Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam
Disusun Oleh :
Kelompok 3
2023
KATA PENGANTAR
penyesun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................iii
1.1 Latar Belakang............................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................iii
1.3 Tujuan.........................................................................................................iii
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................1
2.1 Pengertian Bisnis........................................................................................1
2.2 Hubungan Manusia Dalam Bisnis..............................................................2
2.3 Tujuan Perusahaan......................................................................................8
2.4 Klasifikasi Lembaga Bisnis........................................................................9
2.5 Kewirahusahaan..........................................................................................11
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempertahankan hidupnya, manusia selalu berusaha keras dalam
memenihi setiap kebutuhan hidupnya. Salah satu caranya yaitu dengan berbisnis. Di era saat
ini, bisnis menjadi salah satu profesi yang sangat didambakan oleh kalangan muda yang akan
memimpin Indonesia di masa depan.
Bisnis merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dalam kehidupan
masyarakat. Bisnis berperan dalam menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menjalankan bisnis yang sukses, diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep dan
teori bisnis. Konsep bisnis adalah gagasan dasar yang mendasari kegiatan bisnis, sedangkan
teori bisnis adalah penjelasan tentang bagaimana bisnis beroperasi.
Konsep dan teori bisnis dapat memberikan kerangka kerja untuk memahami
berbagai aspek bisnis, seperti strategi, pemasaran, keuangan, dan manajemen. Dengan
memahami konsep dan teori bisnis, pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan bisnisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Ninis Risantika, Jounal Locus Delicti, vol.2, Penyelesaian Sengketa Konsumen oleh Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen, 2021, hal. 51
2.2 HUBUNGAN MANUSIA DALAM BISNIS
Hubungan manusia dengan bisnis adalah topik yang sangat luas dan kompleks. Ketika
kita membahas hubungan ini, tentu manusia memainkan peran yang sangat penting dalam
bisnis. Hubungan manusia dalam konteks bisnis mencakup interaksi antara individu-individu
yang terlibat dalam berbagai aspek operasi bisnis. Berikut beberapa aspek penting dalam
hubungan manusia dalam bisnis:
1. Peran Konsumen:
Menurut Martin dalam Hsi dan Wu (2007), interaksi antar konsumen adalah
hubungan kualitas pelanggan ke pelanggan yang dapat mempengaruhi pelanggan,
kesediaan mereka untuk menyesuaikan diri dengan orang lain atau untuk kembali
dalam waktu dan kecenderungan mereka untuk mempengaruhi masa depan orang lain
melalui komunikasi. Moore dalam Finsterwalder dan Kuppelwieser (2011),
menunjukkan bahwa pelanggan lain menyelesaikan proses pelayanan mungkin
terbukti menjadi prediktor penting dalam interaksi konsumen ke konsumen.5
B. Keputusan pembelian
Kepercayaan secara luas telah diterima sebagai komponen yang paling penting
dalam hubungan social manusia. Dalam ilmu Sosiologi, kepercayaan didifenisikan
sebagai sebuah taruhan tentang tindakan masa depan sebuah kontingen (kelompok)
kepada pihak yang diberikan kepercayaan. Jika berdampak pada tindakan orang yang
memberikan kepercayaan, taruhan atau ekspektasi ini dapat dianggap dapat dipercaya.
Dalam konteks hubungan sosial, perilaku anggota dan jenis interaksi yang terjadi,
seperti pembentukan kolaborasi atau komunitas bisnis itu memengaruhi kepercayaan. 6
5
http://digilib.unila.ac.id/5002/17/BAB%20II.pdf
6
MUHAMMAD ASHUR, “PENGARUHDUKUNGAN SOSIAL, PERSEPSI ISIKO DAN
INTERAKSI SOSIALTERHADAP KEPERCAYAAN DAN NIAT PEMBELIAN
KONSUMEN PADA MEDIA S-COMMERCE”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1,
Januari 2016, hal 112.
2. Peran Pengusaha:
Pengusaha merupakan satu dari sekian banyak profesi dalam bidang kerja.
Pengusaha adalah seseorang, kelompok, ataupun lembaga yang melakukan kegiatan
jual, beli, atau sewa sesuatu. Banyak hal yang bisa dikategorikan dalam pengusaha,
contohnya seperti produsen sepatu, perternakan ayam, eksport-import bahan baku atau
sebuah produk, menjual jasa, dan lain-lain sebagainya. Menurut KBBI pengusaha
diartikan sebagai orang yang berusaha dalam bidang perdagangan.7
Sebagai Pemimpin
Salah satu peran sekaligus tugas dari pengusaha ialah menciptakan visi.
Dengan visi, ia mengerahkan segala daya upaya dan fokus serta mendorong orang-
orang yang bekerja dengannya untuk menuju suatu tujuan visi. Visi sendiri ialah suatu
gambaran mengenai keadaan dan probalilitas yang mungkin terjadi di masa depan
serta yang diharapkan oleh suatu pemipin, individu, ataupun organisasi. Pengusaha
yang memiliki visi akan berkontribusi untuk menciptakan individu dan organisasi
maupun masyarakat yang berfokus pada visi utamanya. Dengan demikian,
kesejahteraan yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.8
7
https://www.gramedia.com/literasi/pengusaha/#A_Pengertian_Pengusaha
8
JAY ARYAPUTRA SINGGIH, “PERAN PENGUSAHA MUDA DALAM MENDORONG
PEREKONOMIAN INDONESIA GUNA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL”, Jurnal Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia volume 8 nomor 3,
Peran pengusaha selain memimpin ialah sebagai penyusun strategi bisnis atau
usaha baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar baru, serta
menjalankan roda kepemimpinan dan organisasi perusahaan yang transformatif.
3. Peran Karyawan:
4. Etika Bisnis.
Etika dalam bisnis merujuk pada seperangkat nilai, prinsip, dan praktik moral
yang memandu perilaku dan keputusan dalam konteks bisnis. Prinsip-prinsip etika ini
membantu memastikan bahwa bisnis beroperasi dengan cara yang jujur, adil, dan
bertanggung jawab terhadap pemangku kepentingan, seperti karyawan, pelanggan,
pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan. Etika dalam bisnis merupakan dasar
yang penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan
dan menjaga reputasi Perusahaan.
Etika bisnis dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku pemimpin dan
karyawan untuk menciptakan suasana kerja yang adil dan sehat. Etika bisnis secara
tidak langsung mendorong sikap tanggung jawab dalam menjalankan bisnis sehingga
segala aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bagi sebuah perusahaan,
etika bisnis sangat penting dalam membangun bisnes.
hal 120.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani Ethos, yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-
ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa
ahli berikut ini :
Penggabungan etika dan bisnis atau bisnis dan etika dapat berarti memaksakan
norma-norma agama bagi dunia bisnis, memasung kode etik profesi bisnis, merevisi
sistem dan hukum ekonomi, meningkakan keterampilan manajemen tuntutan-tuntutan
etika pihak-pihak luar untuk mencari aman dan sebagainya. Dengan demikian etika
seolah-olah diperlukan sebagai disiplin terpisah dan mau diterapkan pada dunia bisnis
atau mau dikembangkan dengan cara memasuki telaah masalah-masalah moral dalam
dunia bisnis.10
5. Kerjasama Bisnis:.
9
Dr. Nihayatul Masykuroh, M.Si, “Etika bisnis Islam”, banten, Media Karya Publishing,
2020), hal 6.
10
Ibid hal 11
pemikiran sejenis misalnya dikemukakan oleh Kim dan Mauborgne. Kim mengatakan
bahwa era konsep persaingan samudra merah yang berdarah-darah telah usang dan
diganti dengan strategi samudra biru yang menciptakan ruang pasar tanpa pesaing.
Pemikiran berikutnya lainnya dikemukakan oleh Nalebuff dan Brandenburger dengan
konsep coo-petition. Konsep ini menekankan pada perubahan cara pikir (mindset)
yang mengkombinasikan persaingan dengan kerjasama dalam suatu market place
yang sama dengan menggunakan analisis teori game.11
6. Peran Pemerintah:
11
Sam’un Jaja Raharja, “Kolaborasi Sebagai Strategi Bisnis Masa Depan”, Jurnal
Administrasi Bisnis (2009), Vol.5, No.1: hal. 40.
12
Andar Ristabet Hesda, “Intervensi Pemerintah Dalam Perekonomian,” Jum'at, 20 April
2018 pukul 08:57:54, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12670/Intervensi-Pemerintah-Dalam-
Perekonomian-Bagian-I-Ringkasan-Sejarah.html
7. Inovasi:
Sebagai inovator dalam kontribusinya. Manusia mencari sumber inovasi,
memperhatikan dengan seksama perubahan-perubahan yang terjadi, melakukan
kalkulasi peluang, serta merencanakan inovasi yang akan dilakukan. Manusia akan
menganalisa setiap kesempatan atau peluang. Inovasi sendiri menjadi alat dasar untuk
dapat memanfaatkan perubahan menjadi kesempatan bisnis usaha produk maupun
jasa yang berbeda. Disinilah dampak manusia yang berperan dalam mengembangkan
inovasi dalam bisnis13
Mendirikan perusahaan tak lepas dari tujuan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi,
tujuan perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan. Siapa saja tentu boleh
mendirikan perusahaan, apalagi agar bisa mendapat keuntungan. Tujuan perusahaan didirikan
ini pun sudah tercantum dalam Undang-Undang. Selain mendapat keuntungan, tujuan
perusahaan didirikan dari kacamata sosial cukup beragam. Salah satunya membuka lapangan
pekerjaan. Perusahaan memang bisa dilakukan dengan perseorangan, tetapi praktiknya selalu
membutuhkan pekerja. Dari sinilah kemudian tujuan perusahaan didirikan muncul dan
memiliki peran memberikan imbalan. Tujuan perusahaan didirikan berkaitan juga dengan
kebutuhan pasar. Perusahaan berdiri pasti dengan produksi, entah itu barang maupun jasa.
Apapun yang diproduksi oleh perusahaan adalah bentuk pemenuhan kebutuhan pasar. Jadi tak
semata-mata mencari keuntungan dan mendirikan lapangan pekerjaan, perusahaan berdiri
untuk produksi.14
13
JAY ARYAPUTRA SINGGIH, “PERAN PENGUSAHA MUDA DALAM MENDORONG
PEREKONOMIAN INDONESIA GUNA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL”, Jurnal Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia volume 8 nomor 3,
hal 119.
14
Kasih Purwantini S.kom (2022) “Tujuan Perusahaan Didirikan, Fungsi, Jenis, Dan
Bentuknya”, https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Tujuan-
Perusahaan-Didirikan-Fungsi-Jenis-dan-Bentuknya/
f151e937fcb0b041f1b7a8519433173f2d9cfd94
Pengertian perusahaan menurut Undang-Undang No.3 Tahun 1982 adalah setiap
bentuk usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara republik Indonesia. Tujuan perusahaan adalah
memperoleh keuntungan (laba).
Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, miliki orang perseorangan,
milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Perusahaan memiliki tujuan yang berfungsi sebagai panduan untuk operasi dan
pengembangan bisnis mereka. Tujuan perusahaan adalah gambaran tentang apa yang ingin
dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan ini membantu perusahaan untuk
mengarahkan upaya, mengukur kinerja, dan memotivasi karyawan.
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi. Visi dan misi tersebut adalah pernyataan
tertulis tentang tujuan kegiatan usaha yang ingin dicapai. Tentu saja, sistem tata kelola
perusahaan yang baik diperlukan untuk mencapai kegiatan yang telah direncanakan dan
diprogram sebelumnya. Selain itu, kerja sama tim yang efektif dibutuhkan dari berbagai
pihak, terutama dari seluruh karyawan dan top manajemen. Untuk memiliki sistem tata
kelola organisasi yang baik, perusahaan harus mengembangkan dan menerapkan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan selama proses manajemen perusahaan. Dengan memahami
prinsip-prinsip yang berlaku secara universal ini, perusahaan diharapkan dapat hidup secara
berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. (Chandra, 2007) 15
Tujuan perusahaan sering kali mencerminkan misi dan visi mereka serta strategi
bisnis yang mereka jalankan. Dengan memiliki tujuan yang jelas, perusahaan dapat bekerja
menuju pencapaian tujuan tersebut dan mengukur kemajuan mereka seiring waktu. Tujuan ini
juga dapat menjadi alat yang kuat untuk menginspirasi dan memotivasi staf di seluruh
organisasi.
15
Ignatius Edward Riantono, “Pengelolaan Manajemen Modern dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance: Optimalisasi Pencapaian Tujuan Perusahaan”, Accounting and
Finance Department, Vol. 5 No. 1 Mei 2014, hal 314.
2..4 KLASIFIKASI LEMBAGA BISNIS
Lembaga bisnis merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Lembaga bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain:
Klasifikasi lembaga bisnis ini dapat digunakan untuk memahami berbagai aspek dari lembaga
bisnis, seperti struktur, proses, dan strateginya. Selain itu, klasifikasi ini juga dapat digunakan
untuk membandingkan lembaga bisnis yang satu dengan yang lain.17
16
Handoko, T. H. (2012). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
17
Bararuallo, F. (2019). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
2.5 KEWIRAUSAHAAN
Ada beberapa definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
Drucker (1985): Kewirausahaan adalah suatu cara untuk melakukan sesuatu yang baru
dengan cara yang baru.18
Kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru,
baik itu produk, jasa, proses, maupun organisasi. Penciptaan sesuatu yang baru ini dapat
berupa ide, penemuan, atau inovasi. Ide dapat berupa ide yang belum pernah ada sebelumnya,
atau ide yang sudah ada tetapi dimodifikasi sehingga lebih baik. Penemuan adalah suatu hasil
kerja kreatif yang menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi adalah suatu proses penerapan ide
atau penemuan baru untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi.
Kewirausahaan adalah suatu sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, dinamis, dan
kreatif dalam berusaha untuk mencari peluang dan perbaikan. Kewirausahaan tidak hanya
sekadar proses penciptaan usaha baru, tetapi juga harus dilandasi oleh sikap mental dan jiwa
18
id.scribd.com/document/450569470/48-Produk-Kreatif-dan-Kewirausahaan-TKJ-Kelas-XI
yang tepat. Sikap mental dan jiwa yang tepat tersebut adalah sikap yang aktif, dinamis, dan
kreatif dalam berusaha untuk mencari peluang dan perbaikan.
Jiwa Kewirausahaan seseorang dapat diperoleh dan dibentuk dari berbagai macam sumber.
Berikut merupakan sumber-sumber untuk memperoleh jiwa kewiraisahaan, antara lain:
Seluruh kegitan positif, pastinya membawa barbagai macam kebaikan untuk dirinya
sendiri maupun orang lain. Begitu pula dengan kewirausahaan, Kewirausahaan memiliki
banyak manfaat yang dapat dirasakan, antara lain:
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau instansi
yang menghasilkan suatu barang untuk memenuhi setiap kebutukan konsumen dengan
tujuan untuk menghasilkan sebuah profit atau laba. Hubungan manusia dengan bisnis adalah
topik yang sangat luas dan kompleks. Ketika kita membahas hubungan ini, tentu manusia
memainkan peran yang sangat penting dalam bisnis. Hubungan manusia dalam konteks
bisnis mencakup interaksi antara individu-individu yang terlibat dalam berbagai aspek
operasi bisnis.Siapapun bisa berbisnis, baik pemerintah maupun swasta, baik kalangan atas
maupun kalangan bawah yang pastinya semua ingin menghasilkan keuntungan yang
melimpah.
Kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru,
baik itu produk, jasa, proses, maupun organisasi. Berbagai aspek yng dapat membentuk jiwa
kewirausahaan, baik bersumber dari genetik, pendidikan, ataupun lingkungan. Berbagai
macam manfaat yang dihasilkan oleh wirausahawan, selain menghasilkan laba yang
menguntungkan, kewirausahaan dapat juga memberikan manfaat kepada lingkungan
sekitarnya seperti mendorong pertumbuhan ekonomi, menggerakkan roda perekonomian,
menghasilkan lapangan pekerjaan, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Nihayatul Masykuroh, Etika Bisnis Islam. Banten: Media Karya Publishing, 2020.
Eko Purwanto, pengantar bisnis ero 4.0. Purwokerto: Sasanti Insitute, 2020.
Estu Mahanani, Dian Retnaningdiah, dkk, Pengantar Bisnis: Suatu Konsep dan Strategi,
Purbalingga,Eureka Media Aksara, 2022
Ninis Risantika, Jounal Locus Delicti, vol.2, Penyelesaian Sengketa Konsumen oleh
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, 2021
http://digilib.unila.ac.id/5002/17/BAB%20II.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/pengusaha/#A_Pengertian_Pengusaha
JAY ARYAPUTRA SINGGIH, PERAN PENGUSAHA MUDA DALAM MENDORONG
PEREKONOMIAN INDONESIA GUNA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL. Jurnal Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia volume 8 nomor
3, hal 120.
Sam’un Jaja Raharja, Kolaborasi Sebagai Strategi Bisnis Masa Depan, Jurnal
Administrasi Bisnis (2009), Vol.5, No.1: hal. 40
Andar Ristabet Hesda, “Intervensi Pemerintah Dalam Perekonomian,” Jum'at, 20 April
2018 pukul 08:57:54, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12670/Intervensi-
Pemerintah-Dalam-Perekonomian-Bagian-I-Ringkasan-Sejarah.html
Kasih Purwantini S.kom (2022) “Tujuan Perusahaan Didirikan, Fungsi, Jenis, Dan
Bentuknya”, https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Tujuan-
Perusahaan-Didirikan-Fungsi-Jenis-dan-Bentuknya/
f151e937fcb0b041f1b7a8519433173f2d9cfd94
Ignatius Edward Riantono, Pengelolaan Manajemen Modern dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance: Optimalisasi Pencapaian Tujuan Perusahaan, Accounting and
Finance Department, Vol. 5 No. 1 Mei 2014, hal 314.
Bararuallo, F. (2019). Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Handoko, T. H. (2012). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Rangkuti, F. (2018). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Chandler, A. D. (1962). Strategy and Structure: Chapters in the History of the American
Industrial Enterprise. Cambridge, MA: The MIT Press.
Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and
Competitors. New York: Free Press.
Drucker, P. F. (1973). Management: Tasks, Responsibilities, Practices. New
York: Harper & Row.
Zimmerer, T.W., & Scarborough, N.M. (2005). Essentials of entrepreneurship and small
business management. New York: McGraw-Hill Education.
Hisrich, R. D., & Peters, M. P. (1995). Entrepreneurship: Starting, managing, and
growing a new business. New York: McGraw-Hill Education.
Drucker, P. F. (1985). Innovation and entrepreneurship. New York: Harper & Row.