(RPP)
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran menggunakan discovery based-learning, siswa dapat
menjelaskan dan menentukan distribusi peluang binomial berkaitan dengan fungsi
peluang binomial. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan
dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan (acak) dan penarikan
kesimpulan dengan sikap religiositas (beriman, bertaqwa, peduli lingkungan),
mandiri (Percaya diri, disipilin, rasa ingin tahu, tanggung jawab, berpikir kritis, dan
kreatif), Gotong Royong (kerjasama, toleransi), dan Integritas (konsisten, jujur).
C. Materi
E. Media/Alat
Media/Alat : Lembar Kerja, Penggaris, Papan Tulis/White Board, LCD
F. Sumber Belajar
1. Buku Matematika (Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam) Kelas XII,
Karangan: Muklis,dkk. Penerbit Intan Pariwara Tahun 2018.
2. Buku Matematika (Peminatan) Kelas XII, Karangan: Martin Kangenan, Penerbit
YramaWidya Tahun 2016.
3. Internet, diantaranya dengan alamat website: http://www.aksiomaid.com
G. Kegiatan Pembelajaran
P(X=x) … … … … …
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : portofolio
2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian dan Rubrik penilaian
4. Portofolio : lembar penilaian dan rubrik penilaian
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Apabila tes remedial telah dilakukan namun peserta didik belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Dari percobaan pada kegiatan di atas, ada empat kemungkinan hasil percobaan
yang muncul, di antaranya
AA (Angka-angka)
GA (gambar-angka)
AG (angka-gambar)
GG (gambar-gambar)
Atau ditulis dalam bentuk hinpunan yang disebut ruang sampel 𝑆 = {𝐺𝐺, 𝐺𝐴, 𝐴𝐺, 𝐺𝐺}.
Misalkan X = banyak sisi gambar yang terlihat pada percobaan, maka
a. Nilai 𝑋 = 0 jika muncul AA
b. Nilai 𝑋 = 1 jika muncul AG atau GA
c. Nilai 𝑋 = 2 jika muncul GG
Perhatikan bahwa X memiliki nilai tidak tunggal. Sesuatu yang memiliki nilai tidak
tunggal atau suatu besaran yang bisa mengambil nilai-nilai berbeda disebut variabel.
Misalnya, jumlah roda sepeda dan jumlah hari dalam satu minggu adalah konstanta,
sedangkan bilangan real yang kuadratnya lebih kecil dari 25 dan jumlah orang yang
menunggu di pemberhentian bus adalaha variabel. sedangkan suatu besaran yang hanya
bisa memiliki satu nilai tunggal disebut konstanta, sedangkan
Variabel ada dua macam yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel
diskrit memiliki nilai-nilai yang dapat dihitung (berhingga, sedangkan variabel kontinu
memiliki nilai-nilai yang tidak bisa dihitung (tak berhingga).
Variabel yang nilainya ditentukan dalam percobaan disebut variabel acak.
Variabel acak adalah variabel yang menghubungkan kemungkinan hasil acak (ruang
sampel) dari sebuah percoabaan dengan nilai berupa bilangan real, di mana hanya ada
satu nilai untuk setiap titik sampel. Variabel acak dinyatakan dengan huruf besar,
misalnya X, Y dan Z, sedangkan nilai variabel acak dinyatakan dengan huruf kecil,
misalnya x,y dan z. sedangkan peluang kejadian X nilainya kurang atau sama dengan x
ditulis 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥).
Variabel acak diperoleh dari hasil menghitung/membilang dan nilainya berupa
bilangan bulat. X = banyak sisi gambar yang terlihat pada percobaan melambungkan
sekeping uang logam sebanyak tiga kali merupakan contoh variabel acak diskrit. Variabel
acak kontinu diperoleh dari hasil mengukur dan nilainya berupa bilangan real. Misalnya
hasil penimbangan berat badan , hasil pengukuran tinggi badan, dan hasil pencatatan
waktu yang diperlukan peserta lomba lari mencapai garis finish.
0 𝐴𝐴𝐴 𝑛1 =1
3 𝐺𝐺𝐺 𝑛4 1
𝑋=𝑥 Jumlah
0 1 2 3
𝑃(𝑋) 1 3 3 1 1
8 8 8 8
a. Tentukan nilai 𝑘
b. Hitunglah nilai 𝑃(𝑋 ≥ 5)
Jawab.
a. ∑𝑛𝑥=1 𝑓(𝑥𝑖 ) = 1 b. 𝑃(𝑋 ≥ 5) = 𝑓(5) + 𝑓(6)
2𝑘 + 1 1
𝑓(3) + 𝑓(4) + 𝑓(5) + 𝑓(6) = 1 𝑃(𝑋 ≥ 5) = +
18 6
1 𝑘 2𝑘 + 1 1 2.2 + 1 1
+ + + =1 𝑃(𝑋 ≥ 5) = +
3 9 18 6 18 6
5 1
6 + 2𝑘 + (2𝑘 + 1) + 3 𝑃(𝑋 ≥ 5) = +
=1 18 6
18 5 3
𝑃(𝑋 ≥ 5) = +
4𝑘 + 10 = 18 18 18
8 4
18 − 10 8 𝑃(𝑋 ≥ 5) = =
𝑘= = =2 18 9
4 4
Peluang variabel aacak 𝑋 yang kurang dari atau sama dengan suatu nilai 𝑥, ditulis dengan
𝐹(𝑥) = 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥). Nilai 𝐹(𝑥) dinamakan peluang kumulatif. Misalkan 𝑥 = 𝑐 merupakan
salah satu nilai variabel acak 𝑥 yang memiliki peluang 𝑓(𝑥), maka nilai 𝐹(𝑐) dinyatakan
dengan:
𝑐
0, untuk x < 0
1
, untuk 0 ≤ x < 1
8
1
𝐹(𝑥) = , untuk 1 ≤ x < 2
2
7
, untuk 2 ≤ x < 3
8
{ 1, untuk 𝑥 ≥ 3
Dari suatu distribusi peluang kumulatif 𝐹(𝑥) dapat diperoleh nilai 𝑓(𝑥𝑖 ) = 𝑃(𝑋 =
𝑥𝑖 ) = 𝐹(𝑥𝑖 ) − 𝐹(𝑥𝑖−1 ) dan 𝑃(𝑎 < 𝑥 ≤ 𝑏) = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
Distribusi Binomial
Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua
kemungkinan hasil atau dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai
contoh, ketika suatu koin dilempar, maka kita akan mendapat angka atau gambar. Ketika
seorang bayi lahir, maka seorang bayi tersebut merupakan bayi laki-laki atau perempuan.
Dalam permainan bola basket, tim yang bermain bisa menang atau kalah. Kondisi-kondisi
lainnya dapat disederhanakan untuk menghasilkan dua kemungkinan. Sebagai contoh,
suatu pengobatan medis dapat diklasifikasikan sebagai efektif atau tidak efektif,
tergantung hasilnya. Seseorang dapat dikategorikan memiliki tekanan darah normal atau
tidak normal, tergantung dari pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan
pilihan ganda, walaupun memiliki empat atau lima pilihan jawaban, dapat diklasifikasikan
menjadi benar atau salah. Kondisi-kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan
percobaan binomial
Variabel acak binomial merupakan variabel acak yang nilai-nilainya ditentukan oleh
hasil percobaan binomial. Percobaan binomial merupakan percobaan yang memenuhi
empat syarat berikut.
a. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang sebanyak 𝑛 kali, dengan 𝑛 bilangan bulat
positif
b. Percobaan bersifat saling bebas (independent) atau dengan pengembalian, artinya
hasil percobaan yang satu tidak mempengaruhi hasil percobaan yang lain
c. Setiap percobaan memiliki dua macam kejadian yaitu kejadian yang diharapkan yang
disebut sukses dan kejadian yang tidak diharapkan disebut gagal
d. Peluang kejadian tetap pada setiap percobaan.
Oleh karena dalam setiap percobaan hanya memiliki dua macam kejadian, maka jumlah
peluang kejadian dalam setiap percobaan sama dengan satu. Misalkan peluang sukses 𝑝
dan peluang gagal 𝑞 maka 𝑝 + 𝑞 = 1.
Percobaan binomial disebut juga dengan percobaan Bernoulli, diberi sesuai
dengan nama penemunya James Bernoulli seorang matematikawan Swiss.
Contoh. Percobaan melemparkan satu dadu sekali. Jika kejadian mendapatkan mata
daduu 5 adalah sukses, maka kejadian tidak mendapatkan dadu 5 adalah gagal.
1 1 5
𝑃(𝑠𝑢𝑘𝑠𝑒𝑠) = 𝑝 = 6 dan 𝑃(𝑔𝑎𝑔𝑎𝑙) = 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 6 = 6
Contoh. Sebuah kotak berisi 2 bola merah dan 4 bola putih. Dari kotak diambil sebuah
bola kemudian dikembalikan lagi. Pengambilan bola diulang sebanyak 3 kali. Pada setiap
pengambilan dilakukan pencatatan terhadap banyak bola merah yang terambil. Jika 𝑋
merupakan banyak bola merah yang terambil, berikan alasan mengapa variabel 𝑋
merupakan variabel acak.
Jawab.
Variabel acak 𝑋 adalah suatu variabel acak binomial karena ia memenuhi semua
karakteristik yang dinyatakan di atas.
a. Percobaan dilakukan secara berulang-ulang yaitu pengambilan bola diulang sebanyak
3 kali
b. Percobaan bersifat saling bebas (independent) atau dengan pengembalian yaitu
setelah bola diambil bola dikembalikan lagi ke kotak
c. Percobaan memiliki dua macam kejadian yaituterambil bola merah (sukses) dan
terambil bola bukan merah (gagal)
d. Bola yang diambil dikembalikan lagi, maka peluang termabil bola merah dalam setiap
2
percobaan adalah sama yaitu 6
Jika peluang nilai-nilai variabel acak binomial didaftar dalambentuk tabel atau grafik,
diperoleh distribusi peluang variabel acak binomial. distribusi peluang variabel acak
binomial disebut distribusi binomial. Peluang suatu nilai vaiabel acak binomial
dinamakan peluang binomial. Secara umum persamaan peluang binomial 𝑥 kejadian yang
diharapak dari 𝑛 percobaan binomial dinyatakan:
Keterangan:
Variabel acak 𝑋 yang peluangnya berdistirbusi binomial dilambangkan dengan
𝑏(𝑥; 𝑛; 𝑝) dibaca x berdistribusi Binomial dengan banyaknya kejadian n dan peluang
berhasilnya p. kadang dituliskan dalam bentuk 𝑋~𝐵(𝑛, 𝑝)
𝐶(𝑛, 𝑥) disebut koefisien binomial
𝑥 = banyaknya kejadian yang diharapkan 𝑥 = 0,1,2, … , 𝑛
𝑝 = peluang kejadian yang diharapkan
𝑞 = peluang kejadian tidak diharapakn 𝑞 = 1 − 𝑝
𝐹(𝑡) = 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝0 𝑞 𝑛−0 + 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝1 𝑞 𝑛−1 + 𝐶(𝑛, 𝑥)𝑝2 𝑞𝑛−2 + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑡)𝑝𝑡 𝑞𝑛−𝑡
1
Contoh. Tentukan 𝑏 (3,8, 2)
Jawab
1 1 1
𝑛 = 8; 𝑥 = 3; 𝑝 = 2 dan 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 2 = 2
1 1 3 1 5 8! 1 1 8.7.6.5! 1 56 7
𝑏 (3,8, ) = 𝐶(8,3) ( ) . ( ) = . . = . = =
2 2 2 3! .5! 8 32 3.2.1.5! 256 256 32
3
Contoh. jika 𝑋~𝐵 (4, 4) maka tentukan
a. 𝑃(𝑋 = 2)
b. 𝐹(2)
Jawab.
3
a. 𝑋~𝐵 (4, 4) ↔ 𝑋~𝐵(𝑛, 𝑝)
3 3 1
Diperoleh 𝑛 = 3 dan 𝑝 = dan 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − =
4 4 4
3 2 1 2 9 1 27
𝑃(𝑋 = 2) = 𝐶(4,2). ( ) ( ) = 6 × × =
4 4 16 16 128
b. 𝐹(2) = 𝑃(𝑋 ≤ 2) = 𝑃(0) + 𝑃(1) + 𝑃(2)
3 0 1 4 3 1 1 3 3 2 1 2
𝐹(2) = 𝐶(4,0). ( ) ( ) + 𝐶(4,1). ( ) ( ) + 𝐶(4,2). ( ) ( )
4 4 4 4 4 4
1 3 1 9 1
𝐹(2) = (1 × 1 × ) + (4 × × ) + (6 × × )
256 4 64 16 16
1 12 54 33
𝐹(2) = + + =
256 256 256 128
1 3
𝑞 =1− =
4 4
𝑛 = 10, karena tes terdiri atas 10 pertanyaan
𝑥=6
1 6 3 10−6
𝑃(𝑋 = 6) = 𝐶(10,6) ( ) . ( )
4 4
10! 1 6 3 4
𝑃(𝑋 = 6) = ( ) ( )
6! 4! 4 4
10.9.8.7.6 1 34
𝑃(𝑋 = 6) = . .
4.3.2.1 46 44
810
𝑃(𝑋 = 6) = 210.
410
𝑃(𝑋 = 6) = 0,016
Jadi, peluang siswa menjawab tepat 6 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diberikan oleh
0,016
Contoh. sebuah dadu dilemparkan sebanyak 12 kali. Tentukanlah peluang munculnya
mata dadu 6 sebanyak 3 kali.
Jawab.
1
𝑝 = peluang muncul mata dadu 6, 𝑝 = 6
1 5
𝑞 =1− =
6 6
𝑛 = 12, karena dadu dilemparkan sebanyak 12 kali
𝑥 = 3, diharapkan sukses 3 kali
1 3 5 12−3
𝑃(𝑋 = 3) = 𝐶(12,3) ( ) . ( )
6 6
12! 1 3 5 9
𝑃(𝑋 = 3) = ( ) ( )
3! 9! 6 6
1
𝑃(𝑋 = 3) = 220 × × 0,1938
216
𝑃(𝑋 = 3) = 0,197
Jadi, peluang munculnya mata dadu 6 sebanyak 3 kali adalah 0,197
5
Contoh. Dalam suatu pertandingan, peluang Ronaldo dapat mencetak gol adalah 6, jika
ronaldo diberi kesempatan menendang sebanyak 5 kali. Tentukan besar peluang
Ronaldo mencetak 4 kali gol!
Jawab
5
𝑝=
6
5
𝑞 =1−𝑝=1−
6
𝑛=5
𝑥=4
5 4 1 5−4
𝑃(𝑋 = 4) = 𝐶(5,4). ( ) . ( )
6 6
5! 5 4 1 1
𝑃(𝑋 = 4) = ( ) .( )
4! .1! 6 6
54 55 3125
𝑃(𝑋 = 4) = 5. = =
65 65 7776
Contoh. Peluang seorang pasien yang tidak dipasang kawat gigi adalah 0,2. Pada suatu
hari di klinik dokter gigi ada 4 orang pasien. Hitunglah peluang dari pasien tersebut jika
2 orang belum dipasang kawat gigi.
Jawab.
𝑝 = 0,2
𝑞 = 1 − 0,2 = 0,8
𝑛=4
𝑥=2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
distribusi variabel
peluang acak diskrit
binomial
berkaitan
dengan fungsi
peluang
binomial
4 3.5 Percobaan Menjelaskan Pemahaman 4 Uraian
Menjelaskan Binomial alasan percobaan (C2)
dan merupakan
menentukan percobaan
distribusi binomial
peluang
binomial
berkaitan
dengan fungsi
peluang
binomial
5 3.5 Distribusi Menyelesaikan Analisis (C4) 5 Uraian
Menjelaskan Peluang masalah yang
dan Binomial berkaitan dengan
menentukan distribusi
distribusi binomial
peluang
binomial
berkaitan
dengan fungsi
peluang
binomial
1. Jika sebuah dadu dilambungkan sebanyak dua kali. Jika X adalah variabel acak yang
menyatakan pasangan kedua mata dadu yang terlihat berjumlah genap
a. Buatlah tabel distribusi peluang variabel acak X
b. Tuliskan fungsi distribusi peluang variabel acak X
c. Gambar grafik distribusi peluang variabel acak X
2. Dketahui distribusi peluang variabel acak diskrit X diberikan pada tabel berikut
𝑋=𝑥 1 2 3 4
𝑃(𝑋) 1 𝑘 2𝑘 𝑘
5 15 15 5
a. Tentukan nilai k
b. Hitung nilai 𝑃(2 ≤ 𝑋 < 4)
3. Diketahui fungsi peluang variabel acak X ditentukan dengan
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
𝑥
𝑓(𝑥) = { 15 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 1,2 𝑎𝑡𝑎𝑢 3
𝑥−12
15
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 4,5 𝑎𝑡𝑎𝑢 6
Tentukan nilai 𝐹(5)
4. Sebuah koin seribu dilantunkan 6 kali. Berikan alasan mengapa variabel acak X yang
menampilkan banyak muncul sisi gambar dalam 6 kali lantunan termasuk variabel
acak binomial
1 15
5. Jika 𝐵~ (6, ) = berapa kali kejadian sukses dan hitunglah 𝑃(𝑋 = 3)
2 64
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
1. a.
Ruang sampel 𝑆 = {(1,1), (1,2), … , (6,6)} 1
Banyak anggota ruang sampel S adalah 𝑛(𝑆) = 36 1
2 (1,1) 1 1
3
36
4 (1,3),(2,2),(3,1) 3 3
3
36
6 (1,5),(2,4),(3,3),(4,2),(5,1) 5 5 3
36
8 (2,6),(3,5),(4,4),(5,3),(6,2) 5 5 3
36
10 (4,6),(5,5),(6,4) 3 3 3
36
12 (6,6) 1 1 3
36
b.
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
1
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 2,12 5
36
𝑓(𝑥) = 3
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 4,10
36
5
{ 36 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 6,8
c.
4
2.
𝑎. ∑ 𝑓(𝑥𝑖 ) = 1 1
𝑥=1
1
𝑓(1) + 𝑓(2) + 𝑓(3) + 𝑓(4) = 1
1 𝑘 2𝑘 𝑘 1
+ + + =1
5 15 15 5
1
3 + 𝑘 + 2𝑘 + 3𝑘 = 15
6𝑘 + 3 = 15 1
6𝑘 = 15 − 3
1
12
𝑘= 1
6
𝑘=2
1
b.
𝑃(2 ≤ 𝑋 ≤ 4) = 𝑃(4) + 𝑃(3)
1
𝑘 2𝑘
𝑃(2 ≤ 𝑋 ≤ 4) = + 1
15 15
3𝑘
𝑃(2 ≤ 𝑋 ≤ 4) = 1
15
3.2 1
𝑃(2 ≤ 𝑋 ≤ 4) =
15
6 2
𝑃(2 ≤ 𝑋 ≤ 4) = = 1
15 5
3
2 2 1
𝑃(2) = 𝐹(2) =
15 15
3 6
𝑃(3) = 𝐹(3) = 1
15 15
2 8
𝑃(4) = 𝐹(4) = 1
15 15
3 11
𝑃(5) = 𝐹(5) = 1
15 15
4 𝐹(6) = 1
𝑃(6) = 1
15
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 < 1
1
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 ≤ 𝑥 < 2
15
3
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 2 ≤ 𝑥 < 3 5
15
6
𝐹(𝑥) = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 3 ≤ 𝑥 < 4
15
8
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 4 ≤ 𝑥 < 5
15
11
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 5 ≤ 𝑥 < 6
15
{ 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 , 𝑥 ≥ 6
11
Nilai 𝐹(5) = 2
15
5 a.
1 𝑥 1 6−𝑥 15
𝐶(6, 𝑥). ( ) . ( ) =
2 2 64 1
6
6! 1 15
.( ) = 1
(6 − 𝑥)! 𝑥! 2 64
6.5.4.3.2.1 1 15
. = 1
(6 − 𝑥)! 𝑥! 64 64
6.5.4.3.2.1 = (6 − 𝑥)! 𝑥! .15 1
6.4.2.1 = (6 − 𝑥)! 𝑥!
(6.4). (2.1) = (6 − 𝑥)! 𝑥! 1
1
(1.2.3.4). (2.1) = (6 − 𝑥)! 𝑥! 1
𝑥 = 2 atau x = 4 1
b.
1 3 1 3 1
𝑃(𝑋 = 3) = 𝐶(6,3). ( ) . ( )
2 2
6! 1 1
𝑃(𝑋 = 3) = × ×
3! .3! 8 8 1
6.5.4.3! 1
𝑃(𝑋 = 3) = × 1
3.2.1.3! 64
1
𝑃(𝑋 = 3) = 4 × 1
64
4 1 1
𝑃(𝑋 = 3) = =
64 16
Skor Maksimum 75
Tes Tertulis
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
1. 𝑛=4
2
𝑥=3
𝑝 = 0,2
𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,2 = 0,8
Rumus fungsi distribusi peluang binomial 1
𝑃(𝑥) = 𝑓(𝑥) = 𝐶(4, 𝑥) × 0,2𝑥 × 0,8𝑥
4! 4! 2
𝑃(3) = . (0,008). (0,8) + . (0,0016). (1)
3! .1! 4! .0!
1
𝑃(3) = 4 × 0,0064 + 1 × 0,016
𝑃(3) = 0,0256 + 0,0016 1
1
𝑃(3) = 0,0272
2. 𝑛 = 12 2
𝑥=2
150 1
𝑝= =
1500 10
1 9
𝑞 =1−𝑝=1− =
10 10
1 2 9 10
𝑃(𝑋 = 2) = 𝐶(12,2) × ( ) × ( ) 2
10 10
10! 1 910 2
𝑃(𝑋 = 2) = × ×
2! 8! 102 1010
12.11.10! 910 2
𝑃(𝑋 = 2) = × 12
2.1.10! 10
10
9 2
𝑃(𝑋 = 2) = 66 × 12
10
3 𝑛 = 10 2
10
𝑥= =5
2
1
𝑝=
5
1 4
𝑞 =1−𝑝=1− =
5 5
1 5 4 5 2
𝑃(𝑋 = 5) = 𝐶(10,5) × ( ) × ( )
5 5
10! 1 45 2
𝑃(𝑋 = 5) = × 5× 5
5! 5! 5 5
10.9.8.7.6.5! 45
𝑃(𝑋 = 5) = ×
5.4.3.2.1.5! 510 2
45
𝑃(𝑋 = 5) = 252 × 10 2
5
5 −10
𝑃(𝑋 = 5) = 252 × 4 × 5
Portofolio
Deskripsi Kegiatan
1. Buatlah rangkuman kegiatan-kegiatan yang telah Anda kerjakan dan selesaikan pada
bab ini
2. Carilah lima contoh masalah baik dari buku atau internet mengenai masalah berkaitan
dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan
3. Susunlah rangkuman, contoh masalah serta jawaban Anda dalam bentuk laporan
portofolio, kemudian kumpulkan kepada guru Anda