Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FISIKA UMUM II

GAYA LORENTZ
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA

: DARWIN SIMANGUNSONG

NIM

: 4153111011

KELAS

: PENDIDIKAN MATEMATIKA A 2015

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1.1.

Latar Belakang.....................................................................

1.2.

Rumusan Masalah................................................................

1.3. Tujuan...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Pengertian gaya lorentz dan medan magnet...................... 2


Medan magnet...................................................................... 3
Jenis jenis magnet............................................................
4
Induksi magnet.................................................................... 5
Teori magnet erlementer...................................................
5
Gaya lorenzt......................................................................
7
Cara membuat, menghilangkan dan menyimpan

magnet......................................................................................
H. Aplikakasi magnet..................................................................
I. Kemagnetan bumi..................................................................
J. Bunyi hukum..........................................................................
BAB IIIPENUTUP.....................................................................................
A.
B.

8
10
11
12
13

Kesimpulan........................................................................... 13
Saran..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA..

14

KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
FISIKA UMUM II.

Adapun menjadi judul makalah saya ini adalah semua tentang GAYA LORENTZ.
Dalam makalah ini membahas tentang Penggunaan dan Penerapan dri Gaya Lorentz.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya sadar sepenuhnya bahwa adanya kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka saya mengharapkan bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah fisika ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Fisika Umum II ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 28 April 2016

DARWINSIMANGUNSONG
NIM:4153111011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

1.
2.
3.
4.

Medan magnet dapat didefinisikan sebagai ruangan disekitar benda yang mengalami gaya
magnetik. Untuk menentukan arah gaya magnetik dapat dinyatakan dengan kaidah tangan
kanan. Jika tangan kanan menggenggam, kawat berarus listrik dengan arah ibu jari sama
dengan arus listrik, arah keempat jari lainnya sama dengan arah garis gaya magnet.
Berdasarkan eksperimen Biot-Savart tentang pengamatan medan magnet di suatu titik
yang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar yang dialiri arus listrik diperoleh bahwa
besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B)
di suatu titik :
Berbanding lurus dengan kuat arus listrik;
Berbanding lurus dengan panjang kawat;
Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik ke elemen kawat penghantar;
Sebanding dengan sinus apit antara arah arus dengan garis hubung antara titik ke elemen
kawat penghantar.
Lorenz menemukan sebuah gaya pada magnet yang kemudian disebut dengan gaya
Lorenz yang memiliki rumus : . Penemuan Lorenz tersebut membuka jalan bagi ilmuwan
untuk menemukan gaya magnetik pada kawat lurus yang diberi arus.
Materi tentang gaya magnetik sangat menarik untuk dipelajari. Oleh karena itu, penulis
mengambil materi ini untuk dikaji lebih lanjut.

1.2

RUMUSAN MASALAH

Dapat memahami dan mengenal semua tentang gaya lorentz


1.3

TUJUAN

Memenuhi tugas dari mata kuliah fisika umum II


Mengetahui semua tentang gaya lorentz didalam fisika.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GAYA LORENTZ DAN MEDAN MAGNET


Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau
oleh aruslistrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan
mengikuti arah majuskrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke
arah medan magnet (B), sepertiyang terlihat dalam rumus berikut:Keterangan:F =
gaya (Newton)B = medan magnet (Tesla)q = muatan listrik ( Coulomb)v = arah
kecepatan muatan (m/t)Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam
daerah medan magnet homogen akanmendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan
gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpangsearah dengan gaya lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus
listrik, Idalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz .
Jari telunjuk,menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan
arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus,
sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.Jika besar
muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya adalah:
FL = I . .

B sin = q/t . . B sin

= q . /t . B sin = q . v . B sin
*Ka
rena /t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerahmedan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin
Keterangan:F = gaya Lorentz dalam newton ( N )q = besarnya muatan yang
bergerak dalam coulomb ( C )v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )B =
kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
= sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet
homogen yangmempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak
dengan lintasan berupa lingkaran.Sebuah muatan positif bergerak dalam medan
magnet B (dengan arah menembus bidang) secaraterus menerus akan membentuk
lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran.
Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-persamaan yang memenuhi

pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehingga
membentuk lintasan lingkaran adalah :*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q
. v . B*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua
persamaan kitamendapatkan persamaan :Keterangan:R = jari-jari lintasan partikel
dalam meter ( m )m = massa partikel dalam kilogram ( kg )v = kecepatan partikel
dalam meter / sekon ( m/s )B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )q =
muatan partikel dalam coulomb ( C )Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan
sehari-hari adalah alat ukur listrik, kipas dl

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang kini bernama manisa
(sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali magnet di temukan.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari
besi, baja, nikel dan kobalt.
Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah
sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.
Jika suatu benda mengandung salah satu logam diatas dan dapat ditarik magnet,
berarti benda itu disebut benda MAGNETIS
Tapi, Jika suatu benda tidak mengandung salah satu logam diatas dan tidak dapat ditarikk
magnet, benda itu disebut benda NONMAGNETIS
B. MEDAN MAGNET
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di
sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan
magnet. Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub
magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut
sebagai gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang
mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu
tokoh terkenal yang meneliti tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (17771851). Oersted merupakan orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya
medan magnet oleh arus listrik. Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan
sebagai dasar dalam mengubah energi listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan dalam
pembuatan motor listrik, pembuatan generator. Selain karena adanya arus listrik medan
magnet
juga
dapat
ditimbulkan
karena
sifat
kemagnetan
bahan.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang
diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya
lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet
dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat
berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan
akhirnya. Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan.

Jadi, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet,
digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet. (Sudibyo,
Elok, dkk. 2008: 204-206)
C. JENIS-JENIS MAGNET
Adapun jenis-jenis magnet yang ada saat ini, diantaranya seperti:
a. Magnet buatan.
Merupakan magnet yang umumnya dibuat oleh manusia, dan hampir semua magnet yang ada
saat ini. Bentuk magnet buatan diantaranya seperti magnet atau U, magnet ladam (tapal
kuda), magnet lingkaran, magnet batang, magnet jarum jam kompas dll.
b. Magnet alam.
Merupakan magnet yang terbentuk secara alami yang terdapat di alam, tanpa melalui proses
pembuatan manusia.
c. Magnet tetap.
Merupakan jenis magnet yang tidak memerlukan tenaga ataupun bantuan yang berasal dari
luar untuk dapat menghasilkan daya magnet.
Bebeapa jenis magnet tetap diantaranya:

Magnet samarium coblat yaitu jenis magnet bumi yang tergolong sangat langka,
karena magnet ini merupakan magnet permanen yang sangat kuat terbuat dari
samarium dan juga koblat.

Magnet yeodium yaitu jenis magnet tetap yang sangat kuat, magnet ini merupakan
jenis magnet tanah jarang yang terbuat dari campura logam neodymium.

d. Magnet tidak tetap.


Merupakan magnet yang biasanya tergantung pada medan listrik untuk dapat menghasilkan
medan magnet.
D. INDUKSI MAGNETIK
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi
magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap titik
menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang
magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.
Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan
sebagai besar induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet
dinamakan fluks magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas

dinamakanrapat fluks magnet (B). Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks magnet
dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai
Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m 2, sedang satuan rapat
fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS
satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah
Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan
satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

SIFAT-SIFAT MAGNETIK
Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat
jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S).
Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke
arah kutub utara bumi.
Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang bergerak
bebas. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.
Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama
akan tarik menarik.
Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.
E. TEORI MAGNETIK ERLEMENTER
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak
beraturan menjadi searah dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil. setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur. Demikian pula magnet, jika
dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu kutub
utara magnet (U) dan kutub selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah
teori magnet yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan
oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda
akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung
sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah
acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar magnet
elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di
bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan
bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai
arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar
magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat
gaya magnet (sifat magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat menjadi
magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet. Magnet yang demikian disebut
magnet lunak. Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan magnet. Namun, setelah menjadi
magnet. kemagnetannya awet. Magnet yang demikian disebut magnet keras.
Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik
Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik
benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan

benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan
magnet. Namun, tidak semua benda logam yang berada di dekat magnet dapat ditarik.
Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a.
Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan
kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b.
Bahan non magnetik
1. Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2. Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang
mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh
karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a.
Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
b. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
c. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b.
Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat
keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c.
Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d.
Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan
sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras
dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan
ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi
magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative
sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih
banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita
kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah
untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara atau
mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk
membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243).Magnet tetap tidak
memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium
(juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah
jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,

Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,
merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
F. GAYA LORENZ
dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B
Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan
medan magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya Lorentz,
yaitu gaya yang timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan magnet. Gaya ini
mempunyai arah tertentu. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arah arus dan medan
magnet. Metode yang digunakan untuk menentukan arah gaya tersebut dikenal dengan kaidah
tangan kanan. Kaidah ini menempatkan ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan jari manis
dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l
Keterangan :
F = Gaya lorentz, satuannya newton (N)
B = Kuat medan, satuannya tesla (T)
L = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
l = panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang yang ditimbulkan oleh yang bergerak atau oleh
arus )listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. Arah gaya ini akan mengikuti
arah maju skrup yang diputar dari vector arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan
magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet(dalam unit tesia)
q adalah muatan listrik(dalam satuan coloum)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
adalah perkalian silang dari operasi vektor
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet (B),
rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan kanan):
di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam amper
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter
Gaya lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :
a). Motor listrik
b). Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter.

G. CARA MEBUAT, MENGHILANGKAN DAN MENYIMPAN


MAGNETIK
Adapun cara-cara membuat magnet yang diantaranya seperti:
a. Digosok secara searah dengan magnet.
Misalnya besi yang asalanya tidak memiliki medan magnet dapat dijadikan magnet dengan
cara digosok secara searah dengan ujung magnet tetap.
b. Dengan cara dialiri arus listrik searah.
Misalnya besi akan dijadikan magnet dengan cara dialiri arus listrik searah. Besi dililit
dengan kawat lalu dihubungkan dengan batu batrai. Sehingga magnet elementer yang ada
pada besi akan dipengaruhi oleh arus listrik DC yang dihasilkan oleh baterai. Jadi letak
magnet elementernya akan menjadi teratur dan searah.
c. Dengan cara induksi magnet.
Misalnya besi dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya besi diletakan di dekat
magnet tetap, maka magnet elementer yang ada pada besi akan dipengaruhi oleh magnet tetap
yang dapat menyebabkan letak magnet elementernya menjadi teratur sehingga mengarah
pada satu arah. Jadi besi akan menjadi magnet sehingga dapat menarik logam yang ada di
dekatnya.
Cara membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a. Dengan cara menggosok
Cara menggosok yaitu dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau hendak
dijadikan magnet. Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan
sebatang magnet tetap secara berulang-ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan
memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.
Alat dan Bahan:
1. Magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Klip kertas
Cara Membuat:
1. Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.
2. Coba tempelkan ujung paku pada klip paper
3. Maka klip paper akan menempel di ujung paku
b.

Dengan Cara Induksi

Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada benda yang hendak
dijadikan magnet. Suatu bahan yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan magnet
akan ikut berpindah ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika
magnet dijauhkan dari bahan.

Alat dan bahan :


1. 2 buah magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas
Cara Membuat:
1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.
c.

Dengan Cara Mengaliri Listrik


Cara aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat yang
dapat menimbulkan medan magnet. Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri
arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila
bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet
tetap).
Alat dan Bahan :
1.

Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).

2.

Paku besar.

3.

Baterai.

4.

Paper klip atau logam kecil lainnya (paku payung, jarum, dll)

Cara Membuat:
1.

Kupas kulit kabel tembaga pada tiap jung-ujungnya.

2.

Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan serapat mungkin).

3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada baterai, dan tunggu beberapa saat.
4.
5.

Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.
Maka paper klip akan melekat pada paku.

Magnet yang demikian disebut listrik atau elektromagnet. Membuat magnet dari baja
lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat kemagnetan baja lebih tahan lama
dari magnet besi.
Cara menghilangkan sifat kemagnetan
Adapun menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :
a. Memukul-mukul magnet secara berulang-ulang dengan benda yang keras hingga
bentuknya berubah atau rusak.
b. Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan
elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan elementer menjadi tidak teratur dan tidak
searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah
sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
c. Mambakar magnet atau dipanaskan hingga berpijar

Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan


hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikelpartikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak
lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama
sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
d. Membanting-banting magnet
e. Magnet diletakkan pada selenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah.
Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arahelementer. Apabila letak dan arah
elementer berubah, sifat nnya hilang.
Cara menyimpan magnet
Untuk menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat
dilakukan cara berikut:
1.
Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling
berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak, yang
bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan hingga
membentuk rangkaian tertutup.
2.

Menjauhkan dari medan listrik.

3.

Jauhkan dari benda-benda yang panas/bersumber api. (Kanginan, 2002)


H. APLIKASI MAGNET DALAM KEHIDUPAN
Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain
1.

Jarum kompas adalah dari magnet permanen.

2.

Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.

3.

Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.

4.

TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.

5.

Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.

6.
Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape bermagnet.
Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada tape.
7.

Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.

8.
Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur bermagnet
pada sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menghubungi
institusi keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
9.
Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu menghindari
pemborosan energi.
10. Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan
elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi listrik
(sinyal) ke energi mekanik (suara). Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan
perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet permanen. Pergerakan
penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara. Kebanyakan speaker

tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang menggunakan konsep yang
berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu
terletak dalam megnet berbentuk khusus. Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu
turut bergetar dan menghasilkan voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam kabel
ini adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada kombinasi
eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti energi listrik menjadi
energi mekanis. Generator bertindak merubah energi mekanis ke energi listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang mengkonversi energi listrik
antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik melalui konektor magnet.
I. KEMAGNETAN BUUMI
Bumi Sebagai Medan Magnet
Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer. Bumi dipandang
sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Magnet
bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di
sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara
bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memperngaruhi jarum kompas dan
magnet batang yang tergantung bebas.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub
selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan
geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi
yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis.
Deklinasi dan Inklinasi
Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat
menunjuk arah utara dengan tepat. Penyimpangan jarum kompas ini terjadi karena letak
kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang
terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami
penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum
kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang
dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut
deklinasi. Pernahkan kamu memperhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak
mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis-garis gaya magnet bumi tidak
sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas
menyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum
kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk
oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi. Alat yang digunakan
untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator. (Amrulloh, 2009).
J. BUNYI HUKUM
1
COULOMB
gaya yang dilakukan oleh suatu muatan pada titik lainnya bekerja sepanjang garis yang
menghubungkan kedua muatantesebut. Besarnya gaya berbanding terbalik kuadrat jaarak
keduanya, berbanding lurus dengan perkalian kedua muatan.
2.

BUNYI HUKUM GAUSS

jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup
sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi
dengan permitivitas udara .
5.

BUNYI HUKUM BIOT dan SAVART

Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suattu penghantar yang berada
diantara medan magnetik.
6. BUNYI HUKUM AMPERE
Intergral garis induksi magnetik B melalui lintasan tertutup sama dengan kali jumlah yang
terlingkupi oleh lintasan itu.
7.

BUNYI HUKUM FARADAY

GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung loop suatu penghantar berbanding lurus
denngan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut.
8. BUNYI HUKUM LENZ
Arah arus induksi pada suatu rangkaian adalah sedemikian rupa sehingga menimbulkan
medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan magnetik ( arus induksi
berusaha mempertahankan agar fluks magnetik total adalah konstan ).

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun
tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen
cair adalah contoh materi yang mempunyai Magnet bukan hanya sekedar benda yang
memiliki medan magnet. Namun, magnet juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.

c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.


d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak
senama akan tarik menarik.
Magnet buatan ada 2 macam
1. Magnet keras Magnet keras terbuat dari baja, Sulit dibuat namun sifat kemagnetannya kuat
dan permanen Contoh :Kaset dan Kompas
2. Magnet Lunak Magnet lunak biasa terbuat dari besi lunak, mudah dibuat namun sifat
kemagnetannya lemah dan sementara. Contoh: Bel listrik dan alat untuk mengangkat besi
Cara Membuat Magnet
Digosok dengan magnet lain secara searah. Besi atau baja akan menjadi magnet jika arah
menggosoknya teratur dalam satu arah, misalnya berlawanan arah dengan gerakan jarum jam.
Setelah menjadi magnet, pada baja terbentuk kutub-kutub magnet yang berlawanan dengan
kutub magnet penggosoknya.
Magnet dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet memiliki
manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang mengenal
magnet didalam fisika serta Memanfaatkan magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan

orang banyak. Bagi masyarakat : lebih baik menggunakan pengobatan alami seperti dengan
terapi magnet. Dengan demikian Perlunya penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet,
karena mungkin magnet masih memiliki kegunaan yang lain.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya
atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik
itu dari bapak/Ibu Dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna
memperbaiki penulisan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai