PENGANTAR BISNIS
PENGERTIAN BISNIS DAN RUANG LINGKUP BISNIS
Dosen Pengampu :
Syahyuni, SE. MM
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengertian
Bisnis dan Ruang Lingkup Bisnis”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang pengertian bisnis dan ruang lingkup bisnis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sangat banyak kita temui pengertian dari bisnis dan ruang
lingkupnya. Menurut Griffin & Ebermenyatakan bahwa “Bisnis merupakan
suatu kegiatanusaha seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan
keuntungan”. Dalam menjalankan sebuah bisnis kita perlu mengetahui dan
memahamiunsur-unsur penting dalam perekonomian. Seperti yang kita
ketahui, di masa lalu masih banyak masyarakat yangmemandang pekerjaan
bisnis dengan sebelah mata, karena bagi merekabisnis itu tidak dianggap
sebagai profesi terutama bagi para orangterpandang, kaum intelektual,
maupun ahli agama.
1
Pengetahuan orang – orang masih dangkal terhadap bisnis. Untuk
itulah penting bagi mereka untuk mengetahui apa itu sebenarnya bisnis dan
hal-hal apa sajayang terdapat dalam kegiatan bisnis. Untuk itu, dalam
makalah ini penulis ingin membahas mengenai pengetian bisnis, fungsi –
fungsi bisnis, konsumen bisnis, tujuan bisnis, B2B vs B2C, ruang lingkup
bisnis dan bisnis internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
aktivitas bisnis maka pelaku bisnis dapat mengembangkan skala
usahanya menjadi lebih besar lagi.
Akumulasi laba yang diperoleh melalui aktivitas bisnis dapat
pula diinvestasikan ke dalam portfolio usaha yang dapat
meningkatkan nilai perusahaan (corporate value). Secara sederhana
nilai perusahaan merupakan penjumlahan dari utang perusahaan
(debt) ditambah dengan ekuitas/modal sendiri (equity).
4
distribusi produk dapat pula dilakukan secara langsung oleh produsen
kepada konsumen akhir yaitu dengan menggunakan sistem distribusi
direct selling (penjualan langsung). Penjualan langsung digunakan
juga oleh berbagai perusahaan dengan menggunakan media televisi
(TV Media), Internet (Amazon.com) dll. Pelaksanaan ketiga fungsi
dasar bisnis tersebut sangat bergantung kepada jenis usaha yang
dijalankan. Misalnya kegiatan usaha perdagangan (trading) tidak
melakukan aktivitas mencari dan mempeoleh bahan baku (acquiring
raw materials), tetapi perusahaan manufaktur melakukan fungsi
tersebut.
b. Goverment Agencies
Pemerintah merupakan pembeli terbesar produk-produk
tertentu yang dihasilkan perusahaan. Misalnya, pemerintah
merupakan pembeli bahan kebutuhan pokok terbesar untuk
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk indonesia.
c. Institutions
Institusi mencakup berbagai organisasi seperti sekolah (dari
mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi), rumah sakit,
lembaga keagamaan, sampai organisasi amal (charitable
organizations).
d. Resellers
Perusahaan yang melakukan pembelian produk dari produsen
untuk dijual kembali kepada konsumen. Misalnya, PT Putri Daya
5
Usaha (PDU) yang menjadi distributor produk mi instan dari PT
Indofood Sukses Makmur, perusahaan ini membeli mi dari
indofood untuk dijual kembali kepada pedagang grosir maupin
toko eceran.
a. Wealth Maximization
Setelah perusahaan bertambah besar, para pendiri
perusahaan akan mempekerjakan para tenaga profesional yang
diharapkan mampu bekerja sesuai dengan kepentingan para
pengusaha yakni para profesional tersebut dapat menghasilkan laba
yang maksimal guna memaksimalkan kekayaan para investor.
b. Market Standing
Penguasaan pasar (market standing) merupakan salah satu
tujuan utama perusahaan. Penguasaan pasar akan memberikan
jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan
(sales revenue) dan profit dalam jangka panjang.
c. Innovation
Inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation)
yang akan memberi konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap
rupiah yang ia belanjakan. Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin
dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai pada suatu
produk.
6
d. Physical and Financial Resources
Selain penguasaan terhadap sumber daya fisik (termasuk di
dalamnya kapasitas pabrik, fasilitas pergudangan dll), perusahaan
harus memiliki penguasaan sumber daya keuangan yang memadai.
e. Profitability
Para pelaku bisnis yang memiliki badan usaha seperti
perseroan terbatas, persekutuan komanditer (CV), firma dan
koperasi merupakan contoh badan usaha yang bertujuan
menghasilkan laba. Perusahaan besar seperti Coca-Cola, Levi’s,
dan Unilever mengembangkan suatu budaya perusahaan yang
kemudian disebut the living company dimana keuntungan
perusahaan hanya dinikmati oleh pemilik perusahaan dan
membiarkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang tidak sehat
sehingga apabila terjadi resesi atau krisis ekonomi maka
perusahaan tersebut dapat dipastikan akan lebih cepat mengalami
tekanan finansial (financial distress) yang sering kali berakhir
dengan kebangkrutan.
7
pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-
karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik.
h. Public Responsibility
Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti
memajukan kesejahateraan rakyat, mencegah terjadinya polusi,
menciptakan lapangan kerja dll. Pada tingkat paling dasar,
perusahaan melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
pengendalian dan pencegah polusi (pollution prevention). Pada
tahap kedua perusahaan dapat melakukan aktivitas product
stewardship di mana pada kegiatan produksi ini perusahaan tidak
hanya meminimalisasi terjadinya polusi dari kegiatan produksi
melainkan memperkecil pula dampak yang ditimbulkan dari
produk jadi perusahaan selama masa daur hidup produk tersebut
terhadap lingkungan hidup.
Pada tahap ketiga perusahaan merencanakan untuk
menetapkan teknologi-teknologi lingkungan yang baru (new
environmental technologies). Misalnya perusahaan monsanto telah
menggeser teknologi pertanian lama yang banyak meggunakan
bahan-bahan kimia dengan bioteknologi. Pada tahap keempat,
perusahaan dapat mengembangkan suatu sustainability vision yaitu
suatu visi yang dapat menjadi pemandu bagi pengembangan
produk, proses produksi, teknologi produksi dan berbagai hal
lainnya yang dapat menjamin tercapainya environmental
sustainability.
8
berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari (costumer goods) melalui
jaringan gerainya yang ada di seluruh indonesia maka Alfamart
dikategorikan tengah melakukan aktivitas bisnis B2C.
a. Informations
Media masa baik cetak maupun elektronik merupakan
pelaku bisni informasi. Pada saat berlangsungnya piala eropa 2012
di ukraina dan polandia, stasiun televisi RCTI menayangkan secara
langsung perhelatan akbar sepakbola tersebut. Berbagai media
massa diindonesia juga meliput secara intensif pemilihan gubernur
DKI jakarta yang memperlihatkan rivalitas antara fauzi bowo-
nachrowi ramli (foke-nara) dengan pasangan calon gubernur joko
widodo-basuki thajaja. Purnama (jokowi-ahok) dimana pligub
tersebut berlangsung ketat dan harus dilakukan dalam dua putaran.
b. Places
Termasuk kategori places misalnya tempat tujuan wisata.
Tempat tujuan wisata memiliki objek wisata yang dapat dijual
kepada wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Setiap tahunnya wisatawan mengunjungi
9
berbagai tempat tujuan wisata diberbagai wilayah indonesia
seperti candi borobudur, candi prambanan, ngarai sihanok di
bukittinggi, danau toba, danau minanjau, guung bromo, gunung
tangkuban perahu, pantai pengandaran, pantai senggingi dll.
Selain itu, keberhasilan industri parawisata arus dijunjung
oleh adanya sarana dan prasaran transportasi dan akomodasi yang
memadai sehingga akan meningkatkan nilai (value) dari tempat
tujuan wisata itu bagi para wisatan, baik maupun mancanegara.
c. Experiences
Manusia senang melakukan berbagai aktivitas untuk
memperoleh pengalaman- pengalaman tertentu dalam hidupnya.
Sebagai contoh, manusia pada umumnya memiliki keinginan untuk
merasakan sensasi jatuh (sensation of falling) sehingga kita
menyukai permainan yang memiliki sensani jatuh. Bermain
ayunan, roller coaster, bahkan dalam tingkat yang lebih ekstrem
banyak orang yang menyukai permaianan bungy jumping dan
terjun tandem.
Aktivitas - aktivitas tersebut merupakan sekelumit contoh
bagimana manusia keinginannya akan pengalaman sensasi jatuh.
Semua wahana yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan pengalaman sensasi jatuh tersebut telah menjadi
lahan bisnis yang dilakukan oleh pengelola tempat rekreasi seperti
taman impian jaya ancol, disney land dll.
d. Organizations
Rekam jejak (track record) perusahaan yang menghasilkan
produk bermutu dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen serta
memiliki kinerja keuangan yang baik,akan menyebabkan
perusahaan yang satu memiliki nilai yang berbeda dibandingkan
pesaingnya dimata konsumen maupunpara investor.
10
Apabila organsasi perusahaan seperti ini menghasilkan
produk baru maka produk baru yang diihasilkan perusahaan
tersebut pada ummumnya akan dinilai memiliki kualitas yang baik
ooleh konsumen karena konsumen memiliki rujukan pengalaman
mengonsumsi produk-produk perusahaan tersebut sebelumnya.
Misalnya produk consumer goods yang dihasilakan oleh PT
uniliver pada umumnya dinilai memiliki kualitas yang baik karena
banyak produk konsumsi unggulan yang dihasilkan perusahan ini.
e. Ideas
Seluruh produk yang dipasarkan saat ini pada awalnya bersal
dari suatu id produk. Tirtoo utomo, pendiri PT aqua golden
mississipi memperoleh ide untuk membuat air minum dalam
kemasan setelah rekan bisnisnya terserag diare karena
mengonsumsi air yang tidak higienis, sesaat setelah mereka
bermain tenis lapangan.
Ide dapat melahirkan inovasi produ berupa produ yang sama
sekali baru sebelumya tidak ada di pasaran. Perusahaan du point
misalnya, pada era tahun 1990-an dikenal sebagai pencipta produk
inovatif sehingga produk-produk yang mereka hasilkan sering kali
digunakan sebagai menjadi nama generik.
f. People
Manusia dengan segaala kemampuan dan talenta yang
dimilikinya dapat menjadi komoditas bisnis. Komedian sule yang
memiliki nama asli entis sutisna (wikipedia.org/wiki/sule)
merupakan salah satu contoh fenomenal bagaimana manusia
dengan segala talenta yang memlikinya mampu menjadi komoditas
bisnis.
11
g. Properties
Hak kepemilikan seseorang terhadap benda-benda berharga
dapat komoditas bisnis. Misalnya hak kepemilikan seseorang
terhadap tanah yang ditunjukkan melalui kepemilikan sertefikat
hak milik atas tanah yang dapat diperjualbelikan. Demikian hal nya
kepemilikan seseorang terhadap kendaraan yang di tunjukan
dengan BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor),
kepemilikan terhadap saham perusahaan yang telah go publik dapat
di perjual belikan oleh pemilik hak tersebut kepada pembeli yang
berminat untuk memperoleh keuntungan.
h. Events
Hanya berselang beberapa hari setelah peristiwa ledakan
bom kuningan dijakarta, grup band asal jerman scorpions tampil
dihadapan publik indonesia. Penggelaran musik seperti yang di
lakukan oleh scorpions merupakan salah satu contoh events
(Acara) yang dapat di jual kepada publik dan menjadi bagian dari
kegiatan bisnis.
i. Tangible Goods
Pasta gigi pepsodent, diterjen soklin, minuman ringan
berkah bonase pola-pola, semir sepatu kiwi, mie istan indonmi
merupakan contoh-contoh tangible goods yang ditawarkan oleh
berbagai perusahaan penghasil produk tersebut kepada konsumen.
Produk-produk tersebut dapat diperjual belikan dan membentuk
aktivitas bisnsi karena produk-produk tersebut memiliki nilai
(value) sehingga konsumen mau menukar uang mereka yang
mereka miliki dengan pruduk-produk tersebut.
Kendati produk-produk diatas merupakan produk yang
secara tradisional digolongkan sebagai tangibe goods, namun pada
dasarnya produk-produk itupun memiliki kandungan jasa
didalamnya sebagai contoh, seorang komsumen membeli balpoin
12
parker tidak semata-mata membeli produk tersebut karena
penampakan pisiknya, melain kan ia membeli jasa yang dapat
diberikan oleh balpoin tersebut sebagai alat tulis.
j. Sevices
Salah satu ciri utama jasa adalah jasa bersifat intangible—
artinya keberadaan jasa tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi
dapat dirasakan manfaatnya setelah konsumen mengonsumsi jasa
tersebut. Ciri jasa lainnya adalah inseparable—artinya jasa tidak
dapat dipisahkan dari si pemberi jasa, sehingga kualitas jasa yang
akan diperoleh konsumen sangat bergantung kepada siapa yang
menjadi pemberi jasa.
Jasa juga memiliki ciri variability—artinya jasa yang
diberikan oleh pemberi jasa memiliki variasi antara satu pemberian
jasa dengan pemberian jasa lainnya meskipun dilakukan oleh
pemberi jasa yang sama. Hal ini dpengaruhi oleh suasana
psikologis pemberi jasa pada saat melakukan pemberian jasa.
13
yangg standar pada tingkat internasional, nasional, maupun
regional (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
BPS,2009)
2. Golongan Pokok
Golongan pokok merupakan uraian lebih lanjut dari
kategori. Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa
golongan pokok (sebanyak-banyaknya lima golongan pokok,
kecuali industri pengolahan) menurut sifat masing-masing
golongan pokok. Diberi kode dua digit angka.
14
3. Golongan
Golongan merupakan uraian lebih lanjut dari golongan
pokok. Kode golongan terdiri dari tiga digit angka. Dua digit
angka pertama menunjukkan golongan pokok yang berkaitan,
dan satu digit angka terakhir menunjukan kegiatan ekonomi dari
setiap golongan yang bersangkutan. Setiap golongan pokok
dapat diiuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan
golongan.
4. Subgolongan
Subgolongan merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan
ekonomi yang mencakup dalam suatu golongan. Kode
subgolongan terdiri dari empat digit. Kode tiga digit angka
terakhir menunjukkan kegiatan ekonomi terdiri dari
subgolongan bersangkutan. Setiap golongan dapat diuraikan
lebihlanjut menjadi sebanyak-banyaknya sembilan
subgolongan.
5. Kelompok
Kelompok dimaksudkan untuk memilah lebih lanjut
kegiatan yang dicakup dalam suatu subgolongan menjadi
beberapa kegiatan yang lebih homogen.
15
2.2.3 Bisnis Internasional
Aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaa tidak hanya
berbatas pada aktivitas transaksi yang dilakukan perusahaan didalam
batas-batas negara dimana perusahaan berada – disebut dengan bisnis
domestik, melainkan dapat pula dilakukan diluar batas negara—yang
disebut dengan bisnis internasional.
a. Pengertian Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan transaksi barang
dan jasa diluar batas negara perusahaan yang bersangkutan untuk
memenuhi tujuan perusahaan (Czinkota, Ronkainen dan
Monfertt, 2005).
16
d. Pemasaran Ekspor (Export Marketing)
Perusahaan akan memasuki tahap kedua dari evolusi
pemasaran internasional, manakala produk perusahaan telah
memperoleh permintaan dari pasar luar negeri sehingga
perusahaan terdorong untuk melakukan aktivitas export
marketing. Pada awalnya perusahaan banyak melakukan ekspor
secara tidak langsung (indirect exporting) dengan menggunakan
jasa perusahaan export atau perusahaan trading karena tingginya
ketidakpastian dalam aktivitas perdagangan ekspor.
17
h. Evolusi Organisasi Perusahaan dalam Memasuki Bisnis
Internasional
Phatak, bhagat dan kashlak 2005 menggambarkaan tujuan
tahapan evolusi kelembagaan organisasi perusahaan yang
bergerak dari perusahaan domestik menjadi erusahaan global
dimana evolusi yang terjadi memiliki tingkat kecepatan yang
berbeda-beda antara perushaaan yang satu dengan yang lainnya.
18
langsung dan tidak lagi mengandalkan penggunaan jasa
perusahaan eksportir domestik.
19
penjualan melalaui aktivitas ekspor. Setelaha membangun
fasiitas produksinya diluar negeri dan biasanya perusahaan
memiliki mitra patungan (venture) dan perusahaan lokal,
perusahaan berada pada tahap mengelola secara keseluruhan
bisnisnya diluar negeri dan melaksanakan sejumlah fungsi
bisnis seperti pembelian, kuanga, akuntansi, pengelolaan
sumber daya manusia, pemasaran, manajemen operasi dll.
20
seperti tekstil kayu, indonesia tengah meningkatkan daya
saingnya dipasar dunia sktor lain, seperti kendaraan bermotor.
Aktivitas bisnis internatioanal dulakukan oleh berbagai
perusahaan baik yang tergolong dalam usaha small and medium
enterprise—SME (usaha kecil dan menengah—UKM) maupun
perusahaan korporasi yang menjalankan usahanya diberbagai
belahan dunia.
k. Ekspor (Export)
Aktivitas ekspor merupakan cara mmemasuki pasar
internasional yang banyak digunakan oleh perusahaan pada saat
mereka mulai melakukan kegiatan bisnis iinternasional. Kegiatan
ekspor memiliki dua keunggulan bagi perusahaan dibandingkan
FDI. Pertama, kegiatan ekspor tidak membutuhkan investasi yang
besar untuk menjalankan kegiatan manukfaktur di negara lain
(host country). Kedua, perusahaan dapat memperoleh skala
ekonomis dengan memusatkan produksi produk disuatu negara
kemudian melakukan ekspor di host country tersebut diberbagai
negara.
21
Disamping itu kelemahannya ialah aktivitas ekspor menjadi
tidak menarik,ekspor memliki biaya transportasi yang tinggi dan
hambatan tarif dapat menjadikan kegiatan ekspor menjadi tidak
ekonomis.
l. Lisensi (licensing)
Licensi merupakan suatu bentuk perjanjian dimana pemberi
lisensi (licensor) memberikan hak kepada pihak lain yang
menjadi pengguna lisensi (licensee) untuk menggunakan paten,
penemuan, formula, proses, desain, hak cipta dan merek dagang
selama peridode waktu tertentu yang disepakati antara licensor
dan licensee.
Lisensi memberikan keuntungan bagi perusahaan yang
menjadi lisensee karena perusahaan tersebut tidak perlu
mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan aktivitas
penelitian dan pengembangan. Lisensi juga memeliki tiga
kelemahan utama. Pertama, tidak memeiliki pengendalian ketat
terhadap kegiatan manukfaktur. Kedua, lisensi membatasi
licensor yang menerima keuntungaan dari aktivitas licensi lain.
Ketiga, kehilangan keunggulan bersaingnya.
m. Waralaba (Franchising)
Modus lain yang digunakan perusahaan untuk memasuki
pasar internasional adalah dengan melakukan francshising—
yaitu suatu bentuk perjanjian kontraktual adalaah pemilik
franchise/pewaralaba (franchisory) dengan pengguna franchise—
tewaralaba (franchisee).
Keuntungan franchising sebagai modus untuk memasuki
pasar internasional adalah tidak adaya risiko investasi
dibandingkan bila perusahaan membuka sendiri unit usahanya
diluar negeri.sedangkan kerugian yang biasa ditimbulkan dari
22
kegiatan franchising muncul manakala franchisee tidak dapat
menerapkan kendali mutu sesuai dengan permintaan franchisor.
n. Usaha Patungan (Joint Venture)
Cara lain untuk memasuki pasar internsional adalah dengan
membentuk perusahaan patungan (joint venture), yakni
perusahaan yang dimillki oleh dua atau lebih perusahaan
indenpenden (Hill,2006). Salah satu contoh usaha patungan
adalah usaha patungan antara perusahaan indonesia dengan
persahaan jepang yang membntuk PT Otsuka indoonesia.
Produk-produk yang dihasilkan antara lain: obat-obat etikal,
produk nutrisi klinis dan cairan infus serta produk alat-alat
kesehatan.
Bentuk aktivitas ini memeiliki keunggulan yaitu perusahaan
internasional yang bermitra dengan perusahaan lokal
memperoleh manfaat, biaya untuk beroperasi di pasar
internasional menjadi tinggi, dan terdapat beberapa negara yang
melarang perusahaan asing menggarap pasar domestiknnya.
Namun usaha patungan juga memiliki beberapa kelemahan.
Pertama, memeiliki pegendalian yang lemah terhadap teknologi
yang digunakan. Kedua, perusahaan induk tidak memiliki kendali
yang kuat atas perusahaan patungan. Ketiga, adanya potensi
konflik di antara kedua belah pihak.
o. Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan Bisnis
Internasional
Terdapat tiga alasan mengapa perusahaan melakukan
ekspansi bisnisnya ke luar negeri (pathak, dkk, 2005). Kketiga
motif tersebut adalah market-seekiing motives, cost-reduction
motives serta strategic motives.
23
1. Market-Seeking Motives
Pada umumya perusahaan internasional mulai memasuki
pasar luar negeri pada saat pasar di dalam negeri sudah berada
dalam tahap kematangan (saturation stage). Berbagai perusahaan
fast food di amerika seperti McDonald’s da Pizza Hut
mengembangkan pasarnya ke luar negeri setelah pasar fast food
di dalam negeri mencapai tahap kematangan.
Salah satu negara yang memiliki ukuran pasar besar adalah
indonesia. Saat ini indonesia merupakan negara dengan tingkat
pertumbuhan ekonomis yang cukup tinggi dan memiliki kelas
menengah yang sedang tumbuh sehingga daya beli
masyarakatnya bertambah kuat.
2. Cost-Reduction Motives
Motif kedua yang mengakibatkan perusahaan internasional
mengembangkan usahanya keluar negeri adalah untuk
memperoleh biaya produksi yang lebih murah. Biaya produksi
yang lebih murah dapat berasal dari perolehan bahan baku yang
lebih murah, biaya upah yang rendah ataupun biaya logistik yang
rendah.
Sebagai contoh, perusahaan toyota dapat memperoleh pokok
produki yang lebih murah dengan membangun pabrik perakitan
mobil di indonesia.
3. Stategis Motives
Perusahaan international melakukan kegiatan bisnis di
negara lain dengan tujuan memelihara dan meningkatkan posisi
bersaing perusahaan baik di dalam industri maupu didalam
segmen pasar tertentu.
Perusahaan internasional melakukan kegiatan bisnis di
negara lain bisa juga didorong oleh motif strategis untuk
mengikuti pelanggannya yang ada diluar negeri. Phatak dkk,
24
(2005) mencontohkan, pada saat perusahaan otomotif jepang
membuka pabrik pembuatan mobl di amerika serikat, maka
berbagai perusahaan jepang yang mmproduksii ban mobil dan
suku cadang juga melakukan investasi langsung di amerika
serikat dalam bentukk pembangunan pabrik untuk menyediakan
produk bagi perusahaan otomotif jepang.
25
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan
barang dan jasa yang dibutuhkan atau di ingingkan orang. Bisnis berfungsi
untuk memperoleh bahan baku yang kemudian dikelolah menjadi produk
dan di distribusikan kepada konsumen. Konsumen dalam bisnis tediri dari
perusahaan, pemerintahan, institusi dan resellers.
26
DAFTAR PUSTAKA