Anda di halaman 1dari 3

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Masyarakat Industrial Agribisnis

Masyarakat industri adalah suatu masyarakat yang pola kehidupannya telah mengalami suatu
perubahan. Apakah perubahan dari segi agama, pekerjaan, maupun tingkatan sosialnya.
Masyarakat industri merupakan suatu rangkaian yang dijalankan oleh alat-alat dalam
kehidupannya dan manusia itu sendirilah yang menjalankan mesin-mesin tersebut.
Masyarakat industri juga merupakan sekelompok orang yang mempunyai keterlibatan dalam
kaitan teknologi, ekonomi, dan perusahaan di sentra- sentra produksi. Input industri terhadap
warga masyarakat membentuk sikap dan tingkah laku yang tercermin pada sikap dalam
bekerja. Oleh karena itu, masyarakat industri memiliki nilai-nilai tertentu yang membentuk
sikap dan tingkah laku mereka dalam bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan hidup mereka.
Dalam proses kehidupannya, mereka memiliki wawasan, sikap, mentalitas dan nilai-nilai
seperti penghargaan terhadap waktu, akurasi, produktivitas dan kewirausahaan.

Pembangunan Plasma PIR-Perunggasan (close house) merupakan salah satu peternakan ayam
andalan yang berada di Langkat, Binjai, Deli Serdang yang menjadi tempat
perkembangbiakkan/pembesaran bibit-bibit ayam dan sebagai kawasan industri yang berdiri
di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Bagaimanapun juga dengan adanya peternakan ini
akan membuka sejumlah arena sosial yang memungkinkan orang untuk bersosialisasi dan
berinteraksi. Saling tukar menukar pengalaman. Dengan demikian tak dapat di pungkiri lagi,
bahwa hal ini akan menyebabkan terjadinya berbagai perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat sekitar dengan adanya industri ini.

5.2 Aspek Pengadaaan Input (Input Factor Subsystem)

Aspek pengadaan input dari Plasma PIR-Perunggasan (close house) ini, yaitu dikirimnya
anak ayam berusia 0 hari (baru menetas) dari PT Karya Semangat Mandiri yang akan
dibesarkan. Kemudian, adanya input pakan yang juga dikirimkan oleh perusahaan yang sama
dengan beberapa seri yang disesuaikan pada kebutuhan dalam pembesaran ayam, seperti
booster 00 untuk ayam yang berusia mulai dari 0 hari dan H11 untuk ayam yang berusia lebih
dari 10 hari. Ketersediaan pakan ini rata-rata akan menghabiskan sekitar 40-50 sak pakan
untuk 8000 ayam.

Selanjutnya, tersedianya input berupa peralatan-peralatan yang digunakan selama


pembesaran ayam, yaitu tersedianya kipas blower untuk mengeluarkan suhu panas dan
penetralan udara dalam kandang ayam, apalagi kandang ayam disini adalah kandang ayam
close house dan juga terdapat mesin genset sebagai penunjang listrik pada kandang ayam
tersebut.

5.3 Aspek Produksi (Farming Factor Subsystem)

Pola pemeliharaan peternakan ayam potong di Plasma PIR-Perunggasan (close house) sudah
dilakukan secara intensif dengan masa pembesaran hingga panen adalah selama 35 hari.
Menurut Suprijatna, dkk (2005) pola pemeliharaan secara intensif adalah ayam dipelihara
secara terbatas dalam kandang, aktivitasnya dibatasi atau sangat terbatas di dalam kandang
dan semua kebutuhan ayamnya dipenuhi atau tergantung pada pengelola atau peternak.
Peternak Plasma PIR-Perunggasan (close house) juga tidak khawatir terhadap ketersediaan
kebutuhan selama pembesaran ayam karena semua kebutuhan mulai dari pakan, vitamin,
monitoring terhadap kesehatan ayam telah diberika oleh PT Karya Semangat Mandiri
sehingga peternak hanya melakukan pembesaran untuk memproduksi ayam dengan baik
sesuai ketentuan mutu ayam yang sudah ditetapkan. Keuntungan dari pola intensif adalah
ayam termonitoring dengan baik, pemberian pakan dan air minum serta vaksin mudah, ayam
sepenuhnya terawasi petugas kandang, kegiatan produksi mudah. Pemeliharaan secara
intensif cukup baik jika dibangding sistem pemeliharaan lain.

5.4 Aspek Pengolahan (Processing Factor Subsystem)

Salah satu aspek yang mempunyai kontribusi besar pada kualitas daging broiler adalah aspek
penanganan pasca panen setelah proses produksi yang telah dilakukan. Aspek-aspek tersebut
meliputi aspek pemberian obat-obatan sebelum pengangkutan, perlakuan pengepakan
(penangkapan dan kepadatan ternak dalam box), pengangkutan (waktu dan lama
pengangkutan), dan pemberian waktu istirahat sebelum pemotongan (Zulkifli, et al., 2009,
Zhang et al. 2009 dalam Tamzil et al, 2021).

Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah tingkah laku ayam yang cepat nervous dan
membutuhkan perlakuan khusus selama masa produksi dan pasca produksi. Bila tidak, akan
memunculkan rasa tidak aman dan mengganggu homeostasis dalam tubuh (Ewing et al, 1999:
Morberg, 2000 dalam Tamzil et al, 2021). Faktor pengangkutan merupakan tahapan yang
pendek, namun aktivitas ini sering menyebabkan kerugian yang cukup besar karena selama
pengangkutan ternak menderita stres (Zhang et al., 2009; Doktor and Poltowie, 2009; Tamzil
et al. 2019 dalam Tamzil et al, 2021). Kerugian dapat bersumber dari tingginya angka
kematian selama pengangkutan serta menurunnya kualitas daging karena pengaruh stres
(Barbut et al., 2008; Zhang et al., 2009; Doktor and Poltowiez, 2009; Jayaprakash et al., 2016
dalam Tamzil et al, 2021).

Oleh karena itu, ayam-ayam yang telah diproduksi dari Plasma PIR-Perunggasan (close
house) akan menerima pengecekan pada saat akan diambil oleh PT Karya Semangat Mandiri
untuk mengetahui kondisi ayam yang telah siap dipanen sudah memiliki standar mutu yang
telah sesuai atau belum. PT Karya Semangat Mandiri memberikan penyuluh yang akan
mendatangi Plasma PIR-Perunggasan (close house) untuk memberikan pemeriksaan dan
penanganan pada ayam-ayam yang telah dipanen dan siap untuk diangkut.

Referensi:

Apandi I. 2011. Dampak pembangunan industri PT. Kofuku Plastic Indonesia terhadap
perubahan sosial di masyarakat (studi penelitian di Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan,
Kabupaten Bekasi) [skripsi]. Bandung (ID): UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Asyri Z. 2003. Masyarakat industri: konsep dan bentuk pendidikan keluarga sejahtera. Al-
Fikra. 02(01): 99 – 109.

Simanjuntak MC. 2018. Analisis usaha ternak ayam broiler di peternakan ayam selama satu
kali masa produksi. Jurnal Fapertanak. 3(1): 60 – 81.

Tamzil MH. Jaya INS. Ichsan M. Haryani NKD. Nugroho P. 2021. Penanganan ayam broiler
sebelum dan sesudah pemotongan: studi pengolahan daging broiler di Kota Mataram dan
sekitarnya. Jurnal Peternakan. 18(1): 61 – 67.

Wowor S. 2012. Perubahan pola kehidupan masyarakat terhadap perkembangan industri.


Manado (ID): Universitas Sam Ratulangi. Tersedia di:
http://repo.unsrat.ac.id/582/1/Selvi_Wowor_5.pdf

Anda mungkin juga menyukai