Al Kahfi (09111002001) Ari Ejawinata Ginting (09111002003) Erlita Rolliza (09111002049) Pransiska Adela S (09111002019)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014
BUSINESS RULES 1. Alat / Tools Pembuat Tahu 1. Bak atau Drum untuk merendam kedelai 2. Panci atau Drum untuk memasak 3. Blender atau mesin penggiling kedelai 4. Kompor atau Tungku bakar 5. Kain atau Saringan tahu 6. Blabak atau Cetakan tahu 7. Ember atau Baskom Plastik Besar 8. Rak Bambu
2. Proses Pembuatan Tahu Pertama, Pemesanan Kacang Kedelai Pengiriman dilakukan oleh pemasok yang sudah ditetapkan oleh pemilik usaha setelah adanya pemesanan dan kesepakatan tertentu. Kedua, Persiapan Kacang Kedelai. Kacang kedelai ditampi untuk memilih biji kedelai yang besar. Kemudian, cucilah kacang kedelai tersebut, lalu rendam selama 6 jam dalam air besar. Setelah perendaman dirasa cukup, kacang kedelai dicuci kembali selama 1/2 jam. Kemudian, kacang kedelai dipecah dan disosoh dengan memakai mesin. Kemudian, kacang kedelai digiling sampai terlihat halus, menggunakan mesin pemecah kedelai. Pada proses inilah air susu kedelai mengalir ke dalam tong penampungan. Selanjutnya, rebuslah susu kedelai tersebut hingga mendidih dalam alat pemasak berukuran besar hingga mendidih sempurna agar kualitas tahu yang dihasilkan menjadi sempurna. Terdapat sub-proses dari proses Persiapan Kacang Kedelai : 1. Proses Pemilihan Kacang Kedelai Input : Kacang kedelai Output : Kedelai pilihan Mekanisme dan Kontrol : Pemilihan kacang kedelai dilakukan dengan menggunakan alat penampi. 2. Proses Pencucian Input : Kedelai pilihan, Kedelai hasil perendaman Output : Kedelai bersih pilihan, Kedelai bersih Mekanisme dan Kontrol : Pencucian dilakukan dua kali, dimana setelah pencucian pertama dilanjutkan dengan pencucian kedua yang dilakukan selama jam setelah adanya proses perendaman. 3. Proses Perendaman Input : Kedelai bersih pilihan Output : Kedelai hasil perendaman Mekanisme dan Kontrol : Perendaman kedelai dilakukan selama 6 jam serta direndam didalam air dengan volume yang besar. 4. Proses Penggilingan Kedelai Input : Kedelai bersih Output : Sari kedelai Mekanisme dan Kontrol : kacang kedelai digiling sampai terlihat halus, penggilingan ini dilakukan dnegan menggunakan mesin pemecah kedelai. 5. Proses Perebusan Sari Kedelai Input : Sari kedelai Output : Bubur kedelai Mekanisme dan Kontrol : Perebusan sari kedelai (susu kedelai) dilakukan di dalam alat pemasak berukuran besar sampai mendidih sempurna.
Ketiga, Pengolahan bubur Kedelai. Setelah mendidih, susu kedelai kemudian dipindahkan dari wajan ke dalam tong atau bak dengan memakai saringan kain mori kasar atau kain belacu telah diletakkan pada sangkar bambu. Untuk memastikan semua sari kedelai dalam susu tersaring secara sempurna, sebaiknya gunakan papan kayu yang diletakkan pada kain itu, kemudian seseorang naik di atasnya sambil menggoyang-goyangnya. Limbah sisa hasil penyaringan atau ampas tahu, bisa diperas kembali dengan menyiramkan air dingin, lakukan proses ini sampai susu kedelai tidak mengandung sari lagi. Lakukan penyaringan secara berulang sampi sari bubur sari kedelai habis agar didapatkan tahu yang maksimal. 1. Proses Penyaringan Bubur Kedelai Input : Bubur kedelai, Bubur kedelai hasil penyaringan ulang Output : Bubur kedelai hasil penyaringan, Sari bubur kedelai Mekanisme dan Kontrol : Penyaringan bubur kedelai dilakukan di dalam tong atau bak dengan memakai saringan kain mori kasar atau kain belacu yang telah diletakkan pada sangkar bambu. Untuk memastikan semua sari kedelai dalam susu tersaring secara sempurna, sebaiknya gunakan papan kayu yang diletakkan pada kain tersebut. 2. Proses Penampungan Ampas Input : Bubur kedelai hasil penyaringan, Air Output : Bubur kedelai hasil penyaringan ulang Mekanisme dan Kontrol : Proses penampungan ampas tahu, dilakukan agar bisa diperas kembali dengan penambahan air dingin, proses ini dilakukan sampai susu kedelai tidak mengandung sari lagi.
Keempat, Pengolahan Air hasil saringan Kedelai. Campurkan asam cuka ke dalam air hasil saringan kedelai yang tertampung dalam tong, agar air saringan kedelai tersebut terlihat menggumpal. Bagus juga ditambahkan air kelapa untuk menambah kualitas gumpalan tahu. 1. Proses Proses Pengolahan Sari Bubuk Kedelai Input : Sari bubur kedelai, Asam cuka, Air kelapa Output : Gumpalan tahu Mekanisme dan Kontrol : Pengolahan sari bubur kedelai ini dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan asam cuka dan air kelapa sehingga dihasilkan gumpalan tahu.
Kelima, Tahap akhir pembuatan tahu. Jika gumpalan tahu sudah mulai mengendap, segera tuangkan ke dalam alat pencetak tahu, kemudian alasi dengan kain belacu. Gumpalan dalam pecetak tahu tersebut selanjutnya dikempa selama sekitar 2 menit, hal ini berguna untuk memeras habis air yang masih tercampur dalam adonan tahu. Adonan tahu yang telah berbentuk kotak yang sudah mulai padat bisa dipotong-potong kecil sesuai ukuran yang diinginkan, dan produksi tahu pun telah selesai. 1. Proses Pengepresan Tahu Input : Gumpalan tahu Output : Gumpalan tahu tanpa air Mekanisme dan Kontrol : Proses pengepresan gumpalan tahu ini dilakukan dengan menggunakan mesin pengepres tahu sehingga bias didapatkan tahu dengan kadar air yang sudah rendah 2. Proses Pencetakan Tahu Input : Gumpalan tahu tanpa air Output : Tahu tercetak Mekanisme dan Kontrol : Proses pencetakan dilakukan di dalam alat pencetak tahu, kemudian alasi dengan kain belacu. Gumpalan dalam pecetak tahu tersebut selanjutnya dikempa selama sekitar 2 menit, hal ini berguna untuk memeras habis air yang masih tercampur dalam adonan tahu. 3. Proses Pemotongan Tahu Input : Tahu tercetak Output : Potongan tahu Mekanisme dan Kontrol : Proses pemotongan tahu dilakukan setelah tahu yang sudah berbentuk kotak dari hari pencetakan sudah mulai padat sehingga bisa dipotong-potong kecil sesuai ukuran yang diinginkan Keenam, Proses Penjualan Proses penjualan tahu, dilakukan kepada distributor-distributor terpilih yang sudah ditetapkan langsung oleh pemilik usaha.
Kontrol Produksi Air untuk proses produksi melimpah sehingga pekerja sangat boros dalam menggunakan air padahal untuk pengadaan air harus membayar ke PAM Banyak pipa air yang bocor dan tidak diberi kran sehingga banyak air yang tumpah (terbuang). Bahan bakar boros, kecenderungan ini disebabkan perilaku pekerja yang berlebihan memakai kayu bakar agar pekerjaan cepat selesai, dari desai tungku dan cerobong yang kurang memenuhi syarat. Sari kedelai terbuang dalam proses penggumpalan, Hal ini sering terjadi karena proses pengambilan sari kedelai,i dari bak pemasakan ke bak proses penggumpalan yang sembrono/sembarang sehingga sari kedelai tercecer di lantai atau tertinggal di alat pengambilnya. Ventilasi diruang produksi tidak memadai, sehingga asap dan debu tungku pembakaran tidak langsung keluar dari ruangan tempat produksi dan mengganggu kesehatan pekerja. Di siang hari ruang produksi cenderung gelap dan pekerja selalu menghidupkan lampu untuk penerangan sehingga boros biaya listrik. Kebanyakan pemilik Industri tahu rumah tangga tidak memiliki sanitasi khusus untuk membuang limbah sehingga limbah cair langsung dibuang di sungai dan pekarangan rumah. Tenaga kerja, bekerja hanya berdasar pengalaman tradisional sehingga sangat kurang dalam pengetahuan tentang kesehatan (higien), keselamatan kerja dan cara bekerja yang efisien (cenderung boros dalam pemakaian bahan, air, dan energi).