Anda di halaman 1dari 40

FISIKA LISTRIK DAN MAGNET

GAYA DALAM MEDAN MAGNET, SUMBER MEDAN


MAGNET, DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Disusun Oleh :

Nurinsani 201871043
Muh. Irvan Ansyori 201871050
Dian Dwi Satria 201871051
Ilham Maulana Asshidik 201871059
Putri Aulia 201871062
Falasifa Endah Reftiana 201871063
Aqhsal Qismullah 201871065
Dela Romadani 201871066
Romadon Siregar 201871067
Mohammad Faldi Maulidtya Bai 201871075
Ulfa Nadhifah 201871077

PROGRAM STUDI D III TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Fisika Listrik dan
Magnet yang diajukan dalam rangka menyelesaikan tugas mata yang diampu oleh Ibu Dewi
Purnama Sari,S.T.,M.T. dengan lancar dan baik.Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat dan telah membantu dalam pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah wawasan diri sendiri dan bagi teman-teman.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itulah kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sebagai
patokan untuk meningkatkan diri dalam berkarya di masa yang akan datang.

Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 14 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
GAYA-GAYA DALAM MEDAN MAGNET

1.1 Gaya-gaya dalam Medan Magnet


MEDAN MAGNET (⃗ B) terdapat di dalam suatu daerah dalam ruang jika suatu muatan yang
bergerak melalui daerah tersebut mengalami suatu gaya akibat gerakannya (sebagaimana
tampak pada gambar 30-1). Seringkali, sebuah medan magnet diketahui melalui pengaruhnya
terhadap jarum kompas. Jarum kompas mengarah sejajar arah medan magnet. Medan magnet
pertama kali ditemukan dalam bentuk batuan (magnetite/Fe3O4). Mempunyai kutub utara dan
kutub selatan. Hubungan antara magnet dengan listrik ditemukan melalui percobaan Oersted
(jarum kompas menyimpang disekitar kawat berarus. Hubungan antara listrik dengan magnet
ditemukan oleh Faraday dan Joseph Henry. Medan magnet dapat dinyatakan dalam gaya
magnet. Muatan yang bergerak di dalam medan magnet akan mengalami gaya magnet (Gaya
Lorentz), Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak
muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B).
Persamaan :
F = q (v × B)…………………………………………………………….(Persamaan 1.1)
Keterangan:
F = gaya Loretnz (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/s)

1.2 GARIS GARIS MEDAN MAGNET


Digambarkan pada daerah sesuai dengan arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas yang
ditempatkan pada daerah tersebut. Metode untuk menunjukkan garis medan disekeliling batang
magnet tampak pada gambar 1.1. Biasanya kita mengambil arah jarum kompas sebagai arah
medan tersebut.

Gambar 1.1 Pengaruh medan magnet terhadap jarum kompas


gambar 1. 2 Arah gaya medan magnet

1.3 MAGNET
Dapat memiliki 2 atau lebih kutub, meskipun magnet harus memiliki setidaknya satu kutub
utara dan satu kutub selatan. Karena jarum kompas menunjuk menjauhi kutub utara (N pada
gambar 1.1) dan mengarah ke kutub selatan, garis-garis medan magnet keluar dari kutub
utara dan masuk ke kutub selatan.
1.4 KUTUB-KUTUB MAGNET
Dari jenis yang sama (utara atau selatan) tolak menolak satu sama lain, sementara kutub yang
berbeda tarik menarik satu sama lain.
1.5 MUATAN YANG BERGERAK DALAM SUATU MEDAN MAGNET
Mengalami suatu gaya yang disebabkan oleh medan magnet tersebut, dengan syarat vektor
kecepatannya tidak searah dengan garis medan magnet. Pada gambar 1.2, muatan q bergerak
dengan laju ⃗v di dalam medan magnet dengan arah sebagaimana tampak. Arah gaya ⃗ F pada
masing-masing muatan diperlihatkan. Perhatikan bahwa arah gaya pada muatan negatif
berlawanan dengan arah gaya pada muatan positif dengan laju yang sama.
1.6 ARAH GAYA
Yang berkerja pada sebuah muatan +q yang bergerak didalam medan magnet dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan (gambar 1.3):
Buka tangan kanan anda. Arahkan jari-jarinya ke arah medan. Orientasikan ibu jari sesuai
dengan arah kecepatan muatan positif maka telapak tangan mendorong sesuai dengan arah gaya
pada muatan tersebut. Arah gaya pada muatan negatif berlawanan dengan arah gaya pada
muatan positif.

gambar 1. 3 Menentukan arah gaya magnet menggunakan aturan tangan kanan

1.7 BESAR GAYA (FM)


Pada sebuah muatan yang bergerak dalam sebuah medan magnet bergantung pada hasil kali
empat faktor :
q = muatan
v = besar kecepatan muatan
B = kekuatan medan magnet
sinɵ = dimana ɵ adalah sudut antara garis-garis medan kecepatan ⃗v.
1.8 MEDAN MAGNET PADA SUATU TITIK
Dinyatakan sebagai suatu vektor ⃗B yang dahulu induksi magnetik, atau rapat fluks magnetik,
dan kini hanya dikenal sebagai medan magnet
Kita mendefinisikan besar ⃗
B dan satuannya menurut persamaan
FM= qvB sin ɵ ……………………………………………………………(Persamaan 1.2)
Dimana FM dinyatakan dalam newton, q dinyatakan dalam coulomb, v dinuatakan dalam m/s,
dan B adalah medan magnet dalam satuan tesla(T).
1.9 GAYA PADA ARUS LISTRIK DALAM MEDAN MAGNET
Karena arus merupakan aliran dari muatan positif, sebuah arus mengalami gaya akibat medan
magnet. Arah gaya ditentukan dengan aturan tangan kanan seperti gambar 1.3 dan 1.4, dengan
arah arus digunakan sebagai pengganti vektor kecepatan.

gambar 1. 4 Menentukan arah gaya menggunakan kaidah tangan kanan

Besar ∆ FM dari gaya pada sebuah kawat ∆ L yang tidak panjang yang mengalirkan arus I
digantikan oleh
∆ FM= I L B sin ɵ …………………………………………………………(Persamaan 1.3)
Di mana ɵ adalah sudut antara arah arus I dan arah medan.untuk kawat lurus dengan panjang
L dalam suatu medan magnet homogen, persamaan ini menjadi:
FM = I L B sin ɵ……………………………………………………………(Persamaan 1.4)
Perhatikan bahwa gaya adalah 0 jika kawat searah dengan garis medan titik gayanya
maksimum jika garis-garis medannya tegak lurus terjhadap arah kawat.Analog dengan kasus
muatan bergerak, gaya adalah tegak lurus terhadap bidang di mana kawat dan garis-garis
medan berada.
1.10 MOMEN PUNTIR PADA KUMPARAN DATAR
Dalam medan magnet yang homogen: momen puntir τ dari sebuah kumparan datar dengan
N putaran, masing-masing mengalirkan arus I, dalam suatu medan magnet luar B adalah
dimana A merupakan luas kumparan, dan ɵ adalah sudut antara garis-garis medan dan tegak
lurus terhadap bidang kumparan. Untuk arah putaran kumparan kita memiliki aturan tangan
kanan berikut:
Aturlah agar ibu jari kanan tegak lurus terhadap bidang kumparan, sedemikian sehingga jari-
jari mengarah kea rah aliran arus. Maka momen punter bekerja memutari ibu jari sejajar
dengan arah medan (dimana orientasi momen puntirnya akan sama dengan 0).
Persamaan :
Ʈ = NIAB SIN ϴ ………………………………………………………(Persamaan 1.5)
Keterangan : A = Luas Kumparan (m2)
ϴ = Sudut antara garis medan maget
I = kuat Arus (A)
N = Jumlah Lilitan
B = kuat Medan magnet (T)
1.10 GAYA PADA KAWAT BERARUS LISTRIK
◦ Persamaan :
F = I . ℓ . B . Sin θ ………………………………………………...(Persamaan 1.6)
Keterangan :
F = gaya dalam newton ( N)
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
1.11 GAYA PADA KAWAT SEJAJAR BERARUS LISTRIK
◦ Persamaan :
μ 0. I 1. I 2
F1 = F2 = F = l ……………………………………………(Persamaan 1.7)
2 πd
Keterangan :
F1=F2=F= gaya Lorentz dalam newton (N)
µ0 = permeabilitas ruang hampa (4π.10-7 Wb/Am.M)
I1=I2= arus pada masing – masing kawat (A)
d = jarak antara kedua kawat (M)
θ = sudut antara arah I dan B
l = panjang kawat (M)
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN :
1. Jika terdapat Sebuah Kawat dengan Panjang sebesar 4 meter yang telah dialiri oleh Arus
Listrik sebesar 25 Ampere. Maka Kawat tersebut akan berada didalam pengaruh Medan
Magnet sebesar 0,06 Telsa yang akan membentuk Sudut 30℃ terhadap kawat. Maka
hitunglah besarnya Gaya Lorentz yang bekerja di Kawat tersebut.
Diketahui :
I = 25 A
B = 0,06 T
θ=30℃
Ditanya :
F…?
Jawab :
F = I . ℓ . B . Sin θ

F = 25 . 4 . 0,06 sin 30°


1
F = 100 . 0,06 .
2
F = 50 . 0,06
F=3N
1. Sebuah proton memasuki medan magnet dengan induksi magnetik 1,5 Wb/m2 dengan
kecepatan 2,0 x 107 m/s pada sudut 30° terhadap medan. Hitung besar gaya pada proton.
Diketahui :
B = 1,5 Wb/m2

v = 2,0 x 107 m/s


θ = 30°

q = 1,6 x 10−19
Ditanya : F …?
Jawab :
F = qvB sin θ

F = 1,6 x 10−19 . 2,0 x 107 . 1,5 sin 30°


1
F = 3,2 x 10−12 . 1,5 .
2
F = 2,4 x 10−12 N
1. Sebuah berkas sinar katoda (yaitu,berkas elektron; me =9,1 x 10−13 kg , q = -e) dibengkokkan
menjadi lingkaran dengan jari-jari 2,0 cm oleh sebuah medan homogen dengan B = 4,5 x
−3
10 T . Berapakah laju elektron tersebut ?
Diketahui :
−13
me =9,1 x 10 kg

r = 2,0 cm = 0,02 m
q = 1,6 x 10−19

B = 4,5 x 10−3 T
Ditanya : v …?
Jawab :
rqB
v=
m

0,02. 1,6 x 10−19 . 4,5 x 10−3


v=
9,1 x 10−13
v = 1,58 x 107
1. Dua kawat lurus yang panjangnya 2 m berjarak 1 m satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus
yang sama besar dan arahnya berlawanan. Jika gaya yang timbul pada kawat 1,5
× 10  N/m, tentukan kuat arus yang mengalir pada kedua kawat tersebut!
-7

Diketahui:
l=2m
d=1m
F = 1,5 × 10-7 N/m
I1 = I2 = I
Ditanya : I …?
Jawab :
μ 0 I 1. I 2
F= ℓ
2 πd
−7 2
4 π .10 . I
1,5 × 10   =
-7
2
2 π .1
2.10−7 . I 2
1,5 × 10   =
-7
.2
1
1,5 × 10-7 = 4.10−7 . I2

1,5 x 10−7
I2 = −7
4 x 10
I2 = 0,375 A
1. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi sepanjang arah
timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya 6.10-5 T. Jika massa
persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa arus yang mengalir di dalam
kawat supaya besar gaya yang dialaminya seimbang dengan berat kawat ?
Diket :
B = 6.10-5 T
m/l = 5 . 10-3kg/m
g = 10 m/s2

Ditanya : I = …….? Supaya gaya Lorentz seimbang dengan gaya berat


Jawab : 

FL = w
B. I. L = m . g 
B . I = m/L . g
6 . 10−5 . I = 5 . 10−3 . 10
I = 5000/6 Ampere
LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN :

1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal dengan arah arus dari utara ke
selatan, berada dalam medan magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah vertikal ke atas.
Bila panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah medan magnet. Berapa besar
dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh kawat ? ...

Diket : I = 2 A
B = 10 – 4 T
ℓ=5m
Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab :
FL = I . ℓ . B . sin θ
= 2 ampere . 5 meter . 10 -4 Tesla . sin 900
= 10-3 newton (Dengan arah gaya menunjuk ke Barat)
2. Suatu kawat berarus listrik 10 A dengan arah ke atas berada dalam medan magnetik 0,5 T
dengan membentuk sudut 30o terhadap kawat. Jika panjang kawat 5 meter, tentukan
besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat!

Diketahui:
I = 10 A
B = 0,5 T
α = 30o
l=5m

Ditanya:
F = ... ?

Jawab :
F = I.l.B sin α = (0,5)(10)(5) sin 300
F = 25(1/2) = 12,5 Newton

3. Suatu muatan bermassa 9,2 × 10-38 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan
magnetik 2 tesla. Jika muatan sebesar 3,2 × 10-9 C dan jari-jari lintasannya 2 cm, tentukan
kecepatan muatan tersebut!

Diketahui: m = 9,2 × 10-38 kg


B = 2 tesla
q = 3,2 × 10-9 C
R = 2 cm = 2 × 10-2 m
Ditanya : Besarnya kecepatan muatan (V) …?

Jawab:

m.v
R=
q.B
R.q. B
v=
m
(2 ×10−2 )(3,2× 10−9 )(2) 12,8× 10−11
v= = = 1,39 ×1017 m/s
9,2× 10
−28
9,2× 10−28

4. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua kawat mengalir arus listrik
yang sama besar yaitu 10 A dengan arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter maka
tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua kawat !

Diketahui : I1 = I2 = 10 A
a = 10 cm = 0,1 m
ℓ = 1 meter

Ditanya : FL…?

Dijawab :
FL = 4∏. 10-7 10.10 / 2∏.0,1
= 2 . 10-4 N (Dengan arah saling tarik menarik)

5. Sebuah ion (q=+2e) memasuki medan magnet1,2 Wb/𝑚2 dengan laju 2,5 x 105 m/s tegak
lurus terhadap medan tersebut. Tentukan gaya pada ion

Diket :
1
q = +2e = 2 × 1,6 × 10-19 =
5 × 1015
5

B = 1,2 Wb/m2
v = 2,5 x 105 m/s

Ditanya : F…?

Jawab :
F = q (v ×B)
1
F= 5 (2,5 x 105 x 1,2)
5 × 1015
F = 9,6 ×10-14 N
BAB II
SUMBER-SUMBER MEDAN MAGNET

2.1 Sumber-sumber Medan Magnet


Medan magnet dihasilkan oleh muatan yang bergerak,dan tentu saja itu termasuk arus
listrik. Sifat alami medan magnet yang di hasilkan oleh beberapa konfigurasi arus. Di bawah
masing-masing gambar di berikan besar B pada titik P yang tampak.Konstanta μ0 = 4π x 10-7
T.m/A disebut permeabilitas ruang bebas.Diasumsikan bahwa medium sekitarnya adalah ruang
vakum atau udara.
Arah Medan Magnet dari suatu kawat yang mengalir arus dapat ditentukan dengan
menggunakan aturan tangan kanan.
Peganglah kawat dengan tangan kanan,dengan ibu jari mengarah pada arah arus.Jari jari
selanjutnya melingkari kawat dengan arah yang sama dengan medan magnet.
Aturan yang sama dapat digunakan untuk menentukan arah medan untuk kawat melingkar
berarus.

2.2 Hukum Biotsavart


Persamaan yang menggambarkan medan magnet yang dihasilkan oleh stasioner arus
listrik . Ini menghubungkan medan magnet dengan besarnya, arah, panjang, dan kedekatan arus
listrik.
Persamaan :
μ 0 idl ×r
◦ dB = ………………………………………………………..(Persamaan 2.1)
4 π r2
μ 0 idl sin θ
◦ dB = ……………………………………………………...(Persamaan 2.2)
4π r2

Keterangan:
◦ dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T )
◦ k = μ 0/2 π
◦ μo = permeabilitas ruang hampa
◦ I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
◦ dl = perubahan elemen panjang dalam meter (m)
◦ θ = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik  yang ditentukan besar medan
magnetiknya
◦ r = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
Menurut Teori Laplace, besar induksi magnet yang disebabkan oleh elemen arus adalah :
 Berbanding lurus dengan arus listrik
 Berbanding lurus dengan panjang kawat
 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik yang diamati ke kawat
 Arah induksi magnetnya tegak lurus terhadap bidang yang melalui elemen arus

2.3 Medan Magnet dalam Kawat Lurus Panjang

Kawat lurus yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang homogen untuk
jarak yang sama dari kawat tersebut. Medan magnet yang dihasilkan membentuk lingkaran
mengelilingi kawat dan arahnya ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan.
Besar medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik dipengaruhi oleh besar arus lisrik
dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus yang diberikan dan semakin
dekat jaraknya terhadap kawat, maka semakin besar kuat medan magnetnya.

Gambar 2.1 Kawat Lurus Panjang

Rumus :
μ 0I
B=
2 πr

B=μ 0∈ ¿ ¿ …………………………………………………(Persamaan 2.3)


2 πr
Keterangan :
B = kuat medan magnet (Tesla)
μo  = permeabilitas ruang hampa
r    = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
I = kuat arus (A)
N= Jumalah lilitan

2.4 Medan Magnet di Kawat Melingkar

Kawat lurus melingkar yang dialiri arus listrik pada arah tertentu maka di sumbu pusat
lingkaran akan timbul medan magnet dengan arah tertentu. Medan magnet di sekitar kawat
melingkar juga dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Berbeda dengan kawat lurus
panjang, pada kawat melingkar ibu jari tangan kanan
menyatakan arah medan magnet dan keempat jari
lainnya yang menekuk menunjukkan arah arus listrik.

Gambar 2 2 Kawat Melingkar Berarus

◦ Rumus :
μ0 I
B= ……………………………………………………………..(Persamaan 2.4)
2t
¿
B = μ 0∋ 2 r ¿ ……………………………………………………………..(Persamaan 2.5)

Keterangan :
B = kuat medan magnet (Tesla)
μo  = permeabilitas ruang hampa
r    = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
N = Jumlah lilitan
I = kuat arus (A)

2.5 Medan Magnet di Solenoida

Sebuah selenoida adalah seutas kawat panjang yang berbentuk heliks. Dengan konfigurasi
ini, medan magnet yang homogen dapat dihasilkan dalam ruang yang dikelilingi oleh lilitan-
lilitan kawat yang akan kita sebut sebagai bagian dalam selenoida ketika selenoida dialiri arus.

Gambar 2 3 Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida


◦ Rumus :
N
B=μ 0 I ……………………………………………………….(Persamaan 2.6)
l

B = μ 0nI ………………………………………………………..(Persamaan 2.7)


Keterangan

B = kuat medan magnet (Tesla)


μo  = permeabilitas ruang hampa
n =Jumlah lilitan persatuan panjang (m)
N= Jumlah lilitan
I = kuat arus (A)

2.6 Medan Magnet di Toroida

Gambar 2 4 Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida


◦ Rumus :
¿
B = μ 0∋ 2 πr ¿ …………………………………………………………(Persamaan 2.8)

Keterangan :
B = kuat medan magnet (Tesla)
μo  = permeabilitas ruang hampa
r    = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
N = Jumlah lilitan
I = kuat arus (A)

2.7 Hukum Ampere


Penemuan Oersted pada tahun 1819 mengenai pembelokan jarum kompas telah
mendemonstrasikan bahwa sebuah konduktor yang berarus menghasilkan medan magnet.

Gambar 2 5 Arah medan magnet memutari kawat


2.8 BAHAN-BAHAN FERROMAGNETIK
Terutama besi dan unsur-unsur transisi lainnya,sangat memperbesar medan magnet. Baha-
bahan yang lain hanya sedikit mempengaruhi medan B. bahan ferromagnetic mengandung
domain-domain, atau wilayah-wilayah dengan atom yang sejajar,yang bekerja sebagai magnet-
magnet yang kecil. Ketika domain-domain dalam sebuah benda disejajarkan satu sama lain,
benda tersebut menjadi sebuah magnet. Penjajaran domain-domain dalam magnet permanen
tidak mudah terganggu.

2.9 MOMEN MAGNETIK


Dari suatu loop kawat melinggkar datar yang dialiri arus (arus=I,luas=A) adalah IA. Momen
magnetik adalah besaran vektor yang mengarah sepanjang garis medan yang tegak lurus
terhadap bidang loop. Dalam bentuk medan magnetik, torsi dalam kumparan rata dengan N
lilitan dalam suatu medan magnet B adalah τ=N(IA) sin ɵ, dimana ɵ adalah sudut antara mean
magnet dan vektor momen magnetic
MEDAN MAGNET DARI ELEMEN ARUS: Elemen arus dengan panjang ∆ L yang tampak
pada gambar 31-2 menyebabkan ∆ ⃗
B pada medan tersebut di titik P.
Besar ∆ ⃗
B ditentukan oleh hukum biot-savart: 2
μ˳I∆L
∆ B= sin ɵ……………………………………………………………….. (Persamaan 2.9)
4 πr 2
Dimana r dan ɵ didefinisikan dalam gambar tersebut. Arah dari ∆ ⃗ B adalah tegak lurus

terhadap bidang yang ditentukan oleh L dan r (bidnag halaman ). Dalam kasus yang
ditampilkan, aturan tangan kanan menunjukan pada kita bahwa ∆ ⃗ B berarah dari halaman. Jika r
membentuk lurus ∆ L , makaɵ=0 dan jadi ∆ ⃗ B =0. ini berarti medan yang disebabkan oleh kawat
lurus pada sebuah titik pada garis kawat adalah 0
Gambar 2 6 Medan Magnet dari Elemen Arus

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN :

1. Tentukan besar induksi magnetic pada jarak 24 cm dari pusat sebuah penghantar lurus yang berarus listrik

48A!

Diketahui :

r = 24 cm

I = 48 A

Ditanya : B…?

Jawab :

μ o.I
B = 2r

B = ¿¿
B = 4 x 10−5 Wb/m2

B = 4 x 10−5 T

2. Berapa besarnya medan magnetic di pusat lingkaran berarus 6 ampere jika jari-jari lingkaran 20cm ?
Diketahui :

I=6A
r = 20 cm

Ditanya : B …?

Jawab :
μ 0. I
B=
2r

( 4 π x 10−7 ) (6)
=
2( 0,2)

= 6 π x 10−6 T

3. Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 20mm memiliki 30 lilitan.Jika arus listrik yang mengalir
dalam kumparan tersebut 3 ampere .Berapakah induksi megnetik yang terjadi di pusat kumparan ?

Diketahui :

r = 20 mm

N = 30 lilitan

I = 3A

Ditanya : B…?

Jawab :

B= μ 0. N . I
2a

= ( 4 π x 10−7 ) (30)(3)
2(0,02)
=9 − 4T
π x 10

4. Suatu solenoida yang panjangnya 5m memiliki 300 lilitan.Jika solenoida dialiri arus 4A,tentukan induksi
magnetic di pusat dan ujung solenoida!

Diketahui :

l = 5cm

N = 300 lilitan

I = 4A

Ditanya :
a. Bpusat

b. Bujung

Jawab :

induksi magnetic di pusat solenoida

μ 0. I . N
B pusat =
I

( 4 π x 10−7 )(4)(300)
=
5
= 9,6 π x 10−5 T
induksi magnetic di ujung solenoida
μ 0. I . N
Bujung=
2I
1
Bujung= B
2 pusat
1
= ( 9,6 πx 10−5 T )
2
= 4,8 π X 10−5 T

5. Sebuah toroida berjari-jari 10cm dialiri arus sebesar 7A.Jika toroida mempunyai 5 lilitan,tentukan induksi
magnetic pada toroida!

Diketahui :

r = 10 cm

I = 7A

N = 5 lilitan

Ditanya : B …?

Jawab :
μ 0. I . N
B=
2 . N ..r

( 4 π x 10−7 )(7)(5)
B= −1
(2 π )(1 x 10 )
7 x 10−6
=
10−1
= 7 x 10−5 T

LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN


1. Dua buah kawat lurus sejajar terpisah pada jarak 2cm.Kedua kawat dialiri arus masing-
masing 5 A dan 2A dengan arah sama.Tentukan gaya Tarik menarik antar kawat persatuan
Panjang !
Diketahui : r = 2cm
I1= 5A
I2= 2A
Ditanya :
Jawab :
F µ0 . I 1. I 2
=
l 2π .r
F ( 4 π . 10 ) ( 5 ) ( 2 )
−7
=
l 2 π ( 2. 10−2 )
( 4 π . 10−7 ) (10)
= −2
2 π (2. 10 )
1
=
10000
= 0,0001
2. Suatu kawat berarus listrik 9A dengan arah ke atas berada dalam medan magnetic 2 T
dengan membentuk sudut 30º terhadap kawat.Jika Panjang kawat 3 meter,tentukan besarnya
gaya Lorentz yang dialami kawat !
Diketahui : I = 9 A
B=2T
θ = 30'
L=3m

Ditanya: F ?

jawab:
F = B. I. L sin θ
F = 2 .9 . 3 sin 30
F = 18 . 3
F = 54 N

3. Suatu muatan bermassa 2,3 x 10−28 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan
magnetic 6 tesla.Jika muatan sebesar 1,6 x 10−19 ˚C dan jari-jari lintasanya 8 mm,tentukan
kecepatan muatan tersebut !
Diketahui : m = 2,3 x 10-38
B = 6 tesla
q = 1,6 x 10-19 C
R = 8 mm
Ditanya : v ?
m. v
Dijawab : R =
q. B
R .B.q
V=
m
8 x 6 x 1,6 x 10−19
=
2,3 x 10−38
−19
48 x 1,6 x 10
= −38
2,3 x 10
= 33,3 x 10−19

4. Hitunglah nilai B di udara pada suatu titik 5 cm dari kawat lurus Panjang yang mengalirkan
arus 15 A.

Diketahui :
r = 0,05 m
I = 15 A

Ditanya : B…?

Dijawab :
μ0 I 4 π ×10−7 × 15 −5
B= = =6 ×10 T
2 πr 2 π (0,05)

5. Dalam model Bohr dari atom hydrogen, electron, bergerak dengan kecepatan 2,2 × 106
m/det dalam lingkaran (r=5,3 × 10-11 m) mengelilingi intinya. Tentukan nilai B pada inti
akibat gerakan electron.
Diketahui :
v = 2,2 × 106 m/det
r = 5,3 × 10-11 m

Ditanya : B…?

Jawab :
μ0 I 4 π ×10−7 × 1,06 ×10−3
B= = =13 T
2r 2(5,3 ×10−11 )
BAB III
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

3.1 Induksi Elektromagnetik


Medan magnet dapat menimbulkan mutan listrik jika terjadi pergerakan relative
antara kabel dan magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada rangkaian yang berasal dari
magnet itulah yang dinamakan sebagai Induksi Elektromagnetik.

3.2 Fluks Magnetik


Kesimpulan Farad terkait Elektromagnetik juga memperkenalkan suatu besaran yang
dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet
yang mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik.
Rumus :
Φ M = B A cos θ …………………………………………….(Persamaan 3.1)

Keterangan :
Φ= fluks magnetik (weber atau Wb)
B = induksi magnetik (Wb/m²)
A = luas penampang (m²)
cos θ = Sudut antara induksi magnet dan normal bidang
Permeabilitas relative bahan
kM= 𝐵/𝐵0 …………………………………………………..(Persamaan 3.2)
Permeabilitas bahan
𝜇= 𝑘𝑀 𝜇0 ……………………………………………………(Persamaan 3.3)
Keterangan :
𝑘𝑀 = Permeabilitas relative bahan (T.m/A)
𝜇 = Permeabilitas bahan (T.m/A)
𝜇0 = Permeabilitas ruang bebas (4𝜋×10−7 𝑇.𝑚/𝐴)
𝐵 = Medan Magnet (T)
𝐵0 = Medan Magnet pada titik tertentu di dalam solenoida atau toroida (T)
3.3 Hukum Faraday Untuk Gaya Gerak Listrik Industri
Misalnya sebuah kumparan dengan N lilitan mengalami fluks magnetik yang terus
berubah melalui kumparannya. Jika perubahan dalam fluks ΔΦM ΔΦ m terjadi dalam waktu
Δt maka ggl rata-rata induksi antara dua terminal kumparan :

ΔΦm
ε = -N ………………………………………………(Persamaan 3.4)
∆t
Tanda minus menunjukkan bahwa ggl induksi berlawanan dengan perubahan yang
disebabkannya
Keterangan :
Ꜫ = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan

ΔΦ/Δt = laju perubahan fluks magnet

3.4 Gaya Gerak Listrik


Ketika sebuah konduktor bergerak menembus suatu medan magnet sedemikian
sehingga memotong garis-garis medan, maka menurut Hukum Faraday akan terdapat ggl
induksi dalam konduktor tersebut. Persamaan :
ΔΦ m
|ε ∨¿ …………………………………………….(Persamaan 3.5)
∆t
Galvanometer menyimpang saat terjadi perubahan fluks. (Perhatikan jarum penunjuk
pada Galvano meter, saat batang magnet digerakkan)

Gambar 3.1
Gambar 3.2

Gambar 3.3

Arus yang mengalir dalam kumparan disebut arus induksi yang dihasilkan oleh
perubahan fluks magnetik. Kumparan berlaku sebagai gaya gerak listrik (GGL) atau seperti
sumber elektromotive force (emf) sehingga dikenal dengan GGL induksi.

Gambar 3. 4

Saat batang logam digerakkan, maka muatan dalam logam ab bergerak menghaslkan
arus, sehingga dalam batang logam ab bekerja gaya magnet:
F=il B ……………………………………(Persamaan 3.6)
Ꜫ=lBv …………………………………….(Persamaan 3.7)

dx dA −d ∅
lv=l = ε= HUKUM FARADAY
dt d t dt

dA d∅
ϵ=−B Untuk N lilitan: ε =−N
dt dt

∅=∫ B . dA
3.5 GGL Induksi Diri (Hukum Henry)
Apapbila arus yang mengalir pada suatu penghantar berubah setiap waktu maka pada
penghantar tersebut kan terjai ggl induksi diri dan oleh Josep Henry dirumuskan sebagai:
ε = -L (dI/dt) ……………………………………( Persamaan 3.8)
Keterangan :
ε = ggl induksi diri (volt)
L = induktansi diri
dI/dt = besarnya perubahan arus tiap satuan waktu (A/s)
Induksi diri (L) adalah ggl yang terjadi dalam suatu penghantar dan terterjadi perubahan
kuat arus 1 A setiap detiknya. Besarnya induksi diri pada sebuah penghantar dirumuskan:
L = NΦ/I ………………………………..(Persamaan 3.9)
Keterangan :
L = induktansi diri
N = jumlah lilitan kumparan
Φ = fluks magnet (Wb)
I = kuat arus (A)

3.6 Hukum Lenz


Pernyataan Hukum Lenz
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang
perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik
totalnya konstan)”
Arah GGL Imbas (Induksi) adalah sedemikian rupa sehingga menghasilkan arus yang
menimbulkan medan magnetik induksi melawan perubahan fluks yang menimbulkan GGL
imbas tersebut.

Gambar 3. 5
Strategi :

a. Teliti apakah fluks magnetic yang masuk kumparan bertambah atau berkurang.
b. Arah medan magnet imbas (induksi) sedemikian hingga berlawanan dengan
perubahan fluks
c. Gunakan aturan sekrup putar kanan untuk menentukan arus induksi.

Gambar 3.6

Contoh konsep:
1. Tidak ada perubahan fluks magnetic terhadap waktu, sehingga i=0.
2. Perubahan fluks thd waktu > 0. Medan induksi melawan B awal, arus berlawanan arah
jarum jam.
3. Tidak ada perubahan fluks magnetic terhadap waktu, sehingga i=0.
4. Perubahan fluks thd waktu < 0. Arus searah jarum jam.
5. Tidak ada perubahan fluks magnetic terhadap waktu, sehingga i=0.

Gambar 3. 6
Contoh penerapan :

Gambar 3. 7

Sebuah kumparan persegi berada dalam medan magnet seperti pada gambar di
bawah. Untuk menarik kumparan dengan gaya F agar kumparan bergerak dengan kecepatan
konstan v, diperlukan kerja
P = F.v ………………………………………….(Persamaan 3.10)

Gambar 3. 8

GGL Induksi :
dΦ B d dx
Ꜫ¿ = BLx=BL =BLv
dt dt dt

Lanjutkannnn yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIN :
1. Sebuah kumparan dengan jumlah lilitan 100 dalam waktu 0,01 detik menimbulkan perubhan
fluks magnet sebesar 10−4 Wb, berapat ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan
tersebut?
Diketahui :
N = 100 lilitan
t = 0,01 detik
Φ M = 10−4 Wb

Ditanya : ε … ?
Jawab :
dΦ /dt = 10−4 Wb/ 0,01 s

= 10−2 Wb/s
ε = -N (dΦ/dt)
ε = – 100 (10−2 )
ε = -1 volt
(tanda negatif hanya menunjukkan arah arus induksi)

2. Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3
x10−5 Wb menjadi 5 x 10−5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi yang
timbul !

Diketahui :
N = 1000 lilitan
Φ M 1= 3 ×10−5 Wb
−5
Φ M 2=5 ×10 Wb

t = 10 ms
Ditanya : ε … ?
Jawab :
∆∅
ε =N
∆t
−5
2 x 10
ε = 1000 x
10 x 10−3
= 2 volt
3. Sebuah solenoida yang mempunyai 500 lilitan, dialiri arus searah sehingga timbul fluks
magnet sebesar 2 x 10−3 weber. Jika induktansi solenoida 0,4 henry. Maka arus yag
mengalir besarnya ?
Diketahui :
N = 500 lilitan
Φ M = 2 ×2−3 Wb

L = 0,4 Henry
Ditanya : I …?
Jawab :
∆∅
L=N
∆t

2 x 10−3
0,4 = 500 x
i
−3
2 x 10
i = 500 x
0,4
= 2,5 A
4. Sebuah kumparan yang mempunyai luas bidang kumparan 50 cm 2 terdiri atas 200 lilitan,
jika pada kumparan tersebut terjadi perubahan induksi magnetik magnet sebesar 2 wb/m2 per
sekonnya, tentukan besarnya ggl induksi yang timbul pada ujung ujung kumparan tersebut!

Diketahui :
A = 50 cm 2
N = 200 lilitan
dB 2
=2 Wb /m
dt
Ditanya : ε … ?
Jawab :
dB
ε = NA
dt
=200 x 5.10−3 x 2
= 2 volt
5. Fluks magnetic yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,8 Wb menjadi 0,2
Wb dalam waktu 3 sekon. Kumparan terdiri atas 90 lilitan dengan hambatan 6 W.
Berapakah kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan?

Diketahui :
Φ M 1= 0,2 Wb

Φ M = 0,8 Wb

t=3s
N = 90 lilitan
R = 6 ohm
Ditanya : I …?
Jawab :
∆ΦM
ε = -N
∆t
(0,2−0,8)
= -90
3
(−0,6)
= -90
3
= 18 volt
ε
I=
R
18
=
6
=3A

LATIHAN SOAL DAN PENYELESAIAN


1. Induksi magnet di pusat kawat lingkaran berarus listrik 7,5 A dan terdiri atas 2 lilitan adalah
−5
2 π ×10 T . Berapa cm jari-jari kawat tersebut ?
Diketahui : I = 7,5 A
N = 4 lilitan
B = 2 π x 10−5 T
Ditanya : a = ?
μ 0. I . N
Jawab : B =
2a
B.2a = μ 0. I . N
4 π .10−7 .75. 10−1 .4
a=
2.2 π . 10−5
a = 300.10−3
a = 0,3 m
a =30 cm
2. Sebuah solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan kawat, dan dalam solenoid
dialiri arus sebesar 0,5 A. Tentukan medan magnet diujung solenoida!
Diketahui : N = 800 lilitan
L=2m
I = 0,5 A
μ0 = 4 π X 10−7

Ditanya :B

1
Jawab : B ujung = B pusat
2
1
¿ μ0. N . I
= 2
2
1 −7
¿ .4 π X 10 .800 .0,5
= 2
2
= 4 π X 10−4 Tesla

3. Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,8 Wb menjadi 0,2
Wb dalam waktu 3 sekon. Kumparan terdiri atas 90 lilitan dengan hambatan 6Ω. Berapakah
kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan?
Diketahui : N = 90 lilitan
ΔФB= 0,2 Wb
ΔФB= 0,8 Wb
Δt = 3 s
R = 6Ω
Ditanya :I
ΔФB
Jawab :∈=-N
Δt
(0,2−0,8)
= -90
3
(−0,6)
= -90
3
= 18 Volt

I=
R
18
=
6
=3A

4. Sebuah kumparan dengan jumlah 200 lilitan dalam waktu 0,1 detik menimbulkan perubahan
fluks magnet sebesar 3 x 10−4 Wb,berapa GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung
kumparan tersebut?

Diketahui : N = 200lilitan
ΔФ = 3 x 10−4wb
Δt = 0,1 s
Ditanya :Ꜫ
ΔФ
Jawab : Ꜫ= N( )
Δt
−4
3 x 10
Ꜫ= (200)( )
0,1
Ꜫ= 6 Volt

5. Sebuah kumparan yang mempunyai luas bidang kumparan 50 cm² terdiri atas 200 lilitan,
Jika pada kumparan tersebut terjadi perubahan induksi magnet sebesar 2 Wb/m² per sekon
nya. Tentukan besarnya ggl induksi yang timbul pada ujung-ujungnya kumparan tersebut

Diketahui : N = 200 Lilitan


A = 50 cm²
dB
=2
dT
Ditanya :Ꜫ
dB
Jawab : Ꜫ = NA
dt
= 200 x 5.10−3 x 2
= 2 Volt

KESIMPULAN
GAYA DALAM MEDAN MAGNET
1. Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet dimana masih ada pengaruh gaya
magnet.Medan magnet dipengaruhi oleh arus listrik jika Arus listrik yang melewati sebuah
bahan kawat penghantar selalu berhubungan dengan medan magnet di sekitarnya.

2. Cara menentukan medan magnet dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Penggunaan
kaidah tangan kanan untuk menentukan medan magnet digunakan pada kawat lurus
bermuatan arus listrik. Ibu jari mengikuti arus listrik yang mengalir pada kawat lurus
tersebut. Sedangkan keempat jari lainnya menujukkan arah medan magnet.
KESIMPULAN
SUMBER-SUMBER MEDAN MAGNET

1. Medan magnet dihasilkan oleh muatan yang bergerak,dan termasuk arus listrik.
2. Arah Medan Magnet dari suatu kawat yang dialiri arus dapat ditentukan dengan
menggunakan aturan kaidah tangan kanan.
3. Bahan–bahan ferromagnetik, terutama besi dan unsur-unsur transisi lainnya,sangat
memperbesar medan magnet. Baha-bahan yang lain hanya sedikit mempengaruhi medan
magnet
KESIMPULAN
PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

1. Gaya Gerak Listrik (GGL) adalah beda potensial antara ujung – ujung penghantar sebelum
dialiri arus listrik.
2. Arus induksi adalah arus yang mengalir dalam kumparan yang dihasilkan oleh perubahan
fluks magnetik.
3. Arus yang mengalir dalam kumparan disebut arus induksi yang dihasilkan oleh perubahan
fluks magnetik. Kumparan berlaku sebagai gaya gerak listrik (GGL) atau seperti sumber
elektromotive force (emf) sehingga dikenal dengan GGL induksi.
4. Adapun efek yang terjadi yang dikenal dengan Induktansi Bersama. Terjadi pada perubahan
arus pada kumparan primer menghasilkan perubahan fluks medan magnet yang masuk
kumparan sekunder yang akan menghasilan GGL induksi pada sekunder.Ketika Pada
kumparan sekunder mengalir arus induksi,maka perubahan fluks medan magnetik induksi
akan masuk pada kumparan primer juga dan menghasilkan induksi pada primer.
DAFTAR PUSTAKA

- Fisika universitas edisi 10, Frederick J. Bueche, Ph. D. dan Eugene Hecht, Ph. D. penerbit
erlangga, jakarta, 2006

- Fisika Schaum edisi 7,Frederick J. Bueche, Ph. D., Erlangga, 1991,Jakarta

- file:///U:/54880347-Makalah-Induksi-Elektromagnetik.pdf
Yang bertanya
 Kelompok 1 : Da’siah Rahmawati dan Raihan Putri Mayang Sari
 Kelompok 2 : Aurelia Christabel Djami

Yang menjawab soal


 Bab 1 : Yuli Kristina H. dan Yurie Hawa
 Bab 2 : Rosa Amelia dan Izdihar
 Bab 3 : Nuku Wijaya dan Fauzul Fachri

Anda mungkin juga menyukai