Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERINSIP DAN ETIKA BISNIS ISLAM


ORIENTASI BISNIS DALAM ISLAM

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Busriadi, M.E.Sy

KELOMPOK 7 :
1. Hanifa Aprillia
2. Diko Ramadhani

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
FAKULITAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
PERBANKAN SYARIAH (PSY)
2/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang
berjudul “orientasi bisnis dalam islam”
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya, dan atas do’a restu dan
dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan
referensi dalam pembuatan Makalah.
Di harapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua,
saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Makalah, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun Makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Muara Bungo,02 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisnis Dalam Islam ..................................................... 2
B. Orientasi Bisnis Dalam Islam ....................................................... 2
1. Target profit ........................................................................... 3
2. Target hasil ............................................................................. 4
3. Target pertumbuhan................................................................ 4
4. Target keberkahan .................................................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis dalam kehidupan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Sekarang ini bisnis banyak
dilakukan dengan cara-cara yang tidak benar, tidak ada kejujuran dalam
menjalani kegiatan tersebut. Banyak kecurangan yang tejadi dalam dunia
bisnis dan bagian-bagian yang berkaitan dengan bisnis tersebut. Contoh
nya, para pengusaha-pengusaha menjual produknya dengan tipuan-tipuan
iklan agar menarik pembeli,tetapi itu merupakan sebuah penipuan. Dan bukan
di dunia bisnisnya saja, akantetapi kegiatan-kegiatan yang berkaitan atau
tergantung oleh bisnis, seperti para pengusaha tidak bayar pajak, tetapi
dia membayar pada orang-orang dalam kantor perpajakan itu agar tidak
membayar pajak.
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahasa bisnis
menurutcara pandang islam, berbisnis seperti yang diajarkan rosulullah SAW,
berbisnisdengan kejujuran, dan keadilan di dalamnya

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian orientasi bisnis dalam islam?
2. Apasajakah yang dimaksud dengan orientasi bisnis islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bisnis dalam islam.
2. Mengetahui orientasi bisnis dalam islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis Dalam Islam


Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu “business”,
dari kata dasar “busy” yang artinya “sibuk”. Sibuk dalam mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara istilah, bisnis
dipahami sebagai suatu kegiatan usaha individu (privat) yang terorganisasi
atau melembaga, untuk menghasilkan atau menjual barang atau jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Skiner, bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang
saling memberi keuntungan atau memberi manfaat. Sedangkan menurut
Starub dan Attner, Bisnis adalah organisasi yang menjalankan aktivitas berupa
produksi lalu menjual barang dan jasa yang dibutuhkan atau di inginkan oleh
konsumen guna mendapatkan keuntungan atau profit.
Dari definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa bisnis merupakan
serangkaian kegiatan yang terdiri dari tukar menukar, jual-beli, memproduksi-
memasarkan, bekerja-mempekerjakan dan interaksi manusia lainnya dengan
maksud memperoleh keuntungan.

B. Orientasi Bisnis Dalam Islam


Dalam menjalankan suatu bisnis, setiap pelaku usaha diwajibkan
menentukan dan mengerti betul tentang tujuan binis tersebut. Sehingga jika
bisnis kita mengalami kerugian bahkan kebangkrutan, maka kita tetap dapat
bangkit dan berjuang kembali sebab tujuan yang telah kita tentukan sejak
awal. Dalam ajaran Islam, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal utama:
(1) target profit: materi
(2) target hasil: benefit nonmateri
(3) target pertumbuhan
(4) target keberkahan
1. Target Profit

2
3

Dalam etika bisnis Islam, tentunya setiap pelaku usaha harus


memegang prinsip-prinsip bisnis Islami. Menurut Imam Ghazali yang
dikutip dalam Sofyan, ada beberapa prinsip bisnis Islami, yaitu sebagai
berikut.
a. Jika seseorang memerlukan sesuatu, kita harus memberikan dengan
laba yang minimal. Jika perlu tanpa keuntungan.
b. Jika seseorang membeli barang dari orang miskin, harga sewajarnya
dilebihkan.
c. Jika ada orang yang berhutang dan tidak mampu membayar, maka
diperpanjang, tidak memberatkan dan sebaiknya dibebaskan.
d. Bagi mereka yang sudah membeli, tidak puas dan ingin
mengembalikannya maka harus diterima kembali.
e. Pengutang dianjurkan untuk membayar hutangnya lebih cepat. Jika
penjualan dilakukan dengan kredit, maka sebaiknya jangan memaksa
pembayaran jika pembeli belum mampu.
Dari penjabaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
pengambilan keuntungan yang mana dipengaruhi oleh penentuan harga
sudah diatur dalam Etika Bisnis Islam.
Prinsip saling menguntungkan, yaitu menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip ini
terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Maka, dalam bisnis
yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah
melahirkan suatu win-win solution.
Fenomena yang terjadi saat ini manusia semakin egois dan
individualistis dalam segala hal . Selama berbisnis mereka hanya
memikirkan cara untuk mendapatkan keuntungan dan cara menghindar
dari kerugian saja. Ketidakeberhasilan datang pada mereka, mereka lupa
bahwa harta yang mereka dapatkan hanyalah titipan dari Allah yang
akan di pertanggungjawabkan kelak diakhirat .
Hakikat dari bisnis dalam agama Islam selain mencari keuntungan
materi juga mencari keuntungan yang bersifat immaterial. Keuntungan
4

yang bersifat immaterial yang dimaksud adalah keuntungan dan


kebahagiaan ukhrawi.
2. Target Hasil
Tujuan bisnis seyogyanya tidak hanya berfokus untuk mencari
profit (qimah madiyah atau nilai materi) setinggi-tingginya, tetapi juga
harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau
manfaat) nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal
(lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial
dan sebagainya.
Benefit, yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan manfaat
kebendaan, tetapi juga dapat bersifat nonmateri. Islam memandang bahwa
tujuan suatu amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada nilai materi.
Masih ada tiga orientasi lainnya, yakni qimah insaniyah, qimah
khuluqiyah, dan qimah ruhiyah. Dengan qimah insaniyah, berarti
pengelola berusaha memberikan manfaat yang bersifat kemanusiaan
melalui kesempatan kerja, bantuan sosial (sedekah), dan bantuan lainnya.
Qimah khuluqiyah, mengandung pengertian bahwa nilai-nilai akhlak mulia
menjadi suatu kemestian yang harus muncul dalam setiap aktivitas bisnis
sehingga tercipta hubungan persaudaraan yang Islami, bukan sekedar
hubungan fungsional atau profesional. Sementara itu qimah ruhiyah
berarti aktivitas dijadikan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
3. Target Pertumbuhan
Jika profit materi dan profit non materi telah diraih, perusahaan
harus berupaya menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat. Upaya
peningkatan ini juga harus selalu dalam koridor syariah, bukan
menghalalkan segala cara. Serta target yang telah dicapai dengan
pertumbuhan setiap tahunnya harus dijaga keberlangsungannya agar
perusahaan dapat exis dalam kurun waktu yang lama.
Bisnis yang Islami merupakan bisnis yang hanya akan hidup secara
ideal dalam system dan lingkungan yang Islami pula. Dalam lingkungan
5

yang tidak islami, maka pelaku bisnis akan mudah sekali terseret dan sulit
menghindar dalam kegiatan yang dilarang agama. Mulai dari uang pelicin
saat perizinan usaha, menyimpan uang dalam rekening bank yang
berbunga, hingga iklan yang tidak senonoh, dan aktivitas semacamnya.
OLeh karena itu, tumbuh tidaknya jenis kegiatan bisnis akan sangat
bergantung pada jenis sistem dan lingkungan yang ada.
4. Target Keberkahan
Bisnis yang Islami dikendalikan oleh aturan syaria’h, seperti berupa
halal dan haram, baik dari cara memperolehnya maupun pemanfaatanya.
Sementara bisnis non-Islami dilandaskan pada sekularisme yang
bersendikan pada nilai-nilai material, tidak memperhatikan aturan halal
dan haram dalam perencanaan, pelaksanaan dan segala usaha yang
dilakukan dalam meraih tujuan-tujuan bisnis.
Dengan adanya aturan atau ketentuan halal dan haram dalam bisnis
Islami, maka ia lebih menekankan adanya optimalitas dari pada
maksimalitas. Sebab optimalitas merupakan tindakan yang masih
dikendalikan oleh aturan tertentu yang menjadi kendali untuk mewujudkan
tujuan yang sebanyak-banyaknya. Sebagai contoh, hasil penjualan daging
yang haram tentu akan memberikan jumlah yang banyak. Namun karena
adanya unsur haram, maka daging tersebut tidak diperbolehkan dalam
aktiviitas bisnis yang islami.
Semua tujuan yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa jika
tidak ada keberkahan di dalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan
berkah sebagai tujuan inti, karena ia merupakan bentuk dari diterimanya
segala aktivitas manusia. Keberkahan ini menjadi bukti bahwa bisnis yang
dilakukan oleh pengusaha muslim telah mendapat ridha dari Allah SWT,
dan bernilai ibadah. Hal ini sesuai dengan misi diciptakannya manusia
adalah untuk beribadah kepada Allah baik dengan ibadah mahdah maupun
ghairu mahdah.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesipulan
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu “business”,
dari kata dasar “busy” yang artinya “sibuk”. Sibuk dalam mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara istilah, bisnis
dipahami sebagai suatu kegiatan usaha individu (privat) yang terorganisasi
atau melembaga, untuk menghasilkan atau menjual barang atau jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam menjalankan suatu bisnis, setiap pelaku usaha diwajibkan
menentukan dan mengerti betul tentang tujuan binis tersebut. Sehingga jika
bisnis kita mengalami kerugian bahkan kebangkrutan, maka kita tetap dapat
bangkit dan berjuang kembali sebab tujuan yang telah kita tentukan sejak
awal. Dalam ajaran Islam, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal utama:
target profit: materi, target hasil: benefit nonmateri, pertumbuhan, keberkahan.
B. Saran
Kekurangan dalam pembuatan makalah ini tentu sangat dirasakan oleh
pembaca, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang dapat
membantu pemakalah dalam penulisan-penulisan ilmiah selanjutnya.
Materi yang disampaikan oleh penuis hanyalah sebagaian kecil dari begitu
banyak materi yang ada, karenanya penulis mangharapkan pembaca untuk
mencarai referensi lebih banyak.
DAFTAR ISI

Fauzia, Ika Yunia. 2013. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
. Norvadewi. 2015. “Bisnis dalam Perspektif Islam; Telaah Konsep, Prinsip dan
Landasan Normatif”. Al-Tijary. Vol. 01. No. 01. hlm. 33-46. Samarinda:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda
Tanjung, M. Azrul, dkk., 2013. Meraih Surga dengan Berbisnis, Jakarta: Gema
Insani.

Anda mungkin juga menyukai