Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA LANJUTAN

NEJAL DYANTRA
2010061201141

DOSEN PENGAMPU:
Dr. AYU ESTEKA SARI, SE, MM

STIE-SAK
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SAKTI ALAM KERINCI
TAHUN 2023
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Nejal Dyantra


NPM : 2010061201141
No Hp : 082297653981
Alamat : Desa sungai liuk Kecamatan pesisir bukit
Objek Tugas Akhir : Usaha tahu sungai liuk
Nama Pemilik : Mardianis
Alamat Usaha : Desa sungai liuk Kecamatan pesisir bukit
Produk Yang Dihasilkan : Tahu

Dengan ini, saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat Tugas Akhir yang sama atau bukan hasil
dari Copy Paste.

Sungai liuk, 31 Januari 2023

Nejal Dyantra
2010061201141
BAB I
ANALISIS SITUASI UMKM
1.1 Pendahuluan
Tahu merupakan produk makanan berbahan baku kedelai yang sudah
dikenal sejak lama di Indonesia. Berbeda dengan tempe yang merupakan makanan
asli Indonesia, tahu merupakan produk makanan asal China. Di Indonesia, tahu
merupakan produk makanan yang dekat dengan masyarakat. Hampir semua
masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu mulai dari masyarakat kelas bawah,
menengah hingga masyarakat kelas atas.Tahu diolah menjadi berbagai produk
makanan khas seperti tahu bakso, siomay, tahu goreng, gado-gado dan aneka
camilan seperti keripik tahu dan lain-lain.
Tahu dibuat dari kacang kedelai dan dilakukan proses penggumpalan
(pengendapan), kualitas tahu sangat bervariasi karena perbedaan bahan
penggumpalan dan perbedaan proses pembuatan. Tahu diproduksi dengan
memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam.
Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan
serentak diseluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagaian besar air yang
semula tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap didalamnya.
Jambi merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menghasilkan tahu
putih, jumlah produksi tahu putih di Provinsi Jambi terbilang besar, sampai
dengan tahun 2017 jumlah unit usaha yang memproduksi tahu putih di Provinsi
Jambi sebanyak 639 dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.232 pekerja.
Muaro Jambi merupakan salah satu Kabupaten yang memproduksi tahu putih di
Provinsi Jambi.Unit usaha yang memproduksi tahu putih di Kabupaten Muaro
Jambi pada tahun 2017 adalah sebanyak 4 unit (Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jambi, 2018).
Salah satu industri tahu yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambiadalah
Industri Rumah Tangga (IRT) milik H. Suwondo, yang berdiri sejak tahun 1980
andengan jumlah karyawan 8 orang. Pabrik ini berkapasitas300 kg – 400 kg
perharinya, tahu yang dihasilkan didistribusikan ke beberapa pasar yang ada
diKota Jambi, seperti pasar Talang Banjar, pasar Kasang dan pasar Simpang
Pulai. Aktivitas produksi pada pabrik ini dilakukan setiap hari yang dimulai dari
jam 19.00 wib s/d selesai. Jumlah produksi pada pabrik ini tergantung dari jumlah
permintaan pasar. Permintaan pasar akanmeningkat pada saat tahun baru, hari
raya idul fitri dan idul adha, serta hari raya imlek. Produk utama yang dihasilkan
pada pabrik H. Suwondo berupa tahu putih. Namun, terkadang tahu yang
dihasilkan memiliki kualitas yang kurang baik, hal ini disebabkan oleh tekstur
tahu terlalu lembek ataupun terlalu keras sehingga akan mempengaruhi
penampakan fisik dari tahu tersebut. Bahan baku yang digunakan untuk proses
produksi ini bersumber dari beberapa distributor kedelai yang ada di Kota Jambi,
sehingga membuat kualitas dari kacang kedelai itupun berbeda-beda. Proses
produksi yang ada diIRTH. Suwondomasih memiliki kekurangan mulai dari tidak
memiliki SOP pada setiap bagian proses produksi dan para pekerja yang tidak
menggunakan perlengkapan kerja.
Pengendalian kualitas adalah sebuah aktivitas yang perlu dilakukan
sebelum proses produksi itu dilaksanakan, pada saat proses produksi, sampai
proses produksi selesai dengan menghasilkan produk akhir. Dengan adanya
pengendalian kualitas maka produk yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa
dapat sesuai dengan spesifikasi yang sudah kita rencanakan dan sesuai standar
yang ada.Dalam pengendalian kualitas juga dapat memperbaiki kualitas produk
yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan serta menjaga dan
mempertahankan kualitas barang atau jasa sehingga sesuai standar yang ada .
Metode yang mengatur atau membahas mengenai kualitas sesuai dengan
karakteristiknya.Metode pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik
terdapat pada Statistical Process Control (SPC) serta Statistical Quality Control
(SQC) dimana proses produksi dikendalikan kualitasnya mulai dari awal produksi,
pada saat proses produksi berlangsung sampai produk jadi. Sebelum
didistribusikan, produk yang telah diproduksi diinspeksi terlebih dahulu, dimana
produk yang baik dipisahkan dengan produk cacat sehingga produk yang dihasilkan jumlahnya
berkurang.
Latar belakang munculnya Statistical Processing Control karena adanya
perbedaan kualitas (quality dispersion) antara produk dengan type yang sama,
urutan proses yang sama, diproduksi pada mesin yang sama, operator dan kondisi
lingkungan yang sama, dan masalah ini selalu muncul pada perusahaan
manufacturing yang berproduksi dalam jumlah banyak (batch/mass production).
Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik bermanfaat pula mengawasi
tingkat efisiensi.

1.2 Analisis Wilayah Produk


Usaha Tahu sungai liuk merupakan industri yang lama sudah ada di Sungai liuk yang
diperkirakan sudah sejak tahun 2017. Karena pabrik satu satunya di desa sungai liuk yang
terkenal kualitasnya dan terjamin aman untuk di konsumsi.

1.3 Analisis Usaha


Salah satu Usaha yang menjadi studi kasus pada Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen
Operasional dan Inovasi adalah Usaha Tahu Sungai liuk. Pemilik dari Usaha Tahu Sungai
liuk ini adalah Ibu Mardianis. Usaha Tahu sungai liuk telah berdisi hampir 6 tahun dimana
usaha dari ibu Mardianis adalah dari tahun 2017. Alamat dari Usaha Tahu sungai liuk ini
adalah terletak di Desa Sungai liuk Kecamatan Pesisir bukit Kota Sungai Penuh. Usaha Tahu
sungai liuk memperkerjakan 4 orang pekerja (Febri hayadi,Yayan Suryadi,Rendi Saputra,
Muhammad Rijal ).

BAB II
ANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UMKM

2.1 Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Jumlah karyawan
4 Karyawan
2. Pembagian Tugas Karyawan
3 Orang Karyawan yg bekerja di pabrik pembuatan tahu Dan 1 Orang Karyawan di tugas
menjual ke pasar sungai penuh
3. Kompensasi Karyawan
Gaji Dan Bonus,Gaji karyawan Yaitu Rp.120.000/hari
4. Pendidikan/Skill Karyawan
Rata rata Karyawan yg Bekerja di Pabrik tahu sungai liuk Lulusan SMA

2.2 Analisis Manajemen Operasional


Berikut tahapan -tahapan Pembuatan Tahu sungai liuk :

1. Perendaman (Kacang Kedelai)

Kacang kedelai adalah bahan pilihan utama untuk pembuatan tahu.

Perendaman yang umum dilakukan berkisar antara 3-4 jam untuk kedelai impor dan 4-5 jam
untuk kedelai lokal. Biji kedelai yang telah direndam kemudian dibersihkan dengan
menghilangkan air rendaman beserta kotoran-kotoran yang umumnya mengapung diatas air.

Gambar 1 : bahan kacang kedelai


2. Proses penggilingan

Proses Selanjutnya penggilingan

Biji kedelai tersebut kemudian digiling menjadi bubur kedelai. Penggilingan bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel kedelai sehingga akan mempermudah ekstraksi protein kedalam
susu kedelai. Selama penggilingan dilakukan penambahan air dengan debit 1,8 liter per menit.

Gambar 2 : Press penggilingan


3. Prosses Pemasakan

Bubur kedelai yang diperoleh sebagai hasil penggilingan selanjutnya dimasukan ke


dalam bak masak dengan penambahan air lagi sehingga bubur kedelai menjadi encer. Bubur
kedelai ini kemudian dimasak. Dari pengamatan, setiap 10 kg kedelai kering akan
menghasilkan bubur masak sekitar 100-120 liter. Hal ini sesuai dengan keterangan yang
diberikan seorang pengrajin tahu yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan bubur
kedelai siap masak dari 10 kg kedelai kering harus ditambahkan 8 ember air.

Gambar 3: Proses Pemasakan


4. Penyaringan

Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk mendapatkan sari kedelai (susu
kedelai). Penyaringan yang umum dilakukan dengan meletakan bubur kedelai diatas kain
belacu (mori kasar) ataupun kain sifon yang sengaja dipasang diatas bak penampung.

Gambar 4: Proses penyaringan

5.Pencetakan Dan Pemotongan Tahu


Tahu yang akan dicetak sebelumnya dibungkus dengan kain belacu yang dipotong seg iempat
kecil-kecil.

Gambar 5: pencetakan dan pemotongan tahu

2.3 Analisis Manajemen Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Usaha


1. Product (Produk)
Usaha Tahu sungai liuk, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 6: Jenis Produk
2. Price (Harga)
Usaha tahu sungai liuk memiliki dua jenis ukuran yaitu ukuran besar dan kecil,harga
untuk ukuran besar 4 buah tahu kisaran Rp.5000 dan untuk ukuran kecil 6 buah tahu kisaran
Rp.5000.

3. Place (Distribusi)

Pada proses distribusi tahu di jual oleh mereka secara langsung di pabrik

4. Promotion (Promosi)

Belum ada nya promosi yang dilakukan oleh Usaha Tahu Sungai liuk
BAB III
HASIL FIELD RESEARCH (KUESIONER)

3.1 Indentitas Responden


Pada pembahasan ini ini membahas mengenai data dari identitas responden
(Pemilik usaha) yang ada dipertanyaan yang sudah dibagikan. Minimal responden adalah
3 orang dan maksimal tidak terbatas dari satu tempat usaha
1. IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Status Pendidikan
No Responden Kelamin Usia Pernikahan terakhir

40
1 Mardianis Perempuan Tahun a. Menikah SMA

27
2 Yayan Laki-Laki Tahun a. menikah SMA

26
3 Febri Laki-Laki Tahun a.Menikah SMA

2. IDENTITAS USAHA
No Identitas UMKM Keterangan
1 Nama UMKM Usaha Tahu Sungai Liuk
2 Alamat Usaha Desa Sungai Liuk Kecamatan Pesisir Bukit
3 Lama mendirikan Usaha < 10 Tahun
4 Usaha ini dirintis oleh Saya Sendiri,Sebagai Pendiri Usaha
5 Jenis Usaha UMKM Menengah
6 Laba Perbulan < Rp 50 Jt
Rata-Rata Laba Perbulan Diperkirakan sekitar Rp. 25.000.000,-
7 Jumlah Pekerja 5-10
8 Jenis Usaha Usaha Lainnya (Pembuatan Tahu)
Apakah Menggunakan Inovasi
pada Usaha UMKM yang
9 dijalankan Tidak
Apakah Usaha MKM ini sebagai
sumber utama dalam pendapatan
10 Keluarga/Rumah tangga Ya
Apakah Data dari Penelitian ini
11 bisa dipublikasikan Ya

3.2. Hasil dari Field Research


Buatkan hasil dari rekapitulasi jawaban responden dengan format :

1) Hasil Jawaban Responden


no responden pertanyaan
kinerja Organizational Human capital Intelectual Knowladge
capital capital manajemen
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8

1 mardianis 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4

2 yayan 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 febri 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

BAB IV
BAHAN PENDUKUNG
1) Foto – Foto di tempat lokasi
2) Hasil dari Scanner/Foto Kuesioner jawaban dari responden (Yang telah diisi)

Anda mungkin juga menyukai