Dosen Pengampu :
Boyman, S.T.,M.T
Disusun oleh :
Gagasan awal untuk memulai bisnis makanan bubur ayam ini muncul pada tahun 2010-
an ketika kakak dari Bapak Odoy asal Bandung merantau ke Karawang. Setelah Bapak Odoy
berdomisili di Karawang beliau belum mendapatkan pekerjaan dan sumber nafkah, Maka dari
itu untuk sementara bapak odoy hanya ikut membantu kakaknya berjualan bubur sembari
belajar membuat resep bubur ayam dari kakaknya. Pada tahun 2015 bapak odoy akhirnya
mencoba memulai usaha sendiri dengan membuka usaha warung bubur yang dinamai “Bubur
Ayam Bandung 22 Mang Odoy” dan bertempat di Jalan kosambi kec.klari (Samping mesjid al-
mujahidin kosambi). Untuk sekarang beliau sudah memiliki 5 karyawan.
2. Biaya Produksi
Izin Usaha
Untuk memenuhi syarat legalitas usaha Bubur ini, hanya membuat izin usaha dari
RT/RW di daerah kosambi.
1.Strategi Pemasaran
Pada strategi pasar penjualan bubur ayam ini tidak ada strategi khusus yaitu
memanfaatkan konsumen yang melewati Jalan raya kosambi. Jadi konsumen langsung
menuju ke tempat makan bubur ayam ini.
2. Persaingan
Sangat jelas pihak yang menjadi pesaing usaha ini ada pertama dari usaha kuliner
sejenis (sesama bubur ayam) banyak sekali disekitar wilayah kosambi. Kemudian usaha
non-sejenis ini karena lokasi usaha bersebelahan langsung dengan usaha nasi uduk dan
soto. Sudah pasti menjadi pilihan konsumen untuk memilih makan dimana.
3. Segmen Pelanggan
Lokasi usaha yang berdekatan dengan pasar, membuat rata-rata pelanggan yang
membeli bubur ayam disini mayoritas ibu - ibu. Ada juga pelanggan yang sudah lama
makan disini dan orang-orang yang sekedar ingin menyantap sarapan bubur ayam.
4. Marketing Mix
Produk
Harga
Harga per satuan mangkuk atau satu porsi bubur ayam ini bervariasi.
Polos : Rp. 5.000,-
Biasa : Rp. 8.000,-
Telur : Rp. 11.000,-
Ati Ampela : Rp. 10.000,-
Spesial : Rp. 13.000,-
Sate-satean : Rp. 2.000,-
Tempat dan Jam kerja
Usaha bubur ayam ini sangat strategis karena letaknya di pinggir jalan raya. Oleh
karena itu mudah di jangkau dan di akases oleh pelanggan. Untuk jam kerjanya pagi
mulai pukul 04.00-10.00 dan siang pukul 14.00- 21.00
Saluran Distribusi
Yaitu menggunakan saluran distribusi langsung tanpa melalui perantara ataupun
pedagang lain. Artinya konsumen langsung dapat menikmati makanan bubur ayam
langsung.
Promosi
Tidaka ada promosi melalui media atau iklan. Hanya dengan informasi dari mulut-
kemulut pelanggan yang sudah makan di usaha bubur ayam ini.
D. Aspek Manajemen dan Organisasi
1. Tenaga Kerja
Karena menyadari bisnisnya sudah mulai berkembang jadi sekarang beliau sudah
memiliki 5 karyawan. Untuk spesifikasi pekerjaan sendiri yaitu membuat bumbu dan
minuman bubur ayam, melayani pelanggan.
Pengalaman dan pembelajaran yang ada membuat pelaksanaan bisnis akan semakin
baik dan berkembang.
Spesifikasi Tempat : Yaitu usaha bisnis ini tepat di trotoar jalan raya kosambi samping
masjid al- mujahidin.
Pembuatan bubur : Bubur di buat dan di racik langsung di tempat usaha.
Prasarana :
1. Gerobak
2. Kursi
3. Meja & Kursi
4. ruko
5. Kompor
6. Panci
7. Alat Makan ( Mangkuk, Piring, Gelas , Sendok dll)
Bahan Baku
1. Beras
2. Ayam
3. Jeroan ayam
4. Telur ayam
5. Bumbu dan bahan pelengkap
Proses Kerja Pra-Produksi
1. Memilih bahan baku yan ingin dibeli.
2. Membeli bahan baku yang dibutuhkan
3. Langsung menuju lokasi usaha bubur ayam
Proses Kerja Produksi
1. Masak beras dengan air dengan diaduk sesekali di atas api kecil hingga menjadi bubur.
Tambahkan air jika diperlukan
2. Masukkan santan dan garam, aduk rata dan masak sebentar hingga meletup-letup,
angkat.
3. Tuang bubur ke dalam mangkuk saji, beri lada dan kecap lalu sajikan beserta suwiran
daging ayam dan bahan pelengkapnya.Masak beras dengan air dengan diaduk sesekali
di atas api kecil hingga menjadi bubur. Tambahkan air jika diperlukan.
4. Masukkan santan dan garam, aduk rata dan masak sebentar hingga meletup-letup,
angkat.
5. Tuang bubur ke dalam mangkuk saji, beri lada dan kecap lalu sajikan beserta suwiran
daging ayam dan bahan pelengkapnya.
F. Aspek Keuangan
Penawaran pasar dari usaha ini diperkirakan sekitar 130 porsi perhari nya. Perimintaan
pasar atau penjualan produk ini hanya sekitar 110 porsi perharinya, dan hal ini sedikit
lebih rendah dari perkiraan penawaran yang ditargetkan. Target pasar dari produk yang
di ingnkan oleh pemilik yaitu sesuai dengan penawaran pasar yaitu sekitar 110 porsi
perharinya.
Bubur Ayam Biasa (50 porsi x Rp. 8.000 x 30 hari) : Rp. 12.000.000,-
Bubur Ayam Telor (15 porsi x Rp. 11.000 x 30 hari) : Rp. 4.950.000,-
Bubur Ayam Ati Ampela (15 porsi x Rp. 10.000 x 30 hari) : Rp. 4.500.000,-
Bubur Ayam Spesial (20 porsi x Rp. 13.000 x 30 hari) : Rp. 7.800.000,-
3. Keuntungan Perbulan
Laba = Total Pemasukan - Biaya Produksi - Biaya Tenaga Kerja - BOP
= Rp. 7.370.000/bln
G. Tantangan Usaha
Tantangan terbesar ketika konsumen sepi dan memilih sarapan selain bubur ayam disini.
Persaingannya yaitu dengan penjual soto dan nasi kuning disebelah usaha bubur ayam itu
sendiri
H. Kesimpulan
Jadi dari semua aspek yang ada di atas usaha kuliner bubur ayam bandung 22 mang odoy
ini telah memenuhi studi kelayakan bisnis yang ada Harapan Usaha Target Pasar Masa
Mendatang yaitu usaha bubur ayam ini hanya satu tempat itupun terbatas, untuk
kedepannya berharap bisa lebih maju dan usahanya dapat berkembang lagi dan
mempunyai cabang di kawasan lain demi meningkatkan perekonomian keluarga dan
pekerja.
I. Rekomendasi
Agar target pasar dapat terpenuhi, Bapak odoy bisa menambahkan layanan pemesanan
makanan online seperti GoFood dan GrabFood. Layanan ini juga berguna agar usahanya
lebih dikenal oleh masyarakat luas.
J. Lampiran