Anda di halaman 1dari 10

Nama Dosen : Ayutyas Sayekti S.

E,M Mata Kuliah : Dasar Bisnis

Kelas : MAB C1 P1 Hari/Tanggal : Jumat, 28 Januari 2022

KONSEP BISNIS

DISUSUN

OLEH :

Deni Rahman
(J0310211193)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai
dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada
konsumen dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dan kemanfaatan. Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua
unsur yaitu, subjek dan objek. Subjek bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri
meliputi pemerintah,pemilik perusahaan,pemegang saham, manajer, karyawan,
produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen. Sedangkan objek
bisnis adalah barang dan jasa yang menjadi objek dari pelaku bisnis. Selain itu
dalam bisnis juga diperlukan beberapa hal penting bagi berjalannya bisnis itu
sendiri, yaitu keuangan, manajerial, dan etika.
Dalam dunia bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi
bisnis. Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang
erat. Bisnis tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan
justru merugikan tujuan utama dari bisnis itu sendiri. Etika dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dunia bisnis. Etika menuntut agar seseorang
melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar bahwa hal itu memang
bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain (Keraf,1998)

Latar Belakang Masalah


Konsep bisnis dapat didefinisikan sebagai sebuah ide-ide konkret yang
memiliki komponen utama berupa strategi inti, sumber daya strategi, jaringan
nilai, dan perantara pelanggan. Perusahaan menyusun dan merancang konsep
bisnis untuk mewujudkan usaha yang merujuk pada nilai-nilai, tujuan dan
pencapaian target pasar. Konsep bisnis ini dibagi menjadi beberapa kategori yakni
online to offline, business to business, business to customer, dan customer to
customer. Pelaku usaha baik pemula maupun profesional wajib memahami konsep
bisnis ini. Hal ini dilakukan guna lebih mudah dalam memprediksi peluang dan
mengembangkan bisnis.
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai
dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada
konsumen dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dan kemanfaatan. Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua
unsur yaitu, subjek dan objek. Subjek bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri
meliputi pemerintah,pemilik perusahaan,pemegang saham, manajer, karyawan,
produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen. Sedangkan objek
bisnis adalah barang dan jasa yang menjadi objek dari pelaku bisnis. Selain itu
dalam bisnis juga diperlukan beberapa hal penting bagi berjalannya bisnis itu
sendiri, yaitu keuangan, manajerial, dan etika.

1
Tujuan makalah :
1. Mengetahui tentang bisnis, peluang bisnis, manfaat bisnis, tujuan bisnis,
serta peranan bisnis dalam masyarakat
2. Mengetahui perbedaan bisnis dan non profit organization
3. Mengetahui hubungan sistem ekonomi dan bisnis
4. Mengetahui perbedaan antara usaha mikro, usaha makro, dan UMKM

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Mengenai bisnis, peluang bisnis, manfaat bisnis, tujuan bisnis, serta
Peranan dalam masyarakat

• Pengertian Bisnis menurut para ahli


Hughes dan Kapoor
Definisi bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Brown dan Pretello
Pengertian bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha
yang dilakukan pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba atau
tidak.
Jeff Madura
Pengertian bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau
layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
L. R. Dicksee
Definisi bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan
untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha;
usaha dagang.

• Peluang Bisnis
Dapat dilakukannya indentifikasi peluang bisnis untuk dapat membangun
dan mengembangkan bisnis.
1. Menggali informasi
Mencari informasi dalah kunci utama dalam menemukan peluang
usaha. Mencari informasi dapat dilakukan dengan menemukan tren apa
yang sedng berkembang dan digandrungi dalam komunitasmu sendiri.
Dengan mencari informasi baik dengan membaca maupun berinteraksi,
dapat ditemukan peluang bisnis dalam komunitas lokal yang sekiranya
memiliki prospek bagus.
2. Menggunakan pengalaman pribadi
Menggunakan pengalaman pribadi dapat menjadi peluang bisnis
dengan latar belakang yang kuat. Dilansir dari Entrepreneur, daripada
menunggu orang lain menyelesaikan masalah diri pribadi maka lebih baik
menyelesaikan masalah tersebut sebagai ide bisnis atau peluang usaha.
Misalnya seseorang yang memiliki kondisi kulit yang membuat berbagai
makeup di pasaran mengiritasi kulitnya. Daripada mencari produk makeup
yang cocok secara terus-menerus, lebih baik melihatnya sebagai peluang
usaha. Orang tersebut bisa membuat produk makeupnya sendiri yang

3
cocok bagi kondisi kulitnya dan menjual ke pasaran terutama pada orang
dengan kondisi kulit yang sama.
3. Melihat pesaing
Saat telah ditemukan peluang bisnis pada suatu sektor, melihat
pesaing dalam sektor tersebut adalah hal yang penting. Dilansir dari Smart
Company, menganalisis pesaing usaha akan membantu identifikasi
peluang bisnis, memperluas jangkauan pasar, hingga mengembangkan
produk.

• Manfaat Bisnis
Menjalankan bisnis memberikan banyak manfaat bagi para
pelakunya. Dengan memiliki bisnis, kamu akan merasakan beberapa
manfaat berikut ini:
✓ Mendapatkan penghargaan dan pengakuan.
✓ Menjadi bos untuk diri sendiri.
✓ Menggaji diri sendiri.
✓ Bisa mengatur waktu dengan leluasa.
✓ Memiliki masa depan yang cerah.

• Tujuan Bisnis
Beberapa tujuan bisnis, yakni sebagai berikut:
✓ Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
✓ Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
✓ Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan
masyarakat.
✓ Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
✓ Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka
panjang.
✓ Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat secara umum.
✓ Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

• Peranan Bisnis dalam masyarakat


Peran bisnis dalam masyarakat, dengan adanya bisnis dalam
masyarakat, ini akan membantu masyarakat untuk mendapatkan
pekerjaan karena suatu bisnis akan memerlukan factor produksi,
seperti tenaga kerja, mesin, dan alat faktor produksi lainnya. Selain itu,
dengan adanya suatu bisnis dalam masyarakat juga akan menciptakan
kemandirian dalam masyarakat. Peran bisnis dalam perekonomian
suatu negara, dengan adanya suatu bisnis dalam suatu negara dapat
membantu mengurangi angka pengangguran karena suatu pesbisnis
akan menciptakan lapangan kerja.

2.2 Perbedaan Organization Profit dan organization Non Profit


Ketika anda mendatangi sebuah job fair atau pameran, mungkin anda
menyadari bahwa ada beberapa organisasi yang tidak memproduksi barang
atau jasa untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Organisasi organisasi

4
tersebut menjual barang dan jasa untuk kemudian digunakan sebagai biaya
operasi kegiatan mereka.
Kegiatan kegiatan mereka biasanya meliputi perlindungan satwa dan alam,
pemenuhan hak asasi manusia dan kegiatan lain yang serupa. Organisasi
organisasi inilah yang disebut organisasi non profit atau yang lebih kita kenal
dengan istilah LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) meskipun pada dasarnya
bentuk organisasi ini juga tidak hanya LSM.
Organisasi jenis ini memiliki kesamaan dengan organisasi profit atau yang
selama ini kita kenal dengan perusahaan. Kesamaannya adalah organisasi ini
juga memproduksi barang dan jasa. Hanya saja produksi barang dan jasa ini
lebih ditujukan untuk pembiayaan kegiatan dan misi serta bukan untuk
keinginan pribadi.
Selain tujuan operasi, berikut ini perbedaan antara organisasi profit dan
organisasi non profit:

1. Komponen pembiayaan
Meskipun sama sama memproduksi barang dan jasa, organisasi non profit
tidak hanya menyandarkan biaya kegiatannya dengan menjual komoditas
tersebut. Mereka memiliki jalur pembiayaan lain seperti bantuan dari
pemerintah, yayasan tertentu, atau crowd funding (pembiayaan melalui donasi
online). Seringkali organisasi non profit juga merupakan bagian dari yayasan
yang didirikan oleh organisasi profit sebagai bentuk CSR (community social
responsibility). Untuk organisasi non profit jenis ini biasanya sumber
pendanaan utamanya dari dana CSR perusahaan tersebut. Contoh organisasi
non profit yang merupakan yayasan secara tidak langsung dibawah naungan
perusahaan adalah Djarum Foundation dan Tanoto Foundation.

2. Staff
Organisasi profit merekrut karyawan sebagai tenaga kerja yang digaji.
Karyawan dituntut untuk memiliki produktivitas dan kreativitas yang tinggi
sedemikian hingga mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Karyawan
yang memiliki level tinggi di manajemen tidak jarang juga ditawari atas
kepemilikan saham perusahaan. Tentu hal ini berbeda dengan organisasi non
profit. Organisasi non profit sangat mengandalkan relawan. Ada kalanya
relawan ini adalah relawan yang dibayar, akan tetapi seringkali juga tidak
dibayar dan benar benar sukarela. Meskipun sama sama harus memiliki
kreativitas dan produktivitas, staff organisasi non profit lebih didorong untuk
memiliki dampak lebih terhadap lingkungan dan masyarakat. Untuk organisasi
profit, biasanya mereka merekrut tenaga kerja melalui job fair, online job
vacancies website atau campus hiring. Organisasi non profit juga merekrut
tenaga kerja dengan cara cara seperti itu, tetapi mereka juga mencari tenaga
kerja sukarela melalui website dan akun kerelawanan seperti indorelawan.org,
idvolunteering, UN Volunteers dan lain lain.

3. Keragaman customer
Organisasi profit biasanya sudah mendefinisikan karakteristik pangsa
pasar mereka demi membentuk komunikasi yang baik antara perusahaan dan
calon customer. Lain halnya dengan organisasi non profit. Jenis organisasi

5
yang terakhir ini tidak menembak pangsa pasar tertentu. Pangsa pasar mereka
secara umum hanylah masyarakat luas yang bersedia membantu mereka dalam
menjalani misi mereka.

4. Budaya organisasi
Tolok ukur keberhasilan kinerja sebuah organisasi profit adalah bagaimana
organisasi profit tersebuut dapat mencapai atau melebihi target dari KPI (key
performance indicator) yang telah mereka tetapkan. Biasanya variabel
variabel dalam KPI tersebut berkaitan dengan pembentukan pendapatan
perusahaan. Lain halnya dengan organsiasi non profit. Meskipun pasti juga
memiliki target dan KPI dalam menjalankan misi mereka, target dan KPI ini
umumnya lebih menekankan kepada dampak yang diterima oleh lingkungan
dan masyarakat karena adanya misi tersebut. Contoh, jika target organisasi
profit adalah peningkatan pendapatan tahunan (YoY%) adalah sebesar 10%,
maka target oraganisasi non profit adalah peningkatan kemampuan membaca
dan menulis huruf latin bagi masyarakat desa XXX.

5. Pajak
Organisasi non profit tidak perlu membayar pajak. Pun demikian dana
perusahaan yang digunakan untuk kegiatan CSR juga tidak perlu dihitung
sebagai komponen pajak. Oleh karena itu biasanya pemerintah mengawasi
betul kegiatan organisasi non profit ini. Sebaliknya organisasi profit harus
membayar pajak dan tidak boleh mangkir. Ancaman mangkir dari pajak untuk
organisasi non profit adalah denda atau penjara.

2.3 Hubungan Sistem Ekonomi dan Bisnis


Hubungan antara perekonomian dengan bisnis itu saling mempengaruhi
satu sama lainnya. Antara makro dan mikro, tentunya memiliki ikatan yang
cukup erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila suatu negara
memiliki landasan perekonomian yang bagus, di mana nilai mata uangnya
stabil, pertumbuhan ekonomi selalu positif, kebijakan pemerintahnya
mendukung suasana investasi, dan kondisi sosial politiknya cukup kondusif,
hal ini memberikan 'angin segar' bagi bisnis untuk berkembang dengan baik.
Apabila bisnis berkembang, maka investasi akan berdatangan, tenaga kerja
semakin terserap dan pendapatan negara akan bertambah melalui pajak. Ini
merupakan pertanda bahwa bisnis yang bagus akan memperkuat
perekonomian suatu negara.

2.4 Perbedaan Usaha Mikro, Makro, Menengah dan UKM


Terdapat 5 perbedaan penting antara UMKM dan UKM yaitu antara lain:
1. Jumlah Tenaga Kerja
Perbedaan Usaha Kecil Menengah dan Usaha Mikro Kecil
Menengah yang pertama dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang
terlibat dari suatu badan usaha atau industri. Hal ini telah dipaparkan
dengan jelas oleh Badan Pusat Statistik di Indonesia. Badan Pusat Statistik
menyebutkan Usaha Kecil Menengah memiliki tenaga kerja sebanyak 6-19

6
orang dan Usaha Mikro Kecil Menengah setidaknya memiliki tenaga kerja
sebanyak 1-5 orang. Dalam hal ini, tenaga kerja yang terlibat dalam Usaha
Kecil Menengah memang lebih banyak daripada Usaha Mikro Kecil
Menengah.
2. Omset Usaha
Karena tenaga kerja dan juga kawasan bisnis dari Usaha Kecil Menengah
memang lebih banyak dan lebih luas, maka omset usaha yang didapatkan
di Usaha Kecil Menengah pun secara otomatis akan lebih besar pula.
Perbedaan keduanya didasari oleh Undang-Undang No 20 Tahun 2008.
Dalam Undang-Undang tersebut, Usaha Kecil Menengah menghasilkan
omset sebanyak Rp 300 juta hingga Rp 2,5 Milyar per tahunnya. Lebih
lanjut, Usaha Mikro Kecil Menengah hanya mendapatkan omset maksimal
sebesar Rp 300 juta saja.
3. Kekayaan Bersih yang didapatkan
Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki kekayaan bersih sekira
hanya Rp 50 juta saja per tahun. Lebih lanjut, Usaha Kecil Menengah bisa
memiliki kekayaan bersih sebanyak Rp 50 juta-Rp 500 juta per tahun.
Kekayaan bersih ini tentu tidak akan sama pada setiap Usaha Kecil
Menengah dan Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada. Kekayaan bersih
didapatkan dari omset yang ada dengan potongan biaya produksi, gaji
karyawan, distribusi, dan macam-macam biaya yang lainnya.
4. Modal Usaha
Modal usaha yang Anda butuhkan dalam menjalankan Usaha Kecil
Menengah tentunya lebih besar daripada menjalankan Usaha Mikro Kecil
Menengah. Sebab, dalam Usaha Kecil Menengah karyawan dan bahan
baku yang dibutuhkan lebih banyak pula. Hal itu menyebabkan biaya
operasional yang dibutuhkan semakin banyak. Dengan begitu, Anda bisa
mulai membangun Usaha Kecil Menengah dengan biaya sekitar Rp 50 juta
dan Usaha Mikro Kecil Menengah dengan hanya Rp 20 juta saja.
5. Pembinaan Usaha
Dari hal segi pembinaan usaha, Usaha Kecil Menengah dan Usaha Mikro
Kecil Menengah mempunyai perbedaan yang mencolok. Hal ini
didasarkan pada Undang-Undang No.23 Tahun 2014. Dalam Undang-
Undang tersebut disebutkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah dibina
oleh Kabupaten/Kota dan Usaha Kecil Menengah dibina oleh pembina
dalam skala provinsi. Tentu keduanya memiliki pola pembinaan yang
berbeda karena skala bisnis atau usaha yang dijalankan juga berbeda pula.

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang
usaha; usaha dagang. Dengan demikian kita dapat mengetahui peluang
bisnis untuk dapat membangun dan mengembangkan bisnis seperti
menggali informasi, menggunakan pengalaman pribadi dan melihat
pesaing. Dapat mengetahui tujuan bisnis, manfaat bisnis dan peranan
bisnis dalam masyarakat. Perbedaan organization profit dan non profit
organization terdapat 5 perbedaan penting yaitu komponen pembiayaan,
staff, keragaman customer, budaya organisasi, dan pajak. Hubungan antara
perekonomian dengan bisnis itu saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Antara makro dan mikro, tentunya memiliki ikatan yang cukup erat dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Perbedaan UMKM dan UKM terdiri
dari jumlah tenaga kerja, omset usaha, kekayaan bersih yang didapatkan,
modal usaha, pembinaan usaha.

8
DAFTAR PUSTAKA

Peranan Bisnis dan tanggung jawab sosial


https://www.kompasiana.com/diahnoviana/5f9ee85b8ede483ae01e3e43/peranan-
bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial
Pengertian bisnis, tujuan, fungsi, jenis dan manfaat yang diperoleh.
https://www.bola.com/ragam/read/4588305/pengertian-bisnis-tujuan-fungsi-jenis-
dan-manfaat-yang-diperoleh
Perbedaan Organization Profit dan Organization non profit.
https://www.simulasikredit.com/perbedaan-organisasi-non-profit-dengan-
organisasi-profit/
Pembangunan Ekonomi dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan.
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi-
dalam-konsep-pembangunan-berkelanjutan-68
5 Perbedaan UMKM dan UKM yang wajib anda ketahui
https://blog.investree.id/marketplace-lending/ini-5-perbedaan-ukm-dan-umkm-
yang-wajib-anda-ketahui/

Anda mungkin juga menyukai