Disusun Oleh :
Reza Herlina
PENDAHULUAN
Usaha kecil menengah dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha. Studi
kelayakan dapat diwujudkan dengan menggunakan proposal usaha walau dalam skala kecil dan
sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata
tidak menguntungkan. Riset pemasaran, juga dilakukan agar UKM tersebut dapat berjalan lancar
sesuai rencana untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan konsumen. Usaha
kecil menengah merupakan usaha yang dapat dilakukan dengan modal minimal dan dapat
memberikan hasil yang lumayan, tetapi dalam perencanaan dan pengembangannya memerlukan
analisa matang agar usaha kecil menengah dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Beberapa aspek dalam riset pemasaran antara lain adalah riset harus memperhatikan masalah
budaya setempat, sosial ekonomi, pribadi dan juga aspek psikologis dari konsumen.
B. Sumber dana
Semua sumber dana yang kami butuhkan berasal dari pimpinan.
C. Prediksi pendapatan
Tiap penjualan 200 buah bakso perhari dengan harga Rp.1000,-= Rp.200.000
Pendapatan/hari Rp.200.000 x 26 hari = RP.5.200.000
Apabila usaha ini berjalan lancer, tidak menutup kemungkinan hasil pendapatan bisa
sangat melebihi dari perhitungan diatas. Bisa mencapai sekitar Rp.8.000.000
D. Prediksi biaya
Listrik = Rp.500.000
Biaya air = Rp. 300.000
Biaya gaji 3 orang karyawan = Rp. 2.400.000
Biaya bahan baku = Rp. 3.000.000
Biaya tak terduga = Rp. 1.000.000
Total biaya =Rp. 7.200.000
E. Prediksi laba rugi
Adapun prediksi laba rugi dapat dilihat dibawah ini
Pendapatan – biaya-biaya
Rp. – 8.000.000 - Rp.7.200.000 = Rp. 800.000 jadi total laba rugi perbulan adalah
Rp.800.000 dengan prediksi penjualan sangat mini dan biaya yang cukup besar namun
perusahaan masih dapat keuntungan.
BAB III
PROYEK YANG DIUSULKAN
3.1 PROYEK YANG DIUSULKAN
A. Sifat investasi (baru atau perluasan)
Sifat investasi dari usaha yang diusulkan adalah investasi baru. Sebab sebelumnya
pemilik belum pernah menjalankan usaha dagang bakso pentol kuah ini.
B. Jenis produk
Jenis produk yang diusulkan adalah olahan Bakso yang beragam macamnya, mulai dari
bahannya, bentuknya, dan juga isi baksonya.Bakso sendiri merupakan produk yang
mudah diterima dan digemari banyak masyarakat. Sehingga pemilik berniat untuk
membuka usaha Bakso Pentol Kuah di tempat yang sering dilewati masyarakat. Dengan
adanya usaha bakso di pinggir jalan, para pelanggan akan lebih mudah untuk
menemukan lokasi bakso pentol kuah ini.
3.2 ASPEK TEKNIS
A. Sifat proyek
Sifat dari proyek ini adalah tidak tahan lama seperti makanan kemasan karena produk
yang di sajikan berupa makanan basah.Produk hanya bisa bertahan selama beberapa hari
saja dan setelah itu produk akan basi. Hal ini dikarenakan adanya bahan-bahan basah
yang diolah menjadi satu kesatuan makanan basah.
B. Jumlah produksi
Untuk jumlah produksi, Bakso pentol menargetkan pengolahan 5 kg ayam
perharinya.dengan tiap kg bakso dapat menyajikan 40-45 buah bakso pentol. Sehingga
dapat diasumsikan bakso pentol kuah menyajikan sekitar 225 buah perharinya.
C. Lokasi bakso pentol kuah memilih lokasi di Jln.Olahraga No. 08, Bangkinang Kota, Kab.
Kampar, Bangkinang, Riau. Lokasi ini berada di piggir jalan yang memudahkan
pelanggan untuk menemukannya sehingga dapat menarik perhatian para masyarakat yang
sedang berlalu melewati jalan tersebut. Selain itu, pemilik memilih lokasi tersebut adalah
karena lokasi terebut dekat dengan Taman Kota, sehingga memudahkan untuk
pemasokan barang dan meghemat waktu yang terpakai.
D. Usaha bakso pentol kuah melakukan proses pengolahan bahan baku dan mengupahkan
penggilingan adonan ke pasar. Bakso pentol kuah menggunakan peralatan yang
berkualitas untuk mengolah bahan baku menjadi makanan yang berkualitas. Peralatan
produksi yang digunakan antara lain :
1) Kompor
2) Wajan
3) Panci
4) Sendok kuah bakso
5) Saringan
6) Pisau
7) Sendok
8) Talenan
9) Blender
10) Panic langseng/ dandang
11) Baskom
Peralatan penyajian yang digunakan antara lain:
1) Piring
2) Mangkuk
3) Piring kecil
4) Gelas
5) Sendok
6) Garpu
7) Tisu
8) Plasti
9) Karet gelang
E. Proses produksi
Proses produksi suatu makanan terdapat beberapa tahapan, yaitu tahap
penerimaan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan,
scria penyajian makanan. Penerimaan bahan makanan meliputi pemeriksaan, pencatatan
dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima
sesuai dengan pesanan yang ditetapkan. Kemudian tahapan selanjutnya adalah persiapan
bahan makanan yang meliputi pembersihan bahan-bahan makanan sehingga siap
digunakan
serta menyimpan bahan makanan yang akan digunakan nantinya. Setelah itu, tahapan
pengolahan bahan makanan sebegai berikut (contoh: proses pemasakan bakso pentol)
1) Rebus bakso dalam panci kemudian saring dan sisihkan
2) Siapkan mangkuk dan masukkan bakso kedalam mangkuk
3) Tambahkan bawang goring dan seledri
4) Dan tambahkan kuah bakso
F. Kapasitas produksi
Kapasitas Produksi Berdasarkan peralatan yang telah dijabarkan sebelumnya,
produksi makanan yang ditargetkan adalah sekitar 200 buah bakso pentol. Schingas
dengan memperhatikan peralatan yang tersedia, maka dapat menghasilkan produk yang
maksimal.
G. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku
1) Daging ayam
2) Keju
3) Udang
4) Bawang merah
5) Bawang putih
6) Kecap manis
7) Air
8) Saus
Bahan penolong
1) Merica
2) Garam
3) Gula
4) Bawang goring
5) Cabai
6) Jeruk nipis
7) seledri
H. Tenaga kerja
Pemilik 1 orang
karyawan 3 orang
BAB IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN