Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

DISUSUN OLEH

FATMA PUTRIYA 06031281924028

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Yulia Djahir, M.M.
Deskoni, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya berupa kesempatan, kesehatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat padawaktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tu
gas dosen pada mata kuliah pengantar bisnis. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bentuk-bentuk kepemilikan
bisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Indralaya, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………...i


Daftar Isi ……………………...………………………..…………………ii

Bab I Pendahuluan………….……………………………………………..1
1.1 Latar belakang…….………...…..............................................................1

1.2 Rumusan Masalah.…………………...……….………...........................1

1.3 Tujuan Penulisan.………………………………………………....…….2

Bab II Pembahasan ………….……....………………….…………...........2

2.1 Pengertian Kepemilikan..…………………….…....................................2

2.2 Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis……….………………..…...……….3

2.3 Dampak kepemilikan pada pengembalian investasi……………………14

2.4 Dampak kepemilikan terhadap resiko ……………………………….…14

Bab III Penutup…………………………………..……………….….....…16


.

3.1 Kesimpulan………………………………………………...……….….16
.

3.3 Saran………...………………………………………………...…......…16

Daftar Pustaka……………………………………..………………………17

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahany
a, salah satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk
kepemilikan. Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan wak
tu untuk dan usaha untuk mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemi
likan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu saja salah satu
bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk yang pali
ng banyak digunakan dalam waktu tersebut.

Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah k
eputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan mau
pun usahanya. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bent
uk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yan
g memberatkan bagi para pemilk.

Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal.
Memilih bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus mema
hami berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristi
k tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan
cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak mengenai su
atu kepemilikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian kepemilikan dan bentuk-bentuk kepemilikan usaha ?
1.2.2 Bagaimana karakteristik dari masing-masing bentuk kepemilikan usaha?
1.2.3 Bagaimanakah dampak dari kepemilikan terhadap pengembalian dan risik
o?
1

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa bentuk-b
entuk kepemilikan bisnis, sehingga dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan un
tuk menambah ilmu pengetahuan dan memahami lebih jauh mengenai materi i
ni.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kepemilikan

Kepemilikan usaha adalah suatu bentuk kegiatan usaha yang di lihat dari segi
pemilik/pendirinya,sumber modalnya,dan tujuan pendiriannya,sehingga terdapat
berbagai macam bentuk kepemilikan usaha,sesuai dengan visi dan misi yang di
bawa oleh masing masing usaha tersebut.

2.2 Bentuk- bentuk kepemilikan bisnis

1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemiliknya
perseorangan(sole proprietorship). dan pemiliknya disebut dengan pemilik tunggal
(sole proprietor). Pemilik dapat memperoleh modal dari kreditor untuk bisnisnya.

KARAKTERISTIK BENTUK PERUSAHAAN PERSEORANGAN YANG BER


HASIL

     Perusahaan perseorangan harus bersedia menerima tanggung jawab akan


kinerja perusahaan secara penuh. Tekanan dari tanggung jawab ini lebih besar dari
pada tanggung jawab karyawan dimanapun juga. kepemilikan perseorangan juga
harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus siap dihubungi
setiap waktu dan harus siap menggantikan karyawannya yang sakit. Mereka harus
mampu menunjukan sikap kepemimpinan yang kuat, kemampuan berorganisasi
yang baik dan berkomunikasi dengan baik kepada para karyawannya.

KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN


1. Kebebasan dan Pengendalian Penuh
       Kebebasan mungkin merupakan manfaat paling penting dari usaha
perseorangan. Karena memiliki bisnis mereka sendiri, para pemiliknya tidak
bertanggung jawab terhadap siapa pun selain diri mereka sendiri. Dengan hanya
seorang pemilik yang memiliki kendali penuh atas perusahaan, maka peluang
terjadinya konflik selama pengambilan keputusan dapat dihilangkan. Contohnya,
seorang pemilik restoran dapat memutuskan menu apa yang akan disajikan serta
berapa harga dan juga gaji yang akan diberikan kepada karyawannya.

2. Pajak yang Lebih Rendah


       Keistimewaan menarik lainnya dari kepemilikan perseorangan  adalah
diperlonggarnya tagihan pajak bagi bisnis yang kemungkinan menderita kerugian
pada tahap awal mereka. Undang-undang pajak mengizinkan para pemilik untuk
memperlakukan pendapatan penjualan dan biaya operasi sebagai bagian dari
keuangan pribadi mereka. Karena keuntungan dari suatu kepemilikan
perseorangan dianggap sebagai suatu penghasilan pribadi, maka mereka menjadi
subjek pajak yang lebih rendah dari pada pajak yang dikenakan kapada beberapa
bentuk kepemilikan bisnis lainnya.

3. Organisasi yang Mudah


     Mendirikan suatu perusahaan perseorangan relatif mudah. Hanya sedikit
persyaratan hukum yang dibutuhkan. Bentuk kepemilikan perseorangan tidak
perlu membuat suatu entitas hukum terpisah. Pemilik hanya perlu mendaftarkan
perusahaannya di negara bagian, dimana pada umumnya hal ini dapat dilakukan
melalui surat. Pemilik juga perlu mengajukan izin kerja untuk melakukan jenis
bisnis tertentu. Persyaratan perizinan yang spesifik dapat bervariasi diantara setiap
negara bagian dn bahkan kota dimana bisbis tersebut berlokasi.

3
4. Seluruh Keuntungan akan Diterima Oleh Pemilik Tunggal
      Pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya kepada pemilik lain.
Jadi, imbalan dari mendirikan sebuah perusahaan yang berhasil akan kembali
kepada pemiliknya sendiri.

KEKURANGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN


1. Tanggung jawab tak terbatas.
Pemilik tunggal menjadi subjek tunggal dari kewajiban yang tidak terbatas
( unlimited liability ), yaitu menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis
yang dikelolanya. Jika seorang pemilik tunggal menghadapi tuntunan hukum,
maka pemilik tunggal trsebut secara pribadi akan bertanggung jawab atas semua
keputusan yang diberikan kepada perrusahaan. Jika perusahaan gagal
menghasilkan cukup banyak uang tunai, tagihan harus dibayar dari kantong
pribadi.

2. Dana yang Terbatas


Seorang pemilik tunggal mungkin memiliki dana yang terbatas untuk
diinvestasikan dalam perusahaan. Jadi, pemilik tunggal akan memiliki kesulitan
untuk melakukan pengembangan dalam usaha bisnisnya.

3. Keahlian yang Terbatas


Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian yang terbatas dan mungkin tidak
mampu mengendalikan seluruh aspek bisnisnya. Sebagai contoh, seorang pemilik
tunggal akan mengalami kesulitan menjalankan usaha praktik medis besar karena
beragamnya jenis keahlian yang dibutuhkan.

4. Pemilik Tunggal Menanggung Seluruh Kerugian


Sama halnya dengan pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya,
mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang dialami perusahaannya kepada
pemilik lain.

2.  FIRMA/PERSEKUTUAN
       Bisnis yang dimilik secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut
persekutuan ( partner ship  ). Para pemilik dari bisnis ini disebut sekutu
( partner ).
       Dalam persekutuan umum ( general partnership ), seluruh sekutu memiliki
kewajiban yang tidak terbatas. Jadi, semua sekutu akan bertanggung jawab secara
pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan. Sebaliknya dalam persekutuan terbatas
( limited partnership ), perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas ( limited
partners ), yaitu sekutu yang kewajibannya dibatasi oleh uang atau harta yang
telah mereka sumbangkan pada persekutuan.sekutu terbatas hanyalah investor
dalam suatu persekutuan dan tidak ikut berperan dalam manajemen, tetapi karena
mereka telah berinvestasi dalam perusahaan, mereka akan menanggung kerugian
maupun keuntungan yang diperoleh.

KEUNTUNGAN PERSEKUTUAN

1. Tambahan Pendanaan

Keuntungan paling mencolok dari persekutuan umum adalah kemampuan


untuk tumbuh dengan adanya tambahan bakat dan uang baru. Seperti usaha
perseorangan, persekutuan dapat dibentuk hanya dengan memenuhi beberapa
persyaratan. Walaupun demikian, semua persekutuan harus dimulai dengan
semacam kesepakatan. Beberapa persekutuan memiliki ribuan sekutu, yang
semuanya diharuskan menginvestasikan sebagian uang mereka ke dalam bisnis.

2. Pembagian Kerugian
Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh
seluruh sekutu. Jadi, tidak ada satu orang yang akan menyerap keseluruhan
kerugian. Setiap pemilik akan menyerap bagian kerugiannya saja.

3. Lebih Banyak Spesialisasi


Dengan persekutuan, para sekutu memusatkan perhatian mereka pada
masing-masing spesialisasi yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam
pelanggan.

KERUGIAN PERSEKUTUAN

1. Tanggung Jawab yang Tidak Terbatas.


kekurangan paling besar dari persekutuan adalah tanggung jawab yang tidak
terbatas. Semua sekutu ikut menanggung semua hutang yang dibebankan atas
nama persekutuannya. Jika ada sekutu yang menciptakan hutang bisnis semua
sekutu ikut menanggungnya. Bila satu sekutu meninggal atau keluar, persekutuan
awal bubar, walaupun ada satu atau lebih sekutu lain ingin meneruskannya.

2. Kesulitan Mengalihkan Kepemilikan


Kerugian yang terkait dengan itu adalah kesulitan dalam mengalihkan
kepemilikan. Tidak ada sekutu yang bisa menjual perusahaan tanpa persetujuan
yang lain. Seorang mitra yang ingin pensiun atau mengalihkan kepentingannya
kepada putra atau putrinya harus mendapat persetujuan dari mitra lain.

3. Pembagian Pengendalian
Pengambilan keputusan dalam persekutuan harus dibagi. Jika para sekutu
tidak mendapatkan kata sepakat mengenai bagaimana cara agar bisnis dapat
berjalan, maka hubungan bisnis dan pribadi dapat terganggu.

6
4. Pembagian Keuntungan
Setiap keuntungan yang didapat oleh persekutuan harus dibagi diantara semua
sekutu. Semakin banyak sekutunya, makin kecil tingkat laba dalam jumlah
tertentu yang akan didistribusikan kepada masing-masing sekutu.

3. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)


BUMN merupakan badan usaha milik negara atau pemerintah
Ciri-ciri dari BUMN:
1. Penguasaan badan perusahaan dimiliki oleh perusahaan.
2. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun fungsional oleh
pemerintah.
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
4. Pemerintah berwenang dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan
kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi merupakan tanggung jawab pemerintah
seluruhnya.
6. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan pendapatan negara.
7. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yangmenguasai hajat
hidup orang banyak.
8. Pelayanan kepada masyarakat.
9. Lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan mencari keuntungan,
tetapi memupuk keuntungan.
10. Salah satu stabilisator perekonomian negara.
11. Modal seluruhnya dari negara dan dipisahkan dari kekayaan negara.
12. Peranan pemerintah sebagai pemagang saham. Jika masyarakat yang
memilki saham, maka tidak kurang dari 49%, dan minimal negara negara
memiliki saham 51%.
13. Pinjaman dari pemerintah dalam bentuk obligasi.
14. Modal juga didapat dari bantuan luar negeri.
7
15. Bila mendapat keuntungan, maka keuntungan tersebut untuk kesejahteraan
masyarakat.
Jenis-jenis BUMN :
1. PERSEROAN TERBATAS
Perseroan terbatas ( corporation ) yaitu suatu entitas yang tercatat di sebuah
negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari
pemiliknya. Untuk mendirikan suatu perseroan terbatas, seseorang atau suatu
kelompok harus membuat akta pendirian ( charter ) perseroan terbatas, atau
dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha, dan melaporkannya ke negara
bagian. Akta tersebut mencantumkan hal-hal penting perseroan terbatas, misalnya
nama perusahaan, jumlah saham yang diterbitkan, dan operasi perusahaan. Orang-
orang yang mengorganisasi perseroan juga harus membuat anggaran dasar
( bylaws ), yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan. Para pemegang
saham di perseroan terbatas secara hukum terpisah dari entitas, maka mereka
memiliki kewajiban yang terbatas. Para pemegang saham mendapatkan
penghasilan dari investasinya melalui dua cara, yang pertama mereka dapat
memperoleh deviden dari perusahaan, yang kedua saham yagn mereka miliki
menngalami kenaikan nilai, jadi mereka dapat memperoleh keuntugan dengan
menjual saham mereka tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari pada
waktu mereka membeli saham tersebut.

Seseorang dapat menjadi pemilik dari suatu perseroan terbatas dengan cara
membeli sahamnya. Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan
tertutup ( privated held  ), yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok
kecil investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas besar merupakan perseroan
terbuka ( publicly held ), yaitu saham mereka dapat mudah diperjual belikan oleh
para investornya.

8
KEUNTUNGAN PERSEROAN TERBATAS
1. Tanggung Jawab Terbatas (limited liability).
Tanggung jawab para investor terbatas pada investasi pribadi mereka di
perusahaan. Pada saat terjadi kegagalan, pengadilan dapat menyita dan menjual
kekayaan perusahaan tetapi tidak dapat menyentuh milik pribadi para investor.
Keuntungan lainnya adalah kontinuitas. Karena memiliki kehidupan legal yang
terpisah dari para pendiri dan pemiliknya, perusahaan dapat setidaknya secara
teori berdiri selamanya.

2. Akses ke Pendanaan
Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan
menerbitkan saham baru. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perseroan terbatas
untuk tumbuh dan bergerak di usaha-usaha bisnis yang baru.

3. Perpindahan Kepemilikan
Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham
mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang mereka atau
menjualnya secara online lewat internet. Sebaliknya, para pemilik dari
kepemilikan perseorangan atau persekutuan kemungkinan mengalami kesulitan
dalam menjual bagian kepemilikan mereka atas bisnis.

KERUGIAN PERSEROAN TERBATAS

1. Biaya Organisasi yang Tinggi


      Pengorganisasian suatu perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada
pembentukan kepemilikan bisnis yang lain karena adanya biaya pembuatan akta
pendirian perseroan dan mencatatnya kenegara bagian. Biaya juga akan timbul
dalam pembuatan anggaran dasar, dan menerbitkan saham bagi para investor juga
melibatkan biaya dengan jumlah yang cukup besar.

9
2. Pengungkapan Keuangan
      Ketika saham perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka
masyarakat investasi memiliki hak dalam batasan-batasan tertentu dalam
memeriksa data keuangan. Sebagai akibatnya, perusahaan kemungkinan
diwajibkan dalam melakukan lebih banyak pengungkapan kepada publik
mengenai operasi bisnis dan gaji karyawan mereka lebih dari yang mereka ingin
ketahui.

3. Masalah Perwakilan
      Perseroan terbatas terbuka biasanya dijalankan oleh manajer yang
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan bagi bisnis yang akan melayani
kepentingan para pemilikya. Namun, para manajer tidak selalu bertindak demi
kepentingan para pemilik saham. Ketika para manajer tidak bertindak sesuai
dengan tugasnya sebagai wakil yang bertanggung jawab dari para pemegang
saham selaku pemilik bisnis, maka timbul masalah yang disebut sebagai masalah
perwakilan.

4. Pajak yang Tinggi


      Oleh karena perseroan terbatas adalah estinasi yang terpisah, maka perusahaan
akan dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang
dibayarkan oleh perseroan terbatas ditentukan dengan memperhitungkan tarif
pajak perseroan terhadap laba tahunan perusahaan.

2. PERUSAHAAN NEGARA JAWTAN (PERJAN)


Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada
masyarakat atau untuk kesejahteraan umum (public service atu bentuk BUMN
yang modalnya berasal dari negara. PERJAN dapat memiliki fasilitas-fasilitas
negara, sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat Jenderal. Seluruh
karyawan PERJAN berstatus pegawai negeri

10
3. PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUM)
PERUM adalah Suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani
kepentingan umum dan sekaligus mencari keuntungan. PERUM dipimpin oleh
suatu direksi yan bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak
lain dan diatur menurut hukum perdata.

4. KOPERASI

Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang


atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi
anggotanya, dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.

Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat sukarela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi Ø Pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing- masing
anggota
Ciri Koperasi :
1. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
2. Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
3. Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk
kesejahteraan anggota
4. Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
5. Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus
6. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang- utang koperasi
terhadap pihak lain
7. Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota
Jenis-Jenis Koperasi
Jenis koperasi berdasarkan fungsinya yaitu :
11
1. Koperasi Pembelian atau Pengadaan Konsumsi, adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang maupun jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir.
2. Koperasi Penjualan atau Pemasaran, adalah koperasi yang
menyelenggarakan distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh
anggotanya agar sampai ke tangan konsumen.
3. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa,
dimana anggotanya menjadi pegawai atau karyawan.
4. Koperasi Jasa, adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa
yang dibutuhkan oleh anggotanya. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan
luas daerah kerjanya, yaitu :
5. Koperasi Primer, adalah koperasi yang memiliki anggotanya minimal 20
0rang perseorangan.
6. Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dari cakupan daerahnya
lebih besar daripada koperasi primer.
Jenis Menurut Status Keanggotannya, yaitu ;
1. Koperasi Produsen, adalah koperasi yang anggotanya produsen barang
atau jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
2. Koperasi Konsumen, adalah koperasi yang anggotanya para konsumen
akhir atau pemakai barang dan jasa yang ditawarkan oleh para pemasok di
pasar.
Jenis Koperasi berdasarkan  bidang usahanya yaitu :
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari
produsen (penghasil) barang atau jasa.
3. Koperasi Konsumsi
4. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan
bahan kebutuhan pokok bagi para anggotanya.
5. Koperasi Simpan Pinjam

12
6. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam
penghimpunan dana dari para anggota, dan menyalurkannya kepada
anggota yang membutuhkannya.
7. Koperasi Serba Usaha
8. Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha
rangkap atau beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.
5. BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN LAIN
1. Joint venture (patungan)
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang
berasal dari beberapa negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih padat.
2. Trust
 Trust adalah gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan masing-
masing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan
dari perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang besar.
3. Holding Company
Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang
kuat finansialnya kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain.
Atau dengan kata lain terjadi pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari
suatu perusahaan ke Holding Company .
4. Sindikat
Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan
proyek khusus dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing
anggota dapat menjual barang hasil produksinya kepada para anggota lainnya.
5. Kartel
 Kartel merupakan suatu bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan
sejenis dibawah suatu perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap
berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama dan setiap saat dapat
membatalkan perjanjian yang telah dibuat.

13
6. Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan
untuk usaha-usaha yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan terpisah dari
kekayaan masing-masing anggota.

2.3. DAMPAK KEPEMILIKAN PADA PENGEMBALIAN INVESTASI

      Pengembalian investasi dari perusahaan berupa laba perusahaan. Ketika


perusahaan meraih laba, maka perusahaan akan membayarkan sebagiannya
kekantor pajak sebagai pajak penghasilan. Sisa laba setelah pajak menunjukan
pengembalian kepada para pemilik perusahaan. Akan tetapi,  jumlah laba setelah
pajak perusahaan tidak selalu dapat diartikan sebagai suatu alat ukur atas kinerja
perusahaan yang bermanfaat jika ia telah disesuaikan dengan jumlah ekuitas
perussahaan, yang merupakan total investasi dari para pemegang saham
perusahaan.

2.4. DAMPAK KEPEMILIKAN TERHADAPA RISIKO

       Risiko (risk) dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan
laba perusahaan di masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian
pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan perusahan tergantung pada
pendapatan dan pengeluarannya di masa depan. Perusahaan dapat mengalami
kerugian jika pendapatan lebih kecil dari pada pengeluaran. Beberapa perusahaan
yang mengalami kerugian besar akan bangkrut. Dalam hal ini, perusahan akan
kehilangan sebagian besar atau seluruh dana yang telah diinvestasikannya dalam
perusahaan.
       Karena kepemilikan perseorangan cenderung berupa bisnis kecil dengan dana
yang terbatas, maka pada umumnya lebih berisiko dibandingkan dengan bisnis-
bisnis besar seperti persekutuan dan perseroan terbatas.

14
       Ketika memutuskan memilih bentuk kepemilikan, semakin banyak jumlah
pemilik, maka semakin besar jumlah dana yang diakses, tetapi semakin besar pula
jumlah orang yang ikut berbagi kenerja bisnis. Jadi, kepemilikan perseorangan
akan dapat mengurangi risikonya dengan merubah bentuk menjadi persekutuan
sehingga dapat mengakses lebih banyak modal. Persekutuan akan mengurangi
risiko dengan merubah bentuk menjadi perseroan terbatas sehingga dapat 
mengakses lebih banyak modal

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual  barang atau jasa kepad
a konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Bisnis itu memiliki bebe
rapa bentuk kepemilikan. Diantaranya ada bentuk kepemilikan perseorangan, ada
bentuk kepemilikan persekutuan dan juga perseroan terbatas. Dalam bisnis juga ad
a yang namanya bisnis kecil. Semua itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. U
ntuk menjalankan bisnis menjadi maju tergantung dengan cara pebisnis menjalank
an bisnisnya tersebut.

3.2. Saran

Jika seseorang ingin membuka bisnis, maka perhatikanlah jenis jenis bisnis yang c
ocok dengan bisnis yang akan di buat. Analisi terlebih dahulu kelebihan dan kekur
angan juga resiko dari bisnis tersebut agar lebih efektif dan tepat sasaran dalam pe
laksaaan bisnis nantinya

16
DAFTAR PUSTAKA

Diana, A.(2016, januari 17). kepemilikan bisnis.

Dikutip maret 20, 2020, dari blogspot.com : http://economicahmaddiana.blo


gspot.com/2016/01/kepemilikan-bisnis.html

Ku, J. (2017, maret 21). makalah pengantar bisnis. Dikutip maret 20, 2020,

Dari jejakku https://sukasuka345.wordpress.com/2017/03/21/makalah-


pengantar-bisnis-materi-bentuk-kepemilikan-dan-kerjasama-pengembanga
n-bisnis

Anda mungkin juga menyukai