Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Pengantar Bisnis
(Kepemilikan Bisnis)

Disusun Oleh :
Prodi Akuntansi Kelas 502
Nama Mahasiswa :
NOUFELLY YOSHITAKI RAMADHANI

Nomor Induk Mahasiswa :


2022222911

Dosen Mata Kuliah :

Nur Rachma,SE,MM

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIAPRIODE


2022-2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan
karuniah-Nya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai Mata Kuliah Pengantar
Bisnis,yang berjudul“KEPEMILIKAN BISNIS”.
Dengan tulisan ini saya selaku mahasiswa mampu untuk memahami maknah dari
Kepemilikan Bisnis di Indonesia.Kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan.Oleh
karena itu,kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak,agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya,terutama untuk mahasiswa,supaya kelak menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan
memahami lebih jauh lagi tentang kepemilikan bisnis,karena kita selaku pemuda bangsa yang
kelak menjadi penerus banga yang bermanfaat bagi banyak kalangan.

Makassar,25 Oktober 2022

Noufelly Yoshitaki Ramadhani

2
Daftar Isi
Sampul.........................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................4
1.1 Latar belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................6
2.1 Pengertian Kepemilikan Bisnis.......................................................................6
2.2 Tujuan Dan Fungsi Bisnis................................................................................6
2.3 Berdasarkan Kegiatannya bisnis Dibedakan Menjadi......................................7
2.4 Bentuk Kepemilikan Bisnis.............................................................................7
2.5 Jenis kegiatan Bisnis dan karakteristik bisnis..................................................14
2.6 Faktor yang perluh Dipertimbangkan Dalam Kepemilikan Bisnis....................14
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................16
3.2 Saran .............................................................................................................16
Daftar Pustaka.............................................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan (laba) dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.Arti bisnis juga bisa di definisikan sebagai menyediakan barang
dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian.

Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan.Jadi di


dalam berbisnis,pelaku-pelaku bisnis akan melakukan berbagai usaha agar bisnis yang di
jalankan bisa lancer dan terhindar dari kerugian.Dan sebisa mungkin bisnisnya mampu
memberikan keuntungan yang maksimal bagi mereka.

Di dalam bisnis memiliki perbedaan -perbedaan dari berbagai segi,seperti dalam


hal pendanaan,tanggung jawab,kepemilikan dan lain sebagainya.Dari adanya
perbedaan-perbedaan tersebut muncullah bentuk kepemilikan bisnis.Setiap bentuk
kepemilikan bisnis memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga pebisnis
dapatmemilih bentuk kepemilikan usaha yang sesuai.

Di Indonesia kepemilikan bisnis sendiri terdiri dari usaha milik swasta maupun
negara.Para pebisnis tentuh dapat memilih bentuk bisnis mereka sesuai dengan syarat
dan karakteristik bentuk kepemilikan bisnis mereka.Dengan adanya bentuk kepemilikan
bisnis yang beragam,bisnis akan berjalan dan tertata dengan jelas dan terarah.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Kepemilikan Bisnis ?
2. Tujuan dan funsi Bisnis?
3. Berdasarkan Kegiatannya bisnis dapat di bedakan menjadi?
4. Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia ?
5. Jenis bisnis berdasarkan kegiatannya dan karakteristik bisnis?
6. Faktor yang perluh di pertimbangkan dalam kepemilikan bisnis?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu kepemilikan bisnis
2. Mengetahui Tujuan dan Fungsi bisnis
3. Mengetahui jenis bisnis berdasarkan kegiatannya
4. Mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kepemilikan bisnis
5. Mengetahui jenis bisnis berdasarkan kegiatannya serta karakteristik bisnis
6. Mengetahui factor apa saja yang perluh di pertimbangkan dalam kepemilikan bisnis

5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan Bisnis adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau
pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-
macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian, setiap kepemilikan bisnis, sesuai

Bisnis - Ketika mendengar kata bisnis, pasti kata “uang” muncul


dalam benak Anda. Bisnis memang merupakan kegiatan yang bisa dilakukan
perorangan maupun kelompok dalam tujuan mendapatkan keuntungan atau
laba. Kegiatan bisnis melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian barang
maupun jasa.

2.2 Tujuan dan Fungsi Bisnis

Tujuan Bisnis

Tujuan utama dalam menjalankan bisnis adalah menghasilkan keuntungan bagi yang
menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip ekonomi jual-beli. Ada barang atau jasa yang
ditawarkan, ada keuntungan yang didapatkan dari menjual barang atau jasa tersebut.

Fungsi Bisnis

Sesuai dengan tujuannya, bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya
tidak memiliki nilai, menjadi ada nilainya. Lebih lanjut, fungsi bisnis dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Form Utility. Fungsi bisnis yang dilihat dari segi produksinya. Fungsi form utility membuat
bisnis bertujuan untuk menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Misalnya, perusahaan tekstil menghasilkan bahan kain untuk dibuat pakaian.
2. Place Utility. Fungsi bisnis ini untuk menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi ke lokasi
konsumen yang membutuhkan barang atau jasa tersebut. Misalnya, bisnis furniture
menyalurkan bangku-bangu buatannya ke sekolah-sekolah di pedesaan.
3. Time Utility. Sebelum dijual, usaha dalam bisnis tidak langsung dipasarkan. Ada
pertimbangan terlebih dahulu dari segi waktu. Misalnya, kapan barang atau jasa ini akan
lebih bermanfaat dan menguntungkan. Kalau misalnya waktu pemasaran dirasa kurang tepat,
lebih baik barang tersebut disimpan lebih dahulu. Misalnya, penjualan jas hujan akan lebih
menguntungkan di musim hujan.
4. Possessive  Utility.  Atau bisa disebut sebagai fungsi penjualan dengan mengubah
kepemilikan.

6
2.3 Berdasarkan Kegiatannya Bisnis dapat di Bedakan Menjadi Empat
1. Manufaktur
Manufaktur adalah bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen , kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan.Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang
fisik seperti kendaraan.

2. Bisnis Jasa
Bisnis Jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan
mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka
berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum, psikolog, jasa pendidikan

3. Pengecer dan Distributor


Pengecer dan distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara
barangantara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan
yang berorientasi konsumen merupakan distributor atau pengecer.

4. Bisnis Pertanian dan Pertambangan


Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang menghasilkan barang
mentah, seperti tanaman pertanian, perkebunan, atau mineral tambang. Akan
tetapi, bisnis di bidang pertambangan memberikan efek negatif bagi lingkungan,
seperti pencemaran lingkungan, merusak struktur tanah, mengganggu
kesehatan dan kadangkala mengakibatkan bencana alam.

2.4 Bentuk Kepemilikan Bisnis di Indonesia


1. Perusahaan Perseorangan
Sesuai dengan namanya, perusahaan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang hanya dari satu
orang.Biasanya, perusahaan yang dimiliki oleh kelompok usaha kecil atau menengah.Karena
hanya terdiri dari satu orang pemilik, maka modalnya juga hanya berasal dari individu
tersebut.Di Indonesia, perusahaan lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Dagang (UD) dan
Usaha Dagang (UD).Ini dia jenis-jenis perusahaan yang dibagi berdasarkan upaya, dikutip dari
laman KBLI.info :

 pertanian
Biasanya, perusahaan banyak bergerak di bidang pertanian ini terdapat di wilayah
pedesaan.Jenis-jenis pertanian yang dilakukan berupa menanam padi, tanaman hias, beli bibit
tanaman, dan sebagainya.

7
 Perdagangan
Jenis usaha lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan individu, yakni perdaganganProduk yang
bisa bermacam-macam. Siapa pun bisa menjalankannya meski hanya dengan modal usaha
minimal.

 Jasa
Jenis usaha selanjutnya yang dapat didirikan dan dikelola oleh perorangan adalah jasa.Biasanya,
usaha jasa ini dilakukan dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki.Misalnya bagi kamu
yang memiliki pengetahuan luas dan kemampuan mengajar, bisa coba membula jasa les privat.

 Industri Kecil
Jenis usaha berikutnya dari perusahaan, yakni industri kecil yang dapat dimulai dengan modal
kecil.Meski hanya berupa industri kecil, tetapi bentuk kepemilikan bisnis ini mampu menyerap
tenaga kerja hingga puluhan orang.

2. Firma
Bentuk kepemilikan bisnis selanjutnya berasal dari firma atau yang berasal dalam bahasa
Belanda disebut sebagai venootschap onder firma (VOF).

Jika dilihat dari segi pengertiannya, firma adalah sebuah bentuk usaha untuk menjalankan bisnis
antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan menggunakan nama bersama atau satu
nama yang digunakan bersama untuk mengembangkan usaha.Sementara itu, dalam pasal 16 dan
18 KUHD, disebutkan bahwa setiap-tiap-tiap perusahaan (maatschap) yang didirikan untuk
menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu nama bersama, dimana masing-masing anggota
bertanggung jawab secara keseluruhan.

Karena setiap sekutu dalam firma memiliki tanggung jawab terhadap keseluruhan perusahaan,
maka firma tidak memiliki badan hukum.

Tujuan didirikannya firma, yakni untuk memperluas dan menambah modal agar lebih kuat dan
mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Untuk membedakannya dengan bentuk usaha lainnya, berikut ciri-ciri dari firma yang perlu
kamu ketahui:

 Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.


 Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
 Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
 Adanya tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.
 Jika terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib membayar dengan
harta pribadi.

8
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
lainnya.
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
 Seorang anggota memiliki hak untuk membubarkan firma.
 Mudah memperoleh kredit usaha.
 Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.

3. Perseroan Komanditer (CV)

Bentuk bisnis lainnya yang ada di Indonesia disebut dengan perseoran komanditer atau
yang dalam bahasa Belanda sebagai commanditaire vennootschap (CV).CV adalah pernyataan
firma yang memiliki satu atau beberapa orang sekutu komanditer.Sedangkan dalam pasal 19
KUHD menyebutkan bahwa CV, adalah suatu perseroan untuk menjalankan suatu perusahaan
yang dibentuk satu orang atau beberapa orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan pada
satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pemberi modal ( geldscheiter) pada pihak yang
lain.Ketentuan CV ini telah diatur dalam KUHD, khususnya pada pasal 19, 20, dan 21.Dalam
praktiknya, CV memiliki dua jenis sekutu, yakni sekutu kerja (aktif) yang juga disebut sebagai
sekutu komplementer dan sekutu tidak kerja (pasif) atau sekutu komanditer.

Sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus persekutuan, oleh karena itu sekutu
inilah yang dikenal oleh pihak ketiga.Sekutu inilah yang akan berhubungan dengan pihak ketiga
dan memiliki tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan CV.Di sisi lain, sekutu
komanditer tidak mengurus persekutuan, dia hanya dibelakang layar. Itu artinya, sekutu pasif ini
tidak dikenal oleh pihak ketiga.Sekutu pasif atau sekutu komanditer hanya menyediakan modal
untuk pembiayaan perusahaan tersebut.

Tanggung jawab sekutu komanditer terhadap utang-utang yang dimiliki perusahaan kepada pihak
ketiga
hanya sebatas pada modal yang dimasukkannya dalam perusahaan.

Meski memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda, tetapi sekutu aktif maupun sekutu pasif
masing-masing memberikan pemasukan yang berwujud uang, barang, atau tenaga (fisik atau
pikiran) atas dasar pembiayaan bersama.

4. Perseroan Terbatas (PT)
Kepemilikan bisnis berikutnya bernama perseroan terbatas atau yang disingkat dengan PT.

9
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, PT merupakan
suatu bentuk usaha berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama naamloze
vennootschap (NV).
Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007, Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
diterapkan dalam undang-undang ini.

Untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di
antaranya:PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang

 Pendirian PT dituangkan dalam Akta Notaris.


 Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
 Mencantumkan perkataan “PT” dalam Akta Notaris.
 Disahkan oleh Menteri Kehakiman.
 Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan.
 Diumumkan dalam Berita Negara.
 Memiliki modal dasar sekurang-kuranngnya Rp. 20.000.000,- (dua puluh
juta rupiah),
 Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar.
 Menyetor Modal Setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahaan
didirikan.
Ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapatkan dari mendirikan sebuah PT untuk berbisnis, di
antaranya:

 Memiliki masa hidup yang tidak terbatas.


 Pemisahan kekayaan dan hutang-hutang pemilik dengan kekayaan dan hutang-hutang
perusahaan.
 Kemampuan keuangan yang sangat besar.
 Kontinuitas kerja karyawan yang panjang.
 Luasnya bidang usaha yang dimiliki.
 Kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.
Perseroan Terbatas (PT) ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

 PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis perusahaan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat umum
melalui pasar modal (go public).
Jadi, saham perusahaannya diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap masyarakat umum
yang tertarik bisa membelinya.

Beberapa jenis PT terbuka yang bisa kamu temui di Indonesia, yaitu PT Gudang Garam Tbk dan
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

10
 PT Tertutup
PT tertutup merupakan jenis perusahaan terbatas kebalikan dari PT tertutup. Artinya, modalnya
hanya berasal dari kalangan tertentu.

Misalnya hanya berasal dari pihak keluarga atau kerabat sang pemilik perusahaan saja. Jadi,
sahamnya tidak diperjualbelikan kepada pihak umum.

Contoh PT tertutup yang bisa kamu temui di Indonesia adalah PT Pertamina, PT PLN, dan PT
Djarum.

 PT Kosong
Jenis PT lainnya, yakni PT kosong atau perusahaan yang sudah tidak aktif dalam menjalankan
bisnisnya sehingga hanya tersisa namanya saja. Padahal, perusahaan ini sudah memiliki izin
usaha dan izin lainnya.

Berikut beberapa contoh PT kosong di Indonesia, yaitu PT Semen Kupang, PT Sarana Rekatama
Dinamika, dan lain-lain.

5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesaia lainnya, yaitu Badan Usaha Milik Negara atau yang
disingkat dengan BUMN.BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha
Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan


penerimaan negara pada khususnya.
2. Mengejar keuntungan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum.dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan koperasi.
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga terbagi lagi dalam beberapa jenis, di antaranya:

 Perusahaan Perseroan
Salah satu bentuk kepemilikan bisnis BUMN, yaitu perusahaan perseroan (PERSERO).
Mayoritas perusahaan BUMN di Indonesia ini berbentuk perseroan.Persero merupakan bentuk

11
badan usaha milik negara yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara.Mengingat
kepemilikannya dari pihak negara, maka setiap hubungan yang berkaitan dengan usaha dalam
Persero telah diatur dalam hukum perdata.

Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
tinggi sehingga memiliki kemampuan bersaing yang tinggi.

 Perusahaan Negara Umum


Bentuk kepemilikan bisnis lainnya, yakni perusahaan negara umum atau yang bisa disebut juga
dengan PERUM.Ini merupakan badan usaha milik negara yang keseluruhan modalnya milik
negara dan tidak terbagi atas saham umum.Perum yang dibentuk bertujuan untuk menyediakan
barang dan jasa yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Dengan prinsip pengelolaan
perusahaan tepat dan harga terjangkau.Meski keseluruhan modal perusahaannya dari negara,
akan tetapi Perum diperbolehkan untuk menghimpun dana dari pihak lain.

6. Koperasi
Bentuk kepemilikan bisnis lainnya disebut dengan koperasi.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian, disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.Koperasi didirikan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat pada
umumnya dan anggota pada khususnya.Selain itu, koperasi turut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam menjalankan operasi bisnisnya, koperasi terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut
jenis-jenis koperasi menurut Pasal 16 UU No 25 tahun 1992:

 Koperasi Produsen
Koperasi produsen merupakan jenis koperasi yang para anggotanya merupakan produsen.Para
anggota kemudian mengolah bahan baku menjadi barang jadi sehingga dapat diperjualbelikan
untuk mendapatkan keuntungan demi kesejahteraan koperasi.

 Koperasi Konsumen

12
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggota dalam rangka
penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota.Dengan adanya koperasi konsumen, daya
beli dan pendapatan rill para anggotanya pun dapat meningkat.

Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi simpan pinjam, yaitu jenis koperasi yang bergerak dalam penghimpunan simpanan dari
anggota kemudian meminjamkannya kembali kepada anggota yang membutuhkan. 

Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran merupakan jenis koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota dalam
memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Jadi, anggota memiliki kedudukan sebagai
pemasok barang atau jasa pada koperasi.

 Koperasi Jasa
Koperasi jasa hampir sama dengan jenis koperasi konsumen. Bedanya, koperasi ini menyediakan
kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya.

7. Badan Usaha Milik Daerah


Bentuk kepemilikan bisnis lainnya di Indonesia ialah Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).Berdasarkan Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) merupakan badan usaha dengan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah daerah. Sementara itu, tujuan didirikannya BUMD terdapat dalam pasal 5 ayat (2)
Undang-undang nomor 5 tahun 1962.BUMD dirikan dengan tujuan untuk melaksanakan
pembangunan di wilayah daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya
dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat.Dengan mengutamakan
industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat
yang adil dan makmur.

Beberapa contoh perusahaan daerah, yaitu Bank Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota), Perusahaan Daerah
Angkutan Antarkota (bus AKDP dan AKAP), dan lain-lain.

2.5 Jenis Bisnis Berdasarkan Kegiatan dan Karakteristiknya

Jenis-Jenis Bisnis Berdasarkan Kegiatannya

 Bisnis Ekstraktif: Bisnis yang berkaitan dengan pertambangan yakni usaha yang melakukan
aktivitas penggalian barang tambang yang ada di dalam perut bumi. Contohnya seperti batu
bara, minyak bumi, emas, tembaga, dan lain-lain.
 Bisnis Agraris: Kegiatan usaha yang terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, dan perikanan.

13
 Bisnis Industri: Bisnis jenis ini bergerak dalam bidang manufaktur, contohnya seperti industri
kapal laut, pesawat, kertas, mabel, tekstil, dll.
 Bisnis Jasa: kegiatan usaha yang produknya bukan barang jadi, namun sebuah usaha.
Misalnya seperti pendidikan, perbankan, kesehatan, pariwisata, dll.

Karakteristik Bisnis

Berikut karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki bisnis dalam dunia perekonomian:

 Dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, organisasi, lembaga, maupun institusi.


 Berkaitan dengan berbagai barang atau jasa yang dibutuhkan oleh manusia
 Bertujuan untuk mencari keuntungan, laba, atau profit.
 Kegiatan usaha yang menentukan suatu harga yang sesuai
 Terdapat kemungkinan mengalami kerugian dalam pelaksanaannya.

2.6 Faktor Yang Perluh Di Pertimbangkan Dalam Kepemilikan Bisnis


Pertimbangan Awal dalam Bisnis

• Bidang bisnis yang akan dilakukan, apakah bidang produksi, atau berbentuk jasa.
• Jumlah modal yang diperlukan untuk mengeluti bidang bisnis tersebut.
• Pihak pihak yang mungkin terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut.
• Tempat kegiatan bisnis, apakah memerlukan biaya atau tidak.
• Kemungkinan layak tidaknya bisnis yang dilakukan dari segi konsumen.
• Besar resiko yang ditanggung, dan siapa yang bertanggung jawab.
• Lingkungan bisnis yang mendukung atau tidak.

Adapun beberapa pertimbangan ketika bisnis sudah mulai berjalan

 Jumlah dana. Perusahaan perseorangan membutuhkan modal lebih sedikit daripada PT.
Perubahan dalam status hukum perusahaan biasanya akan membutuhkan lebih banyak
dana.
 Ukuran bisnis. Semakin besar operasi bisnis, semakin besar kemungkinannya untuk
menjadi perusahaan (korporasi). Perusahaan perseorangan, misalnya, mungkin merasa
tidak perlu untuk mempekerjakan banyak pekerja.
 Tingkat kepemilikan dan kontrol. Mereka yang ingin mempertahankan kontrol dan
kepemilikan bisnis dapat memilih untuk tetap sebagai perusahaan perseorangan atau
sebagai PT swasta, kontras dengan perusahaan publik.
 Jenis kegiatan bisnis. Sifat dan skala kegiatan bisnis dapat memengaruhi status hukum
suatu perusahaan. Misalnya, produsen pesawat terbang dan kendaraan bermotor
mengandalkan sumber keuangan eksternal, sehingga kemungkinan akan dibentuk sebagai
perusahaan publik.

14
 Perubahan skala usaha. Ketika bisnis tumbuh dan berkembang, mungkin diperlukan
sumber keuangan dan sumber daya manusia tambahan. Dengan demikian, jenis badan
usaha cenderung berubah.
 Fleksibilitas. Tujuan pengusaha adalah untuk memaksimalkan fleksibilitas struktur
kepemilikan dengan mempertimbangkan kebutuhan unik bisnis serta kebutuhan pribadi
pemilik. Kebutuhan individu adalah pertimbangan kritis. Tidak ada dua situasi bisnis
yang akan sama, terutama ketika banyak pemilik terlibat. Tidak ada dua orang yang
memiliki tujuan, kekhawatiran, atau situasi keuangan pribadi yang sama.

15
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 kesimpulan
Ketika seorang wirausahawan telah memutuskan untuk meluncurkan usahanya,
salah satu dari beberapa masalah awal yang di hadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan.
Sering kali para wirausahawan tak banyak meluangkan waktunya untuk memilih dan
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan
usahanya sendiri. Mereka hanya memilih apa yang bisa digunakan untuk usaha mereka dalam
waktu tersebut.
Wirausahawan harus memilih bentuk kepemilikan yang memiliki jangka waktu yang panjang
bagi seorang wirausahawan dan usahanya. Dari banyaknya kejadian, dalam mengubah
suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai
konsekuensi pajak yang akan memberatkan bagi para pemiliknya.
Oleh karena itu, para wirausahawan harus bertindak dengan baik dan benar sejak awal
memulai usaha. Memilih bentuk kepemilikan yang baik dan benar berarti para wirausahawan
juga harus bisa memahami karakteristik tersebut sesuai dengan usaha dan personality mereka .
Hanya dengan cara itulah seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak
mengenai suatu kepemilikan.

3.2 Saran
Karena Makalah ini belum lengkap dan dikatakan sempurna,Adapun saran saya untuk
pembaca agar sekiranya kita mampu mencari refrensi lain yang lebih akurat dan lengkap
pembahasannya mengenai materi kepemilikan bisnis ini,dimana seiring berjalannya waktu
bertambahnya teknologi dan luasnya pengalaman akan ilmu,pasti semakin kesini maka ada
pembaruan -pembaruan yang di lakukan dalam ruang lingkup kepemilikan bisnis.Dari itu saya
menghimbau agar kita bisa mempelajari lebih banyak lagi tentang kepemilikan bisnis melalui
sumber-sumber yang lain.

16
Daftar Pustaka
https://www.studocu.com/id/n/17201990?sid=01666705194

https://cerdasco.com/apa-saja-pertimbangan-dalam-memilih-bentuk-badan-usaha/

https://store.sirclo.com/blog/bentuk-kepemilikan-bisnis/

Selain daripada link di atas saya mendapatkan materi kepemilikan bisnis dari teman kelompok 1 yang
membawakan materi kepemilikan bisnis pada persentase materi pertemuan ketiga kuliah

17

Anda mungkin juga menyukai