Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GAYA MAGNET & MEDAN MAGNET

Dosen Pembimbing :

Melda Panjaitan, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 3 :

Kelas SI-M2102

FLOWERIS SINTA MAYA HASIBUAN (21120014)


WELA RAHMADANI (21120082)
MUHAMMAD HANIF SHIDDIQ (21120016)
IRWANDA ABDILLAH SEMBIRING (21120070)
SAMUEL MARCOPUTRA PANJAITAN (21120008)

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS BUDI DARMA

TP.2021-2022

JL.Sisingamangaraja No.338, Siti Rejo I, Kec. Medan Kota, Kota

Medan, Sumatera Utara 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang


Maha Esa, atas petunjuk dan bimbingan-Nyalah, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini yang berjudul “ GAYA MAGNET & MEDAN
MAGNET “.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh DOSEN mata kuliah Fisika Dasar I pada Program Studi
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi,
Universitas Budi Darma Medan .

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami senantiasa terbuka dan
berlapang dada untuk menerima masukan-masukan dan kritikan-
kritikan dari semua pihak guna melengkapi pembahasan makalah ini.

Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua


pihak yang telah memberi motivasi dan bantuan atas selesainya
pembahasan makalah ini. Semoga mendapat nilai tambah bagi kami
sebagai penyusun dan dapat berguna bagi semua pihak.

Medan, 17 Januari 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1


B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Gaya Magnet Pada Muatan Bergerak........................................3


B. Gaya Magnet Pada Muatan Berarus..........................................6
C. Medan Magnet Oleh Arus Listrik..............................................8
D. Sifat Kemagnetan.......................................................................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu


medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani
magnitis lithos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama
sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa
(sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam
berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet sekarang ini
ada hampir semua adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua
kutub, yaitu : kutub utara (north/N) dan kutub selatan (south/S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan
tertarik lebih kuat dari yang lain, taitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan
Internasional adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik
adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla.

iv
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara
sistematis dan efisien maka timbulah beberapa rumusan masalah yang
diantaranya :
1. Bagaimana Gaya Muatan pada muatan bergerak ?
2. Bagaimana Gaya Magnet pada muatan berarus ?
3. Bagaimana Medan Magnet oleh arus listrik ?
4. Apa saja Sifat Kemagnetan ?

C.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Gaya Muatan pada muatan bergerak.
2. Mengetahui Gaya Magnet pada muatan berarus.
3. Mengetahui Medan Magnet oleh arus listrik.
4. Mengetahui Sifat Kemagnetan.

D.MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, makalah ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran fisika.
2. Manfaat Praktis
a. Membantu mahasiswa dalam mempelajari Gaya Magnet &
Medan Magnet.
b. Membantu mahasiswa dalam mempelajari Gaya Muatan
pada muatan bergerak.
c. Dapat dimanfaatkan oleh guru Fisika sebagai referensi
pembelajarannya mengenai Gaya Magnet & Medan
Magnet.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gaya Magnet Pada Muatan Bergerak

Perhatikan gambar 1. (Muatan listrik q x F x x x x x x

bergerak dengan kecepatan v dalam medan x x x x x x x

magnetik homogen B { arah medan magnet x x x x x x x

masuk bidang kertas}). Hubungan antara x v x x

muatan (q) dan kuat arus (i) adalah I = dq/dt. x x x x x x x x

Kemudian, ruas kiri dan ruas kanan dikalikan d ℓ sehingga :

dℓ
id ℓ = dq dq v
dt
Subsitusikan nilai id ℓ kedalam persamaan dF = id ℓ B sinӨ sehingga

didapatkan

dF = dq vB sinӨ

F = qvB sin Ө

Jika Ө = 90° atau sin 90° = 1,besarnya gaya Lorentz pada sebuah

partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam medan magnet B menjadi

F = qvB.

Untuk menentukan arah gaya Lorentz yang dialami oleh penghantar

berarus listrik ataupun muatan listrik yang bergerak di dalam medan

magnet yang homogen, digunakan ataupun sekrup. Jika arus listrik I atau

vi
muatan q yang bergerak dengan kecepatan v diputar kearah medan

magnet B, F adalah arah sekrup.

Perhatikan gambar dibawah ini :

F
Aturan sekrup untuk muatan positif.
Keterangan :
B V = kecepatan, F = Gaya Lorentz
B = Induksi magnetik, Ө = Sudut yang diapit oleh v dan B,
dengan v dan B sebidang dan selalu tegak lurus terhadap F.

Selain cara tersebut, arah gaya Lorents juga dapat ditentukan


dengan menggunkan aturan tangan kanan. Untuk menentukan arah
gaya Lorentz pada muatan positif dengan menggunakan aturan tangan
kanan.

Sebuah partikel bermuatan listrik bergerak dengan kecepatan v,


tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhinya.
Lintasan partikel tersebut berupa lingkaran. Gaya Lorentz berfungsi
sebagai gaya sentripetal untuk gerak melingkar ini.

F = qvB sin Ө, untuk Ө = 90°, persamaannya menjadi :

F = qvB

Partikel tersebut bergerak melingkar karena gaya Lorentz


bersifat sebagai gaya sentripetal. Menurut Hukum II Newton, pada
gerak melingkar beraturan berlaku persamaan :

v2
Fsp = masp = m , dengan Fsp = qvB,
R
dengan :

B = induksi magnetik homogen yang arahnya masuk bidang


kertas (Wm-2).
v = kecepatan partikel (ms-1)
q = muatan partikel (C)
m = massa partikel (kg)

vii
R= jari-jari lintasannya (m)

Jadi, jari-jari lintasan sebuah partikel yang bergerak di dalam


medan magnet homogen sebanding dengan momentum partikel (mv),
serta berbanding terbalik dengan besarnya muatan partikel (q) dan
induksi magnetik (B) yang mempengaruhinya.

Gaya magnet arahnya selalu tegak lurus permukaan yang


dibentuk oleh v dan B. Artinya F selalu tegak lurus dengan v,dan
untuk v yang besarnya konstan dan arahnya tegak lurus dengan arah
B, maka gerak muatan adalah gerak melingkar beraturan pada suatu
bidang datar tertentu.

Gaya yang membuat benda bergerak melingkar (gaya


sentripetal) adalah gaya magnet, yang besarnya

Jika v dan B
F =qvB saling tegak
lurus

Mv2 mv
Sehingga qvB = R=
Bq
R

Artinya untuk partikel dengan v yang sama, jari-jari lintasannya


ditentukan oleh perbandingan massa dan muatan prinsip penggunaan
spektrometer massa.

Partikel dengan
Medan magnet
m/q tertentu
konstan yang
arahnya ke luar
bidang gambar R

Sumber ion

viii
B. Gaya Magnet Pada Muatan Berarus

Arus listrik adalah muatan yang bergerak ,Karenanya bila


dℓ
suatu penghantar yang dialiri arus berada dalam daerah bermedan

magnet, maka penghantar tersebut akan mengalami gaya magnet.

Tinjau elemen yang panjangnya dℓ yang arahnya searah dengan arah

arus. Jika pada penghantar ada muatan dq yang kecepatannya v, maka:

dℓ
v=
dt

dq
sedangkan I = dq = Idt
dt

gaya yang dialami oleh elemen dℓ adalah

dℓ
dF = dqn x B = (Idt) x B = I dℓ x B
dt

Gaya total pada potongan kawat adalah

Jika I konstan

ix
Bila suatu kumparan yang dialiri arus listrik berada dalam ruang

bermedan magnet, maka kumparan tersebut dapat mengalami momen

gaya

Gaya F1 dan F2 adalah

Pasangan gaya tersebut membentuk suatu momen gaya :

Momen gaya tersebut dapat dinyatakan dengan menggunakan

besaran baru yaitu momen magnet µ.

Sehingga

x
C.Medan Magnet Oleh Arus Listrik

Eksperimen yang dilakukan oleh H.C. Oersted menunjukkan

bahwa adanya arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat

menimbulkan medan magnet.

Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh muatan

yang bergerak (arus listrik) ada dua cara yang dapat digunakan yaitu

dengan hukum Biot-Savart dan dengan hokum Ampere.

Hukum Biot-Savart mempunyai kemiripan dengan hokum

Coulomb (untuk menentukan medan listrik) sedangkan hokum

Ampere mempunyai kemiripan dengan hukum Gauss (untuk

menentukan medan listrik).

Medan magnet di titik P akibat

elemen dℓ



Dengan r adalah vektor satuan dalam arah r (yaitu vektor

posisi titik P dari elemen dℓ.

k adalah tetapan yang besarnya bergantung pada medium

tempat sistem berada. Jika dalam medium hampa, maka

xi
Arah medan magnet yang ditimbulkan oleh elemen dℓ ditentukan

dari hasil operasi perkalian vector.

Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh seluruh

bagian kawat, maka

D.Sifat Kemagnetan

Sifat magnet dari suatu bahan dipengaruhi oleh bilangan

kuantum keempat yang dikenal sebagai bilangan kuantum spin (ms).

Bilangan ini menunjukkan arah dari gerakan elektron mengelilingi inti

atom. Spin electron mempunyai nilai +1/2 jika elektron bergerak

searah jarum jam, dan bernilai -1/2 jika elektron bergerak berlawanan

arah dengan jarum jam. Kontribusi gerakan elektron dalam atom yang

saling berlawanan ini akan menimbulkan suatu gaya yang disebut

momen magnetik, dimana resultannya akan sama dengan nol jika

momen yang dihasilkan oleh gerakan elektron yang searah jarum jam

diimbangi dengan gerakan elektron yang berlawanan dengan jarum

jam.

xii
Ditinjau secara mikroskopik, sifat-sifat kemagnetan dapat dibagi

menjadi tiga macam , yaitu diamagnetik, paramagnetik, dan

ferromagnetik. Bahan-bahan yang memiliki sifat diamagnetik, tidak

dapat ditarik oleh magnet, contohnya seng, emas dan bismuth.

Aluminium dan platina yang berada di dalam medan magnet yang

cukup kuat dapat ditarik, tetapi dengan gaya yang lemah. Bahan-

bahan ini bersifat paramagnetik. Nikel, besi dan konbalt menunjukkan

sifat kemagnetan yang sangat kuat. Bahan seperti ini disebut bersifat

ferromagnetik.

1. Diamagnetik

Bahan ini menghasilkan efek penolakan yang lemah terhadap

medan magnet, dan mempunyai sifat kemagnetan hanya karena

pengaruh dari medan magnet eksternal dihilangkan. Sifat diamagnetic

timbul karena penyusunan kembali orbit elektron dalam pengaruh

medan magnet. Merupakan sifat yang dimiliki oleh bahan yang semua

elektron dalam kulitnya berpasangan. Hal ini disebabkan resultan

momen magnetiknya sama dengan nol, karena semua spin elektron

1/2 diimbangi denagn semua spin elektron +1/2, sehingga bahan ini

tidak menciptakan medan magnet. Permeabilitas bahan ini : µ <µo.

Contoh : Bi, Cu, Au, Ag, Zn, NaCl.

xiii
2. Paramagnetik

Bahan ini memiliki kerentanan positif tetapi masih kecil terhadap

medan magnet. Bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet tetapi

tidak dapat menyimpan pengaruh magnet tersebut apabila medan

magnet eksternal dihilangkan. Merupakan sifat magnet dari bahan

yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbitalnya. Hal

ini menyebabkan momen magnetiknya tidak sama dengan nol, karena

ada arah putaran elektron yang tidak diimbangi. Sifat paramagnetic

timbul karena penyusunan kembali orbit elektron yang disebabkan

oleh pengaruh medan magnet eksternal. Jika bahan ini masuk ke

dalam solenoid, akan timbul induksi magnet. Permebilitas bahan ini :

µ >µo. Contoh : Al, Mg, W, Pt.

3. Ferromagnetik

Bahan ini memiliki kerentanan positif yang besar terhadap

medan magnet eksternal, dan dapat tertarik kuat dalam medan magnet,

serta dapat menyimpan pengaruh magnetik walaupun medan magnet

eksternalnya telah dihilangkan. Memiliki elektron yang tidak

berpasangan dalam orbitalnya, maka resultan momen magnetiknya

tidak sama dengan nol. Sifat magnetik yang kuat ini juga dipengaruhi

oleh adanya magnet domain.

xiv
Magnet domain dapat diartikan sebagai bagian-bagian kecil

dimana dalam setiap domain dipole atom betpasangan bersama-sama

dalam arah tertentu. Pengaturan ini pula yang menyebabkan

pembentukan bahan menjadi kristal selama proses pembekuan dari

bentuk leburnya. Permebilitas bahan ini : µ >µo. Bahan ini biasanya

yang dijadikan sebagai bahan untuk membuat magnet permanen.

Contoh Fe, Ni, Co.

xv
CONTOH SOAL :

1. Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan 3000 m/s memasuki

medan magnet 1000 T. Jika arah kecepatan dan medan magnet

membentuk sudut 30 maka gaya Lorentz yang dialami elektro sebesar

A. 1,6 x 10-13 N

B. 1,8 x 10-13 N

C. 2,4 x 10-13 N

D. 3,6 x 10-13 N

E. 4,8 x 10-13 N

Pembahasan / penyelesaian soal

Pada soal ini diketahui q = – 1,6 x 10-19 C (muatan elektron), v

= 3000 m/s, B = 1000 T dan α = 30°. Maka gaya Lorentz yang dialami

elektron dihitung dengan rumus sebagai berikut:

→ F = q . v . B . sin α

→ F = 1,6 x 10-19 . 3000 m/s . 1000 . 1/2

→ F = 2,4 x 10-13 N

Jadi soal ini jawabannya C.

xvi
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan

magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau

magnet tidak tetap.

2. Besarnya gaya Lorentz yang dialami penghantar dengan panjang

ℓ yang dialiri arus listrik I dalam medan magnet homogen B

memenuhi persamaan. F = Biℓ sin Ө.

3. Jari-jari lintasan sebuah partikel yang bergerak di dalam medan

magnet homogen sebanding dengan momentum partikel (mv), serta

berbanding terbalik dengan besarnya muatan partikel (q) dan induksi

magnetik (B) yang mempengaruhinya.

4. Bila suatu penghantar yang dialiri arus berada dalam

daerah bermedan magnet, maka penghantar tersebut akan

mengalami gaya magnet.

5. Adanya arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat

menimbulkan medan magnet.

6. Sifat magnet dari suatu bahan dipengaruhi oleh bilangan

kuantum keempat yang dikenal sebagai bilangan kuantum spin (ms).

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Fisika Departemen. Medan Dan Gaya Magnetkemagnetan.IPB :


Bogor.

Indrajit, Dudi. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. PT. Cipta :
Bandung

Kamajaya. Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas XII SMA IPA. Grafindo
: Bandung.

Kamajaya. 2008.Fisika Untuk Kelas XII Semester 1 SMA 3A. Grafindo


: Bandung.

www.id.wikipedia.org/wiki/magnet
 
www.sifrianustokan.blog.friendster.com

xviii

Anda mungkin juga menyukai