DAN IMPLEMENTASI
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kita Panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa yang hingga saat ini
masih memberikan kesehatan, sehingga kita diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “BENTUK BADAN
USAHA DAN IMPLEMENTASI” sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih
yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Sri Wanti Nasution, S.E., M.M. selaku dosen mata
kuliah Pengantar Bisnis yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun semua kendala itu dapat kami atasi dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan mengenai Jaringan
Komputer yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dan berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan baik itu yang datang
dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada para pembaca khususnya para Mahasiswa Universitas Budi
Darma. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah kami selaku penulis meminta masukan demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Kelompok 3
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis)
tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manager, pekerja, dan konsumen. Masyarakat
memerlukan kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa, juga sebagai
tempat untuk mencari pekerjaan.
Dari uraian diatas perlu diketahui betapa berpengaruhnya dunia usaha dalam suatu
perekonomian, untuk lebih memahami tentang hal tersebut maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “BENTUK BADAN USAHA DAN IMPLEMENTASINYA”.
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan perseorangan adalah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu orang
pemilik dan merupakan suatu jenis usaha yang paling sederhana dan tidak kompleks.
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam
setiap peekonomian. Tetapi sumbangannya kepada seluruh produksi nasional tidaklah terlalu
besar (jauh lebih kecil dari persoalan perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari
usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu
pula dengan hasil produksi dan penjualannya. Perseorangan berarti suatu usaha yang
dijalankan oleh satu orang pemilik yang berarti setiap tindakan yang berhubungan dengan
perusahaan tersebut menjadi tindakan yang harus ditanggung jawabkan kepada pemiliknya
(dalam arti antara perseorangan dengan pemilik tanggung jawabnya tidak dipisahkan).1
Kelebihan :
c. Biaya yang rendah dalam pengelolaan, karena karyawan yang bekerja di dalam
perseorangan adalah si pemilik usaha.2
1
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
2
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
4
d. Tidak memalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya hanya
sampai akte notaris, dan surat keterangan domisili dari kelurahan saja. Tidak perlu melalui
proses pembuatan SIUP, atau TDP ataupun hingga membutuhkan surat keputusan dari
Menkeh dan HAM.
f. Apabila dalam bisnis perseorangan terjadi kerugian maka kompensasi kerugian dapat
dimasukan dalam perhitungan pajak penghasilan pemilik.
Kekurangan :
a. Seperti yang saya telah sebutkan di atas, bahwa perseorangan dengan pemilik
memiliki tanggung jawab yang sama atas setiap tindakan yang dilakukan oleh perseorangan
tersebut. Jadi kalau ada tuntuan hukum maka yang menanggung tuntuan tersebut adalah si
pemilik.
Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan
dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk
persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama
bersama. Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing
anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta
pendirian perusahaan. Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang
dimiliki oleh beberapa orang. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih
banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama didalam
menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan
dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.3
3
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya Utama
5
Kelebihan :
a. Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para
anggota.
b. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian.
Kekurangan :
b. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota
lainnya.
3. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Organisasi perusahaan seperti ini adalah
organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Di samping kemungkinan
memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah
tanggung jawab bersama didalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian
mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka
dirikan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik
perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari
4
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
6
satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung
jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.5
Kelebihan :
b. Dapat dicapai efisiensi dalam pimpinan perusahaan karena menempatkan orang yang
tepat.
e. Terjadi pemisahan antara pemilik dan pengelola usaha sehingga terlihat tugas pokok
dan fungsi masing-masing.
Kekurangan :
4. Persekutuan Komanditer
5
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
6
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya Utama
7
didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma),
sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.7
Kelebihan :
a. Pendiriannya mudah.
b. Bisa memenuhi kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah, yaitu dengan cara
menyerahkan sekutu komanditer.
Kekurangan:
b. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan.
e. Kesulitan kembali untuk menarik modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer.8
7
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
8
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
8
5. Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa
bagi masyarakat.Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh
Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.9
Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara (PN). Modal
yang dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari negara sedangkan sebagian
lainnya berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk mencari laba semaksimum
mungkin tentunya dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta menyediakan
barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas Negara antara lain:
9
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
10
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
9
Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang modalnya
seluruhnya berasal dari negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini didirikan tidak
hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dengan
menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang
bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut
hukum perdata.11
Meskipun BUMN dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan permodalannya, namun secara
umum BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat luas dan mencari
keuntungan.
2. Berstatus badan hukum yang diatur berdasarkan undang-undang dan tunduk pada
peraturan hukum di Indonesia.
3. Secara finansial, memiliki nama dan kekayaan sendiri agar dapat berdiri sendiri.
4. Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup
orang banyak).
5. Modalnya meliputi kekeyaan Negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagi-bagi
atas saham-saham.
6. Setiap tahunnya harus menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan laporan
rugi-laba untuk disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.12
Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA, dll.
Jenis-Jenis BUMN
11
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
12
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
10
b) Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu
bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan
Jawatan ditetapkan melalui APBN.
Badan usaha milik daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan daerah atau perusahaan yang dimiliki Daerah Tingkat II (Kabupaten), dan Daerah
Tingkat I (Provinsi). Modalnya berasala dari APBD tingkat II dan I.Sesuai dengan
perkembangan otonomi daerah. keuntungan yang diperoleh masuk dalam pendapatan asli
daerah, bukan kepala daerah. Tujuan Pendirian BUMD yaitu memberikan sumbangsih pada
perekonomian nasional dan penerimaan kas negara, mengejar dan mencari keuntungan,
pemenuhan hajat hidup orang banyak, dan perintis kegiatan-kegiatan usaha serta memberikan
bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah.14
7. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1
merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.15
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan
peran koperasi sebagai berikut:
13
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
14
SUMBER:Sumarni Murti, Jhon Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis, Edisi Kelima.
Yogyakarta:Liberty
15
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
11
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
8. Yayasan
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud
dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September
2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.17
Prosedur Pendirian Yayasan adalah Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris
dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan
pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan
yang telah memperoleh pengesahan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.18
16
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
17
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
18
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
12
A. BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN
1. Firma
Firma merupakan suatu badan usaha yang dapat dikatakan sebagai sebuah
persekutuan karena dijalankan oleh beberapa orang namun dengan menggunakan satu nama
sehingga hasil keuntungan yang diperoleh nanti dibagikan ke semua anggotanya. Tanggung
jawab yang dimiliki setiap anggota firma pun tidak terbatas sehingga resiko atau kerugian
pun akan ditanggung bersama-sama. Setiap anggota dalam persekutuan firma pun berhak
bertindak atas nama firma. Firma memiliki ketentuan tersendiri yang diatur dalam undang-
undang yaitu:
19
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
13
1. Kebutuhan akan modal perusahaan dapat lebih mudah terpenuhi dan peminjaman
kredit pun lebih mudah karena memiliki kemampuan finansial yang besar
2. Kemampuan pengelolaan manajemen lebih mudah karena bisa dilakukan pembagian
kerja kepada para anggota firma.
3. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak anggota firma.
1. Karena tanggung jawab setiap anggota yang tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, maka kekayaan pribadi para anggota Firma akan menjadi jaminannya.
2. Apabila terjadi kerugian yang disebabkan salah satu anggota Firma, maka semua
anggota harus menanggungnya.
3. Kelangsungan dari perusahaan tidak menentu, karena apabila salah satu anggota
mengundurkan diri atau membatalkan perjanjian, secara otomatis Firma pun
dinyatakan bubar.
4. Karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, tidak menutup
kemungkinan bisa terjadi perselisihan antar anggota.20
2. Perseroan Komanditer (CV)
20
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
21
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
14
b. Sekutu pasif/Sekutu Komanditer
Sekutu/anggota yang hanya menyerahkan modal saja dan memiliki tanggung jawab
yang terbatas atas persekutuan tersebut. Dan apabila perusahaan menderita kerugian, mereka
hanya bertanggung jawab sampai batas modal yang ditanam dalam persekutuan itu saja.
3. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) atau sering disebut Naamloze Vennootschaap (NV) adalah
suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang memiliki saham di
perusahaan tersebut. Perseroan Terbatas ini memperoleh modal dari hasil penjualan saham
22
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
23
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
15
untuk itulah kepemilikannya pun dimiliki lebih dari satu orang dan apabila salah satu dari
pemilik saham tersebut mengundurkan diri, perusahaan tetap dapat berjalan tanpa perlu
khawatir akan dibubarkan karena saham yang dimiliki orang tersebut bisa dijual ke orang lain
atau diganti kepemilikannya. Tanggung jawab para pemegang saham dalam Perseroan
Terbatas pun hanya sebatas sebesar modal yang mereka serahkan. Jadi mereka bertanggung
jawab atas hutang-hutang perusahaan hanya sebesar modal yang disetorkan masing-masing
individu, atau dapat dikatakan kekayaan milik perusahaan dipisah dengan kekayaan pribadi
para pemegang saham.
24
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
25
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
16
1. Modal Statuter
Besarnya modal sesuai dengan yang telah dicantumkan dalam akta pendirian.
2. Modal yang ditetapkan
Modal yang telah dimiliki oleh seseorang dan berupa saham. Besarnya minimal 20% dari
modal statuter.
3. Modal yang disetor
10% dari modal statute haruslah disetor secara tunai atau berupa barang yang senilai.
4. Modal Portofolio
Modal yang berupa saham yang masih berada dalam perusahaan tersebut.
Dan karena kepemimpinan dalam Perseroan Terbatas (PT) dimiliki oleh lebih dari
satu orang, maka dalam PT ada pembagian hak suara. Bagi yang memiliki saham dibawah
100 lembar, maka ia mempunyai hak suara 1, jika jumlah saham yang dimiliki lebih dari 300
lembar maka hak suaranya adalah 3, dan jumlah hak suara paling banyak adalah 6.26
5. Koperasi
Koperasi ialah suatu organisasi bisnis yang dikelola oleh orang-orang atau badan
hukum dengan berlandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dan asas kekeluargaan
agar dapat bekerjasama untuk menjalankan usahanya demi meningkatkan kesejahteraan para
anggotanya.27
a) Landasan Iidil
Landasan iidil koperasi adalah Pancasila. Setiap koperasi di Indonesia harus bermoral
Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.
b) Landasan Struktual
Landasan ini yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan UUD 1945 pasal 33 ayat
1 yang intinya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan
gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota
(masyarakat).
26
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
27
. Swastha, Basu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002
17
c) Landasan Mental
Landasan mental koperasi adalah berupa setia kawan dan kesadaran pribadi. Setia
kawan yang dimaksud disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi
menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran para
anggotanya.28
Sedangkan Prinsip Koperasi adalah:
a. Keanggotaannya bersifat sukarela.
b. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi.
c. Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing anggota
d. Balas jasa yang diberikan terbatas terhadap modal.
e. MandiriDan seperti halnya Badan Usaha yang lain.
Koperasi pun memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
a) Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan.
b) Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota.
c) Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
d) Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian.
e) Tanggung jawab usaha koperasi ditangan para pengurus.
f) Para anggota turut bertanggung jawab atas hutang koperasi terhadap pihak lain.
Koperasi pun memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Pengelolaannya bertujuan untuk memupuk laba demi kepentingan anggotanya.
b. Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen.
c. Koperasi berdasarkan kesukarelaan.
d. Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya.29
Namun dibalik kelebihannya, koperasi juga masih memiliki kekurangan seperti halnya
dibawah ini:
a. Memiliki keterbatasan di bidang permodalan.
b. Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya.
c. Tingkat kesadaran untuk berkoperasi pada anggota masih rendah.
Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan koperasi, perannya yaitu:
28
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
29
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
18
1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan
serta pemasyarakatan koperasi.
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.
Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen (penghasil)
barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi tersebut.
Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
para anggotanya.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam pengumpulan dana dari para
anggotanya, dan menyalurkannya kepada anggota yang sedang membutuhkan dana tersebut.
B. LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama
ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun
sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.31
30
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
31
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
19
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Di Indonesia Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai Bank Sentral. Bank
sentral memiliki tanggung jawab terhadap setiap kebijakan moneter yang diberlakukan oleh
setiap negara yang memiliki lembaga ini. Dibandingkan dengan perbankan lainnya
maka bank sentral tidak memiliki kepentingan profit dalam menjalankan tugasnya karena
bank sentral memiliki tugas sebagai penjaga kebijakan moneter dari pemerintahan yang
sangat berbeda jelas dengan bank bank konvensional di setiap negara. Tugas dari bank sentral
yang utama yaitu menjaga kestabilan dari nilai kurs dalam negeri dalam hal ini kurs mata
uang dari suatu negara, menjaga kestabilan bisnis perbankan dan juga sistem perekonomian
negara secara menyeluruh sehingga bank sentral menjadi lembaga yang penting dari suatu
negara.32
b. Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan
dan melayani masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya.
Bank umum juga dikenal dengan bank komersial dan dikelompokan kedalalm 2 jenis yaitu
bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang berstatus devisa memiliki
produk yang lebih luas daripada bank non devisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang
berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri.
c. BPR
Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil
dikecamatan dan pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank pasar, lumbung desa, bank
pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi BPR. Jenis produk yang
ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada
beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR, seperti giro dan ikut
kliring.33
32
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
33
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
20
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
1. Pasar Modal
Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana
(emiten) dengan para penanam modal (Investor). Dalam pasar modal yang diperjualbelikan
adalah efek-efek seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
Pasar uang (money Market) sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar tempat
memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan dipasar uang
adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini transaksi lebih banyak dilakukan dengan
mengunakakn media elektronika, sehingan nasabah tidak perlu datang secara langsung.
Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk menyimpan
uang yang sementara belum digunakan. Oleh petugas koperasi uang tersebut dipinjamkan
kembali kepada para anggota yang membutuhkanya.34
4. Pengadaian
5. Leasing
6. Asuransi
34
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
21
Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertanggungan. Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang harus dibayar sesuai dengan
perjanjian dan perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dengan menggantikanya
apabila nasabahnya terkena musibahatau terkena resiko seperti yang telah diperjanjikanya.
7. Anjak Piutang
Anjak piutang (factoring) dimana usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit
suatu perusahaan dengan cara membeli kredit bermasalah perusahaan lain. Atau dapat pulah
mengelola penjualan kredit perusahaan yang memerlukanya.
8. Modal Ventura
9. Dana Pensiun
Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatanya mengelola dana pensiun suatu
perusahaan pemberi kerja arau perusahaan itu sendiri.
b. Bentuk-bentuk Penggabungan
a. Penggabungan Vertikal-Integral: Suatu bentuk penggabungan antara antara
perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda, misalnya:
perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku,
disebut integerasi ke hulu/penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integerasi
ke hilir/penggabungan integral.
35
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
22
b. Penggabungan Horisontal-Paralelis: Bentuk penggabungan antara dua atau lebih
perusahaan yang bekerja pada jalur/tingkata yang sama, misalnya dalam pengolahan
bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
c. Sindikat: Bentuk perjanjian dengan kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek.
d. Concern: Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.
e. Joint Venture: Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri.
f. Trade Association: Persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan
yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari laba.
g. Kartel: Bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
h. Gentlemen’s Agreement: Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan
dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.36
c. Pengkhususan Perusahaan
36
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
37
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
23
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya
kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
b) Holding CompanyHolding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang
berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan
lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan
perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk).Holding Company bisa terbentuk
karena terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal.38
c) Karteladalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
d) Sindikasi adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan
suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan
penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi
perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar).
e) Concernadalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.Concern dapat muncul sebagai
akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun
vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Dengan concern, penarikan dana untuk anak
perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal
lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
f) Joint VentureMerupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint
venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang
sering bepergian untuk menikmati layanan yangfriendly (ramah) dan biaya yang efisien,
dimana pelanggan akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara
sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional
dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh
salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
g) Trade Associationyaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan
yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri
Rekaman Indonesia).
38
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
24
h) Gentlement’s AgreementPersetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan
maksud mengurangi persaingan diantara mereka.39
e. Cara-Cara Penggabungan atau Penyatuan Usaha
1. Consolidation/KonsolidasiAdalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula
berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup.
2. Merger dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau
beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi
modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi
pemegang saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka
menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar
dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.Contoh: PT. A yang
bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B yang
mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.Telkomsel
melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah
menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain
dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang
diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa
penggantian nama dan kegiatan. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga
ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.
Contoh: Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.40
39
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
40
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto,Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003
25
II. PENUTUP
Kesimpulan
Kelebihan :
d. Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para
anggota.
e. Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian.
Kekurangan :
41
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
26
d. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas.
e. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota
lainnya.
c) Persekutuan komanditer
f) Koprasi
g) Yayasan
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Noor Evi, Erry Febriansyah. 2007. Ekonomi Program IPS. Jakarta: Widya
Utama
27
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan dikunjungi pada tanggal 30
November 2017
28