Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR BISNIS

BISNIS DAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu:
Drs. I Gusti Salit Ketut Netra, M. M.

Oleh :
Kelompok 5

1. Ni Putu Sintyasari : 2107511084

2. Widya Christianty Sipayung : 2107511094

3. Ni Gusti Ayu Dwi Widyari : 2107511109

4. Anak Agung Made Dinda Riana Dewi : 2107511112

5. Ni Made Dewi Puspita Sari : 2107511117

6. Asima Christina Pangaribuan : 2107511170

Program Studi Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

2021/2022
i
DAFTRA ISI

COVER i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pokok Bahasan 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Ruang Lingkup Materi 1
BAB II PEMBAHASAN MATERI
2.1. Pengertian Bisnis 2
2.2. Kesempatan Bisnis 6
2.3. Pengaruh Lingkungan 9
2.4. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan 11
2.5. Hakikat Bisnis 12
2.6. Mengapa Belajar Bisnis 13
BAB III KESIMPULAN 15

DAFTAR PUSTAKA 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pokok Bahasan


Saat ini banyak macam bisnis yang berkembang, salah satunya bisnis online. Hal ini
muncul karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun untuk memberi
bekal ilmu pengetahuan tentang bagaimana berbisnis yang efektif dan efisien, sebaiknya
juga memahami teori secara luas dan mendalam tentang bisnis. Adapun pokok bahasan
yang akan dibahas dalam materi ini yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Bisnis
2. Kesempatan Bisnis
3. Pengaruh Lingkungan
4. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
5. Hakekat Bisnis
6. Mengapa Belajar Bisnis

1.2. Tujuan
Tujuan dari mempelajari materi bisnis dan lingkungan dari mata kuliah pengantar bisnis
yaitu:
1. Memahami lebih dalam terkait pengertian bisnis
2. Memahami dan mampu menganalisis kesempatan bisnis
3. Mengetahui berbagai macam pengaruh lingkungan bisnis
4. Mengetahui pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
5. Mengetahui hakekat bisnis
6. Mengetahui dan memahami pentingnya belajar bisnis

1.3. Ruang Lingkup Materi


Dalam materi bisnis dan lingkungan ruang lingkup materi yang akan dibahas seputar
pengertian bisnis, kesempatan bisnis, pengaruh lingkungan, pendekatan dalam melihat
bisnis dan lingkungan, hakekat bisnis dan pentingnya belajar bisnis.

1
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian Bisnis


A. Pengertian Bisnis Secara Umum
Kata “bisnis” diadaptasi dari bahasa Inggris “business” yang artinya kesibukan.
Dalam konteks sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah melakukan suatu
aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada seseorang.
Dalam konteks aktivitas, pengertian bisnis adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi,
penjualan, pembelian maupun pertukaran barang atau jasa dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba.
Sedangkan dalam konteks entitas, pengertian bisnis adalah suatu organisasi atau
badan lain yang bergerak dalam kegiatan komersial, profesional, atau industri, untuk
memperoleh keuntungan.

B. Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu bisnis, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini :
1. Hughes dan Kapoor
Menurut Hughes dan Kapoor, definisi bisnis adalah suatu kegiatan individu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Brown dan Pretello
Menurut Brown dan Pretello, pengertian bisnis adalah lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta semua hal
yang mencakup berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun swasta tidak
peduli mengejar laba ataupun tidak.

2
3. Jeff Madura
Menurut Jeff Madura, pengertian bisnis adalah perusahaan yang menyediakan
produk atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan.

4. L. R. Dicksee
Menurut L. R. Dicksee, definisi bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang
utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan
atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.

C. Konsep dalam Bisnis

Konsep bisnis adalah ide fundamental yang ada di balik sebuah bisnis.
Berdasarkan konsep tersebut, pengusaha dapat mengembangkan model bisnis, rencana

bisnis, serta visi dan misi dari bisnis.


Pada umumnya dalam konsep bisnis terdapat beberapa komponen utama, yaitu:

1. Strategi Inti (Core Strategy), yaitu visi dan misi dari sebuah bisnis yang
meliputi hal-hal ideal yang diharapkan dari bisnis tersebut.
2. Sumber Daya Strategis (Strategic Resources), yaitu semua yang
berhubungan dengan kompetensi utama, proses inti, dan aset strategis.
3. Perantara Pelanggan (Customer Interface), yaitu semua yang berhubungan
dengan informasi, dukungan dan pemenuhan, dinamika hubungan, dan
struktur harga.
4. Jaringan Nilai (Value Network), yaitu semua jaringan nilai yang dapat
memperkuat dan melengkapi sumber daya perusahaan.

D. Tujuan Bisnis
Pada dasarnya tujuan bisnis secara umum adalah untuk mendapatkan laba
dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Selengkapnya, beberapa tujuan bisnis adalah sebagai berikut:
• Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
• Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
• Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
• Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
• Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.

3
• Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara
umum.
• Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

E. Fungsi Bisnis

Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang
bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat setelah diolah.

Secara umum, adapun beberapa fungsi bisnis adalah sebagai berikut :


• Form Utility, yaitu fungsi produksi di mana sebuah bisnis menghasilkan suatu
barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture,
perusahaan jasa keuangan.
• Place Utility, yaitu fungsi distribusi di mana sebuah bisnis menyalurkan suatu
barang/ jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
• Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis di mana sebuah
perusahaan menjual suatu produk ke konsumen yang membutuhkan, baik itu
barang maupun jasa.
• Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis, di mana
barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat
barang tersebut lebih bermanfaat.

Sedangkan menurut Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979), ada tiga
fungsi utama dari suatu bisnis, yaitu:
• Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.
• Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi.
• Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan produk yang
dihasilkan kepada konsumen.

F. Jenis-Jenis Bisnis

1. Bisnis Manufaktur

Bisnis manufaktur adalah bisnis di bidang pengolahan bahan baku atau


bahan mentah menjadi bahan jadi. Pelaku usaha di bidang manufaktur adalah

4
produsen yang mengembangkan suatu produk dan menjualnya ke konsumen,
baik secara langsung maupun melalui perantara (distributor).
Beberapa contoh bisnis di bidang manufaktur di antaranya;
• Pabrik plastik.
• Pabrik baja.
• Pabrik tekstil.
• Pabrik kertas.
• Perusahaan mebel.
• Pabrik otomotif.
• Dan lain sebagainya.
2. Bisnis Jasa
Bisnis jasa adalah bisnis yang kegiatannya menciptakan dan menjual
produk tak berwujud, yaitu jasa atau layanan kepada konsumen untuk
menghasilkan keuntungan. Beberapa contoh bisnis di bidang jasa di antaranya :
• Jasa perawatan, misalnya salon.
• Jasa pendidikan, misalnya sekolah.
• Jasa kesehatan, misalnya rumah sakit.
• Jasa keuangan, misalnya Bank.
• Jasa konsultan, misalnya konsultan keuangan.
• Jasa konstruksi bangunan.
3. Bisnis Perdagangan
Bisnis Perdagangan adalah jenis bisnis di bidang perniagaan yang
membeli produk dari produsen atau mitra lainnya, lalu menjual kembali produk
tersebut secara eceran ke konsumen akhir.
Jenis bisnis ini berperan sebagai perantara antara produsen dengan
konsumen. Beberapa contoh bisnis di bidang perdagangan di antaranya :
• Toko kelontong.
• Toko pakaian.
• Toko grosir.
• Supermarket.
• Dan lain sebagainya.

5
4. Bisnis Ekstraktif
Bisnis ekstraktif adalah jenis bisnis yang kegiatan usahanya
menambang atau menggali barang tambang di dalam bumi dimana produk
yang dihasilkan merupakan bahan mentah untuk diolah kembali.
Beberapa contoh bisnis di bidang ekstraktif di antaranya :
• Tambang emas.
• Tambang minyak bumi.
• Tambang gas bumi.
• Tambang tembaga.
• Dan lain sebagainya.
5. Bisnis Agraris

Bisnis agraris atau agribisnis adalah jenis bisnis yang kegiatan usahanya
di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Beberapa contoh bisnis di bidang agraris di antaranya :
• Bercocok tanam padi di sawah.
• Perusahaan kebun kelapa sawit.
• Budidaya tanaman obat atau herbal.
• Perkebunan sayur organik.
• Dan lain sebagainya.

2.2 Kesempatan Bisnis


A. Definisi Kesempatan Bisnis
Kesempatan bisnis sering disebut juga dengan peluang bisnis. Peluang bisnis
terdiri dari dua kata yaitu peluang dan bisnis. Definisi peluang menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kesempatan. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai
suatu individu atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen dengan
tujuan untuk mendapatkan laba. Sehinga dapat diartikan pengertian peluang bisnis
menurut KBBI adalah kesempatan suatu individu atau organisasi dalam menjual barang
atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Pengertian peluang bisnis
menurut Thomas W. Zimmerer adalah sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis adalah kesempatan suatu individu atau

6
organisasi untuk menjual barang atau jasa yang diciptakan melalui kreativitas dan
inovasi dengan tujuan memecahkan masalah dan mendapatkan laba.

B. Inspirasi Dari Kesempatan Bisnis


Dalam kesempatan atau peluang bisnis terdapat tiga sumber insiparsi yang
biasanya digunakan oleh pengusaha dalam membangun bisnis yaitu dinataranya:
1. Peluang bisnis berdasarkan kebutuhan
Peluang bisnis berdasarkan kebutuhan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh
pebisnis untuk menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar hal tersebut nantinya akan
berpengaruh pada permintaan pasar khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah
digapai. Salah satu contoh peluang bisnis berdasarkan kebutuhan adalah bisnis
kuliner, bisnis sembako, bisnis transportasi dan lain sebagainya.
2. Peluang bisnis berdasarkan trend
Peluang bisnis berdasarkan trend adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh
seorang penguasaha untuk membagun bisnisnya berdasarkan trend melalui
fenomena apa yang sedang dialami dan banyak diperbincangkan oleh masyarakat.
Contoh peluang bisnis berdasarkan trend adalah bisnis-bisnis yang berkembang di
masa pandemi Covid-19 ini seperti bisnis berjualan masker dan bisnis dalam bidang
jasa yaitu jasa pengirimian barang maupun jasa pengiriman makanan karena
mengingat mobilitas masyarakat yang dibatasi sehingga orang-orang malas keluar
rumah dan lebih memilih memesan barang atau makanan lewat layanan pesan antar.
3. Peluang bisnis berdasarkan gap atau kesenjangan
Peluang bisnis berdasarkan gap atau kesenjangan adalah sebuah usaha yang
dilakukan oleh pengusaha untuk menetapkan jangkauan harga sesuai dengan tempat
dan lingkungan. Contoh peluang bisnis berdasarkan gap atau kesenjangan yaitu
harga nasi goreng yang dijual di restoran seharga Rp 20.000 sedangkan harga nasi
goreng yang dijual oleh tukang nasi goreng keliling seharga Rp 15.000. Dari hal
tersebut terlihat bahwa penjual nasi goreng akan mematok harga sesuai dengan
tempat dan lingkungan sehingga hal tersebut akan dikembalikan ke minat konsumen
untuk berbelanja di restoran atau tukang nasi goreng keliling.

C. Pelaku Utama Dalam Bisnis


Dalam sebuah bisnis terdapat 5 pelaku utama yang terdiri dari pemilik bisnis,
kreditur, karyawan, pemasok dan pelanggan.
7
1. Pemilik bisnis
Kepemilikan bisnis dimulai ketika ada ide dari satu atau beberapa wirausaha
yang ingin menciptakan, mengorganisasi dan mengelola bisnis. Kepemilikan bisnis
ini juga dapat diperoleh dengan cara menanamkan uangnya ke suatu perusahaan
(investor) yang berupa saham yang dibelinya dari perusahaan. Oleh sebab itu,
kepemilikan dalam bisnis dapat disebut juga berkedudukan sebagai pemegang
saham (stockholder).
2. Kreditur
Kreditur merupakan pihak yang membantu dalam penyedia dana di luar dana
dari pemilik atau dari para investor. Pada awal berdirinya sebuah bisnis para
pengusaha pasti kesulitan memprediksi keuntungan yang akan di dapat sehingga
para pebisnis memutuskan untuk meminjam dana dari lembaga yang disebut dengan
kreditur.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab
menjalankan kegiatan operasional sebuah perusahaan. Tenaga kerja tersebut ada
yang berkedudukan sebagai karyawan atau yang melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan dan ada pula yang bertugas memberi penugasan kepada
tenaga kerja lain dan membuat keputusan bisnis atau sering disebut dengan manajer
atau pengelola.
4. Pemasok
Pemasok merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat dilupakan
terutama oleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menghasilkan
barang. Hal tersebut dikarenakan bahan baku dari pemasok adalah hal yang paling
utama, tanpa adanya bahan baku proses produksi akan terhambat.
5. Pelanggan
Perusahaan harus mampu menghasilkan produk, baik barang maupun layanan
yang sesuai dengan harapa pelanggan, baik dalam jenis, harga, kuantitas dan
kualitas. Pelanggan merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis karena dengan
adanya pelanggan kita dapat mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan
sehingga perusahaan dapat terus berkembang.

8
D. Faktor Produksi Dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis terdapat 4 faktor produksi yang menghasilkan barang
maupun layanan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal dan wirausaha
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan sebuah sumber daya yang diperoleh dari alam
contohnya seperti tanah, air, tumbuhan dan lain sebagainya.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan
fisik, mental, kepribadian dan lain sebagainya yang diperulakn dalam upaya proses
produksi untuk menghasilkan barang dan layanan.
3. Modal
Modal meliputi mesin, peralatan, fasilitas fisik dan modal yang berupa uang
yang pada umumnya merupakan sarana atau fasilitas yang digunakan manusia
untuk menghasilkan barang dan layanan. Modal juga mencakup penggunaan
teknologi yang merupakan pengetahuan, alat atau metode yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau layanan.
4. Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan usaha penciptaan ide untuk melakukan bisnis dan
kemauan menanggung resiko. Pebisnis atau wirausahawan adalah orang yang
mengelola, mengorganisasi dan mengasumsikan resiko dengan memulai bisnis.

E. Menentukan Strategi dalam Kesempatan Bisnis


Terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam membentuk strategi
bisnis yaitu:
1. Menetapkan Sumber Peluang Bisnis
Sumber peluang bisnis adalah bagian dari diri pengusaha itu sendiri yang dapat
dimanfaatkan dengan baik seperti keahlian, keterampilan, hobi, latar belakang
Pendidikan dan lain sebagainya.
2. Memilih Bidang yang Tepat
Setelah menentuakn sumber bisnis yang tepat seorang pengusaha harus memilih
bidang bisnis yang akan dilakoni.

9
3. Fokus dan Evaluasi
Untuk memulai suatu bisnis seorang pengusaha harus memfokuskan diri pada
potensi masing-masing kekuatan produk. Pengusaha juga harus terus melakukan
evaluasi dan memanfaatkan peluang bisnis dengan sebaik mungkin.

2.3 Pengaruh Lingkungan terhadap Bisnis

Bisnis juga berpengaruh besar terhadap dan dari lingkungannya. Oleh sebab itu,
bisnis juga bisa disebut sebagai proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok
tertentu melalui proses penciptaan kebutuhan dan keinginan akan suatu produk yang
mendatangkan manfaat atau keuntungan.

Lingkungan-lingkungan yang mempengaruhi keputusan bisnis adalah sebagai


berikut:

Lingkungan:

• Internal: adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi bisnis secara
langsung Karyawan, Manajemen, Pemegang saham, Modal dan Peralatan fisik,
Informasi

• Eksternal: adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi


kinerja organisasi.

Dibagi menjadi dua yaitu:

1) Khusus: adalah lingkungan yang secara langsung relevan mempengaruhi


kinerja perusahaan. Yakni: Konsumen (Output), Pemasok (Input), Kreditur
(Suporter) dan Pesaing (Opposite).

2) Umum: adalah Lingkungan yang tidak terlalu mempengaruhi kinerja


perusahaan secara langsung. Yakni:

a) Kondisi Ekonomi menciptakan pengaruh pada bisnis dalam pola


timbal-balik. Misalnya, kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan
mempengaruhi dunia usaha, dan perkembangan dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan ekonomi.

10
b) Kondisi Hukum dan Politik membatasi kebijakan manajerial,
termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia

c) Kondisi Sosial dan Budaya mempengaruhi minat konsumen dengan


tren yang sedang berkembang.

d) Teknologi berpengaruh dalam pengembangan usaha.

e) Informaasi dan Globalisasi menciptakan pasar yang besar dan


pesaing yang semakin tajam.

Berkembanganya suatu kegiatan bisnis juga dipengaruhi kuat oleh faktor-faktor


produksi yang harus ikut sertakan dalam suatu proses produksi. Faktor-faktor produksi
tersebut antara lain adalah:

1. Tenaga Kerja. Kontribusi seseorang baik dalam fisik maupun mental dalam suatu
produksi perekonomian
2. Modal. Dana yang diperlukan untuk suatu produksi, dan mempengaruhi besar
kecilnya kapasitas produksi
3. Kewirausahaan. Adalah kemampuan seseorang untuk mengolah masalah dan
peluang serta tantangan yang hadir dalam dunia bisnis
4. Sumberdaya fisik. Yang termasuk dalam hal ini adalah alat dan aksesoris produksi
yang digunakan untuk menciptakan produk
5. Sumber daya informasi. Data dan informasi lain yang digunakan dalam bisnis.

2.4 Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan


Hubungan bisnis dengan lingkungan sangatlah erat, karena bisnis selalu
berhubungan dan selalu dipengaruhi oleh lingkungan, ambil saja perumpaan seperti ini
sebuah perusahaan jika tidak peka dan tidak menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
akan sangat cepat tersingkir didalam dunia perbisnisan. Maka dari itu, lingkungan
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap bisnis. Pendekatan dalam melihat bisnis
dan lingkungan, diantaranya:
1. Pendekatan yang Berorientasi Kepada Produsen (Producer Oriented Aproach)
Kepekaan terhadap lingkungan bisnis pada awalnya ditelaah oleh
wirausahawa dengan metode tradisional, mereka menganggap bahwa yang
paling terpenting dalam dunia perbisnisan adalah menduduki titik sentral
11
sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilinginya.
Pendekatan tradisional tersebut bisa disebut sebagai “Pendekatan yang
Berorintasi Kepada Produsen atau Producer Oriented Aproach”. Dengan
penjelasan lebih jelas pendekatan ini beranggapan bahwa produsen
(perusahaan) merupakan hal yang terpenting atau produsen sebagai titik sentral
sedangkan konsumen (masyarakat) sebagai faktor sekunder dimana sebagai
faktor yang mengelilingi produsen. Oleh sebab itu, konsumen yang memerlukan
bisnisnya dan konsumenlah yang akan mencari produk yang ditawarkan
produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pandangan ini sangat
sesuai dengan keadaan masa lalu, dimana keadaan tersebut produsen masih
sangat langka sehingga apa saja yang ditawarkan akan laku terjual, kondisi ini
sering disebut “sellers market”.

2. Pendekatan yang Berorientasi Kepada Konsumen (Consumer Oriented


Aproach)
Keadaan seiring waktu akan berubah sama halnya dengan bisnis dan
lingkungan, pendekatan ini beranggapan bahwa faktor sentral adalah konsumen
(masyarakat) sedangkan produsen termasuk sebagai faktor sekundernya yang
harus melayani dan melengkapi kebutuhan masyarakat, keadaan tersebut
disebut “Pendekatan yang Berorientasi Kepada Konsumen atau Consumer
Oriented Aproach”. Dapat dijelaskan sebagai berikut, pada keadaan baru ini
pengusaha menjadi sangatlah banyak dan masyarakat menjadi sangatlah selektif
sehingga tentu saja timbulah persaingan antar perusahaan tersebut, hanya
perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat maka
merekalah yang bertahan. Hal ini menyebabkan perusahaan harus peka dan
selalu memonitoring perubahan lingkungan pasar dan menyesuaikan bisnis
mereka dengan perubahan yang terjadi, sehingga mampu bersaing dan mampu
melayani konsumen dengan sangat baik daripada pesaing. Penentu dalam bisnis
adalah pembeli bukan penjual atau bisa dinamakan “buyers market” dalam hal
ini ungkapan yang biasanaya sesuai dengan keadaan tersebut adalah “Pembeli
adalah Raja”.

12
2.5 Hakikat Bisnis

Hakikat Bisnis adalah Kebutuhan Manusia yang berupa barang dan jasa yang
harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu
uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah
pihak. Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi
ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya
kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga
masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis
akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu “business” , dari kata dasar “busy” yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Seorang bisnisman atau wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat
lingkungannya. Upaya ini merupakan proses mengidentifikasi potensi bisnis, bahkan
dalam hal ini biasanya diikuti dengan perkiraan atau antisipasi atas pertumbuhan
potensi pasar tersebut di masa datang. Disamping itu juga akan memperhitungkan
adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani
kebutuhan pasar yang sejenis. Disisi lain pengusaha haruslah memikirkan tersedianya
sumber daya serta sumber dana besrta dengan cara yang sebaik-baiknya guna melayani
kebutuhan pasar tersebut dengan memproduksikan dan menyajikan barang dan jasa
yang dihasilkan itu kepada masyarakat, kelebihan hasil di ongkosnya itulah yang
merupakan laba atau keuntungan.
Dari uraian di atas maka kita dapat merasakan bahwa kita semua selalu akan
terlibat dalam kegiatan bisnis yang beraneka ragam jenisnya sebanyak ragam atau jenis
kebutuhan kita. Semakin banyak ragam jenis kebutuhan kita maka sebanyak itu pulalah
jenis usaha bisnis itu adanya. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya bisnis adalah
usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas.
Manusia bisnis (businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan
kemudian mencoba untuk meyakininya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas
dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah si pengusaha akan
mendapatkan keuntungan dan kemudian keuntungan tersebut akan digunakan untuk

13
mengembangkan bisnis atau usahanya agar menjadi lebih luas lagi bagi masyarakat
yang lebih luas lagi ataupun membuka bisnis baru bagi kebutuhan masyarakat yang lain
lagi. Kalau kita amati dari uraian di muka maka kita akan dapat melihat adanya bisnis
yang menjalankan usahanya untuk mencari keuntungan (dengan motif keuntungan,
profit motive), akan tetapi ada pula yang tidak bermotif keuntungan.

2.6 Mengapa Belajar Bisnis?


Bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Bisnis merupakan suatu lembaga yang dapat menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Peranan bisnis dalam kehidupan masyarakat
sangatlah penting. Secara umum, tujuan bisnis dalam ekonomi yaitu memperoleh
keuntungan dan dalam sosial yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Dengan kata lain, tujuan bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas
yang mereka lakukan.

Namun, sebelum memulai suatu bisnis dan mencapai tujuan-tujuan bisnis


tersebut, maka adalah lebih baik mempelajari bisnis. Belajar bisnis dapat membantu
mengembangkan keahlian dan memperoleh keuntungan untuk mempersiapkan karier
di masa depan. Dengan mempelajari bisnis, maka para calon pelaku bisnis dapat
menentukan arah bisnis mereka di masa mendatang dan dapat membantu untuk
meningkatkan kualitas bisnis. Dalam mempelajari bisnis, para pelaku bisnis akan
memperoleh banyak manfaat seperti mampu mengambil kesempatan bisnis, mencari
ide-ide kreatif, dan mengetahui cara memperoleh keuntungan yang sesuai.

Mempelajari bisnis juga dapat membantu memahami secara lebih baik berbagai
kegiatan bisnis yang penting untuk menyediakan barang dan layanan yang tepat, baik
dalam kualitas maupun harga. Kegiatan bisnis akan membantu kita mendapatkan
keuntungan yang tidak hanya penting bagi bisnis secara individual, namun penting pula
bagi organisasi, perekonomian lokal, maupun perekonomian global. Tanpa ada
keuntungan yang diperoleh, kegiaatan bisnis akan mengalami kesulitan dalam
berkelanjutannya, dalam membeli bahan baku, menggaji karyawan, mendapatkan
modal dan membuat barang atau memberikan layanan untuk mendapatkan keuntungan.

14
BAB III

KESIMPULAN

Mengenai pembahasaan materi tentang Bisnis dan Lingkungan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pengertian bisnis secara umum yaitu Kata “bisnis” diadaptasi dari bahasa
Inggris “business” yang artinya kesibukan. Didalam bisnis terdapat yang namanya konsep
bisnis, konsep inilah yang akan menjadi ide fundamental yang ada di balik sebuah bisnis.
Komponen utamanya yaitu strategi inti, sumber daya startegis, perantara pelanggan, dan
jaringan nilai. Adapun tujuan bisnis secara umum adalah untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Didalam bisnis
juga terdapat fungsi dan jenis jenis bisnis.
Didalam bisnis terdapat Kesempatan Bisnis disebut juga peluang bisnis, yang artinya
kesempatan suatu individu atau organisasi dalam menjual barang atau jasa kepada konsumen
untuk mendapatkan laba. Terdapat sumber inspirasi dari peluang bisnis, pelaku utama, faktor
produksi dalam bisnis dan menentukan strategi dalam kesempatan bisnis. Bisnis memiliki
pengaruh lingkungannya diantaranya, Internal sumber daya manusia dan fisik, karyawan,
pemegang saham dan modal, manajemen dan lainnya. Eksternal institusi atau kekuatan luar
yang potensial yaitu khusus adalah lingkungan yang secara langsung relevan mempengaruhi
kinerja perusahaan. Output, Input, Suporter dan Opposite. Umum adalah lingkungan yang
tidak terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan secara langsung, diantaranya kondisi
ekonomi, hukum, sosial, teknologi dan informasi dan globalisasi.
Didalam pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan terdapat dua bentuk
pendekatan diantaranya Producer Oriented Aproach, dan Consumer Oriented Aproach.
Didalam bisnis terdapat hakikat bisnis adalah Kebutuhan Manusia yang berupa barang dan
jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya
yaitu uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah
pihak. Sehingga dapat memberikan pertanyaan mengenai mengapa harus belajar bisnis, dan
apa manfaat belajar bisnis, maka dari itu untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut yaitu mempelajari bisnis juga dapat membantu memahami secara
lebih baik berbagai kegiatan bisnis yang penting untuk menyediakan barang dan layanan yang
tepat, baik dalam kualitas maupun harga. Kegiatan bisnis akan membantu kita mendapatkan
keuntungan yang tidak hanya penting bagi bisnis secara individual, namun penting pula bagi
organisasi, perekonomian lokal, maupun perekonomian global.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Purwanto, E. (2020). Pengantar Bisnis Era Revolusi Industri 4.0. Purwokerto: Sasanti
Institute.

Website

“Makalah Hakikat Bisnis” dikutip dari http://ekosusantose-mm.blogspot.com/2016/10/normal-


0-false-false-false-in-x-none-x.html

“Hakikat dan Tujuan Bisnis” dikutip dari


https://fadlanurfadilah02.blogspot.com/2019/12/hakikat-dan-tujuan-bisnis.html

“Hakikat Bisnis” dikutip dari https://bebellarizki.wordpress.com/2013/11/25/hakikat-bisnis/

“Peluang Bisnis” dikutip dari https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2021/03/peluang-


bisnis/

“Peluang Bisnis: Pengertian, Kriteria, dan Strategi yang Tepat” dikutip dari
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/27/peluang-bisnis

“Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan” dikutip dari


https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/pengantar-
bisnis/pendekatan-dalam-melihat-bisnis-dan-lingkungan-mengapa-belajar-
bisnis/13781920

“Pengertian Bisnis: Konsep, Tujuan, Fungsi, dan Jenis-Jenis Bisnis” dikutip dari
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-
bisnis.html#fungsi_bisnis_secara_umum

“Tuanakotta, R. (2019, 2 19). Pengaruh Lingkungan Terhadap Bisnis. Dikutip Dari

https://ringkasanmanajemen.wordpress.com/tag/pengaruh-lingkungan-terhadap-
bisnis/

16

Anda mungkin juga menyukai