Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP GAYA LORENTZ

DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

DISUSUN OLEH:

Nama : Prapanca Hadian


Kelas : XII MIPA 3

i
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah-nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " konsep gaya lorentz”

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika. Selain itu,


makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang konsep gaya lorentz dalam
kehidupan sehari hari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Titin Setiatin, S.Pd selaku guru


mata pelajaran Fisika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................ i
Kata Penghantar .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 . Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 . Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.3 . Tujuan Penulisan ........................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1 . Cara Kerja Cara Kerja motor listrik ................................................................5
PENUTUP .............................................................................................................. 8
3.1 . Kesimpulan .................................................................................................... 8
3.2 . Saran .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya Lorentz

Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928) ialah fisikawan Belanda yang


memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika bersama dengan Pieter Zeeman
pada 1902.

Dilahirkan di Arnhem, Belanda. Ia belajar di Universitas Leiden. Selanjutnya,


pada usia 19 tahun dia kembali ke Arnhem dan mengajar di salah satu sekolah
tingkat menengah di sana. Sambil mengajar, dia menyiapkan tesis doktoral yang
memperluas teori James Clerk Maxwell mengenai elektromagnet, yang meliputi
rincian dari pemantulan dan pembiasan cahaya. Pada 1896, salah satu
mahasiswanya yang bernama Pieter Zeeman menemukan bahwa garis spektral
atom dalam medan magnet akan terpecah menjadi beberapa komponen yang

1
frekuensinya agak berbeda. Hal tersebut membenarkan pekerjaan Lorentz,
sehingga mereka berdua dianugerahi Hadiah Nobel pada 1902.

Pada 1895, Lorentz mendapatkan seperangkat persamaan yang


mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke
kerangka acuan lain, yang bergerak relatif terhadap yang pertama, meskipun
pentingnya penemuan itu baru disadari 10 tahun kemudian saat Albert Einstein
mengemukakan teori relativitas khususnya.
Lorentz (dan fisikawan Irlandia bernama G.F. Fitzgerald secara independen)
mengusulkan bahwa hasil negatif dari eksperimen Michelson-Morley bisa
dipahami jika panjang dalam arah gerak relatif terhadap pengamat mengerut.
Eksperimen selanjutnya memperlihatkan bahwa meski terjadi pengerutan, hal itu
bukan karena penyebab yang nyata dari hasil Michelson dan Edward Morley.
Penyebabnya adalah karena tiadanya “eter” yang berlaku sebagai kerangka acuan
universal.

Untuk arah gaya Lorentz dikutip dari buku IPA Fisika Jilid 3, Mikrajuddin
(2007 :119) dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Namun posisi telapak
tangan tidak tergenggam melainkan membuka. Carana adalah bukalah telapak
tandan dan rapatkan keempat jarimu. Ibu jari dibuka hingga tegak lurus terhadap
keempat jari lainnya. ibu jari ini menunjukkan arah atus listrik (I), keempat jari
menunjukkan arah medan magnet (B), sedangkan telapak tangan yang membuka
menunjukkan arah gaya Lorentz (F), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:

F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)

2
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan


magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz.
Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus
listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz .
Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan
arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus,
sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
                                               FL = I . ℓ . B sin θ
                                                     = q/t . ℓ . B sin θ
                                                     = q . ℓ/t . B sin θ
                                                     = q . v . B sin θ
                        *Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B

3
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja Aplikasi Penggunaan Konsep dari Gaya Lorentz?
Bagaimana cara kerja dari Galvanometer?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapaun makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui apa saja


aplikasi dari konsep Gaya Lorentz dan bagaimana cara kerja aplikasi
tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Kerja Galvanometer


Alat ukur utama yakni galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar untuk
pembuatan alat ukur amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus
dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan
untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Gambar dibawah ini
memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun
tegangan yang relative rendah.

Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut
hambatan shunt).

GALVANOMETER dengan HAMBATAN SHUNT


Galvanometer dengan hambatan shunt adalah ampermeter. Dalam
pemasangannya, ampermeter ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah
hambatan shunt Rsh. Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk
meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat arus listrik
yang lebih besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan shunt

5
Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet akan
timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga
akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan
lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk
akan dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.

GALVANOMETER dengan HAMBATAN DEPAN (MULTIPLIER)


Galvanometer dengan hambatan depan adalah voltmeter. Sebuah galvanometer
dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan
pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur
galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih
besar dari nilai standarnya.

Pemasangan Galvanometer dengan hambatan depan (multiplier)

Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada
galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimum, sehingga sebagian tegangan
akan berkumpul pada multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya
menjadi lebih besar.

CARA KERJA GALVANOMETER


Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel
akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya
Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan
kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet
B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah

6
medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk muatan
positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus.

Cara kerjanya galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi
pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat
berubaha karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada
umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi
kumparan putar. 

Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya
Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan
yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk
silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub
sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan
melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi
kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya
Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan
berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan
hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh
sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh
skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semua komponen tersebut di atas behubungan dengan arus listrik. Kemudian


semua elektronik tersebut mempunyai fungsi masing-masing. semakin besar arus
listrik yang mengalir, makin besar putaran motornya. Kemudian komponen-
komponennya, antara lain: Pengiris yang berbentuk mata pisau, Kopel roda-roda
gigi berbahan dari karet, Poros motor yang berputar, Saklar untuk menghidupkan
atau mengatur kerja motor. Demikian prinsip kerja motor listrik dalam ilmu fisika,
semoga bermanfaat bagi kawan-kawan semua.

3.2 saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai Aplikasi Penggunaan


Konsep Gaya Lorentz yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://fellyonova.blogspot.com/2012/10/gaya-lorentz-gaya-lorentz-
merupakan.html

https://www.academia.edu/20111304/contoh_kata_pengantar_dan_daftar_isi
http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html ku

http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-12-kemagnetan/

https://m.kumparan.com/amp/berita-update/pengertian-dan-contoh-penerapan-
gaya-lorentz-yang-perlu-diketahui-1wASk29944O

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/penerapan-aplikasi-gaya-
magnetik-gaya-magnetik-gaya-lorentz-dalam-kehidupan-sehari-hari-kegunaan-
galvanometer-motor-listrik-relai-kereta-maglev-video-recorder.html

Anda mungkin juga menyukai