Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKHIR PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR DI PAUD JUMARA


LINGKUNGAN SIDOREJO, KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN
BERGAS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat


Dosen Pengampu :
Dosen Pengampu : 1. Dr. Sigit Ambar W, SKM, M.Kes
2. Sri Wahyuni, SKM, M.Kes

Disusun oleh :

1. Heni Wildha Niya 022191003


2. Hasna Nafi’ Destanti 020118A065
3. Isnabela Wahyu 020118A066
4. Tri Widyaningsih 020118A067
5. Annisa Sekar Salmawati 020118A068
6. Desi Dian Elfriyana 020118A069
7. Hesty Ningrum 020118A070
8. Febriana Nurul Putri 020118A072

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019

HALAMAN PENGESAHAN

i
Nama Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat : Cara menyikat gigi yang
baik dan benar di PAUD Jumara, Lingkungan Sidorejo,
Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah
Nama Mitra Binaan : PAUD Jumara
Alamat : Lingkungan Sidorejo, Jl. Kaprawiran RT 03/RW09,
Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah
Anggota Pelaksana :
1. Heni Wildha Niya 022191003
2. Hasna Nafi’ D 020118A065
3. Isnabela Wahyu 020118A066
4. Tri Widyaningsih 020118A067
5. Annisa Sekar Salmawati 020118A068
6. Desi Dian E 020118A069
7. Hesty Ningrum 020118A070
8. Febriana Nurul Putri 020118A072
Tahun Pelaksanaan : 2019

Ungaran, 26 Desember 2019

Mengetahui Ketua Kelompok 6


Kepala PAUD Jumara Pemberdayaan Masyarakat

Siti Kasiyati, SE Heni Wildha Niya


NIM. 022191003

Mengetahui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Sri Wahyuni, S.KM, M.Kes Dr.Sigit Ambar W., S.KM, M.Kes


NIDN : 0613117502 NIDN : 0625068002

ii
PEMBERDAYAAN MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
DI PAUD JUMARA, LINGKUNGAN SIDOREJO, KELURAHAN BERGAS
LOR, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA
TENGAH

Heni Wildha Niya1, Tri Widyaningsih1, Febriana Nurul Putri1, Desi Dian
Elfriana1, Hesty Ningrum1, Annisa Sekar Salmawati1, Isnabela Wahyu1, Hasna
Nafi’ Destanti1.
1
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Ngudi Waluyo.

ABSTRAK

Kegiatan membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi,


dilaksanakan 2 kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur. Terkadang
anak usia PAUD kurang memahami bagian gigi mana saja yang harus
dibersihkan, sehingga kurang bersih dalam menyikat gigi. Pemberdayaan
masyarakat pada murid PAUD dilakukan agar dapat memelihara kesehatan gigi
dan mulut secara mandiri, secara baik dan benar guna meningkatkan derajat
kesehatan mereka.
Sasaran kegiatan pemberdayaan yaitu murid PAUD Jumara, Lingkungan
Sidorejo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dengan jumlah 23 siswa.
Dengan Metode pendekatan RRA. Metode RRA yaitu kegiatan pengumpulan data
dasar, dilaksanakan dengan menggabungkan teknik penilaian desa secara cepat
yang dilakukan oleh pihak luar. Metode evaluasi menggunakan buku evaluasi
yang berisi data perilaku menyikat gigi mandiri dan pemahaman mengenai
menyikat gigi secara baik dan benar.
Hasil program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan telah berhasil.
Hal ini didasarkan pada perilaku menyikat gigi secara baik dan benar pada
evaluasi I menunjukkan prevalensi 22%, evaluasi II dengan prevalensi 26%, pada
evaluasi III dengan prevalensi 44%, dan pada evaluasi IV menunjukkan prevalensi
88%. Dapat disimpulkan bahwa persentase anak yang telah melakukan perilaku
menyikat gigi secara baik dan benar sudah lebih dari 50% yaitu sebesar 88%.

Kata Kunci : Menyikat Gigi, PAUD.

iii
ABSTRACT

Activities cleaning teeth using a toothbrush, carried out 2 times a day,


namely after breakfast and before going to bed. Sometimes PAUD children don't
understand which parts of their teeth need to be cleaned, so they don't clean
enough to brush their teeth. Community empowerment for PAUD students is done
so that they can maintain oral and dental health independently, properly and
correctly in order to improve their health status.
The targets of the empowerment activities were Jumara PAUD students,
Sidorejo Environment, Bergas District, Semarang Regency with a total of 23
students. With the RRA approach method. The RRA method, which is a basic
data collection activity, is carried out by combining village rapid assessment
techniques carried out by outsiders. The evaluation method uses an evaluation
book containing self-brushing behavior data and an understanding of brushing
teeth properly.
The results of the community empowerment program carried out have
been successful. This is based on good and correct tooth brushing behavior in
evaluation I showing a prevalence of 22%, evaluation II with a prevalence of
26%, in evaluation III with a prevalence of 44%, and in evaluation IV showing a
prevalence of 88%. It can be concluded that the percentage of children who have
done brushing their teeth properly and correctly is more than 50%, which is 88%.

Keywords: Brushing Teeth, PAUD.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis dalam proses pembuatan
laporan akhir kelompok 6 Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo
Program Studi Kesehatan Masyarakat Tahun 2019. Maksud dan tujuan dari
pembuatan laporan iniyaitu sebagai rasatanggung jawab penulis dalam
pemenuhan tugas dari mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat semester 3. Tak
lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan laporan sehingga laporan akhir tentang cara
menyikat gigi yang baik dan benar di PAUD Jumara, Lingk. Sidorejo, Kelurahan
Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dapat diselesaikan tepat
waktu.
Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada :
1. Ibu Sri Wahyuni, S.KM., M.Kes dan Ibu Dr. Sigit Ambarwati S.KM, M.Kes
selaku dosen pembimbing mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
2. Ibu Siti Kasiyati, SE selaku kepala sekolah PAUD Jumara yang telah
memperbolehkan kelompok penulis untuk mengadakan kegiatan
pemberdayaan.
3. Ibu Dian dan Ibu Titik selaku guru pengajar PAUD Jumara yang telah
mendukung dalam proses kegiatan pemberdayaan.
4. Siswa-siswi PAUD Jumara yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pemberdayaan.
5. Teman-teman dari penulis yang telah mendukung dalam pembuatan laporan
akhir pemberdayaan.
Demikian laporan akhir ini penulis susun. Semoga laporan akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan laporan
akhir ini, penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan akhir
ini.

Ungaran, 26 Desember 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................... vi
DAFTAR ISI............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A.Latar Belakang...............................................................
B.Tujuan............................................................................
C.Sasaran...........................................................................
D.Waktu dan Tempat.........................................................
E.Luaran dan Manfaat Kegiatan........................................
F.Gambaran Umum Sasaran..............................................
BAB II LANDASAN TEORI DAN STRATEGI
A.Landasan Teori............................................................... 5
B.Strategi Pelaksanaan....................................................... 5
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN...........................
A.Pelaksanaan Kegiatan.................................................... 9
B.Rapat Koordinasi............................................................ 12
C.SDG dan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan................... 13
D.Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.............................
E.Kegiatan Evaluasi...........................................................
F.Hasil Kegiatan................................................................
G.Program Pemberdayaan.................................................
BAB IV EVALUASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan.................................................................... 14
B.Rekomendasi.................................................................. 14
LAMPIRAN
Lampiran SAP ....................................................................... 15
Lampiran Materi Penyuluhan ................................................ 23
Lembar Evaluasi .................................................................... 29

vi
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi I, II, III, Dan IV ................................... 10
Tabel 4.2 Akumulasi Frekuensi Perilaku Evaluasi I, II,III dan IV
................................................................................................11

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan
manusia. Proses pendidikan terjadi sepanjang kehidupan manusia sejak ia
lahir sampai meninggal. Pendidikan dapat berlangsung baik di rumah, di
sekolah ataupun di lingkungan masyarakat sekitar. Pendidikan ditujukan
untuk siapa saja tanpa terkecuali, bagi orang normal maupun berkebutuhan
khusus.
Menyikat gigi merupakan membersihkan gigi dengan sikat gigi dan
paling sedikit dilaksanakan 2 kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan
sebelum tidur. Dalam kegiatan pembelajaran menyikat gigi, ada beberapa
tahapan yang harus diajarkan kepada anak sampai mereka dapat
mempraktikkannya sendiri, diantaranya mempersiapkan peralatan menyikat
gigi, mengambil air untuk berkumur, menuangkan pasta gigi ke permukaan
sikat gigi, berkumur, memulai kegiatan menyikat gigi mulai dari arah depan,
kiri, kanan, atas, dan bawah, berkumur membersihkan busa, membersihkan
peralatan gigi, dan mengembalikan peralatan gigi. Terkadang anak usia
PAUD kurang mengusai beberapa tahapan yang diajarkan misalnya pada
tahap menyikat gigi, banyak diantara mereka kemampuannya masih kurang
dalam memahami bagian gigi mana saja yang harus dibersihkan, sehingga
sering kali kurang bersih dalam menyikat gigi, karena beberapa hal seperti
hanya menyikat bagian tertentu gigi saja, tidak menyikat secara berurutan,
waktu menyikat terlalu sebentar.
Berdasarkan hasil penelitian Maharani (2012), tujuh dari sepuluh
anak usia kurang dari lima tahun mengalami karies pada 3-4 gigi susunya.
Faktor penyebabnya adalah rendahnya frekuensi menyikat gigi sehari-hari,
kandungan air yang kurang mengandung fluor, akses sulit untuk menjangkau
pelayanan kesehatan, faktor diet dan yang paling penting adalah rendahnya
pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Taverud yang dikutip dari Untoro (2009)

1
menunjukkan bahwa angka kejadian karies gigi anak sangat bervariasi
apabila didasarkan atas golongan umur.
Prevalensi karies anak usia 1 tahun sebesar 5%, anak usia 2 tahun
sebesar 10%, anak usia 3 tahun sebesar 40%, anak usia 4 tahun sebesar 55%
dan anak usia 5 tahun sebesar 75%. Anak usia 2-4 tahun biasanya memiliki
kegemaran untuk makan makanan yang manis dan sering terselip dalam
celah-celah sempit di permukaan gigi, sedangkan orang tua kurang
mempedulikan kebiasaan menyikat gigi, terutama saat menjelang tidur
malam. Bila seorang anak tidak terbiasa menggosok gigi, maka dari
kebiasaan tersebut dapat meningkatkan potensi karies pada anak (Rosseno,
2008). Menurut Rosseno (2008), perawatan gigi sejak dini dengan
membersihkan gusi bayi sebaiknya segera dilakukan ketika sudah timbul
tanda-tanda pertumbuhan gigi. Perawatan gigi sejak dini pada anak
membutuhkan bantuan orang tua karena anak belum mampu melakukan
sendiri, sampai mereka siap untuk diajarkan dan mampu merawat gigi
sendiri. Apabila perawatan gigi tidak dilakukan sejak usia dini maka dapat
menimbulkan masalah gigi pada anak dan dikhawatirkan mempengaruhi
tumbuh kembang anak (Heryaman, 2008).
Hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan di PAUD Jumara
pada siswa diperoleh informasi bahwasanya siswatersebut mempunyai
hambatan pada salahsatu tahapan dalam kegiatan menyikat gigi, yaitu dalam
tahapan menyikat gigi. Anak masih belum mampu mempraktikkan cara
menyikat gigi yang benar sehingga mereka masih menyikat pada bagian-
bagian tertentu saja atau belum menyeluruh. Berdasarkan permasalahan
tersebut, kami melakukan pemberdayaan masyarakat pada siswa PAUD agar
dapat memelihara kesehatan gigi dan mulut dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman dan penerapan perilaku pada anak-
anak tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar sebagai upaya

2
untuk perbaikan mutu sumber daya manusia guna meningkatkan derajat
kesehatan mereka.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan praktik mengenai cara menyikat gigi yang baik dan
benar, kepada siswa-siswi PAUD Jumara.
b. Meningkatkan kesadaran siswa-siswi PAUD Jumara, mengenai
pentingnya menyikat gigi yang baik dan benar.
c. Untuk mempengaruhi orang tua agar memiliki kesadaran dan
kemauan untuk ambil bagian dalam kontrol kesehatan gigi dan mulut
kepada anaknya.

C. Sasaran
Sasaran Primer dari kegiatan pemberdayaan ini yaitu siswa-siswi
PAUD Jumara, Lingkungan Sidorejo, Kecamatan Bergas Lor, Kabupaten
Semarang dengan jumlah 23 siswa.

D. Waktu dan Tempat


Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan mulai dari 18 Oktober 2019
sampai dengan 13 Desember 2019 yang bertempat di PAUD Jumara,
Lingkungan, Sidorejo, Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang

E. Luaran dan Manfaat Kegiatan


Hasil yang diharapkan dari program pemberdayaan yaitu adanya
peningkatan kesadaran dari sasaran tentang pentingnya menyikat gigi. Selain
itu kegiatan pemberdayaan dilakukan untuk mempengaruhi orang tua agar
memiliki kesadaran dan kemauan untuk ambil bagian dalam kontrol
kesehatan gigi dan mulut kepada anaknya. Peningkatkan pemahaman dan
penerapan perilaku pada anak-anak untuk menyikat gigi yang baik dan benar
yang menjadi salah satu upaya untuk perbaikan mutu sumber daya manusia
guna meningkatkan derajat kesehatan mereka.

3
F. Gambaran Umum Sasaran
Tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu hal yang dapat
mendukung terciptanya penanaman kebiasaan menyikat gigi pada anak.
Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi tingkat pemahaman
orang tua akan pentingnya kebiasaan menyikat gigi. Namun tingkat
pendidikan bukanlah satu-satunya faktor utama yang menentukan terciptanya
penanaman kebiasaan menyikat gigi pada anak. Ada faktor lain yang dapat
mendukungnya yaitu tingkat pengetahuan, kemudahan dalam memperoleh
informasi tentang pentingnya merawat gigi.

4
BAB II
PELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Landasan Teori
a. Pentingnya Pendidikan Kesehatan Gigi Sejak Dini
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah
diajarkan sejak dini, karena perilaku menyikat gigi yang salah
akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang,
salah satu dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi (Wiradona
et all., 2013).
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak
ditemukan di masyarakat luas adalah karies gigi. Karies gigi
merupakan penyakit infeksi paling umum yang terjadi pada anak
(Macnab, 2015). Karies gigi pada anak usia dini mempunyai
prevalensi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Karies gigi
mempunyai sifat progresif serta akumulatif pada jaringan keras
gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari
permukaan gigi yaitu pit, fisur, dan daerah interproksimal hingga
meluas ke arah pulpa. Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal
terpenting bagi kehidupan manusia. Masalah kesehatan gigi dan
mulut paling banyak ditemukan di masyarakat luas adalah gigi
berlubang atau karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi
paling umum yang terjadi pada anak akibat dari suatu proses
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi
oleh asam organis.
c. Karakteristik Gigi Sehat
Gigi yang sehat dan kuat memiliki ciri ciri tertentu, sebagai
berikut :
1. Warna gigi putih sedikit kekuningan
Salah satu ciri dari gigi yang sehat bisa dilihat dari
warnanya. Warna gigi sehat adalah putih sedikit kekuningan.
Sedangkan warna gigi tidak sehat adalah gig kuning. Penyebab
dari gigi kuning ini sendiri ada bermacam-macam. Namun

5
kebanyakan adalah dari gaya hidup yang kurang tepat, seperti
konsumsi minuman dan Makanan yang Membuat Gigi
Kuning, serta cara pembersihan gigi yang kurang tepat.
2. Tidak patah
Ciri gigi sehat selanjutnya adalah utuh dan tidak ada yang
patah. Gigi yang patah bisa disebabkan oleh cedera atau
kebiasaan makan makanan yang keras. Gigi patah tentu tidak
sehat karena berpotensi untuk menyebabkan gigi ngilu dan
bahkan bisa melukai gusi yang ada di sekitar patahan gigi itu
sendiri.
3. Mulut basah dan tidak kering
Ciri gigi yang sehat tidak bisa lepas dari kondisi
rongga mulut itu sendiri, dimana rongga mulut akan selalu
lembab dan tidak kering. Karena jika Mulut Kering, risiko
gangguan terhadap gigi juga akan meningkat. Dimana mulut
yang kering akan meningkatkan risiko gigi berlubang dan
pengeroposan gigi. Maka dari itu jika mulut kering coba
ketahui penyebabnya agar bisa diatasi dengan baik dan tidak
mengganggu kesehatan gigi itu sendiri.
4. Tidak ada gigi yang berlubang
Gigi yang sehat tentu tidak berlubang. Ciri gigi sehat yang
satu ini memang perlu untuk didapatkan karena gigi
berlubang, apalagi Gigi Berlubang Besar bisa menyebabkan
berbagai keluhan pada gigi, termasuk rasa sakit yang bisa
kambuh kapan saja, serta risiko lebih parah untuk terjadi
peradangan. Gigi yang berlubang ini bisa dicegah dengan
menjaga kebersihan mulut dan gigi secara teratur dan menjaga
pola makan dengan makanan dan minuman yang tidak
merusak gigi.
5. Tidak ada plak dan karang gigi
Karang gigi dan plak adalah salah satu indikator bahwa
gigi tidak sehat. Sebaliknya, gigi yang sehat tentu tidak

6
memiliki plak dan karang gigi. Karang gigi itu sendiri
terbentuk karena sisa makanan yang tidak dibersihkan secara
sempurna. Karang gigi juga lebih rentan terjadi pada orang-
orang yang mengalami malokusi gigi atau gigi yang tidak rata.
Karena gigi yang tidak rata akan lebih sulit untuk dibersihkan.
6. Bisa makan dengan baik
Jika Anda bisa makan dengan baik, tanpa rasa sakit dan
keluhan lainnya, itu menandakan bahwa gigi Anda termasuk
ke dalam salah satu ciri gigi sehat. Karena gigi yang tidak
sehat tentunya akan menjadikan seseorang tidak bisa makan
dengan baik. Misalnya jika ada rasa sakit, atau rasa tidak
nyaman di rongga mulut.
7. Tidak goyang
Gigi yang sehat adalah gigi yang kuat. Sehingga salah satu
cirinya adalah tidak goyang. Gigi yang goyang bisa terjadi
karena beberapa hal. Penyebab Gigi Goyang Pada Anak
mungkin memang wajar karena memang sudah waktunya gigi
susu tanggal. Namun gigi goyang pada orang dewasa bisa
disebabkan karena berbagai gangguan.
Misalnya infeksi, karang gigi, atau abses pada gigi. Selain
itu diabetes juga bisa meningkatkan risiko gigi goyang.
8. Tidak ngilu
Ciri gigi sehat berikutnya adalah gigi yang tidak terasa
ngilu. Rasa ngilu pada gigi seringkali disebabkan oleh gigi
sensitif. Dimana gigi sensitif ini disebabkan oleh terkikisnya
permukaan gigi, sehingga menyebabkan lapisan gigi yang
berisi syaraf gigi menjadi lebih terekspose. Jika mengonsumsi
makanan tertentu, maka gigi bisa menjadi ngilu. Pada kasus
gigi sensitif atau Gigi Hipersensitif, rasa ngilunya bahkan
tidak tertahankan.

7
9. Mahkota gigi utuh
Gigi yang sehat tentunya memiliki struktur yang utuh.
Salah satunya adalah mahkota gigi yang masih utuh. Baik itu
karena permukaannya yang tidak terkikis, dan juga bentuknya
yang tidak patah. Mahkota gigi ini sendiri adalah bagian gigi
yang menonjol dari gusi. Di bawah mahkota gigi adalah akar
gigi yang terpendam di dalam gusi. Mahkota gigi yang utuh
akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
10. Leher gigi tidak terlihat
Jika mahkota gigi terlihat utuh di atas gusi, maka leher gigi
seharusnya tidak terlihat. Leher dan akar gigi adalah bagian
yang berada di bawah gusi dan terpendam di sana. Namun ada
beberapa kasus yang menjadikan leher gigi menjadi terlihat.
Salah satunya adalah akibat karang gigi yang membuat gusi
lebih turun dari posisi normalnya. Sehingga leher gigi akan
terlihat. Leher gigi yang terlihat ini akan meningkatkan risiko
gigi goyang bahkan gigi sensitif.
d. Manfaat Menyikat gigi dengan baik dan benar
Menyikat gigi sangat penting dalam upaya menjaga
kesehatan gigi, kebersihan gigi, mencegah timbulnya karies gigi,
mencegah timbulnya penyakit-penyakit periondotal, memberikan
perasaan segar pada mulut serta menjadikan diri lebih percaya diri
(kusumawardani, 2011).
e. Cara Menyikat gigi dengan baik dan benar (Evy,2013)
1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi.
2. gerakan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang
atas (seperti mencungkil).
3. gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang
bawah.
4. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi
serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
5. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

8
f. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi

1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi


setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur.
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera
setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak
mampu melakukan hal tersebut.
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya
segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg
banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan
mengandung banyak air.
g. Macam makanan sehat dan tidak sehat untuk kesehatan gigi
1. Macam Makanan Sehat Untuk Kesehatan Gigi
 Susu, keju, dan yoghurt
Susu, keju, dan yoghurt kaya akan kalsium, kasein, dan
fosfor, yang dapat melindungi email gigi. Nutrisi dalam
produk susu dapat menetralisir sebagian asam yang
dihasilkan oleh bakteri plak.
 Brokoli dan sayuran hijau
Brokoli dan sayuran hijau kaya akan vitamin dan mineral
tinggi yang dapat bermanfaat untuk kesehatan mulut.
Asam folat yang ditemukan dalam sayuran hijau seperti
bayam diketahui dapat membantu memperbaiki kesehatan
gigi dan gusi.
 Kacang dan biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan camilan yang
enak. Tidak hanya enak, kacang, dan biji-bijian
mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi, seperti
kacang almond, kacang tanah, dan kacang mete, dapat
melindungi gigi dengan mineral yang ada di dalamnya.
 Telur
Telur adalah sumber kalsium, protein, dan vitamin D yang
sangat baik, yang merupakan mineral penting untuk

9
kesehatan mulut. Vitamin D diperlukan untuk menyerap
kalsium yang dapat membangun dan mempertahankan gigi
kuat dan sehat.
 Apel
Rutin mengonsumsi buah apel dalam sehari bisa membuat
gigi berlubang hilang. Mengunyah apel dan buah-buahan
berserat tinggi lainnya dapat menggosok plak gigi. Selain
itu, apel juga kaya dengan vitamin dan mineral yang baik
untuk tubuh.
2. Makanan Yang Tidak Sehat Untuk Kesehatan Gigi
 Jeruk, Lemon, dan Anggur
Bukan sesuatu yang mengejutkan jika buah-buahan sumber
vitamin C ini kaya akan asam sitrat yang merupakan
penyebab nomor 1 terjadinya erosi pada enamel gigi serta
kerusakan pada gigi.
 Acar
Perpaduan antara asam cuka dan gula merupakan resep
sempurna yang menimbulkan erosi pada enamel gigi.
 Kopi
Bukan hal yang mengejutkan bahwa minuman yang
menjadi adiktif bagi sebagian besar orang ini merupakan
salah satu penyebab terjadinya masalah pada gigi. Selain
meninggalkan bekas pada gigi dan membuat gigi menjadi
kuning, asam tannic yang terkandung dalam kopi (dan
beberapa jenis teh) juga menjadi penyebab rusaknya
lapisan enamel gigi.
 Permendan produk olahan coklat
Sebagian besar ibu tidak mengijinkan buah hati mereka
mengonsumsi permen dalam jumlah yang banyak dan
frekuensi yang terlalu sering karena tidak ingin gigi buah
hati mereka rusak. Mengonsumsi terlalu banyak gula yang

10
terkandung permen dan produk olahan coklat dapat
menyebabkan kerusakan pada gigi seperti gigi berlubang.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Strategi Pelaksanaan
Secara umum penyelenggaraan program pemberdayaan
masyarakat diselenggarakan dalam tiga tahap besar, yaitu: tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Masing-masing
tahap terdiri dari sub- sub tahapan seperti yang terlihat pada bagan
berikut :
A. Tahap Persiapan
Persiapan di fakultas :
a. Dosen pemberdayaan masyarakat melakukan sosialisasi
dan konsolidasi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan program bersama mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat semester III. Konsolidasi
internal di lakukan di kelas seperti membentuk
kelompok pemberdayaan, menerbitkan surat tugas bagi
mahasiswa pelaksana program, merancang strategi
pendampingan mitra binaan.
b. Kelompok 6 melaksanakan need assessment calon
komunitas mitra melaluipengenalan kondisi lokasi dan
komunitas mitra, serta sosialisasi. Need Assessment
dilakukan sebanyak maksimal 2 kali sampai ditemukan
calon komunitas mitra binaan yang sesuai dengan
kriteria program pemberdayaanmasyarakat.
c. Dosen pemberdayaan masyarakat melakukan koordinasi
untuk memastikan tingkat kelayakan usulan kegiatan
program pemberdayaan masyarakat yang diusulkan oleh
kelompok 6. Berikut beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dalam memverifikasi :
1. Tidak termasuk dalam kegiatan yang dilarang.

11
2. Berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan
anggota komunitas mitra binaan.
3. Dapat dikerjakan oleh komunitas mitra binaan dan
didukung oleh sumber daya yang tersedia.
4. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.
Hasil dari tahapan ini adalah terkumpulnya
data/informasi calon komunitas/ mitra yang sudah
dikoordinasi dan disajikan dalam laporan hasil
koordinasi oleh dosen pemberdayaan masyarakat
untuk dikoordinasikan pelaksanaannya. Dalam
laporan hasil koordinasi berisi nama
komunitas/mitra, lokasi mitra, nama program,
alasan penetapan mitra danjenis program yang akan
dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan.
d. Kelompok 6 menyusun proposal program
pemberdayaan masyarakat untuk dilaksanakan oleh
calon komunitas binaan. Dalam proposal harus
dilengkapi dengan dokumentasi kondisi awal sebelum
dilaksanakan program pemberdayaan tersebut.
e. Kelompok 6 menyusun jadwal kegiatan pendampingan
pelaksanaan program oleh mitra binaan dengan
memperhatikan jadwal kegiatan mitra.

B. Tahap Pelaksanaan
a. Kelompok 6 melakukan pendampingan/
pembimbingan/ pelatihan bagi mitra sesuai dengan
jenis dan jadwal kegiatan program.
b. Kelompok 6, melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program. Dalam monitoring dan
evaluasi, Kelompok 6 menggunakan “Buku
Evaluasi Anak Pintar.”

12
c. Dosen mendampingi Kelompok 6 dalam menyusun
Proposal dan Laporan Akhir.
d. Kelompok 6 wajib menyusun Laporan Akhir sesuai
kegiatan yang telah dilaksanakannya. Sampul dan
Format Laporan Akhir.

C. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini, kelompok 6 menyusun laporan dan
mempresentasikannya bentuk power point di hadapan
dosen pemberdayaan masyarakat. Laporan Akhir terdiri
dari laporan hasil program dan laporan keuangan.
Laporandiserahkan kepada dosen pemberdayaan
masyarakat.

2. Langkah-langkah Pemberdayaan
Langkah-langkah pemberdayaan kelompok kami adalah sebagai
berikut :

PERSIAPAN
Identifikasi Potensi
SOSIAL
Identifikasi Masalah
Identifikasi Kebutuhan

PERENCANAAN
PROGRAM

PELAKSANAAN
PROGRAM

MONITORING DAN
EVALUASI

13
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan di PAUD Jumara Lingkungan
Sidorejo, Jl. Kaprawiran RT 03/RW 09 ,Kelurahan Bergas Lor,Kec.
Bergas,Kab. Semarang. dengan program pengenalan menyikat gigi pada
anak-anak paud Jumara. Kegiatan dilakukan selama 4 minggu dimulai dari
tanggal 18 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 13 Desember 2019.

2. Rapat Koordinasi
Kami melakukan rapat koordinasi sebelum dan sesudah kegiatan
pemberdayaan berlangsung guna mengetahui kekurangan kegiatan pada hari
tersebut dan untuk membahas dan menyiapakan bahan dan materi untuk
kegiatan selanjutnya. Rapat koordinasi juga di gunakan untuk terciptanya
peningkatan dalam mencapai tujuan.

3. SGD dan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan


Tujuan dari pemberdayaan ini adalah meningkatkan pemahaman dan
penerapan perilaku pada anak-anak tentang cara menyikat gigi yang baik dan
benar secara mandiri, serta menurunkan resiko caries gigi pada anak

4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


No Waktu Kegiatan Pelaksana Lokasi
PAUD Jumara,
7 Oktober Survey lapangan dan Anggota
Desa Sidorejo,
1. 2019 wawancara guru PAUD kelompok
Kecamatan
Jumara 6
Bergas.
PAUD Jumara,
Anggota
11 Oktober Perencanaan program Desa Sidorejo,
2. kelompok
2019 pemberdayaan Kecamatan
6
Bergas.
3. 18 Oktober Kegiatan pemberdayaan Anggota PAUD Jumara,
2019 penyampaian materi kelompok Desa Sidorejo,
melalui media video 6 Kecamatan
animasi dan Bergas.
mendemonstrasikan cara

14
menyikat gigi
menggunakan manekin
gigi
Kegiatan pemberdayaan
Anggota
dengan pemutaran film
kelompok PAUD Jumara,
animasi cara merawat
25 Oktober 6 dan Desa Sidorejo,
4. gigi dan evalusi cara
2019 guru Kecamatan
menyikat gigi
PAUD Bergas..
menggunakan manekin
Jumara
gigi
Anggota
Evalusi dengan praktek kelompok
PAUD Jumara,
15 November mandiri dan bersama- 6 dan
Desa Sidorejo,
5. 2019 sama menyikat gigi guru
Kecamatan
dengan baik dan benar di PAUD
Bergas..
PAUD Jumara

Adapun aktivitas pemberdayaan yang dilakukan pada tanggal 18 Oktober


2019, yaitu :
a. Melakukan perkenalan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan
materi dengan menggunakan media video animasi dan food model.
b. Praktik menyikat gigi menggunakan manekin gigi. Demonstrasi cara
menyikat gigi terdapat beberapa tahapan yang harus diajarkan kepada
anak sampai mereka dapat mempraktikkannya sendiri, diantaranya
mempersiapkan peralatan menyikat gigi, mengambil air untuk
berkumur, menuangkan pasta gigi ke permukaan sikat gigi, berkumur,
memulai kegiatan menyikat gigi mulai dari arah depan, kiri, kanan,
atas, dan bawah, berkumur membersihkan busa, membersihkan
peralatan gigi, dan mengembalikan peralatan gigi

5. Kegiatan Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu dengan cara :
a. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung mengenai aktivitas-aktivitas dan
mendeskripsikan dari suatu aktivitas tersebut.
b. Interview

15
Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan atau pendapat
mengenai sesuatu hal yang diperlukan dari seseorang dengan cara tanya
jawab.
c. Buku Evaluasi
Penggunaan buku evaluasi berisi catatan kegiatan menyikat gigi secara
mandiri dan tingkat pemahaman terhadap pengetahuan mengenai
kesehatan gigi.

6. Hasil Kegiatan
Kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan yaitu meningkatnya
pemahaman terhadap kesehatan gigi dan dapat meningkatnya kemampuan
murid PAUD dalam melaksanakan menyikat gigi secara mandiri dan disiplin.

7. Program Pemberdayaan
Program Pemberdayaan kami adalah penyuluhan mengenai materi seputar
kesehatan gigi dan praktek menyikat gigi dengan baik dan benar secara
mandiri.
Metode Pemberdayaan menggunakan metode pendekatan RRA. Metode
RRA yaitu kegiatan pengumpulan data dasar, dilaksanakan dengan
menggabungkan teknik penilaian desa secara cepat yang dilakukan oleh pihak
luar.

16
BAB IV
EVALUASI

Hasil evaluasi dari kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang


dilakukan oleh kelompok di PAUD Jumara Lingkungan Sidorejo,Jl.
Kaprawiran RT 03/RW 09 ,Kelurahan Bergas Lor,Kec. Bergas,Kab.
Semarang. dengan program pengenalan menyikat gigi pada anak-anak paud
Jumara adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi Post-test
Berdasarkan pengamatan, 100% siswa-siswi PAUD Jumara
mengerti/paham mengenai materi menyikat gigi yang dijelaskan oleh
penyuluh dengan indikator penentu yaitu mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh tim penyuluh. Sedangkan untuk indikator belum
mengerti, apabila pada saat menjawab pertanyaan salah, didapat hasil
sebesar 0%.
2. Evaluasi
Perilaku menyikat gigi di kategorikan menjadi 3 yaitu kategori
perilaku baik, perilaku cukup, dan perilaku kurang. Pengkategorian
perilaku tersebut menggunakan rumus.
berikut merupakan cara menentukan interval nilai pada setiap
kategori :
1 hari = 2 point, jika semua siswa melakukan gosok gigi pagi dan malam

28 hari = 2 28 = 56 point

Range = max min = 56 56 point

Kelas = 3 kelas (Baik, cukup, dan kurang)

Interval =

A. Baik → nilai 39-56


B. Cukup → nilai 21-38
C. Kurang → nilai 0-20

17
Hasil Evaluasi Frekuensi
Perilaku Menyikat Gigi Di PAUD Jumara
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi I, II, III, Dan IV
Evaluas Perilaku Jumlah Presentase (%) Jumlah
i Baik Cukup Kurang Anak 1 2 3 (%)
1 5 18 0 Anak 23 Anak 22% 78% 0% 100%
Anak Anak
2 6 17 0 Anak 23 Anak 26% 72% 0% 100%
Anak Anak
3 10 13 0 Anak 23 Anak 44% 56% 0% 100%
Anak Anak
4 20 3 Anak 0 Anak 23 Anak 88% 12% 0% 100%
Anak

Hasil :
A. Evaluasi I
Dilihat dari tabel I tersebut, siswa-siswi Paud Jumara yang telah
menerapkan perilaku menyikat gigi dengan baik pada evaluasi I memiliki
proporsi sebesar 22%. Adapun siswa yang menerapkan menyikat gigi
dengan cukup sebesar 78% dan siswa yang memiliki perilaku kurang
menyikat gigi 0%.
B. Evaluasi II
Dilihat dari tabel II tersebut, siswa-siswi PAUD Jumara yang telah
menerapkan perilaku menyikat gigi dengan baik pada evaluasi II memiliki
proporsi sebesar26%. Adapun siswa yang memiliki perilaku cukup dalam
menerapkan menyikat gigi sebesar 72%.
C. Evaluasi III
Dilihat dari tabel III tersebut, siswa-siswi PAUD Jumara yang
telah menerapkan menyikat gigi dengan baik pada evaluasi III memiliki
proporsi sebesar 44%. Adapun siswa yang memiliki perilaku cukup
menerapkan menyikat gigi dengan benar sebesar 56%.
Jika dibandingkan antara evaluasi I dan II, terdapat peningkatan
persentase pada variabel penerapan perilaku menyikat gigi dengan baik
sebesar 18%, dan variabel yang cukup menerapkan perilaku menyikat gigi

18
mengalami penurunan sebesar 16%. Sedangkan untuk variabel yang
kurang menerapkan perilaku menyikat gigi stabil dengan presentase
sebesar 0%.
D. Evaluasi IV
Dilihat dari tabel IV tersebut, siswa-siswi PAUD Jumara yang
telah menerapkan menyikat gigi dengan baik pada evaluasi IV memiliki
proporsi sebesar 88%. Adapun siswa yang memiliki perilaku cukup
menerapkan menyikat gigi dengan benar sebesar 12% dan yang memiliki
perilaku kurang memiliki presentase sebesar 0%.
Jika dibandingkan antara evaluasi III dan IV, terdapat peningkatan
persentase pada variabel penerapan perilaku menyikat gigi dengan baik
sebesar 44%, dan variabel yang kurang menerapkan perilaku menyikat
gigi mengalami penurunan sebesar 44%. Sedangkan untuk variabel yang
cukup menerapkan perilaku menyikat gigi mengalami penurunan dengan
presentase 0%.

Tabel 4.2 Akumulasi Frekuensi Perilaku Evaluasi I, II,III dan IV


No. Perilaku Jumlah Anak Persentase (%)
1. Baik 20 88
2. Cukup 3 12
3. Kurang 0 0
JUMLAH 23 100

Dilihat dari tabel diatas (I,II,III,IV) tersebut, siswa-siswi PAUD


Jumara yang melakukan perilaku menyikat gigi dengan baik didapatkan
hasil sebesar 88%, kemudian persentase untuk perilaku menyikat gigi
dengancukup sebesar12%, dan kurang menerapkan perilaku menyikat gigi
sebesar 0%.

BAB V

19
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Pemberdayaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memampukan masyarakat agar mereka mampu untuk menolong diri mereka
sendiri dengan melakukan perubahan perilaku yang lebih baik. Kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok 6 di PAUD Jumara,
Lingkungan Sidorejo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, dapat
disimpulkan bahwa program pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan
telah berhasil. Hal ini didasarkan pada hasil evaluasi yaitu persentase anak
yang telah melakukan perilaku menyikat gigi yang baik dan benar sudah lebih
dari 50% yaitu sebesar 88%. Hasil tidak akan bisa dicapai apabila tanpa
kontribusi dari mitra binaan yaitu siswa-siswi PAUD Jumara beserta para
guru dan orang tua/wali murid.

B. Rekomendasi
Setelah dilakukan kegiatan pemberdayaan tentang cara menyikat gigi
yang baik dan benar, siswa-siswi PAUD Jumara (mitraa binaan) mampu
menerapkan perilaku cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan
dukungan dari orang tua dan guru.

DAFTAR PUSTAKA

20
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

21
CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
Topik : Pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar
Tempat : Desa Sidorejo, Kecamatan Bergas
Sasaran : Siswa PAUD Jumara
Hari/tanggal : Jum’at, 18 Oktober 2019
Pukul : 08:00 – 09:30
Alokasi Waktu : 90 menit
Penyuluh : 1. Hasna Nafi’ D 020118A065
2. Isnabela Wahyu 020118A066
3. Tri Widyaningsih 020118A067
4. Annisa Sekar Salmawati 020118A068
5. Desi Dian E 020118A069
6. Hesty Ningrum 020118A070
7. Febriana Nurul Putri 020118A071
8. Heni Wildha Niya 022191003

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diadakan penyuluhan diharapkan para siswa PAUD Jumara
dapat mengetahui tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan anak-anak PAUD
Jumara dapat:
1. Memahami cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Mengetahui karakteristik gigi sehat dan gigi tidak sehat.
3. Mengetahui manfaat menyikat gigi.
4. Mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
5. Mengetahui macam makanan yang sehat untuk kesehatan gigi.
C. Sub Pokok Bahasan
1. Cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Karakteristik gigi sehat dan tidak sehat
3. Pentingnya menjaga kesehatan gigi.
4. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi
5. Macam makanan yang sehat dan tidak sehat untuk kesehatan gigi.
D. Metode
1. Ceramah

22
2. Diskusi
3. Praktik
E. Media
1. Video animasi
2. LCD
3. Laptop
4. Phantom Gigi
5. Sikat gigi
6. Pasta gigi
7. Ember dan gayung
8. Air
9. Cangkir plastik
10. Handuk
F. Strategi
1. Kontrak dengan guru (waktu,tempat, topik)
2. Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti.
3. Dengan menggunakan media yang sesuai yaitu food model.
G. Kegiatan
No KEGIATAN PENYAJI SASARAN METODE
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Membalas
(5 menit) b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyebutkan materi yang b. Memperhatika
akan di sampaikan. n dan
Tanya
mendengarkan
Jawab,
c. Memperhatika
Ceramah
n dan
mendengarkan
2 Penyajian Menjelaskan materi tentang :
(25 menit) a. Karakteristik gigi yang Memperhatikan
sehat dan Ceramah
b. Macam makanan yang Mendengarkan
dapat merusak kesehatan
gigi

23
c. Manfaat menyikat gigi
dengan baik dan benar
d. Cara menyikat gigi yang
baik dan benar
e. Waktu yang tepat untuk
meyikat gigi
3. Evaluasi Pertanyaan panyaji kepada Menjawab
Tanya
(5 menit) sasaran tentang materi yang pertanyaan dengan
Jawab
telah dijelaskan. benar
4 Praktik Mempraktikan cara
Melakukan praktik menyikat
(30 menit) menyikat gigi Observasi
gigi dengan menggunakan
dengan baik dan
phantom gigi
benar
5 Penutup a. Menyimpulkan materi a. Memperhatika
Tanya
(5 menit) yang telah di berikan n
Jawab,
b. Memberikan salam b. Menjawab
Ceramah
penutup salam

H. Lampiran Materi
1. Pentingnya Pendidikan Kesehatan Gigi Sejak Dini
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah
diajarkan sejak dini, karena perilaku menyikat gigi yang salah akan
berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang, salah satu
dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi.
2. Kesehatan Gigi dan Mulut

Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak ditemukan di


masyarakat luas adalah karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit
infeksi paling umum yang terjadi pada anak. Karies gigi pada anak usia
dini mempunyai prevalensi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.
Karies gigi mempunyai sifat progresif serta akumulatif pada jaringan
keras gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari
permukaan gigi yaitu pit, fisur, dan daerah interproksimal hingga meluas
ke arah pulpa. Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting bagi
kehidupan manusia. Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak

24
ditemukan di masyarakat luas adalah gigi berlubang atau karies gigi.
Karies gigi merupakan penyakit infeksi paling umum yang terjadi pada
anak akibat dari suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan
keras permukaan gigi oleh asam organis.
Pentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah
diajarkan sejak dini, karena perilaku menyikat gigi yang salah akan
berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang, salah satu
dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi. Menggosok gigi, setelah
makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya
untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit
gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

3. Karakteristik gigi sehat


a. Gigi Putih Sedikit Kekuningan
Gigi yang putih membantu untuk membuat senyum indah, juga
menegaskan bahwa gigi yang kuat dan sehat. Gigi putih beraarti
menandakan tidak ada lapisan kotoran di permukaan gigi. Gigi
berwarna putih bersih dan kuat gigi. gigi putih juga menunjukkan
bahwa Anda merawat gigi dan sikat mereka setidaknya dua kali
sehari. Namun tak semua gigi putih adalah gigi yang sehat, karena
gigi pada aslinya berwarna sedikit kekuningan.
b. Gusi merah muda
Gusi yang berwarna merah muda adalah tanda-tanda kesehatan gigi.
Gusi merah muda menunjukkan bahwa ada aliran darah yang cukup di
gusi. Sehingga gusi cukup kuat untuk menahan gigi di tempat. Gusi
yang memiliki pendarahan atau gusi berwarna putih dapat menjadi
tanda tidak sehat. Jika Anda tidak memiliki gusi merah muda yang
tidak pernah berdarah atau sakit, kamu memiliki gigi yang sehat dan
kuat.
c. Lidah basah
Lidah kemerahan yang tidak pernah kering. menggambarkan
menunjukkan gusi dan gigi yang sehat. Membersihkan lidah secara

25
teratur membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan
bakteri menyebabkan pembusukan gigi lebih lanjut. Oleh karena itu,
lidah merah yang baik baik adalah tanda gigi sehat.
d. Tidak ada berlubang
Jika kamu tidak memiliki lubang atau retak di gig, itu berarti gigi
kamu cukup sehat. Lubang pada gigi disebabkan oleh makan yang
tidak sehat, perawatan gigi yang tidak tepat.
e. Bisa makan dengan baik
Jika kamu bisa makan apa saja dan segala sesuatu tanpa ada masalah
atau merasakan ngilu pada gigi, berarti kamu memiliki gigi yang kuat.
Jika merasakan ngilu atau sakit sesaat ketika makan sesuatu yang
dingin dari panas, kemungkinan kamu memiliki gigi sensitif.
Sensitivitas berarti gigi tidak kuat dan membutuhkan bantuan medis.
Begitu juga, jika kamu tidak bisa mengunyah sesuatu keras seperti
tebu, itu berarti kamu memiliki gusi dan gigi yang lemah.
4. Manfaat menyikat gigi yang benar
a. Gigi tampak bersih dan putih
b. Mengurangi bau mulut
c. Mencegah sakit gigi (misal karies gigi)
5. Cara menyikat gigi
a. Cara menyikat yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg
pendek yaitu menyikat gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu,
sebelum pindah ke tempat yang lain.
b. Sikatlah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur
dan sikatlah gigi dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekan sewaktu
menyikat.
c. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menyikat
gigi adalah sebagai berikut :
1) Bagian gigi yg berbatasan dengan gusi.
2) Di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah).
3) Pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi.

26
6. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi
a. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah
sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
b. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah
makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu
melakukan hal tersebut
c. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera
setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan
buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.

7. Macam makanan sehat dan tidak sehat untuk kesehatan gigi


a. Macam Makanan Sehat Untuk Kesehatan Gigi
1) Susu, keju, dan yoghurt
Susu, keju, dan yoghurt kaya akan kalsium, kasein, dan fosfor,
yang dapat melindungi email gigi. Nutrisi dalam produk susu
dapat menetralisir sebagian asam yang dihasilkan oleh bakteri
plak.
2) Brokoli dan sayuran hijau
Brokoli dan sayuran hijau kaya akan vitamin dan mineral tinggi
yang dapat bermanfaat untuk kesehatan mulut. Asam folat yang
ditemukan dalam sayuran hijau seperti bayam diketahui dapat
membantu memperbaiki kesehatan gigi dan gusi.
3) Kacang dan biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan camilan yang enak.
Tidak hanya enak, kacang, dan biji-bijian mengandung kalsium
dan fosfor yang tinggi, seperti kacang almond, kacang tanah, dan
kacang mete, dapat melindungi gigi dengan mineral yang ada di
dalamnya.
4) Telur
Telur adalah sumber kalsium, protein, dan vitamin D yang sangat
baik, yang merupakan mineral penting untuk kesehatan mulut.

27
Vitamin D diperlukan untuk menyerap kalsium yang dapat
membangun dan mempertahankan gigi kuat dan sehat.
5) Apel
Rutin mengonsumsi buah apel dalam sehari bisa membuat gigi
berlubang hilang. Mengunyah apel dan buah-buahan berserat
tinggi lainnya dapat menggosok plak gigi. Selain itu, apel juga
kaya dengan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
b. Makanan Yang Tidak Sehat Untuk Kesehatan Gigi
1) Jeruk, Lemon, dan Anggur
Bukan sesuatu yang mengejutkan jika buah-buahan sumber
vitamin C ini kaya akan asam sitrat yang merupakan penyebab
nomor 1 terjadinya erosi pada enamel gigi serta kerusakan pada
gigi.
2) Acar
Perpaduan antara asam cuka dan gula merupakan resep sempurna
yang menimbulkan erosi pada enamel gigi.
3) Kopi
Bukan hal yang mengejutkan bahwa minuman yang menjadi
adiktif bagi sebagian besar orang ini merupakan salah satu
penyebab terjadinya masalah pada gigi. Selain meninggalkan
bekas pada gigi dan membuat gigi menjadi kuning, asam tannic
yang terkandung dalam kopi (dan beberapa jenis teh) juga menjadi
penyebab rusaknya lapisan enamel gigi.
4) Permendan produk olahan coklat
Sebagian besar ibu tidak mengijinkan buah hati mereka
mengonsumsi permen dalam jumlah yang banyak dan frekuensi
yang terlalu sering karena tidak ingin gigi buah hati mereka rusak.
Mengonsumsi terlalu banyak gula yang terkandung permen dan
produk olahan coklat dapat menyebabkan kerusakan pada gigi
seperti gigi berlubang.
I. Evaluasi
Post test:

28
1. Bagaimana mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi?
Jawab : pentingnya menjaga kesehatan gigi adalah agar kita
terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang gigi kita, seperti
gigi berlubang, karies gigi, gigi berwarna hitam, yang
menyebabkan sakit gigi.
2. Bagaimana ciri-ciri gigi yang sehat?
Jawab : gigi yang bersih berwarna putih sedikit kekuningan, tidak
berlubang, dan tidak sakit.
3. Apakah manfaat dari menyikat gigi dengan baik dan benar?
Jawab : Gigi tampak bersih dan putih, mengurangi bau mulut,
mencegah sakit gigi (misal karies gigi).
4. Bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar?
Jawab : Dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menyikat gigi
berulang ulang pada satu tempat. Sikatlah semua permukaan gigi.
Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan sikatlah gigi dengan teliti.
Sikat gigi jangan ditekan sewaktu menyikat.

29
Lampiran 2 MATERI PENYULUHAN

Ciri
Ciri-- Ciri
CiriGigi
Gigidan
danMulut
MulutSehat
Sehat

Gigi kuat dan sehat Gigi bersih dan rapi

Gusi berwarna merah Gigi Putih


muda

30
Ciri
Ciri-- Ciri
CiriGigi
Gigidan
danMulut
MulutTidak
TidakSehat
Sehat

Gigi Berlubang Terdapat karang gigi

Gigi Kotor Gigi Terasa Sakit

31
Cara
CaraMerawat
MerawatGigi
Gigidan
danMulut
Mulut

Gosok gigi 2x sehari Tidak makan makanan


dan sebelum tidur manis

Pakailah peralatan sikat


Makan makanan bergizi gigi secara pribadi

32
Cara
CaraMerawat
MerawatGigi
Gigidan
danMulut
Mulut

Gosok gigi 2 kali sehari Simpan sikat gigi secara


dan sebelum tidur terpisah

Pakailah peralatan sikat gigi


secara pribadi.

33
Cara
CaraMencegah
MencegahGigi
Gigidan
danMulut
MulutRusak
Rusak

Tidak makan Makan makanan


makanan manis bergizi

34
Cara
Cara Gosok
Gosok Gigi
Gigi Yang
Yang Baik
Baik dan
dan
Benar
Benar

2.Gosok gigi bagian dalam bawah,


1.Gosok bagian depan secara
melingkar dan menyeluruh atas,kiri dan kanan

3.Gosok gigi bagian dalam dengan

gerakan ke atas

4.Gosok bagian gigi depan, bawah dan


5.Gosok juga permukaan lidah
atas

35
Lampiran 3
BUKU EVALUASI
KUESIONER PERILAKU GOSOK GIGI
Petunjuk Pengisian :
1. Mohon bantuan dan ketersediaan saudara untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang ada dengan jujur.
2. Beri tanda ( X ) pada jawaban sesuai kondisi anak

I. IDENTITAS ANAK
No Pertanyaan Jawaban
1. Nama
2. Tempat, Tanggal
Lahir
3. Jenis Kelamin

4. Alamat

II. PERILAKU GOSOK GIGI


Berilah tanda ( √ ) pada jawaban sesuai kondisi anak
1. Apa yang kamu lakukan sebelum tidur?

36
2. Manakah sikat gigi yang sehat?

3. Manakah gigi yang sehat ?

4. Manakah cara memakai odol yang benar ?

37
LEMBAR EVALUASI

Berilah tanda ( √ )pada kegiatan yang di lakukan anak


Minggu ke-1

No HARI/Tanggal

Kamis
7 November
2019
Jumat
8 November
2019
Sabtu
9 November
2019
Minggu
10 November
2019
Senin
11 November
2019
Selasa
12 November
2019
Rabu
13 November
2019

Minggu Ke-2

38
No HARI/Tanggal

Kamis
14 November
2019
Jumat
15 November
2019
Sabtu
16 November
2019
Minggu
17 November
2019
Senin
18 November
2019
Selasa
19 November
2019
Rabu
20 November
2019

Minggu ke-3

39
No HARI/Tanggal

Kamis
21 November
2019
Jumat
22 November
2019
Sabtu
23 November
2019
Minggu
24 November
2019
Senin
25 November
2019
Selasa
26 November
2019
Rabu
27 November
2019

Minggu ke-4

40
No HARI/Tanggal

Kamis
28 November
2019
Jumat
29 November
2019
Sabtu
30 November
2019

Minggu
1 Desember 2019

Senin
2 Desember 2019

Selasa
3 Desember 2019

Rabu
4 Desember 2019

Lampiran 4 PETA WILAYAH KEGIATAN

41
Kec. Bergas

LOKASI MITRA

42
Lampiran 5
ANGGARAN BIAYA KEGIATAN

Dana yang terkumpul sebagai menunjang pelaksanaan kegiatan pemberdayaan


masyarakat di PAUD Jumara adalah Rp.960.000,-
No. Barang Satuan Harga Total
1. Sikat Gigi 23 pcs Rp. 4.500 Rp. 103.500
2. Pasta Gigi 23 pcs Rp. 5000 Rp. 115.000
3. Gelas Kumur 23 pcs Rp. 1000 Rp. 23.000
4. Malkist 30 pcs Rp. 1000 Rp. 30.000
5. Bolu Kukus 25 pcs Rp. 4.500 Rp. 112.500
6. Buku Evaluasi 23 Rp. 6.000 Rp. 138.000
7. Proposal 1 Rp. 45.000 Rp. 45.000
8. Plakat 1 Rp. 55.000 Rp. 55.000
9. Sikat Gigi 1 Rp. 10.500 Rp. 10.500
10. Manekin Gigi 1 Rp. 29.000 Rp. 29.000
11. Susu UHT (110 Ml) 30 pcs Rp. 2.500 Rp. 75.000
12. Wafer Nabati 30 pcs Rp. 2.000 Rp. 60.000
13. Donat 4 dus Rp. 15.000 Rp. 60.000
14. Laporan Hasil 2 bendel Rp. 25.000 Rp. 50.000
Pemberdayaan
15. Biaya Transportasi Rp. 30.000
16. Lain-lain Paper Bag, Rp. 20.000 Rp. 20.000
Pita Plastik
Total Rp. 226.000,- Rp. 956.500,-

43
Lampiran 6
DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Pembukaan dan Perkenalan Gambar 1.2 Menonton Film Edukasi

Gambar 1.3 Cara Sikat Gigi yang Benar Gambar 1.4 Pembagian Makanan

Gambar 1.5 Makan Bersama Gambar 1.6 Pembagian Alat Sikat Gigi

44
45

Anda mungkin juga menyukai