Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

AKHIR PENYULUHAN KESEHATAN

Pencegahan dan Resiko Penyakit DBD di Desa Nirannuang, Kec. Bontomarannu,

Kab. Gowa

Oleh Kelompok 2 DIV Tingkat 2A :

Aelizah Rahmasary (PO.71.4.221.19.1.003) 2019


Yurika Dwi Nanda Arana (PO.71.4.221.19.1.050) 2019
Nur Alifsyah Asyifa (PO.71.4.221.19.1.027) 2019
Sarmaliana (PO.71.4.221.19.1.040) 2019
Nabila Nur Annisa Aspa (PO.71.4.221.19.1.024) 2019
Nurul Ainun Nadila Bahar (PO.71.4.221.19.1.031) 2019
Elva Irsani Damayanti Palallo (PO.71.4.221.19.1.012) 2019
A. Ardilah Aulia Rusmin (PO.71.4.221.19.1.001) 2019
Harman Hermawan (PO.71.4.221.19.1.014) 2019
A. Muh. Alfian Naim (PO.71.4.221.19.1.006) 2019
Syamsuddin (PO.71.4.221.19.1.044) 2019

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENYULUHAN

1. Judul : Pencegahan dan Resiko Penyakit DBD di


Desa Nirannuang, Kec. Bontomarannu, Kab.
Gowa.
2. Nama Mitra Penyuluhan : Desa Nirannuang, Kec. Bontomarannu,
Kab. Gowa.
3. Ketua Tim
a. Nama : Aelizah Rahmasary
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : PO.71.4.221.19.1.003
d. Jurusan/Prodi : Kesehatan Lingkungan/Prodi D-IV
e. Alamat Makassar : Jl. Wijaya Kusuma I K4/4

4. Jumlah Anggota : 10 orang


5. Dosen Pembimbing
Pembimbing I
a. Nama : Muh. Ikbal Arif., SKM., M.Kes
b. NIDN : 4028116801
c. Alamat Rumah/Hp : Perum. NTIJI Cemara 3 Blok GB.27
Tamalanrea, Makassar/085398237919
Pembimbing II
a. Nama : Haderiah, SKM., M.Kes
b. NIDN : 4025056401
c. Alamat Rumah/Hp : Jl. Wijaya Kusuma/081342657736
Pembimbing II
a. Nama : La Taha, SKM., M.Kes
b. NIDN : 4004046201
c. Alamat Rumah/Hp : Jl. Wijaya Kusuma/081342657736

6. Lokasi Kegiatan : Aula Sanggar Seni, Desa Nirannuang,


Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa
7. Biaya Kegiatan Total : Rp. 495.000,- (Kelompok)
8. Waktu Pelaksanaan : 1 Minggu

Makassar, 13 Januari 2021

Dosen Pendamping, Ketua Tim,

Muh. Ikbal Arif., SKM., M.Kes Aelizah Rahmasary


NIP.196508211986032001 NIM.PO.71.4.221.19.1.003

Ketua Jurusan,

Wahyuni Sahani, ST.,M.Si


NIP.196905251992032001

i
RINGKASAN

Mitra dalam penyuluhan kesehatan ini adalah masyarakat sekitar di Desa


Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Dimana keadaan
pemukiman di sekitar desa ini terdapat banyak pepohonan sehingga bisa menjadi
sarang perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, terdapat banyak tempat penampungan
air yang tidak menggunakan penutup sehingga ikut memancing perkembangbiakan
nyamuk Aedes Aegypty.

Target yang ingin dicapai dalam penyuluhan ini adalah timbulnya kepedulian
dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD sejak
dini. Adapun luaran dalam penyuluhan ini adalah masyarakat awam yang belum
mengerti betul terkait penyakit DBD sehingga terbentuk masyarakat yang memiliki
rasa peduli terhadap lingkungan untuk pencegahan DBD.

Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah penyuluhan berupa


menampilkan materi dalam bentuk power point serta pembagian bubuk abate sebagai
bentuk pencegahan DBD sejak dini.

Hasil yang dicapai yakni masyarakat mulai memhamai terkait penyakit DBD
hingga pencegahannya dibuktikan dengan adanya masyarakat yang mulai bertanya
terkait materi yang dipaparkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Nirannuang telah


memahami dengan baik penyakit DBD hingga pencegahannya, serta melaksanakan
pencegahan itu dengan menggunakan bubuk abate yang dibagikan kepada masyarakat
sekitar.

Kata Kunci : DBD, Pencegahan DBD.

ii
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir penyuluhan kesehatan dengan judul “Pemberikan Edukasi Bahaya
Penyakit ISPA di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan penyuluhan ini, masih


banyak kekurangan sehingga perlu bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, kami menghaturkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Muh. Ikbal Arif., SKM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing dan Dosen
Mata Kuliah Ilmu Budaya Sehat
2. dr. Rahmi Aditama Rasyid selaku Kepala Puskesmas Bontomarannu.
3. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam pembuatan laporan akhir ini.

Laporan ini masih mempunyai kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada para pembaca
kiranya dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.

Makassar, Januari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i

RINGKASAN.................................................................................................. ii

PRAKATA ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi ................................................................................ 1

1.2 Permasalahan Mitra ...........................................................................4

1.3 Tujuan Penyuluhan Kesehatan ..........................................................5

BAB II TARGET DAN LUARAN

2.1 Target .................................................................................................6

2.2 Luaran ................................................................................................6

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Penyuluhan tentang penyakit DBD dan upaya pencegahan

Penyakit DBD ..................................................................................7

3.2 Evaluasi ..........................................................................................11

BAB IV HASIL YANG DI CAPAI

4.1 Hasil .................................................................................................12

4.2 Potensi Yang Berkelanjutan ............................................................13

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.......................................................................................15

5.2 Saran ................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….....16

LAMPIRAN ………………………………………………………………17

iv
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Justifikasi Anggaran 18

2 Absensi Peserta 20

3 Perizinan 21

4 Surat Keterangan Melaksanakan Kegiatan 24

5 Dokumentasi 28

6 Materi 30

7 Biodata Kelompok 35

8 Biodata Dosen Pembimbing 46

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Demam Berdarah Dengue ( DBD ), merupakan salah satu penyakit menular


yang sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian terutama pada anak.
Oleh karena itu wabah penyakit ini sering menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Daerah yang mempunyai resiko untuk menjadi wabah demam berdarah dengue
umumnya ialah kota atau desa di pantai yang penduduknya padat dan mobilitasnya
tinggi.

Kejadian luar biasa atau wabah penyakit ini dapat terjadi di daerah endemis
maupun daerah yang seluruhnya tidak pernah ada kasus. Biasanya wabah demam
berdarah dengue terjadi pada musim hujan, sesuai dengan musim penularan penyakit
ini. Pengamatan selama dua puluh tahun terakhir ini menunjukkan bahwa didaerah
endemis, wabah DBD terjadi secara periodik, setiap lima tahun. Namun demikian
pada umumnya kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue sulit diramalkan
sebelumnya ( Kemenkes RI, 2012).

Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia yaitu di Surabaya dan


Jakarta pada tahun 1968, jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah
penyebarannya bertambah luas, sehingga pada tahun 1994 DBD telah tersebar ke
berbagai propinsi di Indonesia.

Penyakit demam berdarah sampai saat ini masih merupakan masalah dibanyak
negara terutama di negara-negara berkembang. WHO memperkirakan terdapat 50 juta
kasus DBD terjadi setiap tahunnya, sebanyak 500.000 kasus membutuhkan perawatan
rumah sakit dansedikitnya terdapat 22.000 kematian karena DBD yang sebagian besar
merupakan anak-anak dan berdasarkan penelitian diperkirakan terdapat 2,5 milyar
penduduk pada 100 negara hidup di daerah tropis dan bertempat tinggal di area yang
secara potensial berisiko terhadap penyakit tersebut (WHO, 2012).

Penyakit DBD tersebar luas di ber-bagai daerah di Indonesia, utamanya di


daerah perkotaan dengan vektor utamanya nyamuk Aedes aegypti.Terdapat 16
propinsi yang dilaporkan sering mengalami KLB. Propinsi yang kabupatennya
banyak mengalami KLB DBD salah satunya adalah Sulawesi Selatan (BPPN, 2006).

1
Di Indonesia DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41
tahun terakhir. Sejak tahun 1968 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah provinsi
dan kabupaten/kota yang endemis DBD, dari 2 Provinsi dan 2 Kota, menjadi 32
(97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009. Selain itu terjadi juga
peningkatan jumlah kasus DBD, pada tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912
kasus pada tahun 2009 (Depkes RI, 2010).

Di Sulawesi Selatan jumlah kasus DBD per Kabupaten/Kota keseluruhan


berjumlah 3.550 kasus dengan incidence rate per 100.000 penduduk yaitu 44,18%.
Kasus DBD tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba dengan jumlah kasus 679 dan
kasus yang terendah yaitu di Kabupaten Selayar dengan 1 kasus DBD. Sedangkan di
Kabupaten Gowa terdapat 210 kasus DBD (Dinkes Prov. Sulsel 2011).

Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat DBD disebabkan oleh


beberapa faktor. Sebagaimana model epidemiologi penyebaran penyakit oleh Jhon
Gordon, penularan penyakit DBD juga dipengaruhi oleh intraksi tiga faktor yaitu:
pejamu, vektor dan lingkungan. Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD
dapat dilakukan dengan cara memodifikasi faktor-faktor yang terlibat didalamnya
termasuk menekan jumlah populasi nyamuk Aedes Aegyfti selaku vector penyakit
DBD.

Kabupaten Gowa merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kota


Makassar yang menjadi daerah endemis penyebaran DBD. Terdapat banyak kasus
DBD yang masuk dalam laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa. Kasus tertinggi
terjadi di Kecamatan Somba Opu dan Pallangga dengan dan yang terendah yaitu di
Kecamatan Tompobulu dengan 0 Kasus. Setiap tahun terjadi penurunan jumlah kasus
DBD di Kabupaten Gowa, namun untuk Kecamatan Somba Opu dan Pallangga
jumlah kasus DBD masih terhitung paling tinggi dibanding dengan kecamatan-
kecamatan lainnya di Kabupaten Gowa (Dinkes Gowa 2013).

Data curah hujan bulanan dari stasiun geofisika Sulawesi selatan per tahun
2012, membuktikan bahwa sering terjadi jumlah curah hujan yang tidak menentu atau
tidak teratur yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan khususnya Makassar dan
kabupaten Gowa. Hal ini di buktikan dari hasil rekap data BMKG Kabupaten Gowa
dan BMKG Provinsi Sulawesi Selatan (BMKG Sulsel, 2013).

Penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit DBD dan cara


pengendalian nyamuk Aedes aegypti dengan program PSN dilakukan untuk

2
mengubah perilaku masyarakat agar sesuai dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), tetapi dalam kegiatan seharihari masyarakat belum melakukan PSN secara
rutin. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku masyarakat untuk turut memberantas
penyakit DBD belum seperti yang diharapkan. Diduga pengetahuan masyarakat
tentang penyakit DBD dan program PSN belum memadai. Terbukti dengan masih
terdapat pendapat di masyarakat bahwa seseorang menderita penyakit disebabkan
kondisi tubuhnya lemah dan bila terdapat penderita DBD, masyarakat meminta
dilakukan pengasapan tanpa diikuti PSN.

Sehingga pengetahuan dan perilaku masyarakat tidak mendukung sepenuhnya


program PSN dan kurang berpartisipasi dalam program tersebut. PSN sebagai salah
satu cara pengendalian vektor dilakukan dengan membasmi jentik nyamuk Aedes
aegypti melalui peran aktif masyarakat melaksanakan 3M yaitu menguras tempat
penampungan air sedikitnya satu minggu sekali, menutup rapat tempat penampungan
air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat
perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti.

Hal ini logis diterima, oleh karena bila seseorang melakukan praktek PSN 3M,
maka kemungkinan adanya jentik berkurang. Hal ini didukung oleh penelitian Kasdi
(2006) yang menyatakan bahwa praktek pemberantasan jentik akan berpengaruh
terhadap kepadatan jentik yang akhirnya menurunkan DBD.

Penelitian yang dilakukan oleh Sitio (2008) menunjukkan adanya hubungan


perilaku yaitu kebiasaan menggunakan anti nyamuk, kebiasaan menggantung pakaian
bekas pakai dengan kejadian DBD.

Berdasarkan data dinas kesehatan Kabupaten Gowa dapat terlihat kejadian


DBD di Kabupaten Gowa dari tahun ke tahun terkadang mengalami penurunan dan
terkadang mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan kondisi di beberapa Kecamatan
di Kabupaten Gowa sangat mendukung untuk perkembangan DBD, yakni faktor
lingkungan, demografi, dan vektor penyakit. Selain itu penanganan selama ini yang
belum menggunakan pendekatan spasial cenderung hanya bersifat insidensial. Oleh
karena itu perlu pendekatan baru dalam mengevaluasi intervensi penanganan DBD,
yakni pendekatan spasial yang terencana dengan baik.

3
1.2 Permasalahan Mitra

Dari data yang tercatat di Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Sulsel , tercatat


sepanjang Januari hingga akhir Juli saja jumlah penderita demam berdarah di Sulsel
mencapai 3.352 kasus , 32 diantaranya meninggal dunia .

Dari 28 kabupaten yang ada di Sulsel , jumlah kasus yang paling banyak
terjadi berada di Makassar , sebanyak 868 kasus . Selain Makassar , kabupaten Gowa
menempati peringkat kedua , dengan 628 kasus , dari jumlah itu 3 orang yang
meninggal dunia .

Pada Januari 2020 Kabupaten Gowa mencatat sebanyak 40 kasus DBD


selama memasuki tahun 2020 , DBD didominasi oleh anak-anak usia 5 hingga 14
tahun dengan jumlah penderita 18 orang . Diposisi kedua usia 15 hingga 44 tahun
dengan jumlah penderita sebanyak 15 orang . Selanjutnya balita umur 1 hingga 4
tahun dengan jumlah penderita 4 kasus , selebihnya orang dewasa umur di atas 45
tahun berjumlah dua kasus , serta bayi satu kasus .

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD . Beberapa di


antaranya adalah faktor inang (host) , lingkungan ( environment ) , dan faktor penular
serta pathogen (virus) . Faktor inang menyangkut kerentanan dan imunitasnya
terhadap penyakit , sedangkan faktor lingkungan menyangkut kondisi geografis
(ketinggian dari permukaan laut , kelembaban , suhu , dan iklim ) .

Selain itu , faktor yang menyebabkan tingginya DBD di Kabupaten Gowa


khususnya di kecamatan Bontomarannu yaitu meningkatnya pertumbuhan penduduk
dan arus urbanisasi yang menimbulkan tempat tinggal dengan sarana seadanya yang
dapat menunjang kehidupan nyamuk Aedes aegypti dan juga mempermudah
transmisi DBD di antara penduduk .

Dengan demikian sebagai upaya untuk mengendalikan DBD melalui kegiatan


promosi kesehatan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan bahkan masyarakat
diharapkan mampu meningkatkan derajat keseahatan . Upaya pemberantasan DBD
yaitu melakukan 3M ( Menguras , Menutup dan Mengubur ) selain itu ditambah
dengan cara lain yaitu 3M plus.

Model penyuluhan masyarakat diperkenalkan apa itu penyakit DBD , gejala


penyakit DBD , penyebab penyakit DBD , dan bagaimana cara pengendaliannya .

4
Media yang digunakan yaitu penampilan materi berupa ppt serta pembagian leaflet
(brosur) yang berisikan edukasi mengenal DBD.

1.3 Tujuan Penyuluhan Kesehatan

a. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang DBD , gejala , penyebab , serta


tata cara pencegahannya .
b. Pembagian bubuk Larvasida ( abate )

5
BAB II

TARGET DAN PENCAPAIAN

2.1 TARGET

Target yang ingin dicapai dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Desa
Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa adalah timbulnya
kepedulian masyarakat sekitar terhadap kondisi lingkungan sekitar mereka terkait
faktor resiko terjadinya DBD dan masyarakat sekitar yang memiliki keasadaran untuk
melakukan pencegahan DBD sejak dini yang berawal dari menjaga kebersihan
lingkungan sekitar.

2.2 LUARAN

Luaran dari penyuluhan kesehatan ini adalah masyarakat awam yang belum
memahami terkait bahaya penyakit DBD sehingga terbentuk masyarakat yang
memiliki kesadaran terkait pencegahan DBD sejak dini dimulai dari kebersihan
lingkungan.

6
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada masyarakat yang dilaksanakan di


Desa Nirannuang Kec. Bontomarannu Kab. Gowa tentang penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD), tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

3.1 Penyuluhan tentang penyakit DBD dan upaya pencegahan penyakit DBD

Pada tahapan penyuluhan, tim menyiapkan alat yang digunakan seperti LCD,
laptop, kamera, bubuk abate ,leaflet, kuesioner, ppt dan alat pelindung diri seperti
masker dan handsanitizer karena pada saat ini maraknya pandemi Covid-19. Semua
peserta penyuluhan diwajibkan memakai masker.

Hal pertama yang dilakukan yaitu registrasi sekaligus dengan pembagian


masker, leaflet, dan kuesioner,serta pembagian bubuk abate kepada masyarakat dan
dilanjutkan pengenalan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi penyuluhan
melalui tampilan layar ppt yang berisikan pengertian DBD, penyebab DBD, gejala
DBD, orang yang rentan terkena DBD, upaya pencegahan DBD dan Pengobatan
tradisional untuk penyakit DBD.

a. Pembagian Leaflet
Pembagian leaflet pada masyarakat dilakukan sebelum pemaparan
materi melalui tampilan ppt. leaflet berisikan tentang definisi DBD, gejala
DBD, pencegahan DBD dan orang yang rentan terkena DBD. Pembagian
leaflet pada masyarakat bertujuan agar masyarakat dapat sadar terkait bahaya
penyakit DBD dan bagaimana pencegahan penyakit DBD sehingga
mendorong tindakan dari masyarakat untuk mencegah guna menekan jumlah
penderita DBD di lingkungan keluarga dan masyarakat.
b. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitannyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti
Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia,

7
kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan
air laut.
c. Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue Masa tunas /
inkubasi selama 3 –15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
Sebenarnya gejalanya cukup sulit dibedakan dengan penyakit lain, namun
beberapa ahli kesehatan telah merangkumnya dalam beberapa gejala ini:
 Sakit kepala yang parah
 Suhu badan menjadi tinggi, bahkan mencapai 38 hingga 40 derajat
celcius
 Terdapat bintik-bintik merah di tubuh
 Mata bagian belakang terasa sakit
 Menjadi sangat gelisah dan disertai keringat dingin pada ujung kaki
dan telapak tangan
 Pendarahan yang tidak wajar, kadang seseorang bisa mimisan
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala
demam berdarah sebagai berikut :
1.Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 –40 derajat Celsius).
2.Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3.Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir
bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
4.Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5.Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
Pada pemeriksaan laboratorium(darah) hari ke 3 –7 terjadi penurunan
trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai
Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).Timbulnya
beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit
kepala.Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.Demam yang
dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada
persendian.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.

8
d. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa
oleh nyamuk Aedes Aegepty. Virus tersebut disalurkan melalui aliran darah
manusia setelah nyamuk yang terinfeksi virus demam berdarah dengue
menggigit manusia. Perlu anda ketahui penyakit demam berdarah bukanlah
penyakit menular, dalam artian penyebaran penyakit ini tidak bisa ditularkan
dari manusia ke manusia secara langsung, namun nyamuklah yang menjadi
perantaranya.
e. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dalam memerangi demam berdarah, kita bisa melakukan beberapa
langkah pencegahan. Berikut ini beberapa cara pencegahan demam berdarah
yang dapat dilakukan dilingkungan keluarga:
1. Menguras Bak Mandi Bak mandi merupakan tempat nyamuk berkembang
biak, bintik-bintik tersebut senang sekali hidup dalam genangan air seperti bak
mandi. Usahakan selalu menguras setidaknya seminggu sekali agar terhindar
dari bintik-bintik nyamuk.
2. Menutup Penampungan Air Penampungan air ada banyak macamnya,
contohnya seperti bak kontrol, septitank ataupun beberapa tempat
yangdipergunakan untuk menyimpan persediaan air. Genangan air tersebut
merupakan tempat ideal berkembangnya nyamuk demam berdarah. Anda
harus selalu mengontrol kondisi air dan menutupnya rapat-rapat.
3. Mengubur Barang Bekas Selain merusak pemandangan, barang bekas/
sampah sering menjadi tempat bersembunyinya nyamuk.
Kita perlu membersihkan lingkungan agar terhindar dari
berkembangnya nyamuk demam berdarah ditempat tinggal anda.Ketiga cara
pencegahan demam berdarah diatas sering disebut dengan istliah 3M. Jadikan
kebiasaan 3M menjadi bagian dari hidup sehat anda dan keluarga. Sekian
bahasan mengenai makalah demam berdarah yang bisa saya share untuk
menambah pengetahuan anda, semoga bermanfaat dan membantu anda
terhindar dari penyakit demam berdarah.

f. Faktor Risiko Lingkungan

Faktor-faktor yang dapat mendukung perkembangan nyamuk Aedess


menurut Departemen Kesehatan RI (2004) antara lain:

9
1.Faktor ManusiaFaktor manusia yang berhubungan dengan penularan
DBD antara lain umur, suku,kerentanan, keadaan sosial ekonomi, kepadatan
penduduk dan mobilitas penduduk.

2.Faktor Nyamuk PenularFaktor yang mempengaruhi persebaran


nyamukAedesspanatara lain tempatberkembang biak, tempat istirahat,
resistensi, perilaku dan sifat nyamuk.

3.Faktor LingkunganFaktor lingkungan yang mempengaruhi, antara


lain kualitas permukiman, jarakantar rumah, pencahayaan, ketinggian tempat,
curah hujan, iklim, temperatur,kepadatan nyamuk dan karakteristiknya.

g. Pengobatan Tradisional

ada beberapa obat demam berdarah alami yang diyakini dapat mempercepat proses
penyembuhan demam berdarah. Berikut adalah bahan-bahan alami yang bisa
digunakan sebagai obat demam berdarah:

1. Buah jambu biji merah


Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa jambu biji merah dapat
membantu meningkatkan kadar trombosit tubuh pada penderita
DBD.Kandungan vitamin C yang terdapat pada buah ini juga dapat
meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi penyakit, termasuk
infeksi virus dengue.Selain itu, senyawa lain seperti flavonoid di dalam jambu
biji merah juga berperan dalam menekan pertumbuhan virus dengue.Hal
tersebut dapat mencegah risiko perdarahan akibat rusaknya trombosit yang
disebabkan oleh serangan virus dengue.Orang yang sedang sakit DBD
sebaiknya makan atau minum sesuatu yang lebih mudah dicerna.Oleh karena
itu, untuk menyiasati jambu biji sebagai obat DBD tradisional, sebaiknya
blender 1-2 buah jambu biji merah sampai halus menjadi jus jambu biji.Lalu,
konsumsi 1-2 gelas jus jambu biji setiap hari guna mendapatkan manfaat buah
jambu biji secara optimal. Tak hanya mudah dicerna, kandungan air dalam
daging buah jambu biji merah juga baik untuk mencegah dehidrasi.

10
2. Daun pepaya

Ekstrak daun pepaya diyakini dapat membantu meningkatkan kadar trombosit


dalam darah penderita demam berdarah. Ekstrak daun pepaya juga kaya akan
berbagai mineral yang dapat mengembalikan mineral tubuh yang hilang akibat
pertumbuhan virus.Dengan ini, sistem imunitas tubuh penderita DBD dapat
meningkat sehingga proses pemulihan penyakit menjadi lebih cepat.

3. Daun sambiloto

Daun sambiloto merupakan salah satu daun herbal yang kerap digunakan
dalam bahan dasar jamu. Meskipun memiliki rasa yang pahit, daun sambiloto
memiliki manfaat sebagai obat herbal untuk mengobati DBD. Menurut
penelitian dari NCBI pada tahun 2016, ekstrak sambiloto ditemukan dapat
membasmi virus penyebab demam. Meskipun begitu, penelitian lanjutan
masih perlu dilakukan untuk menguji keampuhan sambiloto sebagai obat
demam berdarah alami yang ampuh digunakan.

3.2 Evaluasi

Pada tahapan ini, setelah pemaparan materi beberapa masyarakat aktif


memberikan pertanyaan sehingga terjadi Tanya jawab antara pemateri dan
masyarakat. Tanya jawab ini dilakukan setelah pemaparan materi penyuluhan.
Dengan tujuan, masyarakat mengaitkan pengetahuan yang ditangkap dengan
materi yang diberikan. Agar masyarakat terus menerapkan perilaku hidup
bersih untuk mencegah penyakit DBD.

11
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

4.1 HASIL

Lokasi penyuluhan terletak di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu,


Kabupaten Gowa pada Sabtu, 2 Januari 2021, dimana yang kami jadikan objek
sasaran yaitu masyarakat yang berada di lingkungan sekitar. Tempat yang kami
jadikan lokasi penyuluhan juga didampingi dari pihak kantor desa. Adapun hasil yang
dicapai pada penyuluhan yang kami lakukan dengan menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab sehingga masyarakat sudah mengerti mengenai penyakit DBD yang
disebabkan oleh Virus Dengue yang ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegypty yang
kemudian dilakukan sesi tanya jawab yang bertujuan agar masyarakat dapat lebih
mengerti/memahami mengenai DBD, gejala DBD, penyebab dan bahaya DBD, serta
pencegahan dari penyakit DBD.

Berikut adalah kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaksana. Kegiatan


tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

No Waktu Dan
Jenis Kegiatan Hasil
. Tempat
Senin, 17 Pembentukan Terbentuk 11 orang dalam
November 2020 kelompok, dan kelompok dan renacana
diskusi kelompok kegiatan yang meliputi
1.
mengenai kegiatan persiapan pelaksanaan,
penyuluhan yang sasaran,tempat,tema/judul
akan dilakukan. penyuluhan.
Rabu, 25 Pengurusan Surat perizinan penyuluhan
2. November 2020 perizinan yang dibuat dari kampus
penyuluhan
Kamis, 1 Persiapan untuk Menyusun absensi, surat
Desember 2020 melakukan keterangan melakukan
penyuluhan kegiatan dan menyusun
3.
materi dalam bentuk brosur
sebagai bahan untuk
penyuluhan.
4. Senin, 21 Mendatangi Memperoleh izin dari

12
Desember 2020 Puskesmas dan Puskesmas dan kantor desa
kantor desa dengan untuk melakukan kegiatan
memberikan surat penyuluhan dengan metode
perizinan untuk ceramah didepan
melakukan masyarakat dan ada sesi
penyuluhan tanya jawab
Rabu, 2 Januari Pelaksanaan Masyarakat dapat
2021 kegiatan mengetahui tentang bahaya
penyuluhan DBD dan pencegahannya.
5. Diharapkan masyarakat
mampu menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk wujud nyatanya.

4.2 POTENSI BERKELANJUTAN

Dari hasil yang kami dapat dari kegiatan penyuluhan yang dihasilkan di Desa
Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Kegiatan penyuluhan
mengenai “Pencegahan dan Resiko Penyakit DBD” dilaksanakan pada hari Sabtu, 2
Januari 2021. Peserta yang hadil dalam kegiatan penyuluhan ini adalah segenap
warga sekitar Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Tanggapan masyarakat tentang bahaya penyakit DBD pada dasarnya masyarakat ada
yang sudah mengetahui, namun mereka belum paham betul bagaimana
pencegahannya, langkah-langkah yang harus dilakukan agar DBD tidak terjadi lagi.

Pada saat pemberian materi penyuluhan masyarakat antusias memberikan


respon yang baik saat berlangsungnya materi dengan memperhatikan dan menelaah
apa yang disampaikan. Melihat umpan balik yang diberikan pada saat penyuluhan
dengan cara memberikan pertanyaan mengenai bahaya DBD dan cara
pencegahannya.

Seperti yang diketahui penyakit DBD sangat dikenal luas di lingkungan


sebagai salah satu penyebab kematian. DBD juga merupakan penyebab kunjungan
pasien yang frekuensinya cukup tinggi di Puskesmas maupun rumah sakit. Apabila
tidak dilakukan pencegahan DBD sejak dini, penyakit ini bisa terus menerus menelan
korban. Oleh sebab itu, penyakit DBD sangat berbahaya. Perlu adanya perubahan
pola perilaku hidup bersih dan sehat agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit

13
DBD dan yang paling utama yaitu harus selalu rajin membersihkan bak
penampuangan air dan tidak membiarkan baju-baju tertumpuk tergantung dibalik
pintu yang dapat mengundang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypty.

Seperti yang kami amati juga dari reaksi masyarakat tersebut adanya rasa
takut pada dirinya, dan kaget setelah melihat poster yang kami tampilkan pada saat
memberikan materi penyuluhan. Selain itu, ada timbal balik dari masyarakat karena
setelah penyuluhan selesai ada masyarakat yang bertanya seputar materi yang telah
diberikan sebelumnya.

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penyuluhan yang dilakukan di desa nirannuang, kecamatan


Bontomarannu, kabupaten Gowa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
masyarakat sudah mengetahui penyakit DBD itu sendiri tetapi mereka belum
memahami betul terkait pencegahan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar
terhindar dari penyakit DBD dan setelah dilakukannya penyuluhan masyarakat sudah
mengerti tentang bahaya dan cara pencegahan DBD yang bukan hanya diatasi dengan
obat-obatan medis tetapi juga bisa dengan pengobatan tradisional dengan berbahan
alami salah satunya yaitu buah jambu merah dengan mengolahnya menjadi jus dan
dikonsumsi 1-2 gelas karena jambu merah ini mengandung vitamin C yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi penyakit DBD. Dengan begitu
adanya kesadaran masyarakat terhadap dirinya sendiri untuk berperilaku hidup sehat.

5.2 SARAN
Disarankan agar masyarakat berperan aktif dalam melaksanakan kebersihan
lingkungan terutama dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk guna
menekan sekecil mungkin peluang nyamuk untuk bersarang serta berkembang biak
dengan melaksanakan Menguras, Menutup tempat-tempat penampungan air baik
diluar rumah maupun di dalam rumah serta Mengubur/membakar barang bekas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim___2019.gowakab.go.id : DIKPLHD KABUPATEN GOWA


http://gowakab.go.id/wp-content/uploads/DIKPLHD-KABUPATEN-GOWA-
2019.pdf. Diakses 03 Januari 2021

Anonim___2019.Kemkes.go.id : info datin situasi demam berdarah dengue.


https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/
InfoDatin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf. Diakses 03 Januari 2021

dr.Anandika Pawitri 08 Mei 2020.sehatq.com : obat demam berdarah dari bahan


alami. https://www.sehatq.com/artikel/obat-demam-berdarah-dari-bahan-alami-
sudah-pernah-coba. Diakses 02 Januari 2021

Irawan sapto adhi 30 Januari 2020.healthkompas.com : bagaimana cara penularan


DBD. https://health.kompas.com/read/2020/01/30/160200768/bagaimana-cara-
penularan-demam-berdarah-dbd-?page=all. Diakses 02 januari 2021

Rio Anthony 18 Februari 2020. Tagar.id : Penderita DBD dominasi di gowa awal
tahun 2020 https://www.tagar.id/penderita-dbd-dominasi-di-gowa-awal-tahun-
2020. Diakses 03 januari 2021

Rismeni Saragih, SST., M.Kes.2015. akbidkharismahusada.ac.id : demam berdarah


http://akbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/Rismeni-
DBD.pdf. Diakses 02 januari 2021

16
L

17
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Kegiatan

 Pemasukan
No Sumber Dana Satuan Harga Jumlah
.

1. Kontribusi Mahasiswa 11 Rp. 45.000,00 Rp. 495.000,00


Orang

Total Rp. 495.000,00

 Pengeluaran
A. Perlengkapan
No. Hari/Tanggal Uraian Satuan Harga Jumlah

1. Rabu, 9 Desember Spanduk 2 x 1L Rp. Rp. 44.000,00


2020 1 44.000,00

2. Senin, 7 Desember Bubuk Abate 25 pcs Rp. Rp. 50.000,00


2020 1 gr 2.000,00

3. Jumat, 11 Desember Plakat 1 pcs Rp. Rp. 80.000,00


2020 80.000,00

Total Rp.174.000,00

B. Konsumsi
NO. Hari/Tanggal Uraian Satuan Harga Jumlah
1. Selasa,8 Desember 2020 Dos kue 25 dos Rp. 400 Rp.10.000
2. Rabu,9 Desember 2020 Air dos 1 dos Rp.15.000 Rp.15.000
3. Rabu,9 Desember 2020 Teh kotak 5 kota Rp.3.000 Rp.15.0000
sosro
4. Kamis,10 Desember Air botol 5 botol Rp. 4.000 Rp. 20.000
2020 mineral
5. Jumat,11 Desember Aneka kue 150 biji Rp.1.000 Rp.150.000
2020
Total Rp.210.000

C. Total Pengeluaran
No. Devisi Jumlah

1. Perlengkapan Rp. 174.000,00

2. Konsumsi Rp. 210.000,00

18
Total Rp. 384.000,00

Rekapitulasi Dana

Pemasukan. Rp. 495.000,00

Pengeluaran. Rp. 384.000,00 -

Total : Rp. 111.000,00

19
Lampiran 2. Absensi

20
Lampiran 3. Perizinan

21
22
23
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kegiatan

24
25
26
27
Lampiran 5. Dokumentasi

28
29
Lampiran 6. Materi

30
31
32
33
34
Lampiran 7. Biodata Kelompok

A. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Aelizah Rahmasary
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Palu, 07 Juni 2000
6 E-mail aelizahrahmasary@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082196112173

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 17 Bila SMPN 2 SMAN 1
Watansoppeng
Watansoppen
g
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Aelizah Rahmasary)
NIM.PO.71.4.221.19.1.003

B. Anggota 1

35
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Yurika Dwi Nanda Arana
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Balikpapan, 20 April 2001
6 E-mail yurikadwinandaarana@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081218216297

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Kartika V-3 SMP Negeri 1
SMA
Balikpapan Utara Nunukan Selatan
Muhammadiya
h 2 Al-
Mujahidin
Balikpapan
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Yurika Dwi Nanda Arana)


NIM.PO.71.4.221.19.1.050

C. Anggota 2

36
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Nabila Nur Annisa Aspa
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.024
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bajo, 29 Juni 2001
6 E-mail nabilaaspa0@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085280493606

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 248 SMPN 1 BAJO SMAN 5
KAMPUNG BARU LUWU

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Nabila Nur Annisa Aspa)


NIM.PO.71.4.221.19.1.024

37
D. Anggota 3
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Elva Irsani Damayanti Palallo
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Rantepao , 06 Oktober 2001
6 E-mail elvairsanidamayanti@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082346670301

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 05 Sesean SMPN 2 Sesean SMAN 2
Toraja Utara

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Elva Irsani Damayanti Palallo)


NIM.PO.71.4.221.19.1.012

38
E. Anggota 4
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Sarmaliana

gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.040
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pallapaoe 24 Agustus 2001
6 E-mail Sarmalianaa24@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085213713577

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 110 SMPN 2
SMAN 7
MAPPALAKKAE LILIRILAU
WAJO
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Sarmaliana)
NIM.PO.71.4.221.19.1.040

39
F. Anggota 5
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Nur Alifsyah Asyifa
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.027
5 Tempat dan Tanggal Lahir Soppeng, 18 Juni 2001
6 E-mail alifsyahsyam82@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081257141431

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 25 Madello SMPN 1 SMAN 1
Watansoppeng
Watansoppen
g
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Nur Alifsyah Asyifa)


NIM.PO.71.4.221.19.1.027

40
G. Anggota 6
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan A.Ardilah Aulia Rusmin
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Selayar, 01 Mei 2000
6 E-mail andiardilahaulia75@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082188437886

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Kepulauan SMPN 14
SMAN 1
Selayar Kepulauan
Selayar
Selayar
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(A.Ardilah Aulia Rusmin)


NIM.PO.71.4.221.19.1.001

41
H. Anggota 8
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Syamsuddin
gelar)
2 Jenis kelamin Laki Laki
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.044
5 Tempat dan Tanggal Lahir Takalar, 01-07-2001
6 E-mail Syamsuddins346@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085256527381

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN NO 100 SMPN 2
SMAN 5
Pa’la’lakkang Galesong
Takalar
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

( Syamsuddin )
NIM.PO.71.4.221.19.1.044

42
J. Anggota 9
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Harman hermawan
gelar)
2 Jenis kelamin Laki laki
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.014
5 Tempat dan Tanggal Lahir Enrekang,10 maret 1999
6 E-mail harmanhermawan478@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082332318071

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 45 TALAGA SMPN 2
SMAN 1
ENREKANG
ENREKANG
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005 - 2011 2011 – 2014 2014 – 2017

Makassar, 13 Januari 2021

(Harman Hermawan)
NIM.PO.71.4.221.19.1.014

43
K. Anggota 10
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Andi Muh. Alfian Naim
gelar)
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.006
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sengkang, 8 Oktober 2001
6 E-mail andialfiansengkang@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085677898555

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 2 SMPN 1 SMAN 7
Maddukkelleng Sengkang Wajo

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2008 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Andi Muh. Alfian Naim)


NIM.PO.71.4.221.19.1.006

44
L. Anggota 11
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Nurul Ainun Nadila Bahar
gelar)
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi D.IV Kesehatan Lingkungan
4 NIM/NIDN PO.71.4.221.19.1.031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bone,04,2001
6 E-mail nurulainunnadila242@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082194873370

b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 179 Pondok
SMAN 5 Bone
Mallindrung pesantren Al-
Ikhlas Ujung
Bone
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2013 2013 – 2016 2016 – 2019

Makassar, 13 Januari 2021

(Nurul Ainun Nadila Bahar)


NIM.PO.71.4.221.19.1.031

45
Lampiran 8. Biodata Dosen

Pembimbing 1
a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Muh. Ikbal Arif, SKM,M.Kes


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19681128 199303 1 002
5 NIDN 4028116801
6 Tempat dan Tanggal Lahir 28 November 1968
7 E-mail mikbalarif@gmail.com
8 Nomor telepon/HP 085398237919
9 Alamat Kantor Perum. NTIJI. Cemara 3 Blok GB.27
Tamalanrea, Makassar
1. Epidemiologi
11 Mata Kuliah Yang Diampu 2. Penyakit Berbasis Lingkungan
3. Pemberdayaan Masyarakat
4. Ilmu Budaya Sehat
b. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi UNHAS Ujung UNAIR
Pandang Surabaya

Bidang Ilmu Epidemiologi Epidemiologi


Tahun Masuk-lulus

46
Pembimbing II
a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Haderiah, SKM,M.Kes


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196405251986032001
5 NIDN 4025056401
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pakalu, 25 Mei 1964
7 E-mail nuruhaderiah@gmail.com
8 Nomor telepon/HP 081354971676
9 Alamat Kantor Jl. Wijaya Kusuma 1/2 Makassar
10 Nomor Telepon/Faks (0411) 853497
1. Sanitasi Permukiman
2. Mikrobiologi
11 Mata Kuliah Yang Diampu 3. Tata Graha ( House Keeping )
4. Epidemiologi Lingkungan
5. Penyehatan Makanan Minuman
b. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi UNHAS UNHAS

Bidang Ilmu Kesling Kesling


Tahun Masuk-lulus 2001-2003 2008-2010

c. Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Rp)
1 2011 Analisis Konsentrasi Logam Risbinakes 15.000.000
Berat Cadmium (Cd) pada
Kerang di Sekitar Jalan
Metro Tanjung Kota
Makassar
2 2012 Kajian Tingkat Kualitas Risbinakes 25.000.000
Permukiman Kumuh
Berdasarkan Kondisi Sarana
Sanitasi Di Kel. Banta-
bantaeng Kec. Rappocini
Kota Makassar
3 2015 Efektifitas tanah genjer Risbinkes 10.000.000
(limnocharis flava) dalam
menurunkan kadar besi (fe)
pada air sumur gali

47
4 2017 Faktor-faktor yang DIPA Poltekkes/ 10.000.000
Berhubungan dengan Risbinkes
Kecacingan pada Anak SD
di Pulau Sapulli Desa
Mattiro Baji Kec. Liukang
Tupakbiring Utara Kab.
Pangkep
5 2017 Model Intervensi kepadatan DIPA Poltekkes/ 25.000.000,-
lalat Hubungan Dengan Risbinkes
Kejadian Diare Di Pulau
Sapuli Desa Matiro Kec.
Liukang Tupak Biring Utara
Kab. Pangkep

48
Pembimbing III
a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap La Taha, SKM,M.Kes


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196204041985011001
5 NIDN 4004046201
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pangkajene, 04 April 1962
7 E-mail Lataha1962@gmail.com
8 Nomor telepon/HP 081342657736
9 Alamat Kantor Jl. Wijaya Kusuma 1/2 Makassar
10 Nomor Telepon/Faks (0411) 853497
1. Kesling Kawasan Pesisir
2. Dasar-dasar Kesling
11 Mata Kuliah Yang Diampu 3. Pengendalian vektor
4. Rekayasa sarana sanitasi
5. Sistem Informasi kesling
b. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi UNHAS UNHAS

Bidang Ilmu Kesling Kesling


Tahun Masuk-lulus 2000-2002 2006-2008
c. Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Rp)
1 2011 Analisis Konsentrasi Logam Risbinakes 15.000.000
Berat Cadmium (Cd) pada
Kerang Disekitar Jalan
Metro Tanjung Kota
Makassar
2 2012 Kajian Tingkat Kualitas Risbinakes 15.000.000
Permukiman Kumuh
Berdasarkan Kondisi Sarana
Sanitasi Di Kel. Banta-
bantaeng Kec. Rappocini
Kota Makassar
3 2015 Studi Kualitas Udara Risbinkes 24.000.000
Ambeien berdasarkan Index
Standard Pencemaran udara
(ISPU) pada jalan Protokol
kota Makassar
4 2016 Studi penggunaan filter Risbinkes 15.000.000
media cangkang tiram dalam
menurunkan kadar BOD dan
COD pada air limbah rumah
tangga

49
50

Anda mungkin juga menyukai