Pengelolaan Produksi
KELOMPOK 1
OLEH :
Faktor – faktor mendirikan pabrik: (ini ceu sama aja ko sama yang paling atas
itu, cuman ini lebih detail nya)
Dekat dengan Pelanggan
Biaya distribusi dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan distribusi
akan meningkat seiring dengan jarak antara fasilitas produksi dengan
pelanggan.Semakin jauh jarak antara pabrik dengan pelanggan, semakin tinggi
pula biayadistribusinya
Dekat dengan Pemasok (Bahan mentah/Bahan pendukung)
Berdekatan dengan pemasok bahan mentah dan bahan-bahan
pendukungnyaakan menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi biaya
bahan mentah danbahan pendukung akibat tingginya biaya pengiriman
barang-barang tersebut.
Fasilitas TransportasiFasilitas
Transportasi merupakan salah satu pertimbangan penting
dalammenentukan lokasi produksi. Kecepatan transportasi menjamin pasokan
bahanmentah dan bahan pendukung produksi untuk perusahaan serta
pengirimanbarang jadi ke Pelanggan. Pemilihan Metode Transportasi seperti
lewat jalurdarat, laut dan udara sangat menentukan biaya produk (barang dan
jasa) yangakan dihasilkan.
Ketersediaan Infrastruktur
Infrastruktur yang lengkap seperti persediaan air, listrik dan
pengolahanlimbah akan sangat mendukung kegiatan produksi. Semakin
lengkapnyafasilitas infrastruktur, semakin baik untuk dijadikan lokasi fasilitas
produksi.
5. Buatlah Skema tahapan proses produksi Teh Cup di PT. Dharana Inti Boga?
Jawaban:
Secara umum proses produksi teh cup terdiri dari pengolahan air (water
treatment), persiapan bahan baku, pencapuran (mixing), pasteurisasi, filling
and sealing, cooling, dan packing.
Air
Bahan
Bahan baku Kemas
Pengolahan air
Formulasi Mixing
Pasteurisiasi
Cooling
Packing
Palleting
7. Tunjuk alasannya bahwa pilihan PT. Dharana Inti Boga untuk menerapkan
sistem Total Quality Manajemen (TQM) dalam pengelolaan produksi sudah
tepat?.
Jawaban:
PT. Dharana Inti Boga sudah memiliki toleransi tingkat kecacatan.
Toleransi tingkat kecacatan produk akhir maksimal 0,5%.
Pengolahan data produk cacat di PT. Dharana Inti Boga periode Bulan
Januari 2017 hingga Juni 2017 adalah diperoleh nilai Defect Per Million
Opportunity (DPMO) produk cacat teh cup pada Line 1 sebesar 8.525, artinya
terdapat 8.525 pcs teh cup yang cacat dalam setiap 1.000.000pcs teh cup yang
diproduksi, dan untuk Line 2 diperoleh nilai DPMO sebesar 856 pcs teh cup
yang cacat dalam setiap 1.000.000 pcs teh cup yang diproduksi. Line 1
maupun Line 2 masih perlu dilakukan perbaikan mutu terus-menerus sampai
menuju zero defect. Artinya PT. Dharana Inti Boga masih terus berusaha
untuk menuju zero defect.
Solusi yang dilakukan PT. Dharana Inti Boga untuk mengatasi kecacatan
setiap produknya adalah dengan menjaga dan merawat mesin produksi,
khususnya mesin heater, filler dan sealer agar tetap dalam kondisi prima dan
awet dalam memproduksi teh cup. Melakukan penggantian pada mesin secara
berkala, melakukan pemeriksaan pada mesin setiap awal dan akhir produksi.
Untuk cacat produk yang disebabkan oleh manusia atau operator, perusahaan
memberikan pelatihan berkala kepada karyawan baru dan karyawan lama,
melakukan kontrol terhadap kinerja karyawan serta melakukan penggantian
karyawan yang lelah dengan karyawan cadangan.
8. Berdasarkan pengalaman mesin di Line mana pada PT. Dharana Inti Boga
yang produktivitasnya lebih tinggi dengan mutu Teh Cup yang baik?.
Jawaban:
Produktivitasnya lebih tinggi pada mesin line 2 karena pada mesin line 2
digunakan untuk memproduksi produk jenis the menggunakan mesin
pasteurisasi jenis PHE (Plate Heat Exchanger), dimana pada mesin ini produk
dilewatkan pada plat-plat sehingga produk yang bisa dialirkan pada mesin ini
adalah yang berbentuk cair. Plat Heat Exchanger terdiri dari serangkaian pelat
baja anti karat tipis secara vertikal, yang dipasang dengan erat pada bingkai
logam. Pelat membentuk saluran parallel, dan cairan makanan dan media
panas (air panas atau uap) dipompa, biasanya dalam pola aliran arus balik.