Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN

PENANGANAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH


PADA MASA PANDEMI COVID 19
DI SMA NEGERI 20 GOWA KABUPATEN GOWA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 /III.B

A.AKMAL PO.71.4.221.17.1.043 KHAERATI PO.71.4.221.17.1.059

AHMAD AZHARULLHAQ PO.71.4.221.17.1.045 NURHAKIKI ARISTHA ALI PO.71.4.221.17.1.070

AHMED AGUSTIAN PO.71.4.221.17.1.046 NURUL CHAHYATI Z PO.71.4.221.17.1.073

DIAH AYU LESTARI PO.71.4.221.17.1.051 RAHMI ANWAR PO.71.4.221.17.1.076

FATIMAH AZ-ZAHRA PO.71.4.221.17.1.052 SRI HASRIYANTI PO.71.4.221.17.1.080

FEBRIANI AP PO.71.4.221.17.1.053 ST. KHADIJAH DJAWAD PO.71.4.221.17.1.082

INDAH AMELIA KADIR PO.71.4.221.17.1.057

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.IV
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul kegiatan : Penanganan dan Pengelolaan Sampah pada


Masa Pandemi Covid 19
2. Bidang Kegiatan : Promosi Kesehatan
3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : A.Akmal
b. NIM : Po.71.4.221.17.1.043
c. Jurusan : Kesehatan Lingkungan
d. Institusi : Poltekkes Kemenkes Makassar
e. Alamat rumah /No.telp :
f. Alamat E-mail :
4. Anggota pelaksana kegiatan : 12(Dua Belas) Orang
a. Nama Anggota I : Ahmad Azharulhaq
b. Nama Anggota II : Ahmed Agustian
c. Nama Anggota III : Diah Ayu Lestari
d. Nama Anggota IV : Fatimah Az-zahrah
e. Nama Anggota V : Febriani AP
f. Nama Anggota VI : Indah amelia kadir
g. Nama Anggota VII : Khaerati
h. Nama Anggota VIII : Nurhakiki Aristha Ali
i. Nama Anggota IX : Nurul Chahyati Z
j. Nama Anggota X : Rahmi Anwar
k. Nama Anggota XI : Sri Hasriyanti
l. Nama Anggota XII : St. Khadijah Djawad
5. Dosen pendamping
a. Nama lengkap dan gelar : Sulasmi, SKM. M.Kes
b. NIP : 19650821 198603 2 001
c. Alamat rumah dan No. :
Telp/Hp
6. Biaya kegiatan Total :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Hari
Makassar, 29 Juli 2020

Menyetujui

Kepala Sekolah Ketua Pelaksana Kegiatan


SMA Negeri 20 Gowa

( ) ( A.Akmal )
NIP. NIM:PO.71.4.221.17.1.043

II
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Dosen Pendamping
Poltekkes Kemenkes Makassar

(Wahyuni Sahani, ST.,M.Si ) (Sulasmi, SKM. M.Kes)


NIP:19690525 199203 2 001 NIP:19650821 198603 2 001

III
RINGKASAN

PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN

BERUPA PENANGANAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 20 GOWA,

KABUPATEN GOWA

Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada


lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan.
Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin
terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di
masing-masing daerah masih kurang efektif, efisien, dan berwawasan
lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. Jika pengelolaan sampah
belum dilaksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber masalah, baik
sosial maupun lingkungan yang muncul dimasyarakat.

Penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan


masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
sumberdaya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah
dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya
bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara
menyebarluasnya suatu penyakit.

Metode penyuluhan yang dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan


masalah yang dihadapi khayalak sasaran yang dilakukan secara berkelompok
dilingkungan masyarakat.
Kegiatan penyuluhan dilakukan di SMA Negeroi 20 Gowa, Kabupaten
Gowa melalui metode Daring (Online) pada aplikasi Zoom Meeting.

Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, dan Dampak Sampah

IV
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT. atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga “Laporan Penyuluhan
Promosi kesehatan” ini bisa disusun dan diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Judul laporan Penyuluhan Promosi kesehatan “Penanganan dan
Pengelolaan Sampah Pada Masa Pandemi Covid 19)

Tersusunnya laporan ini, tentu atas bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kami kepada Ibu Juherah,SKM,M.Kes selaku dosen mata kuliah Promosi
Kesehatan yang telah membantu dan Kepada Ibu Sulasmi, SKM,M.Kes selaku
dosen Pedamping yang telah membimbing kami.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih
baik dan bermanfaat.

Makassar, 29 Juli 2020

Penulis

V
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
RINGKASAN........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................4
D. Manfaat........................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

A. Luaran yang diharapkan...............................................................................5


B. Lokasi...........................................................................................................5
C. Khalayak Sasaran.........................................................................................5
D. Tinjauan Pustaka..........................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN

A.Metode Penyuluhan....................................................................................12
B.Tujuan Kegiatan..........................................................................................12
C.Rancangan Evaluasi....................................................................................13
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

A. Hasil yang dicapai......................................................................................14


B. Potensi Keberlanjutan................................................................................15
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing


lagi di telinga kita, setiap mata memandang di situ ada sampah, memang
berlebihan jika kita mengatakan demikian. Namun semua itu memang
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi.Sampah merupakan kotoran; bisa
sesuatu yang tak terpakai dan dibuang; semua barang yang dibuang karena di
anggap tak berguna lagi, berarti dapat dikatakan sampah adalah barang bekas,
barang buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain. Seharusnya
dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur 3R Reduce (mengurangi
penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan
kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah).

Dalam kenyataannya, pengelolaan pengolahan sampah dalam kehidupan


sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai
dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang buruk
mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan atas
permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang
mengancam kesehatan masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak
berarti bagi manusia, sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap
keberadaan sampah. Orang sering membuang sampah sembarangan, seolah-
olah mereka tidak memiliki salah apapun. Padahal membuang sampah
merupakan perbuatan tidak menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah


sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di
Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Negara-negara maju telah melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, begitupun bagi pemerintah
daerah dimanan persampahan merupakan masalah yang serius. Produksi
sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah

1
meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dankeberagaman karakteristik
sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenisbahan
pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan
penunjangpertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi
yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.
Perkembangan laju volume timbunan sampah di kota megalami peningkatan
setiap tahunnya. Volume timbunan persampahan tergantung pada volume jenis
sampah yang dihasilkan diantaranya sampah pemukimanatau perumahan,
sampah pasar, sampah industri danpenyapuan jalanatau fasilitas umum.

Dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 Pengelolaan sampah


dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitaslingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari sudut
pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika
sampah tersebut tidak menjadi mediaberkembang biaknya bibit penyakit serta
sampah tersebut tidak menjadi medium perantaramenyebarluasnya suatu
penyakit.

Beberapa dampak apabila sampah tidak dikelola dengan baik adalah


sebagai berikut (Suwerda, 012:6) :

1. Sampah dapat menjadi sumber penyakit, lingkungan menjadi kotor. Hal ini
akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat,
tikus dan hewan liar lainnya.
2. Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya
pemansan global.
3. Pembusukan sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan
berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ke

2
tanah, dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air tanah, dan yang
dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
4. Pembuangan sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan
pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir.

Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada


lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan.
Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin
terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di
masing-masing daerah masih kurangefektif, efisien, dan berwawasan
lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. Jika pengelolaan sampah
belum dilaksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber masalah, baik
sosial maupun lingkungan yang muncul dimasyarakat.

Munculnya berbagai penyakit akibat pencemaran air, tanah, dan polusi


udara hanya sebagian kecil akibat dari buruknya pengelolaan sampah tersebut.
Kondisi tersebut terjadi pada Kota dengan semakin bertambahnya timbunan
sampah yang ada setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh pertambahan
jumlah penduduk, sarana dan prasarana yang masih minim untuk mengangkut
sampah, dan juga budaya masyarakat yang masih belum sadar untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu perlu adanya upaya yang harus
dilakukan oleh masyarakat adalah dengan lebih menjaga lingkungan dan lebih
bisa memanfaatkan sampah organik maupun anorganik dalam skala rumah
tangga menjadi barang yang berguna. Agar tercipta lingkungan yang bersih
dan nyaman untuk masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pendahuluan diatas, maka rumusan masalah yang tepat
pada objek tersebut adalah “Bagaimana cara penanganan dan pengelolaan
sampah pada masa pandemi covid 19”

3
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan Penanganan dan Pengelolaan Sampah
pada masa Pandemi Covid 19 ini diharapkan Para Siswa di SMA Negeri 20
Gowa Kabupaten Gowa dapat mengerti tentang cara Penanganan dan
pengelolaan sampah Pada masa Pandemi covid 19, dan mampu memahami
konsep dampak sampah akibat tidak ditangani dan dikelola dengan baik.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi pengetahuan mengenai penanganan dan pengelolaan sampah
pada masa pandemic covid 19 dan akibat sampah yang tidak ditangani
dan dikelola.
b. Memberi pengetahuan tentang cara penanganan limbah infeksius (maskes
dan Alat pelindung Diri (APD) serta dampak sampah terhadap kesehatan
manusia.
c. Memberikan informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan masyarakat
dalam menangani dan mengelola sampah.
d. Mengetahui informasi tentang peran Masyarakat dalam penggunaan
sampah Plastik
D. Manfaat Kegiatan
Dengan penyusunan laporan hasil penyuluhan ini kami mengharapkan
laporan ini menjadi sarana pembelajaran tentang Penanganan dan Pengelolaan
Sampah Pada masa Pandemi Covid 19. Tidak hanya cara penanganannya saja
tapi juga paham akan apa akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
A. Luaran yang Diharapkan
Program penyuluhan yang dilakukan tentang Penanganan dan pengelolaan
sampah pada masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 20 Gowa Kabupaten
Gowa. diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya Penangan dan pengelolaan sampah pada masa pandemi covid 19 di
khalayak sasaran khususnya pada Siswa SMA Negeri 20 Gowa Kabupaten
Gowa. sampah pada masa pandemi covid 19 dapat memberikan dampak buruk
terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar karena berpotensi untuk terjadinya
pemaparan virus atau penyakit apapun. Oleh karena itu, perlu diadakan
pemberian materi tentang Penanganan dan Pengelolaan sampah pada masa
Pandemi Covid 19.

B. Lokasi
Lokasi penyuluhan berada di SMA Negeri 20 Gowa Kabupaten Gowa.

C. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran untuk kegiatan penyuluhan ini yaitu didasarkan pada
Siswa dan Siswi SMA Negeri 20 Gowa Kabupaten Gowa. Maraknya Pandemi
Covid 19 pada saat sekarang menyebabkan tidak tertanganinya sampah yang
ada disekitar kita karena masyakarakat mulai takut akan terpapar oleh virus
tersebut. Oleh karenanya kegiatan penyuluhan Penanganan dan pengelolaan
sampah pada Masa Pandemi Covid 19 ini dapat meningkatkan pengetahuan
terutama bagi para siswa SMA Negeri 20 Gowa, Kabupaten Gowa.

D. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau

5
ditolak atau buangan”. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang
belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen,
Ecolink, 1996). Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat
dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan
dari:
a. Rumah tangga
b. kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
restoran, tempat hiburan.
c. fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah
sakit, klinik, puskesmas
d. fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum,
taman, jalan,
e. Industri
f. Hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian :
Sampah Organik sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan
sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-
bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa tepung, sayuran dll. Sampah Anorganik Sampah Anorganik berasal
dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium.Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng Kertas, koran, dan

6
karton merupakan pengecualian.Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan
karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton
dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng,
dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.

2. Dampak Sampah Bagi Manusia Dan Lingkungan


Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian
maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi
diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan.Namun seringkali
peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak
sedikit. Dampak bagi kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang
kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan
tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai


berikut:

• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum.

• Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat


dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu


contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia).Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

• Sampah beracun:

Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang


meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh

7
raksa (Hg).Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.Dampak Terhadap
Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase
atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan
dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan


asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

 Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi :

a) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan


yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap
dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-
mana.

b) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

c) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya


tingkat kesehatan masyarakat.

d) Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara


langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).

e) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir


dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti
jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

f) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah


yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal
ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.

8
3. Usaha Pengendalian Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu
dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi landfill yang
diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru
memberikan permasalahan lingkungan yang baru.Kerusakan tanah, air
tanah, dan air permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap
yang membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi
lingkungan. Gambaran yang paling mendasar dari penerapan teknologi
lahan urug saniter (sanitary landfill) adalah kebutuhan lahan dalam jumlah
yang cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah.
Teknologi ini memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan
dalam jumlah yang luas dan murah. Pada kenyataannya, lahan di berbagai
kota besar di Indonesia dapat dikatakan sangat terbatas dan dengan harga
yang tinggi pula. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah
tidak sesuai.Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa
teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah
teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan.

Konsep utama dalam pemusnahan sampah selaku buangan padat


adalah reduksi volume secara maksimum.Salah satu teknologi yang dapat
menjawab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran yang terkontrol
atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator. Teknologi insinerasi
membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan disertai dengan reduksi
volume residu yang tersisa (fly ash dan bottom ash) dibandingkan dengan
volume sampah semula. Ternyata pelaksanaan teknologi ini justru lebih
banyak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan berupa
pencemaran udara.Produk pembakaran yang terbentuk berupa gas buang
COx, NOx, SOx, partikulat, dioksin, furan, dan logam berat yang
dilepaskan ke atmosfer harus dipertimbangkan.

Selain itu proses insinerator menghasilakan Dioxin yang dapat


menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya kanker, sistem kekebalan,

9
reproduksi, dan masalah pertumbuhan. Global Anti-Incenatot Alliance
(GAIA) juga menyebutkan bahwa insinerator juga merupakan sumber
utama pencemaran Merkuri.Merkuri merupakan racun saraf yang sangat
kuat, yang mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan kerja
sistem kesadaran.

Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka


paradigma penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi
bermanfaat dan cenderung untuk dibuang begitu saja harus diubah.
Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan
untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara
pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi
secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-
limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis.

4. Asas – Asas Terkait Pengelolaan Sampah


a. Asas Tanggung Jawab
Bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai tanggung
jawab pengelolaan sampah dalam mewujudkan hak masyarakat
terhadap lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Asas Berkelanjutan
Bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan menggunakan
metode dan teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan
dampak negative terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik
pada generasi masa kini maupun pada generasi yang akan datang.
c. Asas Manfaat
Bahwa pengelolaan sampah perlu menggunakan pendekatan yang
menganggap sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

10
d. Asas Keadilan
Bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah
daerah memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dan
dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah.
e. Asas Kesadaran
Bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah
daerah mendorong setiap orang agar memiliki sikap, kepedulian, dan
kesadaran untuk mengurangi dan menangani sampah yang
dihasilkannya.
f. Asas kebersamaan
Bahwa pengelolaan sampah diselenggarakan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan.
g. Asas Keselamatan
Bahwa pengelolaan sampah harus menjamin keselamatan manusia.
h. Asas Keamanan
Bahwa pengelolaan sampah harus menjamin dan melindungi
masyarakat dari berbagai dampak negatif.
i. Asas Nilai Ekonomi
Bahwa sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai
ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah.

11
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode penyuluhan
Metode penyuluhan yang dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah
pada khalayak sasaran adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan
a. Persiapan lokasi yang menjadi sasaran penyuluhan, persiapan lokasi ini
dilakukan sebelum melakukan kegiatan penyuluhan. Lokasi atau tempat
yang dibutuhkan di lingkungan sekolah seperti SMA/sederajat. Sasaran
adalah Para siswa SMA.
b. Penyuratan kepada pihak yang terkait seperti ditujukan pada Kepala
Sekolah SMA Negeri 20 Gowa, Kabupaten Gowa.
c. Penyusunan materi berupa materi Penanganan dan Pengelolaan Sampah
pada masa Pandemi Covid 19 dalam bentuk Powerpoint (PPT) oleh tim
penyuluh.
2. Tahapan Pelaksanaan
Memberikan sosialisasi kepada Para Siswa SMA tentang Penanganan
dan pengelolaan Sampah Pada masa Pandemi covid 19. Sosialisasi yang
diberikan menggunakan teknik promosi kesehatan dengan metode
pendidikan kelompok, kelompok tersebut yaitu kelompok besar dengan
metode ceramah yang diberikan, dan diskusi/tanya jawab.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan Penanganan dan Pengelolaan Sampah
pada masa Pandemi Covid 19 ini diharapkan Para Siswa di SMA Negeri 20
Gowa Kabupaten Gowa dapat mengerti tentang cara Penanganan dan
pengelolaan sampah Pada masa Pandemi covid 19, dan mampu memahami
konsep dampak sampah akibat tidak ditangani dan dikelola dengan baik.

12
2. Tujuan Khusus
a. Memberi pengetahuan mengenai penanganan dan pengelolaan sampah
pada masa pandemic covid 19 dan akibat sampah yang tidak ditangani
dan dikelola.
b. Memberi pengetahuan tentang cara penanganan limbah infeksius (maskes
dan Alat pelindung Diri (APD) serta dampak sampah terhadap kesehatan
manusia.
c. Memberikan informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan masyarakat
dalam menangani dan mengelola sampah.
d. Mengetahui informasi tentang peran Masyarakat dalam penggunaan
sampah Plastik
C. Rancangan Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kontrak waktu pertemuan dengan para siswa jelas
b. Kesiapan penyuluh dan media dari tim kelompok mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Kurang lebih 40 % peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan
baik sampai selesai
- Peserta cukup aktif berdiskusi
b. Penyuluh
 Menguasai materi dan memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Mampu menjalankan perannya sesuai tugas & tanggung jawab
c. Evaluasi Akhir
Pada bagian Akhir Para Siswa mampu memahami hal-hal sebagai
berikut; akibat timbulan sampah, dampak sampah bagi kesehatan
manusia , cara penanganan limbah infeksius, serta cara upaya yang
perlu dilakukan dalam mengurangi sampah.

13
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

A. Hasil yang Dicapai


 Kegiatan dilaksanakan pada Hari Rabu,Tanggal 29 Juli 2020.
 Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Daring atau online melalu Aplikasi
Zoom Meeting.
Hasil/sasaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah :

- Para Siswa SMA Negeri 20 Gowa mengetahui tentang Penanganan dan


Pengelolaan Sampah Pada Masa Pandemi Covid 19 ini, serta dampak yang
ditimbulkan apabila sampah tersebut tidak ditangani dengan baik.
- Para Siswa senang mendapatkan informasi tentang Penanganan dan
Pengelolaan sampah pada masa Pandemi covid 19.
- Para Siswa sangat antusias membantu jalannya kegiatan penyuluhan
Penanganan dan Pengelolaan Sampah pada masa pandemic covid 19 ini.
- Setelah selesai kegiatan penyuluhan ini, Para Siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya tentang Penanganan dan Pengelolaan Sampah pada masa
pandemic covid 19 dan mendapat Penghargaan berupa Sertifikat setiap
orang masing-masing .
- Para Siswa sangat memperhatikan penjelasan yang telah diberikan dan
mampu bekerja sama dengan baik saat pelaksanaan kegiatan. Dan Para
siswa Mendengarkan dengan baik Serta dapat memberikan respon yang
cukup baik selama materi sedang dipaparkan.
- Kegiatan ini diharapkan Para Siswa dapat memahami tentang akibat sampah
yang tidak terkelola, Dampak sampah terhadap kesehatan manusia, cara
penanganan limbah infeksius(masker dan Alat Pelindung Diri), Upaya yang
dilakukan untuk mengurangi sampah serta Peran masyarakat dalam
penggunaan sampah-sampah Plastik.

14
B. Potensi Keberlanjutan
Dari hasil tersebut yang kami dapat dari kegiatan penyuluhan yang
dilakukan di Sekolah SMA Negeri 20 Gowa. Kegiatan Penyuluhan ini
dilaksanakan dan atas Kerjasama dari pihak Sekolah SMA Negeri 20 Gowa.
Hal ini memberikan kami motivasi yang sangat besar untuk melakukan
penyuluhan di tempat tersebut dan memberikan pengetahuan kepada Para
Siswa akan pentingnya Penanganan dan pengelolaan Sampah pada masa
Pandemi covid 19 ini. Para siswa sangat antusias dan bekerjasama dengan baik
kepada kami semua,dan juga tersedianya media yang ingin digunakan
membuat kami merasa sangat nyaman dan bisa berbaur dengan para siswa
tersebut. Akan tetapi hal yang menjadi faktor penghambat adalah sedikitnya
waktu yang tersedia untuk memberikan penjelasan yang mendetail tentang
Penanganan dan Pengelolaan Sampah Pada masa pandemic covid 19 dan
kurangnya respon dari Para Siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
menyangkut dengan Penanganan dan Pengelolaan sampah pada masa pandemi
covid 19 ini, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.
Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-
kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Negara-negara
maju telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut,
begitupun bagi pemerintah daerah, dimana persampahan merupakan masalah
yang serius. Produksi sampah yang terus - menerus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup
masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan
keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya
usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga
memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah
yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan
pengelolaan.
Sampah dapat menjadi sumber penyakit, lingkungan menjadi kotor. Hal ini
akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen yang berbahaya

15
bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan
liar lainnya. Pembuangan sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan
pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir, Pembakaran
sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang dapat mengganggu
kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya pemansan global.Pembusukan
sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi
kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ke tanah, dan dapat
menimbulkan pencemaran sumur, air tanah, dan yang dibuang ke badan air
akan mencemari sungai.
Seperti yang kita ketahui pengelolaan pengolahan sampah dalam
kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak
dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang
buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan
atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang
mengancam kesehatan masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak berarti
bagi manusia, sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan
sampah. Orang sering membuang sampah sembarangan, seolah-olah mereka
tidak memiliki salah apapun. Padahal membuang sampah merupakan perbuatan
tidak menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
Karena itu, Diperlukan adanya suatu usaha penyadaran masyarakat tentang
tentang Pentingya Penanganan dan pengelolaan Sampah pada masa covid 19
ini. Usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah usaha-usaha yang bersifat aktif
dan persuasif guna mengajak bersama untuk menangani dan mengelola sampah
dengan baik. Kegiatan Penyuluhan Promosi Kesehatan tentang Penanganan
dan pengurangan sampah pada masa pandemi covid 19 ini menjadi salah satu
program Penyuluhan pada mata kuliah Promosi Kesehanta dari Kampus
Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan yang memiliki
tujuan untuk memberikan Pemahaman kepada Para Siswa SMAN 20 Gowa.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan kepada Para siswa SMAN 20 Gowa, Kabupaten
Gowa, Dengan rincian kegiatan yaitu; Hari Rabu, Tanggal 29 Juli 2020
dilaksanakan kegiatan penyuluhan tentang Penanganan dan pengelolaan
sampah pada masa pandemi covid 19 dalam bentuk Daring atau online melalui
Zoom meeting. Memberikan pemahaman cara penanganan dan pengelolaan
sampah pada masa pandemi covid 19, sehingga Para Siswa mampu memahami
dan mengetahui penanganan dan pengelolaan sampah pada masa pandemic
covid19 serta dampak yang ditimbulkan apabila tidak tertangani.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan tema Penganan dan
pengelolaan sampah pada Masa Pandemi Covid 19 disaksikan oleh para siswa
SMAN 20 Gowa. Para Siswa telah mampu mengetahui cara Penanganan dan
pengelolaan sampah itu sendiri dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah
bagi kesehatan manusia. Bahasa yang kami gunakan adalah bahasa yang
mudah dimengerti dan mudah dipahami sehingga Para Siswa paham dan
mengerti dengan materi yang kami sampaikan.

B. Saran

1. Setiap individu sebaiknya mengetahui dan memahami cara penanganan dan


pengelolaan sampat tersebut, sehingga setiap individu tersebut bisa lebih
merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari
kemungkinan terserangnya sebuah penyakit.
2. Diharapkan kepada masyarakat untuk membiasakan diri agar hidup sehat
dimulai dari sekarang sehingga dapat mencegah diri dari penyakit.
3. Kepada masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan
lingkungan sehat yang memenuhi syarat agar terhindar dari penyakit, tidak
hanya dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah tetapi juga dalam
upaya mengurangi timbulan sampah yang semakin banyak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Agung Purwadono.2020.kelola sampah selama pandemi covid 19.


https://www.krjogja-com.cdn.ampproject.org. (Diakses Pada tanggal 30
Juli 2020)
Archika.2019.pengelolaan sampah.https://osf.io.org.293/48438/. (Diakses pada
tanggal 1 Agustus 2020)
Arif rahman.2015.makalah paradigm kesehatan lingkungan.
https://www.tekniklingkunganUNLAM.(Diakses Pada tanggal 30 Juli
2020).
Fajar.2020.produksi sampah meningkat selama pandemic covid 19.
https://www.mongabay.co.id.cdn.ampproject.org. (Diakses pada tanggal 1
Agustus 2020)
Kesmas Kemkes.2020.pedoman pengelolaan limbah fasyankes covid 19.
https://kesmas.kemkes.go.id. (Diakses Pada tanggal 1 Agustus 2020)
Riyan.setiawan.2020.sampah Jakarta penuh limbah.
https://amptirtoid.cdn.ampproject.org/v/s/amp.torto.id/sampah-jakarta/prnd
(Diakses pada tanggal 1 Agustus 2020)
Universitas Sumatera Utara.2017..https://www.academia.edu(Diakses pada
tanggal 30 Juli 2020).

18

Anda mungkin juga menyukai