Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FISIKA

PENERAPAN GAYA LORENTZ

Disusun Oleh :
Vivi Lee Mulandari
XII IPA 4

SMAN 5 Kota Tangerang


Perumnas 1,Jl. Ciujung Raya No.3, Karawaci Baru, Kec. Karawaci, Kota Tangerang

Banten

2019
A. Pengertian Gaya Lorentz

Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928) merupakan


ilmuwan Belanda yang memiliki kontribusi besar pada
bidang fisika dan fisika kuantum. Berdasarkan hasil kerja
ilmuwan-ilmuwan sebelumnya, Lorentz mengoreksi dan
merampungkan hukum gaya elektromagnetik yang
sekarang menyandang namanya.

Gaya Lorentz adalah gaya yang terjadi pada sebuah penghantar berarus listrik di
dalam medan magnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz dapat digunakan kaidah
tangan kanan sebagaimana terlihat pada Gambar di bawah ini!

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik, huruf I.

b. Telunjuk menunjukkan arah medan magnet, huruf B.

c. Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz, huruf F.


Besar gaya Lorentz sebanding dengan kuat medan magnet, arus listrik, dan panjang
kawat. Jika kedudukan gaya, kuat medan magnet dan arus listrik saling tegak lurus,
maka besarnya gaya Lorentz dapat dirumuskan:

Dengan F adalah gaya Lorentz dinyatakan dalam newton, medan magnet dinyatakan
dalam satuan (N/Am), (weber/m2) atau tesla (T), dan l adalah panjang kawat
penghantar dinyatakan dalam meter (m).

Penggunaan Konsep Gaya Lorentz


Adanya gaya magnet pada penghantar berarus listrik di dalam medan magnet
memungkinkan berputarnya kumparan penghantar berarus listrik di dalam medan
magnet.

Beberapa contoh penerapan konsep ini antara lain :

a. Motor listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Dasar
kerja motor listrik ini hampir sama dengan dasar kerja sebuah galvanometer.

Apabila arus listrik dialirkan melalui kumparan, permukaan kumparan yang bersifat
sebagai kutub utara bergerak menghadap selatan magnet. Permukaan yang bersifat
sebagai kutub selatan bergerak menghadap ke kutub utara magnet. Setelah itu maka
kumparan berhenti berputar.

Untuk melanjutkan putaran, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub
magnet, arah arus dalam kumparan dibalik. Dengan terbaliknya arah arus maka kutub
utara kumparan berubah menjadi kutub selatan, kutub selatannya menjadi kutub utara.

Sekarang kutub utara kumparan berhadapan dengan kutub utara magnet. Kutub
selatan kumparan berhadapan dengan kutub selatan magnet.

Kutub-kutub itu menolak kumparan berputar setengah putaran sampai kutub utara
kumparan berhadapan dengan kutub selatan magnet dan kutub selatan kumparan
berhadapan dengan kutub utara magnet, pada saat itu arus dalam kumparan dibalik
lagi.

Akibat kumparan itu berputar setengah putaran


lagi, demikian seterusnya, kumparan berputar
terus.
B. Pengeras Suara

Pengeras Suara atau yang lebih dikenal dengan sebutan Speaker. Pengeras suara
bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz.

Speaker ini terdiri atas komponen dasar pengeras suara terdiri yang terdiri dari tiga
bagian yaitu sebuah kerucut Kertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan
suara atau silinder yang dikitari oleh kawat tembaga dan sebuah magnet Permanen
berbentuk silinder atau kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan.

Pada saat arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja gaya
lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada
arua yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju
mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-
gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari
terminal pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan
ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet.

Sehingga elektron yang berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang
dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron
yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara, sehingga dengan kejadian atau
peristiwa tersebut maka dihasilkanlah gelombang bunyi oleh alat ini.
C. Kereta Maglev
Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam bahasa Indonesia
disebut kereta api levitasi magnetik) adalah jenis kereta api yang mengambang secara
magnetik. Sering juga disebut kereta api magnet.

Maglev merupakan kereta api yang menerapkan konsep magnet listrik untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Kata “Maglev” berasal dari magnetic levitation.
Kereta api ini dipasangi magnet listrik di bawahnya yang bergerak pada jalur bermagnet
listrik. Magnet tolak-menolak sehingga kereta api melayang tepat di atas jalur lintasan.
Gesekan kereta api dengan jalur lintasan berkurang sehingga kereta api bergerak lebih
cepat.

D. Galvanometer
Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
amperemeter, voltmeter, serta ohmmeter.

Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik lemah.
Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar , galvanometer berupa kumparan bergerak,
terdiri atas sebuah kumparan terbuat dari kawat tembaga isolasi halus dan dapat
berputar pada sumbunya yang mengelilingi sebuah inti besi lunak tetap yang berada di
antara kutub-kutub suatu magnet permanen. Interaksi antara medan magnetik B
permanen dengan sisi-sisi kumparan akan dihasilkan bila arus I mengalir melaluinya,
sehingga akan mengakibatkan torka pada kumparan. Kumparan bergerak memiliki
tongkat penunjuk atau cermin yang membelokkan berkas cahaya ketika bergerak,
dimana tingkat pembelokan tersebut merupakan ukuran
kekuatan arus.
E. Relai
Relai merupakan suatu alat dengan sebuah sakelar, untuk menutup relai digunakan magnet
listrik. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik dapat digunakan untuk
menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan listrik antara kedua rangkaian.

F. Video Recorder
Pada video recorder, sinyal disimpan di dalam pita magnetik. Video recorder sangat
tergantung pada magnetisme dan listrik. Ia menggunakan dorongan magnetik dari
kawat yang membawa arus dalam motor listrik untuk memutar drum pada kecepatan
tinggi dan menggerakkan pita yang melaluinya dengan lembut. Untuk merekam suatu
program, arus yang mengalir melalui kumparan kawat di dalam drum digunakan untuk
menciptakan pola magnetik pada pipa. Jika pita tersebut diputar ulang, alat perekam
menggunakan pola magnetik ini untuk menghasilkan arus yang dapat diubah ke dalam
gambar.
G. Alar Pengukur Listrik

Jenis alat pengukur listrik yang banyak digunakan adalah pengukur jenis kumparan
berputar. Pada dasarnya alat pengukur ini terdiri atas:

1) Sebuah magnet tetap berbentuk U

2) Ruang di antara kutub-kutubnya berbentuk silinder.

Di antara kutub-kutub itu terdapat sebuah inti besi lunak berbentuk silinder. Inti besi ini
terpasang tetap pada tempatnya, tidak dapat berputar.

Di antara inti besi dan kutub-kutub magnet terdapat sebuah kumparan, K, yang dapat
berputar bersama dua batang poros. Pada tiap poros itu dipasang sebuah pegas spiral.

Pegas spiral, P, ini mengatur agar jarum penunjuk, J menunjukkan angka nol, kalau
tidak ada arus melalui K. Apabila kumparan dialirkan arus, maka kumparan itu berputar
sebab salah satu permukaan kumparan bersifat sebagai kutub utara dan sebagai kutub
selatan.

Kumparan tidak dapat berputar terus karena ditahan oleh pegas spiral. Besar
putarannya tergantung pada besarnya arus, di mana makin besar arus makin besar
sudut putarnya.

Prinsip kerja seperti ini banyak digunakan pada peralatan seperti: amperemeter,
galvanometer, dan voltmeter.

Anda mungkin juga menyukai