Anda di halaman 1dari 15

KONSEP-KONSEP BISNIS DAN BENTUK

KEPEMILIKAN BISNIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen


dan Bisnis
Dosen Pengampu : Muhamad Guruh S.E., M.M.

Disusun Oleh :
Rahmi Ramadhani 231010500251

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkanat atas kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Konsep-konsep Bisnis dan Bentuk Kepemilikan Bisnis”
ini pada tepat waktu.

Dengan ini saya ucapkan terima kasih kepada Muhamad Guruh S.E., M.M.
selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis Universitas Pamulang
yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah pengetahuan dan


memperluas ilmu tentang bisnis. Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini dapat memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.2 Tujuan Makalah ............................................................................................. 5

Bab II....................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Bisnis ........................................................................................... 6

2.2 Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Bisnis .............................................................. 6

2.3 Jenis-Jenis Bisnis ...................................................................................... 8

2.4. Konsep-Konsep Bisnis dan Bentuk Kepemilikan Bisnis ............................. 9

2.5 kompenen Utama dalam Konsep Bisnis ........................................................ 9

2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis ............................................................ 10

BAB III ................................................................................................................. 14

PENUTUP............................................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok d
engan menawarkan barang dan jasa untukmendapatkan keuntungan (laba). Jadi
tujuan utama dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan, oleh karena itu untuk
mencapai tujuan tersebut pendiri usaha harus terlebih dahulu menentukan bentuk
kepemilikan bisnis.Dalam era modern yang penuh tantangan ini, perusahaan
dihadapkan pada perlunya pemahaman mendalam terkait konsep-konsep bisnis dan
pemilihan bentuk kepemilikan bisnis yang tepat. Transformasi teknologi, dinamika
pasar, dan perubahan perilaku konsumen menuntut perusahaan untuk memiliki
ketajaman strategis dalam mengadaptasi dan mengoptimalkan struktur mereka.
Bentuk Kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa
pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga
terdapat bermacam – macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan adanya bentuk
kepemilikan bisnis perusahaan jadi memiliki tujuan dan arah yang jelas serta
kejelasan dimata hukum. Agar dapat memilih bentuk kepemilikan bisnis yang benar
maka wirausahawan harus dapat memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk
tersebut dan menganalisis serta memahami apakah bentuk tersebut sesuai untuk
usaha mereka dan kondisi personal mereka sendiri.
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, dengan ini penulis berharap
adanya makalah ini dapat membantu beberapa orang yang akan atau sedang
menjalankan bisnis agar memahami pentingnya memilih bentuk kepemilikan
bisnis dengan baik dan benar, serta menjadikan makalah ini untuk menambah
wawasan serta pelajaran untuk di masa sekarang maupun di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Bisnis?
2. Apa Fungsi, Manfaat serta Tujuan Bisnis?
3. Apa saja yang termasuk Jenis-Jenis Bisnis?

4
4. Apa itu Bentuk Kepemilikan Bisnis?
5. Apa saja Komponen Utama dalam Konsep Bisnis?
6. Apa saja Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis?
1.2 Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan BIsnis
2. Mengetahui Fungsi, Manfaat dan Tujuan dari bisnis
3. Mengetahui Jenis-Jenis Bisnis
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Konsep-konsep Bisnis dan Bentuk
Kepemilikan Bisnis
5. Mengetahui apa saja Kompenen Utama dalam Konsep Bisnis
6. Mengetahui Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

5
Bab II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Atau
bisnis dalam arti luas adalah aktivitas oleh komunitas pemasok barang dan jada.
Adapun Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum,
perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki
badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak
memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
serta usaha informal lainnya. Artinya bisnis adalah suatu aktifitas yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Menurut Prof.L.R. Dicksee, bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utam
anya betujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa
bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa untukmendapatkan keuntungan (laba).

2.2 Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Bisnis


A. Fungsi Bisnis
Bisnis memiliki beberapa fungsi antara lain :
a. Form Utility
Yaitu fungsi produksi di mana sebuah bisnis menghasilkan suatu barangat
au jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan j
asakeuangan.

6
b. Place Utility
Yaitu fungsi distribusi di mana sebuah bisnis menyalurkan suatu barang
atau jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
c. Possessive Utility
Yaitu fungsi penjualan dalam bisnis di mana sebuah perusahaanmenjual su
atu produk ke konsumen yang membutuhkan, baik itu barang maupun jasa.
d. Time Utility
Yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis, di mana barangpa
da saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut le
bihbermanfaat.

B. Manfaat Bisnis
Bisnis sendiri memiliki banyak manfaat antara lain :
• Menjadi pemimpin dan bos untuk diri sendiri
• Dapat mengelola waktu dengan baik dan leluasa
• Meningkatkan rasa percaya diri
• Menerima imbalan atau gaji
• Mendorong untuk berwirausaha
• Memperoleh pengalaman dan pemahaman

C. Tujuan Bisnis
Sebagaimana pengertian di atas, tujuan utama dari sebuah bisnis adalah
untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Meski begitu, tujuan bisnis tidak hanya
tentang keuntungan semata. Secara umum, tujuan bisnis adalah sebagai berikut :
1) Mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan bisnis yang
dijalankan
2) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
3) Mendapatkan prestasi, pengakuan, dan kepercayaan dari masyarakat
4) Memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penyediaan produk dan jasa
5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih sejahtera
6) Menunjukkan dan menjaga eksistensi perusahaan

7
Sedangkan tujuan bisnis bagi pelaku usaha adalah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup
2) Menyejahterakan kehidupan keluarga
3) Melanjutkan usaha keluarga agar bisnis usaha yang telah dibangun tidak
hilang
4) Mengembangkan inovasi sekaligus menambah pengalaman dalam dunia
bisnis usaha

2.3 Jenis-Jenis Bisnis


a. Bisnis Agraris
Bisnis agraris adalah sektor usaha yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Bisnis ini mencangkup usaha contohnya pertanian, perkebunan,
perikanan dan peternakan.
b. Bisnis Industri
Bisnis industri adalah aktivitas untuk menghasilkan barang dari pengolahan
bahan baku, menjadi barang setengah jadi kemudian diolah lagi menjadi barang
jadi. Bisnis sektor ini adalah kegiatan menghasilkan nilai tambah. Contohnya usaha
dalam sektor rumah tangga, sektor usaha kecil, sedang, dan besar.
c. Bisnis Perdagangan
Bidang perdagangan adalah kegiatan utamanya melakukan transaksi jual
berani barang untuk tujuan memperoleh laba. Uang jadi alat ukur dalam transaksi
jual beli. Contohnya toko kelontong, kios, agen hingga distributor.
d. Bisnis Sektor Jasa
Bisnis jasa adalah usaha yang bergerak dibidang pelayanan. Usaha ini akan
memberikan layanan yang dibutuhkan orang lain. Contohnya bimbingan belajar,
rumah sakit, transportasi, hingga pelatihan.
e. Bisnis Sektor Pertambangan
Bisnis pertambangan adalah usaha yang sangat menguntungkan, karena bisa
menyumbang pendapatan negara secara signifikan. Contohnya bisnis batu bara,
emas, minyak bumi, pasir, bebatuan hingga beberapa galian mineral.

8
f. Bisnis Pariwisata
Bisnis pariwisata adalah usaha yang memanfaatkan alam, tatanan sosial,
adat dan kesenian sebagai daya tarik untuk wisatawan.

2.4. Konsep-Konsep Bisnis dan Bentuk Kepemilikan Bisnis


Konsep bisnis (business concept) adalah perencanaan sebelum memulai
bisnis, yang berisikan ide-ide konkret yang memiliki komponen utama berupa
strategi inti, sumber daya strategi, jaringan nilai, dan perantara pelanggan.
Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan
bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan
pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, seuai dengan misi yang dibawa
oleh masing-masing bisnis tersebut.
Konsep bisnis dan bentuk kepemilikan bisnis saling terkait karena konsep
bisnis membahas tentang cara mengelola bisnis agar dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan keuntungan. Sedangkan bentuk kepemilikan bisnis membahas
tentang cara mengatur kepemilikan dan pengelolaan bisnis. Pemilihan bentuk
kepemilikan bisnis harus didasarkan pada konsep bisnis yang diterapkan, sehingga
pemilik bisnis harus mempertimbangkan dengan matang sebelum memilih bentuk
kepemilikan yang tepat untuk bisnisnya. Setiap bentuk kepemilikan bisnis memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilik bisnis harus
memahami konsep bisnis dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti modal,
tanggung jawab, dan keuntungan sebelum memilih bentuk kepemilikan bisnis yang
tepat.

2.5 Komponen Utama dalam Konsep Bisnis


Konsep bisnis adalah ide fundamental yang terdapat di balik sebuah
bisnis. Melalui konsep bisnis, pengusaha dapat mengembangkan rencana, model,
serta visi misinya dalam kegiatan usaha. Pada umumnya terdapat beberapa
komponen dalam konsep bisnis, yaitu:

9
1) Strategi Inti (Core Strategy), yakni visi dan misi bisnis yang
berkaitan dengan hal-hal ideal
2) Sumber Daya Strategis (Strategic Resources), yakni segala
hal yang berkaitan dengan aset strategi, proses inti, dan kompetensi utama
3) Perantara Pelanggan (Customer Interface), yakni segala hal
yang berkaitan dengan dukungan dan pemenuhan, informasi, struktur harga,
serta dinamika hubungan
4) Jaringan Nilai (Value Network), yakni segala hal yang dapat
memperkuat sumber daya perusahaan

2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis


1. Sole Proprietorship (Perusahaan Perseorangan)
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki
oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan
tata cara tertentu. Contoh perusahaan perorangan adalah usaha kecil atau UKM
(Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, penatu, salon kecantikan, rumah makan,
persewaan komputer dan internet, toko kelontong, tukang bakso keliling, dan
pedagang asongan.

2. Partnership (Persekutuan)
Partnership atau kemitraan adalah bentuk kerja sama antara dua orang atau
lebih untuk menjalankan bisnis sesuai dengan perjanjian di dalam MoU. Setiap
orang yang tergabung sebagai mitra, memiliki peranan berbeda dalam
mengembangkan bisnis. Sistem pembagian hasil yang dilakukan yaitu dengan
membagi keuntungan dan kerugian. Berikut adalah beberapa contoh partnership :
• Kemitraan general: Bentuk kemitraan yang paling umum, di mana setiap
mitra memiliki hak untuk mengelola bisnis dan bertanggung jawab atas
hutang-hutang bisnis.
• Limited liability partnership: Bentuk kemitraan di mana setiap mitra hanya
bertanggung jawab atas hutang-hutang bisnis sebatas jumlah modal yang
disetor.

10
• Limited partnership: Bentuk kemitraan di mana terdapat dua jenis mitra,
yaitu general partner dan limited partner. General partner bertanggung
jawab atas hutang-hutang bisnis, sedangkan limited partner hanya
bertanggung jawab sebatas jumlah modal yang disetor.

3. Perseroan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer (CV) adalah bentuk badan usaha yang terdiri dari
dua jenis sekutu, yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu
komanditer hanya menyetorkan modal dan tidak terlibat dalam pengelolaan
perusahaan, sedangkan sekutu komplementer bertanggung jawab atas pengelolaan
perusahaan. CV tidak memiliki status badan hukum, sehingga tidak dapat
melakukan tindakan hukum secara mandiri. Contoh CV di Indonesia antara lain CV
Sumber Rejeki, CV Karya Mandiri, dan CV Cahaya Abadi.

4. Perseroan Terbatas (PT):


Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian untuk melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi atas saham 1. PT merupakan persekutuan modal dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya 2.
Adapun contoh dari Perseroan Terbatas (PT) yang ada di Indonesia antara lain PT
PLN (Persero), PT Pertamina, PT Kimia Farma Tbk, PT Zona Edukasi Nusantara
(Zenius) dan sebagainya.

5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara. BUMN bisa berupa perusahaan nirlaba yang
tujuannya untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Berikut adalah
beberapa contoh BUMN di Indonesia :
• PT Pertamina (Persero): Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.
• PT PLN (Persero): Perusahaan listrik milik negara.

11
• PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Perusahaan telekomunikasi milik
negara.
• PT Kereta Api Indonesia (Persero): Perusahaan kereta api milik negara.

6. Koperasi
Koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan
orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi. Koperasi dijalankan sebagai
gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Adapun contoh koperasi
sebagai berikut :
• Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyediakan sarana kepada
produsen untuk melakukan produksi.
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyediakan kegiatan usaha
berupa barang untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
• Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan
pinjam) untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
• Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani anggota dan non-
anggota dengan melakukan jasa simpan-pinjam sebagai satu-satunya kegiatan
usaha lembaga.

7. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh daerah melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan. BUMD dapat berbentuk perseroan terbatas (PT),
perusahaan umum (perum), perusahaan daerah (PD), atau koperasi. Contoh BUMD
yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti:
• Bank Pembangunan Daerah (BPD), misalnya Bank DKI, Bank Jateng, Bank
Jabar Banten, Bank Sumut, dan lain-lain.

12
• Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), misalnya PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, PDAM Tirta Kerta
Raharja Kabupaten Tangerang, dan lain-lain.
• Perusahaan Daerah Pasar Jaya (PDPJ), misalnya PDPJ Jakarta, PDPJ
Surabaya, PDPJ Bandung, dan lain-lain.
• Perusahaan Daerah Angkutan Kota (PD AKAP), misalnya PD AKAP
Bandung Raya (BDR), PD AKAP Surabaya (Suroboyo Bus), PD AKAP
Jakarta (Transjakarta), dan lain-lain.
• Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH), misalnya PD RPH
Kota Bogor, PD RPH Kota Malang, PD RPH Kota Makassar, dan lain-lain.
• Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPE), misalnya PDPE
Jawa Barat (Jabar Energi dan Sumber Daya Mineral), PDPE Jawa Tengah
(Jateng Energi dan Sumber Daya Mineral), PDPE Sulawesi Selatan (Sulsel
Energi dan Sumber Daya Mineral), dan lain-lain.

Contoh Kasus atau Permasalahan :


Berikut adalah contoh kasus atau permasalahan yang mungkin terjadi pada
bentuk kepemilikan bisnis dan solusinya:
• Sengketa merek dagang : Terjadi ketika dua perusahaan menggunakan nama
atau logo yang sama untuk produk mereka. Solusinya adalah dengan
mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan lain.
• Kesulitan dalam mengelola keuangan : Terjadi ketika pemilik bisnis tidak
memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengelola keuangan bisnis.
Solusinya adalah dengan mempekerjakan seorang akuntan atau konsultan
keuangan yang dapat membantu mengelola keuangan bisnis.
• Kesulitan dalam memperoleh modal : Terjadi ketika pemilik bisnis kesulitan
dalam memperoleh modal untuk mengembangkan bisnis. Solusinya adalah
dengan mencari investor atau mengajukan pinjaman ke bank.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok
dengan menawarkan barang dan jasa untukmendapatkan keuntungan (laba).
Terdapat beberapa bentuk kepemilikan bisnis yang umum di Indonesia antara lain
Sole Proprietorship (Bisnis Perseorangan), Partnership (Persekutuan), Perseroan
Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Koperasi dan Badan Usaha Milik Daerah. Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis ini
didasarkan pada seseorang atau badan usaha yang membangunnya. Sebelum
membangun bisnis atau badan usaha, ada baiknya untuk mengetahui dan
memahami bentuk kepemilikan bisnis yang mana yang cocok untuk bisnis kita.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/7281/4/BAB%20III.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/6159/3/EA217774.pdf
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/BAB_5_Bentuk_Kepemilikan.ppt
https://info.populix.co/articles/bisnis-adalah
https://bobo.grid.id/read/083607503/pengertian-koperasi-tujuan-prinsip-jenis-
jenis-dan-contohnya?page=all
https://money.kompas.com/read/2022/11/02/065735726/bisnis-pengertian-tujuan-
jenis-bentuk-dan-contohnya
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4706459/selain-goto-berikut-6-sengketa-
merek-dagang-di-indonesia-yang-mencuat-ke-publik

15

Anda mungkin juga menyukai