Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


“Disusun untuk memenuhi tugas kelompok”

Dosen Pengampuh :
Bapak Muhammad Danil, M.Pd.I
Mata Kuliah:
Manajemen Nirlaba

Disusun Oleh Kelompok 3 :

RANDY TUAH PRAYUDA ( NIM 0104191031 )


FENI WIDIANI ( NIM 0104192032 )
AGUNG WIRANATA ( NIM 0104193179 )

Semester V/ Prodi Manajemen Dakwah-D

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Bismillahirrohmanirrohiim
Segala puji bagi allah yang maha esa yang tiada pernah berhenti
mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Dengan kemudahan dan
pertolongan-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS”. Dalam penyusunan makalah
ini, kami menyadari akan keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan kami dalam
pnyusunan makalah ini. Namun kesulitan tersebut dapat dibantu oleh beberapa
Jurnal dan Referensi lainnya. leh karena itu kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada web jurnal dan referensi lainnya.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, walaupun kami telah berusaha dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna penyempurnaan makalah kami ini.
Kami berharap agar makalah kami ini bermanfaat dan dapat memperluas
serta menambah pengetahuan kalian semua.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Medan, September 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan ............................................................................................................... 2
A. Defenisi Bisnis Dan Kepemilikan Bisnis ................................................................. 2
B. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis ........................................................................ 3
C. Cara Mendirikan Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis ......................................... 16
Bab III Penutup ..................................................................................................................... 17
Kesimpulan ............................................................................................................................. 18
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan
usahannya, salah satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah
memilih bentuk kepemilikan. Seiring kali para wirausahawan tidak cukup banyak
meluangkan waktu untuk dan usaha mengevaluasi dampak dari berbagai jenis
bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu
saja salah satu bantuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk-
bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang
memiliki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usaha.
Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan
menjadi bentuk kepemilikan yang lain dapat menjadi hal yang menyulitkan,
memakan waktu, rumit, serta mahal.
Dalam banyak kejadian mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk
kepemilikan bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang
memberatkan bagi para pemilik. Oleh karenanya, para wirausahawan harus
bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis dan kepemilikan bisnis?
2. Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan
yang akan didirikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis”
4. Bagaimana cara membentuk kepemilikan bisnis?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui hal apa saja yang berkaitan dengan bentuk-bentuk
kepemilikan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

A. DEFINISI BISNIS
Secara historis bisnis berasal dari bahasa inggris “business” dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam imu
ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang,
jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Dalam menjalankan
bisnis, seseorang perlu menentukan bentuk kepemilikan bisnisnya. 1
Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan. Jadi
di dalam berbisnis, pelaku-pelaku bisnis akan melakukan berbagai usaha agar
bisnis yang dijalankan bisa lancar dan terhindar dari kerugian.
Kepemilikan usaha adalah suatu bentuk kegiatan usaha yang dilihat dari segi pemilik,
sumber modalnya, dan tujuan penderiannya, sehingga terdapat berbagai macam bentuk
kepemilikan suau usaha. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan usaha, sesuai dengan visi
dan misi yang dibawa oleh masing-masing usaha tersebut. Ada beberapa bentuk pertimbangan
yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan antara lain: jenis usaha yang dijalankan,
ruang lingkup usaha, pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko kepemilikan,
batas-batas pertanggung jawaban terhadap utang-utang perusahaan, besarnya investasi yang
ditanamkan, cara pembagian keuntunga, jangka berdirinya perusahaan, dan peraturan
pemerintah.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk
perusahaan yang akan didirikan, antara lain:
1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai
usaha
2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan
3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan

1
. Dr. Basu Swastha, Pengantar Bisnis, ( Jakarta :Gramedia Pustaka Utama : 1992 ),hal. 5
4. Rencana pembagian laba
5. Rencana penentuan tanggung jawab
6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi
7. Bentuk kepemimpinan
8. Bertanggung jawab terhadap hutang-piutang perusahaan.2

B. BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN


Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis berikut ini akan diuraikan beserta dengan
kebaikan dan kelemahannya, yaitu:
1. Usaha perseorangan
2. Firma
3. Persekutuan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perseroan Terbatas Negara (Pesero)
6. Perusahaan Daerah (PD)
7. Perusahaan Negara Umum (Perum)
8. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
9. Koperasi
10. Yayasan

1. Perusahaan Perseorangan
Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk
ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan
ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan
perusahaan. Di samping itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya.

Kebaikan usaha perseorangan :


a. Seluruh laba menjadi miliknya
b. Kepuasan pribadi
c. Kebebasan dan fleksibilitas

2
. Ida Bagus Anom, Pengaruh Kepemilikan Bisnis, Jurnal Ekonomi. Vol.05.2016, Hal.7,
26-September 2021.
d. Lebih mudah memperoleh kredit
e. Kerahasiaan terjamin

Keburukan usaha perseorangan :


a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
b. Sumber keuangan terbatas
c. Kesulitan dalam manajemen
d. Kelangsungan usaha kurang terjamin
e. Kurangnya kesempatan bagi para karyawan. 3

2. Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang
atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masingmasing
anggota firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh
dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika
menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Keanggotaan tidak dapat berpindah
tangan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota
dalam firma adalah orangorang yang sudah saling mempercayai satu dengan yang
lain. Pada umumnya firma bukanlah badan hukum karena masing-masing anggota
dengan seluruh. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung
jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan
dari badan hukum bersangkutan.
Kebaikan Firma :
a. Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih
mudah untuk memperluas usahanya
b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial
yang lebih besar
c. Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja
diantara para anggotanya. Di samping itu, semua keputusan diambil
bersama-sama.
d. Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte

3
. Vernon, Introduction Businces, ( Solo : Citra Aji Pratama,2008). Hal 47
Keburukan Firma:
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan.
b. Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang
anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama
maka firma bubar.
c. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung
bersama oleh anggota yang lain. 4

3. Perseroan Komanditer (CV)


Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV), salah
astu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota yang
lain bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan. Menurut
pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, CV adalah suatu bentuk
perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia
memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan
pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia
memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut
sertakan dalam perusahaan tersebut.
Dari pengertian di atas, diketahui bahwa dalam CV terdapat dua jenis sekutu yang
berlainan sifat dan tugasnya yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu
komanditer apabila tidak diperjanjikan lain, tidak tampil ke depan, artinya tetap tinggal di
belakang layar, ia hanya mempercayakan sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu
komplementer untuk ikut serta membiayai perusahaan yang dijalankan oleh sekutu
komplementer. Sedangkan sekutu komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan
perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak ketiga dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap pihak ketiga.
Kebaikan CV :
a. Modal yang dikumpulkan lebih besar
b. Mudah memperoleh kredit
c. Kemampuan manajemennya lebih besar
d. Pendiriannya mudah

4
. Jeft, Modrn Buciness, ( Jakarta : Bina Sanjaya,1996 ), Hal.50
Keburukan CV :
a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
b. Kelangsungan hidupnya tidak menentu
c. Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu komplementer
Keanggotaan dalam CV
Dalam CV terdapat dua macam yang juga sekutu-sekutu yang lain dalam
CV seperti :
• Sekutu pimpinan yakni anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus
dalam perseroan biasanya modal yang disetorkan lebih besar dari anggota
yang lain. Sekutu ini bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap
utang-utang perusahan
• Sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab atas utang
perusahaan sebesar modal yang disetorkan, dan mereka tidak
diperbolehkan aktif dalam perusahaan.

Selain sekutu pimpinan dan sekutu terbatas dapat dimasukan sekutu yang lain
adalah :
• Sekutu diam ini tidak ikut aktif dalam kegiatan perusahaan, tetapi
diketahui oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.
• Sekutu rahasia meeka aktif dalam perusahaan tetapi tidak mengetahui
oleh umum bahwa sebenarnya mereka termasuk dalam anggota CV
• Sekutu domant adalah seseorang yang tidak aktif perananya didalam
perusahaan dan tidak diketahui oleh umum sebagai anggota
• Sekutu nominal sebenarnya bukan pemilik perusahaan, tetapi ia selalu
memberikan saran kepada orang lain dengan kata-kata atau tindakan
• Sekutu senior dan junior keanggotaan mereka biasanya didasarkan pada
lamnnya investasi atau lamanya bekerja dalam perusahaan.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas juga disebut NV (Naamloze Vennootschap) terdiri dari para
pemegang saham (pesero/stakeholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas
terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Siapapun yang
berminat dapat membeli saham dan menjadi pemilik PT sebatas jumlah saham yang
dimiliki.
PT merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang
terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Para pemegang
saham hanya akan memperoleh deviden apabila perseroan itu mendapatkan laba.
Oleh karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk melaporkan
keuntungan yang diperolehnya. Bentuk PT biasanya dipakai untuk kegiatan usaha
yang besar yang membutuhkan modal dalam jumlah yang besar pula. Usaha
perseorangan, firma maupun CV dapat mengubah bentuknya menjadi PT agar
dapat memperluas volume usahanya.
Kebaikan PT :
a. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-
utang perusahaan
b. Kelangsungan hidup perusahan sebagai badan hukum lebih terjamin sebab
tidak tergantung pada beberapa peserta; pemilik dapat berganti-ganti
c. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada
orang lain
d. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume
usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru
e. Manajemen yang lebih kuat dan besar

Keburukan PT :
a. PT merupakan subyek pajak tersendiri sedangkan deviden yang
diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak
pendapatan
b. Pendiriannya lebih rumit dan ongkos pendiriannya relatif tinggi
c. Relatif kurang terjaminnya rahasia perusahaan

Cir-ciri PT sebagai berikut :


a. Didirikan dengan akte notaris dan disahkan oleh dapertemn kehakiman
b. Merupakan persekutuan modal
c. Tidak langsung mengerjakan kepentinggan anggota dan anggotanya
bersifat menunggu
d. Maju mundurnya usaha tergantung pada kecakapan direksinya
e. Besar kecilnya keuntungan tergantung pada jumlah saham yang dimiliki
anggota
5. Perseroan Terbatas Negara (Persero)
PT (Persero) merupakan salah satu bentuk perusahaan milik Negara yang
sebelumnya bernama Perusahaan Negara (PN). Umumnya Persero ini terjadi dari
Perusahaan Negara yang kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan
kepada pihak swasta. Tujuan Persero adalah mencari keuntungan maksimum
dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efisien.
Menurut Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang No. 1 tahun 1969,
dinyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan Persero adalah semua perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas dan diatur menurut Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang dalam mana seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh
Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Menurut Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri pokok
Persero adalah :
➢ Makna usaha adalah untuk mencari keuntungan
➢ Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk Perseroan Terbatas
➢ Hubungan-hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
➢ Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik Negara dan
kekayaan Negara yang dipisahkan seperti ini memungkinkan
diadakannya usaha bersama dengan pihak swasta baik swasta nasional
maupun swasta asing.
Di samping itu dimungkinkan juga adanya penjualan saham-saham
perusahaan milik negara
➢ Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara
➢ Pimpinan dipegang oleh Direksi
➢ Karyawannya mempunyai status sebagai karyawan perusahaan
swasta
➢ Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suara
didasarkan pada banyaknya saham yang dimiliki atau menurut
perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya. 5

6. Perusahaan Daerah (PD)


Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah. Perusahan Daerah bertujuan mencari keuntungan yang
nantinya dapat dipakai untuk pembangunan daerah. Kekayaan Perusahaan Daerah
dipisahkan dari kekayaan Negara untuk menghindari praktek usaha yang tidak
efisien.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 1969,
pengurusan Perusahaan-perusahaan Daerah tidak lagi dilakukan oleh Badan
Pimpinan Perusahaan-Perusahaan Daerah (BAPIPPDA). Pengurusan selanjutnya
diserahkan kepada Gubernur / Kepala Daerah. 3.7. Perusahaan Negara Umum
(Perum) Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan
kesejahteraan masyarakat. Dalam Instruksi Presiden R.I. Nomor 17 tanggal 28
Desember 1967, dinyatakan bahwa kegiatan usaha Perum terutama ditujukan
untuk melayani kepentingan umum, baik kepentingan di bidang produksi,
distribusi maupun konsumsi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip efisiensi. Bidang-
bidang usaha yang dilakukannya biasanya berupa jasa-jasa vital (public utilities).
Semua kekayaan Peruma dipisahkan dari kekayaan negara agar dapat mencapai
efisiensi. Walaupun seluruh modal Perum dimiliki oleh Pemerintah, tidak
menutup kemungkinan kepada pihak swasta untuk menanamkan modalnya pada
bidang yang sama.

7. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)


Berbeda dengan Perum yang semua kekayaannya dipisahkan dari
kekayaan negara, Perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara sebab merupakan
bagian dari Departemen/Direktorat Jenderal dan seluruh karyawannya berstatus
sebagai pegawai negeri. Kegiatan yang dilakukan terutama untuk kesejahteran

5
. Lisia, ( Rancangan Bentuk Kepemilikan Bisnis ),Jurnal Ilmiah,Vol.5, No.1,2016,Hal. 45
aan umum dengan memperhatikan segala segi efisiensinya. Walaupun
demikian, menunjang kesejahteraan umum merupakan tujuan utama didirikannya
Perjan.

8. Koperasi
Menurut UU Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967, Koperasi Indonesia
diartikan sebagai: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan-badan hukum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa fungsi Koperasi Indonesia adalah :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b. Alat pendemokrasian ekonomi nasional
c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia
d. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi
bangsa Indonesia serta dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

Koperasi dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat


lapisan bawah yang masih merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Sumber
Keuangan Koperasi Untuk menjalankan kegiatan koperasi, diperlukan sejumlah modal
yang memadai. Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
a. Anggota Koperasi Dapat dibedakan menjadi:
➢ Simpanan pokok, yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang
pada saat mulai menjadi anggota Koperasi, besarnya tetap dan sama
untuk setiap anggota
➢ Simpanan wajib, yaitu simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk
membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali
➢ Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang besarnya dan waktunya tidak
tertentu tergantung pada kerelaan anggota atua perjanjian antara
anggota dengan Koperasi
1. Pinjaman Koperasi dapat melakukan peminjaman kepada pihak luar
maupun anggota koperasi sendiri apabila modal yang ada dirasakan
belum mencukupi.
2. Hasil Usaha Keuntungan yang diperoleh Koperasi dari hasil
penjualan di atas harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk
memperbesar volume usahanya. Sumber dana seperti ini disebut
hasil usaha.
3. Penanaman Modal Sumber dana dari penanam modal jarang
didapat di Indonesia karena banyak usaha lain selain koperasi yang
dianggap lebih menarik. 6

9. Yayasan
Pada umumnya yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan melainkan lebih
menitikberatkan pada usaha-usaha sosial. Selain itu banyak juga yayasan yang
menjalankan suatu perusahaan baik seluruhnya maupun hanya sebagian. Jadi, yayasan
dibentuk sebagai badan hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang akan
dijalankan di luar kondisi persaingan usaha.

C. CARA MENDIRIKAN BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

1. Perusahaan Perseorangan
Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangat mudah, karena tidak
ada suatu aturan khusus bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja kali perlu
izin khusus untuk usaha-usaha tertentu pada daerah tertentu. Misalnya
sertifikat tanah, surat izin mendirikan bangungnan, surat izin usaha
perdagangan, tanda daftar perusahaan yang dikeluarkan oleh kantor
perdagangan kabupaten. 7

. Yahya Syahputra, “Pengantar Bisnis”, Jurnal Bisnis, Vol 6, No.1, 2015, Hal.120
6
7
.http;//agri25.blogspot.co.id/2013/07/bentuk-nbentuk kepemilikan perusahaan.
2. Firma
Syarat pendirian firma :
a. Pembuatan akta pendirian firma. Karena perusahaan berbadan hukum
maka sangat perlu membuat akte perusahaan
b. Surat keterangan domisili perusahaan
c. Pendaftran ke pengadilan negeri
d. Surat izin usaha perdagangan
e. Tanda daftar perusahaan.8

3. Persekutuan Komanditer
CV dapat didirikan dengan syarat dan proseduryang lebih mudah daripada
PT, yaitu hanyamensyaratkan pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan
akta Notarisyang berbahasa Indonesia.Walaupun pendirian CV mengharuskan
adanya akta notaris, namun dalam Kitab Undang-UndangHukum Dagang
dinyatakan bahwa pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta Notaris.Pada
saat para pihak sudah sepakat untuk mendirikan CV, maka dapat datang ke
kantor Notarisdengan membawa KTP. Untuk pendirian CV, tidak diperukan
adanya pengecekan nama CV terlebihdahulu. Oleh karena itu proses nya akan
lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pendirian PT. Pada waktu
pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah
adanya persiapan:
a. Calon nama yang akan digunakan CV
b. Tepat kedudukan dari CV
c. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut

Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya


dengan akta Notaristersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut,
sebaiknya CV tersebut di daftarkan padaPengadilan Negeri setempat dengan
membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan DomisiliPerusahaan (SKDP),
dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan. Namun, apabila menginginkan

8
. http;//ksiboy.blogspot.co.id/2015/03/makalah kepemilkan bisnis.
ijinyang lebih lengkap dan akan digunakan untuk keperluan tender, biasanya
dilengkapi dengan surat-suratlain, seperti:
• Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
• Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
• Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
• Keanggotaan pada KADIN Jakarta.

4. Perseroan Terbatas
Ketentuan untuk mendirikan PT:
a. Pendirian PT-Perseroan Terbatas hanya bisa dilakukan oleh Warga
Negara Indonesia.
b. Jumlah pendiri PT-Perseroan Terbatas minimal 2 (dua) orang3)
c. Pendiri PT (Perseroan Terbatas) untuk pertama kali juga bertindak
sebagai pemegang saham,
d. PT-Perseroan Terbatas minimal Rp. 20.000.000,- kecuali untuk bidang
usaha tertentudapat ditentukan berbeda sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
e. Jumlah Pengurus PT-Perseroan Terbatas (Direksi & Komisaris)
minimal 2 (dua) orang, jika Direksiatau Komisaris lebih dari satu,
maka salah satu diangkat menjadi Direktur Utama atau
KomisarisUtama.9

Prosedur untuk mendirikan PT:


Memilih nama yang akan digunakan. Mengingat nama PT tidak boleh
sama dengan nama PT yangsudah ada, maka sebaiknya nama perusahaan di cek
terlebih dahulu melalui Sisminbakum (dilakukanoleh pihak notaris) dan jika nama
PT belum terdaftar maka anda dapat menggunakan nama tersebut,Jika dianggap
perlu anda bisa melakukan pemesanan nama tersebut untuk didaftarkan terlebih
dahuluke Sisminbakum melalui Notaris. Pengecekan Nama PT juga dapat
dilakukan bersamaan pada saatanda ingin mengajukan permohonan Akta

9
. Teks-id123dok.com.
Pendirian dengan menyiapkan data kerangkaAngaran Dasar Perseroan yang akan
dimuat dalam Akta Pendirian, yaitu :
a. Siapa yang akan mendirikan perusahaan?
b. Apa nama perusahaan yang akan dibentuk?
c. Dimana tempat & kedudukan-nya perusahaan?
d. Berapa modal dasar perusahaan?5) Maksud & Tujuan usaha
Perusahaan?
e. Siapa yang akan menjadi pengurus perseroan (Direktur &
Komisaris)?
Setelah Akta Pendirian selesai maka langkah selanjutnnya adalah
mengurus kelengkapanDokumen dan izin perusahaan seperti Surat Keterangan
Domisili Perusahaan, NPWP-Nomor PokokWajib Pajak, PKP (Pengukuhan Kena
Pajak), Pengesahan Menteri Hukum & HAM RI, Izin UsahaOperasional seperti
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), SIUJPT (Surat Izin Usaha Jasa
PengurusanTransportasi Izin Usaha Industri) atau TDI (Tanda Daftar Industri),
TDP (Tanda Daftar Perusahaandan Pengumuman) Berita Acara Negara RI.10

10
. Http;//www.coursehero.com.27/09/2021
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kepemilikan ( Proprietorship ) adalah tipe organisasi yang paling sederhana,
dimana perusahaandimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya
sendiri atau dibawah suatu merek dagang.Pemilik bertanggung jawab penuh,
termasuk tanggung jawab yang tak terbatas. Bila perusahaanbangkrut, seluruh aset
pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa digunakan
untukmembayar hutang.
Hanya beberapa regulasi yang mengatur kepemilikan tunggal, dan pemilik
bisamemilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri untuk perusahaan. Jenis
bisnis ini berada dibawahyurisdiksi teritorial atau propinsi. Nama yang dipilih
oleh pemilik untuk menjalankan usahanya harusdidaftarkan di teritori atau
propinsi masing-masing. Bila pemilik (tunggal) menjalankan bisnis
dengannamanya sendiri tanpa tambahan kata-kata lain, maka ia tidak perlu lagi
untuk mendaftarkan namaperusahaannya.
Keuntungan dari tipe bisnis "kepemilikan" diantaranya adalah biaya awal yang
rendah, persyaratanyang relatif rendah untuk modal, dan kebebasan yang paling
besar dari regulasi pemerintah. Pemilikmempunyai tingkat kendali yang paling
tinggi dari seluruh tipe bisnis, dan mengantungi seluruhkeuntungan. Tapi karena
alasan yang sama pula maka sulit bagi pemilik untuk mengumpulkan modaldari
sumber lain, atau mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan bila dia
berhalangan karenasakit. Liabilitas tak terbatas dari pemilik juga menjadi
kerugian, terutama di pasar yang sedangberkembang, atau dalam situasi iklim
bisnis yang tidak
DAFTAR PUSTAKA

Swastha Basu, Pengantar Bisnis, ( Jakarta :Gramedia Pustaka Utama : 1992 )


Http;//www.coursehero.com.27/09/2021
Teks-id123dok.com.
http;//ksiboy.blogspot.co.id/2015/03/makalah kepemilkan bisnis.
Syahputra Yahya, “Pengantar Bisnis”, Jurnal Bisnis, Vol 6, No.1, 2015
http;//agri25.blogspot.co.id/2013/07/bentuk-nbentuk kepemilikan perusahaan.
Lisia, ( Rancangan Bentuk Kepemilikan Bisnis ),Jurnal Ilmiah,Vol.5, No.1,2016
Jeft, Modrn Buciness, ( Jakarta : Bina Sanjaya,1996 )
Vernon, Introduction Businces, ( Solo : Citra Aji Pratama,2008)
Anom ida, Pengaruh Kepemilikan Bisnis, Jurnal Ekonomi. Vol.05.2016, Hal.7,
26-September 2021.

Anda mungkin juga menyukai