Anda di halaman 1dari 21

Oleh

Irmawati (J1A118011)
Evolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama.
Perubahan yang dimaksudkan disini adalah
perubahan struktur dan fungsi makhluk hidup dari
yang sederhana menuju struktur dan fungsi yang
kompleks dan beragam.
 Evolusi Berdasarkan Arahnya

Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua, yaitu


evolusi progresif dan evolusi regresif.

a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif adalah evolusi menuju pada
kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival). Bila
setiap spesies hasil perubahan secara turun temurun
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya suatu
ketika akan dihasilkan keturunan yang bervariasi dan
mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies
baru akan meningkatkan keragaman hayati planet bumi.
Salah satu contoh evolusi progresif seperti yang terjadi
pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu
dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori
evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka
memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran
sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan
memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis
biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh
tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang
berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber
makanan yang sama.
b. Evolusi Regresif
Evolusi regresif adalah proses menuju pada kemungkinan kepunahan.
Hal ini seperti yang terjadi pada dinosaurus. Prof. Michael Rampino dalam
Discovery Channel berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa
kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur
iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak
ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih
banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk
hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.

 Evolusi Berdasarkan pada Skala Perubahannya

Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dibagi menjadi dua, yaitu


makroevolusi dan mikroevolusi :
a. Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skala besar dan dapat mengarah kepada terbentuknya
spesies baru. Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang
kali selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menyebabkan
perbedaan yang lebih besar dan nyata diantara golongan taksonomi diatas
spesies. Hal ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-
masing membawa spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli.
Salahsatu contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi
burung dari dinosaurus teropoda.
 Evolusi Berdasarkan pada Skala Perubahannya

Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dibagi menjadi dua, yaitu


makroevolusi dan mikroevolusi :
a. Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skala besar dan dapat mengarah kepada terbentuknya
spesies baru. Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang
kali selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menyebabkan
perbedaan yang lebih besar dan nyata diantara golongan taksonomi diatas
spesies. Hal ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-
masing membawa spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli.
Salahsatu contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi
burung dari dinosaurus teropoda.
b. Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat
mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi
ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada
frekuensi gen atau kromosom. Mikroevolusi juga disebut
sebagai "perubahan di bawah tingkat spesies". Perubahan
ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi,
seleksi baik yang alami maupun buatan ), aliran gen, dan
hanyutan genetik.Umumnya evolusi yang terpantau adalah
contoh mikroevolusi, misalnya bakteri yang mendapatkan
resistansi antibiotik
 Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir

Berdasarkan hasil akhir evolusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu evolusi
divergen dan evolusi konvergen.

a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen adalah munculnya individu yang memiliki bentuk
morfologi berbeda walaupun berasal dari garis keturunan yang sama. Evolusi
divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vetebrata yang
berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata
dan manusia. Pada tumbuhan contoh yang mudah diamati adalah Euphorbia
echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya tumbuhan berasal dari garis
keturunan yang sama namun memiliki bentuk morfologi yang sangat berbeda

b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen adalah munculnya individu dengan bentuk morfologi
yang mirip walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda. Hal ini dapat
ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu dan lumba – lumba terlihat
sama seperti organime yang berkerabat dekat, tetapi hiu ternyata termasuk
dalam pisces sedangkan ikan lumba–lumba termasuk dalam mamalia.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamatii adalah pada tumbuhan kaktus
Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E.
echinus memiliki bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama
memiliki daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya
struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
Teori evolusi sudah dikemukakan sejak zaman
Aristoteles dimana teori tersebut berusaha
menjelaskan proses evolusi yang meliputi sumber
variabilitas, organisasi variasi genetic dalam populasi,
diferensiasi populasi, isolasi reproduktif, asal mula
spesies dan hibridisasi.
Lamarck berpendapat bahwa evolusi
disebabkan karena pewarisan genetis
yang diperoleh dari lingkungannya.
Berevolusi, maksudnya makhluk
hidup berubah dari satu bentuk
ke bentuk lainnya. Oleh karena
itu, Lamarck merupakan orang
pertama yang menyatakan
bahwa makhluk hidup
melakukan evolusi. Menurut
Lamarck, makhluk hidup
mengembangkan ciri khusus
melalui organ yang digunakan
dan tidak digunakan (use and
disuse)
 Mengemukakan bahwa ciri yang didapat suatu
organisme dari lingkungannya dapat diturunkan
kepada turunannya
 Suatu organ yang sering dipakai oleh organisme akan
menjadi lebih kuat dan bertahan sedangkan bila tidak
akan mengalami kemunduran.
Darwin menjelaskan
bahwa evolusi terjadi
melalui seleksi alam
yang artinya hanya
individu yang sesuai
dengan lingkungannya
saja yang akan bertahan
dan menghasilkan
keturunan dan yang
tidak adapif akan punah.
 Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan
keturunan yang banyak.
 Sumber daya alam di bumi terbatas. Oleh karena itu,
terjadi kompetisi untuk bertahan hidup di antara
keturunan pada setiap generasi.
 Terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup. Tidak
terdapat dua individu yang sama persis. Variasi ini
umumnya dapat diwariskan.
 Proses ini berlangsung dari generasi ke generasi.
Populasi lambat laun menjadi teradaptasi lebih baik
terhadap lingkungannya.
Membuat esai dengan judul “On the Tendency of
Varietes to Depart Indefinitely From the Original
Type”, yang memberikan gambaran mekanis tentang
evolusi divergen dari spesies sejenis selama perubahan
tekanan lingkungan.
Atau yang disebut juga teori plasma nutfah, yaitu organisme multiseluler berisi sel-
sel kelamin yang dapat memberikan informasi keturunan dan sel tubuh informasi fungsi
tubuh.
August Weismann merupakan ilmuwan yang memiliki hipotesis
bertentangandengan hipotesis J.B Lamarck. Lamarck berpendapat bahwa evolusi
disebabkankarena pewarisan genetis yang diperoleh dari lingkungannya. Weismann
dengan percobaannya yaitu dengan memotong ekor tikus jantan dan betina dewasa
kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan dan ternyata keturunannyaadalah anak tikus
yangmemiliki ekor yang utuh.Berdasarkan percobaan tersebut, menunjukkan bahwa tikus
yang ekornya dipotong di laboratorium tidak mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu
kepada keturunannya.

Weismann mendukung kuat teori evolusi oleh seleksi alam seperti yang
dikemukakan Charles Darwin dan Alfred Wallace. Namun Weismann merasa perlu
untuk tidak setuju pada bagian dimana teori Darwin telah menerima pandangan
Lamarck pewarisan karakter yang diperoleh. dia menunjukkan ketidakmungkinan
mengusulkan sebuah mekanisme dimana perubahan-perubahan dalam organ dan
jaringan eksternal binatang yang disebabkan oleh lingkungan akan disampaikan ke
generasi berikutnya.
 Fosil
Fosil merupakan suatu makhluk hidup yang telah mati dan mengalami
proses secara fisika dan kimia dalam waktu yang lama sehingga mengalami
proses pembatuan. Fosil berguna untuk merekonstruksi kehidupan
organisme di masa lalu. Contoh :

 Perbandingan Morfologi
Perbandingan Morfologi , yaitu membandingkan struktur luar antar
organisme yang diperkirakan berkerabat dekat baik dari struktur
homolog maupun analognya.
a. Struktur homolog ialah suatu struktur yang sama tapi memiliki fungsi
yang berbeda.
b. Struktur analog ialah suatu bagian tubuh pada spesies yang berbeda tapi
sama struktur dan fungsinya.
 Perbandingan Biokimia
Setiap spesies memiliki ciri yang khas dari susunan
biokimianya yang terletak pada susunan DNA, RNA atau
protein. Walaupun perbedaan hanya pada tahap basa
nukleotida atau pada taraf gen. Bila urutan biokimianya
mirip maka semakin dekatlah hubungan kekerabatannya.
 Perbandingan Embriologi
Membandingkan perkembangan embrio pada suatu
organisme.
 Perbandingan Fisiologi Organisme
Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologi yang
sama, seperti respirasi, ekskresi, dan sebagainya.
Meskipun ciri morfologi dan jumlah sel yang
membentuk setiap organisme berbeda-beda, terdapat
kemiripan-kemiripan dalam fisiologinya.
 Petunjuk Alat Tubuh yang Tersisa
Pada manusia dan beberapa jenis hewan dapat
dijumpai berbagai alat tubuh yang tidak berfungsi.
Alat tubuh manusia yang tersisa antara lain umbai
cacing (apendiks) dan tulang ekor. Pada burung kiwi,
burung yang tidak dapat terbang, terdapat alat tubuh
yang tersisa sebagai akibat penyusutan sayap.
Dasar mekanisme evolusi ialah seleksi alam dan
penurunan genetik yang merupakan mekanisme
akibat mutasi, rekombinasi genetik dan aliran gen.
Mutasi
1. Mutasi Gen ialah mutasi yang terjadi pada struktur
gen (DNA) yang dapat menyebabkan perubahan sifat
dan bersifat menurun.
2. Mutasi Kromosom Mutasi yang terjadi pada tingkatan
kromosom. Mutasi ini dapat berupa :Duplikasi, Delesi,
Traslokasi, Transposisi dan Inversi;

Anda mungkin juga menyukai