Dosen Pengampuh :
Bapak Muhammad Danil, M.Pd.I
Mata Kuliah:
Manajemen Nirlaba
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan
usahannya, salah satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah
memilih bentuk kepemilikan. Seiring kali para wirausahawan tidak cukup banyak
meluangkan waktu untuk dan usaha mengevaluasi dampak dari berbagai jenis
bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu
saja salah satu bantuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk-
bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang
memiliki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usaha.
Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan
menjadi bentuk kepemilikan yang lain dapat menjadi hal yang menyulitkan,
memakan waktu, rumit, serta mahal.
Dalam banyak kejadian mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk
kepemilikan bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang
memberatkan bagi para pemilik. Oleh karenanya, para wirausahawan harus
bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis dan kepemilikan bisnis?
2. Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan
yang akan didirikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis”
4. Bagaimana cara membentuk kepemilikan bisnis?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui hal apa saja yang berkaitan dengan bentuk-bentuk
kepemilikan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BISNIS
Secara historis bisnis berasal dari bahasa inggris “business” dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam imu
ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang,
jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Dalam menjalankan
bisnis, seseorang perlu menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya. 1
Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan. Jadi
di dalam berbisnis, pelaku-pelaku bisnis akan melakukan berbagai usaha agar
bisnis yang dijalankan bisa lancar dan terhindar dari kerugian.
Kepemilikan usaha adalah suatu bentuk kegiatan usaha yang dilihat dari segi pemilik,
sumber modalnya, dan tujuan penderiannya, sehingga terdapat berbagai macam bentuk
kepemilikan suau usaha. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan usaha, sesuai dengan visi
dan misi yang dibawa oleh masing-masing usaha tersebut. Ada beberapa bentuk pertimbangan
yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan antara lain: jenis usaha yang dijalankan,
ruang lingkup usaha, pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko kepemilikan,
batas-batas pertanggung jawaban terhadap utang-utang perusahaan, besarnya investasi yang
ditanamkan, cara pembagian keuntunga, jangka berdirinya perusahaan, dan peraturan
pemerintah.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk
perusahaan yang akan didirikan, antara lain:
1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai
usaha
2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan
3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan
1
. Dr. Basu Swastha, Pengantar Bisnis, ( Jakarta :Gramedia Pustaka Utama : 1992 ),hal. 5
4. Rencana pembagian laba
5. Rencana penentuan tanggung jawab
6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
7. Bentuk kepemimpinan
8. Bertanggung jawab terhadap hutang-piutang perusahaan.2
1. Perusahaan Perseorangan
Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk
ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan
ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan
perusahaan. Di samping itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya.
2
. Ida Bagus Anom, Pengaruh Kepemilikan Bisnis, Jurnal Ekonomi. Vol.05.2016, Hal.7,
26-September 2021.
d. Lebih mudah memperoleh kredit
e. Kerahasiaan terjamin
2. Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang
atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masingmasing
anggota firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh
dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika
menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Keanggotaan tidak dapat berpindah
tangan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota
dalam firma adalah orangorang yang sudah saling mempercayai satu dengan yang
lain. Pada umumnya firma bukanlah badan hukum karena masing-masing anggota
dengan seluruh. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung
jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan
dari badan hukum bersangkutan.
Kebaikan Firma :
a. Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih
mudah untuk memperluas usahanya
b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial
yang lebih besar
c. Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja
diantara para anggotanya. Di samping itu, semua keputusan diambil
bersama-sama.
d. Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte
3
. Vernon, Introduction Businces, ( Solo : Citra Aji Pratama,2008). Hal 47
Keburukan Firma:
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan.
b. Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang
anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama
maka firma bubar.
c. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung
bersama oleh anggota yang lain. 4
4
. Jeft, Modrn Buciness, ( Jakarta : Bina Sanjaya,1996 ), Hal.50
Keburukan CV :
a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
b. Kelangsungan hidupnya tidak menentu
c. Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu komplementer
Keanggotaan dalam CV
Dalam CV terdapat dua macam yang juga sekutu-sekutu yang lain dalam
CV seperti :
• Sekutu pimpinan yakni anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus
dalam perseroan biasanya modal yang disetorkan lebih besar dari anggota
yang lain. Sekutu ini bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap
utang-utang perusahan
• Sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab atas utang
perusahaan sebesar modal yang disetorkan, dan mereka tidak
diperbolehkan aktif dalam perusahaan.
Selain sekutu pimpinan dan sekutu terbatas dapat dimasukan sekutu yang lain
adalah :
• Sekutu diam ini tidak ikut aktif dalam kegiatan perusahaan, tetapi
diketahui oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.
• Sekutu rahasia meeka aktif dalam perusahaan tetapi tidak mengetahui
oleh umum bahwa sebenarnya mereka termasuk dalam anggota CV
• Sekutu domant adalah seseorang yang tidak aktif perananya didalam
perusahaan dan tidak diketahui oleh umum sebagai anggota
• Sekutu nominal sebenarnya bukan pemilik perusahaan, tetapi ia selalu
memberikan saran kepada orang lain dengan kata-kata atau tindakan
• Sekutu senior dan junior keanggotaan mereka biasanya didasarkan pada
lamnnya investasi atau lamanya bekerja dalam perusahaan.
Keburukan PT :
a. PT merupakan subyek pajak tersendiri sedangkan deviden yang
diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak
pendapatan
b. Pendiriannya lebih rumit dan ongkos pendiriannya relatif tinggi
c. Relatif kurang terjaminnya rahasia perusahaan
5
. Lisia, ( Rancangan Bentuk Kepemilikan Bisnis ),Jurnal Ilmiah,Vol.5, No.1,2016,Hal. 45
aan umum dengan memperhatikan segala segi efisiensinya. Walaupun
demikian, menunjang kesejahteraan umum merupakan tujuan utama didirikannya
Perjan.
8. Koperasi
Menurut UU Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967, Koperasi Indonesia
diartikan sebagai: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan-badan hukum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa fungsi Koperasi Indonesia adalah :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b. Alat pendemokrasian ekonomi nasional
c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
d. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi
bangsa Indonesia serta dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.
9. Yayasan
Pada umumnya yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan melainkan lebih
menitikberatkan pada usaha-usaha sosial. Selain itu banyak juga yayasan yang
menjalankan suatu perusahaan baik seluruhnya maupun hanya sebagian. Jadi, yayasan
dibentuk sebagai badan hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang akan
dijalankan di luar kondisi persaingan usaha.
1. Perusahaan Perseorangan
Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangat mudah, karena tidak
ada suatu aturan khusus bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja kali perlu
izin khusus untuk usaha-usaha tertentu pada daerah tertentu. Misalnya
sertifikat tanah, surat izin mendirikan bangungnan, surat izin usaha
perdagangan, tanda daftar perusahaan yang dikeluarkan oleh kantor
perdagangan kabupaten. 7
. Yahya Syahputra, “Pengantar Bisnis”, Jurnal Bisnis, Vol 6, No.1, 2015, Hal.120
6
7
.http;//agri25.blogspot.co.id/2013/07/bentuk-nbentuk kepemilikan perusahaan.
2. Firma
Syarat pendirian firma :
a. Pembuatan akta pendirian firma. Karena perusahaan berbadan hukum
maka sangat perlu membuat akte perusahaan
b. Surat keterangan domisili perusahaan
c. Pendaftran ke pengadilan negeri
d. Surat izin usaha perdagangan
e. Tanda daftar perusahaan.8
3. Persekutuan Komanditer
CV dapat didirikan dengan syarat dan proseduryang lebih mudah daripada
PT, yaitu hanyamensyaratkan pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan
akta Notarisyang berbahasa Indonesia.Walaupun pendirian CV mengharuskan
adanya akta notaris, namun dalam Kitab Undang-UndangHukum Dagang
dinyatakan bahwa pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta Notaris.Pada
saat para pihak sudah sepakat untuk mendirikan CV, maka dapat datang ke
kantor Notarisdengan membawa KTP. Untuk pendirian CV, tidak diperukan
adanya pengecekan nama CV terlebihdahulu. Oleh karena itu proses nya akan
lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pendirian PT. Pada waktu
pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah
adanya persiapan:
a. Calon nama yang akan digunakan CV
b. Tepat kedudukan dari CV
c. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut
8
. http;//ksiboy.blogspot.co.id/2015/03/makalah kepemilkan bisnis.
ijinyang lebih lengkap dan akan digunakan untuk keperluan tender, biasanya
dilengkapi dengan surat-suratlain, seperti:
• Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
• Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
• Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
4. Perseroan Terbatas
Ketentuan untuk mendirikan PT:
a. Pendirian PT-Perseroan Terbatas hanya bisa dilakukan oleh Warga
Negara Indonesia.
b. Jumlah pendiri PT-Perseroan Terbatas minimal 2 (dua) orang3)
c. Pendiri PT (Perseroan Terbatas) untuk pertama kali juga bertindak
sebagai pemegang saham,
d. PT-Perseroan Terbatas minimal Rp. 20.000.000,- kecuali untuk bidang
usaha tertentudapat ditentukan berbeda sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
e. Jumlah Pengurus PT-Perseroan Terbatas (Direksi & Komisaris)
minimal 2 (dua) orang, jika Direksiatau Komisaris lebih dari satu,
maka salah satu diangkat menjadi Direktur Utama atau
KomisarisUtama.9
9
. Teks-id123dok.com.
Pendirian dengan menyiapkan data kerangkaAngaran Dasar Perseroan yang akan
dimuat dalam Akta Pendirian, yaitu :
a. Siapa yang akan mendirikan perusahaan?
b. Apa nama perusahaan yang akan dibentuk?
c. Dimana tempat & kedudukan-nya perusahaan?
d. Berapa modal dasar perusahaan?5) Maksud & Tujuan usaha
Perusahaan?
e. Siapa yang akan menjadi pengurus perseroan (Direktur &
Komisaris)?
Setelah Akta Pendirian selesai maka langkah selanjutnnya adalah
mengurus kelengkapanDokumen dan izin perusahaan seperti Surat Keterangan
Domisili Perusahaan, NPWP-Nomor PokokWajib Pajak, PKP (Pengukuhan Kena
Pajak), Pengesahan Menteri Hukum & HAM RI, Izin UsahaOperasional seperti
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), SIUJPT (Surat Izin Usaha Jasa
PengurusanTransportasi Izin Usaha Industri) atau TDI (Tanda Daftar Industri),
TDP (Tanda Daftar Perusahaandan Pengumuman) Berita Acara Negara RI.10
10
. Http;//www.coursehero.com.27/09/2021
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepemilikan ( Proprietorship ) adalah tipe organisasi yang paling sederhana,
dimana perusahaandimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya
sendiri atau dibawah suatu merek dagang.Pemilik bertanggung jawab penuh,
termasuk tanggung jawab yang tak terbatas. Bila perusahaanbangkrut, seluruh aset
pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa digunakan
untukmembayar hutang.
Hanya beberapa regulasi yang mengatur kepemilikan tunggal, dan pemilik
bisamemilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri untuk perusahaan. Jenis
bisnis ini berada dibawahyurisdiksi teritorial atau propinsi. Nama yang dipilih
oleh pemilik untuk menjalankan usahanya harusdidaftarkan di teritori atau
propinsi masing-masing. Bila pemilik (tunggal) menjalankan bisnis
dengannamanya sendiri tanpa tambahan kata-kata lain, maka ia tidak perlu lagi
untuk mendaftarkan namaperusahaannya.
Keuntungan dari tipe bisnis "kepemilikan" diantaranya adalah biaya awal yang
rendah, persyaratanyang relatif rendah untuk modal, dan kebebasan yang paling
besar dari regulasi pemerintah. Pemilikmempunyai tingkat kendali yang paling
tinggi dari seluruh tipe bisnis, dan mengantungi seluruhkeuntungan. Tapi karena
alasan yang sama pula maka sulit bagi pemilik untuk mengumpulkan modaldari
sumber lain, atau mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan bila dia
berhalangan karenasakit. Liabilitas tak terbatas dari pemilik juga menjadi
kerugian, terutama di pasar yang sedangberkembang, atau dalam situasi iklim
bisnis yang tidak
DAFTAR PUSTAKA