Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGERTIAN DASAR BISNIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Etika Bisnis Islam
Dosen Pengampu : Lorena Dara Putri Karsono, M.M

Disusun oleh:

1. Fidella Lutfiyana (2150210001)


2. Ahmad Hakamudin (2150210019)
3. Heny Widya Kusuma Dewi (2150210033)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat, hidayah dan rahmat dari Allah SWT


penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengertian
Dasar Bisnis” . Sholawat serta salam tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah etika
bisnis islam. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lorena
Dara Putri Karsono,M.M selaku dosen mata kuliahetika bisnis islam.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar______________________________________________ i

Daftar Isi____________________________________________________ii

BAB I Pendahuluan___________________________________________1

A. Latar Belakang__________________________________________1
B. Rumusan Masalah_______________________________________2
C. Tujuan________________________________________________2

BAB II Pembahasan__________________________________________3

A. Pengertian dan sejarah dasar bisnis__________________________3


B. Sistem perekonomian bisnis_______________________________7
C. Klasifikasi bisnis_______________________________________15
D. Iklim dan Problem bisnis_________________________________18

BAB III Penutup____________________________________________24

A. Kesimpulan___________________________________________24

Daftar Pustaka______________________________________________25

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya suatu zaman maka tidak akan pernah lepas dari
yang namanya perkembangan bisnis dan teknologi. Dewasa ini telah
banyak kita ketahui bisnis-bisnis mulai bertebaran dan banyak yang
telah andil di dalamnya. Teknologi adalah sesuatu yang mendukung
bisnis itu sendiri maka tidaklah salah apabila bisnis dan teknologi
berkembang pesat hampir secara bersamaan.
Bisnis adalah perantara untuk seseorang memulai usahanya,
bisnis sendiri hanyalah sebuah sebutan yang di dalamnya berisikan
aspek dan bagaimana suatu perusahaan dijalankan. Bisnis sendiri
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan keuntungan seperti halnya ketika bertukar barang atau
yang lebih dikenal dengan barter.
Masuknya suatu perkembangan global akan menjadi dampak
dalam setiap dunia bisnis, entah itu akan berdampak baik atau
sebaliknya akan merugikan. Jika dulu kita mengenal bisnis dengan
cara yang sangatlah sederhana, contohnya seperti saat kita
melakukan barter untuk saling melengkapi kebutuhan sehari-hari.
Kini bisnis tidak hanya menyangkut masalah pribadi belaka
melainkan juga melibatkan banyak aktivitas lainnya.
Dewasa ini tidak bisa dipungkiri bahwa dunia perbisnisan
sangatlah mendominasi sistem perekonomian baik di Indonesia
sendiri atau pun di luar Indonesia. Masuknya pengaruh global turut
mempengaruhi perkembangan bisnis di Indonesia. Untuk
mempersiapkan para calon entrepreneur muda Indonesia dalam
menghadapi tantangan di dunia bisnis masa kini, Universitas Ciputra
(UC) mengundang DR. Bambang S. Pujantiyo seorang direktur

1
eksekutif Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) dan peneliti di
bidang manajemen inovasi dan teknologi BPPT. Sesuai dengan
perkembangan jaman yang semakin berkembang dengan pesat,
tumbuhnya berbagai metode bisnis dan trend bisnis yang semakin
berkembang setiap masa akan menemukan ciri khasnya sendiri
dalam menjalankan bisnisnya dan tidak dapat diterapkan atau sulit
untuk diterapkan pada masa-masa selanjutnya.
Makalah ini coba meniliki sedikit banyak bagaimana cerita
dibalik terjadinya perkembangan bisnis. Makalah yang jauh dari kata
sempurna ini lebih rancu dan mengarah pada Sejarah dan
Perkembangan Bisnis dan akan ada kemungkinan nantinya isi dari
makalah ini hanyalah berisi sepintas penjelasan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Bisnis dan bagaimana sejarah
perkembangan bisnis?.
2. Bagaimana sistem perekonomian dalam bisnis?.
3. Apa yang dimaksud klasifikasi bisnis?.
4. Bagaimana iklim bisnis dan problem bisnis sekarang?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bisnis dan sejarah perkembangan bisnis.
2. Untuk mengetahui sistem perekonomian bisnis.
3. Untuk mengetahui klasifikasi bisnis.
4. Untuk mengetahui iklim bisnis dan problem bisnis sekarang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian Bisnis dan Sejarah Perkembangan Bisnis

Bisnis adalah kegiatan yang berkaitan dengan produsen dan konsumen,


manajemen,dan sistem-sistem yang akan dipakai, kegiatan yang ada dalam
suatu perusahaan jugamenjadi bagian dari bisnis. Kegiatan antara konsumen
dan produsen merupakan kegiatan yang terjadi dalamsuatu bisnis. Ketika
terjadinya transaksi diantara kedua pihak tersebut, hal yang terjaditersebut
adalah kegiatan dari bisnis itu sendiri. Dalam pengertian luas seperti yang
dijabarkan oleh Manulang dalam bukunya, bisnis merupakan suatu istilah
untuk menjelaskan segala aktivitas berbagai industri dari yang
menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Sedangkan secara sederhana, bisnis berarti suatu sistem yang
dipakai untuk memproduksibarang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat. Karena ia merupakan suatu sistem dalam masyarakat, maka ada
hubungan timbal balik antara bisnis dan unsur-unsur lain dimasyarakat.

 Aktivitas-aktivitas Bisnis

Aktivitas yang ada dalam bisnis memanglah sangat luas dan akan sangat
sulit jika dijabarkan secara rinci, karenanya akan kami sebutkan hanya
beberapanya saja antara lain ativitas bisnis tersebut meliputi produksi,
distribusi, dan konsumsi.

a. Produksi
Pada dasarnya produksi adalah bagaimana untuk memenuhi
setiap kebutuhan lapisan masyarakat yang dalam dunia bisnis

3
biasa disebut sebagai konsumen. Produksi sendiri dapat
dibedakan atas produksi primer, sekunder, dan tersier.
Produksi primer berarti aktivitas bisnis menarik sumber daya
alam yang ada dilingkungan. Adapun produksi sekunder
adalah sumber daya alam atau bahan mentah yang diproses
atau diolah menjadi barang jadi. Sedangkan produksi tersier
lebih mengacu pada jasa-jasa yang ada pada keduanya. Yang
diproduksi pada umumnya berupa jasa.
b. Distribusi
Distribusi memiliki artian memindahkan tempat barang atau
jasa dari produsen kepada konsumen. Hasil dari produsi
merupakan barang keluaran yang akan disampaikan kepada
masyarakat sebagai kebutuhannya.
Distribusi terlaksana karena adanya penyedia jasa. Sistem
distribusi yang baik memberikan kontribusi kepada pemakai
dalam memperluas pasar, ini berarti dapat mengurangi
kebutuhan persediaan yang besar baik bahan mentah atau
pun barang jadi.
c. Konsumsi
Konsumsi adalah banyaknya kebutuhan yang dimiliki atau
diperlukan oleh konsumen dalam suatu barang atau jasa.
Konsumsi biasanya dilihat dari kebutuhan yang dimiliki oleh
konsumen tersebut, maka akan dapat diketahui pengeluaran
diperlukan.
Seseorang mempunyai tanggung jawab keuangan seperti
membayar pajak penghasilan dan menempatkan sejumlah
tertentu dana persediaan untuk rekening lain-lain. Bisa
ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan seseorang terkadang
lebih besar dari apa yang terjadi sebelumnya.

4
Masa-masa pembangunan bisnis pada mulanya menjadi penting adanya,
Hal ini dikarenakan sebuah negara yang kuat perekonomiannya akan banyak
ditopang oleh bisnis yang kuat juga. “Banyak ahli yang memberikan
pengertian tentang bisnis diantaranya adalah seperti yang tersebut dibawah
ini:

a. Ebert Driffin (2001)


Bisnis adalah Suatu organisasi yang menghasilkan barang dan/atau
jasa yang kemudian dijual dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan (profit).
b. Erni dan Ernawan (2007:11)
Bisnis sebagai kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa
guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
c. Steinhoff dalam Budiarta (2010)
Bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan
barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
d. (Hughes dan Kapoor, 2010)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.”

Sejak awal abad ke-20, penelitian tentang sejarah manajemen


perusahaan telah dilakukan secara bertahap dalam tulisan-tulisan ekonomi
sekolah sejarah Jerman dan studi tentang sejarah Revolusi Industri Inggris.
Sejarah bisnis menjadi independen sebagai disiplin ilmu yang terpisah dari
sejarah sosio-ekonomi setelah pembukaan kursus sejarah bisnis di Sekolah
Pascasarjana Administrasi Bisnis Universitas Harvard pada pertengahan
1920-an. Guru besar pertama, Glass NSBGras (1884-1956), tidak
menganggap sejarah manajemen perusahaan sejalan dengan perubahan
kondisi sosial ekonomi, melainkan sejalan dengan berbagai organisasi dan

5
fungsi dalam perusahaan, dan dalam hal kebijakan manajemen. Dan
manajemen. Dia menetapkan posisi sejarah bisnis untuk mempelajari
administrasi bisnis itu sendiri seperti komando dan kontrol manajemen.
Sejumlah besar sejarawan bisnis berkumpul di bawah kaca, menerbitkan
“Business History Review” (diluncurkan sebagai buletin dari Business
History Society), mengerjakan studi kasus dari banyak perusahaan Amerika
dan Eropa, dan menggambarkan hasil yang terakhir sebagai <Harbourd
Management Published sebagai “Seri Riset Sejarah”. Selain itu, “Casebook
in American Business History” (1939) oleh Glass et al. Masih digunakan
sebagai teks kuliah tentang sejarah bisnis saat ini. Pada tahun 1949,
<Corporate History Research Center> didirikan sebagai organisasi
penelitian interdisipliner oleh peneliti spesialis di berbagai bidang seperti
sejarah ekonomi, sosiologi, dan administrasi bisnis, berpusat di Cole AH
Cole (1889-1974) dari Universitas Harvard yang sama. Sejarah bisnis
kewirausahaan, yaitu sejarah bisnis dalam pengertian sempit Glass et al.,
Yang menitikberatkan pada penjabaran kinerja pemilik dan pengelola bisnis
serta makna sosial dari aktivitasnya, berbeda dengan riwayat bisnis dalam
pengertian sempit Glass et al. Al. Ini berkembang sebagai aliran baru
administrasi bisnis.

Hasil penelitian pusat, yang melanjutkan kegiatannya sampai tahun


1959, diterbitkan dalam jurnal “Explorations in Entrepreneurial History”,
dan “Business Enterprise in its Social Setting” (1959) dari Cole adalah
puncaknya. Ciri terbesar dari sejarah perusahaan adalah bahwa ia berusaha
untuk mempertimbangkan perkembangan manajemen perusahaan dalam
kaitannya dengan pola berpikir dan perilaku (faktor budaya atau struktur
budaya) yang khas pada masyarakat masing-masing negara. Pertumbuhan
ekonomi Itu juga memiliki pengaruh besar pada teori.

Di Inggris Raya, yang tertinggal dari Amerika Serikat  dalam


penelitiannya tentang sejarah bisnis, bahkan setelah penerbitan  majalah

6
"Sejarah Bisnis" pada tahun 1958, ia tetap tidak terpisahkan dari sejarah
ekonomi, tetapi lebih berfokus pada penjelasan ekonomi dari keputusan
perusahaan. Penelitian sejarah telah dilakukan, tetapi baru-baru ini, studi
kasus perusahaan besar menjadi aktif, dan baik massa maupun massal telah
berkembang pesat. Di Jerman juga, "Tradition" diluncurkan sebagai jurnal
institusional tentang sejarah perusahaan dan biografi  pelaku bisnis pada
tahun 1983, dan banyak makalah penelitian diterbitkan oleh manajer materi
sejarah perusahaan. "für Unternehmensgeschichte" sekarang diterbitkan.
Sejarah bisnis di Jepang dimulai dengan awal yang baik dengan
didirikannya Business History Society pada tahun 1964, dan jumlah anggota
yang mengambil jurusan sejarah bisnis meningkat pesat dengan
perkembangan pendidikan  administrasi bisnis. Penelitian tentang  fenomena
manajemen khas Jepang seperti konglomerat, perusahaan perdagangan
umum, dan prinsip-prinsip keluarga  manajemen telah aktif dilakukan, dan
hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Business History Society, "Business
History" dan "Japanese Business History Course" , Volume 6 (1977). Sudah
selesai. Di Jepang, yang merupakan negara pertama yang mendapatkan
manajemen modern pada jalurnya dalam masyarakat non-Barat, terdapat
minat yang kuat pada sejarah bisnis komparatif, dan sejak 1974, konferensi
Sejarah Bisnis Internasional  yang disponsori oleh Business History Society
telah diadakan di Jepang setiap tahun, dan risalah diterbitkan setiap saat.

B. Sistem Perekonomian dalam Bisnis

Menurut McEachern, sistem ekonomi adalah seperangkat mekanisme


dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa
barang dan jasa diproduksi (what, how, and for whom).

Definisi serupa juga dijabarkan secara lebih detail oleh T. Gilarso. Beliau
mendefinsisikan sistem ekonomi sebagai keseluruhan tata cara, aturan, dan
kebiasaan-kebiasaan yang umum diterima dalam masyarakat yang mengatur

7
dan mengoordinasikan perilaku warga masyarakat (konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, konsumsi, perdagangan, investasi, dan sebagainya) dengan
sedemikian rupa sehingga menjadi kesatuan yang teratur, dinamis, dan
terhindar dari kekacauan.

Dari berbagai pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem


ekonomi adalah suatu cara yang diterapkan untuk mengatur atau
mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi di suatu negara, yang di
dalamnya mencakup seluruh masyarakat, pemerintah, dan lembaga
keuangan.

Fungsi Sistem Ekonomi lebih dari sekadar sistem yang mengatur aktivitas
ekonomi suatu negara, sistem perekonomian juga memiliki beberapa fungsi
lain, yaitu:

 Menjadi dorongan untuk terus melakukan produksi


 Mengatur pembagian hasil produksi ke seluruh anggota masyarakat
 Mengatur atau mengoordinasi kegiatan individu dalam hal
perekonomian
 Menjadi dasar penentuan kebijakan atau mekanisme tertentu agar
distribusi barang dan jasa berjalan baik

Pada dasarnya, sistem perekonomian masih terbagi lagi menjadi beberapa


jenis. Anda bisa melihat penjelasan macam-macam sistem perekonomian di
bawah ini:

1. Sistem ekonomi tradisional


Sesuai namanya, sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat
pada kehidupan masyarakat yang masih cenderung tradisional atau
kuno. Mereka memproduksi barang-barang sendiri demi memenuhi
kebutuhan hidup. Karena masih tradisional, mereka pun

8
menggunakan cara-cara yang sederhana. Tidak ada upaya untuk
memperoleh sesuatu yang baru sebab mereka beranggapan bahwa
apa yang dimiliki sudah cukup. Ciri-ciri sistem perekonomian
tradisional adalah teknologi rendah, produktivitas rendah, belum
punya motivasi untuk mengembangkan harta yang dimiliki, dan sulit
berubah karena kecenderungan penolakan.
Kelebihan sistem ekonomi tradisional:
 Lingkungan terjaga, dilandasi kejujuran daripada sekadar
mencari keuntungan.
 Meminimalisir eksploitasi SDA/SDM yang berlebihan.
 Tidak terbebani berbagai target karena kegiatan
perekonomian hanya bertujuan memenuhi kebutuhan hidup.
 Tidak ada persaingan karena kegiatan perekonomian
didasarkan pada tradisi

Kekurangan sistem ekonomi tradisional:

 Sulit memenuhi kebutuhan karena alat produksi masih


sederhana.
 Pola pikir masyarakat masih statis sehingga peradaban
manusia tidak maju.
 Belum ada alat tukar sehingga kegiatan perekonomian
tidak berjalan optimal.

Karena dijalankan berdasarkan pemenuhan kebutuhan hidup,


bisnis dengan sistem barter dapat termasuk sistem ekonomi
tradisional. Misalnya, ada seorang peternak sapi yang
membutuhkan beras untuk makan sehari-hari. Ia pun bersedia
menukar beberapa botol susu sapi dengan sekarung beras
dari petani.

9
Ciri ciri sistem ekonomi tradisional

Masyarakat dalam negara yang menganut sistem ekonomi


tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat.


 Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan.
 Masyarakat bersifat statis, sebab kurang atau bahkan tidak
berhubungan dengan dunia luar.
 Tidak adanya pembagian kerja.
 Tidak adanya pemisah antara rumah tangga konsumsi dan rumah
tangga produksi.
 Bergantung pada sumber daya alam.
 Jenis produksi ditentukan sesuai kebutuhan.
 Peralatan dan teknologi produksi bersifat sederhana.
 Teknologi produksi dipelajari secara turun-temurun dan bersifat
sederhana.
 Menggunakan sistem barter karena belum mengenal uang
sebagai alat pembayaran.
 Pemerintah hanya berperan sebagai pengawas dan tidak
dilibatkan dalam kegiatan ekonomi.

2. Sistem ekonomi pasar liberal/kapitalis.


Dalam menjawab permasalahan ekonomi bersifat mendasar,
sistem ekonomi pasar mengedepankan jumlah permintaan dan
penawaran dalam pasar. Disebut juga sebagai sistem perekonomian
liberal karena adanya kebebasan bagi masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi.
Tak hanya itu, dalam sistem ekonomi pasar, kepemilikan modal
juga berperan cukup besar sehingga sering pula disebut sebagai

10
sistem perekonomian kapitalis. Idealnya, jika seseorang punya
modal yang besar, ia punya peluang yang besar pula untuk bertahan
di kegiatan perekonomian.
Kelebihan sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis:
 Penggunaan sumber daya secara maksimal
 Proses produksi didasarkan pada permintaan pasar sehingga
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Masyarakat melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan
kemampuan masing-masing.

Kekurangan sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis:

 Kemungkinan munculnya praktik tidak jujur karena ingin


mencair keuntungan sebesar-besarnya.
 Kemungkinan munculnya monopoli oleh pihak-pihak yang
memiliki modal paling besar.
 Bisa muncul praktik persaingan ekonomi yang tidak sehat.

Pada sistem perekonomian pasar, idealnya pemerintah tidak


ikut campur tangan. Misalnya, dalam kegiatan ekspor dan
impor, pemerintah tidak mengenakan biaya pajak. Beberapa
negara yang menganut sistem perekonomian ini adalah
Rusia, Jerman, dan Argentina.

Ciri-ciri sistem ekonomi pasar/liberal adalah sebagai berikut:

 Sumber daya ekonomi dimiliki dan diatur oleh pihak swasta


secara bebas.
 Adanya pembagian kelas atau status dalam masyarakat,
yaitu kelas pekerja/buruh dan pemilik modal.
 Pemilik modal berhak memiliki sumber-sumber produksi.
 Adanya persaingan yang ketat dalam kegiatan ekonomi.

11
 Tidak ada intervensi atau campur tangan pemerintah dalam
pasar.

3. Sistem Ekonomi Terpusat/Sosialis


Karl Max, pencetus gagasan ini, menerapkan sistem perekonomian
di mana pemerintah lah yang memegang kontrol dalam menentukan
faktor produksi. Jadi, jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi
pun ditentukan oleh pemerintah. Karenanya, alat-alat produksi pun
dikuasai pula oleh negara, begitu pula pembagian kerja dan jenisnya.
Alhasil, tidak ada kebebasan dalam berusaha karena hak perorangan
atau swasta tidak diakui.
Kelebihan sistem ekonomi terpusat/sosialis:
 Pemerintah bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
perekonomian.
 Pemerintah pun jadi mudah melakukan pengawasan dan
pengendalian.
 Pengangguran dapat dikendalikan oleh pemerintah.
 Kesempatan untuk meratakan kemakmuran rakyat

Kelemahan sistem ekonomi terpusat/sosialis:

 Masyarakat tidak punya kebebasan untuk berkreasi


sehingga inovasinya sedikit.
 Masyarakat tidak dapat menentukan pekerjaan dan
barang yang hendak dikonsumsi sesuka hati.
 Barang yang diproduksi pemerintah belum tentu
dibutuhkan oleh masyarakat.
 Muncul kesan otoriter terhadap pemerintah karena semua
peraturan harus dipenuhi.

12
Saat ini, satu-satunya negara yang menganut sistem
perekonomian terpusat adalah Korea Utara, di mana tidak
ada kegiatan ekonomi dari pihak swasta karena semua
dikendalikan oleh pemerintah. Sebetulnya, sistem
perekonomian ini dulunya banyak digunakan negara-negara
penganut komunis seperti Vietnam dan Tiongkok. Namun,
seiring berakhirnya Perang Dingin, negara-negara tersebut
mengadaptasi sistem ekonomi campuran.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando/terpusat adalah sebagai berikut:

 Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara,


sehingga hampir setiap individu tidak mempunyai
hak kepemilikan.
 Kebebasan masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi sangat terbatas.
 Peraturan ekonomi diatur dan ditetapkan oleh
pemerintah.
 Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh
pemerintah.
 Tingkat harga dan bunga ditentukan oleh pemerintah

4. Sistem Ekonomi Campuran


Jenis sistem perekonomian satu ini merupakan campuran dari
sistem ekonomi pasar dan terpusat. Alhasil, pemerintah dan swasta
memiliki peran dengan proporsi yang sama. Cukup banyak negara
yang menerapkan sistem perekonomian campuran, tetapi proporsi
penerapan masing-masing sistemnya tidak selalu sama.
Meski begitu, biasanya pada sistem perekonomian campuran, ada
pembagian usaha milik badan negara dan swasta, pemerintah
memiliki kekuasan penuh terhadap SDA, pemerintah menyusun

13
kebijakan strategis dalam kegiatan perekonomian, pihak swasta
mendapat kebebasan dengan tetap diawasi oleh pemerintah.
Kelebihan sistem ekonomi campuran:
 Pemerintah berwenang untuk mengatur pasar dan menindak
praktik monopoli.
 Pemerintah berwenang untuk mengeluarkan kebijakan terkait
pencegahan produksi barang yang berisiko mencemari
lingkungan.
 Diakuinya hak individu atau swasta secara jelas.
 Pemerataan pendapatan.

Kelemahan sistem ekonomi campuran

 Berpotensi memperlambat pertumbuhan perekonomian suatu


negara.
 Tidak ada peraturan dan kejelasan tentang seberapa besar
proporsi pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
 Berpotensi memunculkan praktik KKN dalam pemerintahan
karena kurangnya pengawasan

Indonesia termasuk salah satu negara yang menganut sistem ekonomi


campuran. Pihak swasta diperbolehkan melakukan bisnis selama masih
sesuai dengan peraturan pemerintah, misalnya adanya upah minimum dan
harga eceran tertinggi untuk bahan pokok. Di sisi lain, Indonesia juga masih
memiliki perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PLN dan
PDAM.

5. Sistem Ekonomi Pancasila.


Didasari oleh ideologi pancasila, sistem perekonomani ini hanya
dianut oleh Indonesia. Pada sistem perekonomian pancasila, sistem

14
perekonomian didasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong
royong dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah. Landasannya menggunakan pancasila, pembukaan UUD
1945, dan UUD 1945 pasal 27, 33, dan 34.
Kelebihan sistem ekonomi pancasila:
 Masyarakat punya kesempatan untuk mengembangkan
potensi dan kreativitas selama tidak menghambat
kepentingan masyarakat lain.
 Masyarakat bebas memilih dan menentukan jenis pekerjaan
yang dikehendaki.
 Pemanfaatan SDA secara optimal untuk kepentingan rakyat.
 Pemerintah berperan untuk mengatur kegiatan perekonomian
yang dapat menunjang keberlangsungan seluruh masyarakat.

Kelemahan sistem ekonomi pancasila:

 Berpotensi menumbuhkan eksploitasi manusia dan


bangsa lain.
 Negara sangat berperan sekaligus dapat mematikan
potensi ekonomi di luar sektor negara.
 Adanya potensi pemusatan kekuatan ekonomi pada
kelompok tertentu dalam bentuk monopoli.

Salah satu contoh bentuk sistem ekonomi pancasila di


Indonesia adalah penerapan pajak. Setiap pemilik bisnis
wajib membayar pajak untuk negara, di mana ketentuan
pembayaran pajak tersebut diatur dalam peraturan
pemerintah resmi. Jika tidak dipatuhi, maka akan ada sanksi
tertentu yang diberikan.

15
C Klasifikasi Bisnis.

Bisnis terdiri dari berbagai jenis, dan, sebagai hasilnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Salah satu dari banyak cara yang
dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan kegiatan berdasarkan
yang melakukan bisnis dalam menghasilkan keuntungan.

1. Manufaktur
Adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari
bahan baku atau komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang
memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
2. Bisnis Jasa
Adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan
mendapatkan keuntungan dengan pengisian untuk layanan yang
mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
3. Pengecer dan Distributor
Adalah pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen
dengan konsumen. Sebagian besar toko-toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
4. Bisnis Pertanian dan Pertambangan
Adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti
tanaman atau mineral.
5. Bisnis Finansial
Adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
6. Bisnis Informasi
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari
pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual properti).
7. Utilitas

16
Adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti
listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
8. Bisnis Real Estate
Adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan menjual,
menyewakan dan pengembangan properti, rumah, dan bangunan.
9. Bisnis Transportasi
Adalah keuntungan bisnis dengan memberikan barang atau individu
dari sebuah lokasi yang lain.

Karakteristik Bisnis:

 Menyita waktu pribadi dan keluarga.


 Dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa.
 Perlu amunisi keuletan dan tidak mudah menyerah.
 Selalu mengambil keuntungan dari kegagalan untuk sukses.
 Menutup setiap celah yang menyebabkan kegagalan.
 Memilih pasangan atau kesalahan karyawan dapat berakibat fatal.
 Harus pandai negosiasi.
 Tergantung pada ukuran kemampuan keuangan saja.
 Karakteristik Proses Bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap dimiliki oleh suatu proses


bisnis adalah :

a) Definitif
Sebuah proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, dan output
yang jelas.
b) Urutan
Suatu proses bisnis harus terdiri dari kegiatan berurutan sesuai
dengan waktu dan ruang.
c) Pelanggan

17
Sebuah penerima harus memiliki hasil proses proses bisnis.
d) Nilai Tambah
Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah kepada penerima.
e) Keterkaitan
Sebuah proses tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus terkait dalam
suatu struktur organisasi.
f) Fungsi Silang
Sebuah proses pada umumnya, meskipun tidak selalu, termasuk
beberapa fungsi. Seringkali pemilik proses, orang yang bertanggung
jawab atas kinerja dan pengembangan yang berkesinambungan dari
proses, juga dianggap sebagai karakteristik dari proses bisnis.

Jenis Proses Bisnis

Ada tiga jenis proses bisnis:

1. Proses manajemen, proses yang mengendalikan pengoperasian


sistem. Contohnya seperti Manajemen Strategis.
2. Proses operasional, yaitu suatu proses yang meliputi bisnis inti dan
menciptakan aliran nilai utama. Contohnya seperti proses pembelian,
manufaktur, iklan dan pemasaran, dan penjualan.
3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya seperti
akuntansi, perekrutan, pusat bantuan.

D Iklim dan Problem Bisnis

Iklim bisnis adalah suasana atau keadaan bisnis di suatu negara atau
daerah. Iklim bisnis berkaitan dengan kebijakan/regulasi bisnis yang berlaku
di suatu negara dan kondisi ekonomi negara tersebut.

18
Hasil survei pada CEO di Indonesia dirilis oleh Oxford Business Group
(OBG), meyakini bahwa iklim berbisnis di Indonesia dalam kurun waktu 2
tahun terakhir telah mengalami peningkatan yang sangat baik. Namun
masih terdapat kekhawatiran terhadap adanya risiko eksternal. Dalam survei
ini, OBG sebagai perusahaan riset dan konsultasi global memberikan
sejumlah pertanyaan kepada puluhan eksekutif kelas atas (CEO, COO,
CFO, dan setara) dari berbagai industri di Indonesia.

Survei ini dilakukan secara tatap muka dalam rangka mengukur


sentimen berbisnis di Indonesia. Hasilnya, dua pertiga (64%) responden
menyatakan bahwa saat ini berbisnis di Indonesia lebih mudah
dibandingkan dengan dua tahun yang lalu. Kemudian, sebagian besar (76%)
responden memberikan penilaian yang positif atau sangat positif terhadap
kondisi bisnis di Indonesia tahun ini. Namun, penilaian ini mengalami
penurunan dibandingkan dengan survei OBG pertama yang dirilis bulan Mei
2017 lalu, dimana 92% responden menilai positif atau sangat positif.

Sejumlah isu dalam negeri seperti ketidakpastian politik dinilai telah


menurunkan sentimen bisnis dalam beberapa bulan terakhir, namun para
responden jauh lebih mengkhawatirkan risiko eksternal dan dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Berdasarkan hasil survei yang
diterima Bisnis.com, 38% responden menyatakan bahwa terjadinya
pergeseran permintaan dari Cina akan memberikan dampak yang besar
terhadap perekonomian Indonesia secara jangka pendek maupun menengah,
sedangkan 23% lainnya mengkhawatirkan kemunculan trade protectionism
(kebijakan proteksionisme perdagangan). Hasil survei ini juga menunjukkan
bahwa 43% responden sangat khawatir dengan kurangnya tenaga kerja
terampil di Indonesia.

Berdasarkan jawaban para responden, 37% menyatakan bahwa


keterampilah leadership merupakan yang paling dicari-cari, sedangkan 20%

19
lainnya menyatakan bahwa keterampilan engineering juga sama pentingnya,
jawaban yang muncul diprediksi karena saat ini pemerintah sedang gencar
membangun infrastruktur dalam negeri. Para responden juga menyebutkan
bahwa keterampilan informasi teknologi (16%) dan research & development
(11%) juga sangat dibutuhkan. The Business Barometer: Indonesia Survey
merupakan hasil kerja sama OBG dengan firma jasa professional BDO
Indonesia. Thano Tanubrata selaku CEO BDO Indonesia mengatakan
bahwa pengembangan infrastruktur yang kuat serta inisiatif pemerintah
dalam menciptakan ekonomi terbuka telah mampu menjaga sentimen dan
iklim berbisnis Indonesia tetap positif. Hal ini juga terlihat dari jawaban
responden dalam survei ini . “Meskipun banyak yang khawatir terhadap
risiko eksternal, masih ada optimisme bahwa sentimen bisnis akan tetap
positif. Menjelang Pemda 2018, perekonomian lokal juga diprediksi akan
meningkat dengan munculnya kesempatan mikro dan makro yang baru,”
ujar Tanubrata dalam siaran persnya.

Membahas hasil survey dalam blognya, Patrick Cooke selaku OBG’s


Regional Editor for Asia mengatakan bahwa hasil survei OBG juga
memperlihatkan bahwa Indonesia berhasil naik dari peringkat ke-140 (2014)
menjadi peringkat ke-72 (2017) dalam World Bank’s Ease of Doing
Business Index (Index Kemudahan dalam Berbisnis, Bank Dunia).
“Meskipun jauh dari target awal yang disampaikan Jokowi pada pertemuan
bulan September yaitu mencapai peringkat ke-40, pencapaian ini merupakan
hasil yang cukup signifikan untuk sebuah negara yang pernah memiliki
kecenderungan protectionist,” ujar Cooke. Cooke mengatakan bahwa
inisiatif pemerintah mendirikan layanan satu atap di Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), melonggarkan kebijakan kepemilikan asing
dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), dan meningkatkan kapasitas dan
kemampuan tenaga listrik dalam negeri telah meningkatkan iklim berbisnis
di Indonesia dan berbuah hasil positif. “Namun, sejumlah responden

20
mengakui bahwa adanya sejumlah tantangan dalam beberapa sektor kunci
dapat menghambat Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi
tahunan sebesar 7%,” tambah Cooke. Cooke juga mengatakan bahwa
beberapa hambatan ini misalnya seperti pembatasan partisipasi asing dalam
beberapa sektor kunci, trade protectionism, dan adanya kekhawatiran
terjadinya perpecahan pada saat Pilpres 2019. “Meskipun demikian,
Indonesia memiliki ekonomi terbesar ke-16 berdasarkan PDB dan jumlah
populasi terbesar ke-4 di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan memasuki tahun 2018.
Hal ini tentunya akan berhasil dengan kerja sama antara pihak pemerintah
dan sektor swasta yang saat ini sama-sama memprioritaskan pembangunan
negara,” tutup Cooke. Evaluasi hasil survey yang ditulis oleh Cooke
berjudul ‘Next Frontier’ telah tersedia pada OBG’s Editors’ Blog. Seluruh
Regional Managing Editors OBG menggunakan platform tersebut untuk
membahas analisis terhadap perkembangan terbaru seluruh sektor di lebih
dari 30 negara yang sedang mengalami pertumbuhan pesat yang diteliti oleh
OBG.

Dalam menjalankan bisnis, pasti adakalanya sebuah masalah datang


menghampiri. Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah
tersebut dan mencari solusi, ada juga yang memutuskan untuk berhenti atau
beralih ke bisnis lainnya. Pengusaha yang bertahan dan mencoba mencari
solusi biasanya akan meraih kesuksesan di depan. Pandemi Covid-19 secara
drastis telah mengubah cara hidup hampir semua orang di seluruh dunia
sampai batas tertentu. Hal tersebut menyebabkan kita saat ini
mempraktikkan social distancing, mencuci tangan lebih teliti dan terbiasa
memakai masker. Ancaman kesehatan masyarakat juga memungkinkan
banyak orang bekerja dari rumah untuk pertama kalinya, dan beberapa akan
terus melakukannya di masa mendatang. Sementara itu, ada dampak riil
antara bisnis kecil dan Covid-19, terutama karena pihak berwenang

21
memaksa perusahaan yang tidak beroperasi pada sektor penting untuk tutup
sementara dan mengamanatkan agar semua yang lain mengikuti prosedur
kesehatan dan keselamatan yang baru.

Masalah bisnis yang biasanya datang menghampiri pengusaha?

1. Waktu

Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering dihadapi


pengusaha. Banyak pengusaha yang tidak bisa membagi waktunya dengan
baik sehingga menyebabkan masalah bisnis lainnya seperti telat meeting
yang bisa menyebabkan kehilangan klien, atau jatuh sakit karena terlalu
banyak memikirkan pekerjaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus mulai
menerapkan manajemen waktu yang baik dengan mencoba membuat jadwal
harian sendiri agar semua rencana pada hari itu dapat berjalan dengan baik.

2. Kurang Percaya Diri

Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia


memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika baru memulai bisnis
dan bisnisnya masih kecil ataupun belum berkembang. Karena kurang
percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenali oleh orang lain.
Padahal dengan percaya diri yang tinggi, anda secara tidak langsung dapat
melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha yang menjual
produk atau jasa tertentu. Dengan begitu, Anda dan produk yang dijual pun
secara langsung dapat lebih mudah dikenali orang lain.

3. Tidak Adanya Dukungan Keluarga

Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bukanlah zona aman dan
bisa memberikan kerugian besar. Hal inilah yang membuat banyak keluarga
tidak mendukung anggota keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan
keluargalah yang dapat mendorong Anda menjalankan sebuah bisnis. Jadi,
jika Anda belum mendapat dukungan keluarga, matangkan diri Anda sendiri

22
dan fokuslah mengelola bisnis dengan baik. Dengan begitu, keluarga akan
melihat bahwa Anda serius menjalankan bisnis, sehingga walaupun dengan
ada masalah akan ketemu solusi.

4. Pindah Bidang Bisnis

Ada beberapa pengusaha yang mudah menyerah ketika mendapati


bisnisnya sepi dan tidak berkembang. Misalnya Anda menjual sepatu dan
sepi pesanan, lalu pindah ke bisnis furniture tapi tidak berkembang,
kemudian pindah lagi ke bisnis lainnya.

Masalah inilah yang sebenarnya membuat bisnis Anda tidak


berkembang. Jika Anda mendapati bisnis yang sepi dan tidak berkembang,
yang harus Anda lakukan adalah fokus dan pikirkan strategi baru untuk
mengembangkan bisnis.

5. Perang Harga

Banyaknya pesaing yang berani memberikan harga lebih murah,


membuat Anda ingin menurunkan harga jual. Dengan menurunkan harga,
otomatis margin keuntungan yang didapat menjadi kecil. Untuk keluar dari
masalah ini, jangan pernah Anda menurunkan harga, tapi cobalah
memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas yang Anda berikan
pada bisnis. Lalu berikan pelayanan yang baik dan membuat pelanggan
Anda puas. Kenapa? Karena tidak semua konsumen menginginkan harga
yang murah, tapi ada juga konsumen yang mencari produk atau barang
dengan kualitas bagus dan bisa memberikan kenyamanan dalam berbelanja.

6. Manajemen Keuangan yang Buruk

Masalah keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dikelola
dengan bijak untuk kelangsungan bisnis atau perusahaan. Jika keuangan
tidak dikelola dengan baik, pendapatan dan pengeluaran tidak akan
terkontrol, sehingga bisa menyebabkan kebangkritan. Dengan manajemen

23
keuangan yang baik, Anda dapat dengan mudah membuat perencanaan,
memonitor dan mengontrol keuangan, hingga mengatur modal kerja.
Manajemen keuangan yang baik secara tidak langsung dapat membantu
perusahaan membuat penilaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
serta mengetahui hambatan yang mungkin timbul dalam pengambilan
keputusan finansial.

24
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bisnis adalah perantara untuk seseorang memulai usahanya, bisnis


sendiri hanyalah sebuah sebutan yang di dalamnya berisikan aspek dan
bagaimana suatu perusahaan dijalankan. Bisnis sendiri merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan seperti
halnya ketika bertukar barang atau yang lebih dikenal dengan barter. Bisnis
akan selalu berkembang mengikuti zamannya. Yakni, berdasarkan aspek
teknologi, geografis dan aspek sosial dan budaya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Dinisari, M. C. (2018, January 30). Survei: Iklim Bisnis di Indonesia


Meningkat, Tapi Risiko Masih Ada. Retrieved from Ekonomi &
Bisnis: Ekonomi:
https://m.bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20180130/9/732128/survei
-iklim-bisnis-di-indonesia-meningkat-tapi-risiko-masih-ada
Jurnal Entrepreneur. (n.d.). 6 Masalah Bisnis yang Sering Terjadi dan
Bagaimana Solusinya! Retrieved from Lifestyle.
Manullang, M. (2002). Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Gajah Mada
University.
Pendidikan, D. (2022, February 16). Mengenal Sistem Ekonomi. Retrieved
from Dosen Pendidikan: http://www.dosenpendidikan.com/9-
klasifikasi bisnis -dan-karakteristik-proses-bisnis/
Shaid, N. J. (2022, January 2). Mengenal Sistem Ekonomi dan Jenisnya.
Retrieved from Kompas.com/Money/Earn Smart:
https://money.kompas.com/read/2022/01/02/215341426/mengenal-
sistem-ekonomi-dan-jenis-jenisnya?page=all#:~:text=Sistem
%20ekonomi%20adalah%20perangkat%20yang,menghindari
%20kekacauan%20di%20bidang%20ekonomi.
Sleekr. (2018, March 6). Pengertian dan Jenis Sistem Ekonomi Untuk
Menjalankan Bisnis. Retrieved from Accounting:
https://www.google.com/amp/s/sleekr.co/blog/pengertian-dan-jenis-
sistem-ekonomi-untuk-menjalankan-bisnis/amp/
Sumarni, M. S. (Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan)).
1998. Yogyakarta: Liberty.

26
27

Anda mungkin juga menyukai