Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAKSO DAN MIE AYAM PAK GITO

SAIFUL AMRI (K7615048)


BAKSO DAN MIE AYAM PAK GITO

Nama Dan Alamat Pemilik Data Perusahaan


Nama : Sugito Nama Usaha
Umur : 50 tahun Pak Gito mendirikan usahanya dengan nama “ Bakso
dan Mie Ayam Pak Gito”
Pendidikan : SD
Tempat Usaha
Alamat : Kaplingan, RT.06/20, Jebres, Surakarta
Lokasi usaha tersebut dibuka di Jl. Ki Hajar
Nama Usaha : Bakso dan Mie Ayam Pak Gito Dewantoro, Jebres, Surakarta (Belakang kampus
Lama berwirausaha : 31 tahun (2018) UNS).
Memulai usaha : 1986 Waktu Operasional
Modal Awal : Rp 300.000 Waktu operasional warung dibuka pada hari senin –
sabtu pada jam 09.00 – 20.00
Jumlah Karyawan : 7 (2018)
Aspek Pasar
Gambaran Umum Pasar dan Sasaran

Usaha penjualan Bakso dan Mie Ayam tersebut merupakan


pekerjaan utama keluarga Bapak Sugito. Usaha tersebut sudah
dirintis sejak tahun 1986 dan usaha ini mampu bertahan sampai
sekarang. Usaha tersebut sampai saat ini sudah memiliki 1 anak
cabang yang berada di jalan ngoresan yang lokasinya juga berada di
belakang kampus UNS. Sasaran warung tersebut adalah mahasiswa
dan karyawan di lingkungan UNS serta karyawan dan mahasiswa
lain di daerah jebres.
Jenis Produk yang Dipasarkan

Produk Makanan Produk Minuman


Bakso Pangsit Rp 10.000  Produk Minuman
Bakso Telur Rp 12.000
 Es Teh/ Teh Panas
Bakso Jumbo Rp 15.000
 Es Jeruk/ Jeruk Panas
Bakso Telur + Pangsit Rp 16.000
Bakso Jumbo + Pangsit Rp 17.000  Susu Coklat/Putih
Mie Ayam Rp 8.000  Kopi
Mie Ayam Pangsit Rp 9.000
Mie Ayam Bakso Rp. 10.000
Kualitas Produk
Produk yang dijual adalah produk dengan mutu terjamin karena bahan baku
yang digunakan adalah bahan baku yang segar dan tidak mengandung
pengawet. Daging sapi untuk bakso adalah daging sapi asli 90%. Mie yang
digunakan adalah produk Mie dengan kualitas terbaik dengan terigu
pilihan.
Target Pasar
Produk tersebut dapat dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak
sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu rumah tangga, sampai dengan
lansia sekalipun dapat menikmati produk ini karena menggunakan bahan-
bahan yang alami dan berkualitas.
Pesaing
Pak gito hanya memiliki beberapa pesaing yang tidak begitu mempengaruhi
usahanya. Karena memang dapat dikatakan pak gito sebagai pionir Bakso
di belakang kampus UNS. Sehingga warung pak gito cukup terkenal disekitar
UNS.
Aspek Pemasaran

Promosi
Promosi yang dilakukan oleh pak gito adalah beriklan di radio – radio di solo, namun tidak
dilakukan setiap saat.
Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar sudah dilaksanakan dengan membuka cabang baru didaerah
ngoresan dengan tujuan untuk menjangkau konsumen yang berasal dari daerah ngoresan.
Pengembangan Produk
Pengembangan produk sudah dilaksanakan dengan menambah berbagai varian bakso
dan Mie ayam dan tujuannya untuk mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah
tempat. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian ataupun cara
pendistribusian ke pelanggan dan juga melayani delivery order.
Aspek Manajemen dan Organisasi
Pengembangan Operasional
Pada operasional Bakso dan Mie ayam Pak Gito di masing – masing cabang dilakukan
oleh karyawan yang sudah ditunjuk. Total karyawan yang bekerja di warung tersebut adalah
7 orang termasuk cabang II. Pada masing – masing cabang sudah ditentukan karyawan
yang bertugas untuk membeli bahan baku di pasar. Pasar yang ditunjuk adalah pasar yang
terdekat dari lokasi berjualan.

Aspek Budaya
Segi Budaya
Bakso dan Mie Ayam sudah sangat melekat di masyarakat, sehingga makanan ini sudah
tidak asing lagi dilidah masyarakat. Hal ini menjadikan produk tersebut akan terus dinikmati
oleh masyarakat. Sehingga kecil kemungkinan produk tersebut sepi pelanggan.
Aspek Hukum

Izin Lokasi
Perizinan dari pihak warung Bakso dan Mie Ayam Pak Gito hanya sampai
pada perizinan RT setempat. Karena warung tersebut adalah produk lokal
yang bersifat Ukm, sehingga tidak perlu melakukan perizinan usaha seperti
perusahaan yang berskala besar.
Aspek Keuangan

 Kebutuhan dana dan sumbernya


Sumber dana yang digunakan oleh Pak Sugito adalah dana pribadi dan
dana dari relokasi oleh pihak pemerintah setempat pada tahun 2000an.
 Aliran kas (cash flow)
Bakso dan Mie Ayam Pak Gito tidak melakukan pembukuan secara
akuntansi dan hanya menggunakan perhitungan sederhana yaitu hasil dari
penjualan pada satu hari sebagian digunakan untuk membeli bahan baku
dan sisanya dimasukkan ke dalam kas untuk kemudian digunakan untuk
membayar keperluan lain seperti sewa kios, gaji karyawan dan membayar
listrik.
 BEP

 Jumlah Pengeluaran per Hari :

 Sewa Tempat = 48.000.000 / 366 Hari = 131.000

 Gaji Pegawai = 10.500.000 / 30 Hari = 350.000

 Biaya Lain-Lain = 500.000 / 30 Hari = 17.000

 Total investasi = 50.000.000 / 365 Hari = 137.000

 Total Pengeluaran = 635.000 / hari

 Maka untuk BEP nya :

 Laba per mangkok = Harga Jual – Harga Produksi = 10.000 - 3600 = 6400

 Dengan Laba sejumlah tersebut, BEP = 635.000 : 10.000 = 64 piring

 Jadi, jumlah produk yang harus terjual setiap harinya untuk memenuhi penutupan modal adalah sebanyak 64 Mangkuk
Biaya modal (cost of capital)
 Biaya utang
Pak Sugito tidak menggunakan dana yang berasal dari
pinjaman manapun. Dana yang digunakan adalah murni
milik pribadi.
 Biaya modal sendiri
Biaya yang digunakan oleh pak sugito pada modal awal adalah sebesar
Rp 300.000 pada tahun 1986. Dan setelah direlokasi, dana yang digunakan
adalah sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). untuk keperluan
membeli peralatan, perlengkapan dan sewa kios.

Anda mungkin juga menyukai