Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus
listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), Sebuah
partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang
searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang
bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan Kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari
arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz. Jari
telunjuk, menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I).
Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah
gerak berlawanan dengan arah arus. Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak
lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan
akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam
medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus akan membentuk
lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga
untuk muatan negativ. Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak
dalam medan magnet homogen sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
a) Gaya yang dialami akibat medan magnet: F = q. V. B
b) Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel

1. Sejarah Gaya Lorenz


Gejala ini pertama kali dikaji oleh Hans Christian Oersted. Melalui percobaan, ia berhasil
mengungkap hubungan antara listrik dan magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa
penghantar yang berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik.

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini
menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik.
Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum
kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan
semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.

Arah medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (1), maka arah
keempat jari yang lain menunjukkan arah medan magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga
dapat digunakan untuk menemukan arah medan magnetik pada penghantar berbentuk
lingkaran yang dialiri listrik.

Kaidah Tangan Kanan

Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang Terbentuk pada kumparan
berarus listrik, dapat dilakukan dengan cara:
1) Perhatikan arah listrik yang mengalir pada kumparan.
2) Ujung kumparan yang pertama kali mendapat arus listrik dijadikan sebagai pedoman
untuk menentukan letak kutub-kutub magnet.
3) Kemudian, genggam ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan
posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawan pada inti besi.
4) Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5) Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, Sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan. 6) Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus
listrik berada di belakang inti besi, maka hadapkan telapak tangan ke belakang,
kemudian genggam kumparan kawat itu.
6) Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara, dan kutub
selatan magnet.

2. Rumus Untuk Menghitung Gaya Lorenz


Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga mengalami
gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya Lorentz
terjadi apabila kawat

Penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung
pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam
kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus terhadap arah medan magnet,
gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:

F= B.I.I
Keterangan:
F = gaya Lorentz pada kawat (N)
B= medan magnet (Tesla)
I = arus listrik (A)

I = panjang kawat (m)


BAB II
PEMBAHASAN
Penggunaan Gaya Lorenz dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Gaya Lorenz sudah banyak digunakan dalam peralatan sehari- hari, diantaranya:
1) Motor Listrik
Pada saat sakelar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju cincin komutator
selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan (loop). Sehingga di dalam loop
akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang terdapat pada
loop akan mendapat gaya lorentz yang besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan
pada masing- masing sisi loop. Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan
berputar secara terus menerus. Fungsi komutator pada motor listrik adalah untuk mengatur
agar arus tetap mengalir ke satu arah. Motor listrik mengubah energi listrik menjadi gerak.
Penerapan gaya lorentz yang lain, untuk alat ukur listrik, salah satunya adalah galvanometer.
Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip kerjanya sama dengan
motor listrik, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorente sama besar
tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan
diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki
dan meninggalkan Kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah
kumparan. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami
gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan berputar.
Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar
dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk
pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang
diukur.

Pada saat sakelar on maka akan mengalir arus dari sumber tegangan menuju cincin komutator
selanjutnya melalui sikat karbon arus mengalir ke kumparan (loop). Sehingga di dalam loop
akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet.Elektron yang terdapat pada
loop akan mendapat gaya lorentz yang besarnya sama tetapi dengan arah yang berlawanan
pada masing- masing sisi loop. Sehingga keseimbangan loop terganggu dan loop akan
berputar secara terus menerus. Fungsi komutator pada motor listrik adalah untuk mengatur
agar arus tetap mengalir ke satu arah.
2) Speaker (Pengeras Suara)
Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz. Komponen dasar pengeras suara
terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas yang bersambungan dengan sebuah
kumparan suara (silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen
berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan). Ketika arus dilewatkan
pada lilitan kumparan, maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh magnet
permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh terminal pengeras
suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara
sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara.
Akan mengalir arus dari terminal pengeras suara menuju kumparan suara, sehingga didalam
kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang
berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat menimbulkan maju atau
mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada di sekitar kerucut
bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.
Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah krucut yertas yang
bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh kawat tembaga)
dan sebuah magnet hermanen berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub
selatan).
Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan, maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang
disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan
oleh terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas
yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan
frekuensi pengeras suara, akan mengalir arus dari terminal pengeras suara menuju kumparan
suara, sehingga didalam kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan
magnet.
Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat
menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada
disekitar kerucut bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.

3) Blender
Blender, sebuah alat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia. Alat
tersebut sangat membantu pekerjaan di dapur. Biasanya alat ini digunakan untuk membuat
jus buah atau sayur dan menghaluskan bumbu masakan. Namun, pernahkan terpikirkan
bagaimana prinsip kerja alat tersebut? dan bagaimakah pisau yang terdapat pada blender bisa
berputar sangat cepat sehingga dapat menghancurkan buah, sayur, dan bumbu masakan
dalam waktu yang singkat?
Blender: alat rumah tangga yang sangat memudahkan pekerjaan di dapur.
Keberadaan blender saat tidak bisa lepas dari konsep fisika yang dikemukaan oleh salah satu
ilmuan fisika (fisikawan) dari Belanda yaitu Hendrik Lorentz. Hendrik Lorentz merupakan salah
satu fisikawan asal Belanda yang meraih nobel fisika, dia meraih nobel fisika pada tahun 1902.
Hendrik Lorentz telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam perkembangan teori-
teori fisika. Salah satunya adalah tentang Gaya Lorentz. Hendrik Lorentz menyatakan bahwa
muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapatkan suatu gaya yang
disebut dengan Gaya Lorentz. Gaya ini muncul pada kawat listrik (konduktor) berarus yang
berada dalam medan magnet (ingat: arus listrik merupakan muatan yang bergerak). Teori
inilah yang mendasari pembuatan
Motor Listrik. Motor listrik dikenal sebagai alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik (energi gerak). Motor listrik inilah yang memutar pisau blender dengan cepat sehingga
dapat menghancurkan buah, sayur, dan bumbu masakan.
4) Galvanometer
Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip kerjanya sama dengan
motor listrik,
yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorente sama besar tetapi
berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat
tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan
diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki
dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah
kumparan.

Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya
Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan berputar.
Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar
dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk
pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang
diukur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita tahu bahwa alat – alat yang mungkin biasa kita pakai adalah salah
satunya dari penerapan Gaya Lorenz , yakni
Gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada
dalam suatu medanmagnet. Salah satu contohnya alat yang sering kita pakai adalah
mi9er,kipas angina, motor listrik, speaker dan alat-alat lain yang masih banyak lagi kita punya
yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.
Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai Aplikasi penggunaan Gaya Lorentz Yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak Kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan Kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini. +penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai