PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak
atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
FL = B .I . ℓ sin θ
= B . q/t . ℓ sin θ
= B . q . ℓ/t sin θ
= B . q . v sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = B . q . v sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selanjutnya, pada usia 19 tahun dia kembali ke Arnhem dan mengajar di salah
satu sekolah tingkat menengah di sana. Sambil mengajar, dia menyiapkan tesis
doktoral yang memperluas teori James Clerk Maxwell mengenai
elektromagnet, yang meliputi rincian dari pemantulan dan pembiasan cahaya.
Pada 1878, dia menjadi guru besar fisika teoretis di Leyden yang merupakan
tempat kerja pertamanya. Dia tinggal di sana selama 34 tahun, lalu pindah ke
Haarlem. Lorentz meneruskan pekerjaannya untuk menyederhanakan teori
Maxwell dan memperkenalkan gagasan bahwa medan elektromagnetik
ditimbulkan oleh muatan listrik di tingkat atom. Dia mengemukakan bahwa
pemancaran cahaya oleh atom dan berbagai gejala optik dapat dirunut ke
gerak dan interaksi energi atom.
3
itu bukan karena penyebab yang nyata dari hasil Michelson dan Edward
Morley. Penyebabnya adalah
karena tiadanya “eter” yang berlaku sebagai kerangka acuan universal.
MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang rfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa :
kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak
senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet
yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, arus listrik dalam
medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque
yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque
adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
GALVANOMETER
Alat ukur utama yakni galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar untuk
pembuatan alat ukur amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus
dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan
untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Gambar dibawah ini
memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun
tegangan yang relative rendah.
Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut
hambatan shunt).
5
Pemasangan Galvanometer dengan hambatan shunt
Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet akan
timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga
akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan
lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk
akan dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.
Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada
galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimum, sehingga sebagian tegangan
akan berkumpul pada multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya
menjadi lebih besar.
Cara kerjanya galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi
pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat
berubaha karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada
6
umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi
kumparan putar.
Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya
Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan
yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk
silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub
sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan
melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi
kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya
Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan
berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan
hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh
sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh
skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
7
melaju dengan motor linear. Pengangkatan magnetik murni menggunakan
elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw;
Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan
stabil.
Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan
magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat. Efek
dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk
keamanan penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat
kereta. Konsepnya mudah namun teknik dan desainnya kompleks.
Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip Gaya Lorentz. Komponen dasar pengeras
suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas yang bersambungan dengan
sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet
hermanen berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan).
Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja Gaya
Lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada
arus yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju
mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-
gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. Akan mengalir arus dari
terminal pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada
aliran elektron yang berada di dalam medan magnet.
Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami Gaya Lorentz yang dapat
menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada
disekitar kerucut bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.
8
Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?
SIKLOTRON
9
Siklotron merupakan piranti untuk mempercepat gerak partikel bermuatan
listrik. Siklotron dikembangkan pada tahun 1930 oleh E. O. Lawrence (1901-
1958), dengan menggunakan sebuah medan magnetik untuk menjaga agar ion- ion
bermuatan (biasanya proton) bergerak dalam lintasan melingkar. Siklotron
merupakan alat untuk mempercepat partikel berat seperti : proton,deutron dan
partikel-partikel alpa, terdiri dari dua ruang semisilinder yang ditempatkan dalam
medan magnet.
10
dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring sehingga
proton tersebut membelok berbentuk lingkaran yang jari-jarinya yang bergantung
pada kecepatan.
11
Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah priode T, di mana:
dengan
f = frekuensi siklotron (Hz)
q = muatan proton (1,6 x 10-19 C) m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)
B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)
Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada jari-
jari r. Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika partikel (proton) mulai dari
sumber dan dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin besar.
Energi kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari siklotron,
yaitu:
Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki
oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari Siklotron atau ketika
12
menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir). Contoh reaksi fisi ketika
Li ditembaki proton:
Siklotron di Indonesia
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat-alat yang mungkin biasa kita
pakai adalah salah satunya dari penerapan Gaya Lorentz, yakni gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada
dalam suatu medan magnet. Salah satu contohnya alat yang sering kita pakai
adalah mixer, kipas angina, motor listrik, speaker dan alat-alat lain yang masih
banyak lagi kita punya yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai Aplikasi Penggunaan
Konsep Gaya Lorentz yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya
14
DAFTAR PUSTAKA
http://as-satrahblogummat.blogspot.com/2011/11/galvanometer.html
http://fellyonova.blogspot.com/2012/10/gaya-lorentz-gaya-lorentz-merupakan.html
http://husni-88.blogspot.com/2012/05/prinsip-kerja-motor-listrik.html
http://mobelos.blogspot.com/2013/11/kumpulan-contoh-kata-pengantar-makalah.html
http://nanokomara.blogspot.com/2014/03/makalah-fisika-tentang-alat-ukur.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/penerapan-aplikasi-gaya-magnetik-gaya-
magnetik-gaya-lorentz-dalam-kehidupan-sehari-hari-kegunaan-galvanometer-motor-
listrik-relai-kereta-maglev-video-recorder.html
http://rahmatromdana.blogspot.com/2012/05/blender-dan-fisikawan-belanda-
hendrik.html
http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/11/kumpulan-contoh-kata-pengantar.html
http://rzayusworo.blogspot.com/2013/11/gaya-lorentz-aplikasinya.html
15
http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-12-kemagnetan/
http://www.carapintarku.blogspot.com/2014/01/bagaimanakah-prinsip-kerja-maglev.html
https://www.academia.edu/41288679/
Prinsip_Kerja_Akselerator_Partikel_Akselerator_Linier_Siklotron_dan_Sinkrotro
n_
16