Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

SISTEM EKONOMI

4.1 PERMASALAHAN POKOK EKONOMI PADA UMUMNYA


Seluruh masyarakat manusia, tidak peduli apakah mereka berada di negara-
negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis maupun yang menganut sistem
ekonomi terpusat (centrally planned economy) ataukah mereka berada di negara-
negara berkembang atau terbelakang sama sekali akan dihadapkan tiga
permasalahan ekonomi utama yang oleh Samuelson (2002:7) dirumuskan kedalam
tiga pertanyaan What, How, dan For Whom.
What berkaitan dengan masalah komoditas apa yang akan diproduksi?
Berapa jumlah komoditas yang akan diproduksi dan dengan harga berapa
komoditas tersebut akan dijual.
How berkaitan dengan masalah bagaimana barang dan jasa tersebut
dihasilkan? Siapa saja yang akan melakukan kegiatan produksi? Teknologi
produksi apa yang akan digunakan?.
For Whom berkaitan dengan masalah untuk siapa barang atau jasa tersebut
diproduksi? Apakah distribusi pendapatan dan kekayaan berlangsung dengan adil?.
Ketiga masalah ekonomi tersebut muncul karena pada umumnya kebutuhan
dan keinginan manusia terhadap alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan
jasa terus bertambah. Selain itu sebagian besar alat pemuas kebutuhan manusia
yang bersumber dari sumber daya alam tidak dapat langsung digunakan untuk
memenuhi keinginan manusia.
Untuk menjawab ketiga permasalahan pokok ekonomi diatas terciptalah
sistem-sistem ekonomi. Pada saat ini sistem-sistem ekonomi yang ada dapat
dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi
komando, sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi syariah.
4.2 SISTEM EKONOMI PASAR (KAPITALIS)
Pada abad ke-19 di Amerika Utara dan sebagian besar eropa berlaku
doktrin ekonomi laissez faire (leave us alone). Dalam doktrin ini, campr tangan
pemerintah terhadap perekonomian negara dibatasi seminimal mungkin dan
mekanisme ekonomi diserahkan seluruhnya kepada mekanisme pasar yaitu
mekanisme dimana pembeli dan penjual berrinteraksi untuk menentukan harga dan
pertukaran barang dan jasa.
4.2.1 Pemecahan atas Masalah What
Perusahaan hanya akan memasuki jenis usaha yang akan memberikan
kepada mereka laba (profit) dan akan meninggalkan usaha yang tidak dapat
memberikan laba. Dengan kata lain, perusahaan hanya akan memproduksi
barang yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan akan
memperoleh pendapatan penjualan dan laba.
4.2.2 Pemecahan atas Masalah How
Cara terbaik bagi produsen untuk dapat bersaing dan melakukan
maksimalisasi laba adalah dengan menjaga agar produsen dapat memperoleh
biaya produksi minimum melalui penggunaan teknologi baru dalam proses
produksi.
4.2.3 Pemecahan atas Masalah For Whom
Pasar untuk faktor produksi akan menentukan harga dari faktor-faktor
produksi tersebut masing-masing dalam bentuk harga sewa tanah (land rents),
gaji dan upah (salary and rage wates) untuk tenaga kerja dan bunga (interest
wage rates) untuk pemilik modal.
Seseorang dapat menerima gaji dari pekerjaan yang ia lakukan, dividen dari
saham yang ia miliki, sementara orang lain barangkali hanya menerima gaji dari
tempat ia bekerja dan tidak menerima penghasilan lainnya.
4.2.4 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis)
 Pertama, kepemilikan swasta terhadap alat-alat/faktor produksi
 Kedua, didalam sistem ekonomi pasar terdapat kebebasan untuk
berusaha dan bersaing, dalam hal ini setiap orang atau kelompok
orang-orang bebas untuk mendirikan perusahaan dan bebas bersaing
dengan cara apapun.
 Ketiga, di dalam sistem ekonomi pasar, para produsen menjual hasil
produksinya di pasar yang bersaing.
 Keempat, perusahaan yang berada di negara yang menurut sistem
ekonomi pasar melakukan aktivitas usaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan maksimal.

4.3 SISTEM EKONOMI SOSIALIS (COMMAND ECONOMY)


Dalam sistem ekonomi komando/sosialis sebagaimana yang pernah
dipraktikkan oleh rezim komunis Uni Soviet, Kuba, Tiongkok, dan beberapa
Negara eropa negara timur.
Dalam sistem ekonomi komando, strktur perekonomian berbentuk pyramid.
Puncak pyramid dtempati oleh komisi perencana pusat (komite sentral), pada
sistem ekonomi komando, masih terdapat harga barang dan jasa tetapi harga
barang dan jasa tersebut tidak ditentukan oleh mekanisme pasar melainkan
ditentukan oleh negara.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
 Kepemilikan alat-alat dan sumber produksi, tanah, mesin-mesin, dan lain-
lain.
 Pengambilan putusan mengenai apa yang akan diproduksi, berapa banyak,
bagaimana cara memproduksinya, dan dengan harga berapa ditentukan oleh
negara.
 Penggantian mekanisme pasar dengan perencanaan pusat
 Produksi, distribusi, konsumsi dan alokasi smber-sumber produksi.

4.4 SISTEM EKONOMI CAMPURAN


Sistem ekonomi yang menyerahkan seluruh penyelesaian masalah pokok
ekonomi kepada mekanisme pasar tanpa campur tangan negara. Sistem ekonomi
pasar dengan mengikuti doktrin laissez faire telah menimbulkan permasalahan
ketimpangan distribusi pendapatan
Di negara-negara penganut sistem ekonomi pasar seperti Amerika Serikat,
Telah terjadi peningkatan peran negara seperti tercermin dalam pengaturan
monopoli, pengenaan pajak penghasilan dan berbagai jenis pajak lainnya.
Pada sisi lain setelah jatuhnya rezim komunis Uni Soviet, maka Rusia
maupun Tiongkok sebagai pendukung utama sistem ekonomi sosisalis
Leninis/Maois telah melakukan reformasi sistem ekonomi dengan menjalankan
perekonomian, meskipun dalam kasus Tiongkok, reformasi ekonomi tersebut tidak
diikuti dengan reformasi di bidang politik yang sampai saat ini masih dikuasai oleh
Partai Komunis..

4.5 SISTEM EKONOMI SYARIAH


Upaya untuk menerjemahkan nilai-nilai ajaran agama islam ke dalam ilmu
ekonomi baru dimulai secara intensif dalam 30 tahun terakhir (Haron dan Wan
Azmi, 2009).lahirnya tulisan dua intelektual muslim terkemuka yakni Umar
Chapra yang menulis buku berjudul An Economyc System of Islam pada tahun
1971 dan tulisan M. Nejatullah Siddiqi yang berjudul An Islamic Approach to
Economics pada tahun 1982.
Salah satu tema sentral dalam sistem ekonomi syariah adalah penerapan
prinsip ekonomi nonribawi dalam kegiatan ekonomi, larangan mengenai riba baik
yang berasal dari pertukaran barang ribawi seperti emas dan bahan makanan.
Pada sisi lain, umat islam di berbagai belahan dunia unntuk jangka waktu
lama pada praktik ekonomi ribawi, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
perbankan konvensional.
Sistem Ekonomi Syariah dan Maqasid Syariah
Maqasid Syariah adalah berbagai tujuan yang terkandung dalam syariat
Islam yang dinyatakan oleh Allah SWT dalam al Qur’an Surat Al Anbiya Ayat 107
“Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi
sekalian alam”. Menurut Wan Jemizan, Maqasid syariah dibagi kedalam tiga
bagian yaitu:
 Dharuriyyat

Dharuriyyat adalah perkara-perkara yang termasuk kedalam kebuutuhan


asasi yang harus dipenuhi oleh setiap individu.
 Hajiyyat

Hajiyyat adalah berbagai kemashalatan yang dapat menghilangkan kesulitan


hidup manusia dengan cara menghilangkan berbagai kesulitan yang berasal
dari aktivitas kehidupan ini.

 Tahsiniyyat

Tahsiniyyat adalah berbagai kemashalatan yang akan dapat


menyempurnakan akhlak manusia bila kemashalatan ini hilang, maka
manusia bisa memiliki akhlak dan akal yang buruk.

4.6 SISTEM EKONOMI INDONESIA


Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orde Lama masih leih condong pada
sistem ekonomi sosialis. Perubahan orientasi pembangunan ini diikuti pula oleh
perubahan sistem sistem ekonomi Indonesia yang semula bersifat tertutup menjadi
terbuka.
Dilihat dari klarifiasi sistem ekonomi sebagaimana telah dibahas
sebelumnya. Dalam hal ini sistem ekonomi Indonesia disatu sisi mengakui
kepemilikan swasta perorangan terhadap faktor produksi. Pada sisi lain terdapat
pula kepemilikan Negara terhadap faktor produksi terutama yang berkaitan dengan
cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak sebagaimana
diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945.
Para Pelaku Ekonomi di Dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Produsen yang menghasilkan seluruh barang dan jasa dalam sistem
perekonomian Indonesia dan dikelompokkan menurut lapangan usaha terdiri dari
perusahaan-perusahaan negara (BUMN dan BUMD), swasta nasional dan swasta
asing. Keseluruhan produsen dalam sistem ekonomi dinamakan sektor
perusahaan (business sectors)
Barang barang dan aneka jasa yang dihasilkan sektor perusahaan akan
digunakan oleh empat sektor yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia, yaitu
sektor perusahaan (business sectors)
Sektor Bisnis (Business Sectors)
Sektor ini menggunakan hasil produksi dari perusahaan lain sebagai input produksi
mereka. Sebagai contoh, petani menggunakan pupuk yang dihasilkan pabrik pupuk
untuk tanaman padi mereka agar hasil panen meningkat.
Sektor Rumah Tangga (Household Sectors)
Dalam hal ini sektor rumah tangga yang terdiri dari konsumen secara perorangan
maupun agregat yang menjadi pengguna berbagai barang dan jasa yang dihasilkan
sektor perusahaan.
Government Sectors
Sebagai pembeli berbagai barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan,
pemerintah membutuhkan gedung, peralatan, kendaraan dll.
Foreign Sectors
Banyak perusahaan asing yang membutuhkan tekstil atau produk buatan Indonesia
sehingga mereka mengimpor produk-produk tersebut dari Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai