Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A) Latar belakang

Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peranan penting didalam


pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja di
Indonesia yang hidup dan bekerja dalam sektor pertanian. Salah satu usaha
masyarakat dibidang agribisnis adalah usaha pemanfaatan dan pengolahan air kelapa.
Sekarang air kelapa telah dikembangkan sebagai produk industri sehingga
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan dan pengolahan air kelapa dapat
menghasilkan produk minuman baru yaitu Nata de Coco. Nata de Coco adalah
minuman ringan yang dihasilkan dari proses fermentasi air kelapa oleh bekteri
Acetobacter xylium. Produk Nata de Coco mengandung banyak serat sehingga
mutunya baik untuk kesehatan tubuh manusia. Proses pambuatan Nata de Coco tidak
terlalu sulit hanya dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan peralatan
yang sederhana. 

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan saya untuk mendirikan dan
mengembangkan usaha ini adalah karena melihat banyaknya petani kelapa yang
tidak memanfaatkan limbah air kelapa saat mereka melakukan proses pembelahan
biji kelapa yang kemudian dijadikan produk setengah jadi (kopra). Air kelapa
dibiarkan dibiarkan terbuang begitu saja, tanpa memikirkan bahwa air kelapa
memiliki nilai ekonomis yang tinggi bila dilakukan proses pengolahan selanjutnya.
Selain itu, faktor yang menjadi pendorong untuk mendirikan dan mengembangkan
bisnis ini karena saya pernah menyelesaikan studi di bidang teknologi pengolahan
hasil pertanian di SMKN 1 Dampal Selatan Kab. Toli-toli dan pernah melakukan
percobaan atau praktek membuat produk nata de coco dengan memanfaatkan limbah
air kelapa yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh petani kelapa.
BAB II

PEMBAHASAN BISNIS PLAN

A. Ringkasan eksekutif

Nama perusahaan : Usaha Nata De Coco “AS-SYIFA”

Alamat : Jl.Trans Sulawesi, desa soni kec. Dampal selatan, kab. Toli-
toli

No. Hp : 082293117475

a) Uraian siangkat perusahaan

Perusahaan UD. NATA AS-ASYIFA di dirikan oleh Mohammad Fatwa pada 27


juli 2022. Perusahaan ini bergerak dibidang agribisnis yaitu pemanfaatan dan
pengolahan limbah hasil pertanian (air kelapa) menjadi suatu produk yang memiliki
nilai ekonomis yang terbilang cukup tinggi.

b) Uraian singkat tentang produk (nata de coco)

Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan
bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang
artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal
terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan
yang semakin lama akan semakin tebal. Nata De Coco merupakan jenis komponen
minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air
kelapa melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang
selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. Produk Nata de Coco mengandung banyak
serat sehingga mutunya baik untuk kesehatan tubuh manusia. Proses pambuatan Nata
de Coco tidak terlalu sulit hanya dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh
dan peralatan yang sederhana. 
Proses pembuatan nata de coco di perusahaan ini terdiri dari tahapan proses
penyaringan, perebusan air kelapa, penempatan dalam wadah fermentasi,
pendinginan, penambahan starter, fermentasi (pemeraman), pemanenan, pembersihan
permukaan atas lembaran nata, pemotongan, perebusan, nata dan pengemasan.
c) Uraian singkat pasar nata de coco
Peluang pasar nata de coco masih sangat luas. Dan ini menjadi peluang bagi
perusahaan ini untuk memasarkan produknya ke berbagai daerah hingga memperoleh
jumalah omset yang besar. Dan Prospek ekspor nata masih terbuka lebar. Terutama
apabila kita mampu bersaing memasuki pasar ekspor ke Jepang, sebagai negara
pengimpor nata terbesar. Penggunaan nata di Jepang sebanyak 80% adalah untuk
industri elektronik. Tentu nilai konsumsinya bertambah, sebab tidak hanya
dikonsumsi sebagai makanan.
d) Uraian singkat mengenai pengalaman manajemen dan pengalaman teknis orang-
orang yang ada didalam perusahaan.
Sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan ini terbilang cukup
memenuhi standar dalam hal manajemen dan pengalaman teknis pembuatan produk
nata de coco. Karena salah satu yang menjadi persyaratan untuk masuk bekerja di
bidang produksi pada proses perekrutan karyawan di perusahaan ini adalah memiliki
pengalaman tentang produk dan pernah menyelesaikan studi di bidang pengolahan
hasil pertanian baik di jejang SMK maupun jenjang kuliah. Karena untuk membuat
produk nata de coco di butuhkan keahlian dan kedisiplinan kerja dalam proses
produksinya.

B. Visi dan Misi perushaaan


a) Visi : “Menjadi perusahaan yang mampu menguasai industri makanan dan
minuman”
b) Misi : 1) Memberi manfaat kepada masyarakat
2) mensejahtrakan kehidupan karyawan
3) mensejahtrakan kehidupan masyarakat sekitar khususnya, bangsa
dan negara umumnya.

Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan limbah air kelapa dibiarkan terbuang
begitu saja dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, menjadi suatu produk
yang dinilai menjadi salah satu produk yang memiliki nalai ekonomis yang cukup
tinggi (nata de coco).

Keunggulan bersaing yang terus bertahan adalah kemampuan suatu organisasi


untuk belajar lebih cepat dari pada pesaingnya. Dalam sebuah lembaga, kemampuan
masing-masing anggota atau organisasi dapat membantu perkembangan perusahaan.
Dan anggota yang mampu bergerak cepat menanggapi dan mengatasi masalah dan
segera menemukan solusinya maka perusahaan tersebut akan berkembang dengan
baik dan mampu bertahan dari pesaingnya.

Niali-nilai dan prinsip yang ada dalam perusahaan ini adalah perusahaan ini tetap
mempertahankan dan mengutamakan kualitas produk yang kini masih di minati oleh
konsumen dan tetap menjaga citra perusahaan hingga pelanggan atau konsumen tetap
memiliki loyalitas terhadap perusahaan ini.

Keunggulan kompetitif dari perusahaan ini adalah tetap mengutamakan kualitas


dari produk, kebersihan, serta cita rasa dari produk yang selama ini diminati oleh
konsumen. perusahaan ini sudah dikenal luas, bukan hanya di sekitar daerah tersebut,
tetapi hasil produksi perusahaan ini didistribusikan ke beberapa daerah di Sulawesi
tengah utamanya di kabupaten toli-toli, dan perusahaan ini akan lebih memperluas
target pasarnya ke berbagai daerah lain hingga dapat menembus pasar global.
perusahaan ini menawarkan harga produk yang terbilang cukup murah di banding
produk-produk nata de coco yang berasal dari luar daerah yang dimana produk dari
perusahaan ini mampu bersaing dengan produk-produk dari perusahaan lain.
C. Profil bisnis dan industri
a) Profil perusahaan
1. Nama                      : Usaha Nata De Coco “AS-SYIFA”
2. Alamat                    : Jl. Junaid no.3 Desa Soni Kec. Dampal Selatan
Kab. Toli-toli Sulawesi tengah.
3. No. Hp             : 0822 9311 7475
4. Bidang usaha          : Produksi Nata De Coco
Usaha yang dilakukan oleh Nata De Coco “AS-SYIFA” adalah pembuatan/
produksi Nata De Coco dalam bentuk agar-agar atau jel dari olahan air kelapa
yang difermentasikan. Usaha produksi ini dalam bentuk lembaran yang memiliki
kualitas yang sama dengan masing-masing tebal 1,2 cm berat kurang lebih 1 kg
dan memiliki kekenyalan yang tinggi.
5. Badan usaha            : Perorangan
6. Tanggal berdiri        : 27 Juli 2022

b) Analisis industri

Peluang usaha untuk berbisnis nata de coco masih terbuka lebar dan dapat
dijadikan lahan bisnis yang memberikan keuntungan menggiurkan, permintaan pasar
untuk nata de coco juga semakin meningkat apalagi di bulan romadhan seperti saat ini
dan hari lebaran permintaan nata de coco bisa menjolak tiga kali lipat dari kebutuhan
rutin hari biasa sehingga harga jual di pasar pun sering naik hingga 50% dari harga
biasa. Dan usaha nata de coco merupakan jenis usaha jasa yang telah menciptakan
banyak jutawan baru berkat usaha nata de coco dengan semua kelebihan usaha nata
de coco, tidak heran bila banyak pelaku usaha baru yang banyak berminat untuk
memulai usaha nata de coco.
Tingkat pertumbuhan perusahaan ini terbilang cukup cepat karena ditandai dengan
pendistribusian produk yang dulunya hanya di daerah tertentu saja yang ada di
Sulawesi tengah, tapi perusahaan ini sekarang melakukan pendistrbusian produk
keluar daerah untuk lebih memperluas pangsa pasarnya.

Konsumen umumnya menginginkan produk nata de coco yang berwarna putih,


kenyal atau tidak keras dan di oalh menjadi minuman yang beraneka rasa. Keinginan
konsumen terhadap produk secara umum dipengaruhi oleh kebiasaan, gaya hidup,
faktor psikologis, asal daerah, karakteristik etnik, iklan dan harga produk.

c) Aspek operasional (produksi)


Usaha yang dilakukan oleh kelompok usaha bersama Nata De Coco “AS-SYIFA”
adalah pembuatan Nata De Coco dalam bentuk agar-agar atau jel dari olahan air
kelapa yang difermentasikan. Usaha produksi ini dalam bentuk lembaran yang
memiliki kualitas yang sama dengan masing-masing tebal 1,2 cm berat kurang lebih 1
kg dan memiliki kekenyalan yang tinggi.
Lembaran-lembaran Nata De Coco yang telah jadi dimasukkan kedalam bak-bak
penampungan atau dalam tong, menunggu pengangkutan oleh pihak pengepul
(distributor) Dan ada pula yang di simpan dalam wadah untuk dilakukan proses
pemotongan jika ingin di olah menjadi produk minuman. Dalam kurun waktu 7-10
hari produsen harus menunggu waktupanen atau terbentuknya lembaran Nata De
Coco.
Perusahaan ini memiliki 3.000 nampan sehingga dalam satu minggu memperoleh
hasil produksi kurang lebih 2.700 kg. Harga per kilogram adalah Rp. 1.500 bentuk
sempurna dan mempunyai mempunyai tingkat kekenyalan yang tinggi dan tebal.
d) Pemasaran
Kalau kita lihat untuk 3.000 nampan rata-rata perusahaan kami baru bisa
menghasilkan 2.700 kg per minggu, sementara permintaan distributor lokal per
minggu 5-8 ton. Seandainya bisa memenuhi permintaan itu semua, maka masih
sangat terbuka untuk menjual dengan meningkatkan produksi dan sangat terbuka bagi
para produsen-produsen baru. Bisa dikatakan disini usaha Nata De Coco masih
sangat-sangat menjanjikan untuk dikerjakan dan ditingkatkan produksinya.
Dari kesemuanya tadi, baru kita lihat dari satu sisi peluang kita produksi dengan
menjual dalam bentuk lembaran namun masih ada satu sisi yang belum tergarap yaitu
menjual dalam bentuk potongan dalam kemasan kecil dan minuman siap saji dalam
kemasan plastik atau pun cup.
e) Sumber daya manusia
Meningkatkan pengelolaan usaha Nata De Coco ini, harus diimbangi dengan
meningkatknya ketrampilan dan pengetahuan para produsen pemilik usaha dan para
karyawan atau pekerja melalui pelatihan uji coba. Peningkatan ketrampilan dapat
berbentuk penekanan kegagalan sampai 0%. Perlunya pelatihan khusus untuk
pengelolaan Nata De Coco dalam bentuk minuman dan makanan siap santap dalam
kemasan, serta pengetahuan ketrampilan penjualan dan pemasaran hasil produksi.
D. Strategi bisnis
Setiap perusahaan tentu mengiginkan citra yang baik dan memiliki posisi teratas
dalam suatu persingan. Berikut analisis SWOT yang dapat di miliki oleh usaha nata
de coco ini adalah :
a) Strenghts (kekuatan/keunggulan)
Strengths ( Kekuatan/Keunggulan) Nata De Coco bisa diolah tidak hanya dari
kelapa tetapi juga dari berbagai jenis bahan yang mengandung gula, protein dan
mineral. Namun diantara beberapa jenis bahan yang dapat digunakan air kelapa
merupakan bahan yang paling ekonomis, mengingat air kelapa hanya bersifat sebagai
limbah dari buah kelapa dan harganya pun murah serta mudah sekali untuk
mendapatkannya. Proses pembuatan Nata De Coco juga pun mudah dan tidak
membutuhkan teknologi tinggi, bahkan bisa dijadikan sebagai usaha home industry
dan bisa dilakukan dengan manajemen usaha yang sederhana, modal usahanya pun
cukup minim serta Nata De Coco juga memungkinkan untuk dapat dijadikan sebagai
komoditas ekspor non migas.
b) Weakness (kelemahan/kekurangan)
Dalam proses pembuata produk nata de coco sangat rawan akan terjadinya
kegagalan produk.
c) Oppoutunity (peluang)
Produk ini ditujukan pada semua golongan dan tingkat umur sehingga konsumen
produkini adalah seluruh lapisan masyarakat dikarenakan produk ini memiliki banyak
manfaat untukkesehatan. Peluang usaha untuk berbisnis Nata De Coco dapat
dijadikan lahan bisnis yangmemberikan keuntungan menggiurkan, permintaan pasar
untuk Nata De Coco juga semakinmeningkat apalagi di bulan Ramadhan dan Hari
Raya permintaan Nata De Coco bisa melonjaktiga kali lipat dari kebutuhan rutin hari
biasa sehingga harga jual di pasar pun sering naik hingga50% dari harga biasa.
d) Threats (Ancaman)
 Adanya produk lain yang lebih menarik
 Pengaruh pergantian musim
 Varian rasa produk makanan lain yang lebih berwarna / Masuknya produk
olahan sejenis (produk substitusi)
 Adanya pesaing baru yang masuk
 Persaingan harga antar produsen dalam pemberian harga
Strategi kompetitif pada usaha ini adalah :
1) Strategi differensiasi dengan cara menjual produk hasil produksi dalam bentuk
lembaran nata. Selain itu produk ini juga diolah menjadi produk minuman dengan
berbagai varian rasa seperti manga, jeruk, strawberry dan lai-lain.
2) Selain strategi differensiasi perusahaan ini juga menerapkan strategi fokus, yakni
fokus pada produk dan kepercayaan pelanggan. Sehingga produk yang di tawarkan
tetap laku terjual di pasaran.
E. Produk dan jasa perusahaan
a) Ciri-ciri produk atau jasa
 Warna
Standar nata de coco yang baik dan telah diawetkan menurut NACIDA
(national challenge industry development authority) adalah berbentu gelatin,
warna putih, struktur kuat dan tidak mudah hancur, penampakan mengkilap dan
tidak mudah lengket, permukaan lembut.
 Aroma
Nata de coco mempunyai aroma yang asam karena hasil dari proses
fermentasi didalamnya, dan pada saat proses produksi menggunakan asam asetat
sebagai pengatur Ph itu sendiri.
 Kekenyalan
Tingkat kekenyalan merupakan suatu kondisi dimana kita merasakan bahwa
produk itu lembek dan tidak hancur. Permukaan nata rata dan dan halus. Apabila
hasil tersbut permukaannya ada yang berlubang, maka itu dimungkinkan
diakibatkan oleh baki atau yadah yang tidak steril.
b) Manfaat untuk pelanggan
 Kandungan gizi

Seperti yang kita ketahui, kandungan air kelapa terdiri atas karbohidrat,


potassium, protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B kompleks,
riboflavin serta nutrisi lainnya. Selama proses mendidihkan air kelapa dan
pengeraman, banyak nutrisi yang hilang. Karena itu nilai gizi yang terkandung
dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai asupan nutrisi bagi tubuh. Banyak
produsen nata de coco yang pada kahirnya melakukan fortifikasi pangan yaitu
dengan menambahkan satu atau lebih zat gizi (nutrien) kepangan ke dalam suatu
produk yang akan dikonsumsi.

 Diet dan Sembelit


Karena kaya akan serat, nata de coco baik untuk melancarkan pencernaan.
Salah satunya untuk melancarkan pembuangan feses tubuh dan mencegah sembelit
(konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya kandungan gizi, nata de coco aman
dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan sedang melakukan diet randah
kalori guna menurunkan berat badan berlebih. 
c) Keunikan
Keunikan dari bisnis ini adalah tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak.
Bahan dasar dari produk nata de coco inipun mudah untuk dicari. Keuntungan
dalam bisnis nata de coco tidaklah terlalu besar, tetapi usaha ini cukup membantu
dalam hal membuka lapangan pekerjaan.
d) Uraian mengenai proses produksi
 Bahan baku
Bahan baku dari produk nata de coco ini adalah limbah air kelapa yang di
peroleh dari petani kelapa yang mengolah biji kelapa tanpa memanfaatkan air
kelapa tersebut.
 Biaya
Pada proses produksi produk nata de coco ini membutuhkan bahan baku
sebanyak 3.600 liter air kelapa dengan perolehan harga dari petani sebesar Rp.
150/liter. Jadi total biaya bahan baku sebanyak 3600 liter x Rp.150 = Rp.
540.000

Penawaran produk dimasa yang akan datang terbilang cukup baik karena melihat
permintaan akan produk ini semakin hari semakin meningkat. Dan permintaan akan
produk ini lebih signifikan pada hari raya telah tiba, misalnya pada bulan Ramadan,
hari raya idul fitri dan lain-lain.
F. Strategi pemasaran
a) Target pasar
Sasaran atau terget pasar kami adalah daerah sekitar produksi lalu dari
kalangan remaja, mahasiswa, ibu rumah tangga, penjual minuman dingin, dari
berbagai kalangan lalu menyebar keseluruh masyarakat indonesia.
b) Karakteristik lain pelanggan yang penting
1. Siapakah pembeli potensial produk
Konsumen potensial yang membeli produk Nata De Coco adalah para
pedagang Es buah atau para penjaja minuman yang biasanya menawarkan
berbagai macam varian minuman.
2. Seberapa besar kemampuan belinya.
Kemampuan beli dari para distributor tergantung dari permintaan konsumen,
dalam arti  distributor menyesuaikan akan permintaan para konsumen. Nata De
Coco adalah produk yang memiliki daya beli yang besar karena Nata De Coco
banyak diminati oleh para konsumen.
c) Motifasi pelanggan untuk membeli
Motifasi konsumen membeli produk Nata De Coco adalah sebagai bahan baku
dalam usaha mereka. Selain itu Nata De Coco merupakan pelengkap minuman
yang mempunyai banyak serat, yang dapat meningkatkan kesehatan para
konsumen.
d) Ukuran dan tren pasar
Pemasaran dari produk nata de coco ini terbilang sudah cukup luas karena
selain di pasarkan di area sekitar/lingkungan produksi, produk nata de coco ini
juga di jual ke berbagai daerah yang ada di Sulawesi tengah hingga ke daerah-
daerah lain di luar Sulawesi tengah.
Ukuran pasar dari produk ini semakin hari semakin membesar karena melihat
jumlah permintaan akan produk ini semakin meningkat seperti pada bulan ini
(Ramadhan) permintaan akan produk ini terus meningkat hingga 50% dari hasil
produksi sebelumnya.
e) Periklanan dan promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Promosi pada prduk
nata de coco ini dilakukan dengan cara menyebarkan brosur, membuka stand,
membuat beberapa jenis minuman yang disebar di beberapa warung. selain itu
promosi di media sosial lewat blogger, facebook, twitter, dan sebagainya.  
f) Penetapan harga
 Struktur biaya
 Biaya tetap

No Uraian Volume Harga Jumlah


1 Nampan 3.000 X 3.500 = 10.500.000
2 Panci rebus 100 liter 3 X 250.000 = 750.000
3 Tong tampungan 220 L 15 X 125.000 = 1.875.000
4 Tong tampungan 150 L 5 X 85.000 = 425.000
5 Jirigen 30 L 15 X 25.000 = 375.000
6 Botol 350 X 300 = 105.000
7 Tangki Minyak 30 L 1 X 250.000 = 250.000
8 Kompor 2 X 150.000 = 300.000
9 Karet ban / tali nampan 1000 X 50 = 50.000
10 Saringan 2 X 30.000 = 60.000
11 Kain Saring 70 X 2500 = 175.000
12 Rak kapasitas 400 3 X 300.000 = 900.000
13 Torong 2 X 5.000 = 10.000
14 Ember tenteng 20 L 5 X 30.000 = 150.000
15 Ember cuci Loyang 3 X 25.000 = 75.000
16 Ciduk tuang 2 X 10.000 = 20.000
17 Gelas ukur plastik 1 L 2 X 15.000 = 30.000
18 Sikat botol 2 X 5.500 = 11.000
                                                                    Total 16.061.000

 Biaya tidak tetap (biaya produksi)

No Uraian Volume Harga Jumlah


1 Air kelapa 3.600 L X 150 = 540.000
2 Cuka 6L X 16.000 = 96.000
3 Za 45 kg X 1.500 = 67.500
4 Gula Pasir 50 kg X 11.500 = 575.000
5 Koran 45 kg X 1.500 = 67.500
6 Karet Gelang 3 bks X 5.000 = 15.000
7 Sabun cuci 3 bks X 10.000 = 30.000
8 Sodium metabisolfit 3 kg X 7.000 = 21.000
9 Tenaga kerja (borong) 2 orang X 350.000 700.000
                                                                    Total 2.112.000
 Pemasaran
Pemasaran atau penjualan dilakukan berdasar permintaan dari distributor lokal
seperti : CV. Surya terbit diujung timur, PT. tanjung, PT. Panen rejeki, CV Sumber
air, dll. yang per minggunya membutuhkan 5-8 ton. Selain itu penjualan ditujukan
kepada para pedagang-pedagang minuman maupun makanan yang menggunakan
bahan baku Nata De Coco. Harga jual tiap kilo gram atau tiap lembar Nata De Coco
adalah Rp. 1.500.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Nata De Coco adalah memanfaatkan
limbah air kelapa yang tadinya air kelapa tersebut hanya dibuang. Diantaranya adalah
air kelapa dari pembuatan kopra yang di kumpulkan oleh petani kelapa saat
melakukan proses pembelahan biji kelapa dan di dapatkan dengan harga Rp.150 per
liter.
Biaya produksi total yang diperlukan untuk produksi 3.000 nampan Nata De Coco
adalah Rp. 2.112.000.
Dari perhitungan di atas dapat dihitung keuntungan untuk produksi Nata De Coco
yaitu :
Laba = Hasil penjualan - Biaya produksi
(2.700 x Rp. 1.500) - (Rp. 2.112.000) = Rp. 1. 938.000
 Citra yang diinginkan dipasaran
Tentunya semua perusahaan menginginkan citra yang baik dalam pasar. Karena
citra produk atau perusahaan menjadi suatu pertimbangan konsumen dalam
membeli suatu produk yang mereka inginkan.
 Perbandingan harga terhadap harga-harga pesaing
Dalam penetapan harga produk ini tentunya memliki perbandingan dengan harga
yang ditawarkan oleh pesaing. Harga yang di tawarkan pada produk ini hanya
1.500/ kg sementara pesaing lain menjual produknya dalam bentuk kemasan seharga
5.000/500 gram.
g) Strategi distribusi
 Saluran distribusi yang digunakan
Saluran distribusi yang perusahaan ini lakukan yaitu :
1) Pergudangan
Gudang merupakan sarana yang terpenting didalam perusahaan, karena
perusahaan tidak langsung mendistribusikan langsung kepada para pelanggan
setelah produk diproduksi. Penggunaan penggudangan yang tepat dapat membantu
mencapai tingkat pelayanan konsumen yang diinginkan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan setiap saat.
2) Transportasi
Transportasi merupakan suatu aktivitas yang dapat mempengaruhi kelancaran
penyaluran produk ke tangan konsumen. Didalam pemilihan alat angkut juga akan
berpengaruh terhadap penetapan harga barang, waktu pengiriman, sampai kondisi
barang sampai ke tujuan. Dalam proses distribusi ini perusahaan menggunakan
sarana transportasi mobil box, mobil pick up L 300, colt diesel roda 6, dan puso.
3) Pelayanan
Selain adanya kegiatan penggudangan dan terasportasi, kelancaran suatu
perusahaan didalam mendistribusikan produknya juga ditentukan oleh pelayanan
yang diberikan baik dari segi pelayanan penjualan produk ataupun perilaku penyalur
terhadap konsumen.
G. Lokasi dan tata letak
a) Lokasi
 Analisis demogafis antara lokasi dan profil pelanggan sasaran.
Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal
tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan.
Data dalam demografi pemasaran dapat terdiri dari usia, ras, jenis kelamin,
pekerjaan, pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan,
dan tingkat pendidikan.
 Kebutuhan dan pasokan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga kerja pada perusahaan ini sebayak 5 orang untuk ditempatkan
di bangian produksi.

 Tingkat upah

Tingkat upah yang di berikan kepada tenaga kerja bagian produksi adalah Rp.
350/ minggu diluar kompensasi dan tunjangan. yang dimana karyawan bekerja di
perusahaan selama 6 hari diluar hari minggu.

b) Tata letak
 Persyaratan dan ukuran
Unit usaha nata membutuhkan ruangan yang cukup luas. Ruangan itu digu-nakan
untuk kantor, tempat bahan baku dan bahan pembantu, tempat pengolahan produk,
dan alat - alat penyimpanan air bersih, serta ruang ganti dan toilet.
 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Unit usaha nata perlu dilengkapi dengan sarana penanganan limbah. Untuk
limbah padat perlu dibangun bak yang kuat dan kedap air dan mempu-nyai tutup.
Khusus untuk penanganan limbah cair, perlu dibangun kolam pe-nampung yang
cukup jauh dari ruang pengolahan. Limbah cair tersebut dialir-kan melalui saluran
yang tertutup.
Air limbah sisa industri nata de coco masih mengandung nutrien yang kompleks,
air limbah tersebut apabila dibuang langsung ke lingkungan dapat menyebabkan
pencemaran karena terjadinya peruraian/perombakan bahan-bahan organik yang
terkandung didalamnya
 masalah ergonomi
masalah ergonomi dalam perusahaan ini adalah masih kurangnya tenaga kerja
sehingga menimbulkan kelelahan pada pekerja yang ada akibat terlalu lebarnya
jarak antar tools di ruang kerja, waktu yang terbuang semakin banyak, dan secara
otomatis mengurangi produktivitas. 
 Rencana tata letak
Perencanaan tata letak merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas yang berpengaruh terhadap efisiensi kegiatan produksi. Tata letak ini
dirancang dengan memperhatikan jenis produk, proses, sumber daya manusia, dan
lokasi. Tata letak yang efisien akan membawa berbagai keuntungan, diantaranya
pemakaian ruangan yang optimal, memberikan ruang gerak yang memadai untuk
beraktivitas, memperlancar aliran material, serta meminimalisir kegiatan
pemindahan bahan.
Dalam pembuatan nata de coco, kebutuhan ruangan produksi meliputi ruang
penyimpanan bahan baku, ruang pencucian dan pemotongan, ruang perebusan,
ruang fermentasi, ruang sortasi, ruang packaging, gudang, dan toilet.
H. Analisis pesaing
a) Pesaing yang ada
Ada beberapa produk pesaing dari luar yang memasuki pasar di sekitar
lingkungan produksi tetapi konsumen masih cenderung memilih produk yang
perusahaan kami tawarkan karena disamping harga produk perusahaan ini lebih
rendah dari produk pesaing juga ada kualitas produk yang menjadi pertimbangan
konsumen untuk memilih menggunakan produk perusahaan ini dibanding produk
pesaing.
Kelebihan produk pesaing dibanding produk perusahaan ini adalah dari segi
kemasan. Kemasan pada produk pesaing lebih menarik dibanding kemasan yang
buat dan menjadi suatu bahan antisipasi akan berpindahnya konsumen ke produk
pesain. Dan perusahaan kami terus berinovasi menciptakan kemasan yang bisa
bersaing dengan produk pesaing.
Adapun kelemahan dari produk pesaing dibanding produk kami adalah dari segi
harga. Harga produk pesaing lebih tinggi dibanding harga produk yang perusahaan
kami tawarkan karena biaya produksi pesaing lebih tinggi dibanding perusahaan
kami yang di akibatkan oleh perolehan harga bahan baku yang berbeda.
Dampak dari masuknya perusahaan ini bila masuknya perusahaan lain kedalam
segmen pasar yang telah di tentukan tidak terlalu signifikan karena perusahaan terus
berinovasi dan menciptakan kreasi produk baru dan tetap menjaga kepercayaan
merek oleh konsumen.

I. Uraian tim manajemen


 Manajer dan karyawan kunci
Manajer dan karyawan kunci pada perusahaan ini membutuhkan pendidikan
formal dan melihat dari segi kemampuan, pengalaman, keterampilan dan jiwa
kepemimpinan yang ada pada orang tersebut. Manajer dan karyawan kunci pada
perusahaan ini adalah orang-orang terdekat yang memiliki pengalaman serta
pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan keberhasilan perusahaan.
J. Rencana operasi
a) Bentuk kepemilikan
Bentuk kepemilikan dari perusahaan ini adalah bentuk kepemilikan
perseorangan. Karena modal dari perusahaan ini berasal dari satu orang yang
berinisiatif untuk mendirikan usaha ini dalam skala kecil hingga usaha ini
berkembang menjadi besar dengan menggunakan modal yang di pinjam di bank
syariah dan dari investor lain.
b) Kewenangan dan pengambilan keputusan
Dalam perusahaan ini, Kewenangan dan pengambilan keputusan diambil alih
oleh orang-orang penting yang ada di dalam perusahaan seperti manajer dan
karyawan yang diberikan kewenangan oleh manajer.
c) Paket kompensasi dan tunjangan
Berikut bentuk Paket kompensasi dan tunjangan pada perusahaan ini yaitu :
1) Kompensasi Pembayaran Langsung. Contohnya Gaji, upah, insentif, bonus,
komisi, tunjangan tunai, tahunan, transportasi, premi manajemen dan bentuk
tunjangan tunai lainnya.
2) Kompensasi Tidak Langsung. Contohnya Tunjangan Askes, Pensiun,
Perumahan, Hari Tua, serta berbagai bentuk pelayanan dari perusahaan
terhadap karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai