 = Sedang
2 = Rendah
1 = Sangat Rendah
yang menjadi prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut pada siswa
remaja SMP dan SMA di Kecamatan Pakis Aji yaitu karies, hal tersebut
program UKGS pada siswa SMP dan SMA tidak menjadi perhatian khusus
44
3.5.7 Analisis Penyebab Masalah
Money
Mechine Manusia
Keterbatasan Dana dalam
pemeliharaan kesehatan gigi
Mudah terpengaruh dengan
dan mulut
ajakan teman sebaya
Pembinaan dan
pemantauan oleh petugas
Kurangnya pengetahuan
kesehatan rendah
remaja akan kesehatan gigi
dan mulut
Market
Method Material
38
Akar permasalahan yang bisa diselesaikan dengan fishbone diatas adalah
SMP dan SMA tidak berjalan optimal. Siswa SMP dan SMA adalah
Kelompok umur remaja. Fase remaja ini adalah fase dimana mereka sedang
mencari jati diri mereka sehingga menyukai hal-hal baru, fase ini juga tingkat
sekitar. Informasi kesehatan gigi dan mulut yang kurang didapatkan oleh usia
buruk.
39
BAB IV
sehingga alternatif pemecahan masalah yang direncanakan menjadi kompleks. Berikut ini uraian rencana kegiatan dalam
penyelesaian masalah :
Tabel 4.1 Rencana Pelaksanaaan Upaya Promotif dan Preventif Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Gigi dan
Mulut Pada Siswa SMP dan SMA Binaaan Puskesmas Pakis Aji
40
mulut kesehatan gigi pada a. Media yang mulut dalam
usia remaja siswa dikembangkan meningkatkan
SMP dan SMA akan berisikan pemeliharaan
informasi kesehatan gigi dan
kesehatan gigi mulut pada remaja
dan mulut serta di SMP dan SMA
cara
memelihara
kesehatan gigi
dan mulut yang
baik dan benar.
b. Media promosi
kesehatan gigi
dan mulut
berbentuk
media cetak
yaitu Flipcart
HAGIMUL
2 Pelaksanaan Pelatihan cara Kelompok remaja Sosialisasi Kelompok 03/12/20 Sekolah Kelompok remaja
menggunakan media memahami cara penerapan Remaja memahami cara
menggunakan media penggunaaan media penggunaan media
dan fungsi dari media flipchart dan kegunaan dari
41
flipchart HAGIMUL HAGIMUL media tersebut
Penyuluhan kepada Mengoptimalkan Setelah siswa SMP Remaja 04/12/20 Sekolah Pengetahuan, sikap
siswa SMP dan program promosi dan SMA Siswa SMP dan keterampilan
SMA dengan kesehatan gigi dan memahami dan SMA pemeliharaan gigi
menggunakan media mulut pada siswa penjelasan tersebut, meningkat
promosi kesehatan SMP dan SMA siswa
gigi dan mulut mengaplikasikan
media dalam
memelihara
kesehatan gigi dan
mulut
3 Evaluasi Mengevaluasi media Mengetahui berhasil Membandingkan Kuesioner 08/12/20 Sekolah Peningkatan
flipchart HAGIMU atau tidaknya media pengetahuan, sikap pengetahuan, sikap
flipchart HAGIMUL dan keterampilan dan pemeliharaan
pemeliharaan gigi dalam memelihara
sebelum dan kesehatan gigi dan
sesudah penerapan mulut
flipchart
HAGIMUL, bila
terjadi peningkatan
membuktikan
bahwa media ini
42
berhasil dalam
penerapannya
43
4.2 Rancang Bangun Model Sebagai Solusi Penyelesaian Masalah
Sesuai dengan prioritas masalah pada usia remaja yaitu karies, saya
tertarik melaksanakan program khusus untuk anak usia remaja yang duduk
dan mulut yang berorientasi pada media cetak. Flipchart HAGIMUL sendiri
sebagai upaya promosi dan preventif yang dapat menstimulus perhatian, minat
dimanapun dan tidak memerlukan ruang yang besar untuk penyimpanan, serta
mulut berbasis media cetak yang mudah digunakan di kalangan remaja siswa
SMP dan SMA. Media cetak ini mengoptimalkan Komunikasi, Informasi, dan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak SMP dan SMA dan membawa
perubahan pada siswa SMP dan SMA terhadap sikap dan keterampilan dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut. Manfaat yang didapatkan dari model ini
akan sama dengan manfaat yang didapatkan dari penyuluhan yang dilakukan
secara langsung oleh tenaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan
45
Daftar Pustaka
2. Puspa V Setiadi Z PA. Kontrol Diri Dengan Motivasi Belajar Anak Usia
Remaja. JKEP. 2019;4(1):62–70.
14. Maulana Heri D.J. Promosi Kesehatan. I. Yudha E.K, editor. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2009. 148 p.
16. Iskandar A. Sosiologi Kesehatan. I. Januarini N., editor. Bogor: IPB Press;
2012. 10 p.
17. Herijulianti E, Tati S.I SA. Pendidikan Kesehatan Gigi. I. Ester M., editor.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2002. 6 p.
23. Sariningsih E. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo; 2012. p. 348-350.
25. Puspitasari AM, Ratnawati DE, Widodo AW. Klasifikasi Penyakit Gigi
Dan Mulut Menggunakan Metode Support Vector Machine. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 2018;2(2):802–
10.
27. Sariningsih E. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo; 2012. p. 351-352.
28. Rahmadhan Ardyan G. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. 1st ed.
Handayani Natalia P., editor. Jakarta: Bukune; 2010. p. 56-57.
36. Wong MCM, Clarkson J, Glenny AM, Lo ECM, Marinho VCC, Tsang
BWK, et al. Cochrane reviews on the benefits/risks of fluoride toothpastes.
Journal of Dental Research. 2011;90(5):573–9.
37. Zero DT, Marinho VC, Phantumvanit P. Effective use of self-care fluoride
administration in Asia. Advances in dental research. 2012;24(1):16–21.
38. Bagaray FEK, Wowor VNS, Mintjelungan CN. Perbedaan efektivitas DHE
dengan media booklet dan media flip chart terhadap peningkatan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa SDN 126 Manado. e-GIGI.
2016;4(2).
39. Pendidikan S, Indonesia S, Bahasa F, Surabaya UN. Pengembangan Media
Flipchart Berbasis Gambar Sebagai Alternatif Pembelajaran Menulis Teks
Eksplanasi Siswa Kelas VIII UPT SMPN 29 Gresik Tahun Pelajaran 2019 /
2020 Titania Ashari Abstrak. 2020;1–6.
LAMPIRAN
Rekapitulasi Penjaringan Kesehatan Gigi dan Mulut Tingkat SMP dan SMA Tahun 2019