Oleh
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLBANGTAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 1
Oleh
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Pertanian
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.
Laporan ini dibuat sebagai kelengkapan dari Praktik Kerja Lapang (PKL) yang
dilaksanakan di Kecamatan Bambanglipuro yang diselenggarakan oleh Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang sebagai salah satu program pendidikan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan untuk menghasilkan generasi muda yang
tangguh, khususnya dibidang pertanian. Dalam penyusunan laporan ini pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., MP selaku Direktur Politeknik Pembangunan
Pertanian Yogyakarta-Magelang,
2. Dr. Endah Puspitojati, S.TP., MP selaku Ketua Jurusan Pertanian Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang,
3. Sukadi, SST, M.Si. selaku Kepala Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan,
4. Sukadi, SST, M.Si selaku dosen pembimbing internal I,
5. Dr. Endah Puspitojati, S.TP., MP selaku dosen pembimbing internal II,
6. Selaku pembimbing eksternal
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Laporanl ini.
Penulis menyadari penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi
perbaikan Laporan dimasa yang akan datang.
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 3
C. Manfaat ........................................................................................................ 3
V. PENUTUP .................................................................................................. 49
A. Kesimpulan ................................................................................................ 49
B. Saran ........................................................................................................... 50
LAMPIRAN .......................................................................................................... 52
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Pertanian di Indonesia selalu menjadi bagian daalam
keberhasilan dari program pemerintah ataupun menjadi acuan penilai tingkat
kesejahteraan di Indonesia. Dalam hal ini, pembangunan pertanian mempunyai
kontribusi yang besar untuk mencapai kemajuan bangsa dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam program pemerintah sendiri banyak
sekali program-program pemerintah yang membantu para petani dalam mencapai
pembangunan pertanian ini, sehingga tugas para petani sedikit terbantu dengan
adanya program pemerintah ini.
Petanian merupakan salah satu bagian penting dalam keberlangsungan
kehidupan masyarakat Indonesia. Sector pertanian juga memiliki peran strategis
bagi pemenuhan masyarakat Indonesia yang tidak dapat digantikan oleh sector
yang lain. Contohnya, sekitar 87% bahan baku industri kecil dan menengah
bersumber dari sector pertanian. Kondisi ini memberikan gambaran kecil bahwa
sector pertanian memiliki potensi dalam dinamika perekonomian bangsa
Indonesia (Muksin dan Bustang, 2014)
Proses pertanian di lapangan tentu memiliki berbagai masalah yang
dialami oleh para petani Indonesia, seperti penunuran produktivitas hasil
pertanian. Oleh karena itu, agar dalam pelaksanaan tercapai maksimal, perlu
beberapa langkah terpadu dan sinergi antara petani dengan pihak terkait termasuk
penyuluh pertanian dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut di
sector pertanian.
Penyuluh pertanian sebagai suatu system pendidikan di luas sekolah
(nonformal) untuk para petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka tahu,
mau, mampu, dan berswadaya mangatasi masalahnya secara baik dan
memuaskan untuk meningkatkan kesejahteraanyan (Wiriatmadja 1990 dalam
Sadono 2008).
Penyuluhan tidak sekedar memberitahu atau menerangkan. Dalam kaitan
ini tujuan yang sebenarnya dari penyuluh pertanian adalah terjadinya perubahan
1
perilaku sasaran. Hal ini merupakan terwujudnya dari pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung dengan
indera manusia (Margono Slamet, 1979).
Politeknik Pembangunan Pertanian sebagai penyelenggara pendidikan
tinggi bidang penyuluhan pertanian di lingkung Kementerian Pertanian bertujuan
menghasilkan Penyuluh Pertanian Ahli dan Praktis Agribisnis yang akan
bermitra dengan pelaku utama dan pelaku usaha.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) I merupakan salah satu program yang
wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui secara langsung pelaksanaan profes penyuluhan dimasyarakat.
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) I ini dilaksanakan oleh mahasiswa prodi
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan selama kurang lebih satu bulan yang
bertempat di desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi D.I
Yogyakarta. Kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan ini menjadi
penting dikarenakan menjadi salah satu pilihan dalam penyelesaian permasalahan
utama yang ada di Desa Gentasari. Dengan berhasilnya kegiatan penyuluhan
nantinya akan memebantu petani dalam meningkatkan produktifitas
padi varietas unggul di lahan rawa pasang surut.
2
A. Tujuan
1. Umum :
a. Pengetahuan : menganalisis permasalahan pada kelompok tani/gabungan
kelompok tani, dan meningkatkan kemampuan dalam merencanakan kegiatan
penyuluhan.
b. Keterampilan : merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan secara
partisispatif.
c. Sikap : menumbuhkan jiwa Penyuluh Profesional.
2. Khusus :
a. Mampu menyusun Programa Penyuluhan Pertanian berdasarkan potensi dan
permasalahan agribisnis.
b. Mampu menetapkan materi penyuluhan pertanian berdasarkan skala prioritas.
c. Dapat menyusun materi yang telah ditetapkan sebagai perencanaan kegiatan
penyuluhan pertanian
B. Manfaat
1. Bagi mahasiswa:
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menetapkan prioritas
permasalahan pada kelompok tani/gabungan kelompok tani;
b. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa alam merencanakan dan melaksanakan
keiatan penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta
menyusun instrumen penyuluhan;
c. Mewujukan jiwa Penyuluh profesional.Bagi pihak terkait seperti instansi
pemerintah, petani dan stakeholder adalah: membantu menyelesaikan
tugas/pekerjaan yang dilakukan instansi pelaku utama dan usaha.
2. Bagi pihak terkait :
Mampu membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang dilakukan intasi
pelaku utama dan pelaku usaha.
3
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Pertanian
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan,
penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Penyuluhan sebagai ilmu adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia kea rah yang lebih baik, perilaku manusia dapat berubah atau diubah
sehingga mau meninggalkan kebiasaan lama dan menggantikannya dengan
perilaku baru yang berakibat kualitas kehidupan orang yang bersangkutan
menjadi lebih baik. Penyuluhan sebagai suatu bentuk perubahan kontak terarah
atau perubahan terencana, karena perubahan yang terjadi adalah perubahan yang
di sengaja dengan adanya orang luar atau sebagian anggota sistem yang
bertindak sebagai agen pembaharu yang secara intensif berusaha
memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh
lembaga dari luar (Mardikanto, 2009).
Sedangkan penyuluhan pertanian adalah sistem pemberdayaan petani
beserta keluarganya melalui berbagai kegiatan pembelajaran dengan tujuan
membentuk petani yang mandiri dan mengorganisasikan diri sehingga tercipta
hidup yang lebih sejatera (Slamet, 2000).
Sistem penyuluhan pertanian yang dilaksanakan memiliki fungsi yang
diatur dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 pada
BAB II Pasal 4. Adapun fungsi penyuluhan tersebut adalah :
1. Memfasilitasi proses pembelajaran dari penyuluh kepada sasaran.
4
2. Mengupayakan kemudahan akses bagi penyuluh dan terhadap sumber
informasi, teknologi, dan sumber daya yang ada, agar sasaran dapat
mengembangkan usahanya.
3. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, organisasi dan
kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.
4. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan
organisasi menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif,
menerapkan tata kelola berusaha yang baik, dan berkelanjutan.
5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang
dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola
usaha.
6. Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap
kelestarian fungsi lingkungan, dan
7. Melembagakan nilai – nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan, dan
kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan.
Tujuan pengaturan sistem penyuluhan meliputi pengembangan sumber
daya manusia dan peningkatan modal sosial yang diatur dalam Menurut Undang
– Undang Nomor 16 Tahun 2006, yaitu:
1. Memperkuat pengembangan pertanian, perikanan, serta kehutanan yang maju
dan modern dalam sistem pembangunan yang berkelanjutan;
2. Memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam peningkatan
kemampuan;
3. Memberikan efisien kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan
produktif, efektif, efisien, dan partisipatif.
4. Memberikan perlindungan, keadilan, dan kepastian hukum bagi pelaku utama
dan pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan penyuluhan serta bagi
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan;
5. Mengembangkan sumber daya manusia, yang maju dan sejahtera, sebagai
pelaku dan sasaran utama pengembangan pertanian, perikanan, dan
kehutanan.
5
Sedangkan sasaran dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian
menurut Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2006 dalam sistem penyuluhan
adalah sebagai berikut :
1. Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran
utama dan sasaran antara.
2. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha.
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang
meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan
kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.
6
menggunakan metoda PRA (Participatory Rural Appraisal) sebagaimana
tuntutan
Permentan no 25 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian. Penggalian data IPW dengan metoda PRA harus
dilakukan oleh petani dan difasilitasi Penyuluh Pertanian yang bertanggung
jawab diwilayah desaataukelurahan. Data data IPW harus dilakukan
pembahuruan data setiap tahunnya seiring dengan perubahan waktu dan
perkembangan data yang berlaku (Hidayat, 2007).
Menurut Fahrur Razi, Pendekatan yang dipakai untuk mengkaji keadaan
pedesaan secara partisipatif, adalah “Participatory Rural Appraisal” atau “PRA”.
PRA ini adalah sekumpulan teknik dan alat yang mendorong masyarakat
Pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisa pengetahuannya
mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat rencana dan
tindakan. PRA mengutamakan masyarakat yang terbaikan agar memperoleh
kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan
program pengembangan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik yang dapat
dipilih dalam Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif.
7
berdasarkan pengetahuan masyarakat atau disebut juga dengan peta mental,
dalam proses pembuatannya anggota masyarakat harus dilibatkan karena
merekalah yang mengetahui secara persis kondisi wilayahnya.
Teknik untuk mengkaji keadaan ruang wilayah desa tersebut beserta
lingkungannya. Keadaan tersebut digambarkan ke dalam peta atau sketsa desa.
Tujuan Memfasilitasi masyarakat untuk mengungkapkan keadaan desa dan
lingkungannya sendiri dan Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji
perubahan-perubahan keadaan yang terjadi dari sumberdaya mereka, yaitu
mengenai sebab-sebab dan akibat-akibat dari perubahan tersebut
(Asep Muhammad S. 2015)
8
keterkaitan dengan masyarakat tani. Jika tidak berperan, maka digambarkan
diluar aktivitas masyarakat tani.
Berdasarkan Sujono dkk (2018), langkah-langkah menyusun diagram
venn terdiri dari beberapa tahapan. Kegiatan tersebut dimulai dengan kelompok
mahasiswa berkumpul bersama beberapa tokoh masyarakat dan wakil petani
(pria dan wanita) dan penyuluh untuk menganalisa peranan dan hubungan
kelembagaan. Kelompok mahasiswa selanjutnya menanyakan tentang nama
kelembagaan sosial dan ekonomi yang ada di desa, serta tugas dan fungsi
masing-masing kelembagaan dalam mendukung pembangunan pertanian di
desa, dilanjukan dengan melakukan diskusi yang membahas tentang keterkaitan
dan besarnya pengaruh/manfaat dari masing-masing kelembagaan satu sama
lain. Manfaat digambarkan dengan lingkaran yaitu semakin besar manfaatnya
maka semakin besar lingkarannya. Hubungan atau keterkaitan sosial
digambarkan dengan jarak antara lingkaran masyarakat dengan lingkaran
lembaga yang dimaksud. Catat dan gambarkan peranan dan hubungan
kelembagaan tersebut.
.
Gambar 2. Contoh Diagram Venn (Asep Muhammad S. 2015)
5. Peta Transek
Transek (Penelusuran Desa) merupakan teknik untuk memfasilitasi
masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan sumber-
sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu
lintasan tertentu yang disepakati. Dengan teknik transek, diperoleh gambaran
keadaan sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan-
9
perubahan keadaan dan potensi-potensi yang ada. Hasilnya digambar dalam
diagram transek atau 'gambaran irisan muka bumi.
10
7. Bagan Kecenderungan dan Perubahan
Bagan Perubahan dan Kecenderungan merupakan teknik PRA yang
memfasilitasi masyarakat dalam mengenali perubahan dan kecenderungan
berbagai keadaan, kejadiaan serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.
Hasilnya digambar dalam suatu matriks. Dari besarnya perubahan hal-hal yang
diamati dapat diperoleh gambaran adanya
kecenderungan umum perubahan yang akan berlanjut di masa depan.
Demikian Bagan Perubahan memfasilitasi masyarakat untuk memperkirakan
arah kecenderungan umum dalam jangka panjang serta mengantisipasi
kecenderungan tersebut. Hasilnya adalah bagan/matriks perubahan dan
kecenderungan yang umum desa atau yang berkaitan dengan topik tertentu,
misalnya hasil panen, jumlah penebaran ikan, cuaca dan lain-lain.
D. Profil Keluarga
Yakni gambaran keadaan suatu keluarga tani sebagai informasi untuk
mengetahui taraf kesejahteraan penduduk, taraf kesehatan penduduk, dan taraf
pendidikan, serta harapan dan rencananya di masa depan. Hal ini juga bias
disebut sebagai wawancara keluarga petani untuk mengkaji berbagai kehidupan
aspek petani.
12
F. Rencana Agribisnis Keluarga (RAK)
Rencana Agribisnis Keluarga adalah merupakan kegiatan
besar/jumlahnya, biaya dan jadwal pelaksanaan agribisnis yang disepakati
keluarga yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan
keluarga. Dalam penyusunan RAK ini sendiri dibutuhkan adanya sebuah
musyawarah untuk memutuskan rencana atau kegiatan usaha agribisnis yang
akan dilaksanakan oleh satu keluarga dengan harapan bisa meningkatkan
kesejahteraan (Sulaiman, 2010).
Langkah-langkah penyusunan RAK bersama keluarga tani diawali
dengan menyusun daftar anggota keluarga, umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan keahlian dalam usaha, dan dilanjutkan dengan
mencatat keadaan, luas, dan penggunaan lahan. Setelah itu, tahapan dilanjutkan
dengan menyusun sketsa usahatani sesuai catatan keadaan lahan, menyusun
kalender musiman semua kegiatan usaha, menghitung produksi pertahun semua
usaha, menyusun keterlibatan anggota dalam usaha, menemukan potensi dan
masalah yang dihadapi, serta menyepakati keinginan keluarga.
13
H. Rencana Definitif Kelompoktani (RDKK)
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencana
kebutuhan kelompok tani untuk 1 (satu) musim tanam yang disusun berdasarkan
musyawarah anggota kelompok tani, meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida,
alat, dan mesin pertanian serta modal kerja, untuk mendukung pelaksanaan RDK
yang dibutuhkan oleh petani yang merupakan pesanan kelompok tani kepada
gabungan kelompok tani atau lembaga lain distributor sarana produksi dan
perbankan).
14
dengan hal-hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan pelaku utama dan
pelaku usaha (Permentan, 2016).
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) adalah jadwal yang disusun
oleh para penyuluh pertanian berdasarkan programa penyuluhan Pertanian
setempat. Tujuan penyusunan RKTP adalah agar setiap penyuluh pertanian
memiliki rencana tahunan dalam bentuk tertulis dan menjadi alat kendali dalam
pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja penyuluh pertanian yang bersangkutan.
Prinsip yang digunakan dalam perumusan tujuan RKTP yaitu SMART: Spesific
(khas), Measurable (dapat diukur), Actionary (dapat dikerjakan), Realistic
(realistis), dan Time Frime (memiliki batas waktu untuk mencapai tujuan).
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian juga merupakan pernyataan
tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, realitas, bermanfaat dan dapat
dilaksanakan oleh seorang penyuluh pertanian di wilayah kerjanya masing –
masing pada tahun yang berjalan. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
tersebut dituangkan dalam bentuk matriks, yang berisi tujuan, masalah, sasaran,
kegiatan/metode, materi, volume, lokasi waktu, sumber biaya, pelaksana, dan
penangung jawab (Pangerang, 2016).
15
Ilmu bersifat teori dan dengan bantuan ilmu petani dapat memikirkan
segala sesuatu yang relevan dengan kondisi usahatani yang sedang dijalankan,
sedangkan teknologi bersifat praktek yakni berupa penjabaran atau apa yang
harus dilakukan dari apa yang telah dipikirkan. Oleh karena itu, materi
penyuluhan haruslah sesuai dengan kebutuhan sasaran penyuluh (petani-
peternak) sehingga dengan demikian sasaran penyuluhan akan memiliki
perhatiannya dan termotivasi untuk mempraktikkannya (Randu, 2010).
16
menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Media penyuluhan disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang pada akhirnya
diharapkan dapat merubah perilakunya kearah positif (Palungan, 2008).
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN
b. Materi Kegiatan 1
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I tahun 2022 ini, tentang
perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian, terdapat beberapa materi
yang akan dilaksanakanakan, namun disesuaikan oleh kondisi lingkungan.
Materi kegiatan PKL I memiliki 4 Ekopetensi yang dapat dilihat pada table 2.
18
Tabel 2. Materi Kegiatan PKL I
No. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi Kompetensi Mahasiswa Kegiatan PKL
1 Menyusun Memetakan potensi - Data potensi dan IPW dengan
Programa dan permasalahan permasalahan agribisnis metode PRA
penyuluhan agribisnis pertanian pertanian berkelanjutan. secara terbatas
Pertanian berkelanjutan. - Menganalisa data potensi (bila tidak
wilayah dan permasalahan memungkinkan
agribisnis pertanian maka
berkelanjutan menggunakan
- Merumuskan data potensi metode RRA)
wilayah dan permasalahan
agribisnis pertanian
berkelanjutan
Menyusun konsep - Menjelaskan tahapan dan Menyusun
Programa mekanisme penyusunan programa
Penyuluhan programa
Pertanian - Mensintesis kegiatan
penyuluhan pertanian
berdasarkan permasalahan
yang didapat
- Menetapkan tujuan
programa
- Menyusun matrik RKTP
- Menyusun konsep
programa
2 Menyiapkan Menetapkan materi - Menyeleksi bahan materi Menganalisis
materi penyuluhan berdasarkan kebutuhan
Penyuluhan RKTP materi
Pertanian - Mengelompokkan materi
penyuluhan berdasarkan
kebutuhan
19
Menyusun materi - Menulis materi penyuluhan Mempersiapkan
dalam bentuk sinopsis materi
- Menulis materi penyuluhan
berdasarkan media yang
akan digunakan
c. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan PKL I di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro,
Kabupaten Bantul melalui beberapa prosedur kegiatan, yaitu :
1. Observasi Partisipatif
Merupakan kegiatan bagi mahasiswa untuk melakukan pengamatan dan
bekerja secara langsung yang diwujudkan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)
I sehingga diperoleh data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
pihak terkait, yaitu penyuluh pertanian serta masyarakat setempat sedangkan
data sekunder diperoleh dari pencatatan dan dokumentasi yang selanjutnya akan
diolah lebih lanjut dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I.
2. Wawancara
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
secara langsung dengan melakukan tanya jawab antara mahasiswa dengan
penyuluh pertanian, petani atau pihak terkait yang dianggap perlu untuk
mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai data perencanaan penyuluhan
pertanian. Bahkan keduanya dapat dilakukan bersamaan, dimana wawancara
dapat digunakan untuk menggali lebih dalam lagi data yang didapat dari
observasi.
20
4. Pencarian dan Pengambilan Data Sekunder
Data sekunder berfungsi untuk dijadikan sebagai landasan dan
memperkuat data- data primer yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara,
dan pertemuan. Data sekunder yang digunakan dalam laporan ini diambil dari
data-data pada lembaga tertentu seperti Badan Pusat Statistik, Data Agregat
Kabupaten Bantul, Jurnal Penelitian, Data alsintan, data produsen Pagan lokal,
Programa Penyuluhan Kecamatan Bambanglipuro dan Desa Mulyodadi Tahun
2022, Peta wilayah kecamatan, dll.
21
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN
A. Gambaran Umum
1. Luas dan Letak Adminitrasi
Desa Sumbermulyo berada di wilayah administrasi Kapanewon
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa Sumbermulyo terletak pada posisi kurang lebih pada 105 – 105’014
Lintang Selatan. Dan 21’47 – 24’55 Bujur Timur. Desa ini mempunyai luas
799,6 ha. Adapun batas batas administrasi Desa Sumbermulyp adalah sebagai
berikut.
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Palbapang, Kapanewon Bantul.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mulyodadi, Kapanewon
Bambanglipuro
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gilangharjo, Kapanewon Pandak.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Patalan, Kapanewon Jetis.
2. Orbitasi
Desa Sumbermulyo mempunyai orbitasi yang lebih dekat dengan
Ibukota Kabupaten, hal ini dikarenakan Kapanewon Bambanglipuro berbatasan
langsung dengan Kapanewon Bantul. Letak Ekonomis Desa Sungai Rengit
Murni menuju pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan adalah sebagai berikut.
a. Ke kecamatan : 4,7 Km
b. Ke Ibukota Kabupaten : 5,6 Km
c. Ke Ibukota Provinsi : 20 Km
3. Topografi
Keadaaan wilayah Desa Sumbermulyo merupakan dataran rendah dan
beriklim tropis dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya, ketinggian wilayah
berkisar antara 10 – 30 Meter dpl (di atas permukaan laut). Desa Sumbermulyo
pada umumnya datar, sedikit bergelombang dengan rata-rata kemiringan 1,25.
4. Jenis Tanah.
Jenis tanah yang ada di Desa Sumbermulyo meruoakan tanah dengan jenis
5. Iklim
22
Desa Sumbermulyo memiliki suhu rata-rata 29°C dengan suhu tertinggi
32°C dan suhu terendah 16°C. Curah hujan rata-rata 2270,96 mm per tahun
dengan hari hujan rata-rata 142,8 hari per tahun. Desa Sumbermulyo
mempunyai 6 bulam basah (Oktober s/d Maret) dan 6 bulan kering (April s/d
September).
6. Usaha Tani
Komoditas unggulan yang ada di Desa Sumbermulyo adalah Padi
dengan produksi mencapai 6.504,12 ton per tahun. Sedangkan komoditas
peternakan unggulan di Desa Sumbermulyo adalah ayam buras dengan populasi
mencapai 17.125 ekor.
7. Luas Wilayah Menurut penggunaan
Luas Wilayah Desa Sumbermulyo 789,84 ha. Adapun luasan tersebut
terdiri dari persawahan, tegalan , pekarangan, kolam/tambak , dan lain-lain.
Adapun perincian luas penggunaan area di Desa Sumbermulyo adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. Luas Lahan menurut penggunaan
No. Tata Guna Lahan Luas (Ha)
1. Sawah 431, 01
2. Tegal 4,12
3. Pekarangan 274,11
4. Kolam/tambak 0,6
5. Lain-lain 80
Jumlah 789, 84
Sumber : Analis Data kec. Bambanglipuro
8. Transportasi
Transportasi lokal dalam wilayah Desa dapat dilalui melalui darat. Jalan
utama Desa merupakan jalan kapanewon Bambanglipuro yang sudah bagus.
Transportasi darat menggunakan sepeda, kendaraan bermotor roda dua dan roda
empat hingga lebih.
23
B. Hasil Kegiatan
1. Potensi dan Permasalahan Usaha Tani Desa Sumbermulyo
a. Data Sekunder Berupa Rumusan Keadaan Wilayah
1) Keadaan Sumber Daya Manusia.
a) Jumlah penduduk berdasarkan kelamin.
Total penduduk Sumbermulyo adalah 15.880 jiwa. Pengelompokkan jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4. Jumlah penduduk Desa Sumbermulyo
Kalurahan L P Jumlah
Sumbermulyo 7.816 8.064 15.880
Sumber : Buku Agregat Kependudukan Kab. Bantul Semester I 2021
28
Tang Luas Pengurus Gabungan Jumla
Nama
No Alamat gal Sawa Kelompok Tani h
Gapokta Desa
. Gapoktan Berd h Sekretar Bendaha Kelom
n Ketua
iri (Ha) is ra pok
1 Sumber Plumbung Sumbermul 2008 431,0 Sunary Sugiyon Dumairi 17
Harapan an yo 1 o o
No Badan Hukum : AHU-0049554.AH.01.07.TAHUN 2016
Sumber : simluhtan BPP kapanewon Bambanglipuro Tahun 2022
Tabel 13. Keadaan sumber daya pertanian padi, jagung, kedelai dan kacang tanah
Desa
No. Komoditas Sumbermulyo
T R
1. Padi
• Produksi (ton) 7370,7 6.504,12
• Profitas(kw/ha) 79 81.2
2. Kedelai
• Produksi (ton) 10 11,02
• Profitas(kw/ha) 3,1 2,98
3. Jagung
• Produksi (ton) 750 1.438,88
29
• Produksi (ton) 40 55,2
Tabel 15. Identifikasi Masalah Dan Upaya Pemecahannya Berdasarkan Data Skunder
No. Masalah Penyebab Potensi Kegiatan
1 Belum semua petani - Petani masih belum - Lahan padi yang - Demplot
mau melaksanakan yakin akan manfaat luas - Penyuluhan
tanam padi sistem tanam padi sistem - Kelompok Tani
jajar legowo jajar legowo 17 kelompok
30
- Tenaga tanam - Petugas
belum trampil Penyuluh
2 Produksi dan Petani belum mau - Lahan padi yang - Demplot.
produktivitas padi melaksanakan teknik luas - Penyuluhan
belum optimal budidaya dengan - Kelompok Tani - Mengaktifkan P3A
baik dan benar 17
- Kios pupuk
- Irigasi tersedia
- Petugas
Penyuluh
3 Produksi Padi Serangan OPT Padi - POPT -Dencar
rendah karena - Penyuluh -Penyuluhan
serangan OPT - Agensia Hayati
4 Kesuburan tanah Petani belum - Kotoran ternak -Demplot
menurun menggunakan pupuk banyak -Penyuluhan
organik secara - Petugas
optimal
5 Pelaku usaha dan - Kaderisasi - Banyak anak -Demplot
pengurus kelompok kelompok kurang muda Pemanfaatan
tani banyak yang berjalan - Lahan pertanian pekarangan
sudah usia lanjut - Kurang tertariknya luas -Pelatihan-pelatihan
generasi muda - Ada Medsos untuk taruna tani
dibidang pertanian -Regenerasi
pengurus kelompok
tani
6 Petani enggan - Petani kesulitan - Lahan cukup luas -Demplot
menanam kedelai pasca panen kedelai - Pelaku usaha
dan harga kedelai banyak
murah - Saluran irigasi
ada
7 Ada alsintan yang - Rice Tranplanter - Lahan cukup luas - Demcara
belum belum - Pelatihan teknis
31
dimanfaatkan dimanfaatkan - Pelaku usaha -Penyuluhan
secara optimal secara optimal banyak
karena - Petugas
- Combine harvester Penyuluh
belum
dimanfaatkan
secara optimal
8 Saat panen raya Harga Gabah, - Lahan panen luas Pemberdayaan
padi dan palawija Jagung, Kedelai dan dan Produksi Lembaga Distribusi
petani belum kacang tanah pada banyak Pangan Masyarakat
mendapatkan harga saat panen raya - Petani cukup (LDPM) lebih
yang maksimal. murah banyak optimal.
- LDPM
9 Kurang aktifnya Asosiasi KWT dan - Pengurus
kegiatan asosiasi asosiasi pisang Asosiasi KWT - Penyuluhan
tingkat kapanewon belum aktif dan Asosiasi
11 Budidaya tanaman -Terbatasnya SDM - Pekarangan luas -Demplot tanaman
pisang petani - Petugas pisang
dipekarangan penyuluh -Penyuluhan
belum intensif
12 Banyak Tanaman - Kurangnya Sanitasi - Petani penanam - Pelatihan
pisang terserang lahan pertanaman pisang pengendalian H/P
penyakit layu - Petugas Pisang
fusarium dan penyuluh - Penyuluhan
bunchy top
13 Kelompok Tani - Pengurus Pasif - Pengurus dan Dinamisasi
Hamparan, Anggota kurang Anggota Kelompok Tani
Kelompok Ternak partisipasi - Kelompok tani (Gapoktan, Poktan,
kurang berperan dan Gapoktan dan Pokdakan)
secara aktif. - Pokdakan Fasilitasi dan
Konsultasi
Usahatani.
32
14 Tanaman Palawija - Petani belum - Lahan Tegalan Pengembangan
dan Sayuran belum menerapkan dan pekarangan Usaha Budidaya
berkembang teknologi cukup luas Hortikultura
budidaya tanaman - Kelompok Tani.
hortikultura sesuai - Pupuk Kandang
SOP cukup banyak
15 Budi daya itik Petani belum - Peternak dan Pengembangan
secara intensif menguasai teknologi populasi itik Ternak Itik Lokal.
berternak itik lokal. banyak
- Kelompok
Ternak
16 Pengaturan tata Petani kurang - Lahan Pengembangan
tanam dilahan menguasai teknologi pekarangan hortikultura
pekarangan kurang Pengaturan tata cukup luas Tanaman Pisang.
baik tanam dilahan - Kelompok tani
pekarangan. - Penyuluh
17 LKM PUAP kurang Ada pengelola LKM - Petani yang Penyuluhan
berjalan optimal PUAP yang kurang membutuhkan Workshop
aktif modal usaha pengelolaan LKM
cukup banyak PUAP
- LKM masih ada
dana yang bias
dioptimalkan
19 Tanaman kelapa Tanaman kelapa - Lahan tersedia Peremajaan tanaman
semakin berkurang banyak ditebangi - Kelompok Tani kelapa
populasinya untuk rehab
bangunan akibat
gempa
20 Peternak belum - Kotoran ternak - Jumlah ternak Pelatihan pembuatan
mau dan terampil dijual sapi dan kambing kompos
dalam banyak
memanfaatkan
33
kotoran ternak
21 Peternak kurang - Banyak IB yang - Ada Yanduwan Yanduwan
tahu tentang gagal - Ada Poskeswan Penyuluhan
kesehatan ternak reproduksi dan
dan reproduksi kesehatan ternak
34
petani Desa Sumbermulyo berada pada satu hamparan sehingga memiliki pola
kegiatan yang sama mulai dari persiapan lahan hingga pemasaran.
Kesepakatan pola dan kegiatan usaha tersebut kemudian dirumuskan
kedalam rencana definitif kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK) yang meliputi jenis lahan, komoditas, volume area,
kebutuhan sarana produksi, sasaran produktivitas, dan pola usaha tani.
Berdasarkan hasil wawancara semi terstruktur diperoleh kebutuhan
keluarga tani di Desa Sumbermulyo dan di identifikasi masalah, prioritas, dan
pemecahannya. Para petani melaksanakan waktu tanam sepanjang tahun 3x
tanam. Dengan pola tanam padi, padi, palawija dan kegaiatan yang dilakukan
mulai dari pengolahan lahan hingga pasca panen.
Masalah yang dihadapi petani dalam kegaiatan usaha tani banyak salah satunya
dan yang paling utama terkait ketersediaannya pupuk dan rendahnya harga jual
panen. Hal tersebut disebabkan karena akses sarana produksi pupuk jauh dan
mahal.
d. Diagram Venn
Hubungan kelembagaan pertanian yang ada di Desa Sumbermulyo
digambarkan dalam bentuk diagram venn. Diagram Venn adalah sebuah bagan
atau diagram yang menampilkan keterkaitan antara dampak dan pengaruh
antara satu lembaga dengan lembaga lainnya, antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya, antara satu instansi dengan instasi lainnya.
Diagram venn hubungan kelembagaan menggambarkan hubungan
masyarakat tani Desa Sumbermulyo dengan kelembagaan yang terdapat di
dalam desa. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa lingkaran paling besar
merupakan masyarakat tani Desa Sumbermulyo. Letak lingkaran menunjukkan
jauh atau dekatnya hubungan kelembagaan tersebut dengan masyarakat tani
Desa Sumbermulyo. Bentuk irisan antar lingkaran merupakan gambar bahwa
keterlibatan lembaga tersebut sebagian (bagian teriris) adalah sama.
Terdapat 17 kelompok tani (poktan) dan 7 kelompok wanita tani
(KWT), dan 1 (satu) gabungan kelompok tani (gapoktan) yang menghimpun
kelembagaan tani yang ada di desa sumbermulyo. Kepengurusan gapoktan Desa
35
Sumbermulyo berasal dari kelompok tani dan unit-unit usaha tani yang ada desa.
Masyarakat Desa Sumbermulyo mendapatkan dukungangan dari berbagai
pihak, antara lain pemerintah desa, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Kabupaten Bantul melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kepanewon
Bambanglipuro.
Terdapat beberapa masalah yang ditemukan dalam pembuatan diagram
ven dalah satunya yaitu beberapa kelompok tani yang belum bisa menjalankan
perannya dengan optimal. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya
pemahaman mengenai peran kelompok tani.
e. Bagan Transek
Dalam identifikasi wilayah, dilakukan penginderaan terhadap sumber
daya lahan yang digambarkan dalam bentuk peta transek. Peta Transek Desa
Sumbermulyo dapat dilihat pada tabel yang ada di lampiran.
Pengambilan data untuk membuat peta transek dilakukan dengan
menelusuri jalan Desa Sumbermulyo mulai dari arah Utara (Embung Merdeka)
kemudian memotong jalan ke arah Selatan hingga perbatasan Desa Mulyodadi
yang merupakan batas Wilayah Desa Sumbermulyo sebelah Selatan. Dari
pengambilan peta transek dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan di Desa
Sumbermulyo didominasi oleh pertanian dengan komoditas Padi, jagung,
kedelai dan sisanya untuk pemukiman dan fasilitas umum lainnya.
Status kepemilikan lahan di Desa Sumbermulyo sebagian besar adalah
lahan garapan dengan bagi hasil dengan pemilik lahan, terkecuali tanah Kas
Milik Desa yang sewa kepada pemeritahan desa. Kesuburan tanah mayoritas
sedang yang dikarenakan penggunaan pupuk yang masih belum sesuai
rekomendasi (lebih banyak kimia). Untuk permasalahan hama dan penyakit,
para petani menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikannya, tetapi tidak
pernah mengalami permasalahn yang serius hingga gagal panen, karena hama
dan penyakit yang menyerang dapat dikendalikan. Hasil identifikasi potensi dan
masalah berdasarkan peta transek dapat dilihat pada tabel berikut.
Ada beberapa lahan kosong milik warga yang tidak diolah, dibiarkan
begitu saja. Hal tersebut dikarenakan tanah di area tersebut sulit dalam
36
pengairannya. Tetapi ada lahan yang sifatnya mirip dengan hal tersebut oleh
petani dimanfaatkan dengan ditanami tanaman keras seperti kelapa.
Untuk masalah yang terjadi di sektor Peternakan secara garis besar bisa
dimasukkan kurangnya manajemen usaha peternakan dan kurangnya minat
dalam mengembangkan ternak secara serius. Kurangnya manajemen peternakan
sendiri meliputi kurangnya pembuatan kandang sesuai operasional prosedur
(SOP), belum adanya pengolahan pakan ternak ransum, dan vaksinasi hewan
ternak dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk organik. Penyebab
permasalahan dari sector peternakan tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan edukasi pada petani,dan kurangnya permodalan.
f. Kalender Musiman
Kegiatan pertanian di Desa Sumbermulyo digambarkan dalam bentuk
kalender musim. Kalender Musim Desa Sumbermulyo dapat dilihat pada
lampiran
Kalender musim dibuat bersama petani dengan mencocokkan data yang
ada di BPP Bambanglipuro. Berdasarkan kalender musim, dapat dilihat bahwa
pola tanam di Desa Sumbermulyo adalah padi-padi-palawija. Proses penanaman
padi yang dilakukan oleh petani di Desa Sumbermulyo dilakukan pada MT I
adalah bulan Desember hingga Maret, MT II pada bulan April hingga Juli dan
MT III pada bulan Agustus hingga November.
Beberapa petani belum dapat melaksanakan IP 300. Permasalahan lain
yang dapat dilihat pada kalender musim adalah penanaman yang tidak serempak.
Kalender musim angat beberperan bagi pelaku utama dan pelaku usaha karena
dengan adanya kalender tersebut penentuan waktu taman, pengolahan dll bisa
lebih terstruktur, mudah dan lebih praktissehingga waktu yang digunakan petani
untuk menentukan tindakan dapat lebih hemat. Pengelolaan usaha akan
menjadi lebih baik dan tentunyaakan meningkatkan perekonomian masyarakat
usaha tani meskipun tidak terlihat secara langsung. Dengan adanya Kalender
musiman, diharapkan kedepanya kegiatan usaha tani yang dilakukan baik oleh
pelaku utama ataupun pelaku usaha bisa lebih terstruktur, teratur, dan terukur.
37
g. Bagan Kecenderungan dan Perubahan kearifan lokal
Bagan Kecenderungan dan perubahan sendiri dibuat tentunya untuk
melihat ada perubahan-perubahan yang terjadi setiap tahunya contohnya dalam
mata pencaharian. Perubahan yang terjadi bisa terlihat dari banyaknya jumlah ,
bisa terlihat adanya penambahan dan penguranagan.
Permasalahan utama yang ada di Bagan Kecenderungan dan Perubahan
yaitu terjadi perubahan gaya hidup masyarakat semakin banyak orang yang
ingin menjadi pegawai, selain itu jumlah buruh tani juga menurun diakibatkan
masyarakat yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi lebih cenderung
memilih manjadi buruh tani, namun hal tersebut tidak seimbang dengan luas
lahan pertanian yang semakin berkurang. Adanya pengurangan lahan pertanian
ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu dan pewarisan dan
penjualan tanah kemudian dijadikan sebagai rumah dan pemukiman, penyebab
lainnya juga adanya pembangunan infrastruktur seperti Sekolah, Puskemas, dll.
Permasalahan yang terjadi saat pengambilan data untuk bagan
kecenderungan dapat dilihat bahwa masalah yang paling utama terkait SDM
pertanian yang berkurang. Hal tersebut diakibatkan karena profesi petani yang
belum dapat menjamin kepastian finansial dan kurangnya petani muda yang
kurang minat dalam bergabung di sector pertanian.
Informasi pengetahuan dan atau kearifan lokal yaitu pada Bagan Alur
Pemasaran Padi di Desa Sumbermulyo yaitu petani di desa tersebut langsung
menjualnya kepada gapoktan dalam bentuk padi dan kemudian gapoktan
mengolah menjadi beras untuk dijual kepada pengepul lalu pengepul yang
menjualnya ke konsumen, tetapi tidak semua dijual kepengepul karena
terkadang gapoktan dapat menjual langsung ke masyarakat sekitar atau
konsumen yang perlu.
h. Profil Keluarga
Profil keluarga diambil dengan dilakukan pengisian form pada saat
pengisian Rencana Agribisnis Keluarga (RAK). Profil keluarga bertujuan untuk
melihat data-data seluruh anggota keluarga seperti nama, umur, pekerjaan,
pendidikan dan lain-lain. Profil keluarga ini diambil dari 10 responden petani
38
yang berasal dari beberapa kelompok tani yaitu Bangun Jaya, Sumber Makmur
dan Mulya Subur, dan Setia Subur. Metode yang digunakan yaitu dengan cara
wawancara secara langsung serta menggunakan kuisioner yang ditanyakan
secara semi terstruktur.
Dapat dilihat dari hasil yang didapatkan bahwa umur rata-rata petani
mulai dari umur 45 tahun hingga 72 tahun dengan Pendidikan rata-rata petani
SLTA dengan pekerjaan wiraswasta dan petani.
I. Pendahuluan
39
Desa Sumbermulyo berada di wilayah administrasi Kapanewon
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keadaaan wilayah Desa Sumbermulyo merupakan dataran rendah di seliuruh
wilayahnya, ketinggian wilayah Desa Sumbermulyo 39 Meter dpl (di atas
permukaan laut)
Sekretariat Kelompok Sumberharapan terletak di Dusun Plumbungan
Desa Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah anggota kelompok adalah 17 Kelompok
Tani dengan luas lahan garapan 432,02 ha dengan tipologi lahan Irigasi Teknis.
Rata-rata petani menggarap sawah dengan status kepemilikan orang lain atau
lahan garapan dengan sistem bagi hasil. Komoditas yang diusahakan adalah
padi. Pertemuan kelompok rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali
(selapanan).
III. Masalah
1. Kurangnya kesadaran anggota terhadap kelompok
2. Pupuk yang masih langka
3. Harga pupuk non subsidi mahal
4. Harga gabah saat panen rasa murah
Untuk rincian wawancara terstruktur terkait Rencana Agribisnis Keluarga
(RAK) dapat dilihat pada tabel berikut.
40
j. Akumulasi Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha
Akumulasi potensi dan permasalahan disini adalah pengakumulasian
semua potensi dan permasalahan yang ada dalam setiap alat PRA yaitu muali dari
sketsa sumberdaya dan social ekonomi, bagan pola usaha, diagram ven, peta
transek, kalender musim, bagan kecenderungan dan perubahan, visi misi, profil
keluarga, RAK. Dengan adanya pengakumulasian ini tentunya akan
mempermudah penyusunan program-program atau rencana penyuluhan nantinya.
Klasifikasi masalah yaitu terdapat tanaman pangan dan hortikultura, ekonomi,
dan social.
Masalah-masalah secara umum yang disampaikan oleh petani sebagai berikut.
Tanaman pangan dan hortikultura :
1. Perubahan musim yang akan mempengaruhi perubahan musim tanam
2. Serangan hama penyakit pada usaha tani yang di tanam
3. Tingkat kesuburan tanah yang menurun
4. Ketersediaan pupuk yang sedikit
5. Rendahnya penggunaan pupuk organik
Ekonomi :
1. Harga jual hasil usaha tani rendah terutama padi
2. Harga pupuk yang mahal
3. Biaya tenaga kerja atau buruh tani yang semakin meningkat
Sosial :
1. Sumber daya manusia atau buruh tani semakin berkurang
2. Rendahnya adopsi teknologi dalam pertanian
3. Minimnya taruna tani atau regenerasi petani muda yang rendah
41
penyuluhan pertanian. Dengan adanya penyusunan RKK diharapkan materi
penyuluhan nantinya selaras dengan kegiatan yang diinginkan keluarga dan
kegiatan kelompok yang ada.
Total keseluruhan kelompok tani yang ada di desa Sumbermulyo ada 17
kelompok tani. Dengan adanya penyusunan RKK diharapkan materi penyuluhan
nantinya selaras dengan kegiatan yang diinginkan keluarga dan kegiatan
kelompok yang ada.
b. Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa (RKPD)
Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa atau RKPD adalah kegiatan
penyuluhan yang akan dilakukan didesa berdasarkan akumulasi permasalahan,
RKK, dan RAK yang sudah didapatkan sebagai bahan pertimbangan dan bahan
acuan dalam penyusunanya. RKPD disusun lebih luas dan praktis dibandingkan
dengan programa penyuluhan desa. Rencana Kegiatan penyuluhan desa ini
disusun selama satu tahun dengan beberapa kegiatan didalamnya. Setelah
disusunya RKPD ini tentunya akan menjadi bahan acuan dalam penyusunan
programa penyuluhan pertanian dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)
sehingga adanya singkronitas yang terbangun didalamnya sebagai media
referensi.
42
golongan tani tua, tani wanita, ataupun tani dewasa serta seberapa banyak
sasaran kelompok tani hingga judul materi penyuluhan yang mempunyai
singkronitas antara keadaan, tujuan dan permasalahan yang ada.
Dalam penyusunan programa ini, selain menggunakan RKPD sebagai
bahan acuan dan referensi, programa tahun sebelumnya juga dijadikan bahan
pertimbangan terhadap capaian program-program yang sudah dan atau belum
tercapai ditahun sebelumnya.
43
siklus hidupnya.
2) Petani apabila bercocok tanam masih alakadarnya
Petani belum terlalu memperhatikan jadwal melakukan penyiangan,
pembumbunan, pemupukan susulan, dan sebagainya. Akibatnya hasil panen
kurang optimal apabila dibandingkan dengan luas lahan yang dimiliki.
3) Petani belum mau dan mampu menanam cabe rawit
Rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani dalam budiadaya cabe
rawit, menyebabkan petani gagal panen, dan lebih memilih untuk tidam
menanam komoditas tersebut. Padahal hargacabai di daerah tersebut termasuk
tinggi.
4) Petani belum mengerti analisa usahatani
Dalam melaksanakan suatu usaha, petani tidak melakukan analisis
terlebih dahulu, hanya mengandalkan logika dan tren saja. Akibatnya usaha
yang dilaksanakn tidak selalu berhasil.
5) Petani belum menanam rumput untuk memenuhi kebutuhan pakan ternaknya
Petani hanya mengandalkan rerumputan liar untuk memenuhi kebutuhan hewan
ternaknya. Padahal rumput liar yang tersedia kurang mencukupi, dan semakin lama
semakin sulit dicari, karena pembangunan dan lain-lain. Akibatnya kebutuhan pakan
hewan ternak tidak tercukupi dan pertumbuhannya kurang optimal.
6) Petani belum dapat mengendalikan serangan penyakit SCABIES pada ternaknya
Petani belum memiliki pengetahuan yang luas tentang penangan serangan
penyakit SCABIES pada ternaknya. Akibatnya kualitas hewan ternak kurang baik.
7) Petani memelihara ayam tidak secara intensif
Pemeliharaan ayam kurang diperhatikan, hanya alakadarnya, sehingga
pertumbuhan ayam kurang baik.
8) Hewan ternak belum divaksinasi
Rendahnhnya pengetahuan dan kurangnya permodalan menyebabkan
kurangnhya kesadaran pada petani bahawa hewan ternak memerlukan vaksinasi.
Sehingga hewan ternak kurang tahan terhadap lingkungan yang ekstrim dan penyakit.
9) Kandang yang ada belum sesuai anjuran
Kurangnya permodalan menyebabkan petani tidak mampu membuat kandang
yang sesuai SOP, hal tersebut mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan, dan kualitas
44
hewan ternak.
Pelaku utama dan pelaku usaha melakukan pertimbangan dalam pemilihan salah
satu dari sembilan materi tersebut pertimbangan cukup kompherensif dengan
mempertimbangan seluruh aspek didalamnya. Setelah dilakukan skoring pemilihan
materi yang terpilih berdasarkan nilairekapitulasi tertinggi adalah materi keempat, yakni
petani belum mengerti analaisa usaha tani. Hal tersebut dikarenakan materi analisa
usahatani adalah pondasi dalam melakukan suatu usaha. Untuk mencegah terjadinya
kegagalan panen yang dapat merugikan petani.
45
digunakan nantinya yaitu papan tulis atau peta singkap. Penggunaan media
dirasa sangat membantu dalam proses penyampaian materi penyuluhan
pertanian dan memperjelas isi penyuluhan serta sesuai dengan metode
penyuluhan pertanian yang akan digunakan nantinya sehingga kegiatan
penyuluhan memberikan serapan yang bagus bagi pelaku utama dan pelaku
usaha baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
46
Teknik pelaksanaan ceramah adalah sebagai berikut.
a. Siapakan topik yang akan disampaiakan dengan sebaik-baiknya.
b. Beritahukan kepada para peserta tentang topik yang kan dibahas.
c. Gunakan alat peraga atau alat bantu.
d. Untuk menambah pengertian dan mendalami masalah, berikan selebaran
(brosur, leaflet, folder dan sebagainya).
e. Isi ceramah hendaknya dikaitkan dengan program/kegiatan penyuluhan
pertanian.
f. Sebanyak mungkin ikut sertakan para peserta dalam pembahasan masalah.
Keunggulan yang dimiliki oleh metode ini adalah efektifitasnya tinggi dan
informasi yang disampikan dapat lebih mendalam. Namun kelemahan yang
dimiliki oleh metode ini adalah menjenuhkan apabila materi ceramah
disampaikan dengan cara yang kurang baik dan tanpa alat peraga.
2) Praktik Lapangan
Praktik lapangan merupakan metode penyuluhan yang menggunakan banyak
indera. Sehinggak ketercapaian pemahaman dari penggunaan metode praktik
lapangan tinggi. Praktik lapangan adalah kegiatan untuk memperlihatkan secara
nyata tentang penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan
bagi petani.
Cara ini dilakukan dengan melakukan suatu cara kerja baru atau suatu cara lama
tetapi dilakukan dengan lebih baik. Metode praktik lapangan tidak
mempersoalkan mengenai hasilnya, tetapi bagaimana melakukan suatu cara
kerja.
Adapun keunggulan dari metode praktik adalah sebagai berikut :
a) Efektif untuk mengajarkan keterampilan.
b) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.
c) Merangsang kegiatan.
d) Mempunyai efek publisitas.
Namun metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu memerlukan banyak
persiapan dan potensi merugikan program penyuluhan apabila kegiatan praktik
tidak berjalan dengan baik.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) I di Desa Sumbermulyo Kapanewon Bambanglipuro
Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat disimpulkan
bahwa Mahasiswa Praktikan mampu :
1. Menetapkan potensi dan permasalahan agribisnis dan penyuluhan wilayah
Desa Sumbermulyo. Potensi utama di Desa Sumbermulyo adalah hamparan
sawah irigasi teknis yang luas, Mudahnya sumber air. Sedangkan masalah
utama yang ada di Desa Sumbermulyo adalah Harga Pupuk yang cenderung
Mahal, perubahan musim yang tidak menentu, biaya tenaga kerja atau buruh
tani yang meningkat, SDM buruh tani berkurang, rendahnya adopsi teknologi
alsintan, minimnya Taruna tani atau regenreasi petani rendah dan tingkat
kesuburan tanah menurun karena rendahnya pengunaan pupuk organik pada
lahan usaha tani.
2. Menyusun Rencana Kerja Kelompok dan Programa Penyuluhan Pertanian
Tingkat Desa Sumbermulyo. Kegiatan ini dilakukan dengan wawancara
secara langsung kepada petani, observasi lapangan, dan data sekunder
lainnya.
3. Menyusun RKTP dan menetapkan materi penyuluhan pertanian yaitu
Pembuatan pupuk Nitrobacter untuk Mengatasi mahalnya pupuk Sebagai
Pupuk yang Murah dan Efektif.
4. Menyusun sinopsis, Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan Media
Penyuluhan Pertanian. Sinopsis menggunakan pembuatan pupuk Nitrobacter
untuk Mengatasi mahalnya Sebagai Pupuk yang Murah dan Efektif. Media
yang digunakan adalah media cetak (Folder). Sedangkan media yang
digunakan adalah folder.
5. Menetapkan metode penyuluhan pertanian. Metode penyuluhan yang
digunakan adalah metode Kombinasi yaitu ceramah, diskusi, dan praktik
lapangan. Metode ini dipilih berdasarkan hasil kesepakatan dengan petani.
48
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I, di Desa
Sumbermulyo Kapanewon Bambanglipuro Kabupaten Bantul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. didapatkan saran sebagai berikut :
1. Diperlukannya regenerasi petani muda dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan pertanian di Desa Sumbermulyo. Hal ini dikarenakan dari banyak
kegiatan yang diikuti meliputi pertemuan-pertmuan poktan dan gapoktan serta
KWT mayoritas petani sudah berusia lanjut.
2. Diharapkan kelompok tani ataupun Gapoktan mampu menyelesaikan
administrasi atau data tertulis yang lebih lengkap agar dapat mempermudah
dalam penyusunan program penyuluhan pertanian.
3. Mahasiswa perlu menambah berbagai macam referensi untuk memperkuat
pengetahuan dalam memenuhi capaian kompetensi pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan. Serta diharapkan mahasiswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam
melakukan kegiatan di lapangan.
49
DAFTAR PUSTAKA
Palungan, 2008. Media Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta. Diakses dari
http://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/.
Razi, F. 2010. Identifikasi Potensi Wilayah dan Kebutuhan Teknologi Pelaku Utama Bidang
Perikanan. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Diaksesdari http://repository.ut.ac.id/
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sumber Rejo Kecamatan Pematang Karau.
50
Suhardiyono. 1992. Macam-macam metode dalam penyuluhan pertanian.Jakarta Sujono,
T.S. Munanto, dan M. Arifin. 2020. Modul Praktik Kerja Lapangan I.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian Perikanan, dan Kehutanan.
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 1. Identifikasi Tagihan PKL 1
53
Permasalahan
Usahatani
54
3 Mampu 1. Rencana Kerja Materi Dalam RKTP
menetapkan materi Tahunan Penyuluh penyuluhan mungkin
penyuluhan Pertanian sesuai terdapat banyak
pertanian (RKTP)dibuat dengan materi,
berdasarkan mahasiswa RKTP perlukoreksi
RencanaKerja 2. Materi yang ditetapkan materiyang
Tahunan Penyuluh sesuai dan
(RKTP) yang ada; dominan dan
ada pengesahan
dari pembimbing
4 Mampu 1. Sinopsis Sinopsis dan Sinopsis
menyusunmateri 2. LPM LPM lengkap disusun
penyuluhan 3. Media sesuai dengan maksimal 2
pertanian dalam Penyuluhan sistematika. lembar/halam
bentuk sinopsis, Pertanianyang Media sesuai a
LPM dan media dibuat/digunaka dengan materi n.dan ada
penyuluhan n dan konsdisi pengesaha
pertanian; pendukung ndari
Contoh: Leaflet, Folder, Vlog, pembimbing
Blog
5 Mampu 1. Matrik/model penetapan Metode Metode dapat
menetapka metode yang tunggal atau
n metode 2. Metode yang ditetapkan ditetapka kombinasi
penyuluha n beberapa
npertanian metode,dan
ada
pengesahan
dari
pembimbing.
55
Lampiran 2. Data Monografi Desa (Data Primer PKL 1)
Form.1. DATA SEKUNDER MONOGRAFI POTENSI DESA
1.A. DATA USAHA AGRIBISNIS
Kabupaten/Kota : Bantul
Kecamatan : Bambalipuro
Desa : Sumbermulyo
Jumlah penduduk :15.880
Sumber data : Data Base Desa Sumbermulyo 2022
Pengusaha Agro Produk (On Farm) (KK)
No. Jumlah Pengusa Pemilik Pemilik Pengusaha Pengusah Pengusaha
Keluarg ha Agro Lahan lahan Penggar Buruh Total Agroindust a Agrosupp
a Tani Input Tidak menggara ap Tani ri Agroniag ort
(Kepala (KK) menggara p (Pengolaha a (Penunjan
Keluarg p n Hasil) (Pemasar g)(KK)
a) (KK) an Hasil)
(KK)
1. 4.669 11 226 2.321 605 1.517 4.669 54 571 1
55
1.B. DATA TANAH PERTANIAN
Tanah Darat (Ha) Tanah Sawah irigasi (Ha) Jumlah
No. Nama Desa Tegalan Pekarangan Jumlah Tehnis ½ Tersier Tada Jumlah Kola Tamba Tanah
Tehni h m k Pertani
s Huja (Ha) (Ha) an
n
1. Sumbermulyo 4,12 274,11 278,23 431.01 - - - 341,01 0,6 - 619,24
Ta Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nope Desem Jumlah
No. hu us mber er mber ber
n
mm Hr mm hr M Hr M Hr M Hr M hr m Hr M hr mm hr mm hr mm hr mm hr mm Hr
m m m m m m
1. 20 22 11 1 1 3 4 1 1 1 42 2 30 2 48 2 55 2
21 321 22 85 54 9 8
16 4 2 4 0 4 0 1 6 5 6 2 1 2 5 4 9 8 2657 206
2. 20 30 28 383 23 52 2 22 2 32 6 1 4 0 1 2 1 33 3 13 1 78 2 56 2 3018 172
56
17 8 8 3 6 3 8 7 6 9 2 2 2
3. 20 55 39 1 22 1 30 2
26 315 21 45 8 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
18 7 4 7 3 5 6 0 1842 110
4. 20 46 57 1 22 1 30 2
26 164 21 46 8 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
19 1 4 7 3 5 6 0 1775 110
5 20 38 41 2 15 1 10 1 1 25 1 33 1 39 1
17 330 12 7 3 1 1 1 11 6
20 4 2 0 3 7 5 2 0 1 0 6 5 6 8 2396 18
Jumlah 1
19 11 151 20 9 55 6 19 2 5 1 4 1 2 1 47 3 68 4 20 9 21 0 1168
34 8 3 99 20 1 5 6 2 9 9 7 1 3 8 7 2 3 9 8 56 1 29 8 8 616
Rata-rata 38 40 1 11 1 1 13 1 41 1 42 2
7 24 303 20 4 8 1 3 38 6 2 3 8 3 6 3 94 7 8 0 1 8 6 2 2338 123
Tahun : 2016 - 2020
Sumber Data :Info BMKG Kapanewon Bambanglipuro Tahun 2018-2021
57
c. Kacang tanah 46 40 21,5
2. Tanaman Hortikultura
a. Melon
10 180 18
3. Tanaman Perkebunan
a. Tebu
b. Kelapa 59,861 3.150 700
195 603,6 12
4. Peternakan
a. Sapi 1.537
b. Kambing 1.343
c. Ayam 22520
d. Itik 6.036
5. Pengolahan Hasil
a. RMU 1
Sumber Data : Database Desa BPP Bambanglipuro 2021
58
1.F. DATA KELEMBAGAAN
a. Data Kelembagaan Kelompok Tani
Data Kelompok Tani Desa Sumbermulyo
No. Nama Jumlah T Moda Jenis Luasan Kelas
Dusun Pengur Anggot ahu l Usaha (Ha)
Nama
us a n Kelomp Utama
Kelomp
Ketua Sekretaris Bendahara Ber ok
ok
diri
1. Mandiri Kedon Suwanto Rustamaji Surahman 141 1978 Bantuan dan Tanaman 38,931 Madya
swadaya pangan
2. Sido makmur Derman Munawar Suklas Pardiman 46 1988 Bantuan dan Tanaman 17,39 Utama
III swadaya pangan
3. Kismo Caben Sugiyono Petrus Sukardi 72 1987 Bantuan dan Tanaman 32,77 Madya
kumerso Dermono swadaya pangan
4. Sido Kintelan Murjiyo Mursyidi Jumidin 120 1993 Bantuan dan Tanaman 28,77 Madya
makmur I nadisuprapto swadaya pangan
5. Eko karyo Gununga Moh. Sobri Hwang Purwadi 133 1975 Bantuan dan Tanaman 40,53 Madya
n haryanto swadaya pangan
6. Kenongo Cepoko H. Dumairi Purwono Mujiyono 113 1985 Bantuan dan Tanaman 32,27 Madya
swadaya pangan
7. Ngudi rejeki II Siten Suharjo Bambang.SW. Andriyanto 74 1980 Bantuan dan Tanaman 32,64 Madya
swadaya pangan
59
8. Reko mulyo Plumbun Rohadi Suwadi Budianto 50 2000 Bantuan dan Tanaman 26,01 Madya
gan swadaya pangan
9. Sido rukun Samen Ngadino Sukono Sismadi 76 1976 Bantuan dan Tanaman 23,03 Madya
swadaya pangan
10. Ngudi rejeki I Kanutan Mohadi IG Tujiman Y.Sarjono 155 1975 Bantuan dan Tanaman 27,03 Madya
Wiyono swadaya pangan
11. Sido makmur Bondale Mulat Supono Surono 106 1993 Bantuan dan Tanaman 23,33 Madya
II m Virianto swadaya pangan
12. Murakabi Kutu Santo Parjiman Sudarmaji 100 1996 Bantuan dan Tanaman 22,82 Madya
Mursito swadaya pangan
13. Roso Gersik Amat Basori Suwarso Tuwuh 50 1990 Bantuan dan Tanaman 17,01 Madya
manunggal swadaya pangan
14. Sido luhur Jogodayo Sujono Maetikno Jamiyo 30 1989 Bantuan dan Tanaman 19,01 Madya
h swadaya pangan
15. Ngudi rahayu Tangkilan Sigit Sunardi Supriyadi.Dr 55 1995 Bantuan dan Tanaman 22 Utama
purnomo s swadaya pangan
16. Sumber rejeki Gedugan Sujito,S.Pd Widodo Sarjono 33 1997 Bantuan dan Tanaman 18,78 Madya
swadaya pangan
17. Sumber Kaligond Bonidi Mujiyanto Waljiyo 111 2010 Bantuan dan Tanaman 18 Lanjut
makmur ang swadaya pangan
Sumber data : draft anggota kelompok tani
60
b. Gabungan Kelompok Tani
No. Nama Nama Pengurus Jumlah Modal Modal Jenis Luasan
Gapoktan Anggota Kelom Kelom Usaha
pok pok Utama
Ketua Sekretaris Bendahara Ha Ekor Petak
61
1.G. DATA USAHA AGRIBISNIS PETANI/KELOMPOK TANI
b. Peternakan
No Nama Desa Kepemilikan
Mesin Tetas Rumah Kompos Alat pendingin Kandan
g
Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta petani dinas swasta
1. Sumbermulyo 25 - - 1 - - - - - 17 - -
62
c. Perkebunan
No Nama Desa Kepemilikan
Jumlah Huller Hand sprayer Motor/power sprayer Trakto
r
Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili Mili
k k k k k k k k k k k k
petan dinas swast petan dinas swast petan dinas swast petan dinas swast
i a i a i a i a
1. Sumbermulyo - - - - - - - - - - - -
63
1.G.2 DATA PRODUKTIVITAS USAHATANI
a. Pertanian
Jenis Tanaman Luas Produks Harga rata- Biaya Jumlah
No. Nama Tanama Hortikultura Perkebunan Tana Pane i rata- rata produks Petani Keterangan
Desa n m n ratatiap produksi i rata- Pelaksan
pangan (Ha) (Ha) Ha waktu rata a
(Kw) panen per tiap
Kw (Rp.) Ha
(Rp.)
1. Sumbermul 1. Padi 4. Melo 5. Tebu 933 810 92,5
yo 2. Jagung n 6. Kelapa 184 170 79
3. Kacan
g tanah 50 46 16,5
10 10 18
59,861 57 700
195 180 12
Sumber data : BPP Bambanglipuro 2022
64
b. Ternak
No. NamaDesa Jenis Keterangan
Ternak
Kerbau Sapi (ekor) Kambing Domba Ayam Bebek Babi (ekor) Lain-lain
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)
1. Sumbermulyo - 1.537 1.343 1.268 22.520 6.036 - 233
Sumber data : Programa Kecamatan Bambanglipuro Tahun 2022
c. Perkebunan
No. Nama Desa Tanaman Tebu Tanaman Kelapa
Luas Produksi Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan Ha Pohon Jumlah Satuan
1. Sumbermulyo 59,861 40.500 413 Ton 195 2.407 23,4 Ton
Sumber data : Programa Kecamatan Bambanglipuro Tahun 2022
d. Hortikultura
No. Nama Desa Tanaman Melon
Luas Produksi
Ha Pohon Jumlah Satuan
1. Sumbermulyo 10 23.809 180 Ton
Sumber data : Programa Kecamatan Bambanglipuro Tahun 2022
65
1.H. HASIL IDENTIFIKASI DATA POTENSI USAHA AGRIBISNIS
No. Nama Kelompok Tani/ Potensi Usaha Dasar Pemikiran
Gapoktan
1. Gapoktan Sumber Harapan 1. Tanaman Pangan a. Lahan (Tanah) yang berada di Desa
a. Padi Sumbermulyo cocok ditanami berbagai jenis
b. Jagung komoditas tanaman
c. Kedelai b. Sarana dan prasarana dalam kegiatan pertanian
d. Kacang tanah tersedia dan mudah didapat di Desa
Sumbermulyo
c. Tersedianya sumber daya alam pendukung
usahatani
d. Petani yang memiliki kemampuan dalam
melakukan budidaya tanaman, khusunya
pangan dan palawija
e. Petani memiliki keahlian dari turun temurun
dan menjadi kebiasaan
f. Komoditas yang dibudidayakan dapat menjadi
sumber mata pencaharian dan konsumsi
g. Memenuhi kebutuhan masyarakat
h. Menyesuaikan jenis tanaman yang ditanam
petani lain
66
i. Kecocokan musim dengan komoditas yang
dibudidayakan
2. Tanaman Hortikultura a. Harga jual produk tinggi
a. Cabai b. Mudah dalam pengembangan dan budidaya
b. Kacang panjang c. Kecocokan komoditas dengan kondisi
c. Anggur lingkungan (lahan, musim) di Desa Sidomulyo
d. Sebagai salah satu penambah pendapatan serta
mencukupi konsumsi probadi
e. Kesesuaikan komoditas dengan petani dan
warga lain
3. Tanaman Perkebunan a. Kecocokan komoditas dengan kondisi
a. Tebu lingkungan (lahan, musim) di Desa
b. Kelapa Sumbermulyo
b. Memiliki pasar yang pasti (penebas)
c. Sebagai salah satu tambahan pendapatan warga
dan konsumsi pribadi
4. Peternakan a. Sebagai salah satu tambahan pendapatan
a. Sapi b. Sebagai kegiatan sampingan dari pekerjaan
b. Kambing sebagai petani
c. Ayam c. Memiliki potensi yang bagus, terutama saat hari
d. Itik besar
d. Pemanfaatan lahan pekarangan / lahan kosong
5. Pengolahan hasil a. Harga jual lebih tinggi
a. Tempe b. Peningkatan pendapatan
67
b. Emping c. Memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Potensi pasar dan jejaring cukup luas dan
memadai
6. Penunjang agribisnis a. Memiliki kuantitas hasil panen yang tinggi
a. Bank b. Sebagai salah satu pengembangan usaha
b. RMU agribisnis di sektor agrosociopreneur
c. Akses kemudahan dalam mendapatkan modal
usahatani serta dapat melaksanakan kredit yang
terjangkau
Sumber data : Data Primer PKL 1 Tahun 22
68
1.I. IDENTIFIKASI MASALAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA
Nama Desa : Sumbermulyo
Tahun : 2022
69
-Pelatihan-pelatihan
untuk taruna tani
-Regenerasi pengurus
kelompok tani
6 Petani enggan menanam - Petani kesulitan pasca panen kedelai - Lahan cukup luas -Demplot
kedelai dan harga kedelai murah - Pelaku usaha banyak
- Saluran irigasi ada
7 Ada alsintan yang belum - Rice Tranplanter belum - Lahan cukup luas - Demcara
dimanfaatkan secara optimal dimanfaatkan secara optimal karena - Pelaku usaha banyak - Pelatihan teknis
- Combine harvester belum - Petugas Penyuluh -Penyuluhan
dimanfaatkan secara optimal
8 Saat panen raya padi dan Harga Gabah, Jagung, Kedelai dan - Lahan panen luas dan Pemberdayaan
palawija petani belum kacang tanah pada saat panen raya Produksi banyak Lembaga Distribusi
mendapatkan harga yang murah - Petani cukup banyak Pangan Masyarakat
maksimal. - LDPM (LDPM) lebih optimal.
9 Kurang aktifnya kegiatan Asosiasi KWT dan asosiasi pisang - Pengurus Asosiasi KWT dan
asosiasi tingkat kapanewon belum aktif Asosiasi - Penyuluhan
11 Budidaya tanaman pisang -Terbatasnya SDM petani - Pekarangan luas -Demplot tanaman
dipekarangan belum intensif - Petugas penyuluh pisang
-Penyuluhan
12 Banyak Tanaman pisang - Kurangnya Sanitasi lahan - Petani penanam pisang - Pelatihan
terserang penyakit layu pertanaman - Petugas penyuluh pengendalian H/P
fusarium dan bunchy top Pisang
- Penyuluhan
70
13 Kelompok Tani Hamparan, - Pengurus Pasif - Pengurus dan Anggota Dinamisasi Kelompok
Kelompok Ternak kurang Anggota kurang partisipasi - Kelompok tani dan Tani (Gapoktan,
berperan secara aktif. Gapoktan Poktan, dan Pokdakan)
- Pokdakan Fasilitasi dan
Konsultasi Usahatani.
14 Tanaman Palawija dan - Petani belum menerapkan - Lahan Tegalan dan Pengembangan Usaha
Sayuran belum berkembang teknologi budidaya tanaman pekarangan cukup luas Budidaya Hortikultura
hortikultura sesuai SOP - Kelompok Tani.
- Pupuk Kandang cukup
banyak
15 Budi daya itik secara intensif Petani belum menguasai teknologi - Peternak dan populasi itik Pengembangan Ternak
berternak itik lokal. banyak Itik Lokal.
- Kelompok Ternak
16 Pengaturan tata tanam Petani kurang menguasai teknologi - Lahan pekarangan cukup Pengembangan
dilahan pekarangan kurang Pengaturan tata tanam dilahan luas hortikultura Tanaman
baik pekarangan. - Kelompok tani Pisang.
- Penyuluh
17 LKM PUAP kurang berjalan Ada pengelola LKM PUAP yang - Petani yang membutuhkan Penyuluhan
optimal kurang aktif modal usaha cukup banyak Workshop
- LKM masih ada dana yang pengelolaan LKM
bias dioptimalkan PUAP
19 Tanaman kelapa semakin Tanaman kelapa banyak ditebangi - Lahan tersedia Peremajaan tanaman
berkurang populasinya untuk rehab bangunan akibat gempa - Kelompok Tani kelapa
71
20 Peternak belum mau dan - Kotoran ternak dijual - Jumlah ternak sapi dan Pelatihan pembuatan
terampil dalam kambing banyak kompos
memanfaatkan kotoran ternak
21 Peternak kurang tahu tentang - Banyak IB yang gagal - Ada Yanduwan Yanduwan
kesehatan ternak dan - Ada Poskeswan Penyuluhan
reproduksi reproduksi dan
kesehatan ternak
72
1.J. UJI PRIORITAS MASALAH DAN FAKTOR PENENTU
No. Jenis Masalah Skor Jumlah
Gawat Mendesak Penyebaran Skor
1. Perubahan musim (mempengaruhi perubahan musim tanam) 2 1 3 5
73
Daftar Analisis Faktor Penentu Masalah
No. Jenis Urutan Proritas Masalah Tinjauan Aspek Masalah
Usaha Pengetahuan Keterampilan Sikap
Tani
1. Perubahan musim (mempengaruhi perubahan musim tanam) X X
Serangan hama dan Penyakit X X X
Tenis Tingkat kesuburan tanah menurun X X
Ketersediaan pupuk sedikit X
Rendahnya penggunaan pupuk organic X
2. Harga jual hasil usahatani rendah X X
Ekonomi Harga pupuk mahal X
Biaya tenaga kerja semakin meningkat X X
3. Sumber daya manusia / buruh tani semakin berkurang X X
Sosial
Rendahnya adopsi teknologi dalam pertanian (Adopsi alsintan) X X
Minimnya taruna tani / regenerasi petani muda rendah X X
Sumber data : Data Primer PKL 1 Tahun 2022
Mengetahui Pembimbing Eksternal
(Suwarna, AMd)
74
Akumulasi Potensi dan Masalah Usahatani
Tabel. 18. Akumulasi potensi masalah usahatani
75
Petani belum
terampil dalam
membutan
pupuk sendiri
Rendahnya penggunaan pupuk Petani masih Ketersedian Pelatihan
organik tergantung pada bahan pembuatan
pupuk kimia pembuatan pupuk organik
pupuk Penyuluhan
melimpah
Penyuluh
Ekonomi
Harga jual hasil usahatani rendah Ketersediaan Kwantitas Penumbuhan
hasil produksi produk tinggi jaringan
yang melimpah Gapoktan kemitraan
Rantai pasokan Petugas antara
makanan yang penyuluh gapoktan
panjang lapangan dengan pelaku
usaha
Penumbuhan
kelompok
ekonomi
petani
Harga pupuk mahal Ketersediaan Penyuluh (PPL) Pelatihan
pupuk subsidi Bahan pembuat pembuatan
menurun pupuk organik pupuk organik
Harga pupuk melimpah
meningkat setiap
tahunnya
Biaya tenaga kerja semakin Sumber daya Luas lahan Adopsi
meningkat manusia Tersedianya teknologi
pertanian teknologi pertanian
semakin inovasi
menurun Penyuluh
76
Kemudahan
mengakses
teknologi
informasi
Sosial
Sumber daya manusia / buruh tani Regenerasi Tersedianya Penerapan
semakin berkurang petani muda teknologi teknologi
sangat rendah inovasi pertanian
Usia buruh (Alsintan) (Alsintan)
semakin tua
Rendahnya adopsi teknologi SDM petani Ketersediaan Peningkatan
dalam pertanian (Adopsi alsintan) tidak memadai alsintan SDM
Kegiatan Bantuan pertanian
usahatani masih pemerintah Penumbuhan
turun temurun upja
Pelatihan
modernisasi
pertanian
Minimnya taruna tani / regenerasi Usahatani Banyaknya Penumbuhan
petani muda rendah semakin tidak generasi muda minat generasi
menguntungkan muda untuk
bertani
(Suwarna AMd)
77
Form 2. PETA SUMBERDAYA DAN SOSIAL
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
78
Keterangan :
(Suwarna AMd)
79
Form 3. Status Sosial Ekonomi Masyarakat Desa
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
(Suwarna AMd)
80
Form 4. ANALISIS DATA KEGIATAN USAHATANI (POLA USAHATANI)
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
81
- Ayam tahun) Langsung dijual
Kampung Sepanjang tahun (3 – 4 ketika ada yang
Bulan) butuh
5. Jamiyo Pertanian MT 1 (Agustus – Olah tanah – panen
- Padi November ) – pemasaran
- Jagung MT 2 ( Desember – (Konsumsi pribadi,
- Kacang Maret) jika sisa dijual)
Tanah MT 3 (April – Juli) Menjual ternak
Peternakan Sepanjang tahun pada saat idul adha
- Kambing Ayam
- Ayam menyesuaikan
kebutuhan
konsumen
6. Santo Pertanian MT 1 (Desember – Olah tanah –
Mursito - Padi Maret) pemasaran
- Jagung MT 2 (April – Juli) (konsumsi pribadi )
MT 3 (Agustus – Penjualan dalam
November) Jagung bentuk beras dan
gabah
Jagung dijual
dalam bentuk pipil
82
- Kacang MT 2 (Mei – Agustus) Mencari pakan
tanah MT 3 (September – ternak
Peternakan November)
- Sapi Sepanjang Tahun
9. Sunaryo Pertanian MT I (November –
- Padi Februari)
- Kacang MT 2 (Maret – Juni)
tanah MT 3 (Juli – Oktober)
Peternakan
- Ayam Sepanjang tahun
Sepanjang Tahun
Non Pertanian
- Toko
Kelontong
/ Warung
`(Suwarna AMd)
83
Form. 5. Rencana kegiatan Kelompok Tani
Rencana Definitif Kelompoktani (RDK) Tahun 2022
BERDASARKAN HASIL MUSYAWARAH
TANGGAL : 22 JULI 22
Kelompok Tani : Perwakilan Kelompok Tani Gapoktan Sumber Harapan Desa Sumbermulyo
Kelas Kelomok Tani : Lanjut, Utama, Madya
Desa : Sumbermulyo
WKBPP : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Jumlah Anggota Kelompok : 10
84
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
2. Sawah Padi dan Palawija 0,116 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
3. Sawah Padi dan Palawija 0,4 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah
(16,6
Kw/Ha)
4. Sawah Padi dan Palawija 0,25 a. Padi (79
kw/Ha)
85
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah
(16,6
Kw/Ha)
5. Sawah Padi dan Palawija 0,2 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah
(16,6
Kw/Ha)
6. Sawah Padi dan Palawija 0,25 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
86
7. Sawah Padi dan Palawija 0,45 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah
(16,6
Kw/Ha)
8. Sawah Padi dan Palawija 0,4 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
9. Sawah Padi dan Palawija 0,14 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
87
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
10. Sawah Padi dan Palawija 0,1 a. Padi (79
kw/Ha)
b. Jagung
(65,5
Kw/Ha)
c. Kacang
Tanah (16,6
Kw/Ha)
88
3. Persiapan: Pengadaan - Sesuai √ √
- Sarana Produksi sarana kesepakatan
- Tenaga produksi kelompok dan
- Modal Rekomendasi rekomendasi
teknis PPL
penyuluhan
4. Sanitasi Membersihk Perorangan √ √
an lahan dari
gulma
5. Pengairan Membuka Perorangan √
dan menutup
pintu air
irigasi sesuai
dengan
kebutuhan
6. Persiapan lahan Pengolahan Perorangan √ √
tanah
Pemberian
pupuk dasar
Pengapuran
lahan
7. Persemaian Membuat Perorangan √ √
lahan
persemaian
89
Melakukan
pembibitan
8. Penanaman Tanam bibit Perorangan √ √
dengan
manual
9. Pengendalian Pengamatan Perorangan √ √ √ √ √ √
Hama Pengendalian
Pelatiha
10. Pemeliharaan Pemupukan Perorangan √ √ √ √ √ √ √ √
1
Pemupukan
2
Pemupukan
3
Penyiangan
gulma
11. Panen Memanen Perorangan √ √
dengan
combain
harvester
12. Pasca panen Proses Perorangan bersama √ √ √ √
penjemuran gapoktan
hasil
perrtanian di
90
lantai jemur
Penggilingan
hasil di RMU
12. Pemasaran Menjual Perorangan bersama √ √
hasil jejaring usaha
produksi ke
gapoktan dan
ke
pedagang/ko
nsumen
(Sunaryo)
91
Form. 6. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
Tabel 21. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
92
11. Sido Luhur 57,33 4273 4273 4765 13311 5733 5733 6676 18142 - - 9555 9555
12. Sido Makmur I 95,49 7109 7109 7925 22143 9549 9549 11108 30206 - - 15915 15915
13. Sido Makmur II 40,89 3022 3022 3384 9428 3022 4089 4747 11858 - - 6815 6815
14. Sido Makmur III 56,28 4189 4189 4672 13050 5628 4198 6548 16365 - - 9380 9380
15. Sido rukun 67,8 5052 5018 5632 15702 6735 6335 7792 21262 - - 11300 11300
16. Sumber Makmur 34,83 2593 2593 2892 8078 3483 3483 4053 11019 - - 5805 5805
17. Sumber Rejeki 48,3 3599 3599 4012 11210 4830 4830 5622 15282 - - 8050 8050
(Sunaryo)
93
Form 7. KEBUTUHAN KELUARGA MISKIN
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
94
b. Pupuk subsidi b. Pupuk subsidi
tepat waktu. datang
terlambat.
c. Akses sarana
produksi jauh.
5. Produktifitas rendah Produktivitas tinggi Hamparan luas a. SLPTT
b. LAKU
6. Harga jual panen rendah Harga jual tinggi Hamparan yang Penumbuhan hubungan kemitraan
luas
(Suwarna AMd)
95
Form 8. ANALISIS PERANAN DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN
(DIAGRAM VENN)
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
(Suwarna AMd)
96
Form 9. BAGAN TRANSEK
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
(Suwarna AMd)
97
Form 10. KALENDER MUSIMAN
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
Hujan
Angin
Kemarau
Air Mengalir
Penholahan Tanah
Tanam
Pemeliharaan
Panen
Palawija
Peternakan
SHortikultura
(Suwarna AMd)
98
Form 11. KECENDERUNGAN DAN PERUBAHAN SEKTOR PERTANIAN
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
(Suwarna AMd)
99
Form 12. INFORMASI PENGETAHUAN / KEARIFAN LOKAL
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
Beras Konsumen
(Suwarna AMd)
100
Form 13. PERUMUSAN VISI, POTENSI DAN KENDALA
Desa : Sumbermulyo
Kecamatan : Bambanglipuro
Kabupaten : Bantul
Tim : Suwarna, AMd (Ketua)
Sindi Ayu Permata Sari (Anggota)
2. Misi 1. Mewujudkan Desa yang sehat, bersih lahir dan batin dalam setiap bidang kehidupan
sebagai bentuk peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa .
2. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat yang bertumpu pada keadilan
dan kejujuran sehingga menebarkan kebarokahan dalam semua aspek kehidupan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan jalan melakukan
penyehatan dan penyederhanaan prosedur birokrasi
4. Meningkatkan jejaring dan sinergitas program pembangunan yang terpadu, terarah dan
berkesinambungan .
5. Membangun dan memperkuat kemandirian masyarakat menuju masyarakat yang
sejahtera, demokrasi dan mandiri .
6. Membangun ketahanan pangan untuk kesejahteraan masyarakat dan desa
101
3. Potensi 1. Luasnya lahan Pertanian dan permukaan tanah yang datar
2. Dukungan dari pemerintah desa
3. Kelembagaan petani yang berjalan baik
4. Penyuluh berkompeten (PPL, PPS)
5. Sumber daya alam yang melimpah
2. Tersedianya sarpras pertanian yang memadai
3. Kemudahan akses (jalan)
4. Tersedianya jejaring pemasaran dan wadah penyalur hasil produksi serta
fasilitas pengolahan hasil
5. Tersedianya lahan pekarangan yang petensial
4. Kendala 1. Rendahnya minat generasi mudah terhadap sektor pertanian
2. Jaringan pemasaran pada sektor pertanian yang belum berkembang
3. Rendahnya proses adopsi petani terhadap teknologi
4. Tenaga kerja pertanian semakin mahal dan sulit
5. Pupuk yang semakin langka dan mahal
6. Harga jual produk tidak stabil (menurun) /rendah
(Suwarna AMd)
102
FORM 14. Profile Keluarga Anggota Kelompok Tani
103
Atmojo/Jamiyo
Istiti 70 P Ibu SLTA PNS
Susetyowati,
S.Pd.
Miyayanti 43 P Anak S1 Wiraswasta
Agustini
6. Santo Mursito 70 L Bapak SLTP Tukang Kayu
Musinem 70 P Ibu SLTP Ibu rumah tangga
Marwanto 50 L Anak SLTA Tani
Siti Khasanah 41 P Anak SLTA Wirausaha
7 Sarjana 56 L Bapak SLTA Wiraswasta
Umi Salamah 50 P Ibu SLTA Wiraswasta
Hasna Nur 26 P Anak SLTA Mahasiswa
Afifah
8. Sudarmano 62 L Bapak SLTA Pensiunan
Sudiyem 55 P Ibu SLTA Ibu rumah tangga
Zanu Arif 33 L Anak SLTA TNI
Wibowo
Fandi 27 L Anak Sarjana BPD. DIY
Harmoko
9. Pardiman 72 L Bapak SLTA Pensiun Pemda
Endah 61 P Ibu SLTA Ibu Rumah Tangga
Dwi 38 L Anak SLTA -
Sulistiyono
104
10. Prapto Suharjo 69 L Bapak SLTA Wiraswasta & Bertani
(Suwarna AMd)
105
Form. 15. Rencana Agribisnis Keluarga (RAK)
106
- Hand - Ketersediaan pupuk kurang
sprayer - Pupuk mahal
- Pompa air Ternak - Butuh tani susah
(Kambing) - Taruna tani belum ada
4. Suharjo - Tractor Pertanian - Musim tidak menentu - Penjualan domba - Ingin menjalin mitra
- Hand sprayer (Padi, jagung) - Serangan hama dan penyakit dan sapo pada saat (kerjasama)
- Perontok tanaman idul adha - Membangun peternakan
jagung Ternak - Harga pupuk mahal - Penjualan ayam domba dan membuka
- Kandang (Domba, Sapi, untuk kebutuhan warung sate
Ayam) harian - Membuka resto dengan
menu ayam
5. Jamiyo - Cangkul Pertanian - Pupuk mahal - Produk untuk - Pelatihan
- Sabit (Padi, Jagung, - Ternaga kerja susah dan konsumsi pribadi - Peningkatan hasil
- Hand sprayer Kacang tanah) mahal produksi
- Gosrok - Harga beras murah
- Mesin Ternak - Hama (dapat teratasi)
perontok padi (Kambing, - Sukarnya air (jagung)
ayam - Perubahan musim tanam
kampung)
6. Santo - Cangkul Pertanian - Harga pupuk mahal - Jagung mudah dijual - Pelatihan pembuatan
Mursito - Sabit (Padi, Jagung) - Pupuk sulit dicari / - Harga jagung cukup pupuk organik (pupuk
- Mesin ketersediaan terbatas tinggi (jagung pipil) cair)
perontok Ternak (Sapi, - Saat musim kemarau air - Pelatihan pembuatan
padi Ayam) sukar agen pengendali hayati
107
- Tenaga kerja sulit
- Kesuburan tanah menurun
- Serangan hama dan penyakit
7. Slamet - Cangkul Pertanian - Pergantian musim yang tidak - Jenis tanah yang - Petani diperhatikan
- Sabit (Padi, jagung, menentu dapat ditanami - Penyelesaian masalah
- Garu sayuran) - Harga pupuk mahal berbagai komoditas pupuk dan harga beras
Ternak - Harga jual beras rendah -
(Sapi) - Taruna tani belum jalan
- Tenaga tanam tidak ada
8. Sukono - Hand sprayer Pertanian - Penjualan hasil pertanian - Jenis tanah cocok - Pembuatan pupuk
- Cangkul rendah ditanami berbagai organik
- Sabit - Biaya olah tanah terlalu komoditas
tinggi - Lahan pertanian luas
- Kondisi kesuburan tanah dan subur
menurun - Saluran irigasi
- Serangan penyakit BLB cukup baik
- Adopsi alat pertanian rendah
- Kartu tani bermasalah
- Sulitnya mendapat pupuk
9. Sunaryo - Cangkul Pertanian - Perubahan musim yang tidak - Permintaan - Pelatihan pembuatan
- Sprayer (Padi, Kacang menetu masyarakat / pupuk
- Gosrok tanah) - Tenaga kerja mahal kebutuhan - Peningkatan hasil
- Sabit - Pupuk mahal dan sulit dicari masyarakat yang produksi
Ternak ( meningkat
108
Ayam) - - Pelatihan Teknik
budidaya
Non pertanian
(Warung)
(Suwarna AMd)
109
Lampiran 3. Programa Tingkat Desa
PROGRAMA
PENYULUHAN PERTANIAN
DESA SUMBERMULYO
KECAMATAN BAMBANGLIPURO
KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2023
OLEH
SINDI AYU PERMATA SARI
110
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami
dapat menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Desa Tirtomulyo Tahun 2023.
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ini dimaksudkan untuk
memberikan arah dalam Penyelenggaraan Kegiatan Penyuluhan Pertanian,
sehingga dapat lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam memanfaatkan, serta
mengelola sumberdaya alam yang ada, berdasarkan prinsip kerjasama yang
selaras, serasi, dan terpadu, antara masyarakat pelaku utama ataupun pelaku
usaha dengan pemerintah maupun lembaga terkait.
Programa Penyuluhan Pertanian disusun secara partisipatif antara
Penyuluh Pertanian Lapangan, Petugas POPT, Analis Data, Ketua Gabungan
Kelompok Tani Desa Tirtomulyo dan lembaga atau instansi terkait. Untuk itu
kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
bekerja keras demi terwujudnya Programa Penyuluhan Pertanian Desa
Tirtomulyo Tahun 2023.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih,
kepada yang terhormat :
1. Koordinator BPP Kecamatan Bambanglipuro
2. Lurah Desa Sumbermulyo
3. Ketua Gapoktan Sumber Harapan Desa Sumbermulyo
4. Kelompok Tani se-Desa Sumbermulyo
5. Semua pihak yang terkait dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami semoga Programa Penyuluhan Pertanian ini dapat
memberikan manfaat bagi petani pada khususnya, dan warga masyarakat
wilayah kerja Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro pada umumnya.
111
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Desa Sumbermulyo berada di wilayah administrasi Kapanewon
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
kegiatan Penyuluhan Pertanian yang disusun secara tertulis dan sistematis setiap
tahun sekali dan sangat bermanfaat bagi anggota kelompok tani pada ksususnya
dan petani pada umumnya. Rencana merupakan salah satu pedoman untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah kerja Desa
Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul dalam rangka
pembangunan Pertanian selama tahun 2023.
Pembangunan pertanian, tanaman pangan dan hortikultura yang akan
dilaksanakan pada tahun 2023 meliputi : intensifikasi padi sawah, jagung,
kedelai, sayuran (bawang merah, cabe merah dan kembang kol) serta buah-
buahan. Komoditas buah-buahan meliputi : pisang ambon, raja, dan kapok
kuning.
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian, teknologi yang
akan diterapkan dalam budidaya meliputi : Teknologi PTT (Pengelolaan
Tanaman Terpadui), POPT-PHT (Pengendalian Organisme Pengganggu
Tanaman dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu), dan TTG (Teknologi
Tepat Guna) dengan teknologi spesifik lokasi. Programa Penyuluhan Pertanian
dapat berdayaguna dan berhasilguna dalam pelaksanaannya apabila
menggunakan metode penyuluhan ceramah, diskusi, dan demontrasi cara
(Praktek Lapangan). Fasilitasi pembinaan atau pendampingannya diarahkan
supaya petani tahu, mau, mampu dan mandiri mengembangkan usaha
Agribisnis.
112
B. GAMBARAN UMUM
1. Luas dan Letak Adminitrasi
Desa Sumbermulyo berada di wilayah administrasi Kapanewon
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa Sumbermulyo terletak pada posisi kurang lebih pada 105 – 105’014
Lintang Selatan. Dan 21’47 – 24’55 Bujur Timur. Desa ini mempunyai luas
799,6 ha. Adapun batas batas administrasi Desa Sumbermulyp adalah sebagai
berikut.
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Palbapang, Kapanewon Bantul.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mulyodadi, Kapanewon
Bambanglipuro
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gilangharjo, Kapanewon Pandak.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Patalan, Kapanewon Jetis.
2. Orbitasi
Desa Sumbermulyo mempunyai orbitasi yang lebih dekat dengan
Ibukota Kabupaten, hal ini dikarenakan Kapanewon Bambanglipuro berbatasan
langsung dengan Kapanewon Bantul. Letak Ekonomis Desa Sungai Rengit
Murni menuju pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan adalah sebagai
berikut.
a. Ke kecamatan : 4,7 Km
b. Ke Ibukota Kabupaten : 5,6 Km
c. Ke Ibukota Provinsi : 20 Km
3. Topografi
Keadaaan wilayah Desa Sumbermulyo merupakan dataran rendah dan
beriklim tropis dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya, ketinggian wilayah
berkisar antara 10 – 30 Meter dpl (di atas permukaan laut). Desa Sumbermulyo
pada umumnya datar, sedikit bergelombang dengan rata-rata kemiringan 1,25.
4. Jenis Tanah.
Jenis tanah yang ada di Desa Sumbermulyo meruoakan tanah dengan jenis
5. Iklim
Desa Sumbermulyo memiliki suhu rata-rata 29°C dengan suhu tertinggi
32°C dan suhu terendah 16°C. Curah hujan rata-rata 2270,96 mm per tahun
dengan hari hujan rata-rata 142,8 hari per tahun. Desa Sumbermulyo
mempunyai 6 bulam basah (Oktober s/d Maret) dan 6 bulan kering (April s/d
113
September).
6. Usaha Tani
Komoditas unggulan yang ada di Desa Sumbermulyo adalah Padi
dengan produksi mencapai 6.504,12 ton per tahun. Sedangkan komoditas
peternakan unggulan di Desa Sumbermulyo adalah ayam buras dengan populasi
mencapai 17.125 ekor.
7. Luas Wilayah Menurut penggunaan
Luas Wilayah Desa Sumbermulyo 789,84 ha. Adapun luasan tersebut
terdiri dari persawahan, tegalan , pekarangan, kolam/tambak , dan lain-lain.
Adapun perincian luas penggunaan area di Desa Sumbermulyo adalah sebagai
berikut.
No. Tata Guna Lahan Luas (Ha)
6. Sawah 431, 01
7. Tegal 4,12
8. Pekarangan 274,11
9. Kolam/tambak 0,6
10. Lain-lain 80
Jumlah 789, 84
Sumber : Analis Data kec. Bambanglipuro
8. Transportasi
Transportasi lokal dalam wilayah Desa dapat dilalui melalui darat. Jalan
utama Desa merupakan jalan kapanewon Bambanglipuro yang sudah bagus.
Transportasi darat menggunakan sepeda, kendaraan bermotor roda dua dan roda
empat hingga lebih.
114
C. POTENSI DAN PERMASALAHAN USAHA TANI DESA
SUMBERMULYO
1) Keadaan Sumber Daya Manusia.
A. Jumlah penduduk berdasarkan kelamin.
Total penduduk Sumbermulyo adalah 15.880 jiwa. Pengelompokkan jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut.
Kalurahan L P Jumlah
Sumbermulyo 7.816 8.064 15.880
Sumber : Buku Agregat Kependudukan Kab. Bantul Semester I 2021
116
Pertanian Lapangan, tiga Penyuluh Swadaya dan 1 POPT. Daftar
ketenagakerjaan penyuluhan pertanian di Desa Sumbermulyo disajikan dalam
tabel berikut.
117
AHU-
H. 02.05.03.0 0078668.AH.01.07.TAH
6 Kenongo Cepoko 1985 Madya Dumairi 6 UN 2016
Ngudi Rejeki 02.05.03.0
7 II Siten 1980 Madya Suharjo 7
AHU-
02.05.03.0 0074201.AH.01.07.TAH
8 Reko Mulyo Plumbungan 2000 Madya Rohadi 8 UN 2016
02.05.03.0
9 Sido Rukun Samen 1976 Madya Ngadino 9
AHU-
Ngudi Rejeki 02.05.03.1 0074184.AH.01.07.TAH
10 I Kanutan 1975 Madya Muhadi 0 UN 2016
AHU-
Sido Mulat 02.05.03.1 0074215.AH.01.07.TAH
11 Makmur II Bondalem 1993 Madya Virianto 1 UN 2016
Santo 02.05.03.1
12 Murakabi Kutu 1996 Madya Mursito 2
Roso Amat 02.05.03.1
13 Manunggal Gersik 1990 Madya Basori 3
02.05.03.1
14 Sido Luhur Jogodayuh 1989 Madya Sujono 4
Ngudi Sigit 02.05.03.1
15 Rahayu Tangkilan 1995 Utama Purnomo 5
Sumber Sujito, 02.05.03.1
16 Rejeki Gedogan 1997 Madya S.Pd 6
Sumber 02.05.03.1
17 Makmur Kaligondang 2010 Lanjut Bonidi 7
Sumber : Simluhtan BPP Kapanewon Bambanglipuro 2022
118
Tabel Data Kelompok Wanita Tani
No. Nama Alamat, Tahun Nama Nomor Register
Kelompok sekertariat Berdiri Ketua
8. Rukun Siten 12-12- Wasiati 02.05.03.01.KWT
Agawe 2008
Sabntisi
9. Putri Tani Caben 04-06- Wartini 02.05.03.02.KWT
2010
10. Kenanga Gunungan Januari Suparmi 02.05.03.03.KWT
2012
11. Aster Derman 29-10- Susilah 02.05.03.04.KWT
2012
12. Arimbi Plumbungan Januari Cicik 02.05.03.05.KWT
2011 gundari
13. Kama Kaligodong 10-07- Satini 02.05.03.06.KWT
Sutra 2010
14. Rukun Bondalem 10-07- Endah 02.05.03.07 KWT
Lestari 2010 Wahyunigsih
Asih
Sumber : Simluhtan BPP kapanewon Bambanglipuro Tahun 2022
119
3. Keadaan Sumberdaya Pertanian
Mayoritas petani di Desa Sungai Rengit Murni menanam padi dan jagung
sehingga padi dan jagung mempunyai luas lahan terbesar. Adapun keadaan
sumber daya pertanian, perikanan dan kehutanan dirincikan pada tabel
berikut.
Desa
No. Komoditas Sumbermulyo
T R
1. Padi
• Produksi (ton) 7370,7 6.504,12
• Profitas(kw/ha) 79 81.2
2. Kedelai
• Produksi (ton) 10 11,02
• Profitas(kw/ha) 3,1 2,98
3. Jagung
• Produksi (ton) 750 1.438,88
Desa
No. Jenis Hewan
Sumbermulyo
9. Sapi Potong 1.537
10. Kambing 1.343
11. Domba 1.268
12. Ayam Petelur 2.282
120
13. Ayam Potong 3.113
14. Ayam Buras 17.125
15. Itik 6.036
16. Lain2/Babi 213
Sumber : Database BPP Bambanglipuro 2022
121
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan kebutuhan pangan menuju ketahanan pangan nasional
maupun daerah diupayakan ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya.
b. Intensifikasi pertanian berwawasan agribisnis dilaksanakan dengan
memperhatikan peningkatan efisiensi produk, penekanan pada keunggulan
koperatif dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan mengikut sertakan petani
dalam usaha peningkatan perekonomian pedesaan.
2. Tujuan Khusus
a. Penetapan pola usaha tani, pemilihan komoditas dan teknologi didasarkan pada
hasil musyawarah kelompok tani.
b. pengendalian organisme pengganggu yang sesuai dengan pelaksanaan
pengendalian hama terpadu (PHT), pelaksanaan PHT ditingkat lapang lebih
ditingkatkan
c. Untuk meningkatkan nilai tambah dan menekan susut hasil baik susut mutu
maupun susut bobot dilaksanakan perlakuan panen dan pasca panen dengan
teknologi.
d. meningkatkan petani muda yang dapat berperan dalam kegiatan pertanian
e. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura dengan
melaksanakan intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi pada lahan sawah,
pekarangan maupun tegal.
f. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kemandirian pelaku
utama dan pelaku usaha di setiap sub sistem Agribisni
g. Meningkatkan sarana dan prasarana BPP untuk meningkatnya fungsi dan
perannya dalam penyelenggaraan penyuluhan
122
D. MASALAH
1. Masalah Umum
a. Saluran irigasi yang tidak berfungsi dan mendangkal
b. Kesuburan tanah menurun
c. Agroekosistem dilahan pertanian yang sudah tidak seimbang
d. serangan OPT setiap tahun ada
e. Meningkatkan kerusakan lingkungan dan Perubahan iklim
f. Penyusutan lahan sawah akibat alih fungsi
g. Pemupukan yang belum berimbang
h. Produktivitas usaha tani belum optimal
i. Kurangnya pemupukan modal bagi poktan
j. kuota pupuk bersubsidi berkurang dan mahal
2. Masalah Khusus
a. Produktivitas padi sawah belum optimal
b. Produktivitas kedelai belum optimal
c. Penetapan system tanam tajarwo belum optimal
d. Penggunaan pupuk organic yang masih kurang
e. Serangan OPT Padi
f. Harga panen padi, palawija menurun
g. Lahan pekarangan belum dimanfaatkan secara intensif
h. Kelembagaan petani belum berfungsi optimal
i. Petani yang sudah berumur lanjut usia (tua)
j. Kinerja pengelola PUAP kurang optimal
123
D. PENETAPAN MASALAH
1. Tanaman Pangan
a. Pengguanaan pupuk organic masih rendah ditingkat petani karena petani belum
mengetahui manfaat dan cara pembuatan pupuk organic
b. Kotoran ternak banyak dijual diluar daerah
c. 50% petani di desa sumbermulyo kapanewon bambanglipuro belum mampu
memupuk tanamannya dengan berimbang
d. 80% petani sayuran masih kurang modal untuk budidaya bawang merah dan
cabai merah
e. Pada saat panen raya harga murah untuk semua komoditas
f. Harga kebanyakan ditentukan oleh pedagang
g. Petani yang umurnya sudah diatas 60 tahun sulit untuk menggerakkan
anggotanya
h. SDM Petani yang rendah akan teknologi atau alsintan
2. Perkebunan
a. petani belum mau melaksanakan pemupukan tanaman kelapa dengan
menggunakan pupuk pabrik maupun kimia
b. produksi dan produktivitas tanaman tebu masih rendah
c. komoditas tanaman perkebunan hanya sebagai usaha tani sampingan
d. serangan hama tanaman kelapa meningkat
e. harga jual kelapa rendah dan tidak stabil
3. Peternakan
a. petani terhadap birahi sapi masih banyak yang belum memahami
b. tidak mempunyai fasilitas perbaikan pakan
c. Tingkat produktivitas sapi potong masih rendah
d. teknologi perkandangan belum dikuasai
e. belum dilakukan pengendalian parasite
f. produktivitas itik masih rendah
g. tingkat moralitas ayam dan itik masih tinggi
h. pakan yang diberikan kualitasnya rendah
124
Form. 1. KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN
No. Tujuan Masalah Ikhtiar yang Lokasi Waktu Fasilitator Pelaksana Sumber Keterangan
dilakukan biaya
1. peran kelompok Petani belum Sosialisasi Desa 1 Bulan PPL, Dinas Petani Swadaya -
tani memanfaatkan pengembangan Sumbermulyo pertanian,
kelompok tani poktan dan PPS
sebagai gapoktan
tempat belajar
2. Penumbuhan Minat pemuda Sosialisasi dan Desa 1 Bulan PPL, Pemuda Dana Desa -
minta pemuda untuk bertani pelatihan Sumbermulyo DPA/DPM desa
bertani rendah taruna tani
3. Petani tidak Mahalnya Pelatihan Desa 3 Bulan PPL,PPS, Petani Swadaya -
bergantung pada pupuk subsidi pembuatan Sumbermulyo POPT,
pupuk subsidi nitrobacter PRAKTISI
125
Form. 2 . MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2022
Tabel 22 - Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Desa Sumbermulyo
N Keada Tuju Masal Sasaran Kegiatan Penyuluhan K
o. an an ah Pelaku Pela Petug et
utama ku as
Usah
a
W T P L P L P Mat Kegiat Vo Loka Wak Sumb Penang Pelaks
T T D eri an/ l si tu er ung ana
Metod biaya jawab
e
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1
1. Belum Petan Petani 17 1 1 Kons Cerama 3 Gapo Nove Swad Korluh PPL
semua i masih ep h, ktan mber aya
petani dapat asing PHT, diskusi, ,
paham meng denga Ham demons Mare
penge endal n a trasi t, juli
ndalia ikan konse pada lapanga
n hama p PHT tumb n
hama dan uhan,
penya peny
kit akit
126
denga deng
n an
konsep konse
PHT p
PHT
2. Produ Prod Kesub 17 1 1 Jenis Cerama 2 Gapo Nove Swad Korluh PPL
kstifita uktifi uran - h, ktan mber aya
s tiap tas tanah jenis diskusi, ,
tahun naik menur pupu demons Mare
tidak dari un k trasi t
ada tahun yang lapanga
pening ketah men n
katan un urun
kan
kesu
bura
n
tanah
,
peng
emba
ngan
mikr
oorg
127
anise
me
3. Petani Petan Renda 17 1 1 Pem Cerama 3 Gapo Dese Swad Korluh PPL
masih i hnya buata h, ktan mber aya
bergan berali pengu n diskusi, ,
tung h ke naan kom demons Mare
pada pupu pupuk pos, trasi t,
pupuk k organi poc, lapanga agust
kimia organ k ferm n us
ik entas
yang i
tidak pupu
memi k
liki kand
efek ang
egatif
di
lahan
4. Pupuk Petan Pupuk 17 1 1 Peng Cerama 3 Gapo Dese Swad Korluh PPL
subsidi i subsid emba h, ktan mber aya
mahal dapat i tiap ngan diskusi, ,
mem tahunn nitro demost Mare
buat ya bacte rasi t,
pupu menga r lapanga agust
128
k lami n us
altern pening
atif katan
5. Hasil Prod Saat 17 1 1 Budi Cerama 3 Gapo Mare Swad Korluh PPL
jual uk panen daya h, ktan t. aya
hasil preta raya perta diskusi, Juli,
pertani nian harga ian demosn nove
an memi hasil sehat tasi mber
murah liki panen lapanga
harga murah n
yang
wajar
6. Kelom Mem Biaya 17 1 1 Mod Cerama 1 Gapo Dese Swad Korluh PPL
pok angk tenaga ernis h, tan mber aya
beralih as kerja asi diskusi
ke biaya mahal perta
moder tenag nian
nisasi a
pertani kerja
an yang
maha
l
7. Sebagi Rege Gener 17 1 1 Pelu Cerama 1 Gapo
Juli Swad Korluh PPL
an neras asi ang h, ktan aya
129
besar i muda usah diskusi,
petani petan tidak a LAKU
sudah i mau perta
tua bertani nian
130
Form. 3. RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN (RKTP)
Tabel 23- Rencana kerja tahunan penyuluh pertanian
131
me
3. Petani Rendahny 17 Pembuatan Ceramah, 3 Gapokt Desembe Swada Korluh PPL
beralih ke a kelomp kompos,POC, diskusi, an r, Maret, ya
pupuk pengunaa ok Fermentasi demonstra agustus
organik yang n pupuk pupuk si
tidak organik kandang lapangan
memiliki
efek negatif
di lahan
4. Petani dapat Pupuk 17 Pengembanga Ceramah, 3 Gapokt Desembe Swada Korluh PPL
membuat subsidi kelomp n Nitrobacter diskusi, an r, Maret, ya
pupuk tiap ok demonstra agustus
alternatif tahunnya si
mengalam lapangan
i
peningkat
an
5. Produk Saat 17 Budidaya Ceramah, 3 Gapokt Maret, Swada Korluh PPL
pretanian panen kelomp pertanian diskusi, an juli, ya
memiliki raya harga ok sehat demonstra novembe
harga yang hasil si r
wajar panen lapangan
murah
6. Memangkas Biaya 17 Modernisasi Ceramah, 1 Gapokt Desembe Swada Korluh PPL
132
biaya tenaga tenaga kelomp pertanian diskusi, an r ya
kerja yang kerja ok demonstra
mahal mahal si
lapangan
7. Regenerasi Generasi 17 Peluang Ceramah, 1 Gapokt Juli Swada Korluh PPL
petani muda kelomp usaha diskusi, an ya
tidak mau ok pertanian LAKU
bertani
(Suwarna AMd)
133
Lampiran 4. Materi Penyuluhan Pertanian
135
Lampiran. 5. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
1. Materi : Pembuatan Nitrobacter Dengan Mikroorganisme
Lokal Sebagai Pupuk Yang Efektif Dan Murah
2. Waktu : 60 Menit
3. Tempat : Sekertariat Gapoktan Sumber Harapan, Sumberulyo
4. Sasaran : Anggota Gapoktan Sumberharapan
5. Tujuan : Setelah selesai penyuluhan dapat mengadopsi materi
yang telah di berikan kedalam lahan pertanian petani
6. Metode : Kombinasi (Ceramah, diskusi dan praktik)
7. Media : Leaflet dan media sesunguhnya
8. Hari, Tanggal : Jum’at, 22 Juli 2022
Langkah kerja :
No. Waktu Materi Teknik Pembelajaran Ket.
1. 10’ Pendahuluan 1. Memberikan salam
1. Salam pembuka dan diteruskan
2. Perkenalan dengan obrolan yang
3. Menyampaikan difokuskan pada materi
tujuan yang dipelajari.
4. Menyampaikan 2. Menjelaskan kepada
manfaat sasaran suluh tentang
tujuan diadakannya
penyuluhan dan hasil
yang akan dicapai.
2. 45’ Isi/Materi 1. Mengajak diskusi petani
1. Diskusi agar menyampaikan
masalah yang masalah yang dihadapi
dialami dan mengajak untuk
2. Menginspirasi menyelesaikan masalah
pertani untuk yang di hadapi petani.
mendapatkan 2. Menjelaskan tentang
solusi atas pengembangan
kemauan sendiri mikroorganisme Lokal
3. Penjelasan 3. Membahas apa yang
pengembangan belum dipahami peserta
136
mikroorganisme 4. Rencana tindak lanjut
Lokal
4. Tanya jawab
5’ Pengakhiran 9. menyimpulkan hasi
1. Kesimpulan yang disampaikan
2. penutup dengan memberikan
pertanyaan kepada
petani
10. pembagian leaflet
11. salam penutup
137
Lampiran. 6. Sinopsis
SINOPSIS
JUDUL MATERI : PEMBUATAN NITROBACTER DENGAN
MIKROORGANISME LOKAL SEBAGAI PUPUK YANG EFEKTIF DAN MURAH
Memasuki musim tanam, para petani mulai mengeluhkan hilangnya pupuk subsidi.
Sedangkan sebagai gantinya petani tidak sanggup dengan pupuk nonsubsidi yang harganya
mahal.
Meskipun penyaluran pupuk subsidi tersedia melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan),
namun stoknya terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan para petani. Banyaknya persyaratan
bagi petani yang ingin mendapatkan pupuk subsidi tersebut, membuat petani mulai
kehilangan kesempatan untuk mendapat jatah pupuk subsidi. Sedangkan untuk beli pupuk
nonsubsidi harganya mahal.
Sehingga diperlukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menembangkan
mikroorganisme lokal sebagai pupuk yang efektif.
Tujuan pemanfaatan mikroorganisme ini yaitu untuk memperbanyak kandungan
pupuk yang diberikan kepada tanaman dan juga menangkap unsur-unsur yang ada di
alamAdapun cara pengembangan mikroorganisme lokal dapat dilakukan oleh petani dengan
mudah yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan drum ukuran 200 Liter dengan dibuat sistem tornadiboost (sistem ini
mempercepat proses pengembagan bakteri), air sumur 195 Liter, urean 5 kg, tetes tebu 5
Liter dan biang mikroorgaisme Lokal 5 liter.
1. Masukan air kedalam drum.
2. Masukan urea dan tetes tebu lalu aduk hingga merata.
3. Setelah teraduk dengan merata masukan biang mikroba.
4. Tutup drum hingga 3 hari.
5. Setelah 3 hari sudah bisa digunakan
Adapun cara membuat biang Mikroorganisme Lokal :
1. Siapkan tanah dibawah kotoran ayam broiler/petelur 1 kg, urea 1kg, Tetes tebu 1 Liter
dan uirien hewan/air sumur 5 Liter.Siapkan toples serta plastik penutup dan karet 2.
Masukan urien/air sumur kedalam toples.
2. Masukan urea dan tetes tebu lalu aduk hingga merata
3. Setalah di aduk hingga merta masukkan tanah bawah kotoran ayam
12. Setelah bahan dimasukan tutup menggunakan plastik dan diberi karet agar rapat.
138
13. Diamkan selama satu minggu.
14. Setelah satu minggu biang siap di biakkan(sebelum dimasukan ke drum disaring
dahulu).
Cara aplikasi :
Diaplikasikan lahan pertanian pada usia 15-40 Hst dengan interval penyemprotan 1 minggu
sekali. dengan dosis 250 ml/1 gelas larutan kedalam 1 tangki kuran 14 liter-16 liter.
139
Lampiran 7. Metode Penyuluhan Pertanian
141
7. Materi 1. Macam Materi Pengembangan Materi yang
mikroorganisme disampaikan
2. Tujuan lokal. sesuai dengan
penyampaian Petani mampu kondisi yang
materi (PSK) mengadopsi dihadapi
inovasi kelompok.
3. Judul Materi penyuluhan
Mengatasi
mahalnya
pupuk dengan
pengembangan
mikroorganisme
lokal sebagai
pupuk yang
murah dan
efektif
142
Lampiran. 8. Media Penyuluhan Pertanian
143
Gambar 10 - Halaman belakang folder
144
Lampiran 9. Jurnal Harian PKL I
JURNAL HARIAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
145
• Pengamatan PHT
5. Selasa, 05 Juli Pertemuan KWT Aster -
2022
146
15. Jumat, 15 Juli Kunjungan ke RMU, -
2022 Gapoktan Sumber
Harapan
16. Sabtu, 16 Juli Penyusunan laporan -
2022
147
26. Selasa, 26 Juli Monev Alsintan dari dinas -
2022 Pertanian DIY & Bantul
di Gapoktan Sumber
Harapan
27. Rabu, 27 Juli Ujian Pembimbing 2 di -
2022 BPP Pandak
148
Lampiran. 10. Dokumentasi Kegiatan PKL 1
149
Pembagian Wilayah kelompok untuk Identifikasi
150
Gerakan Pengendalian Masal (Gerdal) Didesa Sidomulyo
Bimtek Budidaya Tanaman Agribisnis Hortikultura di lahan Pekarangan bersama KWT Kendedes
151
Pertemuan ke 1 bersama 10 Petani untuk IPW
152