Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI GULA KELAPA

DESA KALAK KECAMATAN DONOREJO PACITAN

Dosen Pengampu : Sri Wahyuni,S.KM,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Dwi Nugroho Ari Adityawan (020118A015)


2. Eva yulianingsih (020118A016)
3. Hesty Ningrum (020118A070)
4. Isnabela Wahyu Utami (020118A066)
5. Lydia Ovinne Tatengkeng (020118A027)
6. Marietha Nahomi (020118A028)
7. Putri Intan Lestari (020118A045)
8. Raras Sidoasih (020118A047)
9. Tri Widyaningsih (020118A067)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri Gula Kelapa Desa
Kalak Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini dapat terselesaikan dengan
baik tanpa kendala.

Salah satu maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Adapun penyusunan Laporan Kunjungan
Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan kunjungan Industri Gula
Kelapa, dan keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Kunjungan Home Industry ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua dalam
komoditas industry gula kelapa.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan Home


Industry masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, Khususnya
bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

Ungaran, 13 Januari 2020

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Diadakan Kegiatan Kunjungan Industri

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

1.3 Manfaat Kunjungan Industri

1.4 Lokasi Kunjungan Industri

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Profil Home Industri Gula Aren

2.2 Strategi Pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

3.3 Lampiran

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Diadakan Kegiatan Kunjungan Industri

Kunjungan Home Industry dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa


tentang dunia kerja. Mahasiswa ditunut untuk aktif menggali informasi tentang home
industri. Kunjungan home industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada
mahasiswa tentang dan proses produksi di bidang makanan. Mahasiswa harus
membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh ketika
dikelas.. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh
selama kunjungan industri tentang Home Industry gula kelapa.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

A. Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.


B. Memberi informasi tentang cara kerja home industri.
C. Mendorong siswa agar mempunyai rasa tanggung jawab dan kedisiplinan.
D. Membantu siswa melaksanakan program mata kuliah kewirausahaan.
E. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
F. Tidak hanya tahu teknik juga praktik dan cara pemasarannya.

1.3 Manfaat Kunjungan Industri

A. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat usaha
sendiri.
B. Dapat mengetahui tata tertib dan kedisiplinan yang tegas pada dunia kerja.
C. Melihat secara langsung cara kerja produksi.

1.4 Lokasi Kunjungan Industri

Desa kalak kecamatan donorejo, kabupaten pacitan, jawa timur.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Profil Home Industri Gula Kelapa

Desa Kalak merupakan salah satu desa di Kecamatan Donorojo yang telah
terjalin sinergitas koperasi dan BUMDES yaitu koperasi Himpulo dan BUMDES
Rejo Raharjo. Dasar pelaksanaan kesepakatan itu adalah menjalin sinergi dan
berbagi peran dalam memajukan potensi produk lokal desa kalak yang menjadi
salah satu unggulan. Adapun produk yang dikembangkan adalah gula semut dan
gula cetak yang merupakan hasil olahan dari gula kelapa. Memang yang menjadi
potensi desa kalak yaitu gula kelapa yang menjadi sumber pendapatan bagi para
pelaku umkm setempat. Sebagian dari mereka mengolah dan menjual produk
tersebut untuk memperoleh pendapatan setiap harinya.
Koperasi himpolo yang merupakan koperasi yang beranggotakan para ibu-ibu
rumah tangga yang juga sebagai pelaku umkm gula kelapa. Koperasi ini berdiri
pada tahun 2016 dengan nama Himpulo Karya Kita dan menjalankan operasional
kegiatannya pada usaha simpan pinjam. Mereka memproduksi gula kelapa menjadi
berbagai produk yang memiliki nilai jual dan sebagai penopang kebutuhan
seharihari. Peran yang dimiliki koperasi Himpulo yaitu mengelola dan memasarkan
produk gula kelapa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Untuk
mendukung kegiatan produksi gula kelapa yang dilakukan oleh anggotanya,
koperasi himpulo menampung produk anggota kemudian dikemas dan dipasarkan.
Produk gula kelapa yang sudah menjadi gula cetak dan gula kelapa dibeli oleh
koperasi himpulo dengan harga yang sesuai. Kemudian dikemas dengan kemasan
yang baik dan dipasarkan ke berbagai tempat.
Dalam menghasilkan kualitas produk yang bagus koperasi Himpulo juga
melakukan pengawasan dan pembinaan kepada anggota dalam memproduksi nira
sebagai bahan bahan dasar gula kelapa. Hal tersebut memberikan dampak ekonomi
yang cukup siginifikan terhadap pendapatan anggotanya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Koperasi Himpulo memiliki anggota koperasi sebanyak 38 orang dimana yang
menjadi produsen gula kelapa sejumlah 15 orang. Adapun masing-masing produsen
terbagi menjadi 28 orang produsen gula cetak dan 1 orang produsen gula semut
yang terlibat. Anggota koperasi yang memiliki pohon kelapa dalam memperoleh
nira sabagai bahan gula merah tidak dikerjakan sendiri namun menjalin kerjasama
dengan beberapa orang yang masih memiliki hubungan famili atau tetangganya.
Mereka menjalin kerjasama dengan tetangga atau yang masih berhubungan famili
untuk mengambil nira diatas pohon kelapa. Selain itu anggota koperasi yang
memproduksi gula kelapa memiliki komitmen yang baik untuk secara bersama-
sama memasarkan produknya ke koperasi dan pusat oleh-oleh.

2.2 Strategi Pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)

A. Product (Produk)
Dari sebagian penduduk disana adalah pengerajin gula kelapa. Gula kelapa
terdiri dari 2 jenis yaitu gula cetak dan gula semut. Awal pembuatan gula kelapa
dengan cara pengambilan nira yang kemudian direbus sekitar 2,5-3jam yang
kemudian diayak dan dikeringkan (untuk pembuatan gula semut) juga langsung
dicetak.

B. Price (Harga)

Harga gula kelapa masih menggunakan harga pasaran yang ada, karena masih
belum bisa memperhitungkan keuntungan dalam pembuatan gula cetak maupun
gula semut. Perkiraan harga gula semut 2 ons adalah 12 ribu rupiah sedangkan
gula cetak 12-13 ribu rupiah 1 kg nya.

C. Place (Tempat)

Tempat pembuatan gula kelapa masih dalam 1 rumah warga (rumah ketua).
Kemasan yang digunakan masih terbuat dari plastik biasa. Dan sudah ada
beberapa yang menggunakan botol dalam pengemasan gula tersebut (gula
semut).

D. Promotion (Promosi)

Pemasarannya masih menggunakan cara lama dan belum menggunakan sosial


media yang ada. Masih menjual dipasaran dan tempat oleh-oleh sekitar pacitan.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi


diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi
perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan
kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna
bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
Produksi yang dihasilkan Koperasi Himpulo berupa gula kelapa cetak
dan gula semut, dan pemasarannya masih dalam lingkup daerah serta belum
menggunakan media sosial.
Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu
ternyata sangatlah penting demi kelangsungan hidup.

3.2 Kritik

Belum mendapatkan solusi dalam mengatasi permasalahan hasil nira


atau penyimpanan nira sehingga pembuatan gula kelapa terhambat. Dan belum
menggunakan teknologi dalam pembuatan gula kelapa serta pemasaran produk
yang hanya dalam lingkup daerah tersebut.

3.3 Saran

Seharusnya dari setiap nira yang telah diperoleh tiap harinya disimpan
dapat disimpan, agar tidak terjadinya kelangkaan nira dalam pembuatan gula
kelapa. Perlunya menggunakan teknologi agar produksinya dapat efisien serta
pemasaran produk diharapkan dapat lebih luas yaitu mencangkup luar daerah
seperti antar kota hingga antar provinsi guna memajukan home industry
tersebut.

3.3 Lampiran
Proses Pembuatan Gula Cetak

Proses Pembuatan Gula Semut

Anda mungkin juga menyukai